Denver Airport - Markas Freemansonry?

Up 0 komentar
Kompleks bangunan besar itu memiliki lukisan-lukisan aneh dan patung-patung misterius di dalamnya. Bahkan di salah satu ruangannya terdapat sebuah prasasti yang mengandung simbol Freemason. Wajar kalau banyak yang menduga bangunan ini sebenarnya adalah markas rahasia New World Order. Selamat datang di Denver International Airport.


Denver International Airport yang memiliki luas 142 kilometer persegi ini memegang rekor sebagai bandara terbesar di Amerika Serikat dan bandara nomor tiga terbesar di dunia. Ada misteri besar di tempat ini. Menurut para penganut teori konspirasi, bandara ini sebenarnya adalah markas rahasia New World Order.

Mungkin kalian yang membacanya akan tertawa geli. Tetapi tunggu dulu, pernahkah kalian mendengar pepatah: tidak mungkin ada asap tanpa adanya api?

Ya, para penganut teori konspirasi memiliki alasannya sendiri dan saya akan memberikan beberapa contohnya.

Denver International Airport (DIA) mulai beroperasi secara penuh pada tahun 1995. Sebelum bandara ini dioperasikan, di Denver ada satu bandara yang sudah memenuhi standar internasional, yaitu bandara Stapleton. Ketika DIA dioperasikan secara penuh, bandara Stapleton ditutup untuk mencegah persaingan.

Padahal, DIA memiliki gerbang dan jalur penerbangan yang lebih sedikit dibanding bandara Stapleton. Manajemen pelayanan dan fasilitas di DIA malah jauh di bawah standar Stapleton. Satu-satunya kelebihan DIA dibanding Stapleton hanyalah luas lahannya. Saking luasnya, banyak orang yang menuding kalau ini adalah sebuah pemborosan.

Tetapi manajemen bandara mengatakan kalau lahan kosong itu diperlukan untuk perluasan fasilitas di masa datang.

Selain itu, DIA dibuat di wilayah yang banyak angin. Ini menyebabkan sering ditundanya penerbangan karena masalah ini. Herannya, bandara Stapleton justru malah berdiri di wilayah yang tidak memiliki masalah ini.

Bukan cuma itu, keanehan bandara ini bisa dilacak ke belakang ketika proses konstruksinya dimulai. Jika pada umumnya para pekerja atau kontraktor mengerjakan sebuah bangunan dari sejak awal proses konstruksi hingga selesainya bangunan, tidak demikian dengan bandara ini.

Para pekerja atau kontraktor disewa untuk mengerjakan bagian-bagian kecil dari konstruksinya. Ketika bagian itu sudah selesai, mereka akan menyewa kontraktor lain untuk mengerjakan bagian lainnya. Dengan metode ini, tentu saja tidak ada satu pekerja pun yang mengetahui gambaran besar konstruksi bandara ini.

Seakan-akan, ada sesuatu yang disembunyikan. Tidak ada yang bisa tahu dengan pasti, tetapi ada satu yang dicurigai.

Pada saat konstruksi berlangsung, lima bangunan besar telah selesai dibuat. Lalu, suatu hari, lima bangunan ini dianggap "salah konstruksi". Jadi, mereka mengubur bangunan-bangunan itu dan membuat bangunan baru di atasnya. Dalam proses konstruksi itu, mereka juga memindahkan 84 juta meter kubik tanah. Jumlah ini sangat besar dan tidak biasa sehingga banyak yang percaya kalau sebuah fasilitas bawah tanah sedang dibuat.

Selain faktor pembangunan yang misterius, kecurigaan lain juga timbul akibat pembengkakan biaya konstruksi dari 1,7 miliar dolar menjadi 4,8 miliar dolar. Ini selisih yang cukup luar biasa. Jika kalian pernah mengerjakan sebuah proyek, kalian pasti mengerti kalau pembengkakan biaya sebesar itu bisa menyebabkan kalian dipecat atau dipenjara.

Banyak yang mengatakan kalau pembangunan DIA adalah sebuah manajemen yang buruk. Sistem jalur bagasinya begitu buruk sehingga banyak orang menjulukinya sebagai "Industry Joke". Namun ini tidak mencegah pemerintah menggunakannya sebagai bandara utama.

Karena keanehan-keanehan ini, banyak yang percaya kalau bandara ini sebenarnya merupakan sebuah markas rahasia. Kecurigaan ini dikonfirmasikan oleh seorang mantan ahli geologi pemerintah bernama Phil Schneider yang mengatakan kalau di bawah DIA terdapat sebuah bangunan sedalam delapan lantai. Ia juga mengatakan kalau di bandara ini terdapat level elektromagnetik tinggi yang tidak biasa untuk sebuah bandara.

Tetapi pertanyaannya adalah, markas rahasia apakah yang tersembunyi di dalam bandara itu?

Banyak yang percaya kalau bandara itu sebenarnya berisi markas bawah tanah milik New World Order. Yang lain mengatakan kalau kompleks bandara itu mungkin adalah markas rahasia militer Amerika Serikat.

Kecurigaan-kecurigaan ini kemudian menjadi semakin kuat ketika terjadi kecelakaan-kecelakaan yang cukup aneh terhadap pesawat-pesawat di bandara.

Misalnya, pada Februari 2007, kaca 14 pesawat retak dengan kondisi yang cukup misterius. Otoritas penyelidikan mengatakan kalau kerusakan itu diakibatkan oleh benda-benda kecil yang beterbangan. Tetapi, tidak semua orang percaya dengan penjelasan resmi ini.

Pada Desember 2008, sebuah pesawat tergelincir di jalur penerbangan, lalu entah mengapa, api tiba-tiba muncul dari pesawat dan membakar pesawat dengan cepat. Untungnya tidak ada korban jiwa selain 14 penumpang yang terluka.

Kecelakaan-kecelakaan ini kemudian dihubung-hubungkan dengan kemungkinan eksperimen rahasia yang dilakukan di markas tersembunyi di bandara itu. Tentu saja teori ini tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya.

Selain masalah luas kompleks yang mencurigakan, fasilitas-fasilitas di bandara ini juga cukup menimbulkan tanda tanya.

Coba bayangkan, bandara ini memiliki kabel komunikasi fiber optik sepanjang 5.300 mil. Ini setara jarak antara New York dan Argentina. Lalu, sistem pengisian bahan bakarnya bisa menyalurkan 1.000 galon bahan bakar jet per menit lewat pipa sepanjang 28 mil. Kemudian ada 6 tangki bahan bakar yang masing-masingnya berisi 2,73 juta galon bahan bakar jet. Kapasitas ini terlalu besar untuk lalu lintas sehari-hari bandara ini. Bahkan di seluruh dunia tidak ada bandara yang memiliki kapasitas penyimpanan bahan bakar sebesar ini.

Tetapi, jika ada markas rahasia tersembunyi di bandara itu, maka wajar saja fasilitas dengan kapasitas raksasa itu diperlukan.

Bandara ini juga boleh dibilang terlalu mewah untuk ukuran sebuah bandara. Ornamen-ornamen, patung dan lukisan-lukisannya lebih mengingatkan kita pada museum Louvre dibanding sebuah bandara di negara bagian yang lebih terkenal karena pegunungannya.

Untuk menghiasi bangunan bandara, mereka mengimpor batu granit dari seluruh dunia yang kemudian digunakan untuk membuat lantai di terminal utama, seakan-akan para pengunjung peduli dengan asal granit tersebut.

Terminal utama di bandara itu bernama Jeppesen Terminal. Luasnya sangat menakjubkan, 140.000 meter persegi. Ukuran ini adalah yang paling besar di seluruh dunia. Nama lain terminal ini adalah Great Hall, sebuah nama yang mengingatkan orang dengan freemasonry.
Lalu, kalian mungkin akan berkata kalau itu cuma sebuah kebetulan. Tetapi, ternyata itu bukan cuma kebetulan karena di dalam terminal ini terdapat sebuah prasasti berisi kapsul waktu yang di permukaannya terdapat lambang Freemasonry yang terkenal.
Tidak heran karena peletakan prasasti ini dilakukan oleh anggota Freemasonry.

Lalu, Di bawah simbol itu, kita bisa menemukan tulisan "New World Airport Commission".
New World Airport Commission?

Apakah tidak ada nama lain yang tidak menggunakan kata "New World"?


Mungkin para Mason memang suka menggunakan istilah itu. Tidak salah, tetapi, dua kata ini bisa memberi bahan bakar yang cukup besar bagi para penganut teori konspirasi.

Kemudian, di lantai Great Hall ini juga terdapat tanda-tanda lain yang tidak biasa. Salah satunya adalah tulisan "DZIT DIT GAII". Kalimat misterius ini adalah sebuah kalimat dari bahasa asli suku Navajo yang berarti "The Mountain that is white" atau "Gunung berwarna putih".


Lalu, Di lantai bagian lain, tertera tulisan "Mt.Blanca".

Mt.Blanca adalah sebuah gunung yang terletak di Colorado dan merupakan salah satu dari empat tempat suci kaum Navajo. Ini konsisten dengan prasasti sebelumnya yang juga ada hubungan dengan Navajo.

Tetapi, ada tafsiran lain. Di Perancis, Mt.Blanca atau Mont Blanc ternyata merupakan nama gunung tertinggi di Alpen. Nama Mont Blanc ini berarti Gunung putih dalam bahasa Perancis yang artinya sama dengan DZIT DIT GAII.

Menariknya, di kaki gunung ini, lebih dari seribu tahun yang lalu, para leluhur Knight Templar membuat dan menandatangani pakta perjanjian Templar.

Knight Templar memang sering dikaitkan dengan Freemasonry.

Selain ukiran-ukiran misterius di Great Hall, hiasan misterius lainnya juga bisa ditemukan di tempat lain di kompleks bandara ini.

Di halaman bandara ini ada sebuah patung kuda. Jika saya adalah seorang seniman dan disuruh membuat sebuah patung kuda, maka percayalah kalau saya akan membuat sebuah patung kuda yang gagah dan indah sehingga setiap yang melihatnya pun akan merasa senang. Namun, seniman pembuat patung kuda di bandara ini yang bernama Luis Jimenez memutuskan untuk membuat sebuah patung kuda yang aneh.

Patung ini memiliki wajah cukup menakutkan. Tidak cukup sampai disitu, Jimenez memutuskan untuk menambahkan lampu merah di kedua matanya. Kedua mata merah ini cukup untuk membuat seorang anak kecil mengalami mimpi buruk di tidurnya.

Tidak heran, orang-orang menyebut kuda ini "Blue Devil Horse" atau "Bluecifer".

Apa motivasi Jimenez membuatnya?

Entahlah, kita sudah tidak bisa bertanya lagi kepadanya karena ketika sedang mengerjakan patung kuda ini, sebuah potongan dari patung ini jatuh dan menimpanya. Jimenez Tewas oleh kuda ciptaannya.
Kemudian, dari prasasti yang saya singgung sebelumnya, kita tahu kalau bandara ini memang dibangun atas partisipasi para Mason. Tetapi anehnya, bandara ini juga dikaitkan dengan musuh Freemasonry, yaitu NAZI. Kecurigaan pertama muncul jika kita melihat bandara ini dari langit.

Apa yang segera terlintas di pikiran kalian?

Ya, lambang NAZI. Walaupun tidak terlalu mirip, Namun, struktur bangunan yang cukup unik ini membuat para penganut teori konspirasi semakin percaya kalau bandara ini memang dibangun untuk suatu tujuan rahasia.

Selain itu, lukisan-lukisan dinding di dalam bandara sepertinya juga menunjukkan adanya selera yang aneh dan juga memiliki hubungan dengan NAZI.

Salah satu lukisan dinding di tempat itu menggambarkan kota yang terbakar. Lalu di bawahnya terlukis seorang wanita Afrika dengan pakaian tradisional, wanita indian Amerika dan seorang wanita pirang dengan simbol bintang Daud di dadanya dengan sebuah alkitab di tangannya.

Masing-masing wanita itu terbaring tak bernyawa di dalam sebuah peti mati.
Lalu, di lukisan lainnya, terlihat seorang figur alien atau malaikat maut yang menggunakan pakaian militer NAZI dengan masker gas serta memegang pedang dan senapan mesin di tangannya. Ujung pedangnya menusuk ke arah seekor merpati putih (yang biasanya melambangkan perdamaian dunia).

Figur ini dikelilingi oleh wanita yang sedang menggendong bayi-bayi yang sudah mati.

Di kanan bawah lukisan terlihat adanya sebuah lembaran kertas.
Kalimat-kalimat yang tertulis di atas kertas itu sesungguhnya adalah tulisan Hama Herchenberg, seorang bocah Yahudi berusia 14 tahun yang tewas pada tanggal 18 Desember 1943 di kamp konsentrasi Auschwitz. Sekali lagi, kita melihat adanya hubungan bandara ini dengan NAZI. 

Memang, biasanya para seniman suka dengan hal-hal yang tidak biasa, namun siapakah yang pernah berpikir untuk melukis hal-hal semacam ini di sebuah bandara internasional. Dan yang paling membingungkan adalah, mengapa otoritas bandara mengijinkan lukisan-lukisan ini dibuat di bandara mereka?

Lukisan-lukisan itu dibuat oleh seniman bernama Leo Tanguma. Pada sebuah wawancara Mr.Tanguma mengaku kalau ia diberikan petunjuk mengenai detail gambar yang harus dilukis. Namun anehnya, pada wawancara berikutnya, Mr.Tanguma menyangkal pernyataannya dan mengatakan kalau isi lukisan itu adalah murni inspirasinya.

Maksud apakah yang tergambar pada lukisan-lukisan itu? banyak yang percaya kalau lukisan-lukisan itu sebenarnya menggambarkan maksud New World Order bagi dunia, yaitu kekacauan dan pengurangan populasi.

Namun, jika kita berusaha menghubungkan ornamen-ornamen bandara ini dengan teori konspirasi, mungkin kita akan mengalami kesulitan untuk memikirkan adanya kerjasama antara Freemasonry dengan NAZI. Kita tahu kalau NAZI adalah pihak yang paling memusuhi Freemasonry.

Jadi mungkin memang tidak ada konspirasi dan jawaban yang lebih masuk akal adalah bandara ini dibangun dengan dana dan campur tangan Freemasonry, namun dihiasi oleh seniman yang punya karya dan ideologi yang tidak biasa. Dengan kata lain, tidak ada markas rahasia.

Tetapi, jika bandara ini memang dibangun untuk menampung markas rahasia New World Order, maka saya rasa, saya perlu mengacungkan jempol karena mereka telah berani membangun sebuah markas rahasia tepat di bawah hidung jutaan pengunjung bandara.


Denver Airport - Markas Freemansonry?
BACA FULL»

Perkumpulan Rahasia Skull and Bones

Up 0 komentar
Pada pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2004, dua calon presiden saling berhadapan. George W. Bush dari partai republik berhadapan dengan senator John Kerry dari partai Demokrat. Walaupun berbeda partai dan ideologi, kedua tokoh ini memiliki satu kesamaan. Keduanya sama-sama bonesmen, yaitu anggota perkumpulan rahasia universitas Yale, Skull and Bones.

Pertarungan dua Bonesmen
"Pada tahun akhir saya di kampus, saya bergabung dengan Skull and Bones, sebuah perkumpulan rahasia, begitu rahasianya, sehingga saya tidak dapat mengungkapkan apa-apa lagi."

George W. Bush menulis kalimat itu di dalam buku otobiografinya, A charge to keep.

Menjelang pemilihan presiden tahun 2004, kalimat yang sama diulangi lagi olehnya ketika Tim Russert, wartawan NBC News, meminta pendapatnya mengenai fakta kalau ia dan John Kerry adalah anggota Skull and Bones.

Karena tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, Russert kemudian menanyakan hal yang sama kepada Kerry, Namun, Kerry hanya menjawab," Tidak banyak yang bisa saya katakan. Itu rahasia."

Universitas Yale berdiri pada tahun 1701 dan berlokasi di New Haven, Connecticut. Universitas itu dikenal sebagai salah satu universitas terbaik di dunia. John Kerry lulus dari tempat itu pada tahun 1966 sedangkan Bush lulus pada tahun 1968.

George W. Bush sendiri berasal dari keluarga terpandang yang memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan Skull and Bones. Kakeknya, senator Prescott Bush, juga seorang bonesmen. Demikian juga dengan ayahnya, George H.W. Bush, dan pamannya Jonathan Bush.

Di pihak John Kerry, kakak ipar dari pernikahan pertamanya adalah seorang bonesmen. Setelah bercerai, ia menikah dengan Teresa Heinz yang pernah menikah dengan senator John Heinz. Ayah John Heinz juga seorang Bonesmen.

Jadi, pemilihan presiden Amerika tahun 2004 adalah tahun Skull and Bones dan media-media utama di Amerika mulai mempertanyakan fakta ini. Ini cukup luar biasa karena media utama Amerika jarang menurunkan berita mengenai Teori Konspirasi.

Apakah Skull and Bones benar-benar memiliki pengaruh sehebat itu?
Sejarah Skull and Bones
Skull and Bones didirikan pada tahun 1832 oleh mahasiswa Yale bernama William Huntington Russel. Russel berasal dari sebuah keluarga kaya yang mendapatkan hartanya dari bisnis perdagangan opium.

Pada awal tahun 1830, Russel pergi ke Jerman untuk belajar selama setahun. Di sana, ia bertemu dengan pemimpin sebuah perkumpulan rahasia dan segera menjalin persahabatan dengannya. Perkumpulan ini disebut memiliki keterkaitan dengan okultisme dan menggunakan kepala orang mati sebagai lambangnya.

Saat itu, di Amerika sedang beredar sentimen anti freemasonry yang sangat kuat. Partai anti mason didirikan dan banyak politikus berkampanye untuk melarang aktifitas Freemasonry. Dampak dari kampanye ini kemudian mempengaruhi semua organisasi yang bersifat rahasia, termasuk perkumpulan-perkumpulan mahasiswa.

Ketika Russel kembali ke Yale, ia menemukan kalau sentimen inipun mempengaruhi perkumpulan-perkumpulan yang ada di situ, termasuk perkumpulan favoritnya, Phi Betta Kappa, yang mulai menanggalkan tradisi kerahasiaan mereka.

Melihat situasi ini, Russel menjadi sangat marah dan bertekad untuk membalas dendam.

Lalu ia mengumpulkan para mahasiswa dari keluarga berpengaruh dan mengajak mereka untuk mendirikan sebuah perkumpulan rahasia yang akan segera menjadi salah satu perkumpulan rahasia paling berpengaruh di Amerika.

Tindakan ini merupakan simbol perlawanan Russel terhadap arus politik di Amerika.
William Huntington Russel
Maka lahirlah The Brotherhood of Death atau The Order of the Skull and Bones yang kemudian berubah menjadi Skull and Bones saja.

Lambangnya adalah sebuah tengkorak dengan tulang bersilang dengan angka 322 tertera di bawahnya. Tidak ada yang bisa memastikan maksud 3 angka tersebut, namun salah satu versi menyebutkan kalau angka itu menunjukkan bahwa perkumpulan itu didirikan pada tahun 1832 dan merupakan korps ke-2 dari perkumpulan rahasia okultis yang dijumpai Russel di Jerman.

Salah satu rekan Russel yang turut mendirikan Skull and Bones adalah Alphonso Taft. Di kemudian hari, anaknya yang bernama William Howard Taft akan menjadi presiden Amerika Serikat ke-27. Tentu saja ia juga adalah seorang bonesmen dan menjadi bonesman pertama yang berhasil menduduki kursi presiden Amerika Serikat.

Tidak lama setelah Skull and Bones berdiri, paling tidak beberapa perkumpulan rahasia lain seperti Scroll and Keys yang juga berdiri di Yale. Namun tidak ada satupun yang bisa menandingi pengaruh Skull and Bones.

Pada tahun 1856, keluarga Russel membangun sebuah bangunan yang dipakai sebagai markas perkumpulan ini. Bangunan kokoh tanpa jendela ini dikenal dengan sebutan Tomb atau makam.

Dari bangunan misterius ini, para bonesmen dilahirkan dan dipersiapkan untuk menjadi para pemimpin Amerika di masa datang.

Perekrutan Anggota
Pada musim semi setiap tahun, para anggota senior Skull and Bones mulai merekrut anggota-anggota baru. Karena memang hanya dimaksudkan sebagai perkumpulan elit, mereka hanya memilih 15 anggota setiap tahun. Semuanya laki-laki. Hanya pada tahun-tahun belakangan ini keanggotaan mereka mulai meliputi wanita.

Tidak ada yang mengetahui pasti dasar pemilihan ini. Namun biasanya para anggota baru dipilih karena latar belakang keluarga atau reputasi mereka.
Anggota Skull and Bones tahun 1947 - George H.W Bush berdiri di paling kanan
Setelah 15 anggota baru terpilih, mereka harus menjalani tradisi atau ritual wajib seperti berbaring di dalam peti mati, bergulat di lumpur, mencium tengkorak dan memberikan pengakuan mengenai sejarah kehidupan seksual mereka di hadapan anggota-anggota lain.

Salah satu alumni Yale bernama Alexandra Robbins telah lama tertarik dengan kelompok ini. Ia menulis sebuah buku berjudul "Secrets of the Tombs: Skull and Bones, the Ivy League, and the Hidden Paths of Power." Robbins sendiri adalah anggota Scroll and Keys.

Menurutnya ritual ini dilakukan untuk menciptakan ikatan yang kuat di antara anggota.
"Itulah sebabnya mereka menceritakan sejarah kehidupan seksual mereka. Jika kamu ingin menciptakan ikatan persahabatan yang kuat dalam waktu sesingkat mungkin, maka ritual itu cukup masuk akal."
Anggota-anggota Skull and Bones

Setelah diterima menjadi anggota, mereka akan diberikan nama julukan yang unik. Anggota dengan badan paling tinggi akan diberi nama Long Devil. Jika ada di antara anggota yang menjadi kapten regu football, maka nama julukannya adalah Boaz.

Kebanyakan nama diambil dari literatur sastra atau keagamaan seperti Hamlet, Remus, Thor, Baal atau Odin. George H.W. Bush memiliki nama julukan Magog. Sedangkan anaknya, George W. Bush, karena belum bisa memutuskan nama yang ingin dipakai, diberi julukan "Temporary", nama yang kemudian tetap melekat padanya.

Walaupun terdengar seperti sebuah perkumpulan anak-anak iseng, alumni perkumpulan ini di kemudian hari berhasil memegang jabatan-jabatan penting di Amerika, mulai dari hakim agung, jaksa, senator, pejabat intelijen, duta besar dan tentu saja Presiden Amerika Serikat.

Selain memegang jabatan politik, mereka juga berhasil menjadi para pengusaha ternama. Contohnya adalah Henry Luce, pendiri majalah Time dan Frederick Smith, pendiri FedEx serta Harold Stanley, pendiri Morgan Stanley, salah satu institusi keuangan terbesar di dunia,

Sama seperti perkumpulan rahasia lainnya, Skull and Bones juga memiliki misterinya sendiri.


Misteri Tengkorak Geronimo
Sejak lama beredar rumor yang menyebutkan kalau para bonesemen memiliki tengkorak Geronimo di dalam markas mereka. Geronimo sendiri adalah kepala suku indian Apache yang tewas tahun 1909 dan terkenal karena perlawanannya kepada pasukan Amerika Serikat.

Kisah ini bermula ketika Ned Anderson, kepala suku Apache di Arizona, berkampanye untuk mengembalikan kerangka Geronimo ke tanah Apache di Arizona. Selama masa kampanyenya, ia menerima sebuah surat misterius dari seseorang yang mengaku sebagai anggota Skull and Bones yang mengatakan kalau para bonesmen memiliki tengkorak geronimo di markas mereka.

Surat itu menyertakan foto sebuah tengkorak di dalam kotak kaca.

Rumor ini mendapatkan validitasnya ketika pada tahun 2005 seorang sejarawan menemukan sebuah surat dari tahun 1918 yang ditulis oleh Winter Mead untuk F. Trubee Davison, keduanya bonesmen. Dalam surat itu Mead menceritakan kalau enam orang bonesmen, salah satunya adalah Prescott Bush, mencuri tengkorak Geronimo dari kuburan di Fort Sill pada tahun 1918.

Kisah ini cukup menarik perhatian karena keturunan Geronimo yang masih hidup mengajukan tuntutan hukum kepada para Bonesmen untuk mengembalikan tengkorak itu.

Namun, sebagian sejarawan percaya kalau tengkorak yang ada di markas Bonesmen bukan milik Geronimo karena pada tahun 1918 makamnya tidak memiliki tanda sama sekali. Kemungkinan para Bonesmen telah mencuri tengkorak yang salah.

Hingga hari ini, kisah ini masih menjadi salah satu misteri Skull and Bones yang paling menarik, apalagi didukung dengan fakta kalau para bonesmen sepakat menolak berkomentar mengenai rumor ini ataupun mengenai tuntutan hukum dari keturunan Geronimo.

Skull and Bones dan CIA
Selain kisah mengenai tengkorak Geronimo, misteri lain yang menyelimuti Skull and Bones adalah hubungan mereka dengan Central Inteligency Agency (CIA).

Menurut para penganut teori konspirasi, Skull and Bones berada di balik pendirian organisasi intelijen ini. Dugaan ini didasarkan fakta kalau beberapa pendiri CIA adalah bonesmen. George H.W. Bush sebelum menjabat presiden Amerika ke-41 juga pernah menjabat sebagai kepala CIA.

Isu ini mengakar cukup kuat sehingga CIA sendiri turun tangan membantahnya. Bantahan ini didukung oleh Gaddis Smith, Profesor Emeritus Sejarah di Yale. Katanya:

"Ada penjelasan yang lebih sederhana mengenai ini. Setelah perang dunia II, kantor Office of Strategic Services, Cikal bakal CIA, memang merekrut para mahasiswa-mahasiswa cerdas dari Ivy Leagues (Universitas-univeritas terbaik) seperti Yale, Harvard dan Princeton. Jadi, tidak ada konspirasi besar disini."

Skull and Bones - Konspirasi?
Sudah tiga abad Yale menyediakan pemimpim-pemimpin masa depan untuk Amerika. Karena itu Yale sering disebut sebagai laboratorium kepemimpinan. Menurut presiden Yale University, Richard Levin, Selain reputasi akademisnya, Yale juga menyediakan tempat untuk belajar mengenai kepemimpinan karena di kampus itu sendiri terdapat 250 organisasi resmi. Wajar kalau Yale banyak menghasilkan pemimpin-pemimpin di Amerika.

Contohnya, empat penandatangan deklarasi kemerdekaan adalah alumni Yale. Demikian juga empat dari enam presiden Amerika terakhir (Gerald Ford, Bush senior, Bush junior dan Bill Clinton).

Jadi, tidak ada konspirasi Skull and Bones, termasuk dalam pemilihan presiden Amerika tahun 2004.

Bagaimanapun juga, fakta ini tetap saja menarik perhatian. Alexandra Robbins berkata:
"Apa yang membuat semuanya menarik adalah fakta kalau mereka hanya merekrut 15 anggota pertahun, yang artinya hanya ada sekitar 600 anggota yang masih hidup. Sekarang dua diantaranya saling berhadapan. Bukankah luar biasa?"
Namun, Robbins mengakui kalau Skull and Bones memang berbeda dengan perkumpulan rahasia lainnya seperti Freemasonry yang memiliki filosofi dan akar pengajaran yang cukup kuat.

"Tidak ada pengajaran khusus yang harus mereka sebarkan," Kata Robbins. "Yang mereka miliki hanyalah agenda untuk menempatkan para anggotanya di posisi-posisi berpengaruh.

Ketika Bush memerintah, paling tidak ia telah menunjuk 10 bonesmen untuk menduduki jabatan penting di pemerintahan.

Jadi, Skull and Bones mungkin memang tidak memiliki ambisi untuk menguasai dunia atau menciptakan New World Order. Yang mereka lakukan hanyalah mempraktekkan nepotisme kekuasaan. Bukankah hal ini juga terjadi di seluruh dunia dan kelompok?

Mengenai para bonesmen, wartawan Time, M.J Stephey, berkata:
"jika kita menghilangkan latar belakang keluarga, pengaruh kekuasaan dan kekayaan mereka, maka Skull and Bones hanyalah sebuah klub mahasiswa aneh yang suka dengan permainan Dungeon and Dragon."
Ron Rosenbaum, seorang jurnalis yang pernah mengekspose mengenai Skull and Bones di majalah Esquire pada tahun 1977 sedikit banyak setuju dengan pendapat Stephey. Ia berkata:

"Kebanyakan tokoh-tokoh yang turut membantu membentuk karakter nasional Amerika di abad terakhir ini adalah mereka yang karakternya dibentuk oleh Skull and Bones. Tetapi, perkumpulan ini bukan komplotan rahasia yang memerintah dunia. Mereka hanya jaringan pengaruh dan kekuasan yang jarang diberitakan."
Di luar markas Skull and Bones, sebuah truk laundry terlihat. Ben Barrett, sang petugas laundry, baru saja keluar dari "Tomb" dengan satu kantong pakaian kotor. Sejak lama ia memang bertugas mengambil pakaian kotor para bonesmen.
Adakah sesuatu yang aneh?

"Hanya ada taplak meja dan kain lap," Jawabnya.

Tidak ada jubah bertudung? atau kostum iblis?

"Tidak. Hanya ada Linen dan Taplak meja."



Perkumpulan Rahasia Skull and Bones 
BACA FULL»

Dimanakah Tesla Death Ray berada?

Up 0 komentar
Ada rumor kalau Nikola Tesla, seorang ilmuwan misterius, memiliki rancangan sebuah senjata maha dashyat yang bisa mendefinisikan ulang arti sebuah peperangan. Namun, setelah kematiannya, rancangan itu lenyap tanpa bekas.

Nikola Tesla (1856 - 1943) mungkin adalah salah seorang ilmuwan terbesar yang pernah ada. Ia memegang sekitar 300 hak paten penemuan-penemuan yang berhubungan dengan listrik seperti dinamo, transformer, induction coil, condenser dan lampu pijar.

Dari semuanya itu, Tesla paling dikenal karena kontribusinya dalam penelitian listrik AC (Alternating Current). Karena ini juga, ia kemudian menjalani permusuhan yang sangat dalam dengan mantan atasannya, Thomas A. Edison yang memilih untuk memfokuskan diri pada listrik DC (Direct Current).

Sejak lama, nama Tesla selalu dikaitkan dengan penemuan-penemuan luar biasa yang jauh lebih maju dari zamannya. Contohnya Otis T. Carr, salah seorang insinyur yang juga anak didik Tesla, pernah membuat pernyataan mengejutkan kalau ia dan rekan satu timnya bernama Ralph Ring pernah membuat sebuah pesawat berbentuk piringan yang dengan sukses menerbangkan mereka sejauh 10 mil dengan kecepatan cahaya. Menurut Carr, ia menggunakan prinsip-prinsip yang diajarkan Tesla dalam membuat pesawat tersebut.

Selain itu, nama Tesla juga sering dikaitkan dengan peristiwa ledakan Tunguska yang maha dashyat. Ledakan itu disebut-sebut sebagai akibat dari percobaan Tesla ketika ia mentransmisikan energi listrik yang kuat dengan menggunakan menara Wardenclyffe yang dibangunnya.

Nah, apa jadinya kalau ilmuwan yang jenius dan misterius itu mengatakan kalau ia mampu membuat senjata pemusnah massal yang bisa membuat perang menjadi tidak terpikirkan oleh siapapun?
Tesla Death Ray
Semuanya bermula dari sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh ilmuwan eksentrik itu pada tahun 1938.

Kepada reporter, Tesla mengumumkan kalau ia dapat membuat sebuah senjata maha dashyat sehingga siapapun yang memilikinya akan memiliki kemenangan luar biasa di dalam setiap peperangan.

Senjata yang dimaksud Tesla itu kemudian dikenal dengan nama Tesla Death Ray, atau Sinar Kematian Tesla.

Menurut Tesla:
"Senjata ini akan mengirim pancaran partikel-partikel yang terkonsentrasi lewat udara yang akan terbang dengan kecepatan hampir menyamai kecepatan cahaya. Energinya begitu besar sehingga ia dapat merontokkan hingga 10.000 pesawat musuh dari jarak 250 mil dan dapat menyebabkan jutaan tentara musuh mati di tempat."
Senjata partikel ini melibatkan empat penemuan yang dikombinasikan menjadi satu.

Penemuan pertama adalah sebuah peralatan yang bisa meniadakan pengaruh atmosfer terhadap partikel-partikel tersebut.

Penemuan kedua adalah metode untuk menghasilkan potensi kekuatan listrik yang sangat besar.

Penemuan ketiga adalah metode untuk meningkatkan kekuatan listrik yang dihasilkan hingga mencapai 50.000.000 volts.

Penemuan keempat adalah pembuatan sebuah alat untuk melontarkan kekuatan listrik yang telah dihasilkan.

Menurut Tesla, dua dari empat penemuan diatas telah dibuat dan diujicobakan olehnya. Dua lainnya hanya membutuhkan sedikit penyempurnaan. Untuk merealisasikannya, hanya dibutuhkan dana 2 juta dolar dan 3 bulan. Jumlah ini tentu saja sangat kecil dibandingkan dengan hasil yang dapat diberikan. Jika proyek ini disetujui, maka ia akan membangun menara-menara pembangkit listrik yang berfungsi sebagai senjata tersebut di wilayah-wilayah perbatasan.

Menurut Tesla, jika pemerintah Amerika memutuskan untuk menerima penawarannya, maka ia akan segera mulai bekerja. Namun ia menuntut satu syarat. Ia ingin pemerintah sepenuhnya percaya kepadanya dan menolak adanya intervensi dari "ahli" lainnya. Ia juga mengatakan kalau rancangan lengkap senjata ini telah dibuat dan disimpan di dalam arsipnya.

Particle Beam
Kedengarannya, Tesla seperti sedang berfantasi. Namun sebenarnya tidak demikian. Pancaran partikel (particle beam) sebenarnya bukan hal yang aneh dalam dunia sains. Kita biasa menggunakan metode ini dalam kehidupan modern ini.

Pancaran partikel sebenarnya hanya sebuah pancaran cahaya yang terdiri dari berbagai gelombang elektromagnetik. Salah satu contoh penggunaannya adalah alat operasi sinar laser yang digunakan untuk mengoperasi otak.

Namun pancaran partikel yang dibicarakan oleh Tesla tentu saja memiliki level yang berbeda dibanding dengan sebuah alat operasi. Jika senjata pemusnah massal ini benar-benar bisa direalisasikan, mengapa Tesla sampai berniat menciptakannya?

Tesla ternyata memiliki cara pandang yang berbeda mengenai senjata ini.

Senjata Pemusnah Massal
Dalam pandangannya, senjata pemusnah massal ini justru bisa mencegah perang. Pada tahun ia membuat pengumuman itu, perang dunia I belum lama berakhir dan dunia sedang bersiap memasuki perang dunia II. Karena itu, Tesla memiliki ambisi besar untuk mengakhiri konflik dunia itu dan menciptakan perdamaian dunia.

Dalam salah satu suratnya, Tesla menulis:

"Selama bertahun-tahun, aku mencoba untuk mencari solusi dari masalah terberat umat manusia, yaitu bagaimana menjaga perdamaian dunia."

Mengenai Tesla Death Ray, ia mengatakan:
"Penemuan ini akan membuat perang menjadi tidak mungkin. Sinar kematian itu akan mengelilingi perbatasan setiap negara seperti tembok Cina yang tidak terlihat, hanya saja, "tembok" ini jutaan kali lebih sulit ditembus. Ini akan membuat setiap negara tidak dapat ditembus oleh pesawat musuh atau tentara darat yang menyerbu masuk."
Dengan kata lain, menurut Tesla, untuk mencegah perang kita harus mempersenjatai diri dengan sangat hebat sehingga negara lain akan mengurungkan niatnya untuk menyerang.

Namun, walaupun perang besar sudah diambang pintu, sepertinya pemerintah Amerika tidak berniat untuk merealisasikan ide Tesla. Beberapa usaha Tesla untuk menawarkan idenya ke beberapa negara lain juga diabaikan. Ketertarikan terhadap idenya runtuh dan mulai dilupakan.

Namun, ketika Tesla meninggal dunia, ingatan akan Tesla Death Ray kembali naik ke permukaan. Ini dikarenakan munculnya sebuah misteri yang cukup membingungkan.

Dokumen yang hilang
Pada tanggal 7 Januari 1943, Tesla meninggal di kamar hotelnya di New York di kamar 3327 di lantai 33 pada usia 86 tahun. Karena ia tidak pernah menikah, harta benda dan dokumen-dokumen pribadi yang dimilikinya diwariskan kepada keluarganya yang lain. Tidak lama setelah kematiannya, para agen dari Alien (imigran gelap) Property Custodian, departemen kehakiman Amerika Serikat, segera menyita seluruh dokumen-dokumen tersebut. Ini cukup mengherankan karena Tesla sendiri sebenarnya adalah warga negara resmi Amerika. Operasi dari Alien Property Custodian ini diakui oleh FBI dalam website resminya.

Namun misterinya tidak sampai disitu. Ketika pemerintah Amerika mengadakan pemeriksaan menyeluruh atas seluruh dokumen yang disita, mereka tidak bisa menemukan catatan mengenai rancangan Tesla Death Ray.

Dengan kata lain, rancangan senjata pemusnah massal tersebut hilang tanpa jejak.

Berita hilangnya dokumen itu telah memicu perlombaan antara Amerika, Rusia dan Jerman untuk melacak keberadaannya. Tetapi, hingga sekarang, keberadaan dokumen tersebut masih tidak diketahui.

Dimanakah dokumen-dokumen itu berada? Apakah Tesla benar-benar memiliki rancangan itu?

Dimanakah rancangan Tesla Death Ray sebenarnya?
Sebagian orang percaya kalau Tesla telah memusnahkan rancangan tersebut sebelum kematiannya karena takut jatuh ke tangan yang salah. Sebagian lagi percaya kalau orang dekat Tesla telah berhasil mengamankan rancangan tersebut sebelum disita oleh pemerintah.

Jenderal George Keegan, pensiunan kepala intelijen angkatan udara Amerika, percaya kalau rancangan itu berada di tangan pemerintah Uni Sovyet. Dugaan ini muncul karena ternyata Tesla juga mempresentasikan idenya kepada negara-negara lain.

Ketika penawarannya untuk membangun jaringan Tesla Death Ray tidak mendapatkan tanggapan dari pemerintah Amerika, Tesla menawarkan idenya kepada Inggris dengan harga 3 juta dolar. Ia berjanji akan membuat wilayah Inggris bebas dari serangan musuh hanya dalam tempo 3 bulan. Pemerintah Inggris juga tidak menggubris tawarannya. Lalu, Tesla kembali mencoba menawarkan idenya, kali ini kepada Liga Bangsa-bangsa. Usaha ini juga gagal.
Ketika pemerintah lain menganggap sepi penawaran Tesla, ketertarikan cukup besar datang dari pihak Uni Sovyet. Konon pada tahun 1937, satu tahun sebelum Tesla mengumumkan idenya ke publik, ia sebenarnya telah mempresentasikannya kepada Amtorg Trading Corporation, salah satu perusahaan perwakilan Sovyet di New York.

Dua tahun kemudian, tahun 1939, Tesla diketahui telah mengujicobakan tahap pertama idenya di hadapan pihak Sovyet. Lalu, Tesla menerima cek sebesar 25.000 dolar dari mereka. Namun proyek itu tidak pernah diselesaikan.

Ada teori kalau sesungguhnya Tesla memang tidak membangun proyek itu, melainkan hanya menjual rancangannya kepada Uni Sovyet.
Dugaan ini kembali menguat ketika Sovyet menginvasi Afghanistan tahun 1979. Rumor menyebutkan kalau pada masa perang tersebut, helikopter-helikopter Sovyet terlihat mengeluarkan cahaya aneh yang diarahkan kepada tentara Afghanistan. Mereka yang terkena cahaya tersebut tewas seketika dan mayatnya tidak membusuk hingga 30 hari.

Ketika meneliti mayat tersebut, pihak militer barat percaya kalau Sovyet mungkin telah menggunakan gas pembunuh jenis baru, namun banyak yang percaya kalau kondisi mayat tersebut adalah hasil dari senjata yang melontarkan elektromagnetik berkekuatan tinggi.

Jadi, mungkin Sovyet telah berhasil merealisasikan rancangan Tesla Death Ray dan memodifikasinya.

Foto tahun 1980 dari satelit mata-mata Amerika yang menunjukkan kemungkinan instalasi senjata partikel Russia di Semipalatinsk

Selain teori Rusia, banyak juga yang percaya kalau sesungguhnya rancangan itu berada di tangan pemerintah Amerika Serikat sendiri.

Teori ini juga punya dasar yang cukup kuat.

DARPA (Defense Advance Reasearch Project Agency), yaitu salah satu badan pemerintah yang bertujuan untuk meneliti persenjataan baru untuk militer, sesungguhnya telah melakukan percobaan senjata partikel sejak tahun 1958, 15 tahun setelah kematian Tesla. Prinsip penelitian mereka sama persis dengan ide Tesla, walaupun dalam skala yang lebih kecil.

Namun, proyek ini tidak dilanjutkan lagi karena dua alasan, yaitu karena materi-materi yang dibutuhkan oleh senjata dashyat ini dianggap "berisiko tinggi" dan karena kekuatan yang dibutuhkan untuk memproyeksikan pancaran itu melebihi kemampuan pembangkit listrik standar yang digunakan dalam perang.

Jika dua masalah ini terselesaikan, mungkin proyek ini akan dilanjutkan lagi.

Apakah ini berarti pemerintah Amerika memiliki dokumen Tesla?

Mungkin saja. Tapi bisa juga tidak. Apa yang dikembangkan oleh DARPA sama sekali tidak menyamai klaim Tesla mengenai kekuatan senjatanya. Beberapa pihak percaya kalau pihak Amerika memang memiliki dokumen tersebut, namun tidak memiliki kemampuan untuk merealisasikannya.
Selain teori Konspirasi yang melibatkan pemerintah, banyak juga yang percaya kalau rancangan Tesla Death Ray sesungguhnya tidak pernah ada. Menurut mereka, Tesla Death Ray hanyalah satu dari sekian klaim bombastis yang diberikan oleh Tesla. Walaupun tidak ada yang menyangkal jeniusnya Tesla, namun banyak proyek yang disebutkannya tidak pernah terealisasi.

Misalnya, pada tahun 1900, ia mengatakan kalau ia bisa menyembuhkan penyakit TBC dengan osilasi listrik. Pada tahun 1927, ia mengatakan kalau ia berencana untuk mengendalikan kekuatan samudera untuk dimanfaatkan. Lalu, pada tahun 1931, ia mengklaim kalau ia bisa membuat bahan bakar fosil menjadi tidak berharga lagi dengan memanfaatkan energi kosmis sebagai bahan bakar alternatif. Tentu saja klaim-klaim ini tidak pernah terealisasi.

Jadi, Tesla Death Ray bisa jadi hanyalah salah satu dari bualan Tesla yang lain.

Bahkan walaupun rancangan itu ada, bisa dimengerti mengapa pemerintah menolaknya. Ide Tesla mengenai kemungkinan terciptanya perdamaian jika senjatanya diimplementasikan sangat tidak masuk akal. Memang, sebuah negara yang memasang Tesla Death Ray akan aman dari serbuan pesawat. Namun, jelas tidak akan aman dari serangan diam-diam.

Jika saya adalah seorang pemimpin sebuah negara dan memutuskan untuk menyerang sebuah negara lain, maka yang akan saya lakukan pertama adalah mengirim pasukan penyerang secara diam-diam untuk menghancurkan Tesla Death Ray di negara tersebut terlebih dahulu sebelum mengirim skuadron pesawat tempur.

Lagipula, Tesla memiliki anggapan kalau semua pemimpin negara adalah pemimpin yang cinta damai. Ia tidak memikirkan kemungkinan digunakannya senjata tersebut sebagai alat untuk menyerang oleh seorang diktator. Jika sebuah negara memasang Tesla Death Ray dan memutuskan untuk menyerang negara tetangganya, maka mereka akan dengan sangat mudah mengarahkan senjatanya untuk menghancurkan pesawat komersial.

Dengan demikian, perang pun menjadi tidak terhindarkan.

Jadi, ide besar ini sepertinya juga memiliki cacat yang besar.

Jika saat ini, 67 tahun setelah kematian Tesla, kita masih belum melihat realisasi dari Tesla Death Ray, maka sepertinya kita harus bersyukur, dan siapapun yang menyimpan rancangan itu hingga sekarang telah berbuat kebaikan bagi dunia.



Dimanakah Tesla Death Ray berada?
BACA FULL»

Konspirasi pemanasan global Al Gore

Up 0 komentar
Bukankah menarik bagaimana masalah kita menjadi semakin global : peperangan global terhadap terorisme, krisis ekonomi global, perlunya mata uang tunggal dunia, perdagangan global tanpa batas, dan tentu saja pemanasan global. Sementara para ilmuwan, aktivis lingkungan dan politisi berkumpul untuk membahas isu pemanasan global, dunia bersatu dibawah komando satu orang, Al Gore. Benarkah seluruh dunia bersatu ?

Masalah global membutuhkan solusi global. Demikian yang sering disebut oleh para pemimpin dunia. Dan itu juga yang mereka lakukan ketika berkumpul di Bali pada Desember 2007 untuk membicarakan isu ini. Pada konferensi tersebut yang kelihatannya mencapai keputusan dengan sangat payah, Amerika Serikat dibawah pemerintahan Bush dianggap sebagai anak nakal karena dengan enggan menyetujui resolusi bersama itu. Dan Gore mengecam pemerintahan Bush karenanya.

Saya juga beranggapan seperti itu ketika melihatnya di televisi. Sekarang saya mengetahui mengapa Amerika Serikat bersikap seperti itu. Hal ini dikarenakan adanya perpecahan yang terjadi di antara ilmuwan mengenai penyebab pemanasan global.

Ketika Al Gore merilis film dokumenternya yang berjudul "An Inconvenient Truth" yang mendapat Oscar, seakan-akan kita mengetahui hanya ada satu kebenaran. Manusia adalah oknum dan kambing hitam atas lenyapnya gumpalan-gumpalan es di kutub, atas meningkatnya suhu bumi dan atas bencana-bencana alam yang terjadi.

Namun, tahukah anda bahwa sebagian ilmuwan tidak mempercayai itu ?

Konsensus bersama itu ternyata telah mendapat counter konsensus dari para ilmuwan yang bereputasi tinggi.

Dan sekarang saya akan menceritakan kepada anda apa yang disebut teori konspirasi pemanasan global.

Pemanasan global adalah sebuah hoax, klaim para ilmuwan dari kubu kontra Gore. Suhu bumi sesungguhnya hanya berubah sekitar 1 derajat Fahrenheit dalam tempo satu abad. Plus, planet tercinta ini telah mengalami periode zaman es dan periode hangat tanpa ada campur tangan anda dan saya.

Ilmuwan yang beranggapan seperti ini, salah satunya adalah Steven Milloy yang memiliki gelar dalam bidang Natural Science dan gelar master dalam Biostatistik dari Universitas John Hopkins. Ia adalah salah satu juri bagi American Association for The Advancement of Science Awards dan ia pernah diminta oleh kongres Amerika untuk bersaksi mengenai masalah-masalah lingkungan.

Milloy berkata bahwa pemanasan global adalah "Ibu dari segala ilmu pengetahuan sampah". Ia merujuk kepada perubahan-perubahan suhu bumi yang terjadi secara alamiah tanpa campur tangan manusia.

Ia juga merujuk kepada protokol Kyoto yang dianggapnya sebagai suatu lelucon. Protokol ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas karbon dunia menjadi 8% pada tahun 2012. 8% adalah level emisi pada tahun 1990. Dan kita juga tahu, sekali lagi Amerika (dibawah Bush) menjadi anak nakal yang menolak protokol ini, kali ini ia juga mendapat dukungan negara-negara Eropa.

Well, Tentu saja Amerika dan Eropa akan bersikap seperti itu. Sebuah studi dari Rusia (bukan Amerika) menunjukkan bahwa konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer berada pada level sekitar 370 PPM (Parts per Million) dan bila protokol Kyoto diikuti, maka hal itu hanya akan merubah 1 atau 2 PPM saja pada tahun 2012.

Hmm...kelihatannya memang protokol yang sia-sia.

Dengan menggunakan data yang disediakan oleh mereka yang mempromosikan Protokol Kyoto, jika setiap negara meratifikasi protokol tersebut, temperatur global rata-rata hanya akan berkurang sekitar 0,0015 derajat centigrades. Pada level ini, dibutuhkan 667 tahun dan $100 Trilyun untuk menurunkan suhu bumi sebanyak 1 derajat centrigades.

Hmm...sekali lagi, kelihatannya memang protokol yang sia-sia..

Dan satu lagi, ketika kita, manusia dianggap sebagai kambing hitam penyebab pemanasan global, EPA (Environmental Protection Agency) memperkirakan bahwa 25% emisi gas metana yang dilepas ke Atmosfer berasal dari kotoran ternak.

Ternyata kambing adalah kambing hitam yang sesungguhnya.

Akibat penemuan ini, mungkin anda sudah pernah menerima email yang menganjurkan anda untuk berhenti memakan daging untuk mengurangi pemanasan global, saya sudah pernah menerimanya.

Tidak heran banyak orang yang mengatakan bahwa isu pemanasan global adalah salah satu strategi untuk menghasilkan keuntungan bagi pihak-pihak terkait. Tentu saja bagi mereka, pihak-pihak terkait tersebut adalah Al Gore dan Friends, dan Gore dituding memaksakan terjadinya konspirasi kelas dunia ini.

Pada tahun 2006, Al Gore terbang (dengan pesawat pribadi) dari rumah megahnya di Tennesse ke Hollywood dan kemudian berkeliling dengan limosin dimana dia menerima Oscar untuk film dokumenternya "An Inconvenient Truth" yang memperingati bahaya pemanasan global dan bahaya pemakaian berlebihan bahan bakar fosil.

Kita yang awam, melihat film itu dan berkata Wow...saya baru tahu soal itu. Tapi kelihatannya para ilmuwan yang jeli menemukan banyak kebohongan dari film itu. Gore secara sederhana menyatakan bahwa manusialah penyebab pemanasan global. Padahal seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, sekelompok ilmuwan bereputasi tinggi di dunia menolak teori tersebut (termasuk Edwin Aldrin, manusia kedua yang berjalan di bulan).

Oh ya..belakangan ternyata diketahui para ilmuwan yang setuju dengan Gore adalah ilmuwan-ilmuwan yang menerima donasi besar dari pemerintahan Clinton (ketika Gore menjadi wakil presiden).
Entahkah mereka setuju dengan Gore karena didanai Gore atau Gore hanya mendanai ilmuwan yang sepaham dengannya, masih tidak jelas.

Contoh kebohongan dari film Gore adalah klaim bahwa Pemanasan global akan menaikkan permukaan laut setinggi 20 kaki (6,09 meter), padahal sebenarnya hanyalah 23 Inci (58,42 cm). Ia juga mengklaim bahwa beruang kutub sedang berada dalam bahaya. Padahal tidak demikian sebenarnya.

Film itu juga menunjukkan foto-foto glasier yang berkurang, namun ia tidak menyebut glasier-glasier lain yang terus bertambah. Gore juga menyebut Glasier Kilimanjaro yang terus berkurang akibat pemanasan global. Tapi ia tidak mengatakan bahwa Glasier Kilimanjaro telah berkurang sejak 1880, jauh sebelum kadar CO2 meningkat di bumi.

Gore juga mengklaim bahwa peningkatan kadar karbondioksida di atmosfer telah meningkatkan suhu global. Anehnya pada tahun 2005, sebuh studi oleh Journal Science menemukan sebaliknya. Peningkatan suhu bumilah yang telah memicu peningkatan kadar karbondioksida.

Bahkan tamparan yang paling memalukan bagi Gore datang dari ABC News yang menemukan salah satu cuplikan dalam film dokumenter tersebut adalah potongan film "The Day after Tomorrow".

Bukan hanya itu, para ilmuwan kemudian menemukan bahwa perubahan suhu bumi ternyata disebabkan oleh peningkatan aktifitas badai matahari, peningkatan aktivitas gunung api bawah laut, dan sistem arus laut yang kompleks.

Hal ini diperkuat oleh temuan NASA baru-baru ini bahwa perubahan suhu bumi dalam beberapa dekade ini ternyata diakibatkan oleh peningkatan aktivitas badai matahari, bukan karena anda tidak mencabut charger HP anda dari stop kontak ketika sudah selesai menggunakannya.

Plus, sesungguhnya ada trend penurunan suhu global sejak 1998. (Ya..anda tidak salah baca). Data terbaru Juni 2009 menunjukkan Suhu bumi mengalami penurunan sebanyak 74 derajat Fahrenheit sejak Gore merilis "An Inconvenient Truth" pada tahun 2006.

Gore, yang telah menjadi panglima utama dalam gerakan pemanasan global sendiri memiliki rumah seluas 10.000 kaki persegi di Nashville yang memiliki 20 kamar tidur dan 8 kamar mandi. Sementara menyarankan orang lain untuk menghemat energi, Gore menghabiskan 221.000 kilowatt jam pada tahun 2006 untuk rumah mewahnya. Rata-rata penggunaan satu rumah tangga di Amerika pada tahun itu adalah 10.656 kilowatt jam.

Tapi Gore tidak perlu merasa bersalah. Bukankah dunia sudah mengatur sebuah sistem yang disebut kredit karbon ?

Apa yang dimaksud dengan kredit karbon ?

Ketika Gore menerbangkan pesawatnya yang menghabiskan banyak bahan bakar, ia membeli kredit karbon dari broker-broker (seperti saham). Sebagai imbalannya, mereka yang menjual kredit karbon itu akan menerima reward yang bisa digunakan untuk proyek-proyek lingkungan hidup. Nah, pembeli kredit karbon itu, dalam hal ini Gore, akan disebut "Carbon Neutral" karena walaupun ia melepas banyak karbon ke udara, ia menciptakan keseimbangan antara melepas dan mengurangi karbon. Brilian kan ?

Ya..sangat brilian...karena Gore membeli kredit karbonnya dari Generation Investment Management LLP, sebuah perusahaan yang didirikan tahun 2004. Gore adalah pendiri dan Chairman dari perusahaan itu.

Hmmm...

Dengan kata lain..Gore bisa tetap menjalani hidup mewahnya, menjadi pujaan aktivis, menerima Nobel dan kaya raya.

Penjualan kredit karbon di dunia meningkat dari $6 juta di tahun 2004 menjadi $110 juta pada tahun 2006.

Jadi pertanyaannya adalah apabila teori ini mendapat tantangan dari banyak ilmuwan dunia yang bereputasi tinggi, mengapa pemerintah-pemerintah dunia sepakat dengan Gore ?

Jawabannya adalah pajak pendapatan !

Pada waktu sekitar konser Live Earth Concert 7/7/7 yang diselenggarakan oleh keluarga Rothschild, Al Gore mengumumkan akan ada pajak karbon dalam skala Global untuk memerangi pemanasan global. Bagi pemerintah dunia, pemasukan tambahan. Bukankah menyenangkan apabila pemerintahan mendapat pemasukan tambahan ? Ya..Namun bagi kita akan ada pajak tambahan bagi bahan bakar yang anda beli.

Sekarang anda tahu bahwa isu pemanasan global mungkin tidak seperti yang anda kira. Jika anda membaca ini, bacalah dalam perspektif sains, bukan ideologi.

Para aktivis lingkungan mungkin tidak suka dengan tulisan ini, tapi saya hanya ingin melaporkan bahwa para ilmuwan terbelah dua dalam soal pemanasan global dan saya ingin mengajak kita untuk melihat sisi lain dari suatu persoalan.

Lagipula bukankah dengan mengetahui hal ini kita menjadi lebih berwawasan ?

Akhirnya, inilah pendapat saya, Isu pemanasan global akan menjadi "teori evolusi" lainnya. Para ilmuwan akan terus berdebat mengenai penyebab dan dampaknya.

Secara pribadi saya tidak keberatan apabila kita menggunakan bahan bakar yang lebih ramah dan menghemat penggunaan listrik. Bahkan saya menganjurkan untuk mempensiunkan kendaraan yang mengeluarkan banyak asap. Karena dengan melakukan itu, kita belajar menjadi manusia yang bersih dan sehat.

Sambil menantikan datangnya kata sepakat dari para ilmuwan (jika kata sepakat itu memang dapat tercapai),

Saya akan menggunakan kendaraan yang hemat bahan bakar.
Saya akan menggunakan charger HP secukupnya.
Saya akan menghemat penggunaan listrik.
Saya akan menanam pohon-pohon di rumah saya.
Namun saya akan tetap mengkonsumsi daging hewan.

Tidak ada salahnya mencintai bumi kita kan ?

Baca juga Seorang ilmuwan pro pemanasan global akhirnya mengakui tidak ada bukti adanya pemanasan global. dan Seorang hacker menemukan bukti adanya manipulasi pada data pemanasan global.


Konspirasi pemanasan global Al Gore
BACA FULL»

Misteri Numerologi 33 Buruh Tambang Chile

Up 0 komentar
Beberapa hari belakangan ini, mungkin kalian pernah menonton atau membaca mengenai proses penyelamatan para pekerja tambang di Chile yang terjebak akibat ledakan yang terjadi pada tanggal 5 Agustus 2010. Keseluruhan proses ini cukup menarik perhatian dunia. Bahkan stasiun-stasiun televisi besar di dunia sesekali menginterupsi acara regulernya untuk menyiarkan proses penyelamatan yang berlangsung selama 69 hari. Nah, angka 33 ternyata memainkan peranan penting dalam keseluruhan peristiwa ini. Cukup menarik untuk disimak.


Pertama, ada 33 pekerja tambang yang terjebak di dalamnya.

Lalu, dibutuhkan waktu 33 hari sampai mata bor berhasil mencapai tempat para pekerja tersebut. Pada saat itu, sebuah kamera dimasukkan ke dalam lubang dan untuk pertama kalinya dunia bisa melihat kondisi para pekerja yang terjebak.


Beberapa orang percaya kalau angka tersebut hanya sebuah kebetulan. Namun bagi yang lain, semuanya memiliki arti.

"Pekerjaan pengeboran itu membutuhkan waktu 33 hari, satu hari untuk satu orang," Kata Mikhail Proestakis, Manajer dari Driller Supply Company, yang berpartisipasi dalam proses penyelamatan itu.

Setelah dibor, para pekerja membangun sebuah terowongan yang akan digunakan untuk mengeluarkan para pekerja nantinya. Diameter terowongan itu 66 sentimeter, yaitu sama dengan 33 X 2.
"Saya percaya dengan numerologi, pasti semuanya memiliki arti." Kata Mikhail lagi.

Pada hari ke-66, terowongan yang dibuat untuk penyelamatan berhasil menembus ruangan tempat para pekerja terjebak. Harapan untuk melihat matahari sudah ada di depan mata.

3 hari kemudian, tepatnya setelah terjebak selama 69 hari, satu persatu pekerja dikeluarkan melalui terowongan itu. Penyelamatan itu dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2010 alias 13/10/10.

13 + 10 + 10 = 33

Fakta mengenai tanggal ini disinggung oleh presiden Chile, Sebastian Pinera.

"Angka 33 muncul dalam semua proses ini, semuanya cocok, ini sungguh-sungguh mukjizat," Kata Maria Segovia, adik perempuan dari Dario Segovia, salah seorang pekerja.

Tidak hanya itu. Ketika mata bor berhasil mencapai para pekerja setelah hari ke-33, para pekerja mengirimkan sebuah catatan untuk menunjukkan kalau mereka masih hidup. Bunyi catatan tersebut adalah:

"Estamos bien en el refugio los 33"

Yang dalam bahasa Inggrisnya adalah:

"All 33 of us are in the shelter".


Estamos bien en el refugio los 33 - Jumlah Karakter pada kalimat itu adalah: 33 karakter.

Kebetulankah?

Bagi para warga Chile, angka 33 menunjukkan mukjizat dari Tuhan.

Namun bagi para penganut teori konspirasi, seluruh peristiwa ini hanyalah sebuah orkestrasi dari freemasonry karena angka 33 adalah angka yang biasa digunakan para Mason. Seperti yang kita ketahui, organisasi mason terdiri dari 33 level simbolik.
Lambang Mason level 33 Scottish Rite
Misteri Numerologi 33 Buruh Tambang Chile 
BACA FULL»