Dimanakah Tesla Death Ray berada?
Ada rumor kalau Nikola Tesla, seorang ilmuwan misterius, memiliki rancangan sebuah senjata maha dashyat yang bisa mendefinisikan ulang arti sebuah peperangan. Namun, setelah kematiannya, rancangan itu lenyap tanpa bekas.
Nikola Tesla (1856 - 1943) mungkin adalah salah seorang ilmuwan terbesar yang pernah ada. Ia memegang sekitar 300 hak paten penemuan-penemuan yang berhubungan dengan listrik seperti dinamo, transformer, induction coil, condenser dan lampu pijar.
Dari semuanya itu, Tesla paling dikenal karena kontribusinya dalam penelitian listrik AC (Alternating Current). Karena ini juga, ia kemudian menjalani permusuhan yang sangat dalam dengan mantan atasannya, Thomas A. Edison yang memilih untuk memfokuskan diri pada listrik DC (Direct Current).
Sejak lama, nama Tesla selalu dikaitkan dengan penemuan-penemuan luar biasa yang jauh lebih maju dari zamannya. Contohnya Otis T. Carr, salah seorang insinyur yang juga anak didik Tesla, pernah membuat pernyataan mengejutkan kalau ia dan rekan satu timnya bernama Ralph Ring pernah membuat sebuah pesawat berbentuk piringan yang dengan sukses menerbangkan mereka sejauh 10 mil dengan kecepatan cahaya. Menurut Carr, ia menggunakan prinsip-prinsip yang diajarkan Tesla dalam membuat pesawat tersebut.
Selain itu, nama Tesla juga sering dikaitkan dengan peristiwa ledakan Tunguska yang maha dashyat. Ledakan itu disebut-sebut sebagai akibat dari percobaan Tesla ketika ia mentransmisikan energi listrik yang kuat dengan menggunakan menara Wardenclyffe yang dibangunnya.
Nah, apa jadinya kalau ilmuwan yang jenius dan misterius itu mengatakan kalau ia mampu membuat senjata pemusnah massal yang bisa membuat perang menjadi tidak terpikirkan oleh siapapun?
Dari semuanya itu, Tesla paling dikenal karena kontribusinya dalam penelitian listrik AC (Alternating Current). Karena ini juga, ia kemudian menjalani permusuhan yang sangat dalam dengan mantan atasannya, Thomas A. Edison yang memilih untuk memfokuskan diri pada listrik DC (Direct Current).
Sejak lama, nama Tesla selalu dikaitkan dengan penemuan-penemuan luar biasa yang jauh lebih maju dari zamannya. Contohnya Otis T. Carr, salah seorang insinyur yang juga anak didik Tesla, pernah membuat pernyataan mengejutkan kalau ia dan rekan satu timnya bernama Ralph Ring pernah membuat sebuah pesawat berbentuk piringan yang dengan sukses menerbangkan mereka sejauh 10 mil dengan kecepatan cahaya. Menurut Carr, ia menggunakan prinsip-prinsip yang diajarkan Tesla dalam membuat pesawat tersebut.
Selain itu, nama Tesla juga sering dikaitkan dengan peristiwa ledakan Tunguska yang maha dashyat. Ledakan itu disebut-sebut sebagai akibat dari percobaan Tesla ketika ia mentransmisikan energi listrik yang kuat dengan menggunakan menara Wardenclyffe yang dibangunnya.
Nah, apa jadinya kalau ilmuwan yang jenius dan misterius itu mengatakan kalau ia mampu membuat senjata pemusnah massal yang bisa membuat perang menjadi tidak terpikirkan oleh siapapun?
Tesla Death Ray
Semuanya bermula dari sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh ilmuwan eksentrik itu pada tahun 1938.
Kepada reporter, Tesla mengumumkan kalau ia dapat membuat sebuah senjata maha dashyat sehingga siapapun yang memilikinya akan memiliki kemenangan luar biasa di dalam setiap peperangan.
Senjata yang dimaksud Tesla itu kemudian dikenal dengan nama Tesla Death Ray, atau Sinar Kematian Tesla.
Semuanya bermula dari sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh ilmuwan eksentrik itu pada tahun 1938.
Kepada reporter, Tesla mengumumkan kalau ia dapat membuat sebuah senjata maha dashyat sehingga siapapun yang memilikinya akan memiliki kemenangan luar biasa di dalam setiap peperangan.
Senjata yang dimaksud Tesla itu kemudian dikenal dengan nama Tesla Death Ray, atau Sinar Kematian Tesla.
Menurut Tesla:
"Senjata ini akan mengirim pancaran partikel-partikel yang terkonsentrasi lewat udara yang akan terbang dengan kecepatan hampir menyamai kecepatan cahaya. Energinya begitu besar sehingga ia dapat merontokkan hingga 10.000 pesawat musuh dari jarak 250 mil dan dapat menyebabkan jutaan tentara musuh mati di tempat."
Senjata partikel ini melibatkan empat penemuan yang dikombinasikan menjadi satu.
Penemuan pertama adalah sebuah peralatan yang bisa meniadakan pengaruh atmosfer terhadap partikel-partikel tersebut.
Penemuan kedua adalah metode untuk menghasilkan potensi kekuatan listrik yang sangat besar.
Penemuan ketiga adalah metode untuk meningkatkan kekuatan listrik yang dihasilkan hingga mencapai 50.000.000 volts.
Penemuan keempat adalah pembuatan sebuah alat untuk melontarkan kekuatan listrik yang telah dihasilkan.
Menurut Tesla, dua dari empat penemuan diatas telah dibuat dan diujicobakan olehnya. Dua lainnya hanya membutuhkan sedikit penyempurnaan. Untuk merealisasikannya, hanya dibutuhkan dana 2 juta dolar dan 3 bulan. Jumlah ini tentu saja sangat kecil dibandingkan dengan hasil yang dapat diberikan. Jika proyek ini disetujui, maka ia akan membangun menara-menara pembangkit listrik yang berfungsi sebagai senjata tersebut di wilayah-wilayah perbatasan.
Menurut Tesla, jika pemerintah Amerika memutuskan untuk menerima penawarannya, maka ia akan segera mulai bekerja. Namun ia menuntut satu syarat. Ia ingin pemerintah sepenuhnya percaya kepadanya dan menolak adanya intervensi dari "ahli" lainnya. Ia juga mengatakan kalau rancangan lengkap senjata ini telah dibuat dan disimpan di dalam arsipnya.
Particle Beam
Kedengarannya, Tesla seperti sedang berfantasi. Namun sebenarnya tidak demikian. Pancaran partikel (particle beam) sebenarnya bukan hal yang aneh dalam dunia sains. Kita biasa menggunakan metode ini dalam kehidupan modern ini.
Pancaran partikel sebenarnya hanya sebuah pancaran cahaya yang terdiri dari berbagai gelombang elektromagnetik. Salah satu contoh penggunaannya adalah alat operasi sinar laser yang digunakan untuk mengoperasi otak.
Namun pancaran partikel yang dibicarakan oleh Tesla tentu saja memiliki level yang berbeda dibanding dengan sebuah alat operasi. Jika senjata pemusnah massal ini benar-benar bisa direalisasikan, mengapa Tesla sampai berniat menciptakannya?
Tesla ternyata memiliki cara pandang yang berbeda mengenai senjata ini.
Senjata Pemusnah Massal
Dalam pandangannya, senjata pemusnah massal ini justru bisa mencegah perang. Pada tahun ia membuat pengumuman itu, perang dunia I belum lama berakhir dan dunia sedang bersiap memasuki perang dunia II. Karena itu, Tesla memiliki ambisi besar untuk mengakhiri konflik dunia itu dan menciptakan perdamaian dunia.
Dalam salah satu suratnya, Tesla menulis:
Penemuan pertama adalah sebuah peralatan yang bisa meniadakan pengaruh atmosfer terhadap partikel-partikel tersebut.
Penemuan kedua adalah metode untuk menghasilkan potensi kekuatan listrik yang sangat besar.
Penemuan ketiga adalah metode untuk meningkatkan kekuatan listrik yang dihasilkan hingga mencapai 50.000.000 volts.
Penemuan keempat adalah pembuatan sebuah alat untuk melontarkan kekuatan listrik yang telah dihasilkan.
Menurut Tesla, dua dari empat penemuan diatas telah dibuat dan diujicobakan olehnya. Dua lainnya hanya membutuhkan sedikit penyempurnaan. Untuk merealisasikannya, hanya dibutuhkan dana 2 juta dolar dan 3 bulan. Jumlah ini tentu saja sangat kecil dibandingkan dengan hasil yang dapat diberikan. Jika proyek ini disetujui, maka ia akan membangun menara-menara pembangkit listrik yang berfungsi sebagai senjata tersebut di wilayah-wilayah perbatasan.
Menurut Tesla, jika pemerintah Amerika memutuskan untuk menerima penawarannya, maka ia akan segera mulai bekerja. Namun ia menuntut satu syarat. Ia ingin pemerintah sepenuhnya percaya kepadanya dan menolak adanya intervensi dari "ahli" lainnya. Ia juga mengatakan kalau rancangan lengkap senjata ini telah dibuat dan disimpan di dalam arsipnya.
Particle Beam
Kedengarannya, Tesla seperti sedang berfantasi. Namun sebenarnya tidak demikian. Pancaran partikel (particle beam) sebenarnya bukan hal yang aneh dalam dunia sains. Kita biasa menggunakan metode ini dalam kehidupan modern ini.
Pancaran partikel sebenarnya hanya sebuah pancaran cahaya yang terdiri dari berbagai gelombang elektromagnetik. Salah satu contoh penggunaannya adalah alat operasi sinar laser yang digunakan untuk mengoperasi otak.
Namun pancaran partikel yang dibicarakan oleh Tesla tentu saja memiliki level yang berbeda dibanding dengan sebuah alat operasi. Jika senjata pemusnah massal ini benar-benar bisa direalisasikan, mengapa Tesla sampai berniat menciptakannya?
Tesla ternyata memiliki cara pandang yang berbeda mengenai senjata ini.
Senjata Pemusnah Massal
Dalam pandangannya, senjata pemusnah massal ini justru bisa mencegah perang. Pada tahun ia membuat pengumuman itu, perang dunia I belum lama berakhir dan dunia sedang bersiap memasuki perang dunia II. Karena itu, Tesla memiliki ambisi besar untuk mengakhiri konflik dunia itu dan menciptakan perdamaian dunia.
Dalam salah satu suratnya, Tesla menulis:
"Selama bertahun-tahun, aku mencoba untuk mencari solusi dari masalah terberat umat manusia, yaitu bagaimana menjaga perdamaian dunia."
Mengenai Tesla Death Ray, ia mengatakan:
"Penemuan ini akan membuat perang menjadi tidak mungkin. Sinar kematian itu akan mengelilingi perbatasan setiap negara seperti tembok Cina yang tidak terlihat, hanya saja, "tembok" ini jutaan kali lebih sulit ditembus. Ini akan membuat setiap negara tidak dapat ditembus oleh pesawat musuh atau tentara darat yang menyerbu masuk."
Dengan kata lain, menurut Tesla, untuk mencegah perang kita harus mempersenjatai diri dengan sangat hebat sehingga negara lain akan mengurungkan niatnya untuk menyerang.
Namun, walaupun perang besar sudah diambang pintu, sepertinya pemerintah Amerika tidak berniat untuk merealisasikan ide Tesla. Beberapa usaha Tesla untuk menawarkan idenya ke beberapa negara lain juga diabaikan. Ketertarikan terhadap idenya runtuh dan mulai dilupakan.
Namun, ketika Tesla meninggal dunia, ingatan akan Tesla Death Ray kembali naik ke permukaan. Ini dikarenakan munculnya sebuah misteri yang cukup membingungkan.
Dokumen yang hilang
Pada tanggal 7 Januari 1943, Tesla meninggal di kamar hotelnya di New York di kamar 3327 di lantai 33 pada usia 86 tahun. Karena ia tidak pernah menikah, harta benda dan dokumen-dokumen pribadi yang dimilikinya diwariskan kepada keluarganya yang lain. Tidak lama setelah kematiannya, para agen dari Alien (imigran gelap) Property Custodian, departemen kehakiman Amerika Serikat, segera menyita seluruh dokumen-dokumen tersebut. Ini cukup mengherankan karena Tesla sendiri sebenarnya adalah warga negara resmi Amerika. Operasi dari Alien Property Custodian ini diakui oleh FBI dalam website resminya.
Namun misterinya tidak sampai disitu. Ketika pemerintah Amerika mengadakan pemeriksaan menyeluruh atas seluruh dokumen yang disita, mereka tidak bisa menemukan catatan mengenai rancangan Tesla Death Ray.
Dengan kata lain, rancangan senjata pemusnah massal tersebut hilang tanpa jejak.
Berita hilangnya dokumen itu telah memicu perlombaan antara Amerika, Rusia dan Jerman untuk melacak keberadaannya. Tetapi, hingga sekarang, keberadaan dokumen tersebut masih tidak diketahui.
Dimanakah dokumen-dokumen itu berada? Apakah Tesla benar-benar memiliki rancangan itu?
Dimanakah rancangan Tesla Death Ray sebenarnya?
Sebagian orang percaya kalau Tesla telah memusnahkan rancangan tersebut sebelum kematiannya karena takut jatuh ke tangan yang salah. Sebagian lagi percaya kalau orang dekat Tesla telah berhasil mengamankan rancangan tersebut sebelum disita oleh pemerintah.
Jenderal George Keegan, pensiunan kepala intelijen angkatan udara Amerika, percaya kalau rancangan itu berada di tangan pemerintah Uni Sovyet. Dugaan ini muncul karena ternyata Tesla juga mempresentasikan idenya kepada negara-negara lain.
Ketika penawarannya untuk membangun jaringan Tesla Death Ray tidak mendapatkan tanggapan dari pemerintah Amerika, Tesla menawarkan idenya kepada Inggris dengan harga 3 juta dolar. Ia berjanji akan membuat wilayah Inggris bebas dari serangan musuh hanya dalam tempo 3 bulan. Pemerintah Inggris juga tidak menggubris tawarannya. Lalu, Tesla kembali mencoba menawarkan idenya, kali ini kepada Liga Bangsa-bangsa. Usaha ini juga gagal.
Namun, walaupun perang besar sudah diambang pintu, sepertinya pemerintah Amerika tidak berniat untuk merealisasikan ide Tesla. Beberapa usaha Tesla untuk menawarkan idenya ke beberapa negara lain juga diabaikan. Ketertarikan terhadap idenya runtuh dan mulai dilupakan.
Namun, ketika Tesla meninggal dunia, ingatan akan Tesla Death Ray kembali naik ke permukaan. Ini dikarenakan munculnya sebuah misteri yang cukup membingungkan.
Dokumen yang hilang
Pada tanggal 7 Januari 1943, Tesla meninggal di kamar hotelnya di New York di kamar 3327 di lantai 33 pada usia 86 tahun. Karena ia tidak pernah menikah, harta benda dan dokumen-dokumen pribadi yang dimilikinya diwariskan kepada keluarganya yang lain. Tidak lama setelah kematiannya, para agen dari Alien (imigran gelap) Property Custodian, departemen kehakiman Amerika Serikat, segera menyita seluruh dokumen-dokumen tersebut. Ini cukup mengherankan karena Tesla sendiri sebenarnya adalah warga negara resmi Amerika. Operasi dari Alien Property Custodian ini diakui oleh FBI dalam website resminya.
Namun misterinya tidak sampai disitu. Ketika pemerintah Amerika mengadakan pemeriksaan menyeluruh atas seluruh dokumen yang disita, mereka tidak bisa menemukan catatan mengenai rancangan Tesla Death Ray.
Dengan kata lain, rancangan senjata pemusnah massal tersebut hilang tanpa jejak.
Berita hilangnya dokumen itu telah memicu perlombaan antara Amerika, Rusia dan Jerman untuk melacak keberadaannya. Tetapi, hingga sekarang, keberadaan dokumen tersebut masih tidak diketahui.
Dimanakah dokumen-dokumen itu berada? Apakah Tesla benar-benar memiliki rancangan itu?
Dimanakah rancangan Tesla Death Ray sebenarnya?
Sebagian orang percaya kalau Tesla telah memusnahkan rancangan tersebut sebelum kematiannya karena takut jatuh ke tangan yang salah. Sebagian lagi percaya kalau orang dekat Tesla telah berhasil mengamankan rancangan tersebut sebelum disita oleh pemerintah.
Jenderal George Keegan, pensiunan kepala intelijen angkatan udara Amerika, percaya kalau rancangan itu berada di tangan pemerintah Uni Sovyet. Dugaan ini muncul karena ternyata Tesla juga mempresentasikan idenya kepada negara-negara lain.
Ketika penawarannya untuk membangun jaringan Tesla Death Ray tidak mendapatkan tanggapan dari pemerintah Amerika, Tesla menawarkan idenya kepada Inggris dengan harga 3 juta dolar. Ia berjanji akan membuat wilayah Inggris bebas dari serangan musuh hanya dalam tempo 3 bulan. Pemerintah Inggris juga tidak menggubris tawarannya. Lalu, Tesla kembali mencoba menawarkan idenya, kali ini kepada Liga Bangsa-bangsa. Usaha ini juga gagal.
Ketika pemerintah lain menganggap sepi penawaran Tesla, ketertarikan cukup besar datang dari pihak Uni Sovyet. Konon pada tahun 1937, satu tahun sebelum Tesla mengumumkan idenya ke publik, ia sebenarnya telah mempresentasikannya kepada Amtorg Trading Corporation, salah satu perusahaan perwakilan Sovyet di New York.
Dua tahun kemudian, tahun 1939, Tesla diketahui telah mengujicobakan tahap pertama idenya di hadapan pihak Sovyet. Lalu, Tesla menerima cek sebesar 25.000 dolar dari mereka. Namun proyek itu tidak pernah diselesaikan.
Ada teori kalau sesungguhnya Tesla memang tidak membangun proyek itu, melainkan hanya menjual rancangannya kepada Uni Sovyet.
Dua tahun kemudian, tahun 1939, Tesla diketahui telah mengujicobakan tahap pertama idenya di hadapan pihak Sovyet. Lalu, Tesla menerima cek sebesar 25.000 dolar dari mereka. Namun proyek itu tidak pernah diselesaikan.
Ada teori kalau sesungguhnya Tesla memang tidak membangun proyek itu, melainkan hanya menjual rancangannya kepada Uni Sovyet.
Dugaan ini kembali menguat ketika Sovyet menginvasi Afghanistan tahun 1979. Rumor menyebutkan kalau pada masa perang tersebut, helikopter-helikopter Sovyet terlihat mengeluarkan cahaya aneh yang diarahkan kepada tentara Afghanistan. Mereka yang terkena cahaya tersebut tewas seketika dan mayatnya tidak membusuk hingga 30 hari.
Ketika meneliti mayat tersebut, pihak militer barat percaya kalau Sovyet mungkin telah menggunakan gas pembunuh jenis baru, namun banyak yang percaya kalau kondisi mayat tersebut adalah hasil dari senjata yang melontarkan elektromagnetik berkekuatan tinggi.
Jadi, mungkin Sovyet telah berhasil merealisasikan rancangan Tesla Death Ray dan memodifikasinya.
Ketika meneliti mayat tersebut, pihak militer barat percaya kalau Sovyet mungkin telah menggunakan gas pembunuh jenis baru, namun banyak yang percaya kalau kondisi mayat tersebut adalah hasil dari senjata yang melontarkan elektromagnetik berkekuatan tinggi.
Jadi, mungkin Sovyet telah berhasil merealisasikan rancangan Tesla Death Ray dan memodifikasinya.
Foto tahun 1980 dari satelit mata-mata Amerika yang menunjukkan kemungkinan instalasi senjata partikel Russia di Semipalatinsk
Selain teori Rusia, banyak juga yang percaya kalau sesungguhnya rancangan itu berada di tangan pemerintah Amerika Serikat sendiri.
Teori ini juga punya dasar yang cukup kuat.
DARPA (Defense Advance Reasearch Project Agency), yaitu salah satu badan pemerintah yang bertujuan untuk meneliti persenjataan baru untuk militer, sesungguhnya telah melakukan percobaan senjata partikel sejak tahun 1958, 15 tahun setelah kematian Tesla. Prinsip penelitian mereka sama persis dengan ide Tesla, walaupun dalam skala yang lebih kecil.
Namun, proyek ini tidak dilanjutkan lagi karena dua alasan, yaitu karena materi-materi yang dibutuhkan oleh senjata dashyat ini dianggap "berisiko tinggi" dan karena kekuatan yang dibutuhkan untuk memproyeksikan pancaran itu melebihi kemampuan pembangkit listrik standar yang digunakan dalam perang.
Jika dua masalah ini terselesaikan, mungkin proyek ini akan dilanjutkan lagi.
Apakah ini berarti pemerintah Amerika memiliki dokumen Tesla?
Mungkin saja. Tapi bisa juga tidak. Apa yang dikembangkan oleh DARPA sama sekali tidak menyamai klaim Tesla mengenai kekuatan senjatanya. Beberapa pihak percaya kalau pihak Amerika memang memiliki dokumen tersebut, namun tidak memiliki kemampuan untuk merealisasikannya.
Selain teori Rusia, banyak juga yang percaya kalau sesungguhnya rancangan itu berada di tangan pemerintah Amerika Serikat sendiri.
Teori ini juga punya dasar yang cukup kuat.
DARPA (Defense Advance Reasearch Project Agency), yaitu salah satu badan pemerintah yang bertujuan untuk meneliti persenjataan baru untuk militer, sesungguhnya telah melakukan percobaan senjata partikel sejak tahun 1958, 15 tahun setelah kematian Tesla. Prinsip penelitian mereka sama persis dengan ide Tesla, walaupun dalam skala yang lebih kecil.
Namun, proyek ini tidak dilanjutkan lagi karena dua alasan, yaitu karena materi-materi yang dibutuhkan oleh senjata dashyat ini dianggap "berisiko tinggi" dan karena kekuatan yang dibutuhkan untuk memproyeksikan pancaran itu melebihi kemampuan pembangkit listrik standar yang digunakan dalam perang.
Jika dua masalah ini terselesaikan, mungkin proyek ini akan dilanjutkan lagi.
Apakah ini berarti pemerintah Amerika memiliki dokumen Tesla?
Mungkin saja. Tapi bisa juga tidak. Apa yang dikembangkan oleh DARPA sama sekali tidak menyamai klaim Tesla mengenai kekuatan senjatanya. Beberapa pihak percaya kalau pihak Amerika memang memiliki dokumen tersebut, namun tidak memiliki kemampuan untuk merealisasikannya.
Selain teori Konspirasi yang melibatkan pemerintah, banyak juga yang percaya kalau rancangan Tesla Death Ray sesungguhnya tidak pernah ada. Menurut mereka, Tesla Death Ray hanyalah satu dari sekian klaim bombastis yang diberikan oleh Tesla. Walaupun tidak ada yang menyangkal jeniusnya Tesla, namun banyak proyek yang disebutkannya tidak pernah terealisasi.
Misalnya, pada tahun 1900, ia mengatakan kalau ia bisa menyembuhkan penyakit TBC dengan osilasi listrik. Pada tahun 1927, ia mengatakan kalau ia berencana untuk mengendalikan kekuatan samudera untuk dimanfaatkan. Lalu, pada tahun 1931, ia mengklaim kalau ia bisa membuat bahan bakar fosil menjadi tidak berharga lagi dengan memanfaatkan energi kosmis sebagai bahan bakar alternatif. Tentu saja klaim-klaim ini tidak pernah terealisasi.
Jadi, Tesla Death Ray bisa jadi hanyalah salah satu dari bualan Tesla yang lain.
Bahkan walaupun rancangan itu ada, bisa dimengerti mengapa pemerintah menolaknya. Ide Tesla mengenai kemungkinan terciptanya perdamaian jika senjatanya diimplementasikan sangat tidak masuk akal. Memang, sebuah negara yang memasang Tesla Death Ray akan aman dari serbuan pesawat. Namun, jelas tidak akan aman dari serangan diam-diam.
Jika saya adalah seorang pemimpin sebuah negara dan memutuskan untuk menyerang sebuah negara lain, maka yang akan saya lakukan pertama adalah mengirim pasukan penyerang secara diam-diam untuk menghancurkan Tesla Death Ray di negara tersebut terlebih dahulu sebelum mengirim skuadron pesawat tempur.
Misalnya, pada tahun 1900, ia mengatakan kalau ia bisa menyembuhkan penyakit TBC dengan osilasi listrik. Pada tahun 1927, ia mengatakan kalau ia berencana untuk mengendalikan kekuatan samudera untuk dimanfaatkan. Lalu, pada tahun 1931, ia mengklaim kalau ia bisa membuat bahan bakar fosil menjadi tidak berharga lagi dengan memanfaatkan energi kosmis sebagai bahan bakar alternatif. Tentu saja klaim-klaim ini tidak pernah terealisasi.
Jadi, Tesla Death Ray bisa jadi hanyalah salah satu dari bualan Tesla yang lain.
Bahkan walaupun rancangan itu ada, bisa dimengerti mengapa pemerintah menolaknya. Ide Tesla mengenai kemungkinan terciptanya perdamaian jika senjatanya diimplementasikan sangat tidak masuk akal. Memang, sebuah negara yang memasang Tesla Death Ray akan aman dari serbuan pesawat. Namun, jelas tidak akan aman dari serangan diam-diam.
Jika saya adalah seorang pemimpin sebuah negara dan memutuskan untuk menyerang sebuah negara lain, maka yang akan saya lakukan pertama adalah mengirim pasukan penyerang secara diam-diam untuk menghancurkan Tesla Death Ray di negara tersebut terlebih dahulu sebelum mengirim skuadron pesawat tempur.
Lagipula, Tesla memiliki anggapan kalau semua pemimpin negara adalah pemimpin yang cinta damai. Ia tidak memikirkan kemungkinan digunakannya senjata tersebut sebagai alat untuk menyerang oleh seorang diktator. Jika sebuah negara memasang Tesla Death Ray dan memutuskan untuk menyerang negara tetangganya, maka mereka akan dengan sangat mudah mengarahkan senjatanya untuk menghancurkan pesawat komersial.
Dengan demikian, perang pun menjadi tidak terhindarkan.
Jadi, ide besar ini sepertinya juga memiliki cacat yang besar.
Jika saat ini, 67 tahun setelah kematian Tesla, kita masih belum melihat realisasi dari Tesla Death Ray, maka sepertinya kita harus bersyukur, dan siapapun yang menyimpan rancangan itu hingga sekarang telah berbuat kebaikan bagi dunia.
Dengan demikian, perang pun menjadi tidak terhindarkan.
Jadi, ide besar ini sepertinya juga memiliki cacat yang besar.
Jika saat ini, 67 tahun setelah kematian Tesla, kita masih belum melihat realisasi dari Tesla Death Ray, maka sepertinya kita harus bersyukur, dan siapapun yang menyimpan rancangan itu hingga sekarang telah berbuat kebaikan bagi dunia.
Dimanakah Tesla Death Ray berada?
Konspirasi pemanasan global Al Gore
Bukankah menarik bagaimana masalah kita menjadi semakin global : peperangan global terhadap terorisme, krisis ekonomi global, perlunya mata uang tunggal dunia, perdagangan global tanpa batas, dan tentu saja pemanasan global. Sementara para ilmuwan, aktivis lingkungan dan politisi berkumpul untuk membahas isu pemanasan global, dunia bersatu dibawah komando satu orang, Al Gore. Benarkah seluruh dunia bersatu ?
Masalah global membutuhkan solusi global. Demikian yang sering disebut oleh para pemimpin dunia. Dan itu juga yang mereka lakukan ketika berkumpul di Bali pada Desember 2007 untuk membicarakan isu ini. Pada konferensi tersebut yang kelihatannya mencapai keputusan dengan sangat payah, Amerika Serikat dibawah pemerintahan Bush dianggap sebagai anak nakal karena dengan enggan menyetujui resolusi bersama itu. Dan Gore mengecam pemerintahan Bush karenanya.
Saya juga beranggapan seperti itu ketika melihatnya di televisi. Sekarang saya mengetahui mengapa Amerika Serikat bersikap seperti itu. Hal ini dikarenakan adanya perpecahan yang terjadi di antara ilmuwan mengenai penyebab pemanasan global.
Saya juga beranggapan seperti itu ketika melihatnya di televisi. Sekarang saya mengetahui mengapa Amerika Serikat bersikap seperti itu. Hal ini dikarenakan adanya perpecahan yang terjadi di antara ilmuwan mengenai penyebab pemanasan global.
Ketika Al Gore merilis film dokumenternya yang berjudul "An Inconvenient Truth" yang mendapat Oscar, seakan-akan kita mengetahui hanya ada satu kebenaran. Manusia adalah oknum dan kambing hitam atas lenyapnya gumpalan-gumpalan es di kutub, atas meningkatnya suhu bumi dan atas bencana-bencana alam yang terjadi.
Namun, tahukah anda bahwa sebagian ilmuwan tidak mempercayai itu ?
Konsensus bersama itu ternyata telah mendapat counter konsensus dari para ilmuwan yang bereputasi tinggi.
Dan sekarang saya akan menceritakan kepada anda apa yang disebut teori konspirasi pemanasan global.
Pemanasan global adalah sebuah hoax, klaim para ilmuwan dari kubu kontra Gore. Suhu bumi sesungguhnya hanya berubah sekitar 1 derajat Fahrenheit dalam tempo satu abad. Plus, planet tercinta ini telah mengalami periode zaman es dan periode hangat tanpa ada campur tangan anda dan saya.
Ilmuwan yang beranggapan seperti ini, salah satunya adalah Steven Milloy yang memiliki gelar dalam bidang Natural Science dan gelar master dalam Biostatistik dari Universitas John Hopkins. Ia adalah salah satu juri bagi American Association for The Advancement of Science Awards dan ia pernah diminta oleh kongres Amerika untuk bersaksi mengenai masalah-masalah lingkungan.
Milloy berkata bahwa pemanasan global adalah "Ibu dari segala ilmu pengetahuan sampah". Ia merujuk kepada perubahan-perubahan suhu bumi yang terjadi secara alamiah tanpa campur tangan manusia.
Ia juga merujuk kepada protokol Kyoto yang dianggapnya sebagai suatu lelucon. Protokol ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas karbon dunia menjadi 8% pada tahun 2012. 8% adalah level emisi pada tahun 1990. Dan kita juga tahu, sekali lagi Amerika (dibawah Bush) menjadi anak nakal yang menolak protokol ini, kali ini ia juga mendapat dukungan negara-negara Eropa.
Well, Tentu saja Amerika dan Eropa akan bersikap seperti itu. Sebuah studi dari Rusia (bukan Amerika) menunjukkan bahwa konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer berada pada level sekitar 370 PPM (Parts per Million) dan bila protokol Kyoto diikuti, maka hal itu hanya akan merubah 1 atau 2 PPM saja pada tahun 2012.
Hmm...kelihatannya memang protokol yang sia-sia.
Dengan menggunakan data yang disediakan oleh mereka yang mempromosikan Protokol Kyoto, jika setiap negara meratifikasi protokol tersebut, temperatur global rata-rata hanya akan berkurang sekitar 0,0015 derajat centigrades. Pada level ini, dibutuhkan 667 tahun dan $100 Trilyun untuk menurunkan suhu bumi sebanyak 1 derajat centrigades.
Hmm...sekali lagi, kelihatannya memang protokol yang sia-sia..
Dan satu lagi, ketika kita, manusia dianggap sebagai kambing hitam penyebab pemanasan global, EPA (Environmental Protection Agency) memperkirakan bahwa 25% emisi gas metana yang dilepas ke Atmosfer berasal dari kotoran ternak.
Ternyata kambing adalah kambing hitam yang sesungguhnya.
Akibat penemuan ini, mungkin anda sudah pernah menerima email yang menganjurkan anda untuk berhenti memakan daging untuk mengurangi pemanasan global, saya sudah pernah menerimanya.
Tidak heran banyak orang yang mengatakan bahwa isu pemanasan global adalah salah satu strategi untuk menghasilkan keuntungan bagi pihak-pihak terkait. Tentu saja bagi mereka, pihak-pihak terkait tersebut adalah Al Gore dan Friends, dan Gore dituding memaksakan terjadinya konspirasi kelas dunia ini.
Namun, tahukah anda bahwa sebagian ilmuwan tidak mempercayai itu ?
Konsensus bersama itu ternyata telah mendapat counter konsensus dari para ilmuwan yang bereputasi tinggi.
Dan sekarang saya akan menceritakan kepada anda apa yang disebut teori konspirasi pemanasan global.
Pemanasan global adalah sebuah hoax, klaim para ilmuwan dari kubu kontra Gore. Suhu bumi sesungguhnya hanya berubah sekitar 1 derajat Fahrenheit dalam tempo satu abad. Plus, planet tercinta ini telah mengalami periode zaman es dan periode hangat tanpa ada campur tangan anda dan saya.
Ilmuwan yang beranggapan seperti ini, salah satunya adalah Steven Milloy yang memiliki gelar dalam bidang Natural Science dan gelar master dalam Biostatistik dari Universitas John Hopkins. Ia adalah salah satu juri bagi American Association for The Advancement of Science Awards dan ia pernah diminta oleh kongres Amerika untuk bersaksi mengenai masalah-masalah lingkungan.
Milloy berkata bahwa pemanasan global adalah "Ibu dari segala ilmu pengetahuan sampah". Ia merujuk kepada perubahan-perubahan suhu bumi yang terjadi secara alamiah tanpa campur tangan manusia.
Ia juga merujuk kepada protokol Kyoto yang dianggapnya sebagai suatu lelucon. Protokol ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas karbon dunia menjadi 8% pada tahun 2012. 8% adalah level emisi pada tahun 1990. Dan kita juga tahu, sekali lagi Amerika (dibawah Bush) menjadi anak nakal yang menolak protokol ini, kali ini ia juga mendapat dukungan negara-negara Eropa.
Well, Tentu saja Amerika dan Eropa akan bersikap seperti itu. Sebuah studi dari Rusia (bukan Amerika) menunjukkan bahwa konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer berada pada level sekitar 370 PPM (Parts per Million) dan bila protokol Kyoto diikuti, maka hal itu hanya akan merubah 1 atau 2 PPM saja pada tahun 2012.
Hmm...kelihatannya memang protokol yang sia-sia.
Dengan menggunakan data yang disediakan oleh mereka yang mempromosikan Protokol Kyoto, jika setiap negara meratifikasi protokol tersebut, temperatur global rata-rata hanya akan berkurang sekitar 0,0015 derajat centigrades. Pada level ini, dibutuhkan 667 tahun dan $100 Trilyun untuk menurunkan suhu bumi sebanyak 1 derajat centrigades.
Hmm...sekali lagi, kelihatannya memang protokol yang sia-sia..
Dan satu lagi, ketika kita, manusia dianggap sebagai kambing hitam penyebab pemanasan global, EPA (Environmental Protection Agency) memperkirakan bahwa 25% emisi gas metana yang dilepas ke Atmosfer berasal dari kotoran ternak.
Ternyata kambing adalah kambing hitam yang sesungguhnya.
Akibat penemuan ini, mungkin anda sudah pernah menerima email yang menganjurkan anda untuk berhenti memakan daging untuk mengurangi pemanasan global, saya sudah pernah menerimanya.
Tidak heran banyak orang yang mengatakan bahwa isu pemanasan global adalah salah satu strategi untuk menghasilkan keuntungan bagi pihak-pihak terkait. Tentu saja bagi mereka, pihak-pihak terkait tersebut adalah Al Gore dan Friends, dan Gore dituding memaksakan terjadinya konspirasi kelas dunia ini.
Pada tahun 2006, Al Gore terbang (dengan pesawat pribadi) dari rumah megahnya di Tennesse ke Hollywood dan kemudian berkeliling dengan limosin dimana dia menerima Oscar untuk film dokumenternya "An Inconvenient Truth" yang memperingati bahaya pemanasan global dan bahaya pemakaian berlebihan bahan bakar fosil.
Kita yang awam, melihat film itu dan berkata Wow...saya baru tahu soal itu. Tapi kelihatannya para ilmuwan yang jeli menemukan banyak kebohongan dari film itu. Gore secara sederhana menyatakan bahwa manusialah penyebab pemanasan global. Padahal seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, sekelompok ilmuwan bereputasi tinggi di dunia menolak teori tersebut (termasuk Edwin Aldrin, manusia kedua yang berjalan di bulan).
Oh ya..belakangan ternyata diketahui para ilmuwan yang setuju dengan Gore adalah ilmuwan-ilmuwan yang menerima donasi besar dari pemerintahan Clinton (ketika Gore menjadi wakil presiden).
Kita yang awam, melihat film itu dan berkata Wow...saya baru tahu soal itu. Tapi kelihatannya para ilmuwan yang jeli menemukan banyak kebohongan dari film itu. Gore secara sederhana menyatakan bahwa manusialah penyebab pemanasan global. Padahal seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, sekelompok ilmuwan bereputasi tinggi di dunia menolak teori tersebut (termasuk Edwin Aldrin, manusia kedua yang berjalan di bulan).
Oh ya..belakangan ternyata diketahui para ilmuwan yang setuju dengan Gore adalah ilmuwan-ilmuwan yang menerima donasi besar dari pemerintahan Clinton (ketika Gore menjadi wakil presiden).
Entahkah mereka setuju dengan Gore karena didanai Gore atau Gore hanya mendanai ilmuwan yang sepaham dengannya, masih tidak jelas.
Contoh kebohongan dari film Gore adalah klaim bahwa Pemanasan global akan menaikkan permukaan laut setinggi 20 kaki (6,09 meter), padahal sebenarnya hanyalah 23 Inci (58,42 cm). Ia juga mengklaim bahwa beruang kutub sedang berada dalam bahaya. Padahal tidak demikian sebenarnya.
Film itu juga menunjukkan foto-foto glasier yang berkurang, namun ia tidak menyebut glasier-glasier lain yang terus bertambah. Gore juga menyebut Glasier Kilimanjaro yang terus berkurang akibat pemanasan global. Tapi ia tidak mengatakan bahwa Glasier Kilimanjaro telah berkurang sejak 1880, jauh sebelum kadar CO2 meningkat di bumi.
Gore juga mengklaim bahwa peningkatan kadar karbondioksida di atmosfer telah meningkatkan suhu global. Anehnya pada tahun 2005, sebuh studi oleh Journal Science menemukan sebaliknya. Peningkatan suhu bumilah yang telah memicu peningkatan kadar karbondioksida.
Bahkan tamparan yang paling memalukan bagi Gore datang dari ABC News yang menemukan salah satu cuplikan dalam film dokumenter tersebut adalah potongan film "The Day after Tomorrow".
Bukan hanya itu, para ilmuwan kemudian menemukan bahwa perubahan suhu bumi ternyata disebabkan oleh peningkatan aktifitas badai matahari, peningkatan aktivitas gunung api bawah laut, dan sistem arus laut yang kompleks.
Hal ini diperkuat oleh temuan NASA baru-baru ini bahwa perubahan suhu bumi dalam beberapa dekade ini ternyata diakibatkan oleh peningkatan aktivitas badai matahari, bukan karena anda tidak mencabut charger HP anda dari stop kontak ketika sudah selesai menggunakannya.
Plus, sesungguhnya ada trend penurunan suhu global sejak 1998. (Ya..anda tidak salah baca). Data terbaru Juni 2009 menunjukkan Suhu bumi mengalami penurunan sebanyak 74 derajat Fahrenheit sejak Gore merilis "An Inconvenient Truth" pada tahun 2006.
Gore, yang telah menjadi panglima utama dalam gerakan pemanasan global sendiri memiliki rumah seluas 10.000 kaki persegi di Nashville yang memiliki 20 kamar tidur dan 8 kamar mandi. Sementara menyarankan orang lain untuk menghemat energi, Gore menghabiskan 221.000 kilowatt jam pada tahun 2006 untuk rumah mewahnya. Rata-rata penggunaan satu rumah tangga di Amerika pada tahun itu adalah 10.656 kilowatt jam.
Tapi Gore tidak perlu merasa bersalah. Bukankah dunia sudah mengatur sebuah sistem yang disebut kredit karbon ?
Apa yang dimaksud dengan kredit karbon ?
Ketika Gore menerbangkan pesawatnya yang menghabiskan banyak bahan bakar, ia membeli kredit karbon dari broker-broker (seperti saham). Sebagai imbalannya, mereka yang menjual kredit karbon itu akan menerima reward yang bisa digunakan untuk proyek-proyek lingkungan hidup. Nah, pembeli kredit karbon itu, dalam hal ini Gore, akan disebut "Carbon Neutral" karena walaupun ia melepas banyak karbon ke udara, ia menciptakan keseimbangan antara melepas dan mengurangi karbon. Brilian kan ?
Ya..sangat brilian...karena Gore membeli kredit karbonnya dari Generation Investment Management LLP, sebuah perusahaan yang didirikan tahun 2004. Gore adalah pendiri dan Chairman dari perusahaan itu.
Hmmm...
Dengan kata lain..Gore bisa tetap menjalani hidup mewahnya, menjadi pujaan aktivis, menerima Nobel dan kaya raya.
Penjualan kredit karbon di dunia meningkat dari $6 juta di tahun 2004 menjadi $110 juta pada tahun 2006.
Jadi pertanyaannya adalah apabila teori ini mendapat tantangan dari banyak ilmuwan dunia yang bereputasi tinggi, mengapa pemerintah-pemerintah dunia sepakat dengan Gore ?
Jawabannya adalah pajak pendapatan !
Pada waktu sekitar konser Live Earth Concert 7/7/7 yang diselenggarakan oleh keluarga Rothschild, Al Gore mengumumkan akan ada pajak karbon dalam skala Global untuk memerangi pemanasan global. Bagi pemerintah dunia, pemasukan tambahan. Bukankah menyenangkan apabila pemerintahan mendapat pemasukan tambahan ? Ya..Namun bagi kita akan ada pajak tambahan bagi bahan bakar yang anda beli.
Sekarang anda tahu bahwa isu pemanasan global mungkin tidak seperti yang anda kira. Jika anda membaca ini, bacalah dalam perspektif sains, bukan ideologi.
Para aktivis lingkungan mungkin tidak suka dengan tulisan ini, tapi saya hanya ingin melaporkan bahwa para ilmuwan terbelah dua dalam soal pemanasan global dan saya ingin mengajak kita untuk melihat sisi lain dari suatu persoalan.
Lagipula bukankah dengan mengetahui hal ini kita menjadi lebih berwawasan ?
Akhirnya, inilah pendapat saya, Isu pemanasan global akan menjadi "teori evolusi" lainnya. Para ilmuwan akan terus berdebat mengenai penyebab dan dampaknya.
Secara pribadi saya tidak keberatan apabila kita menggunakan bahan bakar yang lebih ramah dan menghemat penggunaan listrik. Bahkan saya menganjurkan untuk mempensiunkan kendaraan yang mengeluarkan banyak asap. Karena dengan melakukan itu, kita belajar menjadi manusia yang bersih dan sehat.
Sambil menantikan datangnya kata sepakat dari para ilmuwan (jika kata sepakat itu memang dapat tercapai),
Saya akan menggunakan kendaraan yang hemat bahan bakar.
Saya akan menggunakan charger HP secukupnya.
Saya akan menghemat penggunaan listrik.
Saya akan menanam pohon-pohon di rumah saya.
Namun saya akan tetap mengkonsumsi daging hewan.
Tidak ada salahnya mencintai bumi kita kan ?
Baca juga Seorang ilmuwan pro pemanasan global akhirnya mengakui tidak ada bukti adanya pemanasan global. dan Seorang hacker menemukan bukti adanya manipulasi pada data pemanasan global.
Contoh kebohongan dari film Gore adalah klaim bahwa Pemanasan global akan menaikkan permukaan laut setinggi 20 kaki (6,09 meter), padahal sebenarnya hanyalah 23 Inci (58,42 cm). Ia juga mengklaim bahwa beruang kutub sedang berada dalam bahaya. Padahal tidak demikian sebenarnya.
Film itu juga menunjukkan foto-foto glasier yang berkurang, namun ia tidak menyebut glasier-glasier lain yang terus bertambah. Gore juga menyebut Glasier Kilimanjaro yang terus berkurang akibat pemanasan global. Tapi ia tidak mengatakan bahwa Glasier Kilimanjaro telah berkurang sejak 1880, jauh sebelum kadar CO2 meningkat di bumi.
Gore juga mengklaim bahwa peningkatan kadar karbondioksida di atmosfer telah meningkatkan suhu global. Anehnya pada tahun 2005, sebuh studi oleh Journal Science menemukan sebaliknya. Peningkatan suhu bumilah yang telah memicu peningkatan kadar karbondioksida.
Bahkan tamparan yang paling memalukan bagi Gore datang dari ABC News yang menemukan salah satu cuplikan dalam film dokumenter tersebut adalah potongan film "The Day after Tomorrow".
Bukan hanya itu, para ilmuwan kemudian menemukan bahwa perubahan suhu bumi ternyata disebabkan oleh peningkatan aktifitas badai matahari, peningkatan aktivitas gunung api bawah laut, dan sistem arus laut yang kompleks.
Hal ini diperkuat oleh temuan NASA baru-baru ini bahwa perubahan suhu bumi dalam beberapa dekade ini ternyata diakibatkan oleh peningkatan aktivitas badai matahari, bukan karena anda tidak mencabut charger HP anda dari stop kontak ketika sudah selesai menggunakannya.
Plus, sesungguhnya ada trend penurunan suhu global sejak 1998. (Ya..anda tidak salah baca). Data terbaru Juni 2009 menunjukkan Suhu bumi mengalami penurunan sebanyak 74 derajat Fahrenheit sejak Gore merilis "An Inconvenient Truth" pada tahun 2006.
Gore, yang telah menjadi panglima utama dalam gerakan pemanasan global sendiri memiliki rumah seluas 10.000 kaki persegi di Nashville yang memiliki 20 kamar tidur dan 8 kamar mandi. Sementara menyarankan orang lain untuk menghemat energi, Gore menghabiskan 221.000 kilowatt jam pada tahun 2006 untuk rumah mewahnya. Rata-rata penggunaan satu rumah tangga di Amerika pada tahun itu adalah 10.656 kilowatt jam.
Tapi Gore tidak perlu merasa bersalah. Bukankah dunia sudah mengatur sebuah sistem yang disebut kredit karbon ?
Apa yang dimaksud dengan kredit karbon ?
Ketika Gore menerbangkan pesawatnya yang menghabiskan banyak bahan bakar, ia membeli kredit karbon dari broker-broker (seperti saham). Sebagai imbalannya, mereka yang menjual kredit karbon itu akan menerima reward yang bisa digunakan untuk proyek-proyek lingkungan hidup. Nah, pembeli kredit karbon itu, dalam hal ini Gore, akan disebut "Carbon Neutral" karena walaupun ia melepas banyak karbon ke udara, ia menciptakan keseimbangan antara melepas dan mengurangi karbon. Brilian kan ?
Ya..sangat brilian...karena Gore membeli kredit karbonnya dari Generation Investment Management LLP, sebuah perusahaan yang didirikan tahun 2004. Gore adalah pendiri dan Chairman dari perusahaan itu.
Hmmm...
Dengan kata lain..Gore bisa tetap menjalani hidup mewahnya, menjadi pujaan aktivis, menerima Nobel dan kaya raya.
Penjualan kredit karbon di dunia meningkat dari $6 juta di tahun 2004 menjadi $110 juta pada tahun 2006.
Jadi pertanyaannya adalah apabila teori ini mendapat tantangan dari banyak ilmuwan dunia yang bereputasi tinggi, mengapa pemerintah-pemerintah dunia sepakat dengan Gore ?
Jawabannya adalah pajak pendapatan !
Pada waktu sekitar konser Live Earth Concert 7/7/7 yang diselenggarakan oleh keluarga Rothschild, Al Gore mengumumkan akan ada pajak karbon dalam skala Global untuk memerangi pemanasan global. Bagi pemerintah dunia, pemasukan tambahan. Bukankah menyenangkan apabila pemerintahan mendapat pemasukan tambahan ? Ya..Namun bagi kita akan ada pajak tambahan bagi bahan bakar yang anda beli.
Sekarang anda tahu bahwa isu pemanasan global mungkin tidak seperti yang anda kira. Jika anda membaca ini, bacalah dalam perspektif sains, bukan ideologi.
Para aktivis lingkungan mungkin tidak suka dengan tulisan ini, tapi saya hanya ingin melaporkan bahwa para ilmuwan terbelah dua dalam soal pemanasan global dan saya ingin mengajak kita untuk melihat sisi lain dari suatu persoalan.
Lagipula bukankah dengan mengetahui hal ini kita menjadi lebih berwawasan ?
Akhirnya, inilah pendapat saya, Isu pemanasan global akan menjadi "teori evolusi" lainnya. Para ilmuwan akan terus berdebat mengenai penyebab dan dampaknya.
Secara pribadi saya tidak keberatan apabila kita menggunakan bahan bakar yang lebih ramah dan menghemat penggunaan listrik. Bahkan saya menganjurkan untuk mempensiunkan kendaraan yang mengeluarkan banyak asap. Karena dengan melakukan itu, kita belajar menjadi manusia yang bersih dan sehat.
Sambil menantikan datangnya kata sepakat dari para ilmuwan (jika kata sepakat itu memang dapat tercapai),
Saya akan menggunakan kendaraan yang hemat bahan bakar.
Saya akan menggunakan charger HP secukupnya.
Saya akan menghemat penggunaan listrik.
Saya akan menanam pohon-pohon di rumah saya.
Namun saya akan tetap mengkonsumsi daging hewan.
Tidak ada salahnya mencintai bumi kita kan ?
Baca juga Seorang ilmuwan pro pemanasan global akhirnya mengakui tidak ada bukti adanya pemanasan global. dan Seorang hacker menemukan bukti adanya manipulasi pada data pemanasan global.
Konspirasi pemanasan global Al Gore
Misteri Numerologi 33 Buruh Tambang Chile
Beberapa hari belakangan ini, mungkin kalian pernah menonton atau membaca mengenai proses penyelamatan para pekerja tambang di Chile yang terjebak akibat ledakan yang terjadi pada tanggal 5 Agustus 2010. Keseluruhan proses ini cukup menarik perhatian dunia. Bahkan stasiun-stasiun televisi besar di dunia sesekali menginterupsi acara regulernya untuk menyiarkan proses penyelamatan yang berlangsung selama 69 hari. Nah, angka 33 ternyata memainkan peranan penting dalam keseluruhan peristiwa ini. Cukup menarik untuk disimak.
Pertama, ada 33 pekerja tambang yang terjebak di dalamnya.
Lalu, dibutuhkan waktu 33 hari sampai mata bor berhasil mencapai tempat para pekerja tersebut. Pada saat itu, sebuah kamera dimasukkan ke dalam lubang dan untuk pertama kalinya dunia bisa melihat kondisi para pekerja yang terjebak.
Beberapa orang percaya kalau angka tersebut hanya sebuah kebetulan. Namun bagi yang lain, semuanya memiliki arti.
"Pekerjaan pengeboran itu membutuhkan waktu 33 hari, satu hari untuk satu orang," Kata Mikhail Proestakis, Manajer dari Driller Supply Company, yang berpartisipasi dalam proses penyelamatan itu.
Setelah dibor, para pekerja membangun sebuah terowongan yang akan digunakan untuk mengeluarkan para pekerja nantinya. Diameter terowongan itu 66 sentimeter, yaitu sama dengan 33 X 2.
Lalu, dibutuhkan waktu 33 hari sampai mata bor berhasil mencapai tempat para pekerja tersebut. Pada saat itu, sebuah kamera dimasukkan ke dalam lubang dan untuk pertama kalinya dunia bisa melihat kondisi para pekerja yang terjebak.
Beberapa orang percaya kalau angka tersebut hanya sebuah kebetulan. Namun bagi yang lain, semuanya memiliki arti.
"Pekerjaan pengeboran itu membutuhkan waktu 33 hari, satu hari untuk satu orang," Kata Mikhail Proestakis, Manajer dari Driller Supply Company, yang berpartisipasi dalam proses penyelamatan itu.
Setelah dibor, para pekerja membangun sebuah terowongan yang akan digunakan untuk mengeluarkan para pekerja nantinya. Diameter terowongan itu 66 sentimeter, yaitu sama dengan 33 X 2.
"Saya percaya dengan numerologi, pasti semuanya memiliki arti." Kata Mikhail lagi.
Pada hari ke-66, terowongan yang dibuat untuk penyelamatan berhasil menembus ruangan tempat para pekerja terjebak. Harapan untuk melihat matahari sudah ada di depan mata.
3 hari kemudian, tepatnya setelah terjebak selama 69 hari, satu persatu pekerja dikeluarkan melalui terowongan itu. Penyelamatan itu dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2010 alias 13/10/10.
13 + 10 + 10 = 33
Fakta mengenai tanggal ini disinggung oleh presiden Chile, Sebastian Pinera.
"Angka 33 muncul dalam semua proses ini, semuanya cocok, ini sungguh-sungguh mukjizat," Kata Maria Segovia, adik perempuan dari Dario Segovia, salah seorang pekerja.
Tidak hanya itu. Ketika mata bor berhasil mencapai para pekerja setelah hari ke-33, para pekerja mengirimkan sebuah catatan untuk menunjukkan kalau mereka masih hidup. Bunyi catatan tersebut adalah:
Pada hari ke-66, terowongan yang dibuat untuk penyelamatan berhasil menembus ruangan tempat para pekerja terjebak. Harapan untuk melihat matahari sudah ada di depan mata.
3 hari kemudian, tepatnya setelah terjebak selama 69 hari, satu persatu pekerja dikeluarkan melalui terowongan itu. Penyelamatan itu dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2010 alias 13/10/10.
13 + 10 + 10 = 33
Fakta mengenai tanggal ini disinggung oleh presiden Chile, Sebastian Pinera.
"Angka 33 muncul dalam semua proses ini, semuanya cocok, ini sungguh-sungguh mukjizat," Kata Maria Segovia, adik perempuan dari Dario Segovia, salah seorang pekerja.
Tidak hanya itu. Ketika mata bor berhasil mencapai para pekerja setelah hari ke-33, para pekerja mengirimkan sebuah catatan untuk menunjukkan kalau mereka masih hidup. Bunyi catatan tersebut adalah:
"Estamos bien en el refugio los 33"
Yang dalam bahasa Inggrisnya adalah:
"All 33 of us are in the shelter".
Estamos bien en el refugio los 33 - Jumlah Karakter pada kalimat itu adalah: 33 karakter.
Kebetulankah?
Bagi para warga Chile, angka 33 menunjukkan mukjizat dari Tuhan.
Namun bagi para penganut teori konspirasi, seluruh peristiwa ini hanyalah sebuah orkestrasi dari freemasonry karena angka 33 adalah angka yang biasa digunakan para Mason. Seperti yang kita ketahui, organisasi mason terdiri dari 33 level simbolik.
Yang dalam bahasa Inggrisnya adalah:
"All 33 of us are in the shelter".
Estamos bien en el refugio los 33 - Jumlah Karakter pada kalimat itu adalah: 33 karakter.
Kebetulankah?
Bagi para warga Chile, angka 33 menunjukkan mukjizat dari Tuhan.
Namun bagi para penganut teori konspirasi, seluruh peristiwa ini hanyalah sebuah orkestrasi dari freemasonry karena angka 33 adalah angka yang biasa digunakan para Mason. Seperti yang kita ketahui, organisasi mason terdiri dari 33 level simbolik.
Lambang Mason level 33 Scottish Rite
Misteri Numerologi 33 Buruh Tambang Chile
Teori Konspirasi Mind Game
Di kalangan penganut teori konspirasi, ada kepercayaan kalau pemerintah Amerika Serikat secara rahasia mentransmisikan perintah untuk melakukan pembunuhan ke otak orang-orang tertentu. Walaupun teori ini terdengar absurd, namun belakangan diketahui kalau kepercayaan ini memiliki dasar yang cukup solid.
Ketika Sirhan Sirhan membunuh senator Robert Kennedy, ia mengatakan kalau ada suara di kepalanya yang telah membuat ia membunuh. Ketika Mark David Chapman membunuh John Lennon, ia juga mengatakan hal yang sama.
Mungkin sebagian pembunuh memang mendengar suara iblis berbisik di telinga mereka, namun sebagian lagi mungkin memang mendengar perintah pembunuhan langsung dari Pentagon.
Pada tahun 2007 lalu, Steven R. Corman menulis di jurnal Comops sebagai berikut:
Mungkin sebagian pembunuh memang mendengar suara iblis berbisik di telinga mereka, namun sebagian lagi mungkin memang mendengar perintah pembunuhan langsung dari Pentagon.
Pada tahun 2007 lalu, Steven R. Corman menulis di jurnal Comops sebagai berikut:
"Beberapa waktu yang lalu, di workshop pemerintahan, saya pernah mendengar seseorang mendeskripsikan sebuah peralatan baru yang disebut sebagai "Suara Tuhan." Peralatan ini disebut dapat beroperasi dari jarak jauh dan dapat mengirimkan sebuah pesan hanya kepada pikiran satu orang. Kisah yang saya dengar menyebutkan kalau peralatan ini diujicoba pada perang Irak dengan cara mengirim pesan kepada seseorang di dalam kelompok pemberontak yang dengan segera akan terlihat seperti orang kebingungan, melihat ke segala arah dan mulai masuk ke dalam perdebatan panas dengan rekan-rekan lainnya yang tidak mendengar pesan itu. Pada saat mendengar kisah itu, saya menerimanya dengan perasaan skeptis."
Tentu saja, siapapun yang mendengar kisah seperti itu akan menerimanya dengan skeptis. Senjata luar biasa seperti yang dideskripsikan Corman sepertinya hanya ada di dalam kisah-kisah science fiction. Tetapi, senjata seperti itu ternyata benar-benar ada dan sedang dikembangkan oleh Pentagon. Jika Pentagon melakukan riset mengenai teknologi ini, tentu saja bukan demi perkembangan ilmu pengetahuan. Melainkan untuk alasan politik atau keamanan nasional.
Sebagian penganut teori konspirasi yang merasa diincar oleh pemerintah bahkan bertindak lebih jauh dengan mengenakan topi berbahan timah untuk menghalangi masuknya sinyal-sinyal pemerintah yang tidak diinginkan ke kepala mereka. Mungkin bagi kalian terdengar seperti orang tolol atau paranoia, tetapi tunggu Sampai kalian mendengar kelanjutannya.
Pada tahun 1991, seorang ilmuwan Rusia spesialis pesan subliminal bernama Igor Smirnov pernah mengajukan sebuah teori untuk memberantas terorisme dengan cara memberikan pengaruh akustik ke dalam pikiran para tersangka. Ia bahkan mendemonstrasikan kepada para pengamat dari Amerika kalau transmisi suara infra yang berada di bawah ambang normal pendengaran manusia dapat memberikan pesan kepada otak manusia yang mengalir lewat tulang.
Ketika FBI menghadapi masalah dengan sekte sesat Branch Davidian, mereka berkonsultasi dengan Smirnov yang kemudian mengusulkan untuk mempengaruhi David Koresh, sang pemimpin sekte, dengan memberikan pesan subliminal lewat telepon. Salah satu ide yang diusulkannya adalah aktor Charlton Heston merekam suaranya secara subliminal untuk memberikan kesan sebagai "suara Tuhan" yang memerintahkannya untuk menyerah.
Tidak ada konfirmasi mengenai penggunaan ide Smirnov dalam menaklukkan David Koresh, namun sekarang kita tahu kalau ide penggunaan teknik pengendalian pikiran untuk menaklukkan musuh ternyata telah ada sejak lama. Walaupun demikian, tidak ada tanda-tanda kalau pemerintah Amerika Serikat tertarik mengeksplorasi metode ini dan menggunakannya dalam peperangan.
Namun, semua itu berubah pada tahun 2006. Pada tahun itu, seorang pria yang dianggap sebagai pengidap paranoid schizoprenic oleh para psikiater (karena ia percaya pemerintah secara diam-diam mentransmisikan suara-suara ke dalam pikirannya) mengajukan permintaan pengungkapan dokumen negara berdasarkan undang-undang keterbukaan informasi (freedom of information act).
Pria ini secara spesifik meminta pemerintah membuka informasi mengenai Microwave Auditory Effect, telepati dan hipnotis. Karena Pentagon juga terikat dengan undang-undang itu, mau tidak mau mereka membuka dokumen itu.
Halaman demi halaman dokumen tersebut mengungkapkan sebuah kenyataan kalau pemerintah Amerika telah menghabiskan jutaan dolar demi meneliti fenomena-fenomena yang sering dianggap sebagai pseudo sains seperti telephatic ray gun atau fevers laser yang bisa membuat korban mengalami disorientasi dan menjadi lebih tidak agresif.
Di salah satu bagian dokumen tersebut ditemukan kalau pemerintah Amerika juga mengadakan eksperimen untuk mengirimkan suara seseorang secara telepatik dengan menggunakan gelombang mikro jarak dekat!
Sekarang, para penganut teori konspirasi yang sering dianggap paranoid itu menjadi terlihat lebih waras! Kebanyakan orang bahkan tidak pernah tahu kalau pemerintah Amerika ternyata tertarik dengan hipnotis atau telepati.
Eksperimen yang disinggung di dalam dokumen itu adalah mengirimkan suara seseorang yang menyebutkan bilangan 1 sampai 10 ke pikiran sukarelawan yang berada di ruangan lain. Ini adalah bentuk sederhana dari apa yang dipercayai para penganut teori konspirasi. Jadi, bukan saja teknologi ini memungkinkan, tetapi pemerintah juga menelitinya.
Sebenarnya ini tidak terlalu mengherankan mengingat pemerintah Amerika pernah bereksperimen dengan pengendalian pikiran lewat proyek MK Ultra. Namun, eskperimen ini berbeda dari MK Ultra. Orang-orang menyebut teknologi ini dengan sebutan V2K, yaitu istilah militer yang berarti Voice to Skull.
Mereka yang pernah menjadi korban V2K menyebut diri mereka dengan sebutan TI's atau Targeted Individuals. Sampai sekarang, para TI's ini berkumpul secara periodik untuk berbagi pengalaman. Para TI's ini juga hidup dengan diliputi oleh ketakutan yang konstan karena percaya kalau agen-agen pemerintah selalu menguntit mereka. Beberapa orang bahkan percaya kalau tetangga mereka sesungguhnya adalah agen pemerintah yang sedang menyamar.
Karena itu, kumpulan TI's ini sering dicemooh dan bahkan mendapat sebutan Tin Foil Hat, julukan yang merujuk kepada topi timah yang dipercaya bisa menghalangi sinyal-sinyal asing masuk ke kepala seseorang (Magneto dari film X man juga menggunakannya untuk mencegah Prof.Xavier "memasuki" kepalanya).
Di halaman Wikipedia, Tin Foil Hat disebut sebagai stereotype populer dan frase yang merujuk kepada paranoia dan kaitannya dengan penganut teori konspirasi. Walaupun wikipedia merujuk istilah ini sebagai cemoohan, namun kemampuan topi timah untuk menghalangi penetrasi sinyal memiliki dasar sains yang telah diujicoba oleh laboratorium Massachussets Institute of Technology. Timah ditemukan bisa mengatur gelombang radio.
Salah seorang TI's bernama Harland Girard menceritakan kalau masalah yang dihadapinya dimulai pada tahun 1983. Girard berprofesi sebagai seorang pengembang real estate dan ia tidak pernah mengalami sesuatu yang aneh sebelumnya. Suatu hari, seorang wanita menepikan mobilnya, menunjuk Harland dengan jarinya dan kemudian segera pergi begitu saja. Lalu, Harland mulai merasa kalau ia sering diawasi. Ada orang-orang tidak dikenal berlari di bawah jendela apartemennya di malam hari. Ia juga melihat ada beberapa tetangganya yang bersikap tidak wajar, seperti sedang mengawasinya.
Girard yang mengira dirinya sudah mulai gila mencari pertolongan dari teman wanitanya yang kebetulan berprofesi sebagai psikiater. Namun, tidak ada hasil yang memuaskan. Girard sepertinya tidak sedang mengalami gejala psikologi yang tidak normal. Selain klaimnya kalau ia sedang diawasi, Girard menjalani kehidupannya dengan normal.
Pada tahun-tahun berikutnya, ia merasa kalau orang-orang yang mengawasinya telah pergi. Namun, pada tahun 1984, ia mulai mendengar suara-suara di kepalanya. Suara itu berupa suara pria dan wanita. Kadang Girard bisa melihat wajah dari pemilik suara itu dalam gambar mental di kepalanya. Suara itu memanggilnya dengan sebutan "Mr.Girard".
Berkali-kali suara itu mengatakan kepadanya kalau ia sesungguhnya sudah mulai menjadi gila. Suatu hari ketika Girard sedang berada di dekat seorang wanita gemuk, suara itu berkata: "Hey Mr.Girard, bukankah wanita itu terlihat seperti kulkas?"
Awalnya suara-suara itu hanya muncul 2 atau 3 kali sehari, namun setelah beberapa lama, suara itu terus terdengar di kepalanya, bahkan kadang disertai dengan rasa sakit di tubuhnya. Gejala ini kemudian dianggap Girard sebagai efek samping dari senjata energi yang dilepaskan pemerintah kepadanya.
Enam bulan kemudian, suara itu bertanya kepadanya: "Mr.Girard..Mr Girard, mengapa engkau belum mati-mati juga?"
Ketika Girard menceritakan kepada teman-temannya, ia malah menjadi bahan tertawaan. Beberapa temannya menganggapnya benar-benar mulai menjadi gila.
Pada tahun 1988, Girard memutuskan untuk mencari jawaban atas persoalannya. Ia meninggalkan pekerjaannya dan mulai menyelidiki kasus ini secara sepenuh waktu. Lewat beberapa penelitiannya ia menemukan petunjuk kalau pada tahun 1950an, pemerintah Amerika pernah melakukan eksperimen-eksperimen pengendalian pikiran lewat proyek MK Ultra. Ia juga menemukan kalau CIA pernah meneliti kemungkinan mempengaruhi pikiran dengan gelombang elektromagnetik. Ia juga menemukan kalau pada tahun 1970an para peneliti militer di Walter Reed Army Institute of Research pernah menggunakan pancaran gelombang mikro untuk mengirimkan sejumlah kata ke dalam kepala seseorang. Boleh dibilang Girard menemukan semua referensi untuk setiap keanehan yang dialaminya. Ini membuatnya semakin yakin kalau karena suatu hal ia telah menjadi kelinci percobaan pemerintah.
Jika pihak militer memang meneliti kemungkinan penggunaaan senjata-senjata elektromagnetik seperti itu, apakah mereka telah sukses mengaplikasikannya dalam perang?
Sebenarnya, senjata sejenis ini sudah pernah digunakan, tetapi dokumentasi yang tercatat menyebutkan kalau bukan pihak Amerika Serikat yang menggunakannya, melainkan Uni Sovyet. Pada tahun 1960an, pihak Sovyet pernah membombardir kedutaan Amerika di Moscow dengan gelombang elektromagnetik level rendah. Menyusul serangan ini, pada tahun 1965, Pentagon meluncurkan proyek Pandora yang memfokuskan diri pada efek dari serangan gelombang mikro.
Proyek Pandora diketahui berakhir pada tahun 1970, namun ada indikasi kalau eskperimen mengenai penggunaan gelombang mikro terus berlanjut. Ini tercermin dari sebuah paper yang ditulis untuk Angkatan Udara Amerika pada pertengahan tahun 1990an. Paper ini menyinggung mengenai penggunaan gelombang suara untuk mengirim pesan ke dalam kepala seseorang.
Penulis paper itu mengatakan:
"Sinyal yang dikirim itu akan menjadi 'pesan Tuhan' yang dapat digunakan untuk memperingati musuh mengenai bencana yang akan datang atau untuk meminta mereka agar menyerah."
Bayangkan, jika senjata seperti ini benar-benar ada, maka tidak perlu lagi ada AK 47 atau Rudal Scud untuk menaklukkan sebuah negara. Yang dibutuhkan hanyalah sebuah senjata yang bisa mengacaukan pikiran seseorang dengan menaruh sugesti yang diinginkan, misalnya dengan memerintahkan seorang pengawal presiden untuk membunuh tuannya seperti yang dialami oleh Indira Gandhi atau meminta seorang operator nuklir di negara musuh untuk meluncurkan nuklir ke arah negaranya sendiri!
Selamat datang di era peperangan masa depan!
Nah, mungkin sebagian dari kalian masih akan menyebutnya sebagai mengada-ngada. tetapi, apa yang diungkapkan dokumen pemerintah itu ternyata tidak sampai disitu saja.
Pada tahun 2002, laboratorium angkatan udara Amerika ternyata telah mempatenkan teknologi tersebut!
Teknologi yang dimaksud adalah teknologi untuk mengirimkan pesan ke dalam kepala seseorang lewat gelombang mikro. Awalnya, pihak angkatan udara menolak untuk membicarakan teknologi luar biasa ini. Namun ketika ada permintaan pengungkapan data atas dasar undang-undang kebebasan informasi, dokumen-dokumen tersebut akhirnya dilepas ke publik.
Menurut dokumen tersebut, paten teknologi tersebut didasarkan pada eksperimen yang dilakukan pada Oktober 1994 di laboratorium Angkatan Udara Amerika yang berhasil mengirimkan sebuah frase ke dalam kepala seseorang!
Pengembangan teknologi ini diketahui berlangsung hingga tahun 2002.
Tetapi, ternyata bukan hanya pihak militer yang bisa melakukannya. Pada tahun 2007, teknologi semacam ini diketahui digunakan oleh sebuah perusahaan untuk tujuan pemasaran!
Pada Desember 2007, Allison Wilson yang sedang berjalan kaki di New York mendengar suara di kepalanya: "Siapa disana.. siapa disana. Ini bukan imajinasimu."
Belakangan diketahui kalau Allison ternyata dipengaruhi oleh sebuah iklan miniseri berjudul "Paranormal State" yang menggunakan teknologi Holosonic. Teknologi ini bisa mengirimkan suara yang hanya bisa didengar oleh satu orang di keramaian.
Suatu hari nanti, sebuah perusahaan bahkan akan bisa "menghipnotis" kita untuk membeli sesuatu yang tidak kita inginkan!
Sebagian penganut teori konspirasi yang merasa diincar oleh pemerintah bahkan bertindak lebih jauh dengan mengenakan topi berbahan timah untuk menghalangi masuknya sinyal-sinyal pemerintah yang tidak diinginkan ke kepala mereka. Mungkin bagi kalian terdengar seperti orang tolol atau paranoia, tetapi tunggu Sampai kalian mendengar kelanjutannya.
Pada tahun 1991, seorang ilmuwan Rusia spesialis pesan subliminal bernama Igor Smirnov pernah mengajukan sebuah teori untuk memberantas terorisme dengan cara memberikan pengaruh akustik ke dalam pikiran para tersangka. Ia bahkan mendemonstrasikan kepada para pengamat dari Amerika kalau transmisi suara infra yang berada di bawah ambang normal pendengaran manusia dapat memberikan pesan kepada otak manusia yang mengalir lewat tulang.
Ketika FBI menghadapi masalah dengan sekte sesat Branch Davidian, mereka berkonsultasi dengan Smirnov yang kemudian mengusulkan untuk mempengaruhi David Koresh, sang pemimpin sekte, dengan memberikan pesan subliminal lewat telepon. Salah satu ide yang diusulkannya adalah aktor Charlton Heston merekam suaranya secara subliminal untuk memberikan kesan sebagai "suara Tuhan" yang memerintahkannya untuk menyerah.
Tidak ada konfirmasi mengenai penggunaan ide Smirnov dalam menaklukkan David Koresh, namun sekarang kita tahu kalau ide penggunaan teknik pengendalian pikiran untuk menaklukkan musuh ternyata telah ada sejak lama. Walaupun demikian, tidak ada tanda-tanda kalau pemerintah Amerika Serikat tertarik mengeksplorasi metode ini dan menggunakannya dalam peperangan.
Namun, semua itu berubah pada tahun 2006. Pada tahun itu, seorang pria yang dianggap sebagai pengidap paranoid schizoprenic oleh para psikiater (karena ia percaya pemerintah secara diam-diam mentransmisikan suara-suara ke dalam pikirannya) mengajukan permintaan pengungkapan dokumen negara berdasarkan undang-undang keterbukaan informasi (freedom of information act).
Pria ini secara spesifik meminta pemerintah membuka informasi mengenai Microwave Auditory Effect, telepati dan hipnotis. Karena Pentagon juga terikat dengan undang-undang itu, mau tidak mau mereka membuka dokumen itu.
Halaman demi halaman dokumen tersebut mengungkapkan sebuah kenyataan kalau pemerintah Amerika telah menghabiskan jutaan dolar demi meneliti fenomena-fenomena yang sering dianggap sebagai pseudo sains seperti telephatic ray gun atau fevers laser yang bisa membuat korban mengalami disorientasi dan menjadi lebih tidak agresif.
Di salah satu bagian dokumen tersebut ditemukan kalau pemerintah Amerika juga mengadakan eksperimen untuk mengirimkan suara seseorang secara telepatik dengan menggunakan gelombang mikro jarak dekat!
Sekarang, para penganut teori konspirasi yang sering dianggap paranoid itu menjadi terlihat lebih waras! Kebanyakan orang bahkan tidak pernah tahu kalau pemerintah Amerika ternyata tertarik dengan hipnotis atau telepati.
Eksperimen yang disinggung di dalam dokumen itu adalah mengirimkan suara seseorang yang menyebutkan bilangan 1 sampai 10 ke pikiran sukarelawan yang berada di ruangan lain. Ini adalah bentuk sederhana dari apa yang dipercayai para penganut teori konspirasi. Jadi, bukan saja teknologi ini memungkinkan, tetapi pemerintah juga menelitinya.
Sebenarnya ini tidak terlalu mengherankan mengingat pemerintah Amerika pernah bereksperimen dengan pengendalian pikiran lewat proyek MK Ultra. Namun, eskperimen ini berbeda dari MK Ultra. Orang-orang menyebut teknologi ini dengan sebutan V2K, yaitu istilah militer yang berarti Voice to Skull.
Mereka yang pernah menjadi korban V2K menyebut diri mereka dengan sebutan TI's atau Targeted Individuals. Sampai sekarang, para TI's ini berkumpul secara periodik untuk berbagi pengalaman. Para TI's ini juga hidup dengan diliputi oleh ketakutan yang konstan karena percaya kalau agen-agen pemerintah selalu menguntit mereka. Beberapa orang bahkan percaya kalau tetangga mereka sesungguhnya adalah agen pemerintah yang sedang menyamar.
Karena itu, kumpulan TI's ini sering dicemooh dan bahkan mendapat sebutan Tin Foil Hat, julukan yang merujuk kepada topi timah yang dipercaya bisa menghalangi sinyal-sinyal asing masuk ke kepala seseorang (Magneto dari film X man juga menggunakannya untuk mencegah Prof.Xavier "memasuki" kepalanya).
Di halaman Wikipedia, Tin Foil Hat disebut sebagai stereotype populer dan frase yang merujuk kepada paranoia dan kaitannya dengan penganut teori konspirasi. Walaupun wikipedia merujuk istilah ini sebagai cemoohan, namun kemampuan topi timah untuk menghalangi penetrasi sinyal memiliki dasar sains yang telah diujicoba oleh laboratorium Massachussets Institute of Technology. Timah ditemukan bisa mengatur gelombang radio.
Salah seorang TI's bernama Harland Girard menceritakan kalau masalah yang dihadapinya dimulai pada tahun 1983. Girard berprofesi sebagai seorang pengembang real estate dan ia tidak pernah mengalami sesuatu yang aneh sebelumnya. Suatu hari, seorang wanita menepikan mobilnya, menunjuk Harland dengan jarinya dan kemudian segera pergi begitu saja. Lalu, Harland mulai merasa kalau ia sering diawasi. Ada orang-orang tidak dikenal berlari di bawah jendela apartemennya di malam hari. Ia juga melihat ada beberapa tetangganya yang bersikap tidak wajar, seperti sedang mengawasinya.
Girard yang mengira dirinya sudah mulai gila mencari pertolongan dari teman wanitanya yang kebetulan berprofesi sebagai psikiater. Namun, tidak ada hasil yang memuaskan. Girard sepertinya tidak sedang mengalami gejala psikologi yang tidak normal. Selain klaimnya kalau ia sedang diawasi, Girard menjalani kehidupannya dengan normal.
Pada tahun-tahun berikutnya, ia merasa kalau orang-orang yang mengawasinya telah pergi. Namun, pada tahun 1984, ia mulai mendengar suara-suara di kepalanya. Suara itu berupa suara pria dan wanita. Kadang Girard bisa melihat wajah dari pemilik suara itu dalam gambar mental di kepalanya. Suara itu memanggilnya dengan sebutan "Mr.Girard".
Berkali-kali suara itu mengatakan kepadanya kalau ia sesungguhnya sudah mulai menjadi gila. Suatu hari ketika Girard sedang berada di dekat seorang wanita gemuk, suara itu berkata: "Hey Mr.Girard, bukankah wanita itu terlihat seperti kulkas?"
Awalnya suara-suara itu hanya muncul 2 atau 3 kali sehari, namun setelah beberapa lama, suara itu terus terdengar di kepalanya, bahkan kadang disertai dengan rasa sakit di tubuhnya. Gejala ini kemudian dianggap Girard sebagai efek samping dari senjata energi yang dilepaskan pemerintah kepadanya.
Enam bulan kemudian, suara itu bertanya kepadanya: "Mr.Girard..Mr Girard, mengapa engkau belum mati-mati juga?"
Ketika Girard menceritakan kepada teman-temannya, ia malah menjadi bahan tertawaan. Beberapa temannya menganggapnya benar-benar mulai menjadi gila.
Pada tahun 1988, Girard memutuskan untuk mencari jawaban atas persoalannya. Ia meninggalkan pekerjaannya dan mulai menyelidiki kasus ini secara sepenuh waktu. Lewat beberapa penelitiannya ia menemukan petunjuk kalau pada tahun 1950an, pemerintah Amerika pernah melakukan eksperimen-eksperimen pengendalian pikiran lewat proyek MK Ultra. Ia juga menemukan kalau CIA pernah meneliti kemungkinan mempengaruhi pikiran dengan gelombang elektromagnetik. Ia juga menemukan kalau pada tahun 1970an para peneliti militer di Walter Reed Army Institute of Research pernah menggunakan pancaran gelombang mikro untuk mengirimkan sejumlah kata ke dalam kepala seseorang. Boleh dibilang Girard menemukan semua referensi untuk setiap keanehan yang dialaminya. Ini membuatnya semakin yakin kalau karena suatu hal ia telah menjadi kelinci percobaan pemerintah.
Jika pihak militer memang meneliti kemungkinan penggunaaan senjata-senjata elektromagnetik seperti itu, apakah mereka telah sukses mengaplikasikannya dalam perang?
Sebenarnya, senjata sejenis ini sudah pernah digunakan, tetapi dokumentasi yang tercatat menyebutkan kalau bukan pihak Amerika Serikat yang menggunakannya, melainkan Uni Sovyet. Pada tahun 1960an, pihak Sovyet pernah membombardir kedutaan Amerika di Moscow dengan gelombang elektromagnetik level rendah. Menyusul serangan ini, pada tahun 1965, Pentagon meluncurkan proyek Pandora yang memfokuskan diri pada efek dari serangan gelombang mikro.
Proyek Pandora diketahui berakhir pada tahun 1970, namun ada indikasi kalau eskperimen mengenai penggunaan gelombang mikro terus berlanjut. Ini tercermin dari sebuah paper yang ditulis untuk Angkatan Udara Amerika pada pertengahan tahun 1990an. Paper ini menyinggung mengenai penggunaan gelombang suara untuk mengirim pesan ke dalam kepala seseorang.
Penulis paper itu mengatakan:
"Sinyal yang dikirim itu akan menjadi 'pesan Tuhan' yang dapat digunakan untuk memperingati musuh mengenai bencana yang akan datang atau untuk meminta mereka agar menyerah."
Bayangkan, jika senjata seperti ini benar-benar ada, maka tidak perlu lagi ada AK 47 atau Rudal Scud untuk menaklukkan sebuah negara. Yang dibutuhkan hanyalah sebuah senjata yang bisa mengacaukan pikiran seseorang dengan menaruh sugesti yang diinginkan, misalnya dengan memerintahkan seorang pengawal presiden untuk membunuh tuannya seperti yang dialami oleh Indira Gandhi atau meminta seorang operator nuklir di negara musuh untuk meluncurkan nuklir ke arah negaranya sendiri!
Selamat datang di era peperangan masa depan!
Nah, mungkin sebagian dari kalian masih akan menyebutnya sebagai mengada-ngada. tetapi, apa yang diungkapkan dokumen pemerintah itu ternyata tidak sampai disitu saja.
Pada tahun 2002, laboratorium angkatan udara Amerika ternyata telah mempatenkan teknologi tersebut!
Teknologi yang dimaksud adalah teknologi untuk mengirimkan pesan ke dalam kepala seseorang lewat gelombang mikro. Awalnya, pihak angkatan udara menolak untuk membicarakan teknologi luar biasa ini. Namun ketika ada permintaan pengungkapan data atas dasar undang-undang kebebasan informasi, dokumen-dokumen tersebut akhirnya dilepas ke publik.
Menurut dokumen tersebut, paten teknologi tersebut didasarkan pada eksperimen yang dilakukan pada Oktober 1994 di laboratorium Angkatan Udara Amerika yang berhasil mengirimkan sebuah frase ke dalam kepala seseorang!
Pengembangan teknologi ini diketahui berlangsung hingga tahun 2002.
Tetapi, ternyata bukan hanya pihak militer yang bisa melakukannya. Pada tahun 2007, teknologi semacam ini diketahui digunakan oleh sebuah perusahaan untuk tujuan pemasaran!
Pada Desember 2007, Allison Wilson yang sedang berjalan kaki di New York mendengar suara di kepalanya: "Siapa disana.. siapa disana. Ini bukan imajinasimu."
Belakangan diketahui kalau Allison ternyata dipengaruhi oleh sebuah iklan miniseri berjudul "Paranormal State" yang menggunakan teknologi Holosonic. Teknologi ini bisa mengirimkan suara yang hanya bisa didengar oleh satu orang di keramaian.
Suatu hari nanti, sebuah perusahaan bahkan akan bisa "menghipnotis" kita untuk membeli sesuatu yang tidak kita inginkan!
Mengenai teknologi ini, Dennis Bushnell, Kepala ilmuwan di laboratorium penelitian NASA di Langley, Virginia, berkata: "Hasil penelitian ini sangat sensitif sehingga hampir tidak mungkin diumbar ke publik."
Menurutnya serangan terhadap otak manusia adalah bagian dari strategi perang di masa depan.
Girard yang telah menghabiskan banyak waktu untuk mengungkap teknologi ini percaya kalau pemerintah Amerika terlebih dahulu mengujicobakannya kepada masyarakat sipil sebelum digunakan dalam peperangan yang nyata. Argumen Girard tidak bisa dibilang salah. Selama era perang dingin, pemerintah Amerika terbukti pernah mengadakan uji coba militer dengan cara memberikan radiasi kepada masyarakat sipil. Ini dikonfirmasikan dengan dokumen-dokumen militer yang telah dilepas kepada publik.
Tetapi kalaupun memang benar pemerintah mengujicobakan teknologi itu kepada masyarakat sipil, mengapa mereka memilih Girard?
Menurut Girard, ini mungkin karena pada tahun 1980an, ia pernah mengeluarkan pernyataan anti Bush senior yang waktu itu masih menjabat sebagai wakil presiden dari Ronald Reagan. Ini dikonfirmasikan oleh suara yang pernah didengar di dalam kepalanya.
Girard bercerita:
"Suatu hari, aku sedang bersiap untuk tidur. Lalu aku mendengar satu suara berkata 'Mr.Girard, tahukah kamu siapa yang ada di dalam studio bersama kita?' Ia adalah George HW Bush, wakil presiden Amerika Serikat."
Terdengar aneh, tetapi itulah yang dialami oleh para TI's dari seluruh dunia. Saat ini mereka secara teratur bertemu di dunia maya untuk membagikan pengalaman mereka. Dari hasil diskusi dengan para TI's, diketahui kalau kebanyakan dari mereka mengalami gejala seperti suara berdengung di telinga, adanya manipulasi di beberapa anggota tubuh mereka, mendengar suara-suara di kepala mereka, merasa selalu ada yang mengawasi, adanya sensasi seperti ditusuk di kulit tubuh dan bahkan ada yang melaporkan serangan seksual terjadi atas diri mereka.
Gloria Naylor, salah seorang TI yang menulis buku mengenai pengalamannya berkata:
"Sebenarnya aku tidak ingin menceritakan mengenai pengalaman ini karena dibutuhkan keberanian yang sangat besar, bahkan mungkin lebih besar daripada yang aku miliki. Namun, aku tidak punya pilihan lain. Saat ini, aku sedang mengadakan peperangan memperebutkan pikiranku. Jika aku berhenti sekarang, mereka akan menang dan aku akan kehilangan diriku sendiri."
Ketika Naylor mulai mendengar suara-suara itu, ia pergi ke psikiater dan meminta pertolongan. Namun psikiater tidak bisa membantunya melenyapkan suara-suara di dalam kepalanya. Pada tahun 2000, ketika ia menemukan forum TI's dan bergabung ke dalamnya, barulah suara-suara itu berhenti. Dan ia tidak lagi merasa diawasi.
Mengenai pengendalian pikiran ini, John Alexander, salah seorang penasehat militer Amerika Serikat berkata: "Kita sekarang berada pada era dimana kita bisa melakukan itu. Dimana batasan-batasan etikanya, itulah pertanyaan tersulitnya."
John memang benar. Namun, bagaimanapun juga, saya yakin kalau dalam waktu dekat, kita akan melihat penggunaaan teknologi itu di dalam peperangan yang nyata.
Menurutnya serangan terhadap otak manusia adalah bagian dari strategi perang di masa depan.
Girard yang telah menghabiskan banyak waktu untuk mengungkap teknologi ini percaya kalau pemerintah Amerika terlebih dahulu mengujicobakannya kepada masyarakat sipil sebelum digunakan dalam peperangan yang nyata. Argumen Girard tidak bisa dibilang salah. Selama era perang dingin, pemerintah Amerika terbukti pernah mengadakan uji coba militer dengan cara memberikan radiasi kepada masyarakat sipil. Ini dikonfirmasikan dengan dokumen-dokumen militer yang telah dilepas kepada publik.
Tetapi kalaupun memang benar pemerintah mengujicobakan teknologi itu kepada masyarakat sipil, mengapa mereka memilih Girard?
Menurut Girard, ini mungkin karena pada tahun 1980an, ia pernah mengeluarkan pernyataan anti Bush senior yang waktu itu masih menjabat sebagai wakil presiden dari Ronald Reagan. Ini dikonfirmasikan oleh suara yang pernah didengar di dalam kepalanya.
Girard bercerita:
"Suatu hari, aku sedang bersiap untuk tidur. Lalu aku mendengar satu suara berkata 'Mr.Girard, tahukah kamu siapa yang ada di dalam studio bersama kita?' Ia adalah George HW Bush, wakil presiden Amerika Serikat."
Terdengar aneh, tetapi itulah yang dialami oleh para TI's dari seluruh dunia. Saat ini mereka secara teratur bertemu di dunia maya untuk membagikan pengalaman mereka. Dari hasil diskusi dengan para TI's, diketahui kalau kebanyakan dari mereka mengalami gejala seperti suara berdengung di telinga, adanya manipulasi di beberapa anggota tubuh mereka, mendengar suara-suara di kepala mereka, merasa selalu ada yang mengawasi, adanya sensasi seperti ditusuk di kulit tubuh dan bahkan ada yang melaporkan serangan seksual terjadi atas diri mereka.
Gloria Naylor, salah seorang TI yang menulis buku mengenai pengalamannya berkata:
"Sebenarnya aku tidak ingin menceritakan mengenai pengalaman ini karena dibutuhkan keberanian yang sangat besar, bahkan mungkin lebih besar daripada yang aku miliki. Namun, aku tidak punya pilihan lain. Saat ini, aku sedang mengadakan peperangan memperebutkan pikiranku. Jika aku berhenti sekarang, mereka akan menang dan aku akan kehilangan diriku sendiri."
Ketika Naylor mulai mendengar suara-suara itu, ia pergi ke psikiater dan meminta pertolongan. Namun psikiater tidak bisa membantunya melenyapkan suara-suara di dalam kepalanya. Pada tahun 2000, ketika ia menemukan forum TI's dan bergabung ke dalamnya, barulah suara-suara itu berhenti. Dan ia tidak lagi merasa diawasi.
Mengenai pengendalian pikiran ini, John Alexander, salah seorang penasehat militer Amerika Serikat berkata: "Kita sekarang berada pada era dimana kita bisa melakukan itu. Dimana batasan-batasan etikanya, itulah pertanyaan tersulitnya."
John memang benar. Namun, bagaimanapun juga, saya yakin kalau dalam waktu dekat, kita akan melihat penggunaaan teknologi itu di dalam peperangan yang nyata.
Teori Konspirasi Mind Game
Apakah memo FBI yang baru dirilis mengkonfirmasi adanya pesawat alien yang jatuh di Roswell tahun 1947?
Banyak media di seluruh dunia memberitakan mengenai dokumen-dokumen rahasia FBI yang mulai dirilis secara online. Satu yang menarik perhatian adalah adanya sebuah memo yang sepertinya mengkonfirmasi fakta jatuhnya pesawat alien di Roswell, New Mexico, pada tahun 1947, yang selama ini hanya dianggap sebagai bagian dari teori konspirasi. Jika memang ada konspirasi untuk menutup-nutupi peristiwa Roswell, lalu mengapa pula FBI merilis dokumen-dokumen tersebut? Bukankah seharusnya mereka merilis dokumen yang bersifat penyangkalan?
Apakah rilis memo ini bisa dianggap sebagai disclosure (pengungkapan)?
Apakah pemerintah Amerika akhirnya mengakui adanya pesawat dan mayat alien yang disita dan disimpan oleh militer?
Bagi yang belum tahu, insiden Roswell adalah salah satu teori konspirasi paling berpengaruh di dunia. Para penganut teori ini percaya kalau pada tanggal 8 Juli 1947, pesawat alien beserta penumpangnya jatuh di Roswell, New Mexico, dan sisa-sisa pecahan pesawat beserta mayat alien tersebut disita oleh militer dan disimpan hingga saat ini. Pemerintah Amerika sendiri menyangkal dan menyatakan kalau sisa-sisa pecahan yang ditemukan sesungguhnya adalah sebuah balon udara yang berasal dari Project Mogul.
Karena "konspirasi" ini sudah berusia lebih dari 50 tahun, tentu banyak orang akan berharap kalau pemerintah Amerika akan mengakui keberadaan alien tersebut lewat sebuah cara yang dramatis. Mungkin dengan sebuah konferensi pers yang heboh dengan presiden Obama yang memulai pidatonya dengan kalimat: "Yes, we lied".
Namun harapan tinggal harapan. FBI merilis secara online sebuah memo yang dipercaya sebagian orang mengkonfirmasi jatuhnya pesawat alien di Roswell.
Hanya lewat rilis sebuah memo!
Tidak dramatis sama sekali.
FBI merilis dokumen-dokumen tersebut ke dalam situs mereka http://vault.fbi.gov. Kalian bisa membaca secara online atau mendownload dokumen-dokumen tersebut.
Salah satu dokumen yang menghebohkan media adalah sebuah memo yang bertanggal 22 Maret 1950. Ini berarti memo ini dibuat sekitar 3 tahun dari tanggal terjadinya insiden Roswell.
Memo tersebut berasal dari seorang agen FBI bernama Guy Hottel dan ditujukan langsung kepada direktur FBI, yang pada waktu itu dijabat oleh J Edgar Hoover.
Apakah pemerintah Amerika akhirnya mengakui adanya pesawat dan mayat alien yang disita dan disimpan oleh militer?
Bagi yang belum tahu, insiden Roswell adalah salah satu teori konspirasi paling berpengaruh di dunia. Para penganut teori ini percaya kalau pada tanggal 8 Juli 1947, pesawat alien beserta penumpangnya jatuh di Roswell, New Mexico, dan sisa-sisa pecahan pesawat beserta mayat alien tersebut disita oleh militer dan disimpan hingga saat ini. Pemerintah Amerika sendiri menyangkal dan menyatakan kalau sisa-sisa pecahan yang ditemukan sesungguhnya adalah sebuah balon udara yang berasal dari Project Mogul.
Karena "konspirasi" ini sudah berusia lebih dari 50 tahun, tentu banyak orang akan berharap kalau pemerintah Amerika akan mengakui keberadaan alien tersebut lewat sebuah cara yang dramatis. Mungkin dengan sebuah konferensi pers yang heboh dengan presiden Obama yang memulai pidatonya dengan kalimat: "Yes, we lied".
Namun harapan tinggal harapan. FBI merilis secara online sebuah memo yang dipercaya sebagian orang mengkonfirmasi jatuhnya pesawat alien di Roswell.
Hanya lewat rilis sebuah memo!
Tidak dramatis sama sekali.
FBI merilis dokumen-dokumen tersebut ke dalam situs mereka http://vault.fbi.gov. Kalian bisa membaca secara online atau mendownload dokumen-dokumen tersebut.
Salah satu dokumen yang menghebohkan media adalah sebuah memo yang bertanggal 22 Maret 1950. Ini berarti memo ini dibuat sekitar 3 tahun dari tanggal terjadinya insiden Roswell.
Memo tersebut berasal dari seorang agen FBI bernama Guy Hottel dan ditujukan langsung kepada direktur FBI, yang pada waktu itu dijabat oleh J Edgar Hoover.
Isi dokumennya adalah seperti ini:
"Seorang penyelidik angkatan udara menyatakan kalau tiga objek yang disebut piring terbang telah disita dari New Mexico. Objek tersebut dideskripsikan berbentuk bulat dengan bagian tengah yang menonjol dengan diameter sekitar 50 kaki (15 meter). Setiap objek ini berisi tiga tubuh berbentuk manusia dengan tinggi hanya 3 kaki (90 centimeter), berpakaian metalik dengan tekstur yang bagus. Setiap tubuh dibalut dengan cara yang sama seperti pakaian yang dipakai oleh penerbang atau pilot uji coba."
Memo itu juga menyebutkan bahwa sang informan yang memberikan informasi itu mengklaim kalau piring terbang itu bisa ditemukan karena pemerintah memiliki sebuah radar berkekuatan tinggi yang dipasang di daerah tersebut sehingga mengganggu mekanisme kontrol piring terbang tersebut, dan evaluasi lebih lanjut akan dilakukan berkenaan dengan penemuan ini. Namun dokumen evaluasi itu belum dirilis oleh FBI.
Nah, bagaimana menurut kalian?
Apakah memo ini dapat dianggap sebagai bukti adanya pesawat alien yang jatuh di Roswell, New Mexico?
Apakah pemerintah Amerika telah memutuskan untuk mengungkapkan kebenaran Roswell dengan cara yang tidak dramatis seperti ini?
Mungkin tidak.
Menurut saya, kita harus lebih berhati-hati menanggapi memo ini sebelum menyimpulkan kaitannya dengan alien. Jika kita membaca dengan seksama, kita akan menemukan kalau memo ini sama sekali tidak menunjukkan kalau Amerika atau FBI mengakui adanya pesawat alien yang jatuh di Roswell.
Memo ini sendiri sebenarnya sudah dirilis sejak bulan Desember 2010. Namun baru bulan April ini diberitakan oleh media. Seingat saya, media yang pertama kali memberitakan memo ini adalah Salt Lake Tribune yang pada tanggal 8 April merilis berita dengan judul: New FBI "Vault" discuss Utah UFOs, others secrets.
Lalu pada tanggal 11 April, Dailymail.co.uk memberitakan mengenai memo ini dengan judul berita: The memo that 'proves aliens landed at Roswell'... released online by the FBI
Lihat, judulnya sudah sangat jauh berbeda. Namun Dailymail masih menggunakan tanda petik pada kalimat "proves aliens landed at Roswell". Tanda petik mengindikasikan kalau Dailymail tidak serta merta menganggap kalimat itu sebagai sebuah fakta riil.
Namun media lain sepertinya tidak menangkap maksud Dailymail. Mereka terbawa emosi dan menganggap rilis ini sebagai disclosure serta bukti kalau alien benar-benar telah mendarat di Amerika.
Misalnya, Tempointeraktif.com memberitakan rilis memo ini dengan judul artikel: FBI rilis bukti alien mendarat di Meksiko
"Seorang penyelidik angkatan udara menyatakan kalau tiga objek yang disebut piring terbang telah disita dari New Mexico. Objek tersebut dideskripsikan berbentuk bulat dengan bagian tengah yang menonjol dengan diameter sekitar 50 kaki (15 meter). Setiap objek ini berisi tiga tubuh berbentuk manusia dengan tinggi hanya 3 kaki (90 centimeter), berpakaian metalik dengan tekstur yang bagus. Setiap tubuh dibalut dengan cara yang sama seperti pakaian yang dipakai oleh penerbang atau pilot uji coba."
Memo itu juga menyebutkan bahwa sang informan yang memberikan informasi itu mengklaim kalau piring terbang itu bisa ditemukan karena pemerintah memiliki sebuah radar berkekuatan tinggi yang dipasang di daerah tersebut sehingga mengganggu mekanisme kontrol piring terbang tersebut, dan evaluasi lebih lanjut akan dilakukan berkenaan dengan penemuan ini. Namun dokumen evaluasi itu belum dirilis oleh FBI.
Nah, bagaimana menurut kalian?
Apakah memo ini dapat dianggap sebagai bukti adanya pesawat alien yang jatuh di Roswell, New Mexico?
Apakah pemerintah Amerika telah memutuskan untuk mengungkapkan kebenaran Roswell dengan cara yang tidak dramatis seperti ini?
Mungkin tidak.
Menurut saya, kita harus lebih berhati-hati menanggapi memo ini sebelum menyimpulkan kaitannya dengan alien. Jika kita membaca dengan seksama, kita akan menemukan kalau memo ini sama sekali tidak menunjukkan kalau Amerika atau FBI mengakui adanya pesawat alien yang jatuh di Roswell.
Memo ini sendiri sebenarnya sudah dirilis sejak bulan Desember 2010. Namun baru bulan April ini diberitakan oleh media. Seingat saya, media yang pertama kali memberitakan memo ini adalah Salt Lake Tribune yang pada tanggal 8 April merilis berita dengan judul: New FBI "Vault" discuss Utah UFOs, others secrets.
Lalu pada tanggal 11 April, Dailymail.co.uk memberitakan mengenai memo ini dengan judul berita: The memo that 'proves aliens landed at Roswell'... released online by the FBI
Lihat, judulnya sudah sangat jauh berbeda. Namun Dailymail masih menggunakan tanda petik pada kalimat "proves aliens landed at Roswell". Tanda petik mengindikasikan kalau Dailymail tidak serta merta menganggap kalimat itu sebagai sebuah fakta riil.
Namun media lain sepertinya tidak menangkap maksud Dailymail. Mereka terbawa emosi dan menganggap rilis ini sebagai disclosure serta bukti kalau alien benar-benar telah mendarat di Amerika.
Misalnya, Tempointeraktif.com memberitakan rilis memo ini dengan judul artikel: FBI rilis bukti alien mendarat di Meksiko
Nah, disinilah dituntut ketelitian.
Kalian yang telah membaca isi memo agen Hottel di atas pasti akan menyadari adanya ketidakakuratan pada Judul ini. Paling tidak ada tiga.
Pertama, jika kita membaca memo dari agen Hottel, kita tidak akan bisa menemukan satu pun rujukan mengenai alien di dalamnya.
Kedua, memo itu sama sekali tidak menyinggung soal pendaratan.
Dan yang ketiga, lokasi penemuan piring terbang yang disinggung di dalam memo tersebut adalah New Mexico, bukan Mexico.
Ini adalah contoh yang sangat baik bagaimana teori konspirasi alien Roswell sangat mengakar kuat di dalam masyarakat sehingga setiap informasi yang menyinggung piring terbang dan New Mexico akan selalu dikaitkan dengan konfirmasi keberadaan alien.
Jika memang media telah salah menanggapi maksud memo ini, lalu apa maksud memo ini sebenarnya?
Mari kita pahami terlebih dahulu konteks dokumen yang bersangkutan.
Pada tahun 1947-1950, Militer Amerika memang disibukkan dengan penyelidikan mengenai banyaknya penampakan-penampakan UFO (istilah yang lebih populer waktu itu adalah piring terbang). Ini wajar karena pada saat itu, perang dunia II baru saja berakhir sehingga semua institusi pemerintah yang berhubungan dengan keamanan disiagakan untuk menghadapi serangan musuh yang mungkin datang.
Pada saat itu, memang ada teori yang menyebutkan kalau pihak Jerman telah berhasil menciptakan wahana militer yang sering dianggap sebagai UFO.
Ini juga tercermin dari memo FBI bertanggal 30 Juli 1947 yang ditujukan kepada anggota-anggotanya:
"Biro (FBI), atas permintaan badan intelijen angkatan udara, telah setuju untuk bekerjasama dalam penyelidikan mengenai piring-piring terbang...anda harus menyelidiki setiap kasus yang menarik perhatianmu mengenai penampakan piring terbang untuk menentukan apakah itu penampakan yang bisa dipercaya, khayalan atau gurauan." (link)
Dari memo ini kita bisa menyimpulkan kalau semua penampakan yang menarik, entahkan itu hoax atau bukan harus diselidiki oleh agen-agen FBI.
Sebelum tahun 1950, FBI masih disertakan dalam penyelidikan mengenai UFO. Setelah tahun 1950, penyelidikan itu diambil alih sepenuhnya oleh militer walaupun kadang biro itu masih dimintai bantuan untuk kasus-kasus khusus.
Dengan demikian, boleh dibilang FBI tidak lagi berurusan dengan UFO sejak lama. Ini memang bertentangan dengan citra FBI yang ditunjukkan oleh film seri The X File.
Jadi, rilis memo agen Hottel ini hampir bisa dipastikan tidak memiliki implikasi penting sama sekali karena dirilis oleh lembaga yang tidak memiliki akses ke dokumen-dokumen penyelidikan UFO.
Perlu dicatat kalau memo ini pun sama sekali tidak bisa dianggap sebagai bukti karena agen Hottel sendiri hanya mendapatkan informasi tersebut dari seorang informan. Boleh dibilang, informasi ini bukan berasal dari tangan pertama.
Hal lain yang turut memperkuat argumen kalau memo ini tidak memiliki arti penting adalah adanya bukti-bukti yang menunjukkan kalau memo ini sesungguhnya tidak sedang berbicara mengenai peristiwa Roswell tahun 1947.
Mari kita lihat bersama-sama.
Ada beberapa alasan mengapa memo ini bisa jadi tidak sedang berbicara mengenai peristiwa Roswell.
Alasan pertama adalah tanggal memo yang berjarak 3 tahun dari peristiwa Roswell. Hampir tidak mungkin lembaga sekelas FBI mendapatkan informasi yang begitu basi. Padahal insiden Roswell sendiri telah menghiasi media-media Amerika pada bulan Agustus tahun 1947.
Jadi, pastilah FBI telah mengetahui mengenai insiden Roswell sejak awal. Dan memang, di situs FBI sendiri, ada memo lain yang jelas merujuk kepada insiden Roswell. Memo ini bertanggal 7 Agustus 1947, kurang lebih satu bulan setelah insiden Roswell. Ini tentu lebih masuk akal.
Kalian yang telah membaca isi memo agen Hottel di atas pasti akan menyadari adanya ketidakakuratan pada Judul ini. Paling tidak ada tiga.
Pertama, jika kita membaca memo dari agen Hottel, kita tidak akan bisa menemukan satu pun rujukan mengenai alien di dalamnya.
Kedua, memo itu sama sekali tidak menyinggung soal pendaratan.
Dan yang ketiga, lokasi penemuan piring terbang yang disinggung di dalam memo tersebut adalah New Mexico, bukan Mexico.
Ini adalah contoh yang sangat baik bagaimana teori konspirasi alien Roswell sangat mengakar kuat di dalam masyarakat sehingga setiap informasi yang menyinggung piring terbang dan New Mexico akan selalu dikaitkan dengan konfirmasi keberadaan alien.
Jika memang media telah salah menanggapi maksud memo ini, lalu apa maksud memo ini sebenarnya?
Mari kita pahami terlebih dahulu konteks dokumen yang bersangkutan.
Pada tahun 1947-1950, Militer Amerika memang disibukkan dengan penyelidikan mengenai banyaknya penampakan-penampakan UFO (istilah yang lebih populer waktu itu adalah piring terbang). Ini wajar karena pada saat itu, perang dunia II baru saja berakhir sehingga semua institusi pemerintah yang berhubungan dengan keamanan disiagakan untuk menghadapi serangan musuh yang mungkin datang.
Pada saat itu, memang ada teori yang menyebutkan kalau pihak Jerman telah berhasil menciptakan wahana militer yang sering dianggap sebagai UFO.
Ini juga tercermin dari memo FBI bertanggal 30 Juli 1947 yang ditujukan kepada anggota-anggotanya:
"Biro (FBI), atas permintaan badan intelijen angkatan udara, telah setuju untuk bekerjasama dalam penyelidikan mengenai piring-piring terbang...anda harus menyelidiki setiap kasus yang menarik perhatianmu mengenai penampakan piring terbang untuk menentukan apakah itu penampakan yang bisa dipercaya, khayalan atau gurauan." (link)
Dari memo ini kita bisa menyimpulkan kalau semua penampakan yang menarik, entahkan itu hoax atau bukan harus diselidiki oleh agen-agen FBI.
Sebelum tahun 1950, FBI masih disertakan dalam penyelidikan mengenai UFO. Setelah tahun 1950, penyelidikan itu diambil alih sepenuhnya oleh militer walaupun kadang biro itu masih dimintai bantuan untuk kasus-kasus khusus.
Dengan demikian, boleh dibilang FBI tidak lagi berurusan dengan UFO sejak lama. Ini memang bertentangan dengan citra FBI yang ditunjukkan oleh film seri The X File.
Jadi, rilis memo agen Hottel ini hampir bisa dipastikan tidak memiliki implikasi penting sama sekali karena dirilis oleh lembaga yang tidak memiliki akses ke dokumen-dokumen penyelidikan UFO.
Perlu dicatat kalau memo ini pun sama sekali tidak bisa dianggap sebagai bukti karena agen Hottel sendiri hanya mendapatkan informasi tersebut dari seorang informan. Boleh dibilang, informasi ini bukan berasal dari tangan pertama.
Hal lain yang turut memperkuat argumen kalau memo ini tidak memiliki arti penting adalah adanya bukti-bukti yang menunjukkan kalau memo ini sesungguhnya tidak sedang berbicara mengenai peristiwa Roswell tahun 1947.
Mari kita lihat bersama-sama.
Ada beberapa alasan mengapa memo ini bisa jadi tidak sedang berbicara mengenai peristiwa Roswell.
Alasan pertama adalah tanggal memo yang berjarak 3 tahun dari peristiwa Roswell. Hampir tidak mungkin lembaga sekelas FBI mendapatkan informasi yang begitu basi. Padahal insiden Roswell sendiri telah menghiasi media-media Amerika pada bulan Agustus tahun 1947.
Jadi, pastilah FBI telah mengetahui mengenai insiden Roswell sejak awal. Dan memang, di situs FBI sendiri, ada memo lain yang jelas merujuk kepada insiden Roswell. Memo ini bertanggal 7 Agustus 1947, kurang lebih satu bulan setelah insiden Roswell. Ini tentu lebih masuk akal.
Dalam memo ini disebutkan kalau pasukan kedelapan angkatan udara Amerika telah berhasil menyita objek yang dianggap piring terbang di Roswell. Piringan itu disebut berbentuk Hexagonal dan tergantung pada sebuah balon dengan kabel. Diameter balon tersebut sekitar 20 kaki (6 meter). Memo tersebut juga menyebutkan kalau objek yang ditemukan memiliki kemiripan dengan balon udara yang memiliki reflektor radar walaupun evaluasi lebih lanjut belum pernah dilepas ke publik.
Tidak ada keterangan mengenai tubuh alien yang ditemukan dalam memo tersebut.
Memo ini berisi fakta yang memang telah diperdebatkan selama puluhan tahun dimana pihak militer menyebutkan kalau objek tersebut hanyalah sebuah balon udara. Sedangkan peneliti UFO percaya kalau objek tersebut adalah pesawat alien.
Jadi tidak ada sesuatu yang baru dalam memo ini sehingga kita pun tidak bisa menyebutnya sebagai disclosure.
Alasan kedua yang menunjukkan kalau memo ini bukan merujuk kepada insiden Roswell adalah nama file yang diupload oleh FBI ke situs mereka. Nama file tersebut adalah Hottel_Guy_Part1 yang disimpan dalam folder bernama Guy Hottel. Sedangkan file memo mengenai roswell diberi nama Roswell UFO Part.1 dan dimasukkan ke dalam folder Roswell UFO.
Tidak ada keterangan mengenai tubuh alien yang ditemukan dalam memo tersebut.
Memo ini berisi fakta yang memang telah diperdebatkan selama puluhan tahun dimana pihak militer menyebutkan kalau objek tersebut hanyalah sebuah balon udara. Sedangkan peneliti UFO percaya kalau objek tersebut adalah pesawat alien.
Jadi tidak ada sesuatu yang baru dalam memo ini sehingga kita pun tidak bisa menyebutnya sebagai disclosure.
Alasan kedua yang menunjukkan kalau memo ini bukan merujuk kepada insiden Roswell adalah nama file yang diupload oleh FBI ke situs mereka. Nama file tersebut adalah Hottel_Guy_Part1 yang disimpan dalam folder bernama Guy Hottel. Sedangkan file memo mengenai roswell diberi nama Roswell UFO Part.1 dan dimasukkan ke dalam folder Roswell UFO.
Dengan pengelompokkan seperti ini, jelas FBI menunjukkan kepada kita kalau kedua memo ini memiliki subjek yang berbeda.
Alasan ketiga adalah, dalam memo tersebut agen Hottel tidak pernah menyebutkan tentang Roswell. Ia hanya menyebut New Mexico.
Nah, ini petunjuk yang cukup penting. Kalau memang agen Hottel tidak sedang berbicara mengenai peristiwa Roswell, apakah mungkin ia sedang merujuk ke peristiwa UFO lainnya yang juga terjadi di New Mexico?
Jawabannya: Ya.
Soalnya memang ada peristiwa UFO lain yang juga terjadi di new Mexico.
Peristiwa yang saya maksud adalah peristiwa jatuhnya pesawat alien di Aztec, New Mexico, yang disebut terjadi pada Maret 1948. Ada kemungkinan kalau agen Hottel sedang berbicara mengenai peristiwa ini (walaupun beberapa deskripsi agen Hotel berbeda dengan kisah Aztec yang secara umum beredar, seperti jumlah mayat alien dan ukuran pesawat).
Tetapi, kalau memang ada pesawat alien yang jatuh di Aztec, mengapa kita hampir tidak pernah mendengarnya?
Ini dikarenakan peristiwa itu telah diketahui sebagai sebuah hoax sejak tahun 1952. Seseorang bernama Silas Mason Newton dianggap sebagai orang yang telah bertanggung jawab menyebarkannya.
Salah satu fakta yang memperkuat argumen ini adalah tanggal memo tersebut, yaitu 22 Maret 1950.
Walaupun peristiwa Aztec disebut terjadi pada Maret 1948, namun insiden ini baru diketahui secara luas ketika Newton mengadakan ceramah di Denver University pada tanggal 8 Maret 1950, hanya selisih 14 hari dengan memo agen Hottel.
Pada dokumen-dokumen FBI lain yang telah dirilis belakangan, memang terungkap kalau FBI juga ikut memonitor ceramah Newton untuk melihat implikasi ceramahnya terhadap keamanan dalam negeri Amerika. Bisa dipastikan kalau hasil pantauan ini kemudian dilaporkan oleh agen Hottel ke otoritas biro. Jadi, agen Hottel melaporkan sebuah informasi hoax! Tidak ada piring terbang ataupun "tubuh berbentuk manusia" yang ditemukan.
Pada bulan September 1950, kisah-kisah yang berasal dari Silas Mason Newton ini diterbitkan ke dalam sebuah buku berjudul "Behind the Flying Saucers" oleh penulis bernama Frank Scully. Buku inilah yang membuat kisah Aztec menyebar hingga akhirnya dibongkar oleh JP Cahn pada tahun 1952. Belakangan, hoax ini juga diakui oleh Newton dalam buku diarinya yang ditulis pada tahun 1970an.
Jadi, memo agen Hottel boleh dibilang tidak memiliki arti penting apapun berkenaan dengan pengungkapan UFO oleh pemerintah. Menurut William Moore yang pernah meneliti insiden Roswell, memo agen Hottel ini tidak berharga sama sekali karena bersumber dari sebuah kasus hoax.
Kesimpulannya, FBI memang hanya merilis dokumen-dokumen biasa yang tidak memiliki arti penting bagi dunia ufologi.
FBI merilis memo-memo ini sebagai bagian dari kepatuhan terhadap undang-undang kebebasan informasi di Amerika sehingga terbuka untuk publik. Jika kalian masuk ke situs tersebut dan membaca memo dari agen Hottel, kalian bisa melihat kalau nama file memo ini adalah Hottel_Guy_Part1. Menariknya, file memo mengenai Roswell juga dinamai Roswell_UFO_Part.1.
Ini menunjukkan kalau di masa yang akan datang, FBI mungkin akan merilis dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan agen Hottel dan Roswell. Pada saat itu, mungkin kita bisa mengetahui konteks besarnya. Ini akan menjadi lebih menarik. Jadi, kita tunggu saja.
Alasan ketiga adalah, dalam memo tersebut agen Hottel tidak pernah menyebutkan tentang Roswell. Ia hanya menyebut New Mexico.
Nah, ini petunjuk yang cukup penting. Kalau memang agen Hottel tidak sedang berbicara mengenai peristiwa Roswell, apakah mungkin ia sedang merujuk ke peristiwa UFO lainnya yang juga terjadi di New Mexico?
Jawabannya: Ya.
Soalnya memang ada peristiwa UFO lain yang juga terjadi di new Mexico.
Peristiwa yang saya maksud adalah peristiwa jatuhnya pesawat alien di Aztec, New Mexico, yang disebut terjadi pada Maret 1948. Ada kemungkinan kalau agen Hottel sedang berbicara mengenai peristiwa ini (walaupun beberapa deskripsi agen Hotel berbeda dengan kisah Aztec yang secara umum beredar, seperti jumlah mayat alien dan ukuran pesawat).
Tetapi, kalau memang ada pesawat alien yang jatuh di Aztec, mengapa kita hampir tidak pernah mendengarnya?
Ini dikarenakan peristiwa itu telah diketahui sebagai sebuah hoax sejak tahun 1952. Seseorang bernama Silas Mason Newton dianggap sebagai orang yang telah bertanggung jawab menyebarkannya.
Salah satu fakta yang memperkuat argumen ini adalah tanggal memo tersebut, yaitu 22 Maret 1950.
Walaupun peristiwa Aztec disebut terjadi pada Maret 1948, namun insiden ini baru diketahui secara luas ketika Newton mengadakan ceramah di Denver University pada tanggal 8 Maret 1950, hanya selisih 14 hari dengan memo agen Hottel.
Pada dokumen-dokumen FBI lain yang telah dirilis belakangan, memang terungkap kalau FBI juga ikut memonitor ceramah Newton untuk melihat implikasi ceramahnya terhadap keamanan dalam negeri Amerika. Bisa dipastikan kalau hasil pantauan ini kemudian dilaporkan oleh agen Hottel ke otoritas biro. Jadi, agen Hottel melaporkan sebuah informasi hoax! Tidak ada piring terbang ataupun "tubuh berbentuk manusia" yang ditemukan.
Pada bulan September 1950, kisah-kisah yang berasal dari Silas Mason Newton ini diterbitkan ke dalam sebuah buku berjudul "Behind the Flying Saucers" oleh penulis bernama Frank Scully. Buku inilah yang membuat kisah Aztec menyebar hingga akhirnya dibongkar oleh JP Cahn pada tahun 1952. Belakangan, hoax ini juga diakui oleh Newton dalam buku diarinya yang ditulis pada tahun 1970an.
Jadi, memo agen Hottel boleh dibilang tidak memiliki arti penting apapun berkenaan dengan pengungkapan UFO oleh pemerintah. Menurut William Moore yang pernah meneliti insiden Roswell, memo agen Hottel ini tidak berharga sama sekali karena bersumber dari sebuah kasus hoax.
Kesimpulannya, FBI memang hanya merilis dokumen-dokumen biasa yang tidak memiliki arti penting bagi dunia ufologi.
FBI merilis memo-memo ini sebagai bagian dari kepatuhan terhadap undang-undang kebebasan informasi di Amerika sehingga terbuka untuk publik. Jika kalian masuk ke situs tersebut dan membaca memo dari agen Hottel, kalian bisa melihat kalau nama file memo ini adalah Hottel_Guy_Part1. Menariknya, file memo mengenai Roswell juga dinamai Roswell_UFO_Part.1.
Ini menunjukkan kalau di masa yang akan datang, FBI mungkin akan merilis dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan agen Hottel dan Roswell. Pada saat itu, mungkin kita bisa mengetahui konteks besarnya. Ini akan menjadi lebih menarik. Jadi, kita tunggu saja.
Apakah memo FBI yang baru dirilis mengkonfirmasi adanya pesawat alien yang jatuh di Roswell tahun 1947?