Para dokter hewan dibingungkan dengan Beruang yang kehilangan bulu di Leipzig

Up 0 komentar
Para dokter hewan di Jerman dibuat bingung dengan kejadian yang menimpa beberapa beruang di sebuah kebun binatang di Leipzig. Entah terkena penyakit apa, beruang-beruang ini kehilangan bulu mereka begitu saja.


Jika kalian sedang berjalan di kebun binatang Leipzig dan melihat beruang-beruang tersebut, mungkin kalian mengira sedang menyaksikan seekor chupacabra atau monster misterius lainnya. Namun sesungguhnya hewan dengan bentuk aneh tersebut adalah beruang yang kehilangan bulu-bulu mereka akibat penyakit yang belum teridentifikasi oleh para dokter hewan. Anehnya, penyakit aneh ini hanya menyerang beruang betina.

Ini adalah Dolores, salah satu beruang malang yang kehilangan bulunya.


Beruang-beruang tersebut berasal dari Amerika Selatan dan normalnya memiliki bulu berwarna coklat tua yang seharusnya bertambah lebat dalam bulan ini karena memasuki musim dingin.
Dan hati kalian mungkin akan lebih miris jika melihat rupa mereka sebelum terkena penyakit. So Cute..


Poor Dolores..

Para dokter hewan dibingungkan dengan Beruang yang kehilangan bulu di Leipzig
BACA FULL»

Wah Domba Melahirkan "anjing"

Up 0 komentar
Sesuatu yang aneh terjadi Cina. Menurut para peneliti, hewan dengan spesies yang berbeda tidak akan bisa dikawinkan. Namun di Cina, ada seekor domba yang melahirkan seekor "anjing", atau paling tidak anak domba yang sangat mirip dengan anjing. Bisakah kalian memperkirakan apa yang sedang terjadi?

Ada banyak serigala berbulu domba, tetapi hanya ada satu anjing berbulu domba.

Bagi Liu naiying, kelahiran domba ini adalah sebuah mukjizat. Mr.Liu percaya kalau dombanya memang telah melahirkan seekor anjing.

Hewan yang terlihat seperti "anak anjing" itu memiliki bulu seperti domba, namun hidung, mulut, mata, telapak kaki dan ekornya sangat mirip dengan seekor anjing. Bahkan "anak anjing" itu bermain seperti seekor anjing.

Kelahiran yang aneh ini telah membuat ribuan orang berbondong-bondong datang ke pertaniannya di propinsi Shanxi untuk melihat dengan mata kepala sendiri.

Mr.Liu mengatakan kalau ia menemukan bayi hewan itu beberapa saat setelah dilahirkan.
Menurut Mr.Liu: "Saya sedang menggembalakan domba-domba ketika saya melihat seekor diantaranya sedang menjilati bayinya yang baru lahir di rerumputan. Anak domba itu masih terlihat basah."

"Ketika saya mendekati untuk melihatnya, saya sangat terkejut karena anak domba itu terlihat sangat aneh, seperti persilangan antara seekor domba dengan anjing."

"Saya menjadi sangat ketakutan karena saya telah memelihara domba selama 20 tahun dan belum pernah melihat hewan semacam ini."

Yue GuoZhang, seorang peneliti dari pusat penelitian hewan di kota Xi'an mengatakan kalau domba dan anjing adalah dua spesies yang berbeda.

"Sangat tidak mungkin seekor domba bisa hamil dan melahirkan seekor anjing." Katanya. "Menurut saya hewan itu hanyalah seekor domba yang tidak biasa."

Terima kasih atas pencerahannya Mr.Yue.

Kalau begitu, apa yang sesungguhnya terjadi?

Apakah domba itu telah melakukan hubungan terlarang dengan anjing Mr.Liu?

Ataukah sang induk domba itu jatuh cinta dengan pudel tetangga sehingga ia menginginkan anak yang menyerupai anjing itu? Bukankah apa yang kita pikirkan dengan sungguh-sungguh bisa terjadi?

Just kidding.

Paling tidak, kita bisa menyebut peristiwa ini sebagai mukjizat yang menyenangkan.

Wah Domba Melahirkan "anjing" 
BACA FULL»

Monster Flatwoods Dari Braxton

Up 0 komentar
Sebuah foto terbaru yang diambil dari kamera pengawas hutan memperlihatkan adanya satu makhluk di sebuah hutan di wilayah Virginia, Amerika Serikat. Mungkinkah makhluk yang ada di foto itu adalah "Flatwoods Monster" yang pertama kali terlihat pada tahun 1952 ?

Virginia adalah sebuah wilayah dimana penampakan makhluk misterius sering dilaporkan. Mulai dari Mothman, Burung halilintar, Bigfoot, makhluk aneh tidak dikenal hingga UFO. Suatu hari, seorang bernama Frederick B Gerwig mengirim foto ini ke Cryptomundo.com beserta sebuah surat. Foto ini segera beredar luas di internet dan memicu perdebatan yang panjang.
"Ini adalah sebuah foto yang didapat ayahku dari sebuah kamera pengawas hutan yang dipasang sekitar Juli 2005. Kami tidak yakin dengan apa yang terlihat di foto tersebut, namun tampaknya tidak seperti manusia sama sekali. Mungkin saja makhluk itu adalah seorang pemburu atau yang lain. Namun ayahku telah memasang sebuah tanda larangan masuk ke wilayah hutan lindung itu yang berjarak sekitar 400 yard dari Braxton County, West Virginia sehingga tidak mungkin seorang pemburu masuk ke wilayah itu. Proporsi tubuh makhluk itu begitu aneh apabila dibandingkan dengan manusia. Mungkin juga ini adalah sebuah tipuan cahaya. Tentu saja kami juga begitu ingin tahu apa sebenarnya yang terlihat di foto tersebut."

Kamera yang digunakan adalah sebuah kamera murah untuk mencegah pencurian oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mr Gerwig telah mengirim foto tersebut ke berbagai peneliti untuk dimintai pendapat.

perlu diketahui bahwa Braxton County, Virginia barat adalah lokasi laporan tentang penampakan makhluk yang dijuluki Braxton County Monster alias Flatwoods Monster alias Green Monster.

Ceritanya bermula pada tanggal 12 September 1952 pukul 7.15 malam, dua orang kakak beradik bernama Edward dan Fred May beserta seorang teman yang bernama Tommy Hyer (masing-masing berumur 13,12 dan 10 tahun) menyaksikan adanya sebuah obyek terang melintasi langit. Obyek itu kemudian mendarat di tanah milik seorang petani bernama G Bailey Fisher. Mereka segera melaporkan penampakan itu kepada orang tua mereka yang segera mengorganisir sekelompok orang untuk menyelidiki lebih lanjut.

Setelah mereka tiba di tanah pertanian itu, mereka melihat sebuah obyek seperti bola api raksasa setinggi 1,5 meter. Ketika mereka mengarahkan senter mereka, mereka melihat satu makhluk aneh yang mengeluarkan bunyi nyaring dan berisik. Makhluk itu meluncur ke arah mereka namun kemudian berubah arah dan menghilang. Kelompok itu berlarian pulang dengan ketakutan. Setelah hari itu, masih terdapat beberapa laporan yang diterima oleh sheriff dari masyarakat yang mengaku bertemu dengan makhluk yang serupa.
Setelah penampakan itu, wilayah itu dipenuhi oleh bau hangus selama berhari-hari. Namun jejak makhluk tersebut tidak pernah terlihat lagi. Kejadian selanjutnya yang lebih aneh adalah semua orang yang menjumpai makhluk tersebut menjadi sakit dengan gejala radang tenggorokan, iritasi kulit dan muntah-muntah. Para dokter menyebutkan bahwa gejala tersebut sama dengan gejala orang yang keracunan gas.

Apakah makhluk dalam foto tersebut Monster Flatwoods ? Tentu saja rupa makhluk dalam foto itu sangat berbeda dengan Ilustrasi dari para saksi yang menjumpai Flatwoods Monster, jadi mungkin saja makhluk tersebut adalah makhluk yang lain. Namun apabila kita mengesampingkan teori tersebut, saya mempunyai sebuah teori lain. Coba Lihat tanah di sekitar pohon di foto tersebut. tanah itu menunjukkan adanya daun-daun berwarna merah. Ada kemungkinan bahwa sehelai daun berwarna merah jatuh dari pohon dan terfoto oleh kamera. Dengan pencahayaan yang kebetulan cukup, maka terciptalah gambar Braxton Beast.

Tapi tentu saja yang saya ungkapkan adalah sebuah teori. Masih ada kemungkinan lain....yaitu gambar diatas adalah benar-benar Monster dari Braxton yang legendaris.

Monster Flatwoods Dari Braxton
BACA FULL»

Misteri Harta Karun Olivier Levasseur

Up 0 komentar
Kita sering mendengar mengenai legenda bajak laut dan harta karunnya yang tersembunyi. Tapi mungkin banyak yang belum pernah mendengar bahwa ada harta bajak laut yang dihubungkan dengan perkumpulan freemason. Ini adalah kisah bajak laut bermata satu, Olivier Levasseur.

Olivier Levasseur lahir di Calais, Perancis, sekitar tahun 1688 - 1690. Nama aliasnya adalah Le Buse atau La Bouche (elang). Julukan ini diperolehnya karena kecepatannya dalam menyerang musuh. Kita mungkin mengira bahwa bajak laut adalah mereka yang berasal dari kaum berandalan, namun tidak demikian dengan Levasseur. Ia lahir dari kalangan borjuis dan berada. Ia bahkan pernah mendapatkan pendidikan yang baik hingga akhirnya menjadi anggota pasukan angkatan laut Perancis.

Petualangannya dimulai ketika terjadi perang Spanish Succession tahun 1701-1714. Levasseur ditugaskan untuk bertempur di dalam perang ini. Ketika perang berakhir, ia dipanggil pulang oleh pemerintah Perancis. Namun ia menolak dan malah bergabung dengan bajak laut Benjamin Hornigold tahun 1716. Akibat perang yang dijalaninya, Olivier membawa sebuah bekas luka di dekat matanya yang membuat pandangannya menjadi lebih terbatas.

Setelah satu tahun melakukan berbagai pembajakan, perkumpulan Hornigold terpecah. Olivier berpisah dan mencoba peruntungannya di pantai barat Afrika. Pada tahun 1719, ia bekerja sama dengan bajak laut Howell Davis dan Thomas Cocklyn.

Pada tahun 1720, mereka menyerang pelabuhan Ouidah di pantai benin dan berhasil menghancurkan benteng-benteng disana. Pada tahun yang sama ia mengalami karam kapal di laut merah dan terdampar di pulau Anjouan, salah satu pulau di Comoro. Saat itu, satu matanya sudah benar-benar menjadi buta dan ia memutuskan untuk memakai penutup mata.

Pada tahun 1721, ia membangun markasnya di pulau Saint Mary, di dekat pantai Madagaskar. Bersama John Taylor dan Edward England, mereka berhasil melakukan beberapa pembajakan yang berhasil. Hasil pertama mereka adalah saat mereka berhasil membajak kapal Laccadives dan berhasil mendapatkan harta senilai 75.000 pound (sekitar 10,35 juta pound saat ini).

Kemudian, kesuksesan mereka yang terbesar datang ketika mereka berhasil menaklukkan kapal portugis Nossa Senhora do Cabo (The Virgin of the Cape) yang penuh dengan harta milik uskup Goa yang juga ada di atas kapal. Harta yang didapat antara lain batangan emas dan perak, lusinan kotak penuh dengan koin golden guineas, berlian, mutiara, batu rubi, sutra dan objek-objek religius dari katedral Saint Catarina di Goa, termasuk Flaming Cross of Goa yang terbuat dari emas murni. Total harta ini diperkirakan bernilai 100 juta poundsterling pada tahun 1968.

Namun petualangan Levasseur berakhir ketika ia ditangkap dan digantung pada tanggal 7 Juli 1730 di pulau Bourbon. Dan dari sinilah legenda mengenai harta yang hilang mulai berkembang.

Legenda mengatakan bahwa ketika ia berdiri di tiang gantungan dengan sepotong kain hitam menutupi matanya, ia mengenakan sebuah kalung yang berisi 17 baris pesan rahasia. Ia melemparkannya ke tengah kerumunan massa yang menyaksikannya dan berteriak,
"Temukan hartaku bagi kalian yang bisa mengartikannya!"

Kisah mengenai kalung misterius dan harta ini menghilang selama beberapa abad dari publik hingga tahun 1923. Pada saat itu, seorang wanita bernama Mrs. Rose Savoy yang sedang berjalan-jalan menemukan beberapa ukiran di bebatuan di pantai Bel Ombre dekat Beau Vallon di pulau Mahe, Seychelles.

Selama ini ukiran tersebut tersembunyi dari pandangan akibat air pasang. Namun karena kondisi air yang surut tahun itu, ukiran itu mulai terlihat dan menunjukkan bentuk anjing, ular, kura-kura, kuda, lalat, dua gambar hati yang bersatu, sebuah lubang kunci, mata, kotak, tubuh seorang wanita dan kepala seorang pria.
Seorang notaris yang tinggal di Victoria yang mendengar berita ini percaya bahwa ukiran ini pastilah dibuat oleh para bajak laut. Ia lalu mencari ke dalam arsip-arsip tuanya dan menemukan dua dokumen yang mungkin memiliki hubungan dengan ukiran tersebut. Dokumen pertama adalah sebuah peta pantai Bel Ombre yang terbit tahun 1735 di Lisabon. Dalam peta tersebut tertulis : "Pemilik tanah..La Buse." La Buse adalah nama lain Levasseur.

Dokumen kedua adalah wasiat terakhir dari bajak laut Bernardin Nageon de L'Estang alias Le Butin (penyair) yang meninggal 70 tahun setelah Levasseur yang dengan suatu cara berhasil memiliki harta Levasseur. Dalam wasiat ini tetulis 3 baris Kriptogram dan dua surat.

Salah satu surat tersebut ditujukan untuk keponakannya :
"Aku kehilangan banyak dokumen selama karam kapal. Aku telah berhasil mengumpulkan kembali sejumlah harta yang disembunyikan; Namun masih ada empat lagi yang tertinggal. Kamu bisa menemukannya dengan kunci dan kombinasi dan dengan dokumen lainnya."

Lalu, surat lain yang ditujukan untuk kakak laki-lakinya berbunyi :
"Kapten kami terluka. Ia berusaha memastikan bahwa aku adalah benar seorang freemason. Setelah yakin, ia mempercayakan kepadaku dokumen-dokumen dan rahasianya kepadaku. Berjanjilah bahwa anak tertuamu akan mencari harta tersebut dan memenuhi mimpiku membangun kembali rumah kita. Komandan akan menyerahkan dokumen-dokumen tersebut. Jumlahnya ada tiga."
Surat ini pertama kalinya menunjukkan adanya kemungkinan keterkaitan antara perkumpulan freemason dengan harta Levasseur.

Notaris itu kemudian menghubungi Mrs. Savoy dan bersama-sama mereka melakukan penggalian di batu yang ditemukan Mrs.Savoy. Dibawah batu yang memiliki ukiran mata, mereka menemukan dua peti mati yang berisi dua kerangka beserta satu kerangka tanpa peti mati. Tiga kerangka tersebut dipercaya sebagai bajak laut karena cincin emas yang ada pada telinga kiri masing-masing. Tapi tidak ada harta yang ditemukan.

Pada tahun 1947, seorang Inggris bernama Reginald Cruise Wilkins, tetangga Mrs.Savoy mulai mempelajari dokumen-dokumen tersebut. Ia mulai dari tiga kriptogram dan dua surat yang ditemukan dan menemukan bahwa alphabet misterius tersebut memiiki hubungan dengan simbol masonik.

Wilkins juga menemukan bahwa kriptogram tersebut memiliki hubungan dengan Zodiak, buku clavicles of Solomon dan Dua belas tugas Herkules. Buku Clavicles of Solomon adalah sebuah buku yang berasal dari abad pertengahan yang berisi mistik masa reinassance. Sedangkan dua belas tugas Herkules adalah mitos dari Yunani mengenai dua belas tugas yang harus diselesaikan oleh Herkules.
Dalam usahanya yang panjang dan melelahkan, Wilkins berhasil memecahkan sebagian isi kriptogram tersebut. Ia menemukan petunjuk bahwa harta tersebut berada di sebuah ruang rahasia di dalam tanah. Ruangan itu dilindungi oleh air pasang yang membutuhkan bendungan untuk menahannya dan harus didekati dari sebelah utara. Akses ke dalamnya harus dilakukan lewat tangga batu dan terowongan yang menuju ke bawah pantai.

Wilikins melakukan beberapa penggalian di pulau Mahe. Di dalam sebuah gua, ia menemukan beberapa pistol kuno, beberapa koin dan peti mati bajak laut. Namun Ia tidak menemukan harta karun. Setiap penggalian yang dilakukannya, selalu merujuk kepada petunjuk berikutnya. Mengenai hubungan harta tersebut dengan freemasonry juga masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Setelah mencari selama 27 tahun, Wilkins mulai kehabisan dana. Para investor yang tidak sabar mulai menolak mensponsorinya. Lagipula kesehatannya semakin menurun. Namun Wilkins percaya bahwa ia sudah sangat mendekati lokasi harta tersebut. Sayang, pada tanggal 3 Mei 1977 Wilkins meninggal dunia tanpa berhasil memecahkan potongan terakhir kode rahasia tersebut. Saat ini anaknya, John, yang berprofesi sebagai guru sejarah, meneruskan usahanya untuk menemukan harta tersebut.
"Temukan hartaku, bagi kalian yang bisa mengartikannya!" Dan suara tawa Levasseur terdengar menggema dari dalam kuburannya.
Notes :
Kuburan Olivier Levasseur saat ini berada di pulau Reunion, wilayah Perancis yang terletak di laut Hindia, sebelah selatan Madagaskar. Sedangkan Seychelles tempat harta itu berada adalah sebuah negara kepulauan yang kecil di Samudera Hindia, Timur Laut Madagaskar. Negara ini diapit oleh Mauritius, pulau Reunion, Komoro, Mayotte dan Maladewa. Luasnya sekitar 455 km persegi dengan jumlah penduduk sekitar 80.000 jiwa.


Misteri Harta Karun Olivier Levasseur 
BACA FULL»

Dampak Film Innocence of Muslims, Dubes AS Tewas di Rudal

Up 0 komentar
Rentetan aksi protes terhadap film berjudul "Innocence of Muslims" yang dianggap menghujat Nabi Muhammad, terus berlangsung di sejumlah negara, seperti Libya, Mesir, dan Tunisia. Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya dan sejumlah Staf Konsulat Amerika Serikat tewas dalam serangan di Libya, terkait protes film ini.

Inilah film berjudul "Innocence of Muslims" karya sutradara Sam Bacile, yang memicu protes besar di Libya, Mesir, Tunisia, dan sejumlah negara lain. Penggambaran Nabi Muhammad dalam film yang terkesan amatir ini, sangat bertolak belakang dengan keyakinan umat Islam.

Berbagai aksi protes terhadap film "Innocence of Muslims" pun bermunculan. Protes antara lain pecah di Benghazi, Libya. Gedung Kedutaan Amerika Serikat diserang Selasa malam. Duta Besar Amerika Serikat Chris Stevens tewas ketika bersama tiga staf kedutaan berada di konsulat dalam upaya evakuasi. Gedung mereka ditembaki dan dibakar. Dubes Chris Stevens tewas karena terlalu banyak menghirup asap.

Protes dan kerusuhan juga terjadi di Kairo, Mesir. Ribuan pengunjuk rasa memanjat tembok pagar kompleks kedutaan dan merobek bendera Amerika Serikat dan menggantinya dengan bendera Hitam. Pada Kamis pagi, bentrok pengunjuk rasa dengan polisi masih terjadi di Kedutaan Amerika Serikat yang dijaga ketat polisi anti-huru hara Mesir.

Protes serupa juga meluas hingga Tunisia. Situasi yang memanas membuat Kedutaan Amerika Serikat di Asia termasuk Indonesia dijaga ketat. Presiden Barack Obama yang didampingi Menlu AS, Hillary Clinton dalam siaran pers di Gedung Putih, Washinton DC, menyampaikan rasa bela sungkawa atas tewasnya Christopher Stevens dan tiga orang lainya.

Selain itu, orang nomor satu Amerika itu, menginstruksikan sejumlah pihak yang terkait untuk bersama-sama melakukan investigasi dan penangkapan para pelaku penyerangan.



Dampak Film Innocence of Muslims, Dubes AS Tewas di Rudal
BACA FULL»