Foto Ular Raksasa Borneo
Sebuah foto diserahkan oleh seorang tidak dikenal ke surat kabar Telegraph di London.
Ia mengaku bahwa ia adalah seorang anggota tim SAR dan sedang memantau wilayah banjir di Malaysia dengan helikopter, ia melihat seekor ular raksasa sedang berenang di sungai Baleh dan segera memotretnya. Lalu pada tanggal 20 Februari 2009, Telegraph mempublikasikan foto tersebut dengan judul "Photograph shows 'giant snake' lurking in Borneo River". Foto tersebut dengan cepat beredar di internet dengan kehebohan yang luar biasa. Tidak banyak yang mengetahui bahwa foto tersebut ternyata adalah sebuah tipuan yang cerdas. Saya sebut cerdas karena London's Telegraph pun tertipu begitu saja.
Pertama-tama, Sebuah foto dapat disebut hoax apabila memenuhi dua unsur. Yang pertama adalah apabila ada seseorang yang mengakui perbuatannya memalsukan foto tersebut. Yang kedua adalah apabila ditemukan bukti yang jelas bahwa foto tersebut dipalsukan. Apabila kita hanya menyebut sebuah foto sebagai hoax tanpa ada dasar yang jelas, maka itu adalah sebuah asumsi. Selama dua unsur diatas tidak terpenuhi, maka sebuah foto akan selalu terbuka untuk diperdebatkan.
Kembali ke soal foto, Telegraph hanya mempublikasikan foto pertama. Foto kedua dipublikasikan oleh Daily Mail, salah satu media ternama di Inggris, menyusul publikasi dari Telegraph. Asal-usulnya tidak disebutkan. Dua foto tersebut sama-sama menunjukkan adanya seekor ular raksasa, namun diambil pada dua lokasi yang berbeda. Foto pertama diambil dari sebuah helikopter, menampakkan seekor ular yang sedang berenang di sepanjang sungai yang dikelilingi hutan.Sedangkan foto kedua menunjukkan ular tersebut sedang berenang mendekati pemukiman warga. Kedua foto tersebut dianggap diambil di sungai yang sama dan menampakkan ular yang sama.
Sebenarnya tidak butuh seorang ahli untuk mengetahui keaslian foto tersebut. banyak kejanggalan-kejanggalan yang terlihat. Ketika pertama kali dipublikasikan, pertanyaan pun segera dilontarkan oleh mereka yang mencurigai keasliannya. Mengapa hanya ada 1 foto dari atas helikopter ? Apabila seekor ular terlihat dari sebuah helikopter, maka saya akan mengambil 100 foto, bukan 1 foto. Hal yang sama juga berlaku untuk foto kedua. Lalu, mengapa orang yang menyerahkan foto itu tidak ingin diketahui identitasnya ? Apabila foto itu asli, maka bisa dipastikan pemotretnya akan menjadi terkenal dalam arti positif. Lalu kenapa menolak untuk menyebutkan identitasnya ? Jawabannya karena foto tersebut adalah hoax.
Keanehan yang lain adalah, coba bandingkan kedua foto tersebut. Kedua foto tersebut dianggap diambil di sungai yang sama dan menampakkan ular yang sama. Ada sesuatu yang terasa janggal. Pernahkah kalian bermain mencari perbedaan dari kedua gambar yang mirip ? Coba lihat foto tersebut. Kejanggalannya adalah WARNA AIR SUNGAI. Foto pertama menunjukkan air sungai yang berwarna hitam atau hijau gelap. Foto kedua menunjukkan warna sungai yang coklat berlumpur. Hal ini menunjukkan Kedua foto tersebut diambil di DUA SUNGAI YANG BERBEDA.
Karena kisah yang menyertai foto tersebut adalah seekor ular raksasa di sungai Baleh, maka saya kemudian menjelajah google untuk mencari foto sungai baleh yang difoto dari atas. Setelah masuk ke beberapa halaman google, saya menemukannya. Inilah foto sungai baleh dari atas. Kelokannya sama, pohon-pohonnya mirip, tetapi warna airnya berbeda.
Namun, sebuah bukti lain cukup untuk menutup kasus ini untuk selamanya. Sebuah foto original dari foto yang direkayasa ditemukan berada di sebuah website dari Kongo, Afrika. Inilah fotonya. Sebuah aliran sungai tanpa ular didalamnya.
Hal ini mengkonfirmasi kemungkinan bahwa foto pertama bukan foto sungai Baleh. Foto diatas adalah foto sungai Kongo di Afrika. Sedangkan foto kedua, kemungkinan memang diambil di sungai Baleh, yang kemudian direkayasa.
Dan inilah pukulan terakhir bagi Daily Mail. Foto kedua yang diterbitkan oleh Daily Mail adalah salah satu finalis sebuah kontes photoshop tahun 2002 yang bernama "Cryptozoo 2" yang dikirim oleh seseorang dengan nama "SilkenFairy". Judul foto tersebut adalah "Snake!"
Sampai sekarang, orang yang menyerahkan foto tersebut masih belum diketahui identitasnya. Namun foto ini memenuhi unsur hoax karena ada bukti yang jelas ditemukan.
Sebenarnya saya cukup Heran karena London's Telegraph dan Daily Mail bisa tertipu, Ketika pertama kali melihat foto tersebut, saya hanya melihat sebuah rekayasa photoshop yang tidak profesional, saya pernah melihat foto hasil photoshop yang jauh lebih baik dari kedua foto tersebut.
Legenda ular raksasa memang ada diantara para penduduk sekitar sungai Baleh. Rekayasa foto diatas tidak berarti membuktikan bahwa Ular raksasa legendaris itu tidak ada.
Source
Foto Ular Raksasa Borneo
Time Traveller Muncul di Era 1940 ?
Bermula dari sebuah forum, yang kemudian dipopulerkan oleh Gizmodo.com, sebuah foto yang seakan-akan menunjukkan adanya time traveller di tahun 1940an, mulai menyebar ke dunia blogosphere, termasuk ke Indonesia, hingga akhirnya dimuat oleh Vivanews.com yang menyebutkan Gizmodo.com dan Forgetomori.com sebagai referensi.
Jadi, saya mulai menerima banyak pertanyaan soal foto ini.
Foto di atas diambil pada tahun 1940an dan saat ini terpajang di sebuah museum di Kanada. Memang, sekilas, kita bisa melihat pria itu terlihat lebih mencolok dan modern. Tapi, menurut saya, pria dalam foto tersebut jelas tidak menunjukkan kalau ia seorang Time Traveller. Asumsi itu hanyalah sebuah ilusi karena yang bersangkutan tidak berpakaian seperti orang-orang di sekelilingnya.
Contoh, ketika kalian sedang berkumpul bersama teman-teman, datanglah seorang teman yang lain menghampiri. Tapi, ia berbeda. Hari itu, ia memakai pakaian yang terang benderang, wah, lebay dan extravaganza. Apa yang tercetus dari mulut kalian?
"Wah, ada artis hongkong nyasar"
"Dari planet mana nih?"
Dan sebagainya.
Sepertinya, kasus foto di atas, sama seperti yang saya contohkan.
Lalu, bagaimana dengan pakaiannya, kacamatanya dan kameranya?
Bukankah semuanya terlalu modern untuk tahun 1940an?
Kalau pria itu adalah seorang Time Traveller, bukankah seharusnya ia cukup pintar untuk berpakaian sesuai masa yang dikunjunginya? Seperti film Back to the Future?
Tapi, ada penjelasan yang lebih masuk akal mengenai pakaian, kacamata dan kameranya. Dua hari yang lalu, Hawkson telah memposting soal penjelasan ini beserta bukti-buktinya di Blog Misteri Hawkson. Jadi, bagi kalian yang ingin mengetahuinya, klik disini.
Source
Time Traveller Muncul di Era 1940 ?
Cahaya Spiral misterius Kanada
Ingatkah kalian dengan fenomena spiral misterius yang muncul di langit Norwegia?
Kali ini spiral misterius yang mirip terjadi di Kanada bagian barat.
Foto-foto dan rekaman peristiwa unik ini diterima oleh TheWeatherSpace.com dan sebagian orang mulai menghubungkannya dengan UFO.
Dalam rekaman terlihat adanya sebuah objek yang menukik turun dari langit dan kemudian berubah menjadi cahaya berbentuk spiral.
Dalam rekaman terlihat adanya sebuah objek yang menukik turun dari langit dan kemudian berubah menjadi cahaya berbentuk spiral.
Jika spiral Norwegia disebabkan oleh misil yang gagal meluncur, apakah penyebab spiral misterius ini?
Satu-satunya area yang diketahui bisa meluncurkan misil di pantai Barat hanyalah pangkalan angkatan udara Vandenberg. Namun, pangkalan itu telah mengkonfirmasi kalau mereka tidak meluncurkan satu misil pun.
Rekaman yang menunjukkan objek ini diambil oleh seorang pria bernama Steven Murray. Ia berkata:
"Saya memiliki 4 kamera untuk merekam meteor dan tanpa disangka, kamera ketiga menangkap objek itu."
"Saya melihat objek itu dari kantor saya ketika hendak pergi bekerja. Objek itu terlihat di monitor. Ketika saya bergegas keluar untuk melihatnya, objek itu sudah lenyap. Namun, beberapa detik kemudian, sebuah suara ledakan besar terdengar di udara."
UPDATE
Hanya dua hari setelah theweatherspace.com memuat foto dan rekaman mengenai penampakan cahaya spiral aneh di langit Kanada, seorang pria telah maju ke publik dan mengaku sebagai orang yang telah merekayasa foto dan rekaman tersebut.
Foto dan rekaman tersebut ternyata bukan dibuat oleh sebuah tim, melainkan hanya oleh satu orang. Pria itu bernama Kevin Martin, seorang penduduk California Selatan yang berprofesi sebagai reporter cuaca di sebuah stasiun TV.
Namun, yang menarik adalah bukan bagaimana ia membuat rekaman dan foto tersebut, melainkan apa motivasinya membuat hoax itu.
Ternyata Ia hanya ingin menguji teorinya.
"Siapakah yang lebih mudah tertipu, orang Eropa atau Amerika?"
"Sebagian besar penganut teori konspirasi yang terus bertambah adalah orang Amerika, sementara orang Eropa sepertinya lebih condong melihat kepada fakta. Saya memutuskan untuk mengujinya dengan sebuah rekaman CGI yang belum selesai dan foto yang diphotoshop. Lalu, saya mengirimnya ke Betty Morgan di bagian space news di theweatherspace.com."
Martin mengatakan kalau teorinya ternyata akurat. Orang Eropa lebih pandai menghadapi kenyataan dibanding orang Amerika.
(Untuk yang satu ini, saya tidak mengerti maksudnya)
"Theweatherspace.com tertipu. Dan untuk itu saya meminta maaf. Untuk membuktikan saya yang telah membuat hoax itu, saya telah membuat sebuah rekaman pesawat alien yang sedang lewat dan satu pesawat lain yang naik dari bumi dan mengejarnya. Pesawat itu lalu menjatuhkan sebuah bom atom besar yang kemudian meledak di bumi. Yeah, bahkan saya membuat pohon-pohon bergerak dari sebuah foto."
Kevin Martin mengaku kalau ia juga termasuk salah seorang yang bertanggung jawab dalam menyebarkan 9/11 hoax.
(Saya juga tidak mengerti maksud yang satu ini)
Kevin Martin mungkin bahagia karena ia telah berhasil menguji teorinya. Namun, tidak demikian dengan Betty Morgan dari theweatherspace.com.
Betty yang mempublikasikan foto dan rekaman hoax tersebut telah menerima surat pemberhentian dari atasannya.
"Kami tidak bisa mentolerir jika sebuah kisah dimuat di situs ini tanpa mendiskusikan materinya dengan para manajer." Kata Kevin Adams, pemilik theweatherspace.com.
"Dalam satu minggu ke depan, kami akan segera mengganti posisi Betty Morgan dengan orang yang lebih tepat."
Hmm..Integritas. Mungkinkah media Indonesia menirunya?
Source, Source2
Cahaya Spiral misterius Kanada
Satu-satunya area yang diketahui bisa meluncurkan misil di pantai Barat hanyalah pangkalan angkatan udara Vandenberg. Namun, pangkalan itu telah mengkonfirmasi kalau mereka tidak meluncurkan satu misil pun.
Rekaman yang menunjukkan objek ini diambil oleh seorang pria bernama Steven Murray. Ia berkata:
"Saya memiliki 4 kamera untuk merekam meteor dan tanpa disangka, kamera ketiga menangkap objek itu."
"Saya melihat objek itu dari kantor saya ketika hendak pergi bekerja. Objek itu terlihat di monitor. Ketika saya bergegas keluar untuk melihatnya, objek itu sudah lenyap. Namun, beberapa detik kemudian, sebuah suara ledakan besar terdengar di udara."
UPDATE
Hanya dua hari setelah theweatherspace.com memuat foto dan rekaman mengenai penampakan cahaya spiral aneh di langit Kanada, seorang pria telah maju ke publik dan mengaku sebagai orang yang telah merekayasa foto dan rekaman tersebut.
Foto dan rekaman tersebut ternyata bukan dibuat oleh sebuah tim, melainkan hanya oleh satu orang. Pria itu bernama Kevin Martin, seorang penduduk California Selatan yang berprofesi sebagai reporter cuaca di sebuah stasiun TV.
Namun, yang menarik adalah bukan bagaimana ia membuat rekaman dan foto tersebut, melainkan apa motivasinya membuat hoax itu.
Ternyata Ia hanya ingin menguji teorinya.
"Siapakah yang lebih mudah tertipu, orang Eropa atau Amerika?"
"Sebagian besar penganut teori konspirasi yang terus bertambah adalah orang Amerika, sementara orang Eropa sepertinya lebih condong melihat kepada fakta. Saya memutuskan untuk mengujinya dengan sebuah rekaman CGI yang belum selesai dan foto yang diphotoshop. Lalu, saya mengirimnya ke Betty Morgan di bagian space news di theweatherspace.com."
Martin mengatakan kalau teorinya ternyata akurat. Orang Eropa lebih pandai menghadapi kenyataan dibanding orang Amerika.
(Untuk yang satu ini, saya tidak mengerti maksudnya)
"Theweatherspace.com tertipu. Dan untuk itu saya meminta maaf. Untuk membuktikan saya yang telah membuat hoax itu, saya telah membuat sebuah rekaman pesawat alien yang sedang lewat dan satu pesawat lain yang naik dari bumi dan mengejarnya. Pesawat itu lalu menjatuhkan sebuah bom atom besar yang kemudian meledak di bumi. Yeah, bahkan saya membuat pohon-pohon bergerak dari sebuah foto."
Kevin Martin mengaku kalau ia juga termasuk salah seorang yang bertanggung jawab dalam menyebarkan 9/11 hoax.
(Saya juga tidak mengerti maksud yang satu ini)
Kevin Martin mungkin bahagia karena ia telah berhasil menguji teorinya. Namun, tidak demikian dengan Betty Morgan dari theweatherspace.com.
Betty yang mempublikasikan foto dan rekaman hoax tersebut telah menerima surat pemberhentian dari atasannya.
"Kami tidak bisa mentolerir jika sebuah kisah dimuat di situs ini tanpa mendiskusikan materinya dengan para manajer." Kata Kevin Adams, pemilik theweatherspace.com.
"Dalam satu minggu ke depan, kami akan segera mengganti posisi Betty Morgan dengan orang yang lebih tepat."
Hmm..Integritas. Mungkinkah media Indonesia menirunya?
Source, Source2
Cahaya Spiral misterius Kanada
Hoax Terbaik Dunia Maya
seorang giantology bernama Eric Belson menceritakan mengenai seorang arkeolog Belanda bernama Casper Shilling yang menemukan kerangka makhluk raksasa yang muncul dari kuburannya setelah gempa besar melanda kota Bam, Iran. Kisah ini kemudian menjadi populer di Indonesia dan cukup menarik perhatian di dunia maya.
Walaupun berita mengenai penemuan kerangka itu pertama kali muncul pada tahun 2005, kisah misterius ini baru populer di Indonesia pada tahun 2008 hingga sekarang. Ini cuplikan berita yang beredar di Indonesia:
"Sebuah Fosil makhluk hidup berukuran raksasa (atau bahkan mungkin ultra) yang ditemukan di kawasan Jebal Barez ini sangatlah mengagumkan. Menurut para peneliti, mungkin inilah hewan purba terbesar yang pernah eksis didunia pada masa lalu, ukuran kepalanya saja bisa mencapai panjang 26 meter dengan ketinggian 8 meter!!!"
"Diperkirakan, fosil tersebut mungkin muncul akibat adanya gempa Bumi yang melanda Iran pada 26 Desember 2003 lalu. Reruntuhan batuan akibat gempa bumi di Jebal Barez telah membuka fosil tersebut, yang selama berjuta-juta tahun terkubur didalam bukit-bukit tandus berbatu."
"Tim satuan Kepurbakalaan Iran yang bertanggung jawab penuh atas penggalian sepakat. Mereka menegaskan bahwa ini merupakan kerangka hewan raksasa tunggal, mungkin salah satu hewan purba berjalan melata. Ukurannyapun lebih besar daripada jenis-jenis Dinosaurus yang pernah ada sebelumnya. Tetapi, apakah hewan ini termasuk dalam jajaran Dinosaurus atau bukan, itulah yang belum bisa diterangkan.
"Mungkin inilah yang disebut sebagai kemustahilan Biologis. Setidaknya, kira-kira perlu bertahun-tahun bagi para ahli arkeologi dan paleontologi untuk mengetahui secara pasti mengenai identitas makhluk misterius tersebut."
Nah, sekarang pertanyaannya adalah: Apakah kerangka yang disebut "kemustahilan biologis" tersebut benar-benar ada? Apakah penemuan itu benar-benar terjadi?
Jawabannya adalah: Tidak.
Untuk mendapatkan jawaban ini, tidak butuh analisa yang rumit. Jika kita googling mengenai kerangka Jebal Barez, maka kita akan segera mendapatkan jawabannya.
Kisah penemuan beserta foto yang ditampilkan ini sebenarnya hanyalah bagian dari sebuah viral marketing yang dikerjakan oleh Glenn Sanders dari perusahaan Tequila yang bekerjasama dengan Viral Factory.
Kalian yang menggemari Playstation pasti akan menyukai ini. Soalnya, kisah ini dbuat untuk mempromosikan game "Shadow of the Colossus" dari PS2. Glenn Sanders memang disewa oleh Sony untuk mengerjakan kampanye Viral Marketing ini.
Jawabannya adalah: Tidak.
Untuk mendapatkan jawaban ini, tidak butuh analisa yang rumit. Jika kita googling mengenai kerangka Jebal Barez, maka kita akan segera mendapatkan jawabannya.
Kisah penemuan beserta foto yang ditampilkan ini sebenarnya hanyalah bagian dari sebuah viral marketing yang dikerjakan oleh Glenn Sanders dari perusahaan Tequila yang bekerjasama dengan Viral Factory.
Kalian yang menggemari Playstation pasti akan menyukai ini. Soalnya, kisah ini dbuat untuk mempromosikan game "Shadow of the Colossus" dari PS2. Glenn Sanders memang disewa oleh Sony untuk mengerjakan kampanye Viral Marketing ini.
Game ini menceritakan mengenai seorang pemuda yang bernama Wander yang melakukan perjalanan panjang dengan kudanya untuk menyelamatkan seorang gadis. Untuk mencapai tujuannya itu, ia harus berhasil mengalahkan 16 raksasa yang disebut Colossi.
Aspek yang cukup menarik dari kisah ini adalah bagaimana sebuah proses marketing dilakukan dengan jenius (atau serius). Perlu diketahui kalau untuk mempromosikan game ini, Glenn tidak hanya menciptakan kisah penemuan kerangka Jebal Barez, ia juga menciptakan banyak kisah lainnya. Saya akan memberikan beberapa saja sebagai contohnya.
Mari kita lihat bagaimana proses viral marketing ini dilakukan sehingga membawa kesuksesan besar bagi Shadow of the Colossus.
Pertama, Glenn menciptakan seorang tokoh bernama Eric Belson yang meluncurkan sebuah blog yang beralamat di giantology.typepad.com. Di blog itu, ia memberikan banyak data mengenai penemuan kerangka-kerangka raksasa di seluruh dunia. Belson mengklaim dirinya sebagai seorang giantology(istilah yang dia ciptakan untuk menyebut bidang keilmuannya).
Pada tanggal 1 Oktober 2005, Belson mengumumkan kalau ia telah membeli domain giantology.net. Di domain barunya itu, ia memposting mengenai kerangka Jebal Barez pada tanggal 5 Oktober 2005.
Pada bulan itu juga game Shadow of the Colossus diluncurkan di Jepang dan Amerika Utara.
Disinilah muncul tokoh Casper Shilling, seorang arkeolog Belanda yang disebut Belson menemukan kerangka di Jebal Barez. Tentu saja, Shilling juga seorang tokoh fiktif. Shilling menceritakan kisah penemuan kerangka tersebut di websitenya www.paleoshilling.nl.
Sama seperti website lain yang khusus diciptakan untuk viral marketing, setelah Shadow of the Colossus diluncurkan beberapa lama, baik website milik Belson maupun Shilling menghilang begitu saja dari dunia maya. Namun, karena kisahnya di copy paste ke berbagai blog, sekarang kita masih bisa mendapatkan foto-foto yang diposting oleh Shilling.
Mengenai raksasa Jebal Barez, kepala kerangka makhluk itu terlihat seperti sketsa di bawah ini:
Aspek yang cukup menarik dari kisah ini adalah bagaimana sebuah proses marketing dilakukan dengan jenius (atau serius). Perlu diketahui kalau untuk mempromosikan game ini, Glenn tidak hanya menciptakan kisah penemuan kerangka Jebal Barez, ia juga menciptakan banyak kisah lainnya. Saya akan memberikan beberapa saja sebagai contohnya.
Mari kita lihat bagaimana proses viral marketing ini dilakukan sehingga membawa kesuksesan besar bagi Shadow of the Colossus.
Pertama, Glenn menciptakan seorang tokoh bernama Eric Belson yang meluncurkan sebuah blog yang beralamat di giantology.typepad.com. Di blog itu, ia memberikan banyak data mengenai penemuan kerangka-kerangka raksasa di seluruh dunia. Belson mengklaim dirinya sebagai seorang giantology(istilah yang dia ciptakan untuk menyebut bidang keilmuannya).
Pada tanggal 1 Oktober 2005, Belson mengumumkan kalau ia telah membeli domain giantology.net. Di domain barunya itu, ia memposting mengenai kerangka Jebal Barez pada tanggal 5 Oktober 2005.
Pada bulan itu juga game Shadow of the Colossus diluncurkan di Jepang dan Amerika Utara.
Disinilah muncul tokoh Casper Shilling, seorang arkeolog Belanda yang disebut Belson menemukan kerangka di Jebal Barez. Tentu saja, Shilling juga seorang tokoh fiktif. Shilling menceritakan kisah penemuan kerangka tersebut di websitenya www.paleoshilling.nl.
Sama seperti website lain yang khusus diciptakan untuk viral marketing, setelah Shadow of the Colossus diluncurkan beberapa lama, baik website milik Belson maupun Shilling menghilang begitu saja dari dunia maya. Namun, karena kisahnya di copy paste ke berbagai blog, sekarang kita masih bisa mendapatkan foto-foto yang diposting oleh Shilling.
Mengenai raksasa Jebal Barez, kepala kerangka makhluk itu terlihat seperti sketsa di bawah ini:
Bandingkan dengan Colossi ketigabelas bernama Phalanx yang ada di game Shadow of the Colossus. Lihat kepalanya.
Mirip sekali.
Pada tanggal 6 Oktober berikutnya, Belson memposting mengenai laporan tv lokal India yang memberitakan mengenai penemuan sebuah kerangka raksasa yang terdampar di pantai Tamil Nadu setelah terjadinya Tsunami besar. Namun kisah ini sebenarnya dibuat untuk mempromosikan Colossi pertama,Valus. Kerangka tersebut memang dibuat berdasarkan karakter Valus.
Pada tanggal 6 Oktober berikutnya, Belson memposting mengenai laporan tv lokal India yang memberitakan mengenai penemuan sebuah kerangka raksasa yang terdampar di pantai Tamil Nadu setelah terjadinya Tsunami besar. Namun kisah ini sebenarnya dibuat untuk mempromosikan Colossi pertama,Valus. Kerangka tersebut memang dibuat berdasarkan karakter Valus.
Pada 10 Oktober, Belson memposting mengenai penemuan sebuah kerangka raksasa oleh penyelam Australia Ed Guyler di laut dalam di wilayah Australia. Guyler percaya kalau kerangka itu dulunya adalah milik seekor belut raksasa. Namun kisah ini sebenarnya dibuat untuk mempromosikan Colossi ketujuh, Hydrus, yang memang menyerupai belut raksasa.
Pada tanggal 21 Oktober, Belson memposting berita mengenai seorang ahli geologi bernama Arkady Simkin yang pergi ke Siberia untuk mencari minyak. Namun, ia malah menemukan bangkai raksasa yang disebutnya Taurus Major. Kisah ini sebenarnya dibuat untuk mempromosikan Colossi kedua, Quadratus.
Pada tanggal 18 November, Belson memposting mengenai keluarga Sayre yang ketika sedang berlibur di Peru tanpa sengaja menemukan sebuah patung raksasa yang mirip dengan salah satu robot transformer. Kisah ini malah dilengkapi dengan sebuah foto yang memperlihatkan sebuah hierogliph yang menunjukkan adanya ukiran patung tersebut. Padahal, kisah ini dibuat untuk mempromosikan Gaius, Colossi ketiga.
Pada tanggal 26 Desember, Belson memposting foto cuplikan koran mengenai penemuan hierogliph di Lusaka, Zambia, yang luar biasanya, memperlihatkan empat Colossi sedang bersama-sama.
Terlalu spektakuler dan sangat berbau hoax!
Pada pertengahan April 2006, blog Belson lenyap dari dunia maya. Pada akhir 2007, website milik Casper Shilling juga lenyap dari dunia maya. Saat itu, game Shadow of the Colossus telah menjadi blockbuster di seluruh dunia.
Dari enam kisah yang diposting Belson tersebut, hanya satu yang sepertinya lolos dan menjadi populer di Indonesia.
Viral Marketing yang dibuat untuk mempromosikan Shadow of the Colossus ini dianggap sebagai salah satu hoax online terbesar di dunia. Namun paling tidak, usaha ini tidak percuma karena penjualan game ini cukup baik sehingga masuk ke dalam daftar greatest hits Sony pada Agustus 2006.
Diantara kalian mungkin ada yang bertanya: "Brother enigma, apa keuntungan viral marketing seperti ini? Jika seseorang membaca kisah Jebal Barez, belum tentu orang akan mengkaitkannya dengan Shadow of the Colossus. Jadi apa untungnya bagi game tersebut?"
Disitulah jeniusnya. Justru tujuannya adalah supaya orang lain membongkar rekayasa ini. Contohnya seperti yang saya lakukan sekarang.
Jika kalian yang sedang membaca tulisan ini adalah seorang penggemar PlayStation dan belum pernah memainkan Shadow of the Colossus, saya yakin kalian akan segera pergi ke toko dan membeli CD gamenya. Dan hebatnya, saya tidak dibayar oleh Sony untuk menulis artikel ini.
Bukankah itu jenius namanya?
Pada pertengahan April 2006, blog Belson lenyap dari dunia maya. Pada akhir 2007, website milik Casper Shilling juga lenyap dari dunia maya. Saat itu, game Shadow of the Colossus telah menjadi blockbuster di seluruh dunia.
Dari enam kisah yang diposting Belson tersebut, hanya satu yang sepertinya lolos dan menjadi populer di Indonesia.
Viral Marketing yang dibuat untuk mempromosikan Shadow of the Colossus ini dianggap sebagai salah satu hoax online terbesar di dunia. Namun paling tidak, usaha ini tidak percuma karena penjualan game ini cukup baik sehingga masuk ke dalam daftar greatest hits Sony pada Agustus 2006.
Diantara kalian mungkin ada yang bertanya: "Brother enigma, apa keuntungan viral marketing seperti ini? Jika seseorang membaca kisah Jebal Barez, belum tentu orang akan mengkaitkannya dengan Shadow of the Colossus. Jadi apa untungnya bagi game tersebut?"
Disitulah jeniusnya. Justru tujuannya adalah supaya orang lain membongkar rekayasa ini. Contohnya seperti yang saya lakukan sekarang.
Jika kalian yang sedang membaca tulisan ini adalah seorang penggemar PlayStation dan belum pernah memainkan Shadow of the Colossus, saya yakin kalian akan segera pergi ke toko dan membeli CD gamenya. Dan hebatnya, saya tidak dibayar oleh Sony untuk menulis artikel ini.
Bukankah itu jenius namanya?
Hoax Terbaik Dunia Maya
Misteri hilangnya putri Anastasia dari Rusia terungkap
Anastasia adalah salah satu putri dari Czar Nicholas II, kaisar terakhir Rusia yang dibantai oleh pasukan komunis. selama puluhan tahun masyarakat Rusia percaya bahwa putri Anastasia berhasil lolos dari pembantaian dan hidup dengan menyembunyikan identitas dirinya. Sekarang misteri yang berumur 90 tahun itu telah berhasil diungkap oleh para peneliti dengan ditemukannya sebuah kuburan yang berisi tulang belulang dua manusia. Salah satu kisah paling romantis di Rusia ternyata berakhir dengan kelam dan menyedihkan.
Kisahnya bermula pada tanggal 17 Juli 1918, Pasukan komunis Bolsheviks Rusia menyerbu Istana dan membantai kaisar Nicholas II, ratu Alexandra dan kelima anak mereka yaitu Olga, Tatiana, Maria, Anastasia dan putra mahkota Alexei beserta pelayan-pelayannya. Revolusi Rusia dimulai dan mengakhiri pemerintahan dinasti Romanov yang telah berlangsung selama 304 tahun. Isu beredar di kalangan masyarakat Rusia bahwa dua anak NIcholas II berhasil lolos dari pembantaian.
Hal ini diperkuat dengan ditemukannya sebuah kuburan Masal pada tahun 1991 di Yekaterinburg di wilayah pegunungan Ural, 900 mil di timur Moskow yang berisi tulang belulang seluruh keluarga kerajaan, didalamnya tidak ditemukan jasad dua anak Czar Nicholas II lainnya. Publik percaya bahwa putra mahkota Alexei dan Anastasia berhasil selamat dan hidup dengan menyembunyikan identitas dirinya.
Namun para peneliti mengungkapkan dalam sebuah laporan baru-baru ini bahwa tidak ada akhir bahagia bagi seluruh anggota kerajaan, termasuk putri Anastasia. Pada tahun 2007 tim peneliti berhasil menemukan kuburan kedua hanya beberapa ratus kaki dari kuburan pertama yang didalamnya terdapat sisa-sisa tubuh dua manusia. Analisa DNA terhadap dua bagian tulang manusia itu menunjukkan adanya hubungan antara tulang tersebut dengan tulang keluarga Romanov lainnya. Pemerintah Rusia mengkonfirmasi bahwa tulang tersebut salah satunya adalah milik putri Anastasia setelah mendapatkan hasil lab dari Rusia, Inggris dan Amerika Serikat.
"Saya diminta untuk melakukan studi tersebut." Kata Evgeny Rogaev, seorang ilmuwan molekular genetis di Universitas Massachusetts yang memimpin investigasi itu. "ini adalah kasus yang sulit," sambungnya. Laporan final hasil penyelidikan itu dipublikasikan secara online pada Februari 2009 di Jurnal National Academy of Sciences.
Namun para peneliti mengungkapkan dalam sebuah laporan baru-baru ini bahwa tidak ada akhir bahagia bagi seluruh anggota kerajaan, termasuk putri Anastasia. Pada tahun 2007 tim peneliti berhasil menemukan kuburan kedua hanya beberapa ratus kaki dari kuburan pertama yang didalamnya terdapat sisa-sisa tubuh dua manusia. Analisa DNA terhadap dua bagian tulang manusia itu menunjukkan adanya hubungan antara tulang tersebut dengan tulang keluarga Romanov lainnya. Pemerintah Rusia mengkonfirmasi bahwa tulang tersebut salah satunya adalah milik putri Anastasia setelah mendapatkan hasil lab dari Rusia, Inggris dan Amerika Serikat.
"Saya diminta untuk melakukan studi tersebut." Kata Evgeny Rogaev, seorang ilmuwan molekular genetis di Universitas Massachusetts yang memimpin investigasi itu. "ini adalah kasus yang sulit," sambungnya. Laporan final hasil penyelidikan itu dipublikasikan secara online pada Februari 2009 di Jurnal National Academy of Sciences.
Sebuah pemandangan yang menyedihkan terpampang di hadapan para peneliti. Orang yang membunuh kedua orang tersebut telah mencoba untuk menghancurkan tubuh mereka dengan api dan asam sulfur, kemungkinan dilakukan untuk menyembunyikan identitas dan waktu kematian mereka. Hal ini telah membuat pekerjaan para peneliti yang dipimpin Rogaev menjadi lebih sulit dari yang dibayangkan.
Rogaev sebelumnya juga pernah diminta oleh pemerintah Rusia untuk melakukan tugas Forensik pada tahun 1997 terhadap tulang belulang di kuburan pertama. Sekarang ia telah diminta untuk mengakhiri sejarah kelam Rusia untuk selamanya.
Kunci yang digunakan oleh Rogaev adalah DNA mitokondrial yang terdapat pada sisa-sisa tulang. DNA mitokondrial hanya didapatkan dari ibu. Berbeda dengan DNA Autosomal yang bisa didapat dari ayah dan ibu. Dengan demikian Rogaev dan Tim dapat menghubungkan DNA tersebut dengan DNA ratu Alexandra. Kunci lainnya adalah dengan membandingkan kromosom Y dari garis keturunan Romanov. Penelitian dari kuburan kedua menunjukkan bahwa tulang tersebut berasal dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Jadi tim peneliti dapat membandingkan kromosom Y dari putra mahkota Alexei dengan Czar Nicholas II.
Tim peneliti juga mendapatkan bantuan dari tempat yang tak terduga, yaitu dari museum State Hermitage di St Petersburg. Museum itu menyimpan pakaian Czar Nicholas II yang mengandung noda darah, sisa dari upaya pembunuhan terhadap Nicholas II ketika ia mengunjungi Osaka pada tahun 1891. Dari noda darah itu, peneliti mendapatkan DNA yang jelas.
Rogaev sebelumnya juga pernah diminta oleh pemerintah Rusia untuk melakukan tugas Forensik pada tahun 1997 terhadap tulang belulang di kuburan pertama. Sekarang ia telah diminta untuk mengakhiri sejarah kelam Rusia untuk selamanya.
Kunci yang digunakan oleh Rogaev adalah DNA mitokondrial yang terdapat pada sisa-sisa tulang. DNA mitokondrial hanya didapatkan dari ibu. Berbeda dengan DNA Autosomal yang bisa didapat dari ayah dan ibu. Dengan demikian Rogaev dan Tim dapat menghubungkan DNA tersebut dengan DNA ratu Alexandra. Kunci lainnya adalah dengan membandingkan kromosom Y dari garis keturunan Romanov. Penelitian dari kuburan kedua menunjukkan bahwa tulang tersebut berasal dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Jadi tim peneliti dapat membandingkan kromosom Y dari putra mahkota Alexei dengan Czar Nicholas II.
Tim peneliti juga mendapatkan bantuan dari tempat yang tak terduga, yaitu dari museum State Hermitage di St Petersburg. Museum itu menyimpan pakaian Czar Nicholas II yang mengandung noda darah, sisa dari upaya pembunuhan terhadap Nicholas II ketika ia mengunjungi Osaka pada tahun 1891. Dari noda darah itu, peneliti mendapatkan DNA yang jelas.
Dari semua perbandingan tersebut, maka terungkaplah bahwa tulang belulang di kuburan kedua adalah milik putra mahkota Alexei dan kakak perempuannya, beberapa beranggapan Maria, beberapa lagi beranggapan Anastasia. Namun bagaimanapun juga, keseluruhan keluarga Nicholas II telah ditemukan lengkap di dua kuburan tersebut. Itu berarti menutup misteri yang telah berumur 90 tahun untuk selamanya.
Tidak ada akhir yang indah bagi keluarga Nicholas II, terutama Anastasia. Dongeng paling romantis di dalam sejarah Rusia itu telah berakhir untuk selamanya di sebuah kuburan sepi tanpa nisan.
Misteri hilangnya putri Anastasia dari Rusia terungkap