Lubang misterius menyerupai gua besar terlihat di Antartika
Adakah markas militer rahasia atau markas alien di Antartika ? Sebuah struktur berbentuk lubang pintu terlihat di sebuah bukit batu bersalju di Antartika. Lubang itu sepertinya dibuat oleh tangan-tangan manusia.
Posisi lubang itu adalah 66 33' 11.58"S, 99 50' 17.86"E. Apakah lubang itu hasil buatan tangan manusia, ataukah hanya sebuah lubang yang tercipta karena ganasnya alam Antartika ?
Foto dibawah ini adalah foto yang diambil tanggal 23 Februari 2006 dibandingkan dengan foto yang diambil setelahnya. Pada foto 23 Februari 2006, lubang itu belum ada atau tertutup oleh salju. Tapi hari-hari berikutnya ketika salju tersingkir, terlihatlah sebuah lubang yang luar biasa besar.
Foto dibawah ini adalah foto yang diambil tanggal 23 Februari 2006 dibandingkan dengan foto yang diambil setelahnya. Pada foto 23 Februari 2006, lubang itu belum ada atau tertutup oleh salju. Tapi hari-hari berikutnya ketika salju tersingkir, terlihatlah sebuah lubang yang luar biasa besar.
Setelah dilakukan pengukuran, maka pintu lubang itu diperkirakan memiliki tinggi sekitar 30 meter dengan lebar 90 meter. Cukup besar untuk keluar masuk pesawat terbang.
Sudah lama beredar isu kalau militer Amerika memiliki markas rahasia di Antartika. Bahkan Nazi juga pernah dikabarkan membangun markas di tempat itu. Namun Tidak ada yang mengetahui pasti kebenarannya.
Walaupun bentuk lubang itu memang menarik perhatian, saya rasa belum tentu juga lubang itu buatan tangan manusia. Bukankah Alam juga pandai membuat gua-gua yang indah ?
Walaupun bentuk lubang itu memang menarik perhatian, saya rasa belum tentu juga lubang itu buatan tangan manusia. Bukankah Alam juga pandai membuat gua-gua yang indah ?
Lubang misterius menyerupai gua besar terlihat di Antartika
Formasi misterius Sand Circle di El Gouna
Sejak saya rajin memposting berita mengenai Crop circle, selalu ada yang bertanya, mengapa Crop circle hanya terjadi di ladang gandum ? Mengapa tidak pernah terjadi di sawah di Indonesia ? Pertanyaan wajar ! Jadi saya berusaha mencari kemunculan crop circle di tempat lain yang tidak umum, dan saya menemukannya.
Sebenarnya crop circle tidak hanya terjadi di ladang gandum. Crop circle pernah juga terjadi di ladang jagung dan kebun bunga. Saya memang tidak bisa menemukan adanya crop circle di persawahan Indonesia, tapi saya menemukan "crop circle" yang terbentuk diatas gurun pasir El Gouna, Mesir.
Para fans crop circle, anda pasti akan menyukai ini. Perkenalkan, Formasi Sand Circle yang misterius di Mesir !
Foto lingkaran pasir ini (sand circle) pertama kali dipublikasikan pada Mei 2001 oleh majalah "The Spiral", yaitu sebuah majalah yang khusus membahas masalah crop circle.
Jika anda menggunakan google earth, maka masukkan kordinat : 27 22'48.47"N 33 37'55.50E. Maka anda akan dibawa menuju El Gouna, Mesir, persis ke lokasi sand circle ini. Saya telah memverifikasi ulang kordinat tersebut dengan google earth, dan formasi itu masih berada disana. Inilah gambarnya :
Para fans crop circle, anda pasti akan menyukai ini. Perkenalkan, Formasi Sand Circle yang misterius di Mesir !
Foto lingkaran pasir ini (sand circle) pertama kali dipublikasikan pada Mei 2001 oleh majalah "The Spiral", yaitu sebuah majalah yang khusus membahas masalah crop circle.
Jika anda menggunakan google earth, maka masukkan kordinat : 27 22'48.47"N 33 37'55.50E. Maka anda akan dibawa menuju El Gouna, Mesir, persis ke lokasi sand circle ini. Saya telah memverifikasi ulang kordinat tersebut dengan google earth, dan formasi itu masih berada disana. Inilah gambarnya :
Namun anehnya, hanya sedikit sekali infomasi mengenai Sand Circle ini di Internet, karena itu saya tidak bisa menemukan penjelasan tambahan mengenai lingkaran ini. Seperti siapakah yang membuatnya ? untuk apa ? dan kapan pertama kali terekspose ?
Jadi untuk sementara kita anggap saja ini adalah sebuah karya seni yang luar biasa, kecuali anda memiliki informasi yang tidak saya ketahui, Ok.
UPDATE 19 Oktober 2009
Informasi tambahan dari pembaca. Ternyata formasi ini dibuat oleh seorang seniman Yunani, Danae Stratou. Karya ini disebut "Desert Breath" dan dibuat dari tahun 1995-1997. Karya ini dimaksudkan untuk hilang seiring berjalannya waktu. Tapi karena memang karya ini luar biasa, saya tetap akan mengkategorikannya sebagai "situs dan tempat misterius". Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai karya seni ini, kunjungi link sumber dibawah ini.
Jadi untuk sementara kita anggap saja ini adalah sebuah karya seni yang luar biasa, kecuali anda memiliki informasi yang tidak saya ketahui, Ok.
UPDATE 19 Oktober 2009
Informasi tambahan dari pembaca. Ternyata formasi ini dibuat oleh seorang seniman Yunani, Danae Stratou. Karya ini disebut "Desert Breath" dan dibuat dari tahun 1995-1997. Karya ini dimaksudkan untuk hilang seiring berjalannya waktu. Tapi karena memang karya ini luar biasa, saya tetap akan mengkategorikannya sebagai "situs dan tempat misterius". Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai karya seni ini, kunjungi link sumber dibawah ini.
Formasi misterius Sand Circle di El Gouna
Misteri segitiga bermuda
Dalam satu abad terakhir ini diperkirakan sekitar 50 kapal laut dan 20 pesawat terbang menghilang secara misterius di suatu wilayah yang disebut segitiga bermuda. Tidak heran banyak orang menyebut wilayah ini dengan nama segitiga setan. Setelah hampir satu abad berlalu, adakah misteri yang masih tersisa dari segitiga bermuda ?
Segitiga bermuda membentang di lautan Atlantik yang dibatasi oleh garis yang menghubungkan Florida, pulau bermuda dan puerto rico. Luasnya sekitar 1,2 juta km2. Misterinya dimulai ketika banyak kapal laut, perahu dan pesawat terbang menghilang secara misterius di wilayah ini. Menurut para peneliti, di wilayah ini hukum fisika dilanggar habis-habisan.
Bahkan hingga kini, segitiga bermuda masih sering menjadi topik favorit buku-buku novel dan film-film Holywood. Kisahnya tidak pernah habis dibahas di situs-situs paranormal dan misteri, termasuk di blog ini.
Nama segitiga bermuda awalnya datang dari seorang wartawan bernama Vincent Gaddis yang menulis artikel berjudul "The deadly bermuda triangle" yang terbit pada FebruarI 1964 di majalah Argosy. Namun Legenda ini dihidupkan dan dipopulerkan oleh seorang penulis bernama Charles Berlitz yang menulis buku berjudul "The Bermuda Triangle" pada tahun 1974.
Salah satu kisah pertama mengenai misteri ini adalah peristiwa yang terjadi pada tahun 1918. Pada saat itu sebuah kapal bernama USS Cyclops yang memiliki panjang 542 kaki dan membawa batubara untuk angkatan laut Amerika sedang berlayar dari Salvador ke Maryland. Kapal itu tidak pernah sampai ke tujuan. Para pencari hanya menemukan keterangan bahwa kapal itu berlabuh di Barbados pada tanggal 3 dan 4 Maret untuk menambah persediaan. Setelah itu, hilang tanpa jejak.
Kisah lain yang populer adalah misteri hilangnya 5 pesawat militer Amerika (flight 19) pada tanggal 5 Desember 1945. Pada hari itu, 5 pesawat pembom Avenger berangkat dari pangkalan angkatan laut di Fort Lauderdale, Florida pada pukul 2:10 sore. Kelima pesawat itu dikemudikan oleh para prajurit penerbang dengan dipimpin oleh Lt. Charles Taylor.
Satu setengah jam kemudian, Lt Robert Cox di pangkalan menerima transmisi radio dari Lt. Charles Taylor yang mengatakan bahwa kompasnya berhenti bekerja dan ia kebingungan menentukan arah. Selama beberapa jam berikutnya, pangkalan masih bisa menerima komunikasi radio dari lima pesawat itu hingga komunikasi terputus total pada pukul 7:04 malam.
Dua pesawat kemudian diperintahkan terbang untuk mencari kelima pesawat itu. Salah satu pesawat pencari tidak pernah kembali ke pangkalan. Sang penolong telah bergabung dengan kelima pesawat tersebut, menghilang begitu saja.
Misteri ini telah membuat berbagai teori muncul ke permukaan. Menurut para ufolog, di dasar laut Atlantik tempat segitiga bermuda ada markas alien yang menculik para kapal dan pesawat. Menurut para penganut new age, pesawat dan kapal menghilang karena residu kristal yang berasal dari pulau Atlantis yang misterius. Menurut para spiritualis, segitiga bermuda adalah pintu menuju dimensi keempat.
Menurut peneliti yang lebih rasional, fenomena ini bisa disebabkan karena gangguan elektromagnetik. Bagi para skeptis, yang paling bertanggung jawab adalah cuaca buruk, ketidakberuntungan, bajak laut, navigator yang inkompeten dan human error.
Menarik, karena teori-teori tersebut tidak berakhir sampai disana. Seorang Psikiater bernama Dr Kenneth McCall memiliki teori lain. Ia melacak sejarah segitiga bermuda hingga ratusan tahun sebelumnya dan menemukan bahwa wilayah itu dulunya adalah tempat lalu lalangnya kapal pedagang barat. Dan ia menemukan satu fakta mengejutkan. Pada masa perdagangan budak, diperkirakan 10 juta budak dibuang ke laut itu, apakah karena mereka terkena penyakit, atau karena hukuman.
Menurut Dr McCall, arwah 10 juta budak itu dapat mengacaukan pikiran para pilot atau navigator yang melintas. Hmm. lumayan masuk akal.
Misteri segitiga bermuda terus berlanjut hingga tahun 2000. Pada saat itu sebuah kapal Inggris yang tenggelam 70 tahun sebelumnya (bukan di segitiga bermuda) berhasil diangkat dari dasar laut. Kapal ini terbukti menjadi kunci pengungkapan misteri Segitiga bermuda yang lebih rasional, yaitu gas Metana.
Menurut mereka di wilayah tertentu di lautan, kadang gas metana tersembur keluar dari dasar laut. Naiknya gas ini ke permukaan menyebabkan berkurangnya kepadatan air laut dan akan menyebabkan apapun yang ada di permukaan laut tenggelam. Bahkan jika para awak kapal terjun ke permukaan dengan pelampung, tetap saja mereka akan tenggelam.
Dan di wilayah segitiga bermuda, ditemukan beberapa bagian dimana gas metana biasa menyembur ke permukaan laut. Ini memang bisa menjelaskan penyebab tenggelamnya kapal laut. Tapi masih belum bisa menjelaskan penyebab hilangnya pesawat terbang.
Bahkan hingga kini, segitiga bermuda masih sering menjadi topik favorit buku-buku novel dan film-film Holywood. Kisahnya tidak pernah habis dibahas di situs-situs paranormal dan misteri, termasuk di blog ini.
Nama segitiga bermuda awalnya datang dari seorang wartawan bernama Vincent Gaddis yang menulis artikel berjudul "The deadly bermuda triangle" yang terbit pada FebruarI 1964 di majalah Argosy. Namun Legenda ini dihidupkan dan dipopulerkan oleh seorang penulis bernama Charles Berlitz yang menulis buku berjudul "The Bermuda Triangle" pada tahun 1974.
Salah satu kisah pertama mengenai misteri ini adalah peristiwa yang terjadi pada tahun 1918. Pada saat itu sebuah kapal bernama USS Cyclops yang memiliki panjang 542 kaki dan membawa batubara untuk angkatan laut Amerika sedang berlayar dari Salvador ke Maryland. Kapal itu tidak pernah sampai ke tujuan. Para pencari hanya menemukan keterangan bahwa kapal itu berlabuh di Barbados pada tanggal 3 dan 4 Maret untuk menambah persediaan. Setelah itu, hilang tanpa jejak.
Kisah lain yang populer adalah misteri hilangnya 5 pesawat militer Amerika (flight 19) pada tanggal 5 Desember 1945. Pada hari itu, 5 pesawat pembom Avenger berangkat dari pangkalan angkatan laut di Fort Lauderdale, Florida pada pukul 2:10 sore. Kelima pesawat itu dikemudikan oleh para prajurit penerbang dengan dipimpin oleh Lt. Charles Taylor.
Satu setengah jam kemudian, Lt Robert Cox di pangkalan menerima transmisi radio dari Lt. Charles Taylor yang mengatakan bahwa kompasnya berhenti bekerja dan ia kebingungan menentukan arah. Selama beberapa jam berikutnya, pangkalan masih bisa menerima komunikasi radio dari lima pesawat itu hingga komunikasi terputus total pada pukul 7:04 malam.
Dua pesawat kemudian diperintahkan terbang untuk mencari kelima pesawat itu. Salah satu pesawat pencari tidak pernah kembali ke pangkalan. Sang penolong telah bergabung dengan kelima pesawat tersebut, menghilang begitu saja.
Misteri ini telah membuat berbagai teori muncul ke permukaan. Menurut para ufolog, di dasar laut Atlantik tempat segitiga bermuda ada markas alien yang menculik para kapal dan pesawat. Menurut para penganut new age, pesawat dan kapal menghilang karena residu kristal yang berasal dari pulau Atlantis yang misterius. Menurut para spiritualis, segitiga bermuda adalah pintu menuju dimensi keempat.
Menurut peneliti yang lebih rasional, fenomena ini bisa disebabkan karena gangguan elektromagnetik. Bagi para skeptis, yang paling bertanggung jawab adalah cuaca buruk, ketidakberuntungan, bajak laut, navigator yang inkompeten dan human error.
Menarik, karena teori-teori tersebut tidak berakhir sampai disana. Seorang Psikiater bernama Dr Kenneth McCall memiliki teori lain. Ia melacak sejarah segitiga bermuda hingga ratusan tahun sebelumnya dan menemukan bahwa wilayah itu dulunya adalah tempat lalu lalangnya kapal pedagang barat. Dan ia menemukan satu fakta mengejutkan. Pada masa perdagangan budak, diperkirakan 10 juta budak dibuang ke laut itu, apakah karena mereka terkena penyakit, atau karena hukuman.
Menurut Dr McCall, arwah 10 juta budak itu dapat mengacaukan pikiran para pilot atau navigator yang melintas. Hmm. lumayan masuk akal.
Misteri segitiga bermuda terus berlanjut hingga tahun 2000. Pada saat itu sebuah kapal Inggris yang tenggelam 70 tahun sebelumnya (bukan di segitiga bermuda) berhasil diangkat dari dasar laut. Kapal ini terbukti menjadi kunci pengungkapan misteri Segitiga bermuda yang lebih rasional, yaitu gas Metana.
Menurut mereka di wilayah tertentu di lautan, kadang gas metana tersembur keluar dari dasar laut. Naiknya gas ini ke permukaan menyebabkan berkurangnya kepadatan air laut dan akan menyebabkan apapun yang ada di permukaan laut tenggelam. Bahkan jika para awak kapal terjun ke permukaan dengan pelampung, tetap saja mereka akan tenggelam.
Dan di wilayah segitiga bermuda, ditemukan beberapa bagian dimana gas metana biasa menyembur ke permukaan laut. Ini memang bisa menjelaskan penyebab tenggelamnya kapal laut. Tapi masih belum bisa menjelaskan penyebab hilangnya pesawat terbang.
Kemudian pada tahun 1975, seorang bernama Larry Kusche yang berprofesi sebagai pustakawan di Arizona State University meneliti misteri ini dengan sungguh-sungguh dan mendapatkan kesimpulan yang sangat berbeda. Menurutnya, tidak ada misteri di segitiga bermuda. Ia menulis hasil penyelidikannya dalam sebuah buku berjudul "The Bermuda Triangle Mystery - Solved".
Ia menemukan banyak laporan kecelakaan di segitiga bermuda tidak dilaporkan secara akurat. Contoh, ia menemukan satu laporan mengenai kapal yang tiba-tiba hilang di lautan yang tenang, padahal kenyataannya lautan saat itu sedang dilanda badai.
Di bagian lain, ia menemukan banyak kisah yang ditulis mengenai kapal-kapal yang menghilang secara misterius. Padahal kenyataannya bangkai kapal-kapal tersebut ditemukan dan penyebab tenggelamnya sudah dapat dijelaskan.
Dalam kasus lain ia menemukan seorang penulis menyebutkan satu kapal hilang di segitiga bermuda. Padahal sesungguhnya kapal tersebut tenggelam 3.000 mil jauhnya dari segitiga bermuda.
Lagipula dengan luas 1,2 juta km2 (9 kali pulau jawa) dan lalu lintas pelayaran yang padat, adalah hal yang wajar apabila ada beberapa kapal yang tenggelam disitu. Lagipula pesawat dan kapal yang tenggelam beberapa puluh tahun yang lalu memang belum memiliki sistem navigasi yang memadai.
Setelah hampir satu abad, pertanyaannya adalah, apakah masih ada misteri yang tersisa dari segitiga bermuda. Kelihatannya yang masih menjadi misteri adalah bagaimana segitiga bermuda bisa menjadi misteri.
Mungkin kisah dan cerita yang kita dapatkan memang bercampur aduk dengan imajinasi manusia. Mungkin Larry Kusche memang benar. Tidak ada misteri di segitiga bermuda. Lagipula insiden terakhir yang terjadi adalah pada tanggal 22 Desember 1967, 42 tahun yang lalu.
Jika itu kenyataannya, saya turut bersimpati untuk para penggemar misteri segitiga bermuda yang berduka.
Ia menemukan banyak laporan kecelakaan di segitiga bermuda tidak dilaporkan secara akurat. Contoh, ia menemukan satu laporan mengenai kapal yang tiba-tiba hilang di lautan yang tenang, padahal kenyataannya lautan saat itu sedang dilanda badai.
Di bagian lain, ia menemukan banyak kisah yang ditulis mengenai kapal-kapal yang menghilang secara misterius. Padahal kenyataannya bangkai kapal-kapal tersebut ditemukan dan penyebab tenggelamnya sudah dapat dijelaskan.
Dalam kasus lain ia menemukan seorang penulis menyebutkan satu kapal hilang di segitiga bermuda. Padahal sesungguhnya kapal tersebut tenggelam 3.000 mil jauhnya dari segitiga bermuda.
Lagipula dengan luas 1,2 juta km2 (9 kali pulau jawa) dan lalu lintas pelayaran yang padat, adalah hal yang wajar apabila ada beberapa kapal yang tenggelam disitu. Lagipula pesawat dan kapal yang tenggelam beberapa puluh tahun yang lalu memang belum memiliki sistem navigasi yang memadai.
Setelah hampir satu abad, pertanyaannya adalah, apakah masih ada misteri yang tersisa dari segitiga bermuda. Kelihatannya yang masih menjadi misteri adalah bagaimana segitiga bermuda bisa menjadi misteri.
Mungkin kisah dan cerita yang kita dapatkan memang bercampur aduk dengan imajinasi manusia. Mungkin Larry Kusche memang benar. Tidak ada misteri di segitiga bermuda. Lagipula insiden terakhir yang terjadi adalah pada tanggal 22 Desember 1967, 42 tahun yang lalu.
Jika itu kenyataannya, saya turut bersimpati untuk para penggemar misteri segitiga bermuda yang berduka.
Misteri segitiga bermuda
Foto Kobra Berkepala Lima
Ini informasi mengenai ular kobra berkepala lima dari kuil Karnataka
.Beberapa hari yang lalu, seorang pembaca meminta saya untuk mengklarifikasi sebuah berita yang dimuat di forum vivanews. Dalam forum itu diposting 3 foto yang menunjukkan adanya seekor ular kobra yang memiliki 5 kepala.
Foto-foto itu disertai dengan keterangan sebagai berikut - Ejaan saya tampilkan apa adanya:
"Sayah begitu terkejut melihat gambar inih ketikah seorang teman sayah mengirimkannya kepada sayah. Ini adalah ular ditemukan di sebuah kuil di Karnataka. Tampak sepertih makhluk dari mitologi."
"Binatang berkepalah multi terjadi dalam kehidupan nyata sebagai kembar siam atau parasit. Hal ini tidak hanyah dalam makhluk mitologi yang diberikan untuk memilikih dua atau lebih kepala. Ini kondisi dimana suatu hewan atau manusia yang memiliki lebih dari satu kepala disebut sebagai polycephaly disebabkan karena kelainan perkembangan selama mutasi gen. "
"Banyak mitologi seperti Hindu, Cina, Yunani, dll memiliki referensi seperti ular berkepala 5 dalam epik mereka."
Seperti yang bisa kita lihat di watermark foto, foto-foto tersebut berasal dari website India bernama southdreamz.com. Keterangan yang menyertai foto-foto ini di forum vivanews adalah terjemahan google translate dari artikel di southdreamz (tentu saja tanpa huruf "h" di belakang banyak kata). Ini menjelaskan tata bahasanya yang cukup aneh.
Lalu pertanyaannya adalah: Apakah ular kobra berkepala 5 benar-benar ada?
Jawabannya adalah: Saya tidak tahu.
Namun, kalau ditanya apakah 3 foto tersebut asli, maka saya bisa menjawabnya. Jawabannya adalah: Tidak!
Bagaimana kita bisa mengetahuinya?
Lihat leher (atau badan) ular tersebut. Dua foto tersebut menunjukkan pola leher yang berbeda. Yang satu lebih gelap dibanding yang lain.
Lalu pertanyaannya adalah: Apakah ular kobra berkepala 5 benar-benar ada?
Jawabannya adalah: Saya tidak tahu.
Namun, kalau ditanya apakah 3 foto tersebut asli, maka saya bisa menjawabnya. Jawabannya adalah: Tidak!
Bagaimana kita bisa mengetahuinya?
Lihat leher (atau badan) ular tersebut. Dua foto tersebut menunjukkan pola leher yang berbeda. Yang satu lebih gelap dibanding yang lain.
Ini menunjukkan adanya dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama adalah, ada dua ular kobra berkepala lima yang ditemukan. Namun karena keterangan di atas tidak menyebutkan adanya dua ular, maka itu berarti kemungkinan keduanya adalah, foto di atas adalah hasil rekayasa Photoshop.
Namun, untuk sebuah bukti yang lebih konkrit, tentu saja kita butuh lebih dari sekedar dugaan. Karena itu kita tinggal mencari informasinya dari google. Dan kita pun bisa menemukan foto-foto asli ular tersebut sebelum direkayasa.
Kemungkinan pertama adalah, ada dua ular kobra berkepala lima yang ditemukan. Namun karena keterangan di atas tidak menyebutkan adanya dua ular, maka itu berarti kemungkinan keduanya adalah, foto di atas adalah hasil rekayasa Photoshop.
Namun, untuk sebuah bukti yang lebih konkrit, tentu saja kita butuh lebih dari sekedar dugaan. Karena itu kita tinggal mencari informasinya dari google. Dan kita pun bisa menemukan foto-foto asli ular tersebut sebelum direkayasa.
Foto-foto orisinil di atas sebenarnya diambil di sebuah peternakan ular di Thailand pada tahun 2003 oleh seorang blogger bernama Tien Chiu. Saya menemukan foto-foto tersebut di hoax-slayer.com.
Ini foto lain yang menunjukkan suasana di peternakan ular tersebut.
Ini foto lain yang menunjukkan suasana di peternakan ular tersebut.
Di situs southdreamz, kalian bisa menemukan sebuah video yang menampilkan banyak still picture ular berkepala lima. Namun, karena video itu hanya menampilkan still picture, maka saya mengambil kesimpulan kalau apa yang ditampilkan di dalamnya kemungkinan juga hasil rekayasa photoshop. Namun paling tidak, untuk tiga foto di atas, kita sudah mengetahui kebenarannya.
Foto Kobra Berkepala Lima
Tanggal 26, angka 66 dan bencana nasional
Numerologi lagi. Banyak media, bukan hanya forum, milis, twitter, facebook atau infotainment, melainkan juga media-media utama di Indonesia, mengangkat berita mengenai tanggal 26, angka 66 dan bencana yang menimpa Indonesia. Benarkah bencana nasional sering terjadi pada tanggal 26? Mari kita telaah akurasi berita ini bersama-sama.
Disebutkan di media-media kalau tanggal 26 memiliki arti penting karena bencana-bencana nasional umumnya terjadi pada tanggal tersebut. Bencana-bencana yang dijadikan contoh adalah:
Tsunami besar Aceh yang terjadi pada tanggal 26 Des 2004. Lalu gempa Yogyakarta yang terjadi pada tanggal 26 Mei 2006. Kemudian gempa Tasikmalaya yang terjadi pada tanggal 26 Juni 2010. Tsunami Mentawai yang terjadi pada tanggal 26 Oktober 2010. Dan bersamaan dengan tsunami Mentawai adalah meletusnya gunung Merapi pada tanggal 26 Oktober 2010.
Karena kesamaan ini, banyak orang yang menganggap tanggal 26 sebagai tanggal spesialis bencana dan memiliki arti mistis.
Lalu yang menjadi pertanyaan adalah, benarkah tanggal itu memiliki arti penting dalam kaitannya dengan bencana nasional?
Jawabannya adalah: Tidak sama sekali.
Mari kita lihat bencana-bencana yang disebutkan di atas satu persatu.
Tsunami besar Aceh yang terjadi pada tahun 2004 memang benar terjadi pada tanggal 26 Desember. Peristiwa ini memakan korban lebih dari 200.000 orang dan tercatat sebagai salah satu bencana alam terbesar di dunia. Jadi, klaim mengenai ini akurat.
Nah, masalahnya adalah gempa Yogyakarta yang terjadi pada tahun 2006. Gempa ini sesungguhnya bukan terjadi pada tanggal 26 Mei, melainkan pada tanggal 27 Mei. Kalian bisa mengeceknya di halaman wikipedia berikut ini. Klik disini. Jadi, gempa Yogyakarta tidak bisa dikaitkan dengan tanggal 26.
Lalu, Gempa Tasikmalaya tahun 2010. Gempa ini memang terjadi pada tanggal 26 Juni. Namun masalahnya gempa ini tidak bisa disebut bencana alam karena gempa yang terjadi berkekuatan kecil dan tidak menimbulkan kerusakan apapun. Kalian bisa mengeceknya di link dari vivanews berikut ini. Klik disini. Karena itu, memasukkan gempa Tasikmalaya Juni 2010 sebagai daftar bencana alam tidak pas sama sekali.
Berikutnya adalah Tsunami Mentawai tahun 2010. Sekali lagi, tsunami Mentawai sesungguhnya bukan terjadi pada tanggal 26 Oktober 2010, melainkan tanggal 25 Oktober 2010. Kalian bisa mengeceknya di link kompas.com berikut ini. Klik disini. Dengan demikian tsunami Mentawai juga tidak memiliki kaitan dengan tanggal 26.
Lalu, bencana terakhir yang disinggung adalah meletusnya gunung Merapi pada Oktober 2010 kemarin. Mengenai hal ini, kaitannya dengan tanggal 26 pun bisa diperdebatkan. Soalnya gunung Merapi sesungguhnya telah meletus dan mengeluarkan lava pada tanggal 25 Oktober, bukan 26 Oktober. Salah satu situs berita yang memuat kisah ini adalah Jakartapost.com pada tanggal 25 Oktober 2010.
The Jakarta Post, Jakarta | Mon, 10/25/2010 4:44 PM
"Mount Merapi erupted several times on Monday afternoon, spewing lava down its southern and southeastern slopes. Three major eruptions were recorded at 2:04 p.m., 2:24 p.m. and 3:15 p.m, according to reports from Merapi monitors and as reported by kompas.com."Jadi, pada tanggal 25 Oktober itu, Merapi telah memuntahkan lava sebanyak 3 kali, yaitu pada pukul 14:04, 14:24 dan 15:15. Letusan tanggal 26 Oktober adalah letusan yang lebih diingat karena memakan korban jiwa akibat adanya wedus gembel.
Kesimpulannya adalah, dari 5 bencana yang disebut berkaitan dengan tanggal 26, hanya 4 peristiwa yang bisa disebut sebagai bencana. Dan dari 4 itu, yang terjadi pada tanggal 26 hanya 1 peristiwa, yaitu tsunami Aceh.
Jadi, mengkaitkan bencana-bencana tersebut dengan tanggal 26 sama sekali tidak beralasan.
Lagipula, kita selalu bisa bertanya dengan kritis kepada pembuat berita ini. Mengapa bencana alam besar lainnya seperti gempa Padang, tsunami Pangandaran dan banjir Wasior tidak dimasukkan? Padahal korban jiwa akibat bencana-bencana tersebut juga sangat banyak.
Tentu saja karena bencana-bencana tersebut tidak terjadi pada tanggal 26.
Gempa Padang terjadi pada tanggal 30 September 2009. Tsunami Pangandaran terjadi tanggal 17 Juli 2006 dan banjir Wasior terjadi pada tanggal 04 Oktober 2010. Lagipula, jika letusan Merapi bulan Oktober 2010 disinggung, mengapa letusan Merapi tahun 1994 dan 2006 tidak disinggung?
Mungkin karena pada tahun 1994, Merapi meletus tanggal 22 November (27 korban jiwa) dan pada tahun 2006, Merapi meletus tanggal 19 April.
Jadi, sekali lagi, bencana nasional di Indonesia tidak hanya terjadi pada tanggal 26. Dengan kata lain, ini adalah contoh kehebohan yang didasarkan pada data yang tidak akurat.
Lalu, saya menemukan sebuah daftar yang menarik dari sebuah media. Untuk memperkuat argumen mengenai kaitan antara tanggal 26 dengan bencana besar, media tersebut memberikan daftar 34 gempa bumi, 2 tsunami dan 1 gunung meletus yang terjadi pada tanggal 26. Kali ini bencana yang didaftar adalah bencana-bencana yang terjadi di seluruh dunia antara tahun 1531 hingga sekarang.
Berikut daftar bencana-bencana tersebut (saya harus menampilkan daftar ini agar kalian bisa memahami maksud saya):
- 26 Jan 1531 gempa bumi di Lisbon, Portugal, 30.000 orang tewas
- 26 Jan 1700 gempa di Laut Pasifik, dari Vancouver Island, Southwest Canada off British Columbia hingga Northern California, Pacific Northwest, USA. Dikenal sebagai megathrust earthquake.
- 26 Jul 1805 gempa bumi di Naples, Calabria, Italy, 26.000 orang tewas
- 26 Agt 1883 Gunung Krakatau meletus, 36.000 orang diperkirakan tewas
- 26 Des 1861 gempa bumi di Egion, Yunani
- 26 Mar 1872 gempa bumi di Owens Valley, USA
- 26 Agt 1896 gempa bumi di Skeid, Land, Islandia
- 26 Nop 1902 gempa bumi di Bohemia, sekarang Czech Republic
- 26 Nop 1930 gempa bumi di Izu
- 26 Sep 1932 gempa bumi di Ierissos, Yunani
- 26 Des 1932 gempa bumi di Kansu, Cina, 70.000 orang tewas
- 26 Okt 1935 gempa bumi di Colombia
- 26 Des 1939 gempa bumi di Erzincan, Turki, 41.000 orang tewas
- 26 Nov 1943 gempa di Tosya Ladik, Turki
- 26 Des 1949 gempa bumi di Imaichi, Jepang
- 26 Mei 1957 gempa di Bolu Abant, Turki
- 26 Mar 1963, gempa bumi di Wakasa Bay, Jepang
- 26 Jul 1963 gempa bumi di Skopje, Yugoslavia, 1.000 orang tewas
- 26 Mei 1964 gempa bumi di S. Sandwich Island
- 26 Jul 1967 gempa bumi di Pulumur, Turki
- 26 Sep 1970 gempa bumi di Bahia Solano, Colombia
- 26 Jul 1971 gempa bumi di Solomon Island
- 26 Apr 1972 gempa bumi di Ezine, Turki
- 26 Mei 1975 gempa bumi di N. Atlantic
- 26 Mar 1977 gempa bumi di Palu, Turki
- 26 Des 1979 gempa bumi di Carlisle, Inggris
- 26 Apr 1981 gempa bumi di Westmorland, USA
- 26 Mei 1983 gempa bumi di Nihonkai, Chubu, Jepang
- 26 Jan 1985 gempa bumi di Mendoza, Argentina
- 26 Jan 1986 gempa bumi di Tres Pinos, USA
- 26 Apr 1992 gempa bumi di Cape Mendocino, California, USA
- 26 Okt 1997 gempa bumi di Italia
- 26 Des 2004 Tsunami Aceh
- 26 Mei 2006 Gempa Jogja
- 26 Juni 2010 Gempa Tasik
- 26 Okt 2010 Tsunami Mentawai
- 26 Okt 2010 Merapi meletus.
Saya akan memberikan gambaran itu untuk kalian.
Namun, kita hanya akan melihat gambaran bencana yang terjadi pada abad 20 dan 21. Jadi, kita akan menghilangkan bencana no.1 sampai no.7 karena bencana-bencana tersebut terjadi sebelum tahun 1900. Lalu, saya akan membuang bencana no.33 hingga no.37 (yang terjadi di Indonesia) karena sudah saya bahas di atas. Lagipula, kita memang harus mengeluarkan bencana gunung meletus dan tsunami karena daftar itu seluruhnya berisi bencana gempa bumi.
Sekarang kita memiliki daftar 25 bencana gempa bumi dunia yang terjadi pada tanggal 26 antara tahun 1900 hingga sekarang.
Apakah jumlah ini cukup banyak sehingga kita bisa menganggap tanggal 26 memiliki arti mistis?
Tentu saja tidak. Saya akan tunjukkan dengan statistik.
Di wikipedia, ada satu halaman khusus yang mendaftar gempa-gempa bumi yang terjadi antara tahun 1900 hingga sekarang. Kalian bisa melihat daftar itu dengan mengklik disini. Dalam daftar ini terdapat 1.316 gempa yang terjadi di seluruh dunia (Bukankah luar biasa ada orang yang sedemikian rajinnya membuat daftar ini?).
Lalu, saya menghitung jumlah gempa berdasarkan tanggal terjadinya. Ternyata dari 1.316 gempa bumi tersebut, yang terjadi pada tanggal 26 hanya muncul sebanyak 50 kali (lebih banyak dari 25 gempa di daftar atas). Namun, jumlah ini hanya 3,8% dari keseluruhan daftar tersebut.
1.316 gempa itu ternyata terbagi hampir merata pada semua tanggal.
Tanggal terbanyak terjadinya gempa adalah tanggal 14 (57 kali - 4,33%). Lalu yang kedua adalah tanggal 25 (55 kali - 4,18%) dan disusul dengan tanggal 22 (54 kali - 4,10%).
Tanggal yang paling sedikit terjadi gempa adalah tanggal 31, yaitu hanya terjadi sebanyak 26 kali atau 1,98%. Ini wajar karena tanggal 31 hanya muncul 7 kali dalam 1 tahun.
Tanggal 26 menempati urutan ke 4 bersama-sama dengan tanggal 21 dan tanggal 13.
Saya mengkonversi data ini ke dalam sebuah chart untuk mempermudah melihat persentase tiap tanggal.
Hasilnya: sebuah roda yang sangat cantik.
Susunan warna pada roda tersebut menunjukkan kalau tidak ada tanggal yang mendominasi bencana. Semua mendapat jatahnya masing-masing.
Nah, sekarang, masihkah percaya kalau tanggal 26 adalah tanggal spesialis bencana?
Sekarang, secara singkat mengenai angka 66.
Orang-orang mulai menghubungkan angka 66 karena menghitung jarak antara gempa Yogyakarta tanggal 21 Agustus 2010 hingga meletusnya Merapi tanggal 26 Oktober 2010, yang jika dijumlahkan memiliki selang waktu 66 hari. Inipun bisa diperdebatkan karena jika kita berpatokan pada awal meletusnya Merapi, yaitu tanggal 25, maka selang harinya menjadi 65 bukan 66.
Kalau kita menghitung dari tanggal Merapi meminta korban jiwa, maka memang ada selang 66 hari.
Lalu, yang spektakuler adalah, angka 66 kemudian dihubungkan dengan nama Mbah Marijan, sang juru kunci gunung Merapi, yaitu dengan menghitung urutan abjad namanya dan menjumlahkannya.
M = 13, A = 1, R = 18, I = 9, J = 10, A = 1, N = 14
Jika dijumlah, kita mendapatkan total angka = 66.
Hitungan ini benar. Namun masalahnya satu. Penulisan nama mbah Marijan yang benar adalah MARIDJAN, bukan MARIJAN. Ejaan nama "Maridjan" ini bisa kalian lihat pada papan nama di rumahnya.-
Jika menggunakan nama "Maridjan", maka kita mendapatkan angka 70.
Maka rusaklah hubungannya dengan angka 66.
Numerologi memang menarik. Dalam banyak kebudayaan, seperti kebudayaan Cina misalnya, numerologi memegang peranan cukup penting. Tulisan kali ini tidak dimaksudkan untuk menentang kepercayaan masyarakat tertentu. Saya hanya berusaha menilai sebuah berita dengan lebih objektif. Terima kasih.
Notes: Kalian bisa mengecek daftar gempa bumi besar di Indonesia dari situs earthquake.usgs.gov berikut ini. Dan kalian bisa melihat kalau tanggal 26 tidak mendominasi bencana-bencana tersebut.
Source
Tanggal 26, angka 66 dan bencana nasional