Hollow Earth Theory - Benarkah bumi kita memiliki rongga di dalamnya?
Ada banyak Legenda dari berbagai wilayah di dunia yang menceritakan mengenai adanya dunia lain di dalam perut bumi. Tidak banyak yang menaruh perhatian terhadap legenda-legenda ini sampai seorang ilmuwan ternama mengangkatnya ke dalam forum-forum sains.
Ide kalau bumi kita memiliki rongga sebenarnya bukan sesuatu yang baru.
Legenda dunia bawah tanah
Pada masa Sumeria kuno, dunia bawah tanah sudah pernah disinggung dalam Epic of Gilgamesh. Di Babylonia, ada kisah mengenai turunnya Ishtar ke dunia bawah tanah. Dalam buku Mesir Kuno "Egyptian book of the Dead", dunia di bawah tanah juga disinggung berkali-kali.
Dalam legenda suku Indian Hopi, bahkan ada panduan bagi kita untuk bisa masuk ke dalam perut bumi yang berongga. Menurut suku ini, dunia yang kita diami adalah dunia keempat. Tiga dunia lainnya berada di dalam perut bumi dan salah satu pintunya berada di antara ngarai-ngarai raksasa Colorado.
Mungkin yang paling menarik dari semuanya adalah legenda Tibet mengenai Agharta yang secara harfiah berarti "Kerajaan bawah tanah di pusat bumi dimana raja dunia memerintah".
Menarik, karena masyarakat Tibet menggambarkannya dengan cukup lengkap. Bahkan menurut mereka, kerajaan Shambhala yang misterius juga berada di dalam perut bumi.
Pantas, tidak ada yang bisa menemukannya.
Setelah cukup lama dikenal di dalam legenda-legenda kuno masyarakat dunia, ide bahwa bumi ini memiliki rongga mulai mendapat tempat di dunia sains modern.
Hollow Earth dalam Sains
Lebih dari 2.000 tahun yang lalu, Plato memang telah menyinggung adanya lorong-lorong bawah tanah yang membentuk struktur bumi. Namun, pandangan ini baru mendapatkan perhatian ketika dicetuskan oleh ilmuwan ternama bernama Edmund Halley.
Legenda dunia bawah tanah
Pada masa Sumeria kuno, dunia bawah tanah sudah pernah disinggung dalam Epic of Gilgamesh. Di Babylonia, ada kisah mengenai turunnya Ishtar ke dunia bawah tanah. Dalam buku Mesir Kuno "Egyptian book of the Dead", dunia di bawah tanah juga disinggung berkali-kali.
Dalam legenda suku Indian Hopi, bahkan ada panduan bagi kita untuk bisa masuk ke dalam perut bumi yang berongga. Menurut suku ini, dunia yang kita diami adalah dunia keempat. Tiga dunia lainnya berada di dalam perut bumi dan salah satu pintunya berada di antara ngarai-ngarai raksasa Colorado.
Mungkin yang paling menarik dari semuanya adalah legenda Tibet mengenai Agharta yang secara harfiah berarti "Kerajaan bawah tanah di pusat bumi dimana raja dunia memerintah".
Menarik, karena masyarakat Tibet menggambarkannya dengan cukup lengkap. Bahkan menurut mereka, kerajaan Shambhala yang misterius juga berada di dalam perut bumi.
Pantas, tidak ada yang bisa menemukannya.
Setelah cukup lama dikenal di dalam legenda-legenda kuno masyarakat dunia, ide bahwa bumi ini memiliki rongga mulai mendapat tempat di dunia sains modern.
Hollow Earth dalam Sains
Lebih dari 2.000 tahun yang lalu, Plato memang telah menyinggung adanya lorong-lorong bawah tanah yang membentuk struktur bumi. Namun, pandangan ini baru mendapatkan perhatian ketika dicetuskan oleh ilmuwan ternama bernama Edmund Halley.
Edmund Halley (1656-1742) adalah seorang astronom Inggris yang secara tepat berhasil mengkalkulasi orbit komet yang melewati bumi setiap 76 tahun. Kita mengenalnya sebagai komet Halley.
Ia mencetuskan ide mengenai hollow earth pada tahun 1692. Menurutnya, di bawah kerak bumi yang setebal 500 kaki, ada ruang berongga yang di dalamnya memiliki atmosfer yang mendukung kehidupan.
Bagi kita yang mendengarnya, mungkin mengira Halley terjebak ke dalam pseudo science yang mendasarkan teorinya pada legenda semata. Namun, ternyata ia punya alasan sains yang cukup masuk akal.
Bahkan ia menuangkannya ke dalam sebuah paper yang memiliki judul cukup panjang, yaitu: "An account of the cause of the change of the variation of the magnetical needle with an hypothesis of the structure of the internal parts of the earth: as it was proposed to the Royal Society in one of their later meetings".
Teori ini diambil oleh Halley karena ia menemukan adanya variasi-variasi di dalam medan magnet bumi. Salah satunya, menurutnya, adalah medan magnet yang berasal dari bola di dalam perut bumi. Ini membuatnya berkesimpulan kalau ada empat bola konsentris berongga di dalam perut bumi. Bola-bola berongga ini memiliki atmosfer yang bisa mendukung kehidupan.
Ia mencetuskan ide mengenai hollow earth pada tahun 1692. Menurutnya, di bawah kerak bumi yang setebal 500 kaki, ada ruang berongga yang di dalamnya memiliki atmosfer yang mendukung kehidupan.
Bagi kita yang mendengarnya, mungkin mengira Halley terjebak ke dalam pseudo science yang mendasarkan teorinya pada legenda semata. Namun, ternyata ia punya alasan sains yang cukup masuk akal.
Bahkan ia menuangkannya ke dalam sebuah paper yang memiliki judul cukup panjang, yaitu: "An account of the cause of the change of the variation of the magnetical needle with an hypothesis of the structure of the internal parts of the earth: as it was proposed to the Royal Society in one of their later meetings".
Teori ini diambil oleh Halley karena ia menemukan adanya variasi-variasi di dalam medan magnet bumi. Salah satunya, menurutnya, adalah medan magnet yang berasal dari bola di dalam perut bumi. Ini membuatnya berkesimpulan kalau ada empat bola konsentris berongga di dalam perut bumi. Bola-bola berongga ini memiliki atmosfer yang bisa mendukung kehidupan.
Menurutnya, Aurora borealis yang sering terlihat di kutub sebenarnya adalah gas bercahaya di dalam perut bumi yang berhasil lolos dari lapisan tipis kerak bumi di wilayah kutub.
Teori yang diajukan oleh Halley kemudian diadopsi oleh ilmuwan ternama lainnya, seorang ahli matematika bernama Leonhard Euler (1707-1783) dan John Leslie (1766-1832).
Bedanya, Euler menolak ide adanya beberapa bola konsentris seperti yang diajukan Halley dan menggantikannya dengan satu bola berongga yang memiliki matahari berdiameter 600 mil yang menyediakan cahaya dan panas untuk peradaban luar biasa yang hidup disana.
Teori yang diajukan oleh Halley kemudian diadopsi oleh ilmuwan ternama lainnya, seorang ahli matematika bernama Leonhard Euler (1707-1783) dan John Leslie (1766-1832).
Bedanya, Euler menolak ide adanya beberapa bola konsentris seperti yang diajukan Halley dan menggantikannya dengan satu bola berongga yang memiliki matahari berdiameter 600 mil yang menyediakan cahaya dan panas untuk peradaban luar biasa yang hidup disana.
Di lain pihak, John Leslie memang memiliki pendapat yang mirip dengan Euler. Bedanya, ia percaya kalau matahari yang ada di dalam bola berongga itu ada dua, bukan satu. Ia memberi keduanya nama Pluto dan Proserpine.
Lalu, teori hollow earth kembali diadopsi oleh John Cleves Symmes (1780) yang sampai akhir hayatnya memperjuangkan teori ini tanpa kenal lelah.
Symmes adalah mantan tentara dan pengusaha. Ia juga percaya kalau bumi ini memiliki rongga dan jalan masuk menuju rongga itu berada di kutub utara dan selatan. Ia memperkirakan jalan masuk ini memiliki lebar 4.000 mil dan 6.000 mil.
Lalu, teori hollow earth kembali diadopsi oleh John Cleves Symmes (1780) yang sampai akhir hayatnya memperjuangkan teori ini tanpa kenal lelah.
Symmes adalah mantan tentara dan pengusaha. Ia juga percaya kalau bumi ini memiliki rongga dan jalan masuk menuju rongga itu berada di kutub utara dan selatan. Ia memperkirakan jalan masuk ini memiliki lebar 4.000 mil dan 6.000 mil.
Perjuangan Symmes bahkan sampai membuatnya berhasil melobi kongres Amerika sehingga presiden Amerika saat, John Quincy Adams, menyetujui pendanaan ekspedisi menuju Antartika. Namun, sebelum sempat dikucurkan, presiden berikutnya, Andrew Jackson, membekukan pendanaan itu.
Ekspedisi mencari pintu Hollow Earth
Setelah kematian Symmes, salah seorang pengikutnya yang bernama Jeremiah Reynolds, berhasil meyakinkan pemerintah Amerika untuk melakukan ekspedisi ke Antartika pada tahun 1838.
Memang para penjelajah tidak menemukan lubang raksasa disana, namun mereka menemukan bukti kalau Antartika bukan cuma sekedar wilayah es, melainkan benua bumi yang ke-7.
Teori Hollow Earth kembali mendapat perhatian pada tahun 1846 karena adanya penemuan bangkai utuh seekor Mammoth di Siberia.
Dalam tubuh mammoth itu ditemukan tanaman yang belum tercerna. Ini menunjukkan kalau hewan ini mati dengan tiba-tiba ketika sedang makan. Beberapa orang percaya kalau makhluk itu awalnya hidup di wilayah hangat di dalam hollow earth. Lalu, tanpa sengaja tersesat keluar lewat lubang di kutub utara. Ketika bertemu dengan wilayah dingin, hewan ini mati seketika.
Tentu saja, ini cuma teori yang tidak bisa dibuktikan. Tapi paling tidak penemuan ini membuat antusiasme mengenai Hollow earth terus berkembang hingga menarik perhatian Jules Verne, seorang penulis fiksi sains.
Pada tahun 1864, ia menerbitkan buku berjudul Journey to the Center of the Earth yang menceritakan mengenai sebuah lubang di Islandia yang menuju ke dalam perut bumi.
Pada tahun 1869, teori Hollow earth mulai berkembang menjadi semakin mengada-ngada.
Cyrus Teed dan Hollow Earth
Cyrus Reed Teed, seorang herbalis dan alkemis, mengaku kalau ia mendapatkan penglihatan mengenai seorang wanita yang memberitahukan kepadanya kalau ia berasal dari dalam rongga di dalam perut bumi.
Penglihatan ini cukup mempengaruhi hidup Teed. Empat puluh tahun berikutnya, ia mempromosikan ide ini ke seluruh dunia. Bahkan ia mendirikan sebuah sekte bernama Koreshans yang pengajarannya berkisar kepada dunia Hollow Earth.
Tidak sampai disitu, Teed kemudian memperkenalkan modifikasi baru dari teori hollow earth yang sering disebut Concave Sphere. Menurutnya, KITA-lah yang sedang hidup di dalam rongga bumi. Jadi, ada manusia lain yang hidup di dunia atas.
Ekspedisi mencari pintu Hollow Earth
Setelah kematian Symmes, salah seorang pengikutnya yang bernama Jeremiah Reynolds, berhasil meyakinkan pemerintah Amerika untuk melakukan ekspedisi ke Antartika pada tahun 1838.
Memang para penjelajah tidak menemukan lubang raksasa disana, namun mereka menemukan bukti kalau Antartika bukan cuma sekedar wilayah es, melainkan benua bumi yang ke-7.
Teori Hollow Earth kembali mendapat perhatian pada tahun 1846 karena adanya penemuan bangkai utuh seekor Mammoth di Siberia.
Dalam tubuh mammoth itu ditemukan tanaman yang belum tercerna. Ini menunjukkan kalau hewan ini mati dengan tiba-tiba ketika sedang makan. Beberapa orang percaya kalau makhluk itu awalnya hidup di wilayah hangat di dalam hollow earth. Lalu, tanpa sengaja tersesat keluar lewat lubang di kutub utara. Ketika bertemu dengan wilayah dingin, hewan ini mati seketika.
Tentu saja, ini cuma teori yang tidak bisa dibuktikan. Tapi paling tidak penemuan ini membuat antusiasme mengenai Hollow earth terus berkembang hingga menarik perhatian Jules Verne, seorang penulis fiksi sains.
Pada tahun 1864, ia menerbitkan buku berjudul Journey to the Center of the Earth yang menceritakan mengenai sebuah lubang di Islandia yang menuju ke dalam perut bumi.
Pada tahun 1869, teori Hollow earth mulai berkembang menjadi semakin mengada-ngada.
Cyrus Teed dan Hollow Earth
Cyrus Reed Teed, seorang herbalis dan alkemis, mengaku kalau ia mendapatkan penglihatan mengenai seorang wanita yang memberitahukan kepadanya kalau ia berasal dari dalam rongga di dalam perut bumi.
Penglihatan ini cukup mempengaruhi hidup Teed. Empat puluh tahun berikutnya, ia mempromosikan ide ini ke seluruh dunia. Bahkan ia mendirikan sebuah sekte bernama Koreshans yang pengajarannya berkisar kepada dunia Hollow Earth.
Tidak sampai disitu, Teed kemudian memperkenalkan modifikasi baru dari teori hollow earth yang sering disebut Concave Sphere. Menurutnya, KITA-lah yang sedang hidup di dalam rongga bumi. Jadi, ada manusia lain yang hidup di dunia atas.
Tidak ada Lubang di Kutub
Pada awal abad ke-20, transportasi sangat minim. Wilayah kutub belum terjelajahi dengan sepenuhnya. Karena itu, tentu saja teori Hollow Earth akan menjadi sangat susah dibantah.
Tapi, semuanya berubah ketika penerbang Richard E.Byrd (1888-1957) berhasil melakukan penerbangan melintasi kutub utara dan selatan. Ia tidak menemukan adanya lubang raksasa seperti yang dipercaya para penganut teori Hollow earth.
Pada abad 20. kutub utara dan selatan bukan lagi wilayah yang misterius. Transportasi yang lebih maju dan satelit yang secara teratur menghasilkan citra bumi dari luar angkasa sebenarnya sudah bisa menjelaskan kalau di kutub utara dan selatan, tidak terdapat lubang menuju Hollow Earth.
Hollow Earth dan UFO
Walaupun begitu, teori ini masih saja menarik perhatian banyak orang. Bahkan, mereka mulai mengaitkannya dengan fenomena UFO. Contohnya Ernst Zundel yang menulis buku berjudul UFOs - Nazi Secret Weapons?.
Ia mengklaim kalau Hitler dan batalyon terakhirnya berhasil lari ke Argentina dengan sebuah kapal selam, lalu mendirikan sebuah markas untuk piring terbang di sebuah lubang di kutub selatan yang mengarah ke dalam perut bumi. Zundel juga percaya kalau Nazi berasal dari ras terpisah yang berasal dari dalam perut bumi. Sepertinya Zundel memiliki pandangan yang sama dengan Hitler.
Pandangan ini mungkin muncul karena pada tahun 1940an, Hitler yang menjadi sangat tertarik dengan ide mengenai Hollow Earth disebut pernah mengirim ekspedisi menuju Rugen, salah satu pulau di Baltic, walaupun tidak membawa hasil.
Ray Palmer adalah penulis lain yang mengkaitkan antara Hollow earth dengan piring terbang. Pada tahun 1940an, bersama Richard Shaver, ia berspekulasi: 'Karena UFO sering terlihat di langit bumi sepanjang sejarah, maka pastilah UFO-UFO tersebut berasal dari bumi'.
Jadi, menurut mereka, UFO tersebut sebenarnya berasal dari dalam perut bumi yang berongga. Shaver bahkan mengaku pernah tinggal bersama orang-orang dari dalam perut bumi. Pandangan ini membuat keduanya dikenal sebagai bapak gerakan ufology modern. Tentu saja teori ini akan sangat sulit dibuktikan. Tetapi, tetap saja banyak orang lain yang masih percaya adanya rongga di dalam perut bumi.
Beberapa bahkan mengaku pernah masuk kedalamnya. Ada yang bilang kalau mereka mencapai rongga di dalam perut bumi lewat gua-gua purba atau lubang pertambangan kuno. Ada lagi yang berteori kalau segitiga bermuda adalah jalan masuk menuju rongga di dalam perut bumi.
Sebagian percaya kalau pintu masuk yang sebenarnya bukan di wilayah kutub, melainkan di wilayah lainnya di dunia seperti Gunung Shasta di California, Gua Mammoth di Kentucky atau pegunungan Himalaya di Tibet.
Pada awal abad ke-20, transportasi sangat minim. Wilayah kutub belum terjelajahi dengan sepenuhnya. Karena itu, tentu saja teori Hollow Earth akan menjadi sangat susah dibantah.
Tapi, semuanya berubah ketika penerbang Richard E.Byrd (1888-1957) berhasil melakukan penerbangan melintasi kutub utara dan selatan. Ia tidak menemukan adanya lubang raksasa seperti yang dipercaya para penganut teori Hollow earth.
Pada abad 20. kutub utara dan selatan bukan lagi wilayah yang misterius. Transportasi yang lebih maju dan satelit yang secara teratur menghasilkan citra bumi dari luar angkasa sebenarnya sudah bisa menjelaskan kalau di kutub utara dan selatan, tidak terdapat lubang menuju Hollow Earth.
Hollow Earth dan UFO
Walaupun begitu, teori ini masih saja menarik perhatian banyak orang. Bahkan, mereka mulai mengaitkannya dengan fenomena UFO. Contohnya Ernst Zundel yang menulis buku berjudul UFOs - Nazi Secret Weapons?.
Ia mengklaim kalau Hitler dan batalyon terakhirnya berhasil lari ke Argentina dengan sebuah kapal selam, lalu mendirikan sebuah markas untuk piring terbang di sebuah lubang di kutub selatan yang mengarah ke dalam perut bumi. Zundel juga percaya kalau Nazi berasal dari ras terpisah yang berasal dari dalam perut bumi. Sepertinya Zundel memiliki pandangan yang sama dengan Hitler.
Pandangan ini mungkin muncul karena pada tahun 1940an, Hitler yang menjadi sangat tertarik dengan ide mengenai Hollow Earth disebut pernah mengirim ekspedisi menuju Rugen, salah satu pulau di Baltic, walaupun tidak membawa hasil.
Ray Palmer adalah penulis lain yang mengkaitkan antara Hollow earth dengan piring terbang. Pada tahun 1940an, bersama Richard Shaver, ia berspekulasi: 'Karena UFO sering terlihat di langit bumi sepanjang sejarah, maka pastilah UFO-UFO tersebut berasal dari bumi'.
Jadi, menurut mereka, UFO tersebut sebenarnya berasal dari dalam perut bumi yang berongga. Shaver bahkan mengaku pernah tinggal bersama orang-orang dari dalam perut bumi. Pandangan ini membuat keduanya dikenal sebagai bapak gerakan ufology modern. Tentu saja teori ini akan sangat sulit dibuktikan. Tetapi, tetap saja banyak orang lain yang masih percaya adanya rongga di dalam perut bumi.
Beberapa bahkan mengaku pernah masuk kedalamnya. Ada yang bilang kalau mereka mencapai rongga di dalam perut bumi lewat gua-gua purba atau lubang pertambangan kuno. Ada lagi yang berteori kalau segitiga bermuda adalah jalan masuk menuju rongga di dalam perut bumi.
Sebagian percaya kalau pintu masuk yang sebenarnya bukan di wilayah kutub, melainkan di wilayah lainnya di dunia seperti Gunung Shasta di California, Gua Mammoth di Kentucky atau pegunungan Himalaya di Tibet.
Gunung Shasta
Pada tahun 1993, Katharina Wilson menulis sebuah buku berjudul The Alien Jigsaw. Dalam bukunya, ia menceritakan mengenai pengalamannya diculik oleh alien dan dibawa ke dunia bawah tanah. Buku serupa juga pernah ditulis tahun 1995 oleh Timothy Good yang menceritakan pengalamannya dibawa ke markas UFO di dalam tanah.
Ketika Halley dan Euler merumuskan teori Hollow Earth, tidak ada yang menganggapnya mengada-ngada. Soalnya, para ilmuwan itu hidup di abad ke-17 dimana ilmu pengetahuan mengenai struktur bumi belum sempurna. Lagipula, banyak wilayah bumi yang belum terjelajahi. Tapi, ketika sains modern mulai berkembang, kitapun tahu kalau bumi ini tidak berongga.
Struktur Bumi yang Sebenarnya
Bagaimana kita bisa yakin kalau bumi ini tidak berongga?
Ada beberapa argumen, misalnya, walaupun kita tidak pernah melihat isi perut bumi, namun kita bisa "melihatnya" dengan menggunakan vibrasi (umumnya lewat gempa bumi) yang bergerak dari ujung bumi yang satu ke yang lain. Dengan menggunakan metode ini, para geologis bisa menggambarkan kondisi struktur bumi yang sebenarnya. Dari sini kita tahu kalau bumi ini memiliki inti dan kerak bumi, tanpa rongga tentu saja.
Ketika Halley dan Euler merumuskan teori Hollow Earth, tidak ada yang menganggapnya mengada-ngada. Soalnya, para ilmuwan itu hidup di abad ke-17 dimana ilmu pengetahuan mengenai struktur bumi belum sempurna. Lagipula, banyak wilayah bumi yang belum terjelajahi. Tapi, ketika sains modern mulai berkembang, kitapun tahu kalau bumi ini tidak berongga.
Struktur Bumi yang Sebenarnya
Bagaimana kita bisa yakin kalau bumi ini tidak berongga?
Ada beberapa argumen, misalnya, walaupun kita tidak pernah melihat isi perut bumi, namun kita bisa "melihatnya" dengan menggunakan vibrasi (umumnya lewat gempa bumi) yang bergerak dari ujung bumi yang satu ke yang lain. Dengan menggunakan metode ini, para geologis bisa menggambarkan kondisi struktur bumi yang sebenarnya. Dari sini kita tahu kalau bumi ini memiliki inti dan kerak bumi, tanpa rongga tentu saja.
Jika bumi ini berongga, maka ia akan memberikan hasil yang berbeda dalam pengamatan seismik.
Lalu, kita juga tahu kalau di bawah kerak bumi, terdapat batu-batuan panas cair yang bernama magma. Ini bisa terjadi karena suhu akan menjadi semakin tinggi sesuai dengan kedalaman. Pada kedalaman sekitar 100 kilometer, suhu di dalam perut bumi diperkirakan sebesar 1.200 derajat celcius.
Magma ini bisa keluar menuju permukaan bumi lewat gunung-gunung api di seluruh dunia. Magma yang keluar dari perut bumi disebut dengan Lava. Kalau ada rongga di dalam perut bumi, Bagaimana menjelaskan pengaruh suhu yang tinggi ini terhadap rongga tersebut?
Struktur bumi yang kita kenal sekarang juga terlihat ketika manusia membuat lubang ke dalam perut bumi. Lubang terdalam yang dibuat oleh manusia saat ini adalah lubang yang terdapat di Sovyet. Dalamnya 12,3 kilometer. Sampai sejauh ini apa yang diamati dari pengeboran itu masih sesuai dengan ilmu geologi yang dikenal saat ini.
Jadi, kita tidak pernah menemukan lubang raksasa di kutub. Kita juga tidak punya bukti kalau bumi ini berongga dan ada matahari yang menyertainya. Sekarang, bahkan dengan mudah kita dapat mengakses google earth dan melihat sendiri kondisi di kutub atau tempat-tempat lain di dunia.
Karena itu, boleh dibilang, setelah hampir 400 tahun sejak diajukan oleh Halley, teori Hollow Earth telah berpindah tempat dari dunia sains menuju dunia pseudo sains.
Lalu, kita juga tahu kalau di bawah kerak bumi, terdapat batu-batuan panas cair yang bernama magma. Ini bisa terjadi karena suhu akan menjadi semakin tinggi sesuai dengan kedalaman. Pada kedalaman sekitar 100 kilometer, suhu di dalam perut bumi diperkirakan sebesar 1.200 derajat celcius.
Magma ini bisa keluar menuju permukaan bumi lewat gunung-gunung api di seluruh dunia. Magma yang keluar dari perut bumi disebut dengan Lava. Kalau ada rongga di dalam perut bumi, Bagaimana menjelaskan pengaruh suhu yang tinggi ini terhadap rongga tersebut?
Struktur bumi yang kita kenal sekarang juga terlihat ketika manusia membuat lubang ke dalam perut bumi. Lubang terdalam yang dibuat oleh manusia saat ini adalah lubang yang terdapat di Sovyet. Dalamnya 12,3 kilometer. Sampai sejauh ini apa yang diamati dari pengeboran itu masih sesuai dengan ilmu geologi yang dikenal saat ini.
Jadi, kita tidak pernah menemukan lubang raksasa di kutub. Kita juga tidak punya bukti kalau bumi ini berongga dan ada matahari yang menyertainya. Sekarang, bahkan dengan mudah kita dapat mengakses google earth dan melihat sendiri kondisi di kutub atau tempat-tempat lain di dunia.
Karena itu, boleh dibilang, setelah hampir 400 tahun sejak diajukan oleh Halley, teori Hollow Earth telah berpindah tempat dari dunia sains menuju dunia pseudo sains.
Hollow Earth Theory - Benarkah bumi kita memiliki rongga di dalamnya?
Misteri manuskrip Voynich - Terpecahkan ?
Pada tahun 1912, seorang pedagang barang antik mendapatkan sebuah manuskrip kuno yang dipercaya telah berusia beberapa ratus tahun. Hingga sekarang, manuskrip ini dianggap sebagai dokumen paling misterius di dunia karena sejak penemuannya pada tahun 1912 hingga sekarang, belum ada yang berhasil memecahkan arti dari tulisan-tulisan yang ada di dalamnya.
Manuskrip Voynich - Penemuan
Manuskrip ini pertama kali muncul ke permukaan pada tahun 1912 ketika seorang pedagang dan pengumpul buku kuno bernama Wilfrid M Voynich menemukannya di antara kumpulan manuskrip kuno yang tersimpan di Vila Mondragone di frascati dekat Roma.
Manuskrip ini pertama kali muncul ke permukaan pada tahun 1912 ketika seorang pedagang dan pengumpul buku kuno bernama Wilfrid M Voynich menemukannya di antara kumpulan manuskrip kuno yang tersimpan di Vila Mondragone di frascati dekat Roma.
Voynich segera mengenali pentingnya penemuan itu. Walaupun hanya terlihat seperti sebuah buku pegangan para alchemist, Voynich bisa melihat bahwa manuskrip itu sepenuhnya tertulis di dalam bahasa kode. Ia lalu meminta para kryptolog paling terkenal pada zamannya untuk memecahkan misteri tulisan-tulisan dalam manuskrip tersebut. Namun usaha itu tidak membuahkan hasil.
Manuskrip Voynich - Sejarah
Tidak ada yang mengetahui secara pasti asal muasal manuskrip tersebut. Berdasarkan pada gambar-gambar yang ada di dalamnya, para ahli percaya bahwa manuskrip itu berasal dari Eropa dan kemungkinan berasal dari abad 15 atau 17 Masehi.
Catatan kuno yang diketahui pertama kali menyinggung manuskrip ini berasal dari surat seorang alchemist bernama Georg Baresch yang ditujukan kepada Athanasius Kircher, seorang sarjana Jesuit dari Roma.
Dalam suratnya, Baresch meminta bantuan Kircher untuk memecahkan arti tulisan-tulisan dalam manuskrip tersebut. Namun Kircher juga tidak bisa memecahkan misteri itu. Setelah kematian Baresch, kepemilikan manuskrip tersebut jatuh ke tangan Kircher dan tersimpan rapi di perpustakaan Collegio Romano. Manuskrip ini tetap tersimpan rapi di tempat itu hingga 250 tahun kemudian.
Pada tahun 1912, Collegio Romano yang membutuhkan uang memutuskan untuk menjual sebagian manuskrip-manuskrip kuno yang dimilikinya kepada para kolektor dan saat itulah Voynich mendapat 30 diantaranya, termasuk manuskrip misterius itu.
Manuskrip Voynich - Karakteristik dan Isi
Walaupun ukurannya cukup kecil, hanya 7 kali 5 inci. Namun manuskrip itu memiliki ketebalan 240 halaman. Di dalam setiap halamannya kita bisa menemukan tulisan-tulisan tangan dengan huruf-huruf yang tidak dikenal beserta ilustrasi-ilustrasi kasar seperti tanaman, diagram astrologi dan bahkan wanita telanjang.
Manuskrip Voynich - Sejarah
Tidak ada yang mengetahui secara pasti asal muasal manuskrip tersebut. Berdasarkan pada gambar-gambar yang ada di dalamnya, para ahli percaya bahwa manuskrip itu berasal dari Eropa dan kemungkinan berasal dari abad 15 atau 17 Masehi.
Catatan kuno yang diketahui pertama kali menyinggung manuskrip ini berasal dari surat seorang alchemist bernama Georg Baresch yang ditujukan kepada Athanasius Kircher, seorang sarjana Jesuit dari Roma.
Dalam suratnya, Baresch meminta bantuan Kircher untuk memecahkan arti tulisan-tulisan dalam manuskrip tersebut. Namun Kircher juga tidak bisa memecahkan misteri itu. Setelah kematian Baresch, kepemilikan manuskrip tersebut jatuh ke tangan Kircher dan tersimpan rapi di perpustakaan Collegio Romano. Manuskrip ini tetap tersimpan rapi di tempat itu hingga 250 tahun kemudian.
Pada tahun 1912, Collegio Romano yang membutuhkan uang memutuskan untuk menjual sebagian manuskrip-manuskrip kuno yang dimilikinya kepada para kolektor dan saat itulah Voynich mendapat 30 diantaranya, termasuk manuskrip misterius itu.
Manuskrip Voynich - Karakteristik dan Isi
Walaupun ukurannya cukup kecil, hanya 7 kali 5 inci. Namun manuskrip itu memiliki ketebalan 240 halaman. Di dalam setiap halamannya kita bisa menemukan tulisan-tulisan tangan dengan huruf-huruf yang tidak dikenal beserta ilustrasi-ilustrasi kasar seperti tanaman, diagram astrologi dan bahkan wanita telanjang.
Manuskrip itu berisi 170.000 huruf yang dipisahkan dengan spasi sempit. Kebanyakan huruf itu ditulis hanya dengan satu atau dua kali goresan pena. Para peneliti menduga bahwa jumlah jenis alphabet di dalam manuskrip itu hanya sekitar 20-30 huruf yang berbeda. Luar biasanya, alphabet yang digunakan di manuskrip tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan bahasa-bahasa yang ada di Eropa kuno.
Dari gambar-gambar ilustrasi yang dibuat di dalam manuskrip, para peneliti menyimpulkan bahwa manuskrip tersebut berisi catatan-catatan mengenai herbal, astronomi, biologi, kosmologi, farmasi dan resep-resep obat. Namun isinya, masih merupakan misteri.
Dari gambar-gambar ilustrasi yang dibuat di dalam manuskrip, para peneliti menyimpulkan bahwa manuskrip tersebut berisi catatan-catatan mengenai herbal, astronomi, biologi, kosmologi, farmasi dan resep-resep obat. Namun isinya, masih merupakan misteri.
Manuskrip Voynich - Usaha memecahkan misteri
Pada tahun 1921, seorang profesor filsafat dari Universitas Pennsylvania bernama Willaim R Newbold mengklaim bahwa di setiap karakter yang terdapat di dalam manuskrip Voynich ada goresan pena yang sangat halus yang hanya bisa dilihat dengan kaca pembesar dan membentuk huruf-huruf Yunani kuno.
Pada tahun 1921, seorang profesor filsafat dari Universitas Pennsylvania bernama Willaim R Newbold mengklaim bahwa di setiap karakter yang terdapat di dalam manuskrip Voynich ada goresan pena yang sangat halus yang hanya bisa dilihat dengan kaca pembesar dan membentuk huruf-huruf Yunani kuno.
Berdasarkan asumsi ini, Newbold menyimpulkan bahwa Manuskrip ini berisi mengenai penemuan-penemuan sains dan ditulis pada abad ke-13 oleh ilmuwan dan filsuf Roger Bacon. Satu dekade kemudian, kesimpulan Newbold dibantah oleh para peneliti lainnya dengan mengatakan bahwa goresan halus tersebut hanyalah pecahan alami dari tinta yang digunakan untuk menulis.
Usaha Newbold hanyalah sebuah permulaan dari usaha panjang untuk memecahkan misteri ini.
Usaha Newbold hanyalah sebuah permulaan dari usaha panjang untuk memecahkan misteri ini.
Pada tahun 1940an, pemecah kode amatir bernama Joseph M Feely dan Leonell C Strong menggunakan huruf-huruf Roma yang bisa disubtitusikan ke karakter Voynich. Dari hasil penelitiannya, Strong menyimpulkan bahwa manuskrip ini dibuat oleh penulis Inggris dari abad 16 bernama Anthony Ascham yang salah satu karyanya berjudul "A Little Herbal" diterbitkan tahun 1550.
Walaupun manuskrip tersebut memiliki kemiripan isi dengan "A Little Herbal", namun para peneliti tidak bisa melacak bagaimana Anthony Ascham bisa mendapatkan pengetahuan mengenai kryptografi. Kesimpulan Strong akhirnya diabaikan oleh peneliti lainnya.
Pada tahun 1945, Misteri ini diserahkan ke tangan para ahli pemecah kode yang berhasil memecahkan kode tentara jepang pada perang dunia II. Tim pemecah kode ini belum pernah gagal memecahkan kode apapun yang disodorkan. Namun mereka juga gagal menyingkap misteri manuskrip Voynich.
Pada tahun 1978, seorang ahli bahasa bernama John Stojko mengklaim bahwa teks yang terdapat dalam manuskrip Voynich sesungguhnya ditulis dalam bahasa Ukrainia dengan seluruh huruf hidupnya dihilangkan. Namun dengan metode ini, terjemahan yang dihasilkan sepertinya tidak masuk akal. Seperti satu kalimat yang berbunyi : "Emptiness is that what Baby God's Eye is fighting for" sama sekali tidak sesuai dengan ilustrasi yang ada pada halamannya.
Pada tahun 1987, seorang ahli fisika bernama Leo Levitov menyatakan bahwa manuskrip tersebut dihasilkan oleh kaum Cathar, sebuah sekte yang dianggap sesat pada abad pertengahan di Perancis. Menurut Levitov, huruf yang digunakan adalah campuran dari berbagai bahasa, yaitu Belanda, Jerman dan Perancis kuno. Walaupun sepertinya masuk akal, namun hasil terjemahan yang dihasilkan Levitov tidak juga menjadi masuk akal jika dibandingkan dengan sejarah ataupun teologi kaum Cathar.
Walaupun manuskrip tersebut memiliki kemiripan isi dengan "A Little Herbal", namun para peneliti tidak bisa melacak bagaimana Anthony Ascham bisa mendapatkan pengetahuan mengenai kryptografi. Kesimpulan Strong akhirnya diabaikan oleh peneliti lainnya.
Pada tahun 1945, Misteri ini diserahkan ke tangan para ahli pemecah kode yang berhasil memecahkan kode tentara jepang pada perang dunia II. Tim pemecah kode ini belum pernah gagal memecahkan kode apapun yang disodorkan. Namun mereka juga gagal menyingkap misteri manuskrip Voynich.
Pada tahun 1978, seorang ahli bahasa bernama John Stojko mengklaim bahwa teks yang terdapat dalam manuskrip Voynich sesungguhnya ditulis dalam bahasa Ukrainia dengan seluruh huruf hidupnya dihilangkan. Namun dengan metode ini, terjemahan yang dihasilkan sepertinya tidak masuk akal. Seperti satu kalimat yang berbunyi : "Emptiness is that what Baby God's Eye is fighting for" sama sekali tidak sesuai dengan ilustrasi yang ada pada halamannya.
Pada tahun 1987, seorang ahli fisika bernama Leo Levitov menyatakan bahwa manuskrip tersebut dihasilkan oleh kaum Cathar, sebuah sekte yang dianggap sesat pada abad pertengahan di Perancis. Menurut Levitov, huruf yang digunakan adalah campuran dari berbagai bahasa, yaitu Belanda, Jerman dan Perancis kuno. Walaupun sepertinya masuk akal, namun hasil terjemahan yang dihasilkan Levitov tidak juga menjadi masuk akal jika dibandingkan dengan sejarah ataupun teologi kaum Cathar.
Manuskrip Voynich - Hoax
Setelah menjalani puluhan tahun penelitian, ada satu teori yang saat ini dianggap paling masuk akal, yaitu bahwa manuskrip Voynich hanyalah sebuah hoax atau rekayasa.
Klaim ini pada awalnya datang dari seorang psikolog dan dosen ilmu komputer dari universitas Keele di Inggris yang bernama Gordon Rugg. Ia mempublikasikan penemuannya pada jurnal cryptologia pada tahun 2004.
Setelah menjalani puluhan tahun penelitian, ada satu teori yang saat ini dianggap paling masuk akal, yaitu bahwa manuskrip Voynich hanyalah sebuah hoax atau rekayasa.
Klaim ini pada awalnya datang dari seorang psikolog dan dosen ilmu komputer dari universitas Keele di Inggris yang bernama Gordon Rugg. Ia mempublikasikan penemuannya pada jurnal cryptologia pada tahun 2004.
Selama tiga bulan, Rugg, meneliti manuskrip misterius tersebut tanpa hasil hingga ia sampai pada kesimpulan bahwa manuskrip tersebut hanyalah sebuah hoax. Kesimpulan ini membuat para Voynichologist terkesan. Mereka yang selama bertahun-tahun mencoba memecahkan misteri manuskrip ini tanpa hasil tiba-tiba merasa bahwa ini adalah jawaban yang masuk akal.
Rugg sampai pada kesimpulan ini setelah melihat struktur bahasa yang aneh pada manuskrip ini. Misalnya pada folio 78R, dengan menggunakan model pemecahan versi Rugg, akan terbaca : qokedy qokedy dal qokedy qokedy.
Kata qokedy diulang hingga empat kali dalam sebuah kalimat pendek. Pengulangan seperti ini merupakan hal yang tidak pernah ditemukan dalam bahasa manusia. Terlalu aneh, jadi pastilah manuskrip ini hanyalah sebuah hoax, demikian kesimpulan Rugg. Kesimpulan ini memang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh peneliti lain.
Kemudian Rugg mulai mencari pemecahan lebih lanjut berdasarkan atas asumsi hoax. Ia kemudian bertanya pada dirinya sendiri. Jika saya tinggal di abad 16 dan ingin membuat sebuah buku yang misterius namun tidak terpecahkan, bagaimanakah cara yang paling murah dan gampang ?
Ia lalu menemukan sebuah peralatan yang disebut Cardan Grille yang pertama kali dideskripsikan pada tahun 1550 oleh Girolamo Cardano. Menurut Rugg, apabila menggunakan alat itu, seseorang yang cukup cerdas dapat menulis satu halaman manuskrip Voynich dalam satu atau dua jam yang berarti dapat menyelesaikan satu buku dalam waktu tiga atau empat bulan termasuk ilustrasi-ilustrasinya.
Rugg bahkan berani menyimpulkan bahwa manuskrip ini dibuat oleh seorang alchemist Inggris bernama Edward Kelley.
Lalu pertanyaannya, jika manuskrip ini hanyalah sebuah rekayasa, mengapa seseorang mau bersusah payah membuatnya ? Rugg punya jawabannya, yaitu uang.
Rugg sampai pada kesimpulan ini setelah melihat struktur bahasa yang aneh pada manuskrip ini. Misalnya pada folio 78R, dengan menggunakan model pemecahan versi Rugg, akan terbaca : qokedy qokedy dal qokedy qokedy.
Kata qokedy diulang hingga empat kali dalam sebuah kalimat pendek. Pengulangan seperti ini merupakan hal yang tidak pernah ditemukan dalam bahasa manusia. Terlalu aneh, jadi pastilah manuskrip ini hanyalah sebuah hoax, demikian kesimpulan Rugg. Kesimpulan ini memang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh peneliti lain.
Kemudian Rugg mulai mencari pemecahan lebih lanjut berdasarkan atas asumsi hoax. Ia kemudian bertanya pada dirinya sendiri. Jika saya tinggal di abad 16 dan ingin membuat sebuah buku yang misterius namun tidak terpecahkan, bagaimanakah cara yang paling murah dan gampang ?
Ia lalu menemukan sebuah peralatan yang disebut Cardan Grille yang pertama kali dideskripsikan pada tahun 1550 oleh Girolamo Cardano. Menurut Rugg, apabila menggunakan alat itu, seseorang yang cukup cerdas dapat menulis satu halaman manuskrip Voynich dalam satu atau dua jam yang berarti dapat menyelesaikan satu buku dalam waktu tiga atau empat bulan termasuk ilustrasi-ilustrasinya.
Rugg bahkan berani menyimpulkan bahwa manuskrip ini dibuat oleh seorang alchemist Inggris bernama Edward Kelley.
Lalu pertanyaannya, jika manuskrip ini hanyalah sebuah rekayasa, mengapa seseorang mau bersusah payah membuatnya ? Rugg punya jawabannya, yaitu uang.
Menurut catatan sejarah, Raja Roma, Rudolph II yang diperlihatkan manuskrip tersebut pertama kali begitu tertarik dengan keindahan buku tersebut sehingga memutuskan untuk membelinya seharga 600 Dukat Emas, atau sekitar $50.000 zaman sekarang. Jumlah uang yang cukup besar bagi sang perekayasa.
Pada tahun 2007, hipotesis Rugg didukung oleh dua kriptolog terkenal bernama Andreas Schinner dan Claude Martin.
Manuskrip Voynich - Sekarang
Walaupun kesimpulan Rugg cukup masuk akal, namun argumennya tidak begitu saja diterima oleh Voynichologist lainnya. Menurut mereka, bisa saja manuskrip tersebut dibuat untuk menyimpan pesan rahasia dalam kalimat-kalimat yang tidak teratur. Rugg tidak membantah kemungkinan ini.
Pada tahun 1961, manuskrip Voynich dibeli oleh H.P Kraus senilai $24.500. Manuskrip itu kemudian didonasikan ke universitas Yale pada tahun 1969 dan disimpan dengan rapi di perpustakaan Yale hingga saat ini.
Jadi apakah misteri manuskrip Voynich sudah terpecahkan ? Saya menyerahkan kepada anda untuk menilainya. Namun menurut saya, misteri Voynich tidak akan benar-benar terpecahkan sebelum kita mengidentifikasi penulis sesungguhnya.
Pada tahun 2007, hipotesis Rugg didukung oleh dua kriptolog terkenal bernama Andreas Schinner dan Claude Martin.
Manuskrip Voynich - Sekarang
Walaupun kesimpulan Rugg cukup masuk akal, namun argumennya tidak begitu saja diterima oleh Voynichologist lainnya. Menurut mereka, bisa saja manuskrip tersebut dibuat untuk menyimpan pesan rahasia dalam kalimat-kalimat yang tidak teratur. Rugg tidak membantah kemungkinan ini.
Pada tahun 1961, manuskrip Voynich dibeli oleh H.P Kraus senilai $24.500. Manuskrip itu kemudian didonasikan ke universitas Yale pada tahun 1969 dan disimpan dengan rapi di perpustakaan Yale hingga saat ini.
Jadi apakah misteri manuskrip Voynich sudah terpecahkan ? Saya menyerahkan kepada anda untuk menilainya. Namun menurut saya, misteri Voynich tidak akan benar-benar terpecahkan sebelum kita mengidentifikasi penulis sesungguhnya.
Misteri manuskrip Voynich - Terpecahkan ?
Temuan baru dalam kasus Jack The Ripper
Setelah kasus pembunuhan sadis terhadap 5 PSK di London yang dikenal dengan kasus Jack The Ripper mengendap tidak terpecahkan selama lebih dari 100 tahun, sebuah temuan baru mungkin dapat mengungkap identitas sejati dari Jack The Ripper. Sebuah buku baru yang diterbitkan menyatakan bahwa Jack the Ripper yang dihubungkan dengan pembunuhan berantai hanyalah sebuah kreasi dari seorang jurnalis untuk menjual berita.
Pembunuhan yang tidak terpecahkan atas lima PSK di london timur pada tahun 1888 telah menimbulkan banyak teori atas identitas Jack The Ripper - dengan kandidat seperti seniman Walter sickert, pengarang buku Alice in Wonderland, Lewis Carroll dan bahkan cucu ratu Victoria, Duke of Clarence. Tidak dapat dipungkiri bahwa kasus ini adalah sebuah tamparan keras bagi Scotland Yard yang tidak dapat membongkar kasus ini hingga lebih dari 100 tahun.
Namun sekarang, sejarawan Dr.Andrew Cook mengklaim telah membongkar seluruh teori tersebut dengan menolak pendapat bahwa pembunuhan atas kelima PSK tersebut dilakukan oleh seorang pembunuh saja. Dalam bukunya yang berjudul "Jack The Ripper - Case Closed", Dr Cook menyatakan bahwa nama Jack The Ripper pertama kali muncul dalam sebuah surat pemberitahuan pembunuhan yang diungkapkan oleh sebuah harian lokal dimana surat itu ditandatangani oleh oknum yang menyebut dirinya Jack The Ripper.
Dr.Cook berpendapat bahwa surat itu adalah sebuah kreasi dari seorang jurnalis yang putus asa untuk menjual korannya. Dr.Cook juga menyatakan bahwa kelima PSK tersebut, Mary Nichols, Catherine Eddowes, Mary Kelly, Elizabeth Stride dan Annie Chapman dibunuh oleh orang-orang yang berbeda, termasuk enam orang korban pembunuhan lainnya yang sering dihubungkan dengan Jack The Ripper.
Namun sekarang, sejarawan Dr.Andrew Cook mengklaim telah membongkar seluruh teori tersebut dengan menolak pendapat bahwa pembunuhan atas kelima PSK tersebut dilakukan oleh seorang pembunuh saja. Dalam bukunya yang berjudul "Jack The Ripper - Case Closed", Dr Cook menyatakan bahwa nama Jack The Ripper pertama kali muncul dalam sebuah surat pemberitahuan pembunuhan yang diungkapkan oleh sebuah harian lokal dimana surat itu ditandatangani oleh oknum yang menyebut dirinya Jack The Ripper.
Dr.Cook berpendapat bahwa surat itu adalah sebuah kreasi dari seorang jurnalis yang putus asa untuk menjual korannya. Dr.Cook juga menyatakan bahwa kelima PSK tersebut, Mary Nichols, Catherine Eddowes, Mary Kelly, Elizabeth Stride dan Annie Chapman dibunuh oleh orang-orang yang berbeda, termasuk enam orang korban pembunuhan lainnya yang sering dihubungkan dengan Jack The Ripper.
Dr.Cook mengaku mendapatkan bukti dari polisi dan dokter yang pada waktu itu mengekspresikan keraguan terhadap teori satu pembunuh berantai. Seorang pejabat polisi Whitechapel pada saat pembunuhan itu terjadi menyatakan bahwa ia tidak percaya Mary Kelly dibunuh oleh Jack The Ripper.
Asisten polisi yang mengotopsi kelima mayat tersebut, Percy Clark mengatakan kepada harian East London Observer pada tahun 1910,"Saya rasa mungkin satu pembunuh memang bertanggungjawab atas kematian 3 orang dari antaranya. Namun dua lainnya tidak." Pernyataan ini muncul karena sang pembunuh mengeluarkan organ tubuh bagian dalam dari 3 korban. Sedangkan dua lainnya tidak.
Asisten polisi yang mengotopsi kelima mayat tersebut, Percy Clark mengatakan kepada harian East London Observer pada tahun 1910,"Saya rasa mungkin satu pembunuh memang bertanggungjawab atas kematian 3 orang dari antaranya. Namun dua lainnya tidak." Pernyataan ini muncul karena sang pembunuh mengeluarkan organ tubuh bagian dalam dari 3 korban. Sedangkan dua lainnya tidak.
Namun komentar seperti ini hanya menjadi sebuah tetesan air di samudera luas karena imajinasi pembunuh maniak telah merasuk kedalam pikiran penduduk Inggris saat itu. Dr.Cook menunjukkan bahwa satu harian surat kabar yang bertanggung jawab atas teori jack the Ripper adalah koran The Star yang baru diluncurkan pada saat itu. Setelah memuat surat pembunuhan yang mencantumkan nama Jack The Ripper, harian The Star segera menjadi harian terlaris saat itu.
The Star mengungkapkan adanya surat dari seorang yang bernama "Jack The Ripper" di tengah-tengah penurunan oplah yang luar biasa. Seorang ahli tulisan tangan bernama Elaine Quigley yang dimintai oleh Dr.Cook untuk meneliti surat itu menyatakan bahwa tulisan tangan dalam surat itu persis sama dengan tulisan tangan salah satu wartawan The Star bernama Frederick Best.
Namun publik terlanjur percaya, dan konsep tentang satu pembunuh berantai kejam mungkin telah membantu penjahat aslinya kabur tidak terjamah.
The Star mengungkapkan adanya surat dari seorang yang bernama "Jack The Ripper" di tengah-tengah penurunan oplah yang luar biasa. Seorang ahli tulisan tangan bernama Elaine Quigley yang dimintai oleh Dr.Cook untuk meneliti surat itu menyatakan bahwa tulisan tangan dalam surat itu persis sama dengan tulisan tangan salah satu wartawan The Star bernama Frederick Best.
Namun publik terlanjur percaya, dan konsep tentang satu pembunuh berantai kejam mungkin telah membantu penjahat aslinya kabur tidak terjamah.
Temuan baru dalam kasus Jack The Ripper
Misteri hilangnya putri Anastasia dari Rusia terungkap
Anastasia adalah salah satu putri dari Czar Nicholas II, kaisar terakhir Rusia yang dibantai oleh pasukan komunis. selama puluhan tahun masyarakat Rusia percaya bahwa putri Anastasia berhasil lolos dari pembantaian dan hidup dengan menyembunyikan identitas dirinya. Sekarang misteri yang berumur 90 tahun itu mungkin telah berhasil diungkap oleh para peneliti dengan ditemukannya sebuah kuburan yang berisi tulang belulang dua manusia. Salah satu kisah paling romantis di Rusia ternyata berakhir dengan kelam dan menyedihkan.
Kisahnya bermula pada tanggal 17 Juli 1918, Pasukan komunis Bolsheviks Rusia menyerbu Istana dan membantai kaisar Nicholas II, ratu Alexandra dan kelima anak mereka yaitu Olga, Tatiana, Maria, Anastasia dan putra mahkota Alexei beserta pelayan-pelayannya. Revolusi Rusia dimulai dan mengakhiri pemerintahan dinasti Romanov yang telah berlangsung selama 304 tahun. Isu beredar di kalangan masyarakat Rusia bahwa dua anak NIcholas II berhasil lolos dari pembantaian. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya sebuah kuburan Masal pada tahun 1991 di Yekaterinburg di wilayah pegunungan Ural, 900 mil di timur Moskow yang berisi tulang belulang seluruh keluarga kerajaan, didalamnya tidak ditemukan jasad dua anak Czar Nicholas II lainnya. Publik percaya bahwa putra mahkota Alexei dan Anastasia berhasil selamat dan hidup dengan menyembunyikan identitas dirinya.
Namun para peneliti mengungkapkan dalam sebuah laporan baru-baru ini bahwa tidak ada akhir bahagia bagi seluruh anggota kerajaan, termasuk putri Anastasia. Pada tahun 2007 tim peneliti berhasil menemukan kuburan kedua hanya beberapa ratus kaki dari kuburan pertama yang didalamnya terdapat sisa-sisa tubuh dua manusia. Analisa DNA terhadap dua bagian tulang manusia itu menunjukkan adanya hubungan antara tulang tersebut dengan tulang keluarga Romanov lainnya. Pemerintah Rusia mengkonfirmasi bahwa tulang tersebut salah satunya adalah milik putri Anastasia setelah mendapatkan hasil lab dari Rusia, Inggris dan Amerika Serikat.
"Saya diminta untuk melakukan studi tersebut." Kata Evgeny Rogaev, seorang ilmuwan molekular genetis di Universitas Massachusetts yang memimpin investigasi itu. "ini adalah kasus yang sulit," sambungnya. Laporan final hasil penyelidikan itu dipublikasikan secara online pada Februari 2009 di Jurnal National Academy of Sciences.
Namun para peneliti mengungkapkan dalam sebuah laporan baru-baru ini bahwa tidak ada akhir bahagia bagi seluruh anggota kerajaan, termasuk putri Anastasia. Pada tahun 2007 tim peneliti berhasil menemukan kuburan kedua hanya beberapa ratus kaki dari kuburan pertama yang didalamnya terdapat sisa-sisa tubuh dua manusia. Analisa DNA terhadap dua bagian tulang manusia itu menunjukkan adanya hubungan antara tulang tersebut dengan tulang keluarga Romanov lainnya. Pemerintah Rusia mengkonfirmasi bahwa tulang tersebut salah satunya adalah milik putri Anastasia setelah mendapatkan hasil lab dari Rusia, Inggris dan Amerika Serikat.
"Saya diminta untuk melakukan studi tersebut." Kata Evgeny Rogaev, seorang ilmuwan molekular genetis di Universitas Massachusetts yang memimpin investigasi itu. "ini adalah kasus yang sulit," sambungnya. Laporan final hasil penyelidikan itu dipublikasikan secara online pada Februari 2009 di Jurnal National Academy of Sciences.
Sebuah pemandangan yang menyedihkan terpampang di hadapan para peneliti. Orang yang membunuh kedua orang tersebut telah mencoba untuk menghancurkan tubuh mereka dengan api dan asam sulfur, kemungkinan dilakukan untuk menyembunyikan identitas dan waktu kematian mereka. Hal ini telah membuat pekerjaan para peneliti yang dipimpin Rogaev menjadi lebih sulit dari yang dibayangkan.
Rogaev sebelumnya juga pernah diminta oleh pemerintah Rusia untuk melakukan tugas Forensik pada tahun 1997 terhadap tulang belulang di kuburan pertama. Sekarang ia telah diminta untuk mengakhiri sejarah kelam Rusia untuk selamanya.
Kunci yang digunakan oleh Rogaev adalah DNA mitokondrial yang terdapat pada sisa-sisa tulang. DNA mitokondrial hanya didapatkan dari ibu. Berbeda dengan DNA Autosomal yang bisa didapat dari ayah dan ibu. Dengan demikian Rogaev dan Tim dapat menghubungkan DNA tersebut dengan DNA ratu Alexandra. Kunci lainnya adalah dengan membandingkan kromosom Y dari garis keturunan Romanov. Penelitian dari kuburan kedua menunjukkan bahwa tulang tersebut berasal dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Jadi tim peneliti dapat membandingkan kromosom Y dari putra mahkota Alexei dengan Czar Nicholas II.
Rogaev sebelumnya juga pernah diminta oleh pemerintah Rusia untuk melakukan tugas Forensik pada tahun 1997 terhadap tulang belulang di kuburan pertama. Sekarang ia telah diminta untuk mengakhiri sejarah kelam Rusia untuk selamanya.
Kunci yang digunakan oleh Rogaev adalah DNA mitokondrial yang terdapat pada sisa-sisa tulang. DNA mitokondrial hanya didapatkan dari ibu. Berbeda dengan DNA Autosomal yang bisa didapat dari ayah dan ibu. Dengan demikian Rogaev dan Tim dapat menghubungkan DNA tersebut dengan DNA ratu Alexandra. Kunci lainnya adalah dengan membandingkan kromosom Y dari garis keturunan Romanov. Penelitian dari kuburan kedua menunjukkan bahwa tulang tersebut berasal dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Jadi tim peneliti dapat membandingkan kromosom Y dari putra mahkota Alexei dengan Czar Nicholas II.
Tim peneliti juga mendapatkan bantuan dari tempat yang tak terduga, yaitu dari museum State Hermitage di St Petersburg. Museum itu menyimpan pakaian Czar Nicholas II yang mengandung noda darah, sisa dari upaya pembunuhan terhadap Nicholas II ketika ia mengunjungi Osaka pada tahun 1891. Dari noda darah itu, peneliti mendapatkan DNA yang jelas.
Dari semua perbandingan tersebut, maka terungkaplah bahwa tulang belulang di kuburan kedua adalah milik putra mahkota Alexei dan kakak perempuannya, beberapa beranggapan Maria, beberapa lagi beranggapan Anastasia. Namun bagaimanapun juga, keseluruhan keluarga Nicholas II telah ditemukan lengkap di dua kuburan tersebut. Itu berarti menutup misteri yang telah berumur 90 tahun untuk selamanya.
Tidak ada akhir yang indah bagi keluarga Nicholas II, terutama Anastasia. Dongeng paling romantis di dalam sejarah Rusia itu telah berakhir untuk selamanya di sebuah kuburan sepi tanpa nisan.
Dari semua perbandingan tersebut, maka terungkaplah bahwa tulang belulang di kuburan kedua adalah milik putra mahkota Alexei dan kakak perempuannya, beberapa beranggapan Maria, beberapa lagi beranggapan Anastasia. Namun bagaimanapun juga, keseluruhan keluarga Nicholas II telah ditemukan lengkap di dua kuburan tersebut. Itu berarti menutup misteri yang telah berumur 90 tahun untuk selamanya.
Tidak ada akhir yang indah bagi keluarga Nicholas II, terutama Anastasia. Dongeng paling romantis di dalam sejarah Rusia itu telah berakhir untuk selamanya di sebuah kuburan sepi tanpa nisan.
Misteri hilangnya putri Anastasia dari Rusia terungkap
Jucelino Nobrega Da Luz - Nostradamus modern ?
Ini adalah kisah seorang guru sekolah berumur 49 tahun dari Brazil yang membangkitkan kembali minat terhadap Nostradamus. Konon katanya ia telah memprediksikan peristiwa bencana dengan akurat selama 15 tahun terakhir. Tulisan ini tidak dibuat untuk menonjolkan ramalannya, namun untuk meneliti klaim sebagian orang bahwa ia adalah Nostradamus modern.
Saya tidak pernah mendengarkan ramalan. Namun ketika diminta untuk menulis mengenai Jucelino, saya memutuskan untuk melihat kisahnya dari dua sudut pandang, sudut open minded dan sudut skeptis.
Tulisan ini tidak bermaksud untuk diperdebatkan dan disangkutpautkan dengan ideologi karena saya menulisnya dengan cara berpikir yang wajar-wajar saja.
Latar Belakang
Lahir tahun 1960 di Brasil. Ia memiliki seorang istri dan dua anak. Menurutnya ia telah memperoleh kemampuan mendapatkan firasat mengenai masa depan sejak usia 9 tahun. pada usia 19 tahun ia berjumpa dengan peramal terkenal Brasil bernama Franciscoshabiz dan setelah itu kemampuan meramalnya bertambah. Konon sejak itu ia telah meramal 80.000 kasus.
Beberapa ramalan di masa lalu
Ini adalah beberapa ramalan yang konon berhasil diprediksinya dengan akurat :
Pada tanggal 4 maret 1997, ia mengirimkan surat ke putri Diana mengenai rencana pembunuhannya. Dan peristiwa pembunuhannya dapat terjadi sebelum tahun 2000. Kita tahu bersama bahwa putri Diana memang terbunuh pada kecelakaan mobil di Paris tahun 1997.
Tahun 1989, ia mengirim surat ke kedutaan besar Inggris dan presiden Amerika bahwa WTC akan diserang dua kali. Pertama pada tahun 1993. Dan kedua tanggal 11 September 2001. Setelah dua serangan ini, perang di Irak dan Afghanistan akan meletus. Kita juga tahu bahwa peristiwa ini sungguh terjadi.
Ia juga konon memprediksi tempat persembunyian Saddam Husein yang menyebabkan Saddam ditangkap oleh pasukan Amerika.
Yang lebih mengejutkan, ia disebut pernah mengirim surat kepada presiden Suharto pada tahun 1998 mengenai tsunami Aceh yang akan terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 dan mendapat surat balasan dari kantor kepresidenan.
Untuk mendukung keabsahan ramalannya, Jucelino menunjukkan beberapa dokumen yang telah disahkan oleh notaris yang menunjukkan bahwa ia memang telah meramalkan peristiwa itu sebelumnya. Namun anehnya, ia selalu mengumumkannya setelah peristiwa terjadi dengan menunjukkan surat tersebut.
Dengan melakukan ini, bagi saya ia lebih terlihat seperti Dedy Corbuzier dibanding Nostradamus !
Dapatkah dipercaya ?
Masalahnya satu, dari semua prediksi diatas, klaim bahwa ia sudah meramalkannya sebelumnya hanya datang dari pihak Jucelino dan ia selalu mengumumkannya setelah peristiwa tersebut tejadi. Seperti kita ketahui, apabila sebuah peristiwa besar terjadi, maka para peramal berebut untuk berbicara di TV bahwa mereka sudah meramalkan hal itu sebelumnya.
Setelah ia mengklaim ramalan-ramalan diatas, ia melanjutkan dengan ramalan-ramalan barunya. Ramalan dibawah ini adalah ramalan yang paling banyak dikutip di Blog dan Web:
Tahun 2008
1. Obat penangkal Aids ditemukan
2. 18 Juli akan terjadi gempa besar di philipina dan menewaskan ribuan orang.
3. Empire State Building, New York pada September akan mengalami peristiwa teror.
4. 13 September akan terjadi gempa 9,1 skala Richter di Cina dengan Tsunami setinggi 30 meter, 1 juta orang akan tewas.
Kita anggap saja beberapa ramalan diatas adalah ramalan yang memang benar diucapkan oleh Jucelino walaupun saya menemukan adanya web yang menyangkal hal itu.
Namun, ramalan manapun yang kita pegang, ternyata tidak terbukti semua. Tahun 2008, ia menimbulkan kepanikan di Jepang karena meramalkan adanya gempa besar. Ketika ramalannya meleset, ia diundang untuk wawancara oleh sebuah stasiun TV :
Ia mengatakan bahwa ia bahagia mimpinya mengenai gempa Jepang tidak terjadi dan ia beranggapan bahwa merupakan hal yang baik jika orang Jepang mendengarkan prediksinya dan menjadi lebih siap dalam menghadapi gempa.
Menurut saya ini kasus klasik peramal yang selalu punya "alasan" untuk gagalnya ramalannya. Alasan lain yang sering dikemukakan para peramal yang meleset adalah : "Namanya juga ramalan, bisa salah bisa benar."
Anda juga sering mendengarnya kan ? Kalimat ini juga bisa ditemukan di websitenya. Ini screenshot websitenya yang saya terjemahkan dengan google translate dari bahasa portugis ke bahasa Inggris.
Tulisan ini tidak bermaksud untuk diperdebatkan dan disangkutpautkan dengan ideologi karena saya menulisnya dengan cara berpikir yang wajar-wajar saja.
Latar Belakang
Lahir tahun 1960 di Brasil. Ia memiliki seorang istri dan dua anak. Menurutnya ia telah memperoleh kemampuan mendapatkan firasat mengenai masa depan sejak usia 9 tahun. pada usia 19 tahun ia berjumpa dengan peramal terkenal Brasil bernama Franciscoshabiz dan setelah itu kemampuan meramalnya bertambah. Konon sejak itu ia telah meramal 80.000 kasus.
Beberapa ramalan di masa lalu
Ini adalah beberapa ramalan yang konon berhasil diprediksinya dengan akurat :
Pada tanggal 4 maret 1997, ia mengirimkan surat ke putri Diana mengenai rencana pembunuhannya. Dan peristiwa pembunuhannya dapat terjadi sebelum tahun 2000. Kita tahu bersama bahwa putri Diana memang terbunuh pada kecelakaan mobil di Paris tahun 1997.
Tahun 1989, ia mengirim surat ke kedutaan besar Inggris dan presiden Amerika bahwa WTC akan diserang dua kali. Pertama pada tahun 1993. Dan kedua tanggal 11 September 2001. Setelah dua serangan ini, perang di Irak dan Afghanistan akan meletus. Kita juga tahu bahwa peristiwa ini sungguh terjadi.
Ia juga konon memprediksi tempat persembunyian Saddam Husein yang menyebabkan Saddam ditangkap oleh pasukan Amerika.
Yang lebih mengejutkan, ia disebut pernah mengirim surat kepada presiden Suharto pada tahun 1998 mengenai tsunami Aceh yang akan terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 dan mendapat surat balasan dari kantor kepresidenan.
Untuk mendukung keabsahan ramalannya, Jucelino menunjukkan beberapa dokumen yang telah disahkan oleh notaris yang menunjukkan bahwa ia memang telah meramalkan peristiwa itu sebelumnya. Namun anehnya, ia selalu mengumumkannya setelah peristiwa terjadi dengan menunjukkan surat tersebut.
Dengan melakukan ini, bagi saya ia lebih terlihat seperti Dedy Corbuzier dibanding Nostradamus !
Dapatkah dipercaya ?
Masalahnya satu, dari semua prediksi diatas, klaim bahwa ia sudah meramalkannya sebelumnya hanya datang dari pihak Jucelino dan ia selalu mengumumkannya setelah peristiwa tersebut tejadi. Seperti kita ketahui, apabila sebuah peristiwa besar terjadi, maka para peramal berebut untuk berbicara di TV bahwa mereka sudah meramalkan hal itu sebelumnya.
Setelah ia mengklaim ramalan-ramalan diatas, ia melanjutkan dengan ramalan-ramalan barunya. Ramalan dibawah ini adalah ramalan yang paling banyak dikutip di Blog dan Web:
Tahun 2008
1. Obat penangkal Aids ditemukan
2. 18 Juli akan terjadi gempa besar di philipina dan menewaskan ribuan orang.
3. Empire State Building, New York pada September akan mengalami peristiwa teror.
4. 13 September akan terjadi gempa 9,1 skala Richter di Cina dengan Tsunami setinggi 30 meter, 1 juta orang akan tewas.
Kita anggap saja beberapa ramalan diatas adalah ramalan yang memang benar diucapkan oleh Jucelino walaupun saya menemukan adanya web yang menyangkal hal itu.
Namun, ramalan manapun yang kita pegang, ternyata tidak terbukti semua. Tahun 2008, ia menimbulkan kepanikan di Jepang karena meramalkan adanya gempa besar. Ketika ramalannya meleset, ia diundang untuk wawancara oleh sebuah stasiun TV :
Ia mengatakan bahwa ia bahagia mimpinya mengenai gempa Jepang tidak terjadi dan ia beranggapan bahwa merupakan hal yang baik jika orang Jepang mendengarkan prediksinya dan menjadi lebih siap dalam menghadapi gempa.
Menurut saya ini kasus klasik peramal yang selalu punya "alasan" untuk gagalnya ramalannya. Alasan lain yang sering dikemukakan para peramal yang meleset adalah : "Namanya juga ramalan, bisa salah bisa benar."
Anda juga sering mendengarnya kan ? Kalimat ini juga bisa ditemukan di websitenya. Ini screenshot websitenya yang saya terjemahkan dengan google translate dari bahasa portugis ke bahasa Inggris.
Inilah bunyi kalimat yang saya lingkari merah :
IT IS A PREDICTION AND CAN AND/ OR NOT HAPPEN....LET US WAIT FOR SOME HUMAN ACTIONS TO CHANGE THE DOOMSDAY,AND DO NOT HAPPEN!!! IT IS A
PREDICTION AND CAN AND / OR NOT HAPPEN .... LET U.S. WAIT FOR SOME HUMAN ACTIONS TO CHANGE THE DOOMSDAY, AND DO NOT HAPPEN!
Menurut saya, ia telah menyiapkan jalan belakangnya dengan baik !
Dokumen-dokumen
Namun, saya sudah mengatakan diatas bahwa saya akan melihatnya dari sudut open minded. Jadi saya tetap memikirkan kemungkinan bahwa ia bukan seorang penipu. Jucelino konon pernah mengirim surat kepada Mustang radio di Indonesia bahwa pesawat militer akan jatuh di Jawa pada tanggal 20 Mei 2009. Ramalan ini terbukti benar.
Tapi sekali lagi, apabila klaim itu datang dari Jucelino, maka kebenarannya akan terus diragukan. inilah kopi surat Jucelino yang diklaimnya pernah diserahkan kepada Mustang Radio :
IT IS A PREDICTION AND CAN AND/ OR NOT HAPPEN....LET US WAIT FOR SOME HUMAN ACTIONS TO CHANGE THE DOOMSDAY,AND DO NOT HAPPEN!!! IT IS A
PREDICTION AND CAN AND / OR NOT HAPPEN .... LET U.S. WAIT FOR SOME HUMAN ACTIONS TO CHANGE THE DOOMSDAY, AND DO NOT HAPPEN!
Menurut saya, ia telah menyiapkan jalan belakangnya dengan baik !
Dokumen-dokumen
Namun, saya sudah mengatakan diatas bahwa saya akan melihatnya dari sudut open minded. Jadi saya tetap memikirkan kemungkinan bahwa ia bukan seorang penipu. Jucelino konon pernah mengirim surat kepada Mustang radio di Indonesia bahwa pesawat militer akan jatuh di Jawa pada tanggal 20 Mei 2009. Ramalan ini terbukti benar.
Tapi sekali lagi, apabila klaim itu datang dari Jucelino, maka kebenarannya akan terus diragukan. inilah kopi surat Jucelino yang diklaimnya pernah diserahkan kepada Mustang Radio :
Entah surat ini benar atau tidak, saya tidak tahu. Mungkin Mustang Radio suatu hari bisa mengkonfirmasinya.
Kemudian ketika saya mencari dokumen mengenai surat kepada presiden Indonesia, saya menemukan bahwa Jucelino pernah memamerkan dokumen yang diklaimnya sebagai surat ucapan terima kasih dari pemerintah Indonesia atas ramalannya mengenai Tsunami Aceh di sebuah acara televisi Jepang.
Kemudian ketika saya mencari dokumen mengenai surat kepada presiden Indonesia, saya menemukan bahwa Jucelino pernah memamerkan dokumen yang diklaimnya sebagai surat ucapan terima kasih dari pemerintah Indonesia atas ramalannya mengenai Tsunami Aceh di sebuah acara televisi Jepang.
Tapi aneh, karena di beberapa website yang saya cek, berita yang dimuat mengenai surat ini adalah :
The thanks letter from Meigawadi said “ about the 2004 earthquake and tsunami, to prevent the disaster, we must do a lot of things, but in another hand, we can do nothing”. The thanks letter from Indonesia Embassy said “…..we will send this letter to our government, if you have any update information, please let us know”.
Meigawadi ???
Apakah megawati ? Megawati tidak lagi menjadi presiden pada saat Tsunami Aceh terjadi. Jadi maksudnya apa ?? salah kutip ???
Lagipula saya merasa heran jika pemerintah bersusah payah untuk membalas surat dari seorang peramal.
Saya juga membaca di beberapa web bahwa sebuah stasiun TV di Brazil pernah membongkar kedok Jucelino yang ternyata memalsukan dokumen. Ia membuat sebuah dokumen prediksi, lalu di tempat kejadian dan tanggal dikosongkan, ketika suatu peristiwa terjadi, barulah ia mengisinya dan mengumumkannya setelah itu dengan memamerkan surat tersebut.
Namun, saya tidak bisa menemukan konfirmasi mengenai desas-desus ini.
Tapi ada satu hal yang menarik perhatian saya. Yaitu surat yang diklaimnya berupa ucapan terima kasih dari presiden Indonesia dan ditunjukkannya di TV Jepang.
Lihat logo garuda di atas surat. Saya membandingkannya dengan logo garuda yang ada di surat kepresidenan lainnya. Menurut saya agak mencurigakan. Lihat panjang pita di bawah kaki garuda. Lihat lebar sayap garuda. Agak tidak match sepertinya.
The thanks letter from Meigawadi said “ about the 2004 earthquake and tsunami, to prevent the disaster, we must do a lot of things, but in another hand, we can do nothing”. The thanks letter from Indonesia Embassy said “…..we will send this letter to our government, if you have any update information, please let us know”.
Meigawadi ???
Apakah megawati ? Megawati tidak lagi menjadi presiden pada saat Tsunami Aceh terjadi. Jadi maksudnya apa ?? salah kutip ???
Lagipula saya merasa heran jika pemerintah bersusah payah untuk membalas surat dari seorang peramal.
Saya juga membaca di beberapa web bahwa sebuah stasiun TV di Brazil pernah membongkar kedok Jucelino yang ternyata memalsukan dokumen. Ia membuat sebuah dokumen prediksi, lalu di tempat kejadian dan tanggal dikosongkan, ketika suatu peristiwa terjadi, barulah ia mengisinya dan mengumumkannya setelah itu dengan memamerkan surat tersebut.
Namun, saya tidak bisa menemukan konfirmasi mengenai desas-desus ini.
Tapi ada satu hal yang menarik perhatian saya. Yaitu surat yang diklaimnya berupa ucapan terima kasih dari presiden Indonesia dan ditunjukkannya di TV Jepang.
Lihat logo garuda di atas surat. Saya membandingkannya dengan logo garuda yang ada di surat kepresidenan lainnya. Menurut saya agak mencurigakan. Lihat panjang pita di bawah kaki garuda. Lihat lebar sayap garuda. Agak tidak match sepertinya.
Apakah dokumen yang dipamerkannya palsu. Saya tidak tahu.
Jadi siapakah Jucelino ?
Mereka yang telah curiga dengan Jucelino kembali diperkuat ketika Reuters memuat berita bahwa Jucelino menuntut hadiah 25 juta dolar dari Amerika karena ia berhasil memprediksi lokasi persembunyian Saddam Husein yang menyebabkan Saddam dapat ditangkap oleh Amerika. Namun Pengadilan Brazil menolak Kasusnya. namun paling tidak dari kepopulerannya, Jucelino telah menjadi kaya raya dari hasil menulis buku dan undangan untuk berbicara.
Memang agak sukar menentukan identitas Jucelino yang sebenarnya. Segala informasi mengenai Jucelino sangat simpang siur. Tapi ini kesimpulan yang saya ambil :
Saya tidak mengatakan bahwa ia adalah seorang penipu, soalnya saya memang tidak bisa menemukan bukti kuat bahwa ia penipu. Namun saya juga tidak mengatakan bahwa ia adalah Nostradamus modern.
Jika ia adalah seorang peramal, maka saya beranggapan ia adalah peramal yang sering meleset.
Saran saya, lupakan Jucelino, lanjutkan hidupmu. Hidup tidak akan menarik jika kita mengetahui masa depan kita dengan spesifik.
Tapi ini cuma saran. Jika anda memilih untuk tetap percaya kepadanya, silahkan pegang apa yang anda percayai, saya tidak akan mendebatnya.
Jadi siapakah Jucelino ?
Mereka yang telah curiga dengan Jucelino kembali diperkuat ketika Reuters memuat berita bahwa Jucelino menuntut hadiah 25 juta dolar dari Amerika karena ia berhasil memprediksi lokasi persembunyian Saddam Husein yang menyebabkan Saddam dapat ditangkap oleh Amerika. Namun Pengadilan Brazil menolak Kasusnya. namun paling tidak dari kepopulerannya, Jucelino telah menjadi kaya raya dari hasil menulis buku dan undangan untuk berbicara.
Memang agak sukar menentukan identitas Jucelino yang sebenarnya. Segala informasi mengenai Jucelino sangat simpang siur. Tapi ini kesimpulan yang saya ambil :
Saya tidak mengatakan bahwa ia adalah seorang penipu, soalnya saya memang tidak bisa menemukan bukti kuat bahwa ia penipu. Namun saya juga tidak mengatakan bahwa ia adalah Nostradamus modern.
Jika ia adalah seorang peramal, maka saya beranggapan ia adalah peramal yang sering meleset.
Saran saya, lupakan Jucelino, lanjutkan hidupmu. Hidup tidak akan menarik jika kita mengetahui masa depan kita dengan spesifik.
Tapi ini cuma saran. Jika anda memilih untuk tetap percaya kepadanya, silahkan pegang apa yang anda percayai, saya tidak akan mendebatnya.
Jucelino Nobrega Da Luz - Nostradamus modern ?