Fakta Asli Beruang dan Es Antartika - Arktik

Up 0 komentar
Klaim Al Gore Mengenai Beruang Kutub

Dalam film Inconvenient truth Al Gore menggunakan foto di bawah ini :
Lalu ia mengklaim bahwa "studi" menunjukkan populasi beruang kutub berkurang karena tenggelam akibat luas es yang berkurang.

Namun, belakangan diketahui bahwa Al Gore ternyata salah membaca sebuah laporan mengenai adanya empat beruang kutub yang tenggelam karena badai, bukan karena berkurangnya es.

Foto yang iconic di atas adalah foto yang diambil oleh Amanda Byrd, seorang mahasiswi biologi kelautan pada tahun 2004. Amanda mengatakan bahwa dua beruang kutub tersebut terlihat nyaman di atas es tersebut dan sama sekali tidak panik. Foto ini telah digunakan diluar konteks oleh Al Gore dan kesalahan ini juga telah diakui olehnya.

Apakah kalian belum tahu ?


Populasi Polar Bear yang sebenarnya
Kemudian kalian mungkin berkata, Oke, foto di atas memang tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Tapi TV dan Media tetap menyebutkan bahwa populasi beruang kutub menyusut drastis karena berkurangnya es. Bagaimana brother enigma menjawabnya ?

Ini yang saya maksud dengan kemungkinan kedua di atas, yaitu salah interpretasi berita.

Setahu saya, tidak ada satupun media yang pernah mengatakan bahwa populasi beruang kutub/polar bear menyusut.

Contohnya, situs www.polarbearsinternational.org yang merupakan salah satu sumber utama mengenai beruang kutub memulai halaman webnya dengan kalimat ini :

"Polar bears are a potentially endangered species living in the circumpolar north"

Garis bawahi kata potentially. Itu berarti baru potensi.

Jika saya mengatakan "Populasi manusia di bumi berpotensi berkurang jika sebagian besar daratan tenggelam", Maka pernyataan saya adalah benar. Tapi apakah itu berarti SAAT INI populasi manusia sudah berkurang ?

Jawabannya tidak !

Situs www.arctic.noaa.gov juga menggunakan kalimat yang mirip, yaitu :

"Today, polar bear populations are facing threats previously unprecedented during recorded history in the Arctic".

Garis bawahi kata "facing". Artinya "menghadapi", bukan sudah terjadi.

Demikian juga dengan beruang kutub. Populasi beruang kutub telah meningkat dari hanya sekitar 5.000-10.000 ekor pada tahun 1950 hingga sekitar 20.000-25.000 ekor pada tahun 2009. Kalian bisa melihat fakta ini di situs polarbearsinternational.org yang juga dikonfirmasi oleh situs polar bear study group yang pro Al Gore. Pada tahun 1960an, Populasi polar bear memang menyusut drastis, namun itu terjadi akibat perburuan yang berlebihan. Ketika perburuan mulai dilarang pada tahun 1970an, populasi polar bear rebound hingga sekarang.
Jadi kesimpulannya, tidak pernah ada sumber kredibel mengenai Polar Bear yang mengatakan bahwa populasinya menyusut.

Satu lagi, jika anda ingin mengetahui apakah jumlah mobil di Jakarta bertambah atau berkurang dibanding tahun 2000, maka kepada siapakah anda akan bertanya ? Kepada peneliti yang tinggal di Amerika atau kepada penduduk Jakarta ?

Saya yakin anda akan lebih mempercayai penduduk Jakarta yang menyaksikan dan hidup langsung di kota metropolitan itu. Sama seperti kasus Polar Bear yang hidup di Greenland, Kanada.

70 persen populasi beruang kutub hidup di luar Arktik. Salah satunya adalah di Greenland yang penuh dengan salju. Di situs examiner, para penduduk di Greenland mengatakan bahwa pertumbuhan jumlah Polar Bear telah mengganggu kehidupan para penduduk lokal.

Di situs national center for policy analysis yang mengutip data WWF mengatakan bahwa hanya 2 jenis beruang kutub atau 16,4 persen dari keseluruhan populasi yang menurun. 10 jenis atau 45,4 persen stabil. Sedangkan 2 populasi lainnya yang membentuk 13,6 persen populasi meningkat. Kombinasi ini sepertinya menunjukkan jumlah yang menurun, namun sebenarnya tidak karena seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, jumlah Polar Bear telah meningkat drastis dari populasi tahun 1950.
Hebatnya, bahkan data WWF ini menggunakan kata-kata "Polar Bears at Risk" di bawah diagram. "At Risk" artinya BARU menghadapi risiko (yang tentu saja berdasarkan PREDIKSI).

Apakah data-data ini cukup untuk mendukung pernyataan saya bahwa populasi beruang kutub meningkat ?

Es Antartika - menyusut atau bertambah
Lalu, sekarang, saya akan masuk ke topik kedua. Bagaimanakah kondisi salju di Antartika di kutub selatan ?

Kita sering mendengar media-media Indonesia menghembuskan isu bahwa es Antartika akan lenyap dalam 20-30 tahun kemudian. Apakah mereka berbohong ? Jawabannya adalah tidak ! Tapi mereka telah tertipu oleh sumber yang tidak kredibel.

Laporan yang menyebutkan bahwa es Antartika akan lenyap dalam 20-30 tahun akan lenyap adalah sebuah PREDIKSI berdasarkan model komputer yang diciptakan oleh para ilmuwan pro Anthropogenic Global Warming/AGW (Teori pemanasan global versi Al Gore).

Namun alam memutuskan untuk memberi sedikit kejutan bagi mereka. Pada April 2009, media-media sudah melaporkan terjadinya anomali di Antartika. Anomali tersebut adalah, Es di antartika bertambah luas sekitar 100.000 kilometer persegi setiap dekade dalam 40 tahun terakhir ini.

Laporan ini bisa dibaca di artikel di newscientist.com. yang berjudul "Why Antartic Ice is Growing despite Global Warming". Dan perlu diingat, TIDAK ADA YANG MEMBANTAH bahwa Es Antartika memang bertambah luas.

Isu pertambahan luas Es Antartika ini mendapat cover luas dari Media-media di Eropa dan Amerika. Ini link telegraph.co.uk dari Inggris dan ini link foxnews.com dari Amerika.

Soal apakah juga diberitakan di Indonesia, saya tidak tahu.

Anomali ini begitu membingungkan para ilmuwan pro AGW sehingga mereka kemudian mengambil sebuah kesimpulan yang radikal. Menurut mereka es di Antartika bertambah luas karena LUBANG OZON.

Mereka mengatakan bahwa lubang ozon telah membuat angin di permukaan Antartika menjadi lebih kuat dan menciptakan badai di Samudera bagian selatan. Kedua anomali cuaca ini telah membuat es Antartika bertambah luas.

Namun mereka masih belum menyerah. Mereka mengatakan Jika lubang Ozon telah tertutup kembali, maka Es Antartika kembali akan mencair. Yeahh, saya tahu mereka akan mengatakan itu.

Pernyataan ini benar-benar membuat saya tidak tahu harus bagaimana. Di satu sisi, saya merasa senang karena mereka mengatakan Lubang Ozon bisa tertutup kembali. Tapi di sisi lain, saya merasa was-was karena jika Ozon pulih, maka Antartika akan mencair. Jadi saya bingung, mau pro Lubang Ozon atau pro Salju Antartika.

Es Arktik - Menyusut atau bertambah
Sekarang soal es Arktik di Kutub Utara. Menurut situs National Snow and Ice Data Center (NSIDC), luas es di Arktik pada bulan Desember 2009 adalah 12,48 juta kilometer persegi. Memang luas es di bulan Desember 2009 ini lebih rendah dari rata-rata luas bulan Desember antara tahun 1970-2000. Namun percaya atau tidak, Es Arktik pada Desember 2009 ini ternyata lebih luas 210.000 kilometer persegi dibanding Desember 2006.
Artinya adalah, model komputer yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memprediksi pencairan es tidak akurat. Mengapa luas es di Arktik bisa pulih dibanding tahun 2006, padahal manusia belum melakukan sesuatu yang radikal untuk mengurangi jumlah karbon ?

Global Warming - Now and then
Tahun 2009 adalah tahun yang buruk bagi ilmuwan pro Anthropogenic Global Warming. Bermula dari hack email di East Anglia University yang mengungkap manipulasi data Global warming (Dicurigai yang menghack adalah intelijen Rusia), diikuti dengan terungkapnya "make up" data pemanasan global di Selandia Baru.

Diikuti lagi dengan terungkapnya kasus seorang sukarelawan Wikipedia yang menghapus lebih dari 5.000 entri di wikipedia yang berisi teori pemanasan global anti Algore. Lalu diikuti lagi dengan kegagalan KTT Iklim Kopenhagen karena boikot negara-negara berkembang (Ini juga karena bocornya Dokumen Danish Text yang berisi draft KTT yang rencananya akan memberikan kuasa kepada negara-negara maju - lagi-lagi dokumen bocor).

Dan jika kalian membaca media-media utama di dunia dalam 1 minggu ini, maka kalian akan menemukan berita ketahuannya IPCC (Badan PBB yang mengurusi iklim) memanipulasi data yang mengatakan salju di Himalaya akan mencair total tahun 2035. Ketua IPCC RK Pachauri sudah meminta maaf atas "keteledoran" ini. Salju Himalaya masih aman (Saya turut senang untuk para Yeti di sana).

Belum selesai skandal yang disebut Himalaya-gate itu, IPCC kembali ketahuan membuat laporan palsu yang terbit tahun 2007 yang menyebutkan bahwa 40% hutan Amazon akan lenyap karena Global Warming. Laporan itu ternyata hanya berasal dari sebuah pamflet WWF yang dibuat oleh aktivis lingkungan, bukan dari hasil penelitian 3.000 ilmuwan di IPCC. Yang lebih mengejutkan lagi, laporan aktivis itu tidak menyatakan bahwa 40% hutan Amazon akan lenyap karena Global Warming, melainkan karena ilegal Logging.

IPCC begitu dipenuhi dengan skandal dan manipulasi sehingga sekarang hampir tidak ada ilmuwan atau peneliti yang berani menggunakan data IPCC sebagai basis penelitian mereka.
Tapi yang paling menyebalkan dari semuanya adalah pemberontakan yang dilakukan oleh Alam sendiri. Para peneliti pro AGW sudah memprediksi bahwa musim dingin Desember 2009 akan menjadi musim dingin terhangat sepanjang sejarah.

Sayang, sepertinya alam lupa membaca hasil penelitian itu. Ia malah memberikan musim dingin terdingin dalam sejarah di Amerika dan Eropa. Inggris diprediksi dapat mengalami musim dingin terdingin dalam 100 tahun terakhir mengingat suhu turun hingga -16 derajat celcius. Mexico bahkan mengalami musim dingin dengan suhu terendah dalam 124 tahun terakhir.

Bahkan tahun 2009 dan awal tahun 2010 ini menjadi tahun yang semakin muram bagi para ilmuwan pro AGW karena menurunnya kepercayaan publik yang diakibatkan oleh skandal berkelanjutan.Menurut David Axelrod, penasehat senior Barack Obama, Global Warming bukan prioritas utama mereka di tahun 2010. Dan survey yang baru-baru ini dilakukan menunjukkan hanya 34 persen warga Amerika yang percaya bahwa Global Warming diakibatkan oleh manusia. Ini baru pukulan berat !

Bahkan banyak yang memperkirakan bahwa seluruh gerakan Global Warming ini akan lenyap di tahun 2010 !

Global Warming - Sedikit review
Sekarang, kalian mungkin bertanya, Jadi, apakah pemanasan global itu ada ? Jawabannya adalah ada ! Tapi, suhu iklim yang berubah-ubah sama sekali tidak ada hubungannya dengan tingkat karbon yang dihasilkan baik oleh manusia ataupun hewan. Kadang bumi memanas, kadang mendingin. Semuanya adalah proses alamiah. Tahun 1998 adalah tahun terpanas (walaupun kadang dikoreksi), lalu iklim menurun lagi. Pokoknya, alam punya keinginannya sendiri.

Adanya korelasi antara peningkatan level karbon dengan peningkatan suhu bumi hanya terjadi pada tahun 1976-1998. Selain tahun itu, sama sekali tidak berkorelasi. Jadi mengkaitkan antara level karbon dengan naiknya suhu adalah argumen yang tidak berdasar.

Dalam KTT Kopenhagen, Desember 2009 . Negara-negara berusaha untuk mencegah suhu bumi naik 2 derajat celcius. Menurut mereka, peningkatan sebesar 2 derajat celcius akan membawa dampak yang berbahaya bagi umat manusia.

Tapi, mereka lupa bahwa pada abad ke-9 hingga abad ke-13, suhu bumi lebih panas 4 derajat celcius dibanding saat ini. Periode pemanasan ini disebut Medieval Warm Period. Saat itu belum ada produksi karbon besar-besaran seperti sekarang. Fakta adanya pemanasan bumi pada abad pertengahan ini adalah termasuk salah satu data yang disembunyikan oleh para ilmuwan di East Anglia University (Yang ketahuan karena emailnya dihack).

Medieval Warm Period itu kemudian berakhir pada tahun 1300 dan bumi mulai mendingin secara drastis. Periode dingin ini disebut little ice age dan berlangsung selama 500 tahun. Pada tahun 1850, suhu bumi kembali naik. Intinya adalah, bumi punya jalannya sendiri.

Oleh karena itu, jika ada yang mengatakan kepada kalian bahwa Global Warming menyebabkan terjadinya Gempa Bumi, mengganasnya lumpur Lapindo, badai-badai ganas dan bencana alam lainnya, tolong minta mereka membuktikannya !

Jadi, bapak-bapak, ibu-ibu, saya sudah mengecek fakta saya dengan sebaik-baiknya. Bagaimana dengan kalian ?
Notes : 
Saya tahu, setelah membaca tulisan ini, kalian akan memberikan komentar. "Iya memang, tapi walaupun global warming tidak ada, kita harus tetap menjaga lingkungan."

Tentu saja. Saya cuma merasa perlu untuk memberikan bukti pendukung atas tulisan saya sebelumnya. Tidak ada maksud untuk mengabaikan lingkungan :)

Go green is a must.

Fakta Asli Beruang dan Es Antartika - Arktik
BACA FULL»

Mencari freemason di Capitol Hill

Up 0 komentar
Dear Reader
Artikel di bawah ini adalah tulisan reporter bernama Eamon Javers yang dimuat di politico.com, sebuah media politik berpengaruh di Amerika, untuk menyambut terbitnya buku "The Lost Symbol" karangan Dan Brown. Walaupun ditulis dengan gaya novel, semua tokoh yang disebut adalah nyata. Dan peristiwa yang diceritakan, termasuk hasil wawancara, adalah benar-benar terjadi. Saya menerjemahkannya apa adanya dan tidak menambahkan komentar apapun di dalamnya. Soal interpretasi tulisan ini, saya serahkan kepada masing-masing pembaca.

Selamat membaca dan selamat berakhir pekan !


Keterangan : Gedung Capitol Hill - Kantor DPR dan Senat Amerika Serikat.
CHAPTER I

Reporter itu berjalan masuk ke kantornya, berharap menjalani rutinitasnya seperti biasa : segelas kopi, menelepon beberapa sumber, pokoknya rutinitas sehari-hari.

Namun sepertinya hari ini akan menjadi berbeda.

Editornya memiliki sebuah ide lain. Ide yang lebih "gelap".

Sang editor ingin sebuah artikel mengenai "The Lost Symbol", Novel terbaru Dan Brown yang bercerita tentang sebuah konspirasi oleh freemason di Washington.

Novel yang telah lama dinanti itu masih menampilkan Robert Langdon, tokoh utama dalam novel best seller Brown sebelumnya "The Da Vinci Code" dan "Angels and Demons".

Novel ini menceritakan mengenai sebuah pencarian yang dramatis di area sekitar kompleks monumen kuno Washington untuk mencari rahasia yang tersimpan sejak masa lampau oleh para Mason.

Namun editornya lebih tertarik kepada pertanyaan yang mendasar : Ada berapa banyakkah anggota freemason di kongres ?

Dan di antara mereka, adakah yang memiliki status sebagai Knight Templar - sebuah sub kelompok dari Mason yang mengklaim para Ksatria Templar sebagai leluhur mereka ?

Sekilas, reporter itu menyadari bahwa ia telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari kemampuan yang dibutuhkannya untuk menemukan freemason di Capitol Hill - dan tentu saja menyelesaikan tulisannya sebelum deadline yang ditentukan.

Ya, sepertinya saya adalah satu-satunya orang yang dapat menulis kisah ini.

My God !


CHAPTER 2

Reporter itu lalu berpaling kepada alat penelitian eksotik yang juga digunakan oleh Langdon : Google.

Disana, ia menemukan sebuah petunjuk.

Sebuah video YouTube menunjukkan seorang pria, anggota kongres, sedang menerima sebuah penghargaan dari sesama Mason pada tahun 2008.

Pria itu adalah Joe Wilson, seorang anggota partai Republik dari South Carolina yang pernah meneriakkan "You Lie !" ketika presiden Barack Obama sedang berpidato. Wilson berkata bahwa ia adalah anggota dari Lodge Sinclair, West Columbia, South Carolina.
"Sejak 250 tahun yang lalu, Para Mason telah menjadi bagian yang penting dalam kepemimpinan di Amerika Serikat," Kata Wilson di video itu. "Tradisi mulia persaudaraan ini adalah refleksi dari fondasi dimana bangsa ini berdiri."

Reporter itu menghubungi kantor Wilson. Tidak ada jawaban, dan petugas di kantor Wilson menolak untuk berkomentar mengenai video itu.

Kemudian, reporter itu menghubungi nomor Dick Fletcher, sekretaris eksekutif dari Masonic Service Association, sejenis pelayanan informasi mengenai Mason.

Namun Fletcher berkata bahwa Freemason tidak menyimpan data mengenai anggota-anggota Mason yang memiliki kedudukan di pemerintahan. Namun ia juga mengatakan, bahkan kalaupun ada, ia tidak akan memberikannya karena alasan privacy.

Deadline mulai mendekat. Ada tekanan di dalam pekerjaan yang mungkin tidak dapat dipahami oleh orang lain.

Reporter itu lalu menghubungi figur penting lainnya, sejarawan senat bernama Don Ritchie. Namun Ritchie mengatakan bahwa ia juga tidak memiliki daftar Mason di kongres. Menurutnya, para politisi memang sejak lama tertarik masuk kelompok itu karena kekuatan organisasinya di akar rumput.

Beberapa saat kemudian, reporter itu mendengar bunyi peringatan dari komputernya dan melihat ke layar monitor dengan terkejut. Sebuah pesan elektronik muncul seperti sebuah mukjizat.

Pesan itu berisi kata-kata yang ditulis dalam bahasa Inggris, sebuah bahasa kuno yang kebetulan sangat dipahaminya.

Ternyata pesan itu adalah email yang berasal dari seorang sumber penting dan rahasia. Di dalamnya terdapat daftar nama-nama anggota freemason di kongres. Dan salah satu diantaranya adalah Knight Templar.

Tapi yang mana ya ?


CHAPTER 3

Reporter itu bergegas menuju satu tempat untuk menemukan jawaban : Gedung Capitol Hill.

Ia masuk ke gedung itu dan menemukan satu orang yang ada di dalam daftar nama yang dipegangnya - Anggota DPR bernama Eric Cantor.

Wakil partai Republik dari Virginia itu hanya memberikan sedikit kalimat misterius sambil naik ke lantai atas, persis di bawah lukisan besar George Washington.

George Washington, rekan Cantor yang juga dari Virginia mungkin adalah Mason paling termashyur di Amerika. Namun selain dirinya, 9 penandatangan Deklarasi kemerdekaan, termasuk Benjamin Franklin, dan 13 penandatangan konstitusi juga adalah Mason. Sama seperti 14 presiden Amerika yang juga adalah Mason.

Legenda mengatakan bahwa leluhur organisasi ini berasal dari para arsitek abad pertengahan. Keanggotaannya terbuka untuk semua agama, selama mereka mengakui keberadaan "Supreme Being" atau kekuatan yang lebih tinggi.

Organisasi ini juga telah lama menarik para penganut teori konspirasi yang percaya bahwa para Mason tertarik untuk mengendalikan dunia. Anggota-anggotanya, di lain pihak, mengatakan bahwa organisasi ini hanyalah sebuah organisasi sosial yang sederhana, walaupun memiliki kode dan jabat tangan rahasia.

"Saya bergabung dengan freemason sekitar 20 tahun yang lalu karena ayahku dan pamanku adalah anggota Lodge Richmond," Kata Cantor sambil menaiki tangga itu. "Tapi aku sudah lama tidak berpartisipasi. Saya terlalu sibuk." Ia mengatakan bahwa ia tidak mengetahui apapun mengenai novel Dan Brown dan meneruskan langkahnya di tangga.

Reporter itu kemudian bergegas menuju lorong lainnya, The Senate Subway. Tidak lama kemudian, seseorang muncul dari dalam lorong itu. Ternyata ia adalah seorang anggota partai Demokrat, Senator John Tester. Ia juga seorang Mason.

"Saya sangat suka dengan upacaranya," Katanya. "Itulah yang membuat saya tertarik untuk bergabung." Ia mengatakan bahwa ayah mertuanya mengundangnya untuk bergabung dengan Mason pada tahun 1980an.

"Banyak bapa pendiri bangsa kita yang menjadi Mason. Mungkin untuk menunjukkan bahwa mereka suka memberontak dan tidak gampang diatur."

Namun Tester juga belum membaca novel Dan Brown. Ketika reporter itu bertanya kepadanya mengenai teori konspirasi, ia hanya berkata,"Saya tidak terlalu menaruh perhatian kesana." Tester menghilang ke arah lantai senat.

Reporter itu berpikir, Mungkin rekan Tester, Senator Chuck Grassley yang juga seorang Mason, bisa memberikan sedikit pencerahan.
Wakil partai Republik dari Iowa itu mengatakan bahwa bagian yang menarik dari perkumpulan itu adalah pandangan persaudaraannya.
"Ada Mason di seluruh dunia, bahkan di negara seperti Iran, dimana mereka mungkin menjadi gerakan bawah tanah. Hitler tidak suka dengan mason," Kata Grassley. Walaupun ritual freemason terlihat konyol bagi banyak orang - seperti peci merah yang dipakai para Mason - katanya,"Jangan menilai kami dari topi lucu yang kami kenakan."
Reporter ini mulai panik. Ia masih belum menemukan sang Knight Templar.

Ia bertekad untuk terus mencari.


CHAPTER 4

Sepertinya ia harus menghubungi sumber lain yang lebih tinggi untuk memecahkan misteri ini.

Reporter itu lalu menghubungi nomor telepon anggota DPR Howard Coble dari North Carolina. Ia adalah seorang anggota Mason level 33.

"Freemason adalah organisasi kelas satu," Kata Coble. "Jika manusia menjalankan kehidupan mereka sesuai dengan aturan mason, maka kita akan mengalami jauh lebih sedikit masalah, jauh lebih banyak solusi dan jauh lebih sedikit kekacauan."

Ordo Ab Chao : Order out of Chaos.

Keteraturan muncul dari Kekacauan.

Ia mengutip kredo masonic.


Sekarang sepertinya kita mengalami sedikit titik terang.

Reporter itu lalu terus bertanya meminta penjelasan. Coble berkeberatan. "Saya tidak bisa berbicara lebih jauh lagi," Katanya. "Saya tidak ingin diusir dari keanggotaan."

Ia menjelaskan bahwa saudara sesama Masonnya sangat toleran kepadanya. Karena terlalu sibuk untuk menghadiri pertemuan, ia pernah sampai lupa password untuk masuk ke Lodge North Carolina sampai-sampai mason yang lain harus memberikan jaminan untuknya.

"Saya bangga menjadi Mason," Kata Coble. "Namun saya tidak bangga dengan tingkat kehadiran saya."


CHAPTER 5

Reporter itu bergegas kembali ke nama lainnya yang ada di dalam daftar.

Anggota DPR Denny Rehberg, wakil dari Montana : Baru saja sembuh dari cedera karena kecelakaan berperahu. Ia menolak permintaan wawancara.

Anggota DPR Jeff Miller dari Florida : Unavalaible.

Senator Robert Byrd dari West Virginia : Baru saja masuk rumah sakit.

Reporter itu berdiri di atas karpet mewah di lobi, matanya menerawang ke arah pintu kaca di ruangan.

Tiba-tiba, ia melihat obyek pencariannya.

Ah, tentu saja, mengapa aku begitu bodoh ?

Sang Knight Templar berdiri di belakang House Chamber, sambil berbicara dengan rekan sesama partai Demokrat.

Inilah saatnya. Saat yang telah ditunggu-tunggu oleh reporter itu.

Anggota DPR Nick Rahall, seorang anggota partai demokrat dari West Virginia muncul dari ruangan itu.


Pria 60 tahun dengan alis lebat itu tidak terlihat seperti ksatria dari abad pertengahan. Bahkan, akar keluarganya berasal dari Libanon, bukan Eropa.

Namun Rahall adalah anggota freemason level 33 yang bergabung dengan perkumpulan rahasia itu sekitar 5 tahun sebelum ia mencalonkan diri menjadi anggota kongres tahun 1976.

"Ketika aku bergabung, ada banyak individu yang lebih senior yang membantuku. Kepada mereka, saya sangat berhutang budi sampai sekarang."

"Kami menyebut diri kami "travelers," Kata Rahall menjelaskan. "Untuk menjadi mason level 32 atau 33, ada banyak level yang harus dilewati sebelumnya. Dan jalan itu adalah jalan yang panjang."

Rahall mengatakan bahwa ia mendapatkan gelar level 33 lewat dua jalur : Lewat Scottish Rite dan York Rite. Itu adalah bagian dari tradisi freemason yang membuat Rahall menjadi Knight Templar.

Walaupun ia belum membaca novel Dan Brown, Rahall mengatakan bahwa ia mengerti mengapa freemason menarik begitu banyak teori konspirasi.

"Itu karena ada kode-kode untuk masuk ke dalam Lodge, dan semuanya dilakukan lewat ritual," Kata Rahall. "Para Mason sendiri turut andil dalam menciptakan mitos itu, padahal mereka mengetahui itu hanyalah sebuah mitos."

Reporter itu memberanikan diri untuk menanyakan pertanyaan terakhir.

Jadi, apakah ada yang namanya konspirasi global ?

"Tidak."

Tapi, jika ada, anda juga tidak akan mau memberitahukannya kepada saya kan ?

"Benar," Jawab Rahall sambil tersenyum.

Sang Knight Templar-pun berjalan menjauh ke lorong sambil tertawa geli.

END

Mencari freemason di Capitol Hill
BACA FULL»

Tim Paranormal di Intelijen Amerika

Up 0 komentar
"Yang memampukan seorang penguasa bijak dan jenderal yang baik untuk bisa menyerang, menaklukkan dan mencapai hasil yang melebihi jangkauan manusia biasa adalah informasi awal."

-- Sun Tzu - The Art of War --

Sun Tzu, mengucapkan kalimat tersebut 2.500 tahun yang lalu, namun pesan ini sungguh masih relevan hingga saat ini.
Mengumpulkan informasi mengenai kondisi musuh adalah salah satu kunci kemenangan dalam peperangan dan taktik ini merupakan sebuah praktek yang lazim dilakukan di dunia intelijen.

Namun, ketika intelijen di dunia Timur mulai menggunakan teknologi-teknologi barat yang canggih, Intelijen dunia barat malah kembali ke cara-cara tradisional yang populer di kebudayaan timur. Ini tercermin dari proyek rahasia CIA yang bocor ke publik tahun 1995, yaitu proyek Stargate.

Proyek Rahasia Stargate
Proyek ini adalah proyek rahasia pemerintah Amerika Serikat yang dijalankan oleh CIA, bekerja sama dengan badan intelijen dan militer lainnya seperti NSA (National Security Agency) dan angkatan darat. Proyek ini mulai aktif sekitar tahun 1970an hingga ditutup pada tanggal 30 Juni 1995.

Tujuan proyek ini adalah untuk menyelidiki fenomena paranormal seperti remote viewing (kemampuan mendapatkan informasi tertentu dari jarak jauh tanpa harus berada di lokasi), Precognition (meramalkan suatu peristiwa yang akan terjadi di masa datang) dan Telekinesis (memindahkan sebuah objek tanpa menyentuhnya).

Walaupun kedengarannya mengada-ngada, namun penggunaan teknik Remote Viewing misalnya, telah dipakai oleh intelijen Amerika pada beberapa black operation di masa lampau. Salah satu tokoh yang dikenal ahli dalam penggunaan teknik ini adalah Ingo Swann, yang di kemudian hari menjadi otak dari Stargate. Ingo Swann juga adalah orang yang pertama kali menggunakan istilah Remote Viewing.
Ingo Swann
Tentu saja, CIA tidak sekedar hanya tertarik menyelidiki fenomena ini. Mereka juga menyelidiki kemungkinan penggunaannya di dalam dunia intelijen.

Dalam proyek ini, para peneliti mengembangkan satu set protokol yang dimaksudkan untuk membuat pengalaman-pengalaman paranormal seperti remote viewing menjadi lebih scientific. Mereka juga secara aktif berusaha menemukan metode yang bisa meminimalisir ketidakakuratannya.

Proyek ini dianggap sebagai usaha terakhir dalam komunitas intelijen Amerika dan para "viewers" ini hanya akan diberi tugas jika semua usaha lain telah dicoba dan gagal.

Pada masa jayanya, proyek ini memiliki laboratorium penelitian hingga 14 unit di seluruh Amerika dan paling tidak ada 22 remote viewers yang bekerja untuk menyediakan data intelijen.

Ketika proyek ini ditutup pada tahun 1995, paling tidak masih ada tiga orang remote viewer yang masih aktif di CIA.

Remote Viewing dan Intelijen
Ketika tugas diberikan, seorang viewer akan masuk ke sebuah ruangan bersama seorang pemandu. Di ruangan ini viewer akan memproyeksikan pikirannya sambil berusaha tetap menjaga kesadarannya.

Sang pemandu kemudian akan menunjukkan sebuah lokasi atau kordinat sebuah wilayah di peta, lalu meminta viewer untuk mulai memproyeksikan pikirannya. Kemudian pemandu akan menanyakan apa yang dilihatnya. Sang viewer kemudian membuat catatan dan sketsa untuk menggambarkan impresi yang didapatkannya.

Salah satu aspek penting dalam teknik ini adalah, sang viewer tidak boleh memberikan penilaiannya sendiri atas impresi yang didapat. Jika ini diabaikan, maka impresi yang dihasilkan akan menjadi tidak akurat.

Tidak selesai sampai disitu, Jika viewer telah mendapatkan beberapa informasi, maka Informasi ini masih harus diverifikasi oleh pihak lain untuk menemukan penafsiran yang cukup tepat.

Walaupun informasi yang didapat para viewer tidak selalu berguna, namun, para viewer di proyek Stargate terbukti pernah menghasilkan beberapa informasi intelijen yang cukup luar biasa.

Keith Harary
Keith Harary adalah salah satu remote viewer yang direkrut ke dalam proyek Stargate.

Pada tahun 1979, terjadi krisis penyanderaan warga Amerika di Iran, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Iran Contra.

Keith diminta untuk menyelidiki situasi di Iran dengan remote Viewing. Kemudian, Keith mulai memproyeksikan pikirannya.

Dari penglihatannya, Ia berhasil mengetahui kalau salah satu warga Amerika yang disandera di Iran "mengalami Nausea (Perasaan selalu ingin muntah) dengan satu sisi tubuhnya terluka/rusak" dan sandera itu "akan dibawa pulang dengan pesawat terbang beberapa hari kemudian".

Informasi ini cukup akurat. Seorang sandera yang bernama Richard Queen ternyata mengidap lemah otot, mata rabun, kordinasi tubuh yang kacau balau, vertigo dan multiple sclerosis yang mempengaruhi saraf di satu sisi tubuhnya. Akibatnya, Queen dilepas oleh para penyandera di Iran dan presiden Jimmy Carter mengirim sebuah pesawat untuk membawanya pulang.

Joseph McMoneagle
Lain lagi kisah Joseph McMoneagle, juga seorang Viewer. Pada tahun 1979, ketika perang dingin masih berlangsung antara Rusia dan Amerika, ia berhasil mengetahui informasi mengenai jadwal peluncuran kapal selam Rusia terbaru.

Ia mengatakan kalau kapal selam itu akan diluncurkan empat bulan setelah prediksinya, yaitu sekitar bulan Januari 1980.

Foto satelit yang didapatkan oleh intelijen Amerika menunjukkan akurasi prediksi ini. Di antara rekan-rekannya di Stargate, McMoneagle memang dikenal mampu memprediksi sebuah peristiwa beberapa bulan sebelum terjadi.

Jadi, kemampuan yang dimilikinya lebih kearah precognitive dibanding remote viewing.

Kemampuan ini didapatkannya ketika ia mengalami Near Death Experience (pengalaman hampir mati) di tahun 1970an. Setelah itu, ia mulai mendapatkan pengalaman-pengalaman paranormal yang membuatnya direkrut ke dalam proyek Stargate.

Patrick Price
Patrick Price adalah seorang remote viewer yang lain. Berbeda dengan viewer lainnya, Patrick memiliki akurasi yang sangat luar biasa. Di dalam proyek Stargate, kemampuannya boleh dibilang menyamai Ingo Swann, sang otak dari Stargate, dan persaingan di antara keduanya telah melegenda di kalangan CIA.

Pada tahun 1973, Patrick diberikan sebuah kordinat di wilayah Rusia dan diminta mendeskripsikan impresi yang didapatkannya mengenai wilayah tersebut. Hasilnya, para petinggi militer terkejut karena ia mendeskripsikan adanya sebuah fasilitas militer super rahasia di tempat itu.
Patrick yang tidak memiliki latar belakang militer atau intelijen bahkan mampu menyediakan daftar nama proyek yang berhubungan dengan aktifitas yang sedang berlangsung, termasuk proyek yang sangat sensitif dan rahasia. Ia bahkan bisa menyebut nama kode untuk fasilitas itu, tata letaknya dan nama orang-orang yang terlibat dalam proyek rahasia itu secara akurat.

Salah seorang petinggi CIA pernah mendeskripsikan Patrick dengan kalimat "He was extraordinarily accurate, unbelievably accurate".

Sekarang kalian tahu mengapa Uni Sovyet bisa runtuh dan takluk dengan Amerika Serikat. Sayangnya Patrick meninggal pada tanggal 14 Juli 1975 sebelum sempat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi.

Paul H Smith
Pada tanggal 17 Mei 1987, Iran meluncurkan sebuah rudal yang kemudian menghancurkan kapal fregat Stark milik Amerika Serikat. Peristiwa ini mengejutkan dunia, namun tidak bagi mereka yang terlibat di Stargate karena tiga hari sebelumnya, salah seorang viewer bernama Paul H Smith telah memprediksinya.

Dalam bukunya yang berjudul "Reading the Enemy's Mind: Inside Star Gate: America's Psychic Espionage Program", Smith mengatakan kalau ada rekannya di Stargate yang bahkan bisa membengkokkan sendok dengan pikirannya.

Mengenai ditutupnya proyek Stargate, Smith menyalahkan birokrat di pemerintahan Amerika yang skeptis dan takut untuk mengambil risiko.

Lyn Buchanan
Lyn Buchanan adalah seorang sersan yang direkrut ke dalam proyek Stargate. Namun ia bukan seorang remote viewer.
Lyn Buchanan adalah seorang ahli telekinesis. Selain itu ia juga seorang ahli komputer. Dua kemampuan ini cukup untuk menarik perhatian petinggi militer yang segera merekrutnya ke dalam proyek Stargate.

They are still watching
Pada tahun 1995, CIA melihat bahwa proyek ini tidak memberikan hasil yang signifikan terhadap intelijen. Jadi, mereka memutuskan untuk menutup proyek senilai 20 juta dolar ini untuk selamanya, walaupun banyak yang percaya kalau mereka masih menjalankannya secara diam-diam.

Setelah ditutup secara resmi, para veteran stargate yang masih hidup mulai terbuka mengenai subyek remote viewing kepada publik Amerika. Salah seorang Viewer bernama David Morehouse misalnya, mendirikan sebuah perusahaan yang khusus melayani pelatihan remote viewing untuk pengembangan diri manusia.

Paul H Smith kemudian mendirikan RVIS, juga perusahaan yang bergerak dalam bidang pelatihan remote viewing. Ia juga kepala dari IRVA (International Remote Viewing Associations), sebuah organisasi yang terdiri dari para veteran Stargate dan paranormal swasta generasi terbaru.

Lyn Buchanan, sang ahli telekinesis, bersama dengan Mel Riley, remote viewer Stargate, mendirikan PSI (Problems Solutions Innovations) yang juga menyediakan jasa Remote Viewing.

Jadi, berhati-hatilah, karena kalian tidak tahu siapa yang sedang mengintip.

Tim Paranormal di Intelijen Amerika
BACA FULL»

Denver Airport - Markas Freemansonry?

Up 0 komentar
Kompleks bangunan besar itu memiliki lukisan-lukisan aneh dan patung-patung misterius di dalamnya. Bahkan di salah satu ruangannya terdapat sebuah prasasti yang mengandung simbol Freemason. Wajar kalau banyak yang menduga bangunan ini sebenarnya adalah markas rahasia New World Order. Selamat datang di Denver International Airport.


Denver International Airport yang memiliki luas 142 kilometer persegi ini memegang rekor sebagai bandara terbesar di Amerika Serikat dan bandara nomor tiga terbesar di dunia. Ada misteri besar di tempat ini. Menurut para penganut teori konspirasi, bandara ini sebenarnya adalah markas rahasia New World Order.

Mungkin kalian yang membacanya akan tertawa geli. Tetapi tunggu dulu, pernahkah kalian mendengar pepatah: tidak mungkin ada asap tanpa adanya api?

Ya, para penganut teori konspirasi memiliki alasannya sendiri dan saya akan memberikan beberapa contohnya.

Denver International Airport (DIA) mulai beroperasi secara penuh pada tahun 1995. Sebelum bandara ini dioperasikan, di Denver ada satu bandara yang sudah memenuhi standar internasional, yaitu bandara Stapleton. Ketika DIA dioperasikan secara penuh, bandara Stapleton ditutup untuk mencegah persaingan.

Padahal, DIA memiliki gerbang dan jalur penerbangan yang lebih sedikit dibanding bandara Stapleton. Manajemen pelayanan dan fasilitas di DIA malah jauh di bawah standar Stapleton. Satu-satunya kelebihan DIA dibanding Stapleton hanyalah luas lahannya. Saking luasnya, banyak orang yang menuding kalau ini adalah sebuah pemborosan.

Tetapi manajemen bandara mengatakan kalau lahan kosong itu diperlukan untuk perluasan fasilitas di masa datang.

Selain itu, DIA dibuat di wilayah yang banyak angin. Ini menyebabkan sering ditundanya penerbangan karena masalah ini. Herannya, bandara Stapleton justru malah berdiri di wilayah yang tidak memiliki masalah ini.

Bukan cuma itu, keanehan bandara ini bisa dilacak ke belakang ketika proses konstruksinya dimulai. Jika pada umumnya para pekerja atau kontraktor mengerjakan sebuah bangunan dari sejak awal proses konstruksi hingga selesainya bangunan, tidak demikian dengan bandara ini.

Para pekerja atau kontraktor disewa untuk mengerjakan bagian-bagian kecil dari konstruksinya. Ketika bagian itu sudah selesai, mereka akan menyewa kontraktor lain untuk mengerjakan bagian lainnya. Dengan metode ini, tentu saja tidak ada satu pekerja pun yang mengetahui gambaran besar konstruksi bandara ini.

Seakan-akan, ada sesuatu yang disembunyikan. Tidak ada yang bisa tahu dengan pasti, tetapi ada satu yang dicurigai.

Pada saat konstruksi berlangsung, lima bangunan besar telah selesai dibuat. Lalu, suatu hari, lima bangunan ini dianggap "salah konstruksi". Jadi, mereka mengubur bangunan-bangunan itu dan membuat bangunan baru di atasnya. Dalam proses konstruksi itu, mereka juga memindahkan 84 juta meter kubik tanah. Jumlah ini sangat besar dan tidak biasa sehingga banyak yang percaya kalau sebuah fasilitas bawah tanah sedang dibuat.

Selain faktor pembangunan yang misterius, kecurigaan lain juga timbul akibat pembengkakan biaya konstruksi dari 1,7 miliar dolar menjadi 4,8 miliar dolar. Ini selisih yang cukup luar biasa. Jika kalian pernah mengerjakan sebuah proyek, kalian pasti mengerti kalau pembengkakan biaya sebesar itu bisa menyebabkan kalian dipecat atau dipenjara.

Banyak yang mengatakan kalau pembangunan DIA adalah sebuah manajemen yang buruk. Sistem jalur bagasinya begitu buruk sehingga banyak orang menjulukinya sebagai "Industry Joke". Namun ini tidak mencegah pemerintah menggunakannya sebagai bandara utama.

Karena keanehan-keanehan ini, banyak yang percaya kalau bandara ini sebenarnya merupakan sebuah markas rahasia. Kecurigaan ini dikonfirmasikan oleh seorang mantan ahli geologi pemerintah bernama Phil Schneider yang mengatakan kalau di bawah DIA terdapat sebuah bangunan sedalam delapan lantai. Ia juga mengatakan kalau di bandara ini terdapat level elektromagnetik tinggi yang tidak biasa untuk sebuah bandara.

Tetapi pertanyaannya adalah, markas rahasia apakah yang tersembunyi di dalam bandara itu?

Banyak yang percaya kalau bandara itu sebenarnya berisi markas bawah tanah milik New World Order. Yang lain mengatakan kalau kompleks bandara itu mungkin adalah markas rahasia militer Amerika Serikat.

Kecurigaan-kecurigaan ini kemudian menjadi semakin kuat ketika terjadi kecelakaan-kecelakaan yang cukup aneh terhadap pesawat-pesawat di bandara.

Misalnya, pada Februari 2007, kaca 14 pesawat retak dengan kondisi yang cukup misterius. Otoritas penyelidikan mengatakan kalau kerusakan itu diakibatkan oleh benda-benda kecil yang beterbangan. Tetapi, tidak semua orang percaya dengan penjelasan resmi ini.

Pada Desember 2008, sebuah pesawat tergelincir di jalur penerbangan, lalu entah mengapa, api tiba-tiba muncul dari pesawat dan membakar pesawat dengan cepat. Untungnya tidak ada korban jiwa selain 14 penumpang yang terluka.

Kecelakaan-kecelakaan ini kemudian dihubung-hubungkan dengan kemungkinan eksperimen rahasia yang dilakukan di markas tersembunyi di bandara itu. Tentu saja teori ini tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya.

Selain masalah luas kompleks yang mencurigakan, fasilitas-fasilitas di bandara ini juga cukup menimbulkan tanda tanya.

Coba bayangkan, bandara ini memiliki kabel komunikasi fiber optik sepanjang 5.300 mil. Ini setara jarak antara New York dan Argentina. Lalu, sistem pengisian bahan bakarnya bisa menyalurkan 1.000 galon bahan bakar jet per menit lewat pipa sepanjang 28 mil. Kemudian ada 6 tangki bahan bakar yang masing-masingnya berisi 2,73 juta galon bahan bakar jet. Kapasitas ini terlalu besar untuk lalu lintas sehari-hari bandara ini. Bahkan di seluruh dunia tidak ada bandara yang memiliki kapasitas penyimpanan bahan bakar sebesar ini.

Tetapi, jika ada markas rahasia tersembunyi di bandara itu, maka wajar saja fasilitas dengan kapasitas raksasa itu diperlukan.

Bandara ini juga boleh dibilang terlalu mewah untuk ukuran sebuah bandara. Ornamen-ornamen, patung dan lukisan-lukisannya lebih mengingatkan kita pada museum Louvre dibanding sebuah bandara di negara bagian yang lebih terkenal karena pegunungannya.

Untuk menghiasi bangunan bandara, mereka mengimpor batu granit dari seluruh dunia yang kemudian digunakan untuk membuat lantai di terminal utama, seakan-akan para pengunjung peduli dengan asal granit tersebut.

Terminal utama di bandara itu bernama Jeppesen Terminal. Luasnya sangat menakjubkan, 140.000 meter persegi. Ukuran ini adalah yang paling besar di seluruh dunia. Nama lain terminal ini adalah Great Hall, sebuah nama yang mengingatkan orang dengan freemasonry.
Lalu, kalian mungkin akan berkata kalau itu cuma sebuah kebetulan. Tetapi, ternyata itu bukan cuma kebetulan karena di dalam terminal ini terdapat sebuah prasasti berisi kapsul waktu yang di permukaannya terdapat lambang Freemasonry yang terkenal.
Tidak heran karena peletakan prasasti ini dilakukan oleh anggota Freemasonry.

Lalu, Di bawah simbol itu, kita bisa menemukan tulisan "New World Airport Commission".
New World Airport Commission?

Apakah tidak ada nama lain yang tidak menggunakan kata "New World"?


Mungkin para Mason memang suka menggunakan istilah itu. Tidak salah, tetapi, dua kata ini bisa memberi bahan bakar yang cukup besar bagi para penganut teori konspirasi.

Kemudian, di lantai Great Hall ini juga terdapat tanda-tanda lain yang tidak biasa. Salah satunya adalah tulisan "DZIT DIT GAII". Kalimat misterius ini adalah sebuah kalimat dari bahasa asli suku Navajo yang berarti "The Mountain that is white" atau "Gunung berwarna putih".


Lalu, Di lantai bagian lain, tertera tulisan "Mt.Blanca".

Mt.Blanca adalah sebuah gunung yang terletak di Colorado dan merupakan salah satu dari empat tempat suci kaum Navajo. Ini konsisten dengan prasasti sebelumnya yang juga ada hubungan dengan Navajo.

Tetapi, ada tafsiran lain. Di Perancis, Mt.Blanca atau Mont Blanc ternyata merupakan nama gunung tertinggi di Alpen. Nama Mont Blanc ini berarti Gunung putih dalam bahasa Perancis yang artinya sama dengan DZIT DIT GAII.

Menariknya, di kaki gunung ini, lebih dari seribu tahun yang lalu, para leluhur Knight Templar membuat dan menandatangani pakta perjanjian Templar.

Knight Templar memang sering dikaitkan dengan Freemasonry.

Selain ukiran-ukiran misterius di Great Hall, hiasan misterius lainnya juga bisa ditemukan di tempat lain di kompleks bandara ini.

Di halaman bandara ini ada sebuah patung kuda. Jika saya adalah seorang seniman dan disuruh membuat sebuah patung kuda, maka percayalah kalau saya akan membuat sebuah patung kuda yang gagah dan indah sehingga setiap yang melihatnya pun akan merasa senang. Namun, seniman pembuat patung kuda di bandara ini yang bernama Luis Jimenez memutuskan untuk membuat sebuah patung kuda yang aneh.

Patung ini memiliki wajah cukup menakutkan. Tidak cukup sampai disitu, Jimenez memutuskan untuk menambahkan lampu merah di kedua matanya. Kedua mata merah ini cukup untuk membuat seorang anak kecil mengalami mimpi buruk di tidurnya.

Tidak heran, orang-orang menyebut kuda ini "Blue Devil Horse" atau "Bluecifer".

Apa motivasi Jimenez membuatnya?

Entahlah, kita sudah tidak bisa bertanya lagi kepadanya karena ketika sedang mengerjakan patung kuda ini, sebuah potongan dari patung ini jatuh dan menimpanya. Jimenez Tewas oleh kuda ciptaannya.
Kemudian, dari prasasti yang saya singgung sebelumnya, kita tahu kalau bandara ini memang dibangun atas partisipasi para Mason. Tetapi anehnya, bandara ini juga dikaitkan dengan musuh Freemasonry, yaitu NAZI. Kecurigaan pertama muncul jika kita melihat bandara ini dari langit.

Apa yang segera terlintas di pikiran kalian?

Ya, lambang NAZI. Walaupun tidak terlalu mirip, Namun, struktur bangunan yang cukup unik ini membuat para penganut teori konspirasi semakin percaya kalau bandara ini memang dibangun untuk suatu tujuan rahasia.

Selain itu, lukisan-lukisan dinding di dalam bandara sepertinya juga menunjukkan adanya selera yang aneh dan juga memiliki hubungan dengan NAZI.

Salah satu lukisan dinding di tempat itu menggambarkan kota yang terbakar. Lalu di bawahnya terlukis seorang wanita Afrika dengan pakaian tradisional, wanita indian Amerika dan seorang wanita pirang dengan simbol bintang Daud di dadanya dengan sebuah alkitab di tangannya.

Masing-masing wanita itu terbaring tak bernyawa di dalam sebuah peti mati.
Lalu, di lukisan lainnya, terlihat seorang figur alien atau malaikat maut yang menggunakan pakaian militer NAZI dengan masker gas serta memegang pedang dan senapan mesin di tangannya. Ujung pedangnya menusuk ke arah seekor merpati putih (yang biasanya melambangkan perdamaian dunia).

Figur ini dikelilingi oleh wanita yang sedang menggendong bayi-bayi yang sudah mati.

Di kanan bawah lukisan terlihat adanya sebuah lembaran kertas.
Kalimat-kalimat yang tertulis di atas kertas itu sesungguhnya adalah tulisan Hama Herchenberg, seorang bocah Yahudi berusia 14 tahun yang tewas pada tanggal 18 Desember 1943 di kamp konsentrasi Auschwitz. Sekali lagi, kita melihat adanya hubungan bandara ini dengan NAZI. 

Memang, biasanya para seniman suka dengan hal-hal yang tidak biasa, namun siapakah yang pernah berpikir untuk melukis hal-hal semacam ini di sebuah bandara internasional. Dan yang paling membingungkan adalah, mengapa otoritas bandara mengijinkan lukisan-lukisan ini dibuat di bandara mereka?

Lukisan-lukisan itu dibuat oleh seniman bernama Leo Tanguma. Pada sebuah wawancara Mr.Tanguma mengaku kalau ia diberikan petunjuk mengenai detail gambar yang harus dilukis. Namun anehnya, pada wawancara berikutnya, Mr.Tanguma menyangkal pernyataannya dan mengatakan kalau isi lukisan itu adalah murni inspirasinya.

Maksud apakah yang tergambar pada lukisan-lukisan itu? banyak yang percaya kalau lukisan-lukisan itu sebenarnya menggambarkan maksud New World Order bagi dunia, yaitu kekacauan dan pengurangan populasi.

Namun, jika kita berusaha menghubungkan ornamen-ornamen bandara ini dengan teori konspirasi, mungkin kita akan mengalami kesulitan untuk memikirkan adanya kerjasama antara Freemasonry dengan NAZI. Kita tahu kalau NAZI adalah pihak yang paling memusuhi Freemasonry.

Jadi mungkin memang tidak ada konspirasi dan jawaban yang lebih masuk akal adalah bandara ini dibangun dengan dana dan campur tangan Freemasonry, namun dihiasi oleh seniman yang punya karya dan ideologi yang tidak biasa. Dengan kata lain, tidak ada markas rahasia.

Tetapi, jika bandara ini memang dibangun untuk menampung markas rahasia New World Order, maka saya rasa, saya perlu mengacungkan jempol karena mereka telah berani membangun sebuah markas rahasia tepat di bawah hidung jutaan pengunjung bandara.


Denver Airport - Markas Freemansonry?
BACA FULL»

Perkumpulan Rahasia Skull and Bones

Up 0 komentar
Pada pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2004, dua calon presiden saling berhadapan. George W. Bush dari partai republik berhadapan dengan senator John Kerry dari partai Demokrat. Walaupun berbeda partai dan ideologi, kedua tokoh ini memiliki satu kesamaan. Keduanya sama-sama bonesmen, yaitu anggota perkumpulan rahasia universitas Yale, Skull and Bones.

Pertarungan dua Bonesmen
"Pada tahun akhir saya di kampus, saya bergabung dengan Skull and Bones, sebuah perkumpulan rahasia, begitu rahasianya, sehingga saya tidak dapat mengungkapkan apa-apa lagi."

George W. Bush menulis kalimat itu di dalam buku otobiografinya, A charge to keep.

Menjelang pemilihan presiden tahun 2004, kalimat yang sama diulangi lagi olehnya ketika Tim Russert, wartawan NBC News, meminta pendapatnya mengenai fakta kalau ia dan John Kerry adalah anggota Skull and Bones.

Karena tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, Russert kemudian menanyakan hal yang sama kepada Kerry, Namun, Kerry hanya menjawab," Tidak banyak yang bisa saya katakan. Itu rahasia."

Universitas Yale berdiri pada tahun 1701 dan berlokasi di New Haven, Connecticut. Universitas itu dikenal sebagai salah satu universitas terbaik di dunia. John Kerry lulus dari tempat itu pada tahun 1966 sedangkan Bush lulus pada tahun 1968.

George W. Bush sendiri berasal dari keluarga terpandang yang memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan Skull and Bones. Kakeknya, senator Prescott Bush, juga seorang bonesmen. Demikian juga dengan ayahnya, George H.W. Bush, dan pamannya Jonathan Bush.

Di pihak John Kerry, kakak ipar dari pernikahan pertamanya adalah seorang bonesmen. Setelah bercerai, ia menikah dengan Teresa Heinz yang pernah menikah dengan senator John Heinz. Ayah John Heinz juga seorang Bonesmen.

Jadi, pemilihan presiden Amerika tahun 2004 adalah tahun Skull and Bones dan media-media utama di Amerika mulai mempertanyakan fakta ini. Ini cukup luar biasa karena media utama Amerika jarang menurunkan berita mengenai Teori Konspirasi.

Apakah Skull and Bones benar-benar memiliki pengaruh sehebat itu?
Sejarah Skull and Bones
Skull and Bones didirikan pada tahun 1832 oleh mahasiswa Yale bernama William Huntington Russel. Russel berasal dari sebuah keluarga kaya yang mendapatkan hartanya dari bisnis perdagangan opium.

Pada awal tahun 1830, Russel pergi ke Jerman untuk belajar selama setahun. Di sana, ia bertemu dengan pemimpin sebuah perkumpulan rahasia dan segera menjalin persahabatan dengannya. Perkumpulan ini disebut memiliki keterkaitan dengan okultisme dan menggunakan kepala orang mati sebagai lambangnya.

Saat itu, di Amerika sedang beredar sentimen anti freemasonry yang sangat kuat. Partai anti mason didirikan dan banyak politikus berkampanye untuk melarang aktifitas Freemasonry. Dampak dari kampanye ini kemudian mempengaruhi semua organisasi yang bersifat rahasia, termasuk perkumpulan-perkumpulan mahasiswa.

Ketika Russel kembali ke Yale, ia menemukan kalau sentimen inipun mempengaruhi perkumpulan-perkumpulan yang ada di situ, termasuk perkumpulan favoritnya, Phi Betta Kappa, yang mulai menanggalkan tradisi kerahasiaan mereka.

Melihat situasi ini, Russel menjadi sangat marah dan bertekad untuk membalas dendam.

Lalu ia mengumpulkan para mahasiswa dari keluarga berpengaruh dan mengajak mereka untuk mendirikan sebuah perkumpulan rahasia yang akan segera menjadi salah satu perkumpulan rahasia paling berpengaruh di Amerika.

Tindakan ini merupakan simbol perlawanan Russel terhadap arus politik di Amerika.
William Huntington Russel
Maka lahirlah The Brotherhood of Death atau The Order of the Skull and Bones yang kemudian berubah menjadi Skull and Bones saja.

Lambangnya adalah sebuah tengkorak dengan tulang bersilang dengan angka 322 tertera di bawahnya. Tidak ada yang bisa memastikan maksud 3 angka tersebut, namun salah satu versi menyebutkan kalau angka itu menunjukkan bahwa perkumpulan itu didirikan pada tahun 1832 dan merupakan korps ke-2 dari perkumpulan rahasia okultis yang dijumpai Russel di Jerman.

Salah satu rekan Russel yang turut mendirikan Skull and Bones adalah Alphonso Taft. Di kemudian hari, anaknya yang bernama William Howard Taft akan menjadi presiden Amerika Serikat ke-27. Tentu saja ia juga adalah seorang bonesmen dan menjadi bonesman pertama yang berhasil menduduki kursi presiden Amerika Serikat.

Tidak lama setelah Skull and Bones berdiri, paling tidak beberapa perkumpulan rahasia lain seperti Scroll and Keys yang juga berdiri di Yale. Namun tidak ada satupun yang bisa menandingi pengaruh Skull and Bones.

Pada tahun 1856, keluarga Russel membangun sebuah bangunan yang dipakai sebagai markas perkumpulan ini. Bangunan kokoh tanpa jendela ini dikenal dengan sebutan Tomb atau makam.

Dari bangunan misterius ini, para bonesmen dilahirkan dan dipersiapkan untuk menjadi para pemimpin Amerika di masa datang.

Perekrutan Anggota
Pada musim semi setiap tahun, para anggota senior Skull and Bones mulai merekrut anggota-anggota baru. Karena memang hanya dimaksudkan sebagai perkumpulan elit, mereka hanya memilih 15 anggota setiap tahun. Semuanya laki-laki. Hanya pada tahun-tahun belakangan ini keanggotaan mereka mulai meliputi wanita.

Tidak ada yang mengetahui pasti dasar pemilihan ini. Namun biasanya para anggota baru dipilih karena latar belakang keluarga atau reputasi mereka.
Anggota Skull and Bones tahun 1947 - George H.W Bush berdiri di paling kanan
Setelah 15 anggota baru terpilih, mereka harus menjalani tradisi atau ritual wajib seperti berbaring di dalam peti mati, bergulat di lumpur, mencium tengkorak dan memberikan pengakuan mengenai sejarah kehidupan seksual mereka di hadapan anggota-anggota lain.

Salah satu alumni Yale bernama Alexandra Robbins telah lama tertarik dengan kelompok ini. Ia menulis sebuah buku berjudul "Secrets of the Tombs: Skull and Bones, the Ivy League, and the Hidden Paths of Power." Robbins sendiri adalah anggota Scroll and Keys.

Menurutnya ritual ini dilakukan untuk menciptakan ikatan yang kuat di antara anggota.
"Itulah sebabnya mereka menceritakan sejarah kehidupan seksual mereka. Jika kamu ingin menciptakan ikatan persahabatan yang kuat dalam waktu sesingkat mungkin, maka ritual itu cukup masuk akal."
Anggota-anggota Skull and Bones

Setelah diterima menjadi anggota, mereka akan diberikan nama julukan yang unik. Anggota dengan badan paling tinggi akan diberi nama Long Devil. Jika ada di antara anggota yang menjadi kapten regu football, maka nama julukannya adalah Boaz.

Kebanyakan nama diambil dari literatur sastra atau keagamaan seperti Hamlet, Remus, Thor, Baal atau Odin. George H.W. Bush memiliki nama julukan Magog. Sedangkan anaknya, George W. Bush, karena belum bisa memutuskan nama yang ingin dipakai, diberi julukan "Temporary", nama yang kemudian tetap melekat padanya.

Walaupun terdengar seperti sebuah perkumpulan anak-anak iseng, alumni perkumpulan ini di kemudian hari berhasil memegang jabatan-jabatan penting di Amerika, mulai dari hakim agung, jaksa, senator, pejabat intelijen, duta besar dan tentu saja Presiden Amerika Serikat.

Selain memegang jabatan politik, mereka juga berhasil menjadi para pengusaha ternama. Contohnya adalah Henry Luce, pendiri majalah Time dan Frederick Smith, pendiri FedEx serta Harold Stanley, pendiri Morgan Stanley, salah satu institusi keuangan terbesar di dunia,

Sama seperti perkumpulan rahasia lainnya, Skull and Bones juga memiliki misterinya sendiri.


Misteri Tengkorak Geronimo
Sejak lama beredar rumor yang menyebutkan kalau para bonesemen memiliki tengkorak Geronimo di dalam markas mereka. Geronimo sendiri adalah kepala suku indian Apache yang tewas tahun 1909 dan terkenal karena perlawanannya kepada pasukan Amerika Serikat.

Kisah ini bermula ketika Ned Anderson, kepala suku Apache di Arizona, berkampanye untuk mengembalikan kerangka Geronimo ke tanah Apache di Arizona. Selama masa kampanyenya, ia menerima sebuah surat misterius dari seseorang yang mengaku sebagai anggota Skull and Bones yang mengatakan kalau para bonesmen memiliki tengkorak geronimo di markas mereka.

Surat itu menyertakan foto sebuah tengkorak di dalam kotak kaca.

Rumor ini mendapatkan validitasnya ketika pada tahun 2005 seorang sejarawan menemukan sebuah surat dari tahun 1918 yang ditulis oleh Winter Mead untuk F. Trubee Davison, keduanya bonesmen. Dalam surat itu Mead menceritakan kalau enam orang bonesmen, salah satunya adalah Prescott Bush, mencuri tengkorak Geronimo dari kuburan di Fort Sill pada tahun 1918.

Kisah ini cukup menarik perhatian karena keturunan Geronimo yang masih hidup mengajukan tuntutan hukum kepada para Bonesmen untuk mengembalikan tengkorak itu.

Namun, sebagian sejarawan percaya kalau tengkorak yang ada di markas Bonesmen bukan milik Geronimo karena pada tahun 1918 makamnya tidak memiliki tanda sama sekali. Kemungkinan para Bonesmen telah mencuri tengkorak yang salah.

Hingga hari ini, kisah ini masih menjadi salah satu misteri Skull and Bones yang paling menarik, apalagi didukung dengan fakta kalau para bonesmen sepakat menolak berkomentar mengenai rumor ini ataupun mengenai tuntutan hukum dari keturunan Geronimo.

Skull and Bones dan CIA
Selain kisah mengenai tengkorak Geronimo, misteri lain yang menyelimuti Skull and Bones adalah hubungan mereka dengan Central Inteligency Agency (CIA).

Menurut para penganut teori konspirasi, Skull and Bones berada di balik pendirian organisasi intelijen ini. Dugaan ini didasarkan fakta kalau beberapa pendiri CIA adalah bonesmen. George H.W. Bush sebelum menjabat presiden Amerika ke-41 juga pernah menjabat sebagai kepala CIA.

Isu ini mengakar cukup kuat sehingga CIA sendiri turun tangan membantahnya. Bantahan ini didukung oleh Gaddis Smith, Profesor Emeritus Sejarah di Yale. Katanya:

"Ada penjelasan yang lebih sederhana mengenai ini. Setelah perang dunia II, kantor Office of Strategic Services, Cikal bakal CIA, memang merekrut para mahasiswa-mahasiswa cerdas dari Ivy Leagues (Universitas-univeritas terbaik) seperti Yale, Harvard dan Princeton. Jadi, tidak ada konspirasi besar disini."

Skull and Bones - Konspirasi?
Sudah tiga abad Yale menyediakan pemimpim-pemimpin masa depan untuk Amerika. Karena itu Yale sering disebut sebagai laboratorium kepemimpinan. Menurut presiden Yale University, Richard Levin, Selain reputasi akademisnya, Yale juga menyediakan tempat untuk belajar mengenai kepemimpinan karena di kampus itu sendiri terdapat 250 organisasi resmi. Wajar kalau Yale banyak menghasilkan pemimpin-pemimpin di Amerika.

Contohnya, empat penandatangan deklarasi kemerdekaan adalah alumni Yale. Demikian juga empat dari enam presiden Amerika terakhir (Gerald Ford, Bush senior, Bush junior dan Bill Clinton).

Jadi, tidak ada konspirasi Skull and Bones, termasuk dalam pemilihan presiden Amerika tahun 2004.

Bagaimanapun juga, fakta ini tetap saja menarik perhatian. Alexandra Robbins berkata:
"Apa yang membuat semuanya menarik adalah fakta kalau mereka hanya merekrut 15 anggota pertahun, yang artinya hanya ada sekitar 600 anggota yang masih hidup. Sekarang dua diantaranya saling berhadapan. Bukankah luar biasa?"
Namun, Robbins mengakui kalau Skull and Bones memang berbeda dengan perkumpulan rahasia lainnya seperti Freemasonry yang memiliki filosofi dan akar pengajaran yang cukup kuat.

"Tidak ada pengajaran khusus yang harus mereka sebarkan," Kata Robbins. "Yang mereka miliki hanyalah agenda untuk menempatkan para anggotanya di posisi-posisi berpengaruh.

Ketika Bush memerintah, paling tidak ia telah menunjuk 10 bonesmen untuk menduduki jabatan penting di pemerintahan.

Jadi, Skull and Bones mungkin memang tidak memiliki ambisi untuk menguasai dunia atau menciptakan New World Order. Yang mereka lakukan hanyalah mempraktekkan nepotisme kekuasaan. Bukankah hal ini juga terjadi di seluruh dunia dan kelompok?

Mengenai para bonesmen, wartawan Time, M.J Stephey, berkata:
"jika kita menghilangkan latar belakang keluarga, pengaruh kekuasaan dan kekayaan mereka, maka Skull and Bones hanyalah sebuah klub mahasiswa aneh yang suka dengan permainan Dungeon and Dragon."
Ron Rosenbaum, seorang jurnalis yang pernah mengekspose mengenai Skull and Bones di majalah Esquire pada tahun 1977 sedikit banyak setuju dengan pendapat Stephey. Ia berkata:

"Kebanyakan tokoh-tokoh yang turut membantu membentuk karakter nasional Amerika di abad terakhir ini adalah mereka yang karakternya dibentuk oleh Skull and Bones. Tetapi, perkumpulan ini bukan komplotan rahasia yang memerintah dunia. Mereka hanya jaringan pengaruh dan kekuasan yang jarang diberitakan."
Di luar markas Skull and Bones, sebuah truk laundry terlihat. Ben Barrett, sang petugas laundry, baru saja keluar dari "Tomb" dengan satu kantong pakaian kotor. Sejak lama ia memang bertugas mengambil pakaian kotor para bonesmen.
Adakah sesuatu yang aneh?

"Hanya ada taplak meja dan kain lap," Jawabnya.

Tidak ada jubah bertudung? atau kostum iblis?

"Tidak. Hanya ada Linen dan Taplak meja."



Perkumpulan Rahasia Skull and Bones 
BACA FULL»