Wanita yang lolos dari Air France 447 tewas dalam kecelakaan lalulintas

Up 0 komentar
Inilah potongan kisah film Final destination dalam dunia nyata. Seorang wanita Italia tewas dalam sebuah kecelakaan lalulintas hanya beberapa hari setelah ia ketinggalan pesawat Air France 447 yang jatuh di laut Atlantik.

Dalam film final destination, sekolompok anak muda yang terhindar dari kecelakaan pesawat terbang satu persatu tewas akibat pembalasan malaikat maut yang sebelumnya gagal membunuh mereka. Dan kelihatannya itulah yang terjadi dengan seorang wanita Italia bernama Johanna Ganthaler.

Johanna Ganthaler ketinggalan pesawat Air France 447 yang jatuh di Atlantik. Ia dan suaminya sedang berlibur di Brazil dan seharusnya naik pesawat Air France 447 kembali ke Paris. Namun mereka terlambat datang sehingga ketinggalan pesawat itu dan memutuskan pulang dengan penerbangan berikutnya.

Air France 447 jatuh ke laut Atlantik pada tanggal 1 Juni 2009 dan Seluruh penumpangnya yang berjumlah 228 orang dipastikan tewas. Sepasang suami istri pensiunan itu terhindar dari maut. Tapi malaikat maut tidak tinggal diam. Beberapa hari setelah kejadian itu, mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di jalanan Kufstein di Austria. Menurut Kantor Berita Italia, ANSA, mobil mereka melaju kencang menabrak sebuah truk, dan Mrs Ganthaler tewas di tempat. Sedangkan suaminya luka berat.
Peristiwa ini telah membuat heboh masyarakat Eropa mengingat kemiripannya dengan film Final Destination. benar-benar enigmatic ! Saya harap suaminya baik-baik saja.



Source, Source2
Wanita yang lolos dari Air France 447 tewas dalam kecelakaan lalulintas
BACA FULL»

Batu aneh berbentuk UFO di Cina

Up 0 komentar
Pada 27 Mei 2007, beberapa batu mineral berbentuk UFO ditemukan si wilayah Shangrao, propinsi Jiangxi, Cina. Para ahli mengindikasikan bahwa batu UFO itu terbentuk sekitar 300 juta tahun yang lalu.

Batu-batu misterius itu sendiri ditemukan di antara tumpukan batu-batuan yang terabaikan di sekitar tambang batubara. Diantara batu-batu itu ada yang berdiameter 4,9 kaki dengan ketebalan sekitar 7,9 inci dan 23,6 inci. Beratnya sekitar 1 ton masing-masing.

Seorang insinyur dari biro batubara Shangrao mengemukakan teori bahwa batu ini terbentuk pada masa sekitar akhir Paleozic Carboniferus dan Masa Permian mula-mula. Jadi sekitar 300 juta tahun yang lalu.

Batu UFO ini ternyata bukan hanya ditemukan di Jiangxi, batu sejenis juga pernah ditemukan dekat proyek bendungan Shibuya di Sichuan. Berat batu yang ditemukan disana masing-masing sekitar 90 kilogram.
Di Shibuya, batu-batu UFO tersebut ditemukan di Big Cave Bay, sebuah gua alami dimana ada arus air yang mengalir di dalam gua tersebut. Para penduduk menemukan batu aneh tersebut ketika sedang meledakkan bebatuan di situ.

Yang luar biasanya, batu-batuan UFO itu ditemukan dalam kondisi berbaris rapi dengan jarak masing-masing sekitar 1,6 kaki. Dilaporkan bahwa batu UFO ini memiliki tekstur yang keras dan memiliki karakteristik berbeda dengan bebatuan gunung. Sampai saat ini, para ilmuwan masih belum bisa memastikan bagaimana batu tersebut dapat memiliki bentuk seperti UFO (Atau tempurung kura-kura).

Batu aneh berbentuk UFO di Cina
BACA FULL»

Misteri peristiwa ledakan Tunguska terungkap !

Up 0 komentar
Pada tahun 1908, sebuah ledakan misterius yang 1.000 kali lebih kuat dari bom atom Hiroshima menghantam sebuah hutan di wilayah Tunguska, Siberia, dan menghanguskan 80 juta batang pohon seluas 830 mil persegi. Ledakan ini disebut dengan peristiwa Tunguska. Beberapa teori dimunculkan mengenai penyebab pasti ledakan tersebut. Ada yang menyebut jatuhnya sebuah UFO, ada yang menyebut sebuah lubang hitam mini, yang lain menyebut antimatter dan yang lebih spektakuler menyatakan ledakan itu adalah hasil percobaan ahli fisika Nikola Tesla yang gagal.
Namun pada 24 Juni 2009 kemarin, American Geophysical Union menerbitkan sebuah publikasi pada jurnal Geophysical Research Letter yang menyatakan bahwa ledakan itu diakibatkan oleh sebuah komet.
Teori ini muncul setelah para peneliti menghubungkan antara fenomena pembuangan asap pada pesawat antariksa NASA dengan peristiwa tunguska. Setelah pesawat antariksa NASA melepas asap buangan, muncul sebuah awan aneh yang bercahaya terang pada malam hari sehari setelah peristiwa itu, awan itu sering disebut awan noctilucent. Awan yang sama juga terlihat sehari setelah peristiwa Tunguska. Awan noctilucent adalah awan yang terbentuk akibat partikel es dan hanya terbentuk di ketinggian langit yang tinggi serta di temperatur yang luar biasa dingin.

"Hal ini seperti mengumpulkan petunjuk-petunjuk yang berserakan dari misteri pembunuhan berumur 100 tahun," Kata Michael Kelley, seorang profesor dari univeristas Cornell yang memimpin riset ini. "Bukti-bukti yang ada cukup jelas menunjukkan bahwa bumi ditabrak oleh sebuah komet pada tahun 1908."

Para peneliti merujuk kepada sejumlah besar uap air yang tersembur ke atmosfer oleh nukleus es dari komet dengan rupa tiang melingkar dengan membawa energi yang luar biasa. Proses ini disebut turbulensi dua dimensi. Hal inilah yang menyebabkan awan noctilucent terbentuk sehari sesudahnya.

Peristiwa pelepasan asap buang pada pesawat antariksa mengakibatkan sebuah efek yang menyerupai peristiwa jatuhnya sebuah komet. Sebuah pesawat antariksa melepaskan 300 metrik ton uap air ke atmosfer bumi, dan partikel air yang dilepas mengembara ke arah arktik dan antartika dimana mereka membentuk sebuah awan setelah berhenti di mesosfer.

Prof. Kelley dan rekan-rekannya menyaksikan awan tersebut terbentuk beberapa hari setelah pesawat antariksa Endeavour (STS-118) diluncurkan pada tanggal 8 Agustus 2007. Awan yang sama juga terlihat ketika pesawat yang sama diluncurkan pada tahun 1997 dan 2003.

Mengikuti ledakan 1908, yang dikenal sebagai peristiwa Tunguska, langit Eropa terang benderang selama beberapa hari hingga sejauh 3.000 mil. Prof Kelley yang menyelidiki laporan dari para saksi mata setelah ledakan itu segera menyimpulkan bahwa langit yang terang benderang itu pastilah awan noctilucent.

Sebelumnya, para ilmuwan mengusulkan teori bahwa ledakan itu diakibatkan oleh sebuah meteor. Namun penyelidikan yang seksama terhadap lokasi ledakan tidak menunjukkan adanya sebuah kawah atau batu meteor yang tersisa. Sebaliknya, sebuah komet umumnya hanya terdiri dari partikel es dan debu yang segera menguap ke udara ketika komet itu menghantam Bumi. Ini sebabnya kenapa para peneliti tidak bisa menemukan satupun bukti penyebab ledakan tersebut.
Memang teori bahwa ledakan Tunguska diakibatkan oleh sebuah komet telah lama dikemukakan. Namun baru kali ini mendapat peneguhan dengan bukti yang meyakinkan.



Misteri peristiwa ledakan Tunguska terungkap !
BACA FULL»

Jejak kaki diatas batu keras ditemukan di Cina

Up 0 komentar
Pada tanggal 1 Juli 2009, news.cn, sebuah media di Cina mempublikasikan penemuan jejak-jejak kaki misterius di wilayah Qianjiang, Kota Xinhua. Disebut misterius karena jejak kaki itu ditemukan diatas permukaan batu keras yang terletak pada ketinggian 1400 kaki diatas permukaan laut.


Jejak kaki itu ditemukan tepatnya di di Tebing Zhongsan yang memiliki ketinggian 1400 kaki diatas permukaan laut. Seluruhnya ada 5 baris dan panjangnya bervariasi antara 10 hingga 30 cm. Jarak antara masing-masing jejak kaki sekitar 50 
Jejak itu memiliki permukaan cembung dan terlihat berbeda dengan batu di sekelilingnya. Permukaannya lebih halus, dan terlihat lebih hitam seperti hangus. Jejak ini juga bercahaya dibawah sorotan sinar matahari. Sejauh ini para ahli masih belum bisa menentukan asal-usul jejak kaki tersebut

Jejak kaki diatas batu keras ditemukan di Cina
BACA FULL»

28 sapi Alpen bunuh diri ramai-ramai dalam 3 hari

Up 0 komentar
Entah apa yang terjadi, namun sepertinya para sapi di pegunungan Alpen, Swiss, telah melakukan bunuh diri massal dengan cara melompat dari tebing tinggi dekat sebuah desa kecil di pegunungan itu.

Hanya dalam tempo 3 hari, 28 ekor sapi ditemukan mati setelah terjun bebas dari ketinggian beberapa ratus meter ke bebatuan dibawah tebing. Dalam setiap kasus, petugas penjaga pegunungan harus menggunakan helikopter untuk menyingkirkan bangkai-bangkai tersebut karena dikuatirkan dapat menimbulkan pencemaran terhadap air tanah.

Seorang juru bicara kepolisian berkata : "Tidak ada hewan karnivora besar yang tinggal di Alpen lagi, jadi kami harus memindahkan bangkai-bangkai itu sendiri."

Umumnya sapi-sapi yang tumbuh di pegunungan dapat memperkirakan bahaya dan tidak begitu saja jatuh dari tebing.

Menurut penduduk lokal, dalam beberapa hari terakhir memang ada badai petir yang dashyat di wilayah itu. Mungkin badai petir itu membuat hewan-hewan tersebut ketakutan. Sapi-sapi yang berkeliaran di dataran tinggi Alpen bukanlah sebuah pemandangan yang aneh. Para petani membiarkan mereka lepas di dataran hijau diatas desa mereka.

Sapi-sapi itu memang kadang jatuh dari tebing Alpen, namun sangat jarang ditemukan sekelompok sapi jatuh bersamaan dalam waktu dekat di tempat yang sama. Lagipula kebanyakan ilmuwan tidak percaya bahwa hewan mampu melakukan bunuh diri.

Sapi Alpen umumnya membawa lonceng besar di leher mereka dan dikenal sebagai sapi dengan kualitas susu terbaik, baik untuk diminum ataupun untuk dibuat keju.


Source, Source2
28 sapi Alpen bunuh diri ramai-ramai dalam 3 hari
BACA FULL»