Wanita ddan 500 Bayi Setannya
Seorang kolektor boneka eksentrik memiliki 500 buah bayi plastik yang seram seperti setan, dia memelihara mereka seolah-olah mereka hidup, mengubah pakaian mereka, mencuci rambut mereka dan membawa mereka ke taman. Memamerkan mainan horor di apartemennya yang terletak di Staten Island, Marilyn Mansfield yang berumur 33 tahun ini mengatakan yang paling disukai di antara koleksinya adalah kiddies Krypt and life dead Dolls.
Ibu dengan tiga orang anak itu tidak pernah meninggalkan rumah tanpa salah satu boneka setan miliknya, yang begitu dicari oleh kolektor mereka dihargai sampai sampai $ 2.500 setiap koleksi keseluruhan senilai ratusan ribu dolar.
Nyonya Mansfield mengatakan ia pertama kali jatuh cinta dengan ide boneka horor adalah saat menonton tahun 1980 terkenal Hollywood, Chucky yang dibintangi boneka pembunuh dengan nama yang sama. "Saya selalu menyukai boneka Chucky, kata Marilyn, "Untuk memiliki bayi iblis dalam boks hitam, yang selalu menjadi fantasi saya." Nyonya Mansfeild telah meberubah hobinya menjadi sebuah bisnis, menjual mereka kepada pelanggan untuk sampai $ 300. Mansfield mengatakan ia pertama kali jatuh cinta dengan ide boneka horor adalah Chucky yang dibintangi boneka pembunuh dengan nama yang sama
Dia telah mengubah hobinya menjadi sebuah bisnis, menjual mereka kepada pelanggan untuk sampai $ 300, Dia juga menciptakan 'bayi potret' yang dibuat agar terlihat seperti anak-anak pelanggan nya.
Para kolektor boneka juga terobsesi dengan boneka yang dirancang untuk menjadi seperti bayi nyata disebut 'reborners'
Suatu hari pernah seorang wanita yang melihat salah satu bonekanya mengatakan "Bayi Anda terlihat sedikit pucat Apakah dia baik saja?" Dia menjamah boneka yang disangka bayi tersebut dan kaget spontan berteriak ketika dia tahu itu adalah hanya sebuah boneka.
Nyonya Mansfield, yang telah menampilkan obsesi dalam hal mainan bonekanya di KLT mengatakan bahwa anak-anaknya tidak cemburu pada mainan boneka bayi setan miliknya.
Source
Wanita ddan 500 Bayi Setannya
Wanita ddan 500 Bayi Setannya
Animasi Tokoh Pewayangan
Tentu saja sebagian besar dari klain pasti mengenal tokoh2 pewayangan seperti bima, arjuna atau hanoman. jika mereka biasa tampil di sebuah pementasan wayang kulit atau wayang orang. maka kali ini saya menemukan mereka dengan penampilan yang berbeda yaitu, berpenampilan seperti robot. seperti yang dibawah ini :
1. Bima
2. Gatotkaca
3. Hanoman
4. Arjuna
5. Semar
6. Petruk,Gareng,Cepot (Punakawan)
7. Nakula dan Sadewa
8. Jatayu
9. Rahwana
10. Dvarapala
Kreatif bukan??
Source - Animasi Tokoh Pewayangan
BACA FULL»
1. Bima
2. Gatotkaca
3. Hanoman
4. Arjuna
5. Semar
6. Petruk,Gareng,Cepot (Punakawan)
7. Nakula dan Sadewa
8. Jatayu
9. Rahwana
10. Dvarapala
Kreatif bukan??
Source - Animasi Tokoh Pewayangan
10 Film Pertama di Indonesia
1. Loetoeng Kasaroeng (1926)
Loetoeng Kasaroeng adalah sebuah film Indonesia tahun 1926. Meskipun diproduksi dan disutradarai oleh pembuat film Belanda, film ini merupakan film pertama yang dirilis secara komersial yang melibatkan aktor Indonesia.
2. Eulis Atjih (1927)
2. Eulis Atjih (1927)
Sebuah film bisu bergenre melodrama keluarga, film ini disutradarai oleh G. Kruger dan dibintangi oleh Arsad & Soekria. Film ini diputar bersama-sama dengan musik keroncong yang dilakukan oleh kelompok yang dipimpin oleh Kajoon, seorang musisi yang populer pada waktu itu. Kisah Eulis Atjih, seorang istri yang setia yang harus hidup melarat bersama anak-anaknya karena ditinggal suaminya yang meninggalkannya untuk berfoya-foya dengan wanita lain, walaupun dengan berbagai masalah, akhirnya dengan kebesaran hatinya Eulis mau menerima suaminya kembali walaupun suaminya telah jatuh miskin.
3. Lily Van Java (1928)
3. Lily Van Java (1928)
Film yang diproduksi perusahaan The South Sea Film dan dibuat bulan Juni 1928. Bercerita tentang gadis yang dijodohkan orang tuanya padahal dia sudah punya pilihan sendiri. Pertama dibuat oleh Len H. Roos, seorang Amerika yang berada di Indonesia untuk menggarap film Java. Ketika dia pulang, dilanjutkan oleh Nelson Wong yang bekerja sama dengan David Wong, karyawan penting perusaahaan General Motors di Batavia yang berminat pada kesenian, membentuk Hatimoen Film. Pada akhirnya, film Lily van Java diambil alih oleh Halimoen. Menurut wartawan Leopold Gan, film ini tetap digemari selama bertahun-tahun sampai filmnya rusak. Lily van Java merupakan film Tionghoa pertama yang dibuat di Indonesia.
4. Resia Boroboedoer (1928)
4. Resia Boroboedoer (1928)
Film yang diproduksi oleh Nancing Film Co, yang dibintangi oleh Olive Young, merupakan film bisu yang bercerita tentang Young pei fen yang menemukan sebuah buku resia (rahasia) milik ayahnya yang menceritakan tentang sebuah bangunan candi terkenal (Borobudur). Diceritakan juga di candi tersebut terdapat sebuah harta karun yang tak ternilai, yaitu guci berisi abu sang Buddha Gautama.
5. Setangan Berloemoer Darah (1928)
Film yang disutradarai oleh Tan Boen San, setelah pencarian di beberapa sumber, sinopsis film ini belum diketahui secara pasti.
6. Njai Dasima I (1929)
5. Setangan Berloemoer Darah (1928)
Film yang disutradarai oleh Tan Boen San, setelah pencarian di beberapa sumber, sinopsis film ini belum diketahui secara pasti.
6. Njai Dasima I (1929)
Film ini berasal dari sebuah karangan G. Francis tahun 1896 yang diambil dari kisah nyata, kisah seorang istri simpanan, Njai (nyai) Dasima yang terjadi di Tangerang dan Betawi/Batavia yang terjadi sekitar tahun 1813-1820-an. Nyai Dasima, seorang gadis yang berasal dari Kuripan, Bogor, Jawa Barat. Ia menjadi istri simpanan seorang pria berkebangsaan Inggris bernama Edward William. Oleh sebab itu, akhirnya ia pindah ke Betawi/Batavia. Karena kecantikan dan kekayaannya, Dasima menjadi terkenal. salah seorang penggemar beratnya Samiun yang begitu bersemangat memiliki Nyai Dasima membujuk Mak Buyung untuk membujuk Nyai Dasima agar mau menerima cintanya. Mak buyung berhasil membujuk Dasima walaupun Samiun sudah beristri. Hingga akhirnya Nyai Dasima disia-siakan Samiun setelah berhasil dijadikan istri muda.
7. Rampok Preanger (1929)
Ibu Ining tidak pernah menduduki bangku sekolah, tahun 1920-an adalah seorang penyanyi keroncong terkenal pada Radio Bandung (NIROM) yang sering pula menyanyi berkeliling di daerah sekitar Bandung. Kemudian ia memasuki dunia tonil sebagai pemain sekaligus sebagai penyanyi yang mengadakan pagelaran keliling di daerah Priangan Timur. Main film tahun 1928 yang berlanjut dengan 3 film berikutnya. Film-film itu seluruhnya film bisu. Ketika Halimoen Film ditutup tahun 1932, hilang pulalah Ibu Ining dari dunia film. Namun sampai pecahnya PD II, ia masih terus menyanyi dan sempat pula membuat rekaman di Singapura dan Malaya. Pada tahun 1935 ia meninggal dunia dalam usia 69 tahun karena sakit lever.
8. Si Tjonat (1929)
Cerita dalam film ini berputar pada kisah seseorang yang dijuluki si Tjonat. Nakal sejak kecil, si Tjonat (Lie A Tjip) melarikan diri ke Batavia (Jakarta) setelah membunuh temannya. Di kota ini ia menjadi jongos seorang Belanda, bukannya berterima kasih karena mendapat pekerjaan, ia juga menggerogoti harta nyai tuannya itu. Tak lama kemudian ia beralih profesi menjadi seorang perampok dan jatuh cinta kepada Lie Gouw Nio (Ku Fung May). Namun cintanya bertepuk sebelah tangan, penolakan Gouw Nio membuatnya dibawa lari oleh si Tjonat. Usaha jahat itu dicegah oleh Thio Sing Sang (Herman Sim) yang gagah perkasa.
9. Si Ronda (1930)
7. Rampok Preanger (1929)
Ibu Ining tidak pernah menduduki bangku sekolah, tahun 1920-an adalah seorang penyanyi keroncong terkenal pada Radio Bandung (NIROM) yang sering pula menyanyi berkeliling di daerah sekitar Bandung. Kemudian ia memasuki dunia tonil sebagai pemain sekaligus sebagai penyanyi yang mengadakan pagelaran keliling di daerah Priangan Timur. Main film tahun 1928 yang berlanjut dengan 3 film berikutnya. Film-film itu seluruhnya film bisu. Ketika Halimoen Film ditutup tahun 1932, hilang pulalah Ibu Ining dari dunia film. Namun sampai pecahnya PD II, ia masih terus menyanyi dan sempat pula membuat rekaman di Singapura dan Malaya. Pada tahun 1935 ia meninggal dunia dalam usia 69 tahun karena sakit lever.
8. Si Tjonat (1929)
Cerita dalam film ini berputar pada kisah seseorang yang dijuluki si Tjonat. Nakal sejak kecil, si Tjonat (Lie A Tjip) melarikan diri ke Batavia (Jakarta) setelah membunuh temannya. Di kota ini ia menjadi jongos seorang Belanda, bukannya berterima kasih karena mendapat pekerjaan, ia juga menggerogoti harta nyai tuannya itu. Tak lama kemudian ia beralih profesi menjadi seorang perampok dan jatuh cinta kepada Lie Gouw Nio (Ku Fung May). Namun cintanya bertepuk sebelah tangan, penolakan Gouw Nio membuatnya dibawa lari oleh si Tjonat. Usaha jahat itu dicegah oleh Thio Sing Sang (Herman Sim) yang gagah perkasa.
9. Si Ronda (1930)
Film ini disutradaria oleh Lie Tek Swie & A. LOEPIAS (Director of Photography), dan dibintangi oleh Bachtiar Efendy & Momo. Film ini bercerita tentang kisah seorang jagoan perkelahian yang mengandung unsur kebudayaan Cina.
10. Boenga Roos dari Tjikembang (1931)
10. Boenga Roos dari Tjikembang (1931)
Film bersuara pertama di Indonesia, film ini menceritakan tentang hubungan antar etnis Cina & pribumi. Dalam film ini, The Teng Chun bertindak sebagai sutradara dan kamera. Cerita ini dikarang oleh Kwee Tek Hoay dan pernah dipentaskan Union Dalia Opera pada 1927, meskipun cuma ringkasan cerita saja, yaitu tentang Indo-Tiongha. Dan film ini diberitakan oleh pengarangnya film Cina buatan Java ini adalah karya Indo-Tiongha.
Bonus
Darah dan Doa (1950), film pertama Indonesia yang dibuat oleh orang Indonesia
Bonus
Darah dan Doa (1950), film pertama Indonesia yang dibuat oleh orang Indonesia
Darah dan Doa adalah sebuah film Indonesia karya Usmar Ismail yang diproduksi pada tahun 1950 dan dibintangi oleh Faridah. Film ini merupakan film Indonesia pertama yang sepenuhnya dibuat oleh warga pribumi. Film ini ialah produksi pertama Perusahaan Film Nasional Indonesia (Perfini), dan tanggal syuting pertama film ini 30 Maret 1950, yang kemudian dirayakan sebagai Hari Film Nasional. Kisah film ini berasal dari skenario penyair Sitor Situmorang, menceritakan seorang pejuang revolusi Indonesia yang jatuh cinta kepada salah seorang Belanda yang menjadi tawanannya.
Source
10 Film Pertama di Indonesia
Source
10 Film Pertama di Indonesia
Inilah Akibat Makan Sushi (kalau gak kuat jangan dilihat)
Seorang kakek, Shota Fujiwara dari Gifuprefecture yg sring mengeluh sakit kepala membandel adalah penggemar berat makanan khas Jepang SUSHI & SASHIMI. Kegemarannya ini sudah dimulai sejak dia muda sebagaimana layaknya warga Jepang lainnya.
Namun pada usia lanjutnya kini,dia mengalami sakit kepala yg akut & hebat dlm 3 tahun terakhir, yg praktis membuatnya kesulitan utk bekerja&menjalani hidup dengan normal & sakitnya itu tleah membuat kulit batok kepalanya trus membsar & makin terlihat seperti jenong pada ikan Lohan. Dia telah kehilangan kemampuan psikomotoric- nya sejak 3 th lalu.
Untuk mengatasi hal itu, dia pergi ke rumah sakit & menjalani pemeriksaan CT-scan & X-ray utk memastikan penyebabnya. Dokter yg menanganinya menjadi sangat terkejut karena didapati tampilan benda2 kecil aneh dibwh kulit kepalanya namun msh diluar tempurung otaknya.
Dokter kemudian melakukan anastesi lokal&memutuskan membedah kecil kulit kepalanya & kemudian ditemukan penyebab utamanya.Disitu ditemukan sarang ulat.Sungguh mengerikan.
Kemudian diputuskan utk melakukan operasi bedah kulit kepala secara total utk memastikan ulat2 tsb bs dibersihkan&infeksi dibawah kulit batok kepalanya bs disembuhkan.
Jadi,
Namun pada usia lanjutnya kini,dia mengalami sakit kepala yg akut & hebat dlm 3 tahun terakhir, yg praktis membuatnya kesulitan utk bekerja&menjalani hidup dengan normal & sakitnya itu tleah membuat kulit batok kepalanya trus membsar & makin terlihat seperti jenong pada ikan Lohan. Dia telah kehilangan kemampuan psikomotoric- nya sejak 3 th lalu.
Untuk mengatasi hal itu, dia pergi ke rumah sakit & menjalani pemeriksaan CT-scan & X-ray utk memastikan penyebabnya. Dokter yg menanganinya menjadi sangat terkejut karena didapati tampilan benda2 kecil aneh dibwh kulit kepalanya namun msh diluar tempurung otaknya.
Dokter kemudian melakukan anastesi lokal&memutuskan membedah kecil kulit kepalanya & kemudian ditemukan penyebab utamanya.Disitu ditemukan sarang ulat.Sungguh mengerikan.
Kemudian diputuskan utk melakukan operasi bedah kulit kepala secara total utk memastikan ulat2 tsb bs dibersihkan&infeksi dibawah kulit batok kepalanya bs disembuhkan.
Jadi,
BERHATI - HATILAH MEMAKAN SUSHI & SASHIMI (IKAN MENTAH, GURITA MENTAH, CUMI MENTAH, UDANG MENTAH dsb.
Ulat spt yg didpti pd kepala Shota Fujiwara,adalah berasal dr parasit yg biasa didpt pd tubuh ikan,seafood mentah baik ikan laut maupun ikan air tawar.Ulat parasit&telurnya hanya bs dimatikan dgn melalui proses pemasakan dgn panas tinggi(digoreng, dipanggang matang/direbus mendidih)dgn pembekuan -10 degC s/d -20 degC selama lbh dr 1 minggu.
Karena itu ingat2lah,utk memastikan konsumsi ikan, seafood & daging hanya yang sudah melalui proses pemasakan yang benar (digoreng,dipanggang matang&direbus mendidih)
Ulat spt yg didpti pd kepala Shota Fujiwara,adalah berasal dr parasit yg biasa didpt pd tubuh ikan,seafood mentah baik ikan laut maupun ikan air tawar.Ulat parasit&telurnya hanya bs dimatikan dgn melalui proses pemasakan dgn panas tinggi(digoreng, dipanggang matang/direbus mendidih)dgn pembekuan -10 degC s/d -20 degC selama lbh dr 1 minggu.
Karena itu ingat2lah,utk memastikan konsumsi ikan, seafood & daging hanya yang sudah melalui proses pemasakan yang benar (digoreng,dipanggang matang&direbus mendidih)
Source
Inilah Akibat Makan Sushi (kalau gak kuat jangan dilihat)
Inilah Akibat Makan Sushi (kalau gak kuat jangan dilihat)
Desa Ini Punya Matahari Sendiri
Di Italia, ada sebuah desa yang menarik wisatawan karena keunikannya. Bayangkan saja, desa yang ada di dalam lembah ini memiliki matahari sendiri. Bukan main!
Viganella adalah sebuah desa yang terdapat di dasar lembah yang ada di Piedmont, Provinsi Verbano-Cusio-Ossola, Italia. Hampir sepanjang tahun, desa ini tidak pernah disinari oleh matahari seperti wilayah lainnya di dunia. Pada saat musim dingin datang, masyarakat Viganella bisa merasakan dingin yang luar biasa.
Ide cemerlang muncul dari kepala Giacomo Bonzani, arsitek yang mencoba membuatkan matahari untukViganella. Awalnya, banyak kalangan yang membatah ide sang arsitek karena dinilai mustahil. Namun, Giacomo telah memuktikannya dengan mewujudkan semua yang ada di kepalanya tersebut.
"Tapi saya yakin. Saya percaya pada ilmu fisika," ungka Bonzani yang dikutip oleh detikTravel dari Oddity Central.
Bonzani membuat cermin raksasa yang bisa memantulkan cahaya matahari ke arah desa yang ada di dasar lembah. Cermin raksasa ini kemudian dijuluki oleh masyarakat Viganella sebagai matahari buatan.
Cermin tersebut dikendalikan oleh perangkat lunak komputer agar bisa melacak di mana sumber matahari dan bisa memantulkannya secara otomatis ke arah desa. Tidak hanya masyarakat Viganella saja yang bisa merasakan dampak dari sinar matahari tersebut, tapi juga para wisatawan yang penasaran atas ide kreatif ini.
Selain berfungsi menyinari desa, ternyata matahari buatan juga sudah menjadi destinasi wisata. Pengunjung yang datang tidak hanya dari Italia saja, tapi juga dari mancanegara. Lembah ini memiliki pemandangan yang sangat cantik lengkap dengan hawanya yang sejuk. Masyarakat Viganella juga sangat ramah dengan para pengunjung yang datang.
sumber
Desa Ini Punya Matahari Sendiri
BACA FULL»
Viganella adalah sebuah desa yang terdapat di dasar lembah yang ada di Piedmont, Provinsi Verbano-Cusio-Ossola, Italia. Hampir sepanjang tahun, desa ini tidak pernah disinari oleh matahari seperti wilayah lainnya di dunia. Pada saat musim dingin datang, masyarakat Viganella bisa merasakan dingin yang luar biasa.
Ide cemerlang muncul dari kepala Giacomo Bonzani, arsitek yang mencoba membuatkan matahari untukViganella. Awalnya, banyak kalangan yang membatah ide sang arsitek karena dinilai mustahil. Namun, Giacomo telah memuktikannya dengan mewujudkan semua yang ada di kepalanya tersebut.
"Tapi saya yakin. Saya percaya pada ilmu fisika," ungka Bonzani yang dikutip oleh detikTravel dari Oddity Central.
Bonzani membuat cermin raksasa yang bisa memantulkan cahaya matahari ke arah desa yang ada di dasar lembah. Cermin raksasa ini kemudian dijuluki oleh masyarakat Viganella sebagai matahari buatan.
Cermin tersebut dikendalikan oleh perangkat lunak komputer agar bisa melacak di mana sumber matahari dan bisa memantulkannya secara otomatis ke arah desa. Tidak hanya masyarakat Viganella saja yang bisa merasakan dampak dari sinar matahari tersebut, tapi juga para wisatawan yang penasaran atas ide kreatif ini.
Selain berfungsi menyinari desa, ternyata matahari buatan juga sudah menjadi destinasi wisata. Pengunjung yang datang tidak hanya dari Italia saja, tapi juga dari mancanegara. Lembah ini memiliki pemandangan yang sangat cantik lengkap dengan hawanya yang sejuk. Masyarakat Viganella juga sangat ramah dengan para pengunjung yang datang.
sumber
Desa Ini Punya Matahari Sendiri