Stonehenge di dasar danau Michigan
Dalam sebuah laporan yang mengejutkan pada tahun 2007, Mark Holley, seorang profesor arkelogi bawah laut di Northwestern Michigan University College, menemukan sebuah susunan batu yang beberapa diantaranya disusun membentuk lingkaran dan salah satu diantara batu itu memiliki ukiran seekor mastodon. Susunan batu itu terletak 40 kaki dibawah permukaan danau Michigan. Ukiran itu diperkirakan telah berumur 10.000 tahun - sesuai dengan perkiraan keberadaan mastodon dan manusia di bumi.
Pada mulanya, Prof. Holley dan seorang rekannya bernama Brian Abbott menyewa sebuah kapal dengan peralatan sonar untuk meneliti beberapa bangkai kapal di danau Michigan. Kemudian mereka menemukan formasi batu-batu aneh tersebut termasuk batu dengan ukiran yang berbentuk seperti mastodon. Namun mereka belum bisa memastikan apakah itu benar-benar ukiran mastodon atau bukan. Michigan sebelumnya juga telah memiliki situs petroglyph dan bahkan batu berdiri seperti Stonehenge.
Seorang perwakilan dari Museum paleontologi Universitas Michigan berkomentar bahwa walapun dia merasa skeptis, ia tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut dan berharap bisa melihat hasil foto yang lebih baik dari susunan batu-batu tersebut.
Jadi, apakah ada benar-benar ada Stonehenge di Amerika yang hanya diam di dalam danau Michigan dan menunggu untuk ditemukan ? Ketika arkeolog, bangkai kapal dan sisa-sisa purbakala bergabung, maka terbentuklah sebuah misteri baru. Misteri Stonehenge danau Michigan. Kita menunggu penyingkapannya.
Jadi, apakah ada benar-benar ada Stonehenge di Amerika yang hanya diam di dalam danau Michigan dan menunggu untuk ditemukan ? Ketika arkeolog, bangkai kapal dan sisa-sisa purbakala bergabung, maka terbentuklah sebuah misteri baru. Misteri Stonehenge danau Michigan. Kita menunggu penyingkapannya.
Stonehenge di dasar danau Michigan
Piramida Yonaguni - Struktur bebatuan misterius di bawah laut Jepang
Pada tahun 1986, seorang penyelam dekat pulau Yonaguni Jima, dekat Okinawa, Jepang, menemukan sebuah struktur bangunan batu yang aneh 25 meter dibawah permukaan laut. Struktur bangunan yang membentuk tangga batu dengan jalur-jalur yang misterius itu dikenal dengan sebutan Piramida Yonaguni.
Salah satu struktur bangunan itu memiliki lebar 600 kaki dengan tinggi 90 kaki dan memiliki 5 tingkatan blok batu yang terpisah yang kelihatannya adalah sebuah jalan yang mengelilingi struktur itu. Bukan hanya bentuknya yang misterius, di permukaan batu-batu itu juga terlihat adanya ukiran-ukiran yang mengindikasikan bahwa formasi bebatuan ini dibuat oleh tangan-tangan manusia, bukan struktur yang tercipta oleh alam.
Masaaki Kimura, seorang ahli geologi kelautan dari Universitas Ryukyus telah mempelajari bangunan ini selama 15 tahun dan ia percaya bahwa situs ini mungkin telah berusia sekitar 5.000 tahun dan tenggelam karena gempa bumi yang terjadi sekitar 2.000 tahun yang lalu.
Para peneliti yang lain bahkan memperkirakan usia bangunan ini lebih tua, termasuk Teruaki Ishii, seorang profesor Geologi dari Universitas Tokyo yang memperkirakan bahwa bangunan itu tenggelam pada akhir Zaman es sekitar 10.000 tahun yang lalu (dua kali lebih tua dibanding piramida Mesir). Jika teori ini benar, berarti buku-buku sejarah kita mengenai usia peradaban Asia harus diubah.
Di dekat struktur piramida itu, ada sebuah bongkahan batu besar setinggi beberapa kaki yang terlihat seperti kepala manusia ditemukan bersama dengan beberapa ukiran hierogliph yang tidak dikenal.
Para peneliti yang lain bahkan memperkirakan usia bangunan ini lebih tua, termasuk Teruaki Ishii, seorang profesor Geologi dari Universitas Tokyo yang memperkirakan bahwa bangunan itu tenggelam pada akhir Zaman es sekitar 10.000 tahun yang lalu (dua kali lebih tua dibanding piramida Mesir). Jika teori ini benar, berarti buku-buku sejarah kita mengenai usia peradaban Asia harus diubah.
Di dekat struktur piramida itu, ada sebuah bongkahan batu besar setinggi beberapa kaki yang terlihat seperti kepala manusia ditemukan bersama dengan beberapa ukiran hierogliph yang tidak dikenal.
The Japan Times melaporkan kisah dibawah ini bersamaan dengan penemuan bangunan ini :
"Dalam legenda masyarakat Okinawa, ada kisah tradisional mengenai sebuah kota para dewa yang disebut dengan Nirai Kanai, sebuah tanah yang jauh, tempat dimana kebahagiaan berasal"
Sayang, komunitas peneliti didunia tidak sepakat mengenai asal-usul bangunan itu. Richard Schoch, seorang profesor ilmu pengetahuan dan matematika dari Universitas Boston tidak menerima teori bahwa bangunan ini dibuat oleh manusia. Baginya, struktur raksasa tersebut tidak lain adalah formasi bebatuan yang terbentuk secara alami.
"Saya tidak yakin bahwa bahwa bangunan itu dibentuk oleh tangan manusia, menurut saya, semua itu terbentuk secara alamiah. Bangunan itu hanyalah sebuah geologi dasar dari stratigrafi batu pasir yang cenderung terbentuk menjadi ujung-ujung yang lurus, terutama di wilayah dimana banyak retakan dan aktivitas tektonik."
Ia membandingkan bangunan tersebut dengan formasi tebing yang terdapat didaratan yang dipercaya terbentuk secara alamiah.
Sayang, komunitas peneliti didunia tidak sepakat mengenai asal-usul bangunan itu. Richard Schoch, seorang profesor ilmu pengetahuan dan matematika dari Universitas Boston tidak menerima teori bahwa bangunan ini dibuat oleh manusia. Baginya, struktur raksasa tersebut tidak lain adalah formasi bebatuan yang terbentuk secara alami.
"Saya tidak yakin bahwa bahwa bangunan itu dibentuk oleh tangan manusia, menurut saya, semua itu terbentuk secara alamiah. Bangunan itu hanyalah sebuah geologi dasar dari stratigrafi batu pasir yang cenderung terbentuk menjadi ujung-ujung yang lurus, terutama di wilayah dimana banyak retakan dan aktivitas tektonik."
Ia membandingkan bangunan tersebut dengan formasi tebing yang terdapat didaratan yang dipercaya terbentuk secara alamiah.
Sebagai konsekuensi keraguan komunitas sains untuk menerima situs tersebut sebagai buatan manusia, reruntuhan itu hingga kini tidak diakui oleh pemerintah Jepang sebagai situs budaya yang penting.
Pada 5 April 1998, sebuah gempa bumi yang besar sekitar 7,7 skala Richter menghantam wilayah dimana Piramida itu berada. Apakah struktur itu mengalami kerusakan atau tidak, tidak ada yang mengetahuinya.
Source, Source2
Pada 5 April 1998, sebuah gempa bumi yang besar sekitar 7,7 skala Richter menghantam wilayah dimana Piramida itu berada. Apakah struktur itu mengalami kerusakan atau tidak, tidak ada yang mengetahuinya.
Source, Source2
Piramida Yonaguni - Struktur bebatuan misterius di bawah laut Jepang
Apakah Sardinia adalah Atlantis yang hilang ?
Para sarjana terkemuka dunia baru-baru ini berkumpul di Roma untuk mendiskusikan sebuah ide kontroversial yang mengatakan bahwa Sardinia adalah pulau Atlantis yang hilang. Teori ini yang pertama kali disinggung dalam sebuah buku yang ditulis oleh jurnalis Italia bernama Sergio Frau telah menarik banyak perhatian dari masyarakat internasional, baik pujian ataupun kritikan.
Buku itu, walaupun telah terjual sebanyak 30.000 kopi, tetap dianggap para akademisi sebagai sebuah sensasi yang tidak ilmiah dan tidak berdasar. Namun teori ini mendapat perhatian besar tahun lalu ketika UNESCO mengorganisir sebuah simposium mengenai isu tersebut di Paris yang menyarankan agar ide tersebut mendapat pertimbangan serius. Kemudian setelah itu, Akademisi, arkeolog, geolog dan sejarawan dari seluruh Italia berkumpul di Rome's Accademia dei Lincei untuk meneliti teori tersebut lebih mendalam dan mendiskusikan kemungkinan penelitian lanjutan di masa depan.
Pulau Atlantis seperti diketahui adalah sebuah pulau misterius yang hingga kini keberadaannya belum diketahui secara pasti. Pulau ini pertama kali disinggung oleh filsuf Yunani Plato dalam bukunya Timaeus dan Critias (360 SM) yang mengatakan bahwa sebuah pulau dengan peradaban maju dihancurkan oleh sebuah bencana. Para ilmuwan menduga bahwa bencana yang dimaksud adalah Tsunami.
Teori tradisional menyebut bahwa Atlantis terletak di satu tempat di wilayah Atlantik karena Plato mengatakan bahwa pulau itu terletak di seberang Pilar Herkules. Menurut penulis Yunani kuno lainnya yang bernama Erathosthenes, pilar herkules terletak di selat Gibraltar.
Namun Frau percaya bahwa Erathosthenes, yang juga seorang pustakawan dan ahli geografi yang hidup di Alexandria pada abad kedua SM melakukan kesalahan. Frau percaya pilar Herkules terletak di Sisilia. Frau mendapat kesimpulan ini setelah melihat dua peta kuno Mediterania zaman perunggu. Satu peta menunjukkan Tunisia dan Sisilia hampir bersentuhan, peta yang lain yang menunjukkan Selat Gibraltar, dan keduanya menunjukkan kemiripan.
Frau berpikir bahwa Erathosthenes memindahkan pilar itu karena 120 tahun antara era Plato dan eranya, dunia Yunani berubah secara dramatis dan selat antara Sisilia dan Afrika sudah bukan merupakan bagian kerajaan Yunani. Lebih Lanjut, pergeseran geologis dan naiknya permukaan air laut memperlebar jarak antara Tunisia dan Sisilia yang akhirnya menjadi penyebab kesalahan Erathosthenes.
Pulau Atlantis seperti diketahui adalah sebuah pulau misterius yang hingga kini keberadaannya belum diketahui secara pasti. Pulau ini pertama kali disinggung oleh filsuf Yunani Plato dalam bukunya Timaeus dan Critias (360 SM) yang mengatakan bahwa sebuah pulau dengan peradaban maju dihancurkan oleh sebuah bencana. Para ilmuwan menduga bahwa bencana yang dimaksud adalah Tsunami.
Teori tradisional menyebut bahwa Atlantis terletak di satu tempat di wilayah Atlantik karena Plato mengatakan bahwa pulau itu terletak di seberang Pilar Herkules. Menurut penulis Yunani kuno lainnya yang bernama Erathosthenes, pilar herkules terletak di selat Gibraltar.
Namun Frau percaya bahwa Erathosthenes, yang juga seorang pustakawan dan ahli geografi yang hidup di Alexandria pada abad kedua SM melakukan kesalahan. Frau percaya pilar Herkules terletak di Sisilia. Frau mendapat kesimpulan ini setelah melihat dua peta kuno Mediterania zaman perunggu. Satu peta menunjukkan Tunisia dan Sisilia hampir bersentuhan, peta yang lain yang menunjukkan Selat Gibraltar, dan keduanya menunjukkan kemiripan.
Frau berpikir bahwa Erathosthenes memindahkan pilar itu karena 120 tahun antara era Plato dan eranya, dunia Yunani berubah secara dramatis dan selat antara Sisilia dan Afrika sudah bukan merupakan bagian kerajaan Yunani. Lebih Lanjut, pergeseran geologis dan naiknya permukaan air laut memperlebar jarak antara Tunisia dan Sisilia yang akhirnya menjadi penyebab kesalahan Erathosthenes.
Jika Pilar Herkules terletak di Sisilia, maka Sardinia adalah lokasi pasti Atlantis. Frau menemukan juga bahwa peradaban Nuragic - berasal dari kata Nuraghes (menara batu) yang dibangun di pulau itu - berkembang dengan pesat di Shardana (sardinia) antara 1.400 - 1.200 SM. Bencana yang menghancurkan kebudayaan Nuragic dan penduduknya diperkirakan terjadi sekitar 1.178 - 1.175 SM.
Walaupun Plato menyebut kebudayaan Atlantis ada sekitar 9.000 tahun sebelumnya, banyak sejarawan berpikir bahwa Plato melakukan kesalahan dan mungkin maksudnya adalah 900 tahun. Mereka mendasarkan teorinya pada deskripsi Plato tentang tulisan dan perkakas perunggu yang disebut ditemukan di Pulau itu.
Lebih lanjut, apabila pilar herkules dipindahkan menjadi selat Sisilia, maka menurut Frau, banyak tulisan-tulisan kuno lainnya akan menjadi akurat dari segi geografis.
Contoh, Herodotus menulis mengenai Corsica dan kota kuno Tartessos seakan-akan kedua kota itu dekat satu sama lain. Namun jika pilar herkules terletak di Gibraltar, maka perjalanan dari Tartessos ke Corsica akan memakan waktu satu bulan dengan kapal, yang artinya tidak sesuai dengan deskripsi Herodotus.
Teori-teori keberadaan Atlantis
Kebanyakan dari lokasi yang diajukan mengenai keberadaan Atlantis adalah dekat laut Mediterania seperti pulau Sardinia, Kreta, Santorini, Sisilia, Siprus dan Malta. Sedangkan daratan lain yang dicurigai sebagai Atlantis adalah Troy, Tartessos, Tantalus, Turki, Sinai dan Kanaan. Di wilayah sekitar laut hitam juga dicurigai sebagai lokasi Atlantis, diantaranya Bosphorus dan Ancomah. Pada tahun 2003, sebuah teori baru diajukan bahwa laut Azov kemungkinan adalah tempat asal Atlantis.
Teori-teori lainnya juga menyebut tempat seperti Andalusia, pulau Canary, Kuba, Bahamas, segitiga Bermuda, Indonesia, Malaysia, pulau "Kumari Kandam" di India dan struktur piramida Yonaguni di Jepang.
Walaupun Plato menyebut kebudayaan Atlantis ada sekitar 9.000 tahun sebelumnya, banyak sejarawan berpikir bahwa Plato melakukan kesalahan dan mungkin maksudnya adalah 900 tahun. Mereka mendasarkan teorinya pada deskripsi Plato tentang tulisan dan perkakas perunggu yang disebut ditemukan di Pulau itu.
Lebih lanjut, apabila pilar herkules dipindahkan menjadi selat Sisilia, maka menurut Frau, banyak tulisan-tulisan kuno lainnya akan menjadi akurat dari segi geografis.
Contoh, Herodotus menulis mengenai Corsica dan kota kuno Tartessos seakan-akan kedua kota itu dekat satu sama lain. Namun jika pilar herkules terletak di Gibraltar, maka perjalanan dari Tartessos ke Corsica akan memakan waktu satu bulan dengan kapal, yang artinya tidak sesuai dengan deskripsi Herodotus.
Teori-teori keberadaan Atlantis
Kebanyakan dari lokasi yang diajukan mengenai keberadaan Atlantis adalah dekat laut Mediterania seperti pulau Sardinia, Kreta, Santorini, Sisilia, Siprus dan Malta. Sedangkan daratan lain yang dicurigai sebagai Atlantis adalah Troy, Tartessos, Tantalus, Turki, Sinai dan Kanaan. Di wilayah sekitar laut hitam juga dicurigai sebagai lokasi Atlantis, diantaranya Bosphorus dan Ancomah. Pada tahun 2003, sebuah teori baru diajukan bahwa laut Azov kemungkinan adalah tempat asal Atlantis.
Teori-teori lainnya juga menyebut tempat seperti Andalusia, pulau Canary, Kuba, Bahamas, segitiga Bermuda, Indonesia, Malaysia, pulau "Kumari Kandam" di India dan struktur piramida Yonaguni di Jepang.
Apakah Sardinia adalah Atlantis yang hilang ?
Kisah rumah hantu Amityville
The Amityville Horror atau rumah hantu Amityville adalah sebuah kisah penindasan satu keluarga oleh makhluk gaib di sebuah rumah di Amityville, New York. Sejak kemunculannya, kisah ini dipenuhi oleh kontroversi. Apakah kisah ini nyata atau hanya sebuah rekayasa ?
Tulisan ini adalah permintaan seseorang yang ingin mengetahui kebenaran kisah rumah hantu Amityville. Sebenarnya, blog enigma adalah blog yang "anti cerita hantu". Namun karena bukan hantunya yang mau dibahas, maka saya memutuskan untuk menulisnya juga.
Kisah Rumah Hantu Amityville
Bagi yang belum pernah mendengar tentang Amityville Horror, beginilah kisahnya secara singkat :
Kisah horor ini dimulai dari sebuah novel best seller berjudul "The Amityville horror : A True Story" yang ditulis oleh Jay Anson dan diterbitkan tahun 1977. Segera setelah buku ini memenuhi rak buku di Amerika, penjualannya melonjak dengan sangat cepat.
Kisah di buku ini bermula pada tanggal 13 November 1974 ketika satu keluarga yang terdiri dari enam orang yang tinggal di sebuah rumah di Amityville dibunuh dengan kejam. Kepala keluarganya, sepasang suami istri bernama Ronald dan Louise DeFeo ditembak ditempat tidurnya ketika sedang terlelap. Demikian juga dengan dua anak laki-laki dan dua anak perempuannya. Satu-satunya yang selamat dari pembunuhan itu adalah seorang anggota keluarga lainnya bernama Ronald DeFeo Jr (Butch). Ronald ditangkap atas tuduhan pembunuhan dan dihukum penjara seumur hidup.
Karena seluruh anggota keluarga sudah meninggal dan Ronald berada di penjara, rumah itu akhirnya dijual. Rumah horor itu tepatnya berlokasi di 112 Ocean Avenue, Amityville, New York.
Tahun berikutnya, tepatnya 23 Desember 1975, sebuah keluarga baru, George dan Kathy Lutz bersama tiga anaknya menempati rumah itu. Mereka membelinya dengan harga $80.000 dengan cara mengambil hipotik dari Columbia saving and loans sebesar $60.000. Tak berapa lama, mereka mulai mengalami gangguan dari roh-roh jahat yang menghuni rumah itu. Mereka keluar dari rumah itu setelah 28 hari menghuninya.
Bagi yang belum pernah mendengar tentang Amityville Horror, beginilah kisahnya secara singkat :
Kisah horor ini dimulai dari sebuah novel best seller berjudul "The Amityville horror : A True Story" yang ditulis oleh Jay Anson dan diterbitkan tahun 1977. Segera setelah buku ini memenuhi rak buku di Amerika, penjualannya melonjak dengan sangat cepat.
Kisah di buku ini bermula pada tanggal 13 November 1974 ketika satu keluarga yang terdiri dari enam orang yang tinggal di sebuah rumah di Amityville dibunuh dengan kejam. Kepala keluarganya, sepasang suami istri bernama Ronald dan Louise DeFeo ditembak ditempat tidurnya ketika sedang terlelap. Demikian juga dengan dua anak laki-laki dan dua anak perempuannya. Satu-satunya yang selamat dari pembunuhan itu adalah seorang anggota keluarga lainnya bernama Ronald DeFeo Jr (Butch). Ronald ditangkap atas tuduhan pembunuhan dan dihukum penjara seumur hidup.
Karena seluruh anggota keluarga sudah meninggal dan Ronald berada di penjara, rumah itu akhirnya dijual. Rumah horor itu tepatnya berlokasi di 112 Ocean Avenue, Amityville, New York.
Tahun berikutnya, tepatnya 23 Desember 1975, sebuah keluarga baru, George dan Kathy Lutz bersama tiga anaknya menempati rumah itu. Mereka membelinya dengan harga $80.000 dengan cara mengambil hipotik dari Columbia saving and loans sebesar $60.000. Tak berapa lama, mereka mulai mengalami gangguan dari roh-roh jahat yang menghuni rumah itu. Mereka keluar dari rumah itu setelah 28 hari menghuninya.
Menurut mereka, tangan tak terlihat memecahkan pintu dan membuka lemari-lemari. Cairan hijau aneh keluar dari langit-langit rumah, sekumpulan serangga menyerang mereka dan wajah iblis dengan mata merah menghantui mereka pada malam hari dan bahkan iblis itu meninggalkan jejak kaki di halaman rumah yang bersalju.
Kemudian mereka memanggil seorang pastor bernama Mancuso untuk mengusir setan itu, namun ketika pastor itu tiba dirumah itu, satu suara berteriak "Keluar !". Pastor itu gagal membersihkan rumah itu dari roh jahat.
Akhirnya, karena usaha yang dilakukan gagal untuk mengentikan gangguan itu, keluarga Lutz memutuskan untuk pindah dari rumah itu.
Fakta atau rekayasa
Novel ini sedemikian populernya sehingga beberapa film telah dibuat berdasarkan kisah novel ini. Remake terakhir dibuat tahun 2005 yang diperankan oleh Ryan Reynold sebagai George Lutz (percaya sama saya, filmnya benar-benar membuat merinding).
Sekarang, pertanyaannya, apakah kejadian yang diceritakan di buku itu benar-benar terjadi ?? Kita akan memisahkan fakta dan rekayasanya.
Fakta
Novel ini tidak sepenuhnya salah ketika ia menulis label "True Story" di judulnya. Semua tokoh yang diceritakan di dalam novel ini adalah nyata.
Jay Anson menulis buku ini atas permintaan Penerbit Prentice Hall berdasarkan rekaman suara George Lutz yang menceritakan kisah ini. Jadi Keluarga Lutz benar-benar ada dan benar-benar pernah menempati rumah horor itu. George Lutz meninggal karena serangan jantung di Las Vegas pada tanggal 8 Mei 2006. Istrinya Kathy Lutz meninggal terlebih dahulu karena Emphisema pada 17 Agustus 2004. Sebelumnya, mereka bercerai pada akhir 1980-an namun tetap menjaga hubungan baik.
Kemudian mereka memanggil seorang pastor bernama Mancuso untuk mengusir setan itu, namun ketika pastor itu tiba dirumah itu, satu suara berteriak "Keluar !". Pastor itu gagal membersihkan rumah itu dari roh jahat.
Akhirnya, karena usaha yang dilakukan gagal untuk mengentikan gangguan itu, keluarga Lutz memutuskan untuk pindah dari rumah itu.
Fakta atau rekayasa
Novel ini sedemikian populernya sehingga beberapa film telah dibuat berdasarkan kisah novel ini. Remake terakhir dibuat tahun 2005 yang diperankan oleh Ryan Reynold sebagai George Lutz (percaya sama saya, filmnya benar-benar membuat merinding).
Sekarang, pertanyaannya, apakah kejadian yang diceritakan di buku itu benar-benar terjadi ?? Kita akan memisahkan fakta dan rekayasanya.
Fakta
Novel ini tidak sepenuhnya salah ketika ia menulis label "True Story" di judulnya. Semua tokoh yang diceritakan di dalam novel ini adalah nyata.
Jay Anson menulis buku ini atas permintaan Penerbit Prentice Hall berdasarkan rekaman suara George Lutz yang menceritakan kisah ini. Jadi Keluarga Lutz benar-benar ada dan benar-benar pernah menempati rumah horor itu. George Lutz meninggal karena serangan jantung di Las Vegas pada tanggal 8 Mei 2006. Istrinya Kathy Lutz meninggal terlebih dahulu karena Emphisema pada 17 Agustus 2004. Sebelumnya, mereka bercerai pada akhir 1980-an namun tetap menjaga hubungan baik.
Pembunuhan yang dilakukan oleh Ronald DeFeo Jr juga benar-benar terjadi. Saat ini Ronald DeFeo Jr sedang menjalani hukuman penjara seumur hidup di Green Haven Correctional Facility di Beekman, New York.
Rumah yang terletak di 112 Ocean Avenue juga benar-benar ada. Namun karena alasan privasi, alamat rumah ini telah diubah untuk menghindari turis yang ingin melihat-lihat.
Rumah yang terletak di 112 Ocean Avenue juga benar-benar ada. Namun karena alasan privasi, alamat rumah ini telah diubah untuk menghindari turis yang ingin melihat-lihat.
Pastor yang mengusir setan itu juga benar-benar ada. Di buku, namanya disebut Pastor Mancuso, namun nama asli pastor itu adalah Ralph J Pecoraro. Ia menolak nama aslinya disebut dibuku itu untuk menjaga privasinya. Saat ini ia sudah meninggal.
Hoax
Seperti yang saya singgung diatas, semua tokoh dalam kisah ini adalah nyata. Yang diragukan oleh banyak orang adalah kebenaran pengalaman di dalam buku ini. Memang harusnya kisah di buku ini nyata karena berdasarkan cerita langsung dari George Lutz. Namun masyarakat menemukan kisah didalam buku ini terlalu luar biasa sehingga mereka mulai meragukannya. Apalagi ada kemiripan dengan film "The Exorcist" yang terkenal itu.
Hoax
Seperti yang saya singgung diatas, semua tokoh dalam kisah ini adalah nyata. Yang diragukan oleh banyak orang adalah kebenaran pengalaman di dalam buku ini. Memang harusnya kisah di buku ini nyata karena berdasarkan cerita langsung dari George Lutz. Namun masyarakat menemukan kisah didalam buku ini terlalu luar biasa sehingga mereka mulai meragukannya. Apalagi ada kemiripan dengan film "The Exorcist" yang terkenal itu.
Akhirnya kontroversi itu terjawab
Ketika Pengacara Ronald DeFeo Jr yang bernama William Weber mengakui bahwa ia dan George Lutz mengarang kisah ini dengan tujuan untuk mendapatkan persidangan yang baru bagi Ronald DeFeo Jr. Apabila Ronald beralasan membunuh karena pengaruh roh jahat, maka persidangan mungkin bisa mempertimbangkan untuk meringankan tuntutannya atas pertimbangan sakit jiwa. Menurut Weber, Bagi Lutz tentu saja mengarang cerita seperti itu akan membuat ia kaya raya sehingga Lutz setuju berkoloborasi untuk mengarang cerita itu. Lutz menolak pengakuan Weber.
Sepertinya pengakuan Weber ini mendapat peneguhan dari banyak pihak, salah satunya adalah dari seorang peneliti bernama Rick Moran yang menemukan lebih dari 100 kesalahan faktual dalam buku itu.
Istri Ronald DeFeo Jr bahkan juga ikut meneguhkan kesaksian Weber. Baginya kisah hantu Amityville adalah sebuah kebohongan.
Pada Maret 1977, setelah keluarga Lutz keluar dari rumah itu, Jim dan Barbara Cromarty membeli rumah itu dengan harga $55.000. Barbara dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa seluruh perabot rumah itu masih sama seperti aslinya dan tidak menunjukkan ada tanda-tanda perbaikan, berlawanan dengan klaim Lutz yang mengatakan roh jahat menghancurkan perabot-perabot rumah itu.
Setelah 10 tahun keluarga Cromarty memutuskan untuk pindah dari rumah itu karena mengalami banyak gangguan, bukan dari roh jahat, namun dari para turis yang ingin melihat rumah itu. Pada tahun 1987, mereka menjualnya kepada keluarga O'Neil dengan harga $325.000.
O'Neil, Pemilik rumah berikutnya akhirnya juga pindah setelah 10 tahun karena tidak tahan, bukan karena gangguan roh jahat, tetapi karena pajak properti yang meningkat tinggi. Mereka menjualnya pada tahun 1997 kepada Brian Wilson dengan harga $310.000.
Brian Wilson, pemilik saat ini, begitu sukanya dengan rumah ini sehingga ia tetap tinggal di rumah itu dan bahkan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk memperbaiki rumah itu. Namun untuk menjaga privasinya dan menjauhkannya dari turis, ia mengubah alamat rumah itu.
Sepertinya pengakuan Weber ini mendapat peneguhan dari banyak pihak, salah satunya adalah dari seorang peneliti bernama Rick Moran yang menemukan lebih dari 100 kesalahan faktual dalam buku itu.
Istri Ronald DeFeo Jr bahkan juga ikut meneguhkan kesaksian Weber. Baginya kisah hantu Amityville adalah sebuah kebohongan.
Pada Maret 1977, setelah keluarga Lutz keluar dari rumah itu, Jim dan Barbara Cromarty membeli rumah itu dengan harga $55.000. Barbara dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa seluruh perabot rumah itu masih sama seperti aslinya dan tidak menunjukkan ada tanda-tanda perbaikan, berlawanan dengan klaim Lutz yang mengatakan roh jahat menghancurkan perabot-perabot rumah itu.
Setelah 10 tahun keluarga Cromarty memutuskan untuk pindah dari rumah itu karena mengalami banyak gangguan, bukan dari roh jahat, namun dari para turis yang ingin melihat rumah itu. Pada tahun 1987, mereka menjualnya kepada keluarga O'Neil dengan harga $325.000.
O'Neil, Pemilik rumah berikutnya akhirnya juga pindah setelah 10 tahun karena tidak tahan, bukan karena gangguan roh jahat, tetapi karena pajak properti yang meningkat tinggi. Mereka menjualnya pada tahun 1997 kepada Brian Wilson dengan harga $310.000.
Brian Wilson, pemilik saat ini, begitu sukanya dengan rumah ini sehingga ia tetap tinggal di rumah itu dan bahkan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk memperbaiki rumah itu. Namun untuk menjaga privasinya dan menjauhkannya dari turis, ia mengubah alamat rumah itu.
Ketiga pemilik rumah itu setelah Lutz sama-sama mengatakan bahwa rumah itu tidak berhantu dan mereka mengatakan bahwa mereka tidak pernah mengalami hal-hal aneh selama tinggal disitu.
Jadi kisah rumah hantu Amityville yang populer itu sebenarnya secara resmi telah dianggap sebagai sebuah rekayasa untuk tujuan-tujuan tertentu. Namun, George Lutz tetap berpegang teguh pada kisahnya hingga akhir hayatnya.
Nah, walaupun sepertinya kasus ini telah selesai. Namun saya memiliki pendapat sendiri.
Saya percaya rumah Amityville benar-benar berhantu.
Mengapa saya sampai pada kesimpulan seperti ini ?
Ketika saya membaca berbagai sumber yang menceritakan tentang kisah rumah hantu Amityville, saya menemukan ada dua pertanyaan yang belum terjawab hingga kini oleh mereka yang meragukan kisah Lutz.
Pertanyaan pertama :
Mengapa keluarga Lutz hanya bertahan di rumah itu selama 28 hari ? Jika anda membeli sebuah rumah, apakah anda lalu meninggalkan begitu saja rumah itu setelah 28 hari ? Tidak ! jadi pasti ada sesuatu yang mendorong mereka untuk segera pindah.
Pertanyaan kedua :
Mereka mengeluarkan $80.000 untuk membeli rumah itu pada Desember 1975 dengan mengambil hipotik dari Columbia saving and loans sebesar $60.000. Ketika mereka keluar setelah 28 hari, tentu saja mereka menolak untuk membayar cicilan rumah dan kena penalti denda yang cukup besar. Jika tidak ada sesuatu yang terjadi, mengapa mereka rela dikenai denda tersebut ?
Nah, walaupun sepertinya kasus ini telah selesai. Namun saya memiliki pendapat sendiri.
Saya percaya rumah Amityville benar-benar berhantu.
Mengapa saya sampai pada kesimpulan seperti ini ?
Ketika saya membaca berbagai sumber yang menceritakan tentang kisah rumah hantu Amityville, saya menemukan ada dua pertanyaan yang belum terjawab hingga kini oleh mereka yang meragukan kisah Lutz.
Pertanyaan pertama :
Mengapa keluarga Lutz hanya bertahan di rumah itu selama 28 hari ? Jika anda membeli sebuah rumah, apakah anda lalu meninggalkan begitu saja rumah itu setelah 28 hari ? Tidak ! jadi pasti ada sesuatu yang mendorong mereka untuk segera pindah.
Pertanyaan kedua :
Mereka mengeluarkan $80.000 untuk membeli rumah itu pada Desember 1975 dengan mengambil hipotik dari Columbia saving and loans sebesar $60.000. Ketika mereka keluar setelah 28 hari, tentu saja mereka menolak untuk membayar cicilan rumah dan kena penalti denda yang cukup besar. Jika tidak ada sesuatu yang terjadi, mengapa mereka rela dikenai denda tersebut ?
Berdasarkan pada dua pertanyaan tersebut, saya menyimpulkan bahwa rumah itu benar-benar berhantu, namun saya juga percaya Lutz membesar-besarkan kisahnya didalam bukunya.
Jadi apabila kita hanya membahas soal novelnya, maka kita dengan pasti bisa menyebut bahwa novel "The Amityville Horror : A true Story" sebagai hoax atau semi hoax. Saya menyamakan novel ini dengan film "Titanic" yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio, based on real event tapi bukan True Story. Memang berdasarkan atas peristiwa nyata, namun kisahnya didramatisir sedemikian rupa untuk tujuan komersil. Tapi kalau kita berbicara soal rumah Amityville, ceritanya jadi lain.
Bagi kita yang tinggal di Indonesia, saya kira kita tidak terlalu heran dengan rumah hantu atau roh yang tinggal di sebuah rumah. Saya rasa roh ada dibanyak rumah, cuma biasanya mereka tidak mengganggu penghuninya. Anda juga percaya itu kan ??
Jadi apabila kita hanya membahas soal novelnya, maka kita dengan pasti bisa menyebut bahwa novel "The Amityville Horror : A true Story" sebagai hoax atau semi hoax. Saya menyamakan novel ini dengan film "Titanic" yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio, based on real event tapi bukan True Story. Memang berdasarkan atas peristiwa nyata, namun kisahnya didramatisir sedemikian rupa untuk tujuan komersil. Tapi kalau kita berbicara soal rumah Amityville, ceritanya jadi lain.
Bagi kita yang tinggal di Indonesia, saya kira kita tidak terlalu heran dengan rumah hantu atau roh yang tinggal di sebuah rumah. Saya rasa roh ada dibanyak rumah, cuma biasanya mereka tidak mengganggu penghuninya. Anda juga percaya itu kan ??
Rekayasa Jin dari gua Arab
Baru-baru ini beredar kembali sebuah foto yang sering disebut foto setan dari Mekkah. Pemotretnya mengaku sedang berziarah bersama istrinya di Arab Saudi. Ketika sedang mengunjungi sebuah gua, mereka mulai memotret sekeliling gua. Ketika hasil jepretannya diproses, mereka mendapatkan foto setan yang sedang bergantung di dinding gua.
Kadang-kadang, foto ini juga sering disebut foto jin gua hira. Inilah foto tersebut :
Saya yakin, banyak dari anda yang percaya bahwa foto diatas adalah hoax. Ya, anda tidak salah ! Foto ini pertama kali beredar pada tahun 1990 dan sempat menjadi headline di Inggris. Beginilah kisah awal foto ini :
Pemilik foto ini hanya menyebut namanya sebagai John dan berumur 33 tahun. John sedang mengunjungi Saudi Arabia dan ia kemudian mendengar cerita tentang sebuah foto yang diambil seseorang di sebuah gua disitu. Pemotretnya mengaku mendengar suara aneh, lalu mengambil kamera dan memotret arah suara itu. Dan hasilnya adalah foto diatas. John mendapat kopi foto tersebut dan membawanya ke Inggris.
Namun ternyata, foto itu bukan Jin atau setan, melainkan sebuah patung. Foto itu diambil di sebuah tempat wisata di Sommerset Inggris yang bernama Cheddar Caves. Ini adalah foto patung tersebut.
Bahkan ada foto patung sejenis dengan posisi berbeda di gua tersebut.
Majalah Inggris bernama Fortean Times sudah mengklarifikasi foto ini tahun 1995. Namun kemudian masih beredar dengan versi berbeda. Kali ini fotonya diberi efek khusus dan disebut sebagai foto Chupacabra yang tidak sengaja tertangkap kamera sekelompok anak muda dari Eropa.
Hmm...saya rasa kita semua memang suka dengan misteri, sehingga ketika kita tidak menemukannya, kita menciptakannya.
Rekayasa Jin dari gua Arab