Wajah Rockstar Muda Ke Tua
Ini adalah beberapa rock star dunia di era 60, 70 dan 80. Inilah wajah mereka dahulu ketika masih muda dan wajah sekarang ketika mulai beranjak menua.
1. Michael Philip Jagger, The Rolling Stones
2. Keith Richards, The Rolling Stones
3. Steven Tyler, Aerosmith
4. Bret Michaels, Poison
5. Johnny Rotten, Sex Pistols
6. Vincent Damon Furnier, Alice Cooper
7. Ozzy Osbourne
8. Nikki Sixx, Motley Crue
9. James Hetfield, Metallica
10. Bruce Dickinson, Iron Maiden
11. Slash, Guns N' Roses
12. Jon Bon Jovi
13. Joe Elliott, Def Leppard
14. Richie Sambora
15. Gene Simmons
Wajah Rockstar Muda Ke Tua
Misteri Teleportasi Gil Perez
Sampai saat ini, teleportasi mungkin hanya merupakan bagian dari film science fiction walaupun banyak kisah-kisah yang mengkonfirmasi kemungkinan adanya fenomena ini. Di bawah ini adalah salah satu kisah pendek mengenai sebuah kasus kemungkinan teleportasi yang terjadi pada abad pertengahan.
Pada pagi hari tanggal 24 Oktober 1593, Para penjaga di Mexico menemukan seorang pria kebingungan yang berkeliaran di Plaza Mayor di Mexico City. Apa yang membingungkan dari pria ini adalah, ia mengenakan seragam prajurit Philipina yang berjarak 9.000 mil laut dari Mexico.
Pria itu bernama Gil Perez dan ia tidak tahu bagaimana ia bisa sampai di tempat itu.
Sebagian orang yang membaca kisah ini beranggapan kalau dengan suatu cara, Gil Perez telah mengalami teleportasi secara misterius sehingga bisa muncul di Mexico.
Sejarawan lainnya meragukan akurasi kisah ini dan menganggapnya sebagai hoax atau sebuah urban legend yang berusia sangat tua. Sejarawan Mike Dash misalnya, menganggap kisah ini tidak bisa dipercaya karena catatan mengenainya baru muncul pada abad ke 17, sekitar satu abad setelah peristiwa munculnya Perez di Mexico.
Tapi, sepertinya, cukup menarik untuk menyimak pengalaman Gil Perez. Soal percaya atau tidak, saya serahkan kepada masing-masing pembaca.
Seperti yang sudah saya ceritakan di atas, Gil Perez tiba-tiba muncul di Plaza Mayor di Mexico City pada tanggal 24 Oktober 1593. Saat itu Perez mengenakan seragam Palacio Del Gobernador, prajurit pengawal istana gubernur di Philipina.
Saat itu Philipina berada di bawah kekuasaan Spanyol dan Perez adalah prajurit Spanyol yang ditugaskan di wilayah itu.
Yang misterius adalah, bagaimana Perez bisa berada di tempat itu.
Menurutnya, ia sama sekali tidak mengerti bagaimana ia bisa muncul di tempat itu. Ketika ditanya oleh para penjaga yang menemukannya, Perez menjawab:
Pria itu bernama Gil Perez dan ia tidak tahu bagaimana ia bisa sampai di tempat itu.
Sebagian orang yang membaca kisah ini beranggapan kalau dengan suatu cara, Gil Perez telah mengalami teleportasi secara misterius sehingga bisa muncul di Mexico.
Sejarawan lainnya meragukan akurasi kisah ini dan menganggapnya sebagai hoax atau sebuah urban legend yang berusia sangat tua. Sejarawan Mike Dash misalnya, menganggap kisah ini tidak bisa dipercaya karena catatan mengenainya baru muncul pada abad ke 17, sekitar satu abad setelah peristiwa munculnya Perez di Mexico.
Tapi, sepertinya, cukup menarik untuk menyimak pengalaman Gil Perez. Soal percaya atau tidak, saya serahkan kepada masing-masing pembaca.
Seperti yang sudah saya ceritakan di atas, Gil Perez tiba-tiba muncul di Plaza Mayor di Mexico City pada tanggal 24 Oktober 1593. Saat itu Perez mengenakan seragam Palacio Del Gobernador, prajurit pengawal istana gubernur di Philipina.
Saat itu Philipina berada di bawah kekuasaan Spanyol dan Perez adalah prajurit Spanyol yang ditugaskan di wilayah itu.
Yang misterius adalah, bagaimana Perez bisa berada di tempat itu.
Menurutnya, ia sama sekali tidak mengerti bagaimana ia bisa muncul di tempat itu. Ketika ditanya oleh para penjaga yang menemukannya, Perez menjawab:
"Nama saya Gil Perez. Soal mengapa saya berdiri disini adalah karena saya sedang menjalankan perintah yang diberikan kepada saya. Pagi ini, saya diperintahkan untuk berjaga-jaga di muka pintu istana gubernur di Manila. Tetapi, saya tahu persis kalau tempat ini bukan istana Gubernur dan sepertinya saya tidak sedang berada di Manila. Saya tidak tahu mengapa dan bagaimana saya bisa berada disini."
Menurutnya, saat itu ia sedang bertugas di istana gubernur di Philipina. Lalu, ia merasa pusing dan hampir pingsan. Kemudian, ia bersandar di dinding sejenak dan menutup matanya.
Ketika ia membuka matanya kembali, seluruh pemandangan di hadapannya telah berubah.
Sekarang ia berada di Mexico City.
Perez mengakui kalau ia tidak mengerti mengapa ia bisa berpindah tempat.
Ia juga menceritakan kalau malam hari sebelum ia muncul di Mexico, gubernur Philipina, Gomez Perez Dasmarinas, telah dibunuh oleh para pembajak Cina di Maluku.
Ketika diberitahu kalau ia berada di Mexico, Perez menolak untuk percaya karena pada tanggal 23 oktober, ia masih berada di Manila dan mendapatkan perintah untuk bertugas. Karenanya, mustahil ia bisa berada di sebuah tempat yang sangat jauh jaraknya dalam satu hari.
Otoritas Mexico yang mengetahui peristiwa aneh ini segera memasukkan Perez ke penjara karena menganggapnya sebagai desertir dan melakukan praktek penyembahan setan.
Perez menolak anggapan kalau ia adalah penyembah setan. Menurutnya ia telah berpindah tempat dari Philipina ke Mexico dengan suatu cara yang tidak dapat dimengertinya. Karena tidak mendapatkan kesalahan apapun pada dirinya, Perez dibiarkan di dalam penjara selama dua bulan.
Sampai saat itu, tidak ada yang mempercayai Perez hingga sebuah kapal dagang Spanyol tiba di Mexico dua bulan setelah Perez dipenjara.
Kapal dagang tersebut datang dari Manila dan membawa kabar yang mengejutkan.
Ketika ia membuka matanya kembali, seluruh pemandangan di hadapannya telah berubah.
Sekarang ia berada di Mexico City.
Perez mengakui kalau ia tidak mengerti mengapa ia bisa berpindah tempat.
Ia juga menceritakan kalau malam hari sebelum ia muncul di Mexico, gubernur Philipina, Gomez Perez Dasmarinas, telah dibunuh oleh para pembajak Cina di Maluku.
Ketika diberitahu kalau ia berada di Mexico, Perez menolak untuk percaya karena pada tanggal 23 oktober, ia masih berada di Manila dan mendapatkan perintah untuk bertugas. Karenanya, mustahil ia bisa berada di sebuah tempat yang sangat jauh jaraknya dalam satu hari.
Otoritas Mexico yang mengetahui peristiwa aneh ini segera memasukkan Perez ke penjara karena menganggapnya sebagai desertir dan melakukan praktek penyembahan setan.
Perez menolak anggapan kalau ia adalah penyembah setan. Menurutnya ia telah berpindah tempat dari Philipina ke Mexico dengan suatu cara yang tidak dapat dimengertinya. Karena tidak mendapatkan kesalahan apapun pada dirinya, Perez dibiarkan di dalam penjara selama dua bulan.
Sampai saat itu, tidak ada yang mempercayai Perez hingga sebuah kapal dagang Spanyol tiba di Mexico dua bulan setelah Perez dipenjara.
Kapal dagang tersebut datang dari Manila dan membawa kabar yang mengejutkan.
Kabar itu mengkonfirmasi fakta yang diberikan oleh Gil Perez mengenai terbunuhnya gubernur Philipina oleh bajak laut Cina pada tanggal 23 Oktober 1593, malam sebelum Perez muncul di Plaza Mayor.
Bagaimana Gil Perez bisa mengetahui fakta ini?
Jika ia ditemukan pada tanggal 24 Oktober, maka, mustahil ia bisa mengetahui informasi ini karena sebuah pesan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk tiba di tempat tujuan pada masa itu.
Bukan itu saja, kapal itu bahkan membawa seorang saksi yang bersumpah kalau ia melihat Perez ada di Manila pada tanggal 23 oktober 1593.
Mendengar ini, otoritas di Mexico segera membebaskan Perez dan mengembalikannya ke Philipina dimana ia kembali diberi tugas sebagai perajurit penjaga istana gubernur.
Walaupun kisah ini sukar dikonfirmasi, namun catatan mengenai Perez yang sudah ada pada abad ke-17 cukup menarik karena pada masa itu, ide mengenai teleportasi belum dikenal sama sekali. Dan kasus Perez akhirnya menjadi satu di antara sekian kasus misterius abad pertengahan yang tidak terpecahkan.
Bagaimana Gil Perez bisa mengetahui fakta ini?
Jika ia ditemukan pada tanggal 24 Oktober, maka, mustahil ia bisa mengetahui informasi ini karena sebuah pesan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk tiba di tempat tujuan pada masa itu.
Bukan itu saja, kapal itu bahkan membawa seorang saksi yang bersumpah kalau ia melihat Perez ada di Manila pada tanggal 23 oktober 1593.
Mendengar ini, otoritas di Mexico segera membebaskan Perez dan mengembalikannya ke Philipina dimana ia kembali diberi tugas sebagai perajurit penjaga istana gubernur.
Walaupun kisah ini sukar dikonfirmasi, namun catatan mengenai Perez yang sudah ada pada abad ke-17 cukup menarik karena pada masa itu, ide mengenai teleportasi belum dikenal sama sekali. Dan kasus Perez akhirnya menjadi satu di antara sekian kasus misterius abad pertengahan yang tidak terpecahkan.
Misteri Teleportasi Gil Perez
Misteri Philadelphia Experiment
Menurut legenda, pada musim gugur tahun 1943, sebuah kapal perang milik angkatan laut Amerika tanpa sengaja mengalami teleportasi dari Philadelphia ke Norfolk, Virginia, yang berjarak 200 mil jauhnya. Peristiwa ini disebut merupakan efek samping dari sebuah eksperimen yang dikemudian hari disebut Philadelphia Experiment.
Kisah mengenai Philadelphia Experiment umumnya dipercaya sebagai sebuah Hoax. Namun, beberapa aspek dari kisah ini sepertinya memberikan bahan bakar yang cukup untuk para penganut teori konspirasi. Jadi, mari kita mereview kembali peristiwa misterius ini.
Kisah Philadelphia Experiment pertama kali dimulai dua orang, yaitu Morris K Jessup dan Carlos Allende. Carlos Allende yang mengaku sebagai saksi mata eksperimen itu menceritakannya kepada Jessup. Dan selanjutnya, kisah Philadelphia Experiment menyebar hingga menjadi salah satu legenda yang berkembang di Masyarakat.
Kisah ini dilatarbelakangi oleh kondisi dunia pada masa perang dunia.
Unified Field Theory
Pada awal tahun 1930an, Universitas Chicago menyelidiki kemungkinan membuat sebuah objek menjadi tidak tampak (invisible) lewat penggunaan medan listrik. Prinsip di belakang kemungkinan ini adalah Unified Field Theory yang dikemukakan oleh Albert Einstein.
Kisah Philadelphia Experiment pertama kali dimulai dua orang, yaitu Morris K Jessup dan Carlos Allende. Carlos Allende yang mengaku sebagai saksi mata eksperimen itu menceritakannya kepada Jessup. Dan selanjutnya, kisah Philadelphia Experiment menyebar hingga menjadi salah satu legenda yang berkembang di Masyarakat.
Kisah ini dilatarbelakangi oleh kondisi dunia pada masa perang dunia.
Unified Field Theory
Pada awal tahun 1930an, Universitas Chicago menyelidiki kemungkinan membuat sebuah objek menjadi tidak tampak (invisible) lewat penggunaan medan listrik. Prinsip di belakang kemungkinan ini adalah Unified Field Theory yang dikemukakan oleh Albert Einstein.
Einstein dan perwira angkatan laut (Princeton, 24 Juli 1943)
Teori ini percaya kalau gravitasi dan elektromagnetik memiliki hubungan, sama seperti hubungan antara massa dan energi. Namun, teori ini dianggap belum terpecahkan karena tidak ada satupun ilmuwan yang bisa mendapatkan persamaan matematis untuk menjelaskannya.
Apabila teori ini dapat diaplikasikan, maka banyak yang percaya kalau kita dapat menggunakan sebuah generator besar untuk membengkokkan cahaya di sekeliling sebuah objek sehingga membuatnya menjadi tidak tampak (invisible).
Tahun 1939, proyek universitas Chicago itu dipindahkan ke Princeton's Institute of Advanced Studies, tidak jauh dari Philadelphia. Di tempat ini, para peneliti mempresentasikan hasil penemuan mereka kepada militer Amerika yang tertarik pada aplikasinya di medan perang.
Saat itu, dunia berada dalam keadaan perang. Tentu saja, militer setiap negara berlomba untuk menciptakan senjata terhebat yang akan digunakan dalam medan perang, termasuk militer Amerika.
Dari konteks situasi dan kondisi inilah, muncul sebuah kisah misterius. Tetapi sebelum masuk ke kisah itu, mari kita lihat apa yang terjadi pada tahun 1957.
Tahun 1939, proyek universitas Chicago itu dipindahkan ke Princeton's Institute of Advanced Studies, tidak jauh dari Philadelphia. Di tempat ini, para peneliti mempresentasikan hasil penemuan mereka kepada militer Amerika yang tertarik pada aplikasinya di medan perang.
Saat itu, dunia berada dalam keadaan perang. Tentu saja, militer setiap negara berlomba untuk menciptakan senjata terhebat yang akan digunakan dalam medan perang, termasuk militer Amerika.
Dari konteks situasi dan kondisi inilah, muncul sebuah kisah misterius. Tetapi sebelum masuk ke kisah itu, mari kita lihat apa yang terjadi pada tahun 1957.
Morris Jessup dan ONR
Pada tahun 1957, seorang penulis buku yang bernama Morris K Jessup mendapatkan undangan tak terduga dari US Navy's Office of Naval Research (ONR), sejenis badan penelitian milik angkatan laut Amerika.
Pada tahun 1957, seorang penulis buku yang bernama Morris K Jessup mendapatkan undangan tak terduga dari US Navy's Office of Naval Research (ONR), sejenis badan penelitian milik angkatan laut Amerika.
Morris K Jessup
Jessup bukan penulis sembarangan. Dalam bukunya yang berjudul "The Case for the UFO", ia menceritakan teorinya mengenai teknologi mesin pendorong yang mungkin digunakan oleh piring terbang. Ia juga menulis kalau teknologi anti gravitasi atau manipulasi elektromagnetis mungkin bertanggung jawab atas cahaya-cahaya aneh yang menyertai penampakan UFO.
Berkaitan dengan teorinya, Jessup percaya kalau Unified Field Theory yang dikemukakan oleh Albert Enstein akan memiliki pengaruh signifikan di masa depan.
Ketika sampai di kantor ONR dan menghadap salah seorang perwira angkatan laut, Jessup menemukan sesuatu yang tidak disangkanya.
Ia melihat buku yang ditulisnya tergeletak di meja sang perwira. Tetapi, di dalam halaman-halaman buku itu, ada catatan-catatan kecil yang sepertinya berusaha menjelaskan isi buku tersebut.
Lalu, perwira tersebut menanyakan kepada Jessup apakah ia yang telah mengirim buku tersebut, atau ia mengetahui siapa yang telah mengirimnya.
Jessup menjawab tidak tahu. Dan memang ia tidak mengetahui apa-apa soal itu. Tetapi, ia teringat dengan sesuatu.
Catatan-catatan kecil pada buku itu mengingatkannya pada seseorang.
Berkaitan dengan teorinya, Jessup percaya kalau Unified Field Theory yang dikemukakan oleh Albert Enstein akan memiliki pengaruh signifikan di masa depan.
Ketika sampai di kantor ONR dan menghadap salah seorang perwira angkatan laut, Jessup menemukan sesuatu yang tidak disangkanya.
Ia melihat buku yang ditulisnya tergeletak di meja sang perwira. Tetapi, di dalam halaman-halaman buku itu, ada catatan-catatan kecil yang sepertinya berusaha menjelaskan isi buku tersebut.
Lalu, perwira tersebut menanyakan kepada Jessup apakah ia yang telah mengirim buku tersebut, atau ia mengetahui siapa yang telah mengirimnya.
Jessup menjawab tidak tahu. Dan memang ia tidak mengetahui apa-apa soal itu. Tetapi, ia teringat dengan sesuatu.
Catatan-catatan kecil pada buku itu mengingatkannya pada seseorang.
Carlos Allende yang Misterius
Dua tahun sebelumnya, pada tahun 1955, Jessup pernah bertemu dengan seseorang yang bernama Carlos Allende yang mengklaim pernah menyaksikan kapal perang USS Eldridge menghilang dan muncul kembali.
Ia mengaku menyaksikannya dari atas kapal SS Andrew Furuseth yang berlabuh di dekat USS Eldridge.
Allende percaya kalau pihak angkatan laut telah mengadakan sebuah eksperimen rahasia yang telah menyebabkan peristiwa misterius itu.
Ia juga mengutip sebuah artikel surat kabar yang menyebutkan mengenai dua pelaut awak USS Eldridge yang pernah terlihat lenyap begitu saja dari pandangan mata di sebuah bar.
Allende ternyata pernah menghadiri salah satu seminar Jessup dan memutuskan untuk mempercayakan kesaksiannya kepadanya. Tetapi, Morris Jessup percaya kalau Allende adalah seorang pembohong.
Jessup pernah meminta Allende untuk membuktikan kesaksiannya. Namun, Allende mengaku tidak dapat memberikan bukti dan hanya menawarkan pengakuan lewat pengaruh hipnotis. Belakangan, diketahui juga kalau nama aslinya bukan Carlos Allende, melainkan Carl.M Allen.
Walaupun tidak dipercaya oleh Jessup, Allende tetap meneruskan niatnya untuk menyebarkan kisah itu. Lalu, ia membuat catatan-catatan kaki pada buku Jessup dan mengkaitkannya dengan eksperimen angkatan laut yang dilakukan di Philadelphia itu. Ia mencetak buku yang telah diberi catatan kakinya sebanyak 100 eksemplar dan buku inilah yang salah satunya jatuh ke tangan angkatan laut Amerika. Dari sinilah kisah Philadelphia Experiment mulai menyebar.
Sekarang, mari kita lihat kisah mengenai Philadelphia Experiment versi Allende.
Philadelphia Experiment
Pada tanggal 22 Juli 1943, sebuah percobaan rahasia disebut dilakukan di atas kapal USS Eldridge yang sedang berlabuh di Philadelphia.
Tujuan eksperimen ini tidak lain adalah untuk menciptakan sebuah medan energi yang dapat membuat kapal tersebut menghilang dari pandangan manusia dan radar.
Dua tahun sebelumnya, pada tahun 1955, Jessup pernah bertemu dengan seseorang yang bernama Carlos Allende yang mengklaim pernah menyaksikan kapal perang USS Eldridge menghilang dan muncul kembali.
Ia mengaku menyaksikannya dari atas kapal SS Andrew Furuseth yang berlabuh di dekat USS Eldridge.
Allende percaya kalau pihak angkatan laut telah mengadakan sebuah eksperimen rahasia yang telah menyebabkan peristiwa misterius itu.
Ia juga mengutip sebuah artikel surat kabar yang menyebutkan mengenai dua pelaut awak USS Eldridge yang pernah terlihat lenyap begitu saja dari pandangan mata di sebuah bar.
Allende ternyata pernah menghadiri salah satu seminar Jessup dan memutuskan untuk mempercayakan kesaksiannya kepadanya. Tetapi, Morris Jessup percaya kalau Allende adalah seorang pembohong.
Jessup pernah meminta Allende untuk membuktikan kesaksiannya. Namun, Allende mengaku tidak dapat memberikan bukti dan hanya menawarkan pengakuan lewat pengaruh hipnotis. Belakangan, diketahui juga kalau nama aslinya bukan Carlos Allende, melainkan Carl.M Allen.
Walaupun tidak dipercaya oleh Jessup, Allende tetap meneruskan niatnya untuk menyebarkan kisah itu. Lalu, ia membuat catatan-catatan kaki pada buku Jessup dan mengkaitkannya dengan eksperimen angkatan laut yang dilakukan di Philadelphia itu. Ia mencetak buku yang telah diberi catatan kakinya sebanyak 100 eksemplar dan buku inilah yang salah satunya jatuh ke tangan angkatan laut Amerika. Dari sinilah kisah Philadelphia Experiment mulai menyebar.
Sekarang, mari kita lihat kisah mengenai Philadelphia Experiment versi Allende.
Philadelphia Experiment
Pada tanggal 22 Juli 1943, sebuah percobaan rahasia disebut dilakukan di atas kapal USS Eldridge yang sedang berlabuh di Philadelphia.
Tujuan eksperimen ini tidak lain adalah untuk menciptakan sebuah medan energi yang dapat membuat kapal tersebut menghilang dari pandangan manusia dan radar.
Percobaan ini konon berhasil membuat kapal itu hampir menghilang. Namun, eksperimen ini membawa efek samping terhadap para awak kapal. Beberapa awak kapal mengaku mengalami pusing dan mual. Bahkan, sebuah kisah aneh muncul dari salah seorang awak kapal yang disebut berpindah tempat secara ajaib ke bagian bawah kapal dengan satu tangannya masuk ke dalam rangka baja kapal.
Setelah peristiwa aneh ini, pihak angkatan laut meminta eksperimen ini diubah, bukan lagi supaya kapal dapat menghilang dari pandangan mata, tetapi hanya menghilang dari pantauan radar.
Pada tanggal 28 Oktober 1943, Eksperimen lanjutan dilakukan kembali di atas USS Eldridge.
Eksperimen ini disaksikan oleh banyak orang di atas kapal. Lalu, generator mulai dinyalakan. Saklar mulai digerakkan. Dengan segera, kapal itu menghilang dari pandangan mata dan semuanya terlihat berjalan lancar.
Kapal itu disebut lenyap selama 4 jam sebelum akhirnya muncul kembali di tempatnya semula. Terlihat ada kabut kehijauan misterius menggantung di dek kapal.
Kemanakah kapal itu menghilang selama 4 jam?
Beberapa saksi menyebutkan kalau kapal itu terlihat di pelabuhan Norfolk yang berjarak lebih dari 200 mil dari Philadelphia.
Inilah asal usul berkembangnya legenda yang menyebutkan kalau kapal itu tanpa sengaja mengalami teleportasi.
Ketika kapal itu terlihat kembali di tempatnya semula, sepertinya eksperimen ini telah berjalan dengan sukses. Tetapi, ada sesuatu yang tidak beres. Di atas kapal, terlihat sebuah pemandangan yang mengerikan.
Horor di atas USS Eldridge
Beberapa awak kapal berteriak karena tubuh mereka terbakar, awak yang lain terlihat seperti orang gila. Sebagian lagi terlihat sakit dan sejumlah lainnya tewas di tempat.
Tetapi, yang paling misterius adalah adanya awak kapal yang menghilang begitu saja dari pandangan mata.
Setelah peristiwa aneh ini, pihak angkatan laut meminta eksperimen ini diubah, bukan lagi supaya kapal dapat menghilang dari pandangan mata, tetapi hanya menghilang dari pantauan radar.
Pada tanggal 28 Oktober 1943, Eksperimen lanjutan dilakukan kembali di atas USS Eldridge.
Eksperimen ini disaksikan oleh banyak orang di atas kapal. Lalu, generator mulai dinyalakan. Saklar mulai digerakkan. Dengan segera, kapal itu menghilang dari pandangan mata dan semuanya terlihat berjalan lancar.
Kapal itu disebut lenyap selama 4 jam sebelum akhirnya muncul kembali di tempatnya semula. Terlihat ada kabut kehijauan misterius menggantung di dek kapal.
Kemanakah kapal itu menghilang selama 4 jam?
Beberapa saksi menyebutkan kalau kapal itu terlihat di pelabuhan Norfolk yang berjarak lebih dari 200 mil dari Philadelphia.
Inilah asal usul berkembangnya legenda yang menyebutkan kalau kapal itu tanpa sengaja mengalami teleportasi.
Ketika kapal itu terlihat kembali di tempatnya semula, sepertinya eksperimen ini telah berjalan dengan sukses. Tetapi, ada sesuatu yang tidak beres. Di atas kapal, terlihat sebuah pemandangan yang mengerikan.
Horor di atas USS Eldridge
Beberapa awak kapal berteriak karena tubuh mereka terbakar, awak yang lain terlihat seperti orang gila. Sebagian lagi terlihat sakit dan sejumlah lainnya tewas di tempat.
Tetapi, yang paling misterius adalah adanya awak kapal yang menghilang begitu saja dari pandangan mata.
USS Eldridge Destroyer Escort 173
Peristiwa ini begitu luar biasa sehingga banyak orang meragukan kesaksian Allende. Karena itu, banyak yang berpendapat kalau kisah ini hanyalah hoax semata.
Philadelphia experiment - Hoax?
Walaupun Allende menyebutkan kalau peristiwa ini disaksikan oleh banyak orang, namun, angkatan laut Amerika menyangkal keberadaannya. Dengan kata lain, Philadelphia Experiment tidak pernah terjadi.
Bahkan angkatan laut mengklaim kalau tidak ada satupun saksi atau bukti yang pernah ditemukan terkait eksperimen Philadelphia.
Misalnya, catatan pelayaran USS Eldridge menunjukkan kalau pada Oktober 1943, kapal itu sedang berada di New York, bukan di Philadelphia.
Lalu, The Office on Naval Research (ONR) terbentuk tahun 1946. Sehingga pada saat eksperimen Philadelphia diadakan, badan ini sama sekali belum ada.
Pada tahun 1999, para veteran yang pernah bertugas di atas USS Eldridge mengatakan kalau kapal itu tidak pernah berlabuh di Philadelphia.
Dengan tegas, pihak angkatan laut beranggapan kalau legenda Philadelphia experiment hanyalah sebuah science fiction yang tersebar lewat seorang hoaxer, tentu saja yang dimaksud adalah Allende.
Tahun 1980, Robert Goerman menulis dalam Fate magazine kalau Carlos Allende yang menyebarkan kisah Philadelphia Experiment sebenarnya memiliki sejarah gangguan psikologi yang mungkin telah menyebabkannya mengarang cerita mengenai Philadelphia Experiment.
Memang, angkatan laut menyangkal adanya peristiwa itu. Catatan-catatan mengenai kapal tersebut juga tidak menunjukkan kalau di atas USS Eldridge pernah diadakan eksperimen mematikan itu. Namun, sebagian orang percaya kalau Philadelphia Experiment benar-benar terjadi dan pemerintah dengan segala upayanya berusaha menutupi peristiwa itu.
Buktinya adalah kematian Morris Jessup yang mencurigakan.
Kematian Morris Jessup
Setelah bertahun-tahun sejak buku pertamanya terbit, Jessup mempublikasikan buku keduanya. Namun buku ini tidak terlalu laris di pasaran dan penerbitnya menolak untuk menerbitkan buku-buku berikutnya.
Pada tahun 1958, istrinya menceraikannya. Teman-temannya mulai melihat Jessup menjadi depresi dan lebih labil. Tidak berapa lama kemudian, ia mengalami kecelakaan lalu lintas yang proses penyembuhannya cukup lama.
Tragedi yang terus menerus ini, sepertinya membuat ia menjadi patah semangat. Pada tanggal 20 April 1959, ia mengakhiri nyawanya dengan mengunci diri di dalam mobil menyala dan mengalirkan karbon monoksida ke dalamnya.
Walaupun terlihat wajar, namun banyak orang percaya kalau kematian ini berhubungan dengan usaha pemerintah untuk menutupi eksperimen Philadelphia.
Contohnya, otopsi terhadap mayat Jessup tidak pernah dilakukan. Ini bertentangan dengan hukum negara bagian saat itu. Sersan Obenclain, yang tiba di tempat kejadian bunuh diri mengatakan off the record:
"Semuanya terlihat terlalu profesional".
Apakah pemerintah Amerika telah membunuh Jessup?
Teori Konspirasi Philadelphia Experiment
Selain kematian Jessup, ada teori lain yang berhubungan dengan teori konspirasi di balik Philadelphia Experiment, yaitu adanya kemungkinan kalau pemerintah Amerika telah berhasil menguasai teknologi yang berasal dari Unifield Field Theory.
Einstein disebut tidak pernah memecahkan misteri Unified Field Theory. Namun, penulis bernama William Moore percaya kalau Einstein sebenarnya telah memecahkan persamaan matematikanya yang kemudian dihancurkan sendiri olehnya sebelum ia meninggal.
Selain Einstein, Nikola Tesla disebut pernah mengaku kalau ia telah berhasil memecahkan misteri Unified Field Theory sebelum kematiannya di tahun 1943. Menurut anggota keluarga Tesla, FBI datang tidak lama setelah Tesla meninggal dan menyita seluruh catatan-catatan penelitiannya.
Salah satu bukti yang menguatkannya adalah: eksperimen Philadelphia dilakukan tidak lama setelah Tesla meninggal.
Penjelasan Alternatif
Jadi, ada dua pendapat berbeda mengenai Philadelphia Experiment. Di satu pihak, kisah itu dianggap sebagai sebuah hoax. Di pihak lain, eksperimen itu dipercaya benar-benar terjadi walaupun disangkal oleh pemerintah Amerika.
Menariknya, di tengah dua pendapat ini, ada satu pendapat yang sepertinya bisa menjadi jalan tengah. Pendapat ini datang dari penulis bernama Jacques Valle yang juga seorang peneliti UFO.
Ia percaya kalau kisah itu bukan hoax, melainkan hanya sebuah salah tafsir.
Menurut Vallee, pada tahun 1943, kapal angkatan laut yang bernama USS Engstrom, tempat Allende menyaksikan menghilangnya USS Eldridge, memang berlabuh di dekat USS Eldridge.
Nah, di atas kapal USS Engstrom, sebuah prosedur dilakukan untuk menghasilkan medan elektromagnetik yang kuat untuk membuat kapal itu tidak bisa terdeteksi oleh ranjau dan torpedo yang dipicu secara magnetis. Tetapi, proses ini tidak membuat kapal menjadi invisible bagi mata atau radar.
Proses ini disebut degaussing dan diciptakan oleh imuwan Kanada dan Inggris dan biasa digunakan pada perang dunia II. Bahkan proses ini masih digunakan hingga sekarang.
Menurut Vallee, mungkin proses degaussing di Engstrom dibesar-besarkan oleh sebagian orang sehingga menghasilkan kisah Philadelphia Experiment.
Masih menurut Vallee, seorang veteran yang pernah bertugas di atas Engstrom mengatakan kalau USS Eldridge bisa saja berlayar dari Philadelphia ke Norfolk dan kembali lagi hanya dalam waktu sehari dengan melewati Kanal Chesapeake dan Delaware. Pada tahun itu, kanal ini tertutup bagi kapal umum dan hanya boleh dilewati oleh kapal militer.
Ini mungkin menjelaskan kesaksian orang yang melihat USS Eldridge di Norfolk pada hari yang sama dengan dilakukannya Philadelphia Experiment. Pada saat itu, penggunaan kanal itu dirahasiakan dari publik sehingga publik tidak akan mengerti bagaimana caranya USS Eldridge bisa ada di dua tempat yang berjauhan dalam satu hari.
Lalu, salah tafsir lain yang dipercaya oleh Valle adalah mengenai kutipan surat kabar yang menceritakan adanya dua awak kapal USS Eldridge yang lenyap dari pandangan mata di bar.
Seorang veteran pernah mengaku kalau ia adalah awak kapal yang "lenyap dari pandangan mata" di bar. Menurutnya, saat itu terjadi perkelahian di bar. Seorang pelayan bar yang baik hati segera mengeluarkannya lewat pintu belakang sebelum polisi tiba karena saat itu ia masih di bawah umur. Jadi, tidak benar kisah yang mengatakan kalau ia lenyap begitu saja di udara.
Semuanya terdengar masuk akal.
Nah, sekarang kita punya tiga pendapat yang berbeda. Yang manakah yang lebih masuk akal?
Saya serahkan kepada pandangan kalian masing-masing.
Tetapi, sebelum saya tutup, ada satu pertanyaan yang cukup mengganggu pikiran saya. Jika Philadelphia Experiment adalah sebuah Hoax dan tidak pernah terjadi, mengapa pada tahun 1957, pihak angkatan laut Amerika sampai merasa perlu mengundang Morris Jessup untuk megklarifikasi bukunya?
Mengapa tidak mengacuhkannya? bukankah itu cuma science fiction?
Philadelphia experiment - Hoax?
Walaupun Allende menyebutkan kalau peristiwa ini disaksikan oleh banyak orang, namun, angkatan laut Amerika menyangkal keberadaannya. Dengan kata lain, Philadelphia Experiment tidak pernah terjadi.
Bahkan angkatan laut mengklaim kalau tidak ada satupun saksi atau bukti yang pernah ditemukan terkait eksperimen Philadelphia.
Misalnya, catatan pelayaran USS Eldridge menunjukkan kalau pada Oktober 1943, kapal itu sedang berada di New York, bukan di Philadelphia.
Lalu, The Office on Naval Research (ONR) terbentuk tahun 1946. Sehingga pada saat eksperimen Philadelphia diadakan, badan ini sama sekali belum ada.
Pada tahun 1999, para veteran yang pernah bertugas di atas USS Eldridge mengatakan kalau kapal itu tidak pernah berlabuh di Philadelphia.
Dengan tegas, pihak angkatan laut beranggapan kalau legenda Philadelphia experiment hanyalah sebuah science fiction yang tersebar lewat seorang hoaxer, tentu saja yang dimaksud adalah Allende.
Tahun 1980, Robert Goerman menulis dalam Fate magazine kalau Carlos Allende yang menyebarkan kisah Philadelphia Experiment sebenarnya memiliki sejarah gangguan psikologi yang mungkin telah menyebabkannya mengarang cerita mengenai Philadelphia Experiment.
Memang, angkatan laut menyangkal adanya peristiwa itu. Catatan-catatan mengenai kapal tersebut juga tidak menunjukkan kalau di atas USS Eldridge pernah diadakan eksperimen mematikan itu. Namun, sebagian orang percaya kalau Philadelphia Experiment benar-benar terjadi dan pemerintah dengan segala upayanya berusaha menutupi peristiwa itu.
Buktinya adalah kematian Morris Jessup yang mencurigakan.
Kematian Morris Jessup
Setelah bertahun-tahun sejak buku pertamanya terbit, Jessup mempublikasikan buku keduanya. Namun buku ini tidak terlalu laris di pasaran dan penerbitnya menolak untuk menerbitkan buku-buku berikutnya.
Pada tahun 1958, istrinya menceraikannya. Teman-temannya mulai melihat Jessup menjadi depresi dan lebih labil. Tidak berapa lama kemudian, ia mengalami kecelakaan lalu lintas yang proses penyembuhannya cukup lama.
Tragedi yang terus menerus ini, sepertinya membuat ia menjadi patah semangat. Pada tanggal 20 April 1959, ia mengakhiri nyawanya dengan mengunci diri di dalam mobil menyala dan mengalirkan karbon monoksida ke dalamnya.
Walaupun terlihat wajar, namun banyak orang percaya kalau kematian ini berhubungan dengan usaha pemerintah untuk menutupi eksperimen Philadelphia.
Contohnya, otopsi terhadap mayat Jessup tidak pernah dilakukan. Ini bertentangan dengan hukum negara bagian saat itu. Sersan Obenclain, yang tiba di tempat kejadian bunuh diri mengatakan off the record:
"Semuanya terlihat terlalu profesional".
Apakah pemerintah Amerika telah membunuh Jessup?
Teori Konspirasi Philadelphia Experiment
Selain kematian Jessup, ada teori lain yang berhubungan dengan teori konspirasi di balik Philadelphia Experiment, yaitu adanya kemungkinan kalau pemerintah Amerika telah berhasil menguasai teknologi yang berasal dari Unifield Field Theory.
Einstein disebut tidak pernah memecahkan misteri Unified Field Theory. Namun, penulis bernama William Moore percaya kalau Einstein sebenarnya telah memecahkan persamaan matematikanya yang kemudian dihancurkan sendiri olehnya sebelum ia meninggal.
Selain Einstein, Nikola Tesla disebut pernah mengaku kalau ia telah berhasil memecahkan misteri Unified Field Theory sebelum kematiannya di tahun 1943. Menurut anggota keluarga Tesla, FBI datang tidak lama setelah Tesla meninggal dan menyita seluruh catatan-catatan penelitiannya.
Salah satu bukti yang menguatkannya adalah: eksperimen Philadelphia dilakukan tidak lama setelah Tesla meninggal.
Penjelasan Alternatif
Jadi, ada dua pendapat berbeda mengenai Philadelphia Experiment. Di satu pihak, kisah itu dianggap sebagai sebuah hoax. Di pihak lain, eksperimen itu dipercaya benar-benar terjadi walaupun disangkal oleh pemerintah Amerika.
Menariknya, di tengah dua pendapat ini, ada satu pendapat yang sepertinya bisa menjadi jalan tengah. Pendapat ini datang dari penulis bernama Jacques Valle yang juga seorang peneliti UFO.
Ia percaya kalau kisah itu bukan hoax, melainkan hanya sebuah salah tafsir.
Menurut Vallee, pada tahun 1943, kapal angkatan laut yang bernama USS Engstrom, tempat Allende menyaksikan menghilangnya USS Eldridge, memang berlabuh di dekat USS Eldridge.
Nah, di atas kapal USS Engstrom, sebuah prosedur dilakukan untuk menghasilkan medan elektromagnetik yang kuat untuk membuat kapal itu tidak bisa terdeteksi oleh ranjau dan torpedo yang dipicu secara magnetis. Tetapi, proses ini tidak membuat kapal menjadi invisible bagi mata atau radar.
Proses ini disebut degaussing dan diciptakan oleh imuwan Kanada dan Inggris dan biasa digunakan pada perang dunia II. Bahkan proses ini masih digunakan hingga sekarang.
Menurut Vallee, mungkin proses degaussing di Engstrom dibesar-besarkan oleh sebagian orang sehingga menghasilkan kisah Philadelphia Experiment.
Masih menurut Vallee, seorang veteran yang pernah bertugas di atas Engstrom mengatakan kalau USS Eldridge bisa saja berlayar dari Philadelphia ke Norfolk dan kembali lagi hanya dalam waktu sehari dengan melewati Kanal Chesapeake dan Delaware. Pada tahun itu, kanal ini tertutup bagi kapal umum dan hanya boleh dilewati oleh kapal militer.
Ini mungkin menjelaskan kesaksian orang yang melihat USS Eldridge di Norfolk pada hari yang sama dengan dilakukannya Philadelphia Experiment. Pada saat itu, penggunaan kanal itu dirahasiakan dari publik sehingga publik tidak akan mengerti bagaimana caranya USS Eldridge bisa ada di dua tempat yang berjauhan dalam satu hari.
Lalu, salah tafsir lain yang dipercaya oleh Valle adalah mengenai kutipan surat kabar yang menceritakan adanya dua awak kapal USS Eldridge yang lenyap dari pandangan mata di bar.
Seorang veteran pernah mengaku kalau ia adalah awak kapal yang "lenyap dari pandangan mata" di bar. Menurutnya, saat itu terjadi perkelahian di bar. Seorang pelayan bar yang baik hati segera mengeluarkannya lewat pintu belakang sebelum polisi tiba karena saat itu ia masih di bawah umur. Jadi, tidak benar kisah yang mengatakan kalau ia lenyap begitu saja di udara.
Semuanya terdengar masuk akal.
Nah, sekarang kita punya tiga pendapat yang berbeda. Yang manakah yang lebih masuk akal?
Saya serahkan kepada pandangan kalian masing-masing.
Tetapi, sebelum saya tutup, ada satu pertanyaan yang cukup mengganggu pikiran saya. Jika Philadelphia Experiment adalah sebuah Hoax dan tidak pernah terjadi, mengapa pada tahun 1957, pihak angkatan laut Amerika sampai merasa perlu mengundang Morris Jessup untuk megklarifikasi bukunya?
Mengapa tidak mengacuhkannya? bukankah itu cuma science fiction?
Misteri Philadelphia Experiment
Misteri Mutilasi Ternak Yang Aneh
Pada pertengahan tahun 1970an, beberapa peternak di Amerika Utara mulai melaporkan mengenai tewasnya ternak-ternak mereka secara misterius dengan kondisi termutilasi. Kasus yang dikenal dengan nama Mutilasi ternak (Cattle mutilation) ini kemudian menarik perhatian Pemerintah Amerika sehingga FBI pun diminta turun tangan menyelidikinya.
(Warning: Tulisan ini mengandung foto-foto yang tidak enak dilihat)
Cattle mutilation atau mutilasi ternak adalah sebuah istilah yang diberikan kepada peristiwa pembunuhan ternak-ternak di Amerika dan Eropa dengan kondisi termutilasi pada beberapa bagian anggota tubuhnya. Namun, yang menarik adalah, mutilasi ini dilakukan dengan presisi yang luar biasa sehingga sepertinya dilakukan langsung oleh seorang ahli bedah.
Selain mutilasi, karakteristik misterius lainnya yang juga sering terlihat pada bangkai ternak yang terbunuh adalah darahnya yang kering dan hilangnya organ-organ tubuh bagian dalam secara misterius.
Catatan Awal Mutilasi Ternak
Menurut catatan, kasus serupa mutilasi ternak sebenarnya telah terjadi di Inggris pada akhir abad ke-19. Namun, kasus ini mulai menarik perhatian ketika terjadi di Colorado, Amerika Serikat, pada tahun 1967.
Pada tanggal 7 September 1967, Agnes King dan putranya Harry menyadari kalau kuda mereka yang berusia tiga tahun bernama Snippy tidak kembali ke ranch seperti biasanya. Kuda itu hilang selama dua hari hingga ditemukan pada tanggal 9 September berikutnya.
Snippy ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan hilangnya kulit dan daging di bagian leher dan kepala sehingga memperlihatkan tulangnya yang berwarna putih. Potongan mutilasi itu terlihat begitu rapi dan bersih. Yang anehnya, tidak ada darah terlihat pada bangkai ataupun pada tanah di sekitarnya.
Cattle mutilation atau mutilasi ternak adalah sebuah istilah yang diberikan kepada peristiwa pembunuhan ternak-ternak di Amerika dan Eropa dengan kondisi termutilasi pada beberapa bagian anggota tubuhnya. Namun, yang menarik adalah, mutilasi ini dilakukan dengan presisi yang luar biasa sehingga sepertinya dilakukan langsung oleh seorang ahli bedah.
Selain mutilasi, karakteristik misterius lainnya yang juga sering terlihat pada bangkai ternak yang terbunuh adalah darahnya yang kering dan hilangnya organ-organ tubuh bagian dalam secara misterius.
Catatan Awal Mutilasi Ternak
Menurut catatan, kasus serupa mutilasi ternak sebenarnya telah terjadi di Inggris pada akhir abad ke-19. Namun, kasus ini mulai menarik perhatian ketika terjadi di Colorado, Amerika Serikat, pada tahun 1967.
Pada tanggal 7 September 1967, Agnes King dan putranya Harry menyadari kalau kuda mereka yang berusia tiga tahun bernama Snippy tidak kembali ke ranch seperti biasanya. Kuda itu hilang selama dua hari hingga ditemukan pada tanggal 9 September berikutnya.
Snippy ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan hilangnya kulit dan daging di bagian leher dan kepala sehingga memperlihatkan tulangnya yang berwarna putih. Potongan mutilasi itu terlihat begitu rapi dan bersih. Yang anehnya, tidak ada darah terlihat pada bangkai ataupun pada tanah di sekitarnya.
Snippy
Menurut Harry, mereka juga bisa mencium adanya bau obat-obatan yang kuat di tempat itu.
Hari berikutnya, Harry dan Agnes kembali ke lokasi penemuan bersama kakaknya Mr.Berle Lewis dan istri Mr.Lewis. Kali ini, Mereka menemukan sepotong kulit dan daging kuda di dekat situ. Ketika Mrs.Lewis menyentuhnya, daging kuda tersebut segera mengeluarkan cairan aneh berwarna hijau yang menyebabkan luka bakar pada tangan Mrs.Lewis.
Selain potongan kulit dan daging, mereka juga menemukan tanda berupa lubang tusukan di tanah membentuk lingkaran di sekitar lokasi penemuan bangkai Snippy yang meliputi area seluas 5.000 yard persegi.
Mrs.Lewis kemudian menghubungi United States Forest Service dan seorang ranger bernama Duane Martin segera dikirim untuk menyelidiki. Dengan menggunakan alat ukur Geiger, mr. Martin menemukan adanya peningkatan aktifitas radioaktif pada jarak sekitar dua blok dari lokasi. Namun, ia tidak bisa memastikan siapa pelaku mutilasi tersebut.
Kisah mengenai mutilasi Snippy ini kemudian diangkat oleh Associated Press pada tanggal 5 Oktober 1967 sehingga membuat fenomena ini mulai dikenal di seluruh Amerika.
Ketika kasus ini mulai terjadi di banyak peternakan di Amerika, seorang senator bernama Floyd K.Haskell kemudian menghubungi FBI meminta bantuan untuk menyelidiki fenomena ini. Jadi, FBI pun turun tangan menyelidiki kasus ini pada tahun 1979.
Pada pertengahan tahun 1970an, mutilasi ternak dilaporkan terjadi di 15 negara bagian dari Montana hingga Dakota Selatan. Dan pada tahun 1979, diperkirakan jumlah ternak yang termutilasi telah mencapai ribuan. Fenomena ini tidak berhenti pada tahun 1970an saja, namun terus berlanjut hingga sekarang.
Karakteristik Fisik Mutilasi
Pada umumnya, dalam banyak kasus, ternak mengalami mutilasi dalam berbagai bentuk seperti pencongkelan mata dan pembuangan organ seksual dengan presisi pemotongan yang rapi. Kadang organ-organ dalam dan organ lainnya seperti lidah dan telinga juga hilang.
Hari berikutnya, Harry dan Agnes kembali ke lokasi penemuan bersama kakaknya Mr.Berle Lewis dan istri Mr.Lewis. Kali ini, Mereka menemukan sepotong kulit dan daging kuda di dekat situ. Ketika Mrs.Lewis menyentuhnya, daging kuda tersebut segera mengeluarkan cairan aneh berwarna hijau yang menyebabkan luka bakar pada tangan Mrs.Lewis.
Selain potongan kulit dan daging, mereka juga menemukan tanda berupa lubang tusukan di tanah membentuk lingkaran di sekitar lokasi penemuan bangkai Snippy yang meliputi area seluas 5.000 yard persegi.
Mrs.Lewis kemudian menghubungi United States Forest Service dan seorang ranger bernama Duane Martin segera dikirim untuk menyelidiki. Dengan menggunakan alat ukur Geiger, mr. Martin menemukan adanya peningkatan aktifitas radioaktif pada jarak sekitar dua blok dari lokasi. Namun, ia tidak bisa memastikan siapa pelaku mutilasi tersebut.
Kisah mengenai mutilasi Snippy ini kemudian diangkat oleh Associated Press pada tanggal 5 Oktober 1967 sehingga membuat fenomena ini mulai dikenal di seluruh Amerika.
Ketika kasus ini mulai terjadi di banyak peternakan di Amerika, seorang senator bernama Floyd K.Haskell kemudian menghubungi FBI meminta bantuan untuk menyelidiki fenomena ini. Jadi, FBI pun turun tangan menyelidiki kasus ini pada tahun 1979.
Pada pertengahan tahun 1970an, mutilasi ternak dilaporkan terjadi di 15 negara bagian dari Montana hingga Dakota Selatan. Dan pada tahun 1979, diperkirakan jumlah ternak yang termutilasi telah mencapai ribuan. Fenomena ini tidak berhenti pada tahun 1970an saja, namun terus berlanjut hingga sekarang.
Karakteristik Fisik Mutilasi
Pada umumnya, dalam banyak kasus, ternak mengalami mutilasi dalam berbagai bentuk seperti pencongkelan mata dan pembuangan organ seksual dengan presisi pemotongan yang rapi. Kadang organ-organ dalam dan organ lainnya seperti lidah dan telinga juga hilang.
Pada bagian tertentu di tubuh hewan ditemukan kerusakan yang tidak jelas penyebabnya. Lalu seringkali pada hewan-hewan tersebut tidak ditemukan darah yang tersisa, seakan-akan seseorang telah menyedotnya sampai habis. Kalaupun ada sisa darah, maka darah itu terlihat telah mengalami perubahan warna yang cukup aneh dan tidak membeku selama berhari-hari.
Yang cukup membingungkan adalah tidak ditemukannya tanda-tanda serangan oleh hewan lain ataupun tanda-tanda pergumulan di lokasi tersebut. Dalam beberapa kasus, di dalam tubuh bangkai biasanya ditemukan sejenis bahan kimia aneh yang tidak biasa ditemukan di hewan-hewan pada umumnya.
Hewan-hewan liar seperti serigala dan coyote juga menolak untuk memakan sisa bangkai ternak yang sudah mati tersebut.
Ternak yang terbunuh biasanya ditemukan di area sepi dimana tidak ada hewan, manusia atau jalan menuju lokasi itu. Tanah dimana hewan itu ditemukan terlihat seperti melesak ke dalam. Ini mengindikasikan kemungkinan kalau hewan itu dibuang dengan cara dijatuhkan dari atas. Di dekat lokasi penemuan bangkai, biasanya juga ditemukan adanya tanda atau lubang tusukan di tanah di sekeliling bangkai.
Apa yang menyebabkannya?
Pada tahun 1979, FBI memulai penyelidikan resmi setelah menerima tekanan dari berbagai pihak. Dari hasil penyelidikannya, FBI menyimpulkan kalau kasus-kasus mutilasi yang dilaporkan pada umumnya adalah akibat serangan hewan lainnya.
Namun mereka juga mengakui kalau pada bangkai-bangkai tersebut terdapat anomali yang tidak dapat dijelaskan. FBI tidak dapat menyebutkan siapa yang bertanggung jawab atas mutilasi-mutilasi ini.
Disamping penyelidikan yang dilakukan oleh FBI, tidak terhitung banyaknya teori dan usaha yang dilakukan oleh penyelidik independen untuk mengungkap kasus ini. Dari semua teori tersebut, ada empat teori yang paling sering disebut, yaitu:
1. Teori UFO
2. Teori Konspirasi pemerintah
3. Teori sekte sesat dan psikopat
4. Teori sebab-sebab alamiah.
Teori UFO
Teori ini pertama kali diajukan oleh Linda Moulton Howe pada tahun 1980 dalam film yang dibuatnya yang berjudul Strange Harvest. Awalnya, Howe percaya kalau mutilasi itu adalah hasil dari kegiatan rahasia pemerintah. Namun ketika ia mewawancarai para peternak, ia cukup kaget karena banyaknya saksi yang melaporkan melihat objek terbang tak dikenal sesaat sebelum kasus mutilasi terjadi. Jadi, ia menyimpulkan kalau mutilasi ternak mungkin adalah akibat eksperimen yang dilakukan para alien terhadap hewan.
Mike Freebury, seorang peneliti mutilasi ternak, juga yakin kalau UFO bertanggungjawab atas fenomena itu.
"Kami memang belum pernah menangkap pelakunya. Namun, kami sering melihat benda-benda terbang aneh di lokasi. Kami memiliki rekamannya. Kami juga telah melakukan analisis frame demi frame dan menemukan kalau objek aneh itu muncul hanya beberapa detik sebelum menghilang."
Ternak yang terbunuh biasanya ditemukan di area sepi dimana tidak ada hewan, manusia atau jalan menuju lokasi itu. Tanah dimana hewan itu ditemukan terlihat seperti melesak ke dalam. Ini mengindikasikan kemungkinan kalau hewan itu dibuang dengan cara dijatuhkan dari atas. Di dekat lokasi penemuan bangkai, biasanya juga ditemukan adanya tanda atau lubang tusukan di tanah di sekeliling bangkai.
Apa yang menyebabkannya?
Pada tahun 1979, FBI memulai penyelidikan resmi setelah menerima tekanan dari berbagai pihak. Dari hasil penyelidikannya, FBI menyimpulkan kalau kasus-kasus mutilasi yang dilaporkan pada umumnya adalah akibat serangan hewan lainnya.
Namun mereka juga mengakui kalau pada bangkai-bangkai tersebut terdapat anomali yang tidak dapat dijelaskan. FBI tidak dapat menyebutkan siapa yang bertanggung jawab atas mutilasi-mutilasi ini.
Disamping penyelidikan yang dilakukan oleh FBI, tidak terhitung banyaknya teori dan usaha yang dilakukan oleh penyelidik independen untuk mengungkap kasus ini. Dari semua teori tersebut, ada empat teori yang paling sering disebut, yaitu:
1. Teori UFO
2. Teori Konspirasi pemerintah
3. Teori sekte sesat dan psikopat
4. Teori sebab-sebab alamiah.
Teori UFO
Teori ini pertama kali diajukan oleh Linda Moulton Howe pada tahun 1980 dalam film yang dibuatnya yang berjudul Strange Harvest. Awalnya, Howe percaya kalau mutilasi itu adalah hasil dari kegiatan rahasia pemerintah. Namun ketika ia mewawancarai para peternak, ia cukup kaget karena banyaknya saksi yang melaporkan melihat objek terbang tak dikenal sesaat sebelum kasus mutilasi terjadi. Jadi, ia menyimpulkan kalau mutilasi ternak mungkin adalah akibat eksperimen yang dilakukan para alien terhadap hewan.
Mike Freebury, seorang peneliti mutilasi ternak, juga yakin kalau UFO bertanggungjawab atas fenomena itu.
"Kami memang belum pernah menangkap pelakunya. Namun, kami sering melihat benda-benda terbang aneh di lokasi. Kami memiliki rekamannya. Kami juga telah melakukan analisis frame demi frame dan menemukan kalau objek aneh itu muncul hanya beberapa detik sebelum menghilang."
Teori Mike sepertinya mendapat dukungan dari banyak saksi mata yang mengaku melihat hewan-hewan ternak dibawa oleh objek terbang tidak dikenal.
Philip S Duke, seorang peneliti UFO lainnya, pada tahun 1999, pernah menyatakan kalau mutilasi ternak sebenarnya dilakukan oleh alien yang berniat menggunakan ternak untuk meneliti dan mengembangbiakkan virus HIV/AIDS. Namun, Duke tidak bisa memberikan dasar yang kuat atas hipotesanya.
Konspirasi Pemerintah
Pada tahun 1997, Charles T.Oliphant, menulis sebuah artikel yang menyebutkan kalau mutilasi ternak sebenarnya adalah hasil dari penelitian rahasia pemerintah mengenai penyakit ternak dan kemungkinan penularannya kepada manusia.
Oliphant percaya kalau badan pemerintah seperti CDC dan militer Amerika juga ikut terlibat. Salah satu argumennya adalah penemuan obat-obatan buatan manusia pada bangkai hewan yang termutilasi.
Teori lainnya yang masih berkaitan dengan konspirasi adalah banyaknya kasus mutilasi yang terjadi di dekat fasilitas nuklir pemerintah. Sebagian percaya kalau militer Amerika telah menculik ternak-ternak itu untuk mengukur kadar Radiasi di dalam tubuh mereka.
Apa buktinya?
Jika sebagian saksi sering melihat objek terbang tak dikenal di sekitar lokasi peristiwa, maka saksi lainnya melihat objek terbang yang sangat jelas, yaitu helikopter berwarna hitam tanpa tanda.
Helikopter hitam ini kadang terlihat terbang di atas peternakan sesaat sebelum kasus mutilasi ternak terjadi. Dan sebagian saksi pernah melihat jelas kalau helikopter tersebut berisi manusia, dengan kata lain, helikopter hitam itu adalah kendaraan rahasia militer Amerika.
Konspirasi Pemerintah
Pada tahun 1997, Charles T.Oliphant, menulis sebuah artikel yang menyebutkan kalau mutilasi ternak sebenarnya adalah hasil dari penelitian rahasia pemerintah mengenai penyakit ternak dan kemungkinan penularannya kepada manusia.
Oliphant percaya kalau badan pemerintah seperti CDC dan militer Amerika juga ikut terlibat. Salah satu argumennya adalah penemuan obat-obatan buatan manusia pada bangkai hewan yang termutilasi.
Teori lainnya yang masih berkaitan dengan konspirasi adalah banyaknya kasus mutilasi yang terjadi di dekat fasilitas nuklir pemerintah. Sebagian percaya kalau militer Amerika telah menculik ternak-ternak itu untuk mengukur kadar Radiasi di dalam tubuh mereka.
Apa buktinya?
Jika sebagian saksi sering melihat objek terbang tak dikenal di sekitar lokasi peristiwa, maka saksi lainnya melihat objek terbang yang sangat jelas, yaitu helikopter berwarna hitam tanpa tanda.
Helikopter hitam ini kadang terlihat terbang di atas peternakan sesaat sebelum kasus mutilasi ternak terjadi. Dan sebagian saksi pernah melihat jelas kalau helikopter tersebut berisi manusia, dengan kata lain, helikopter hitam itu adalah kendaraan rahasia militer Amerika.
Salah seorang pensiunan sherif dari Utah pernah mengatakan dalam sebuah wawancara:
"Setiap kali kami menerima laporan mengenai adanya helikopter hitam, satu atau dua hari kemudian, kami selalu menerima laporan dari para peternak mengenai adanya dua atau tiga sapi yang mati."
Laporan adanya keterlibatan helikopter ini mungkin bisa menjelaskan mengapa bangkai hewan termutilasi terlihat seperti dijatuhkan dari atas.
Apakah mungkin Helikopter hitam tidak bertanda sama dengan UFO versi Linda Moulton Howe?
Apakah mutilasi ternak adalah hasil pekerjaan Pemerintah Amerika Serikat? Tapi kalaupun iya, mengapa dirahasiakan?
Apakah pemerintah Amerika tidak sanggup membeli sapi-sapi tersebut dari para peternak?
Sekte Sesat dan Psikopat
Menurut teori ini, para pengikut sekte sesat pemuja setan mungkin telah memutilasi ternak sebagai bagian dari ritual pengorbanan mereka. Misalnya, pada September 1975, seorang saksi mata melihat adanya sekelompok orang bertudung hitam di Idaho. Keesokan harinya, beberapa ternak ditemukan tewas termutilasi.
Walaupun argumen ini cukup lemah, namun pada tahun 1970an, teori ini cukup populer karena di Amerika sedang terjadi kebangkitan sekte sesat dengan ritual pengorbanan hewan.
Selain karena sekte sesat, ada yang percaya kalau mutilasi ini mungkin dilakukan oleh mereka yang mengalami kelainan jiwa atau psikopat. Dalam dunia psikologi memang dikenal adanya kelainan dimana sang penderita bisa mencapai kepuasan dengan memutilasi hewan.
Umumnya kasus yang dicatat adalah penyerangan terhadap hewan piaraan, namun bukan mustahil kalau oknum seperti itu kemudian juga menyerang ternak dan memutilasi mereka.
Tapi teori ini mungkin tidak bisa menjelaskan mengapa potongan mutilasinya terlihat rapi seperti seorang ahli bedah.
Teori sebab-sebab alamiah
Dibanding teori lainnya, teori sebab alamiah adalah teori yang paling banyak diterima.
Banyak peneliti percaya kalau kematian ternak itu awalnya karena sebab alami, namun kemudian bangkainya dirusak oleh predator, parasit atau hewan pemakan bangkai lainnya.
Alasan mereka cukup masuk akal. Misalnya, Dehidrasi pada bangkai ternyata bisa menyebabkan beberapa kerusakan atau luka yang sama dengan yang ditemukan pada kasus mutilasi ternak.
"Setiap kali kami menerima laporan mengenai adanya helikopter hitam, satu atau dua hari kemudian, kami selalu menerima laporan dari para peternak mengenai adanya dua atau tiga sapi yang mati."
Laporan adanya keterlibatan helikopter ini mungkin bisa menjelaskan mengapa bangkai hewan termutilasi terlihat seperti dijatuhkan dari atas.
Apakah mungkin Helikopter hitam tidak bertanda sama dengan UFO versi Linda Moulton Howe?
Apakah mutilasi ternak adalah hasil pekerjaan Pemerintah Amerika Serikat? Tapi kalaupun iya, mengapa dirahasiakan?
Apakah pemerintah Amerika tidak sanggup membeli sapi-sapi tersebut dari para peternak?
Sekte Sesat dan Psikopat
Menurut teori ini, para pengikut sekte sesat pemuja setan mungkin telah memutilasi ternak sebagai bagian dari ritual pengorbanan mereka. Misalnya, pada September 1975, seorang saksi mata melihat adanya sekelompok orang bertudung hitam di Idaho. Keesokan harinya, beberapa ternak ditemukan tewas termutilasi.
Walaupun argumen ini cukup lemah, namun pada tahun 1970an, teori ini cukup populer karena di Amerika sedang terjadi kebangkitan sekte sesat dengan ritual pengorbanan hewan.
Selain karena sekte sesat, ada yang percaya kalau mutilasi ini mungkin dilakukan oleh mereka yang mengalami kelainan jiwa atau psikopat. Dalam dunia psikologi memang dikenal adanya kelainan dimana sang penderita bisa mencapai kepuasan dengan memutilasi hewan.
Umumnya kasus yang dicatat adalah penyerangan terhadap hewan piaraan, namun bukan mustahil kalau oknum seperti itu kemudian juga menyerang ternak dan memutilasi mereka.
Tapi teori ini mungkin tidak bisa menjelaskan mengapa potongan mutilasinya terlihat rapi seperti seorang ahli bedah.
Teori sebab-sebab alamiah
Dibanding teori lainnya, teori sebab alamiah adalah teori yang paling banyak diterima.
Banyak peneliti percaya kalau kematian ternak itu awalnya karena sebab alami, namun kemudian bangkainya dirusak oleh predator, parasit atau hewan pemakan bangkai lainnya.
Alasan mereka cukup masuk akal. Misalnya, Dehidrasi pada bangkai ternyata bisa menyebabkan beberapa kerusakan atau luka yang sama dengan yang ditemukan pada kasus mutilasi ternak.
Lalu, hilangnya organ-organ dalam secara misterius bisa diakibatkan karena dimakan oleh hewan-hewan kecil pemakan bangkai dan parasit yang masuk ke dalam tubuh bangkai lewat bagian kulit yang tipis.
Mata yang hilang juga bisa diakibatkan karena dimakan oleh serangga-serangga kecil atau burung tertentu seperti elang dan nasar yang memang biasa memakan mata hewan.
Sedangkan mengenai darah yang kering bisa dijelaskan karena darah bangkai berkumpul di tempat yang rendah di dalam tubuh sehingga berubah menjadi komponen-komponen organik dasar. Lagipula, darah tersebut juga bisa menjadi habis karena dimangsa oleh serangga atau mengering karena panas matahari.
Teori ini banyak mendapatkan peneguhan dari eksperimen-eksperimen yang dilakukan kemudian. Salah satunya yang dilakukan oleh kantor Sherif Washington County.
Dalam eksperimen itu, tubuh sapi yang sudah mati diletakkan di ladang terbuka dan dipantau selama 48 jam berikutnya. Dalam tempo 33 jam, sekelompok serangga dan hewan pemakan bangkai seperti elang telah datang dan memakan organ-organ tubuh sapi tersebut, seperti mata dan organ seksual. lalu bangkai sapi tersebut ternyata juga mengalami penggembungan yang kemudian menyebabkan adanya kerusakan seperti irisan berbentuk air mata di kulit sapi tersebut.
Irisan ini persis seperti irisan operasi yang rapi dan sesuai dengan karakteristik irisan yang ditemukan dalam banyak kasus mutilasi lainnya.
Walaupun telah diteguhkan dengan eksperimen, teori ini cukup mendapatkan banyak bantahan, terutama dari para peternak yang merasa kalau ternak mereka yang termutilasi bukan ternak yang sakit dan karakteristik kematiannya banyak yang tidak sesuai dengan sebab alamiah.
Tapi paling tidak, teori ini mungkin bisa menjelaskan sebagian besar kasus mutilasi. Memang, dalam banyak kasus yang dilaporkan ternyata ditemukan kalau penyebab kematian ternak tersebut hanyalah kematian karena predator. Para peternak yang melihat ternaknya mati ternyata segera mengasosiasikannya dengan fenomena mutilasi ternak.
Tapi teori ini mungkin tidak bisa menjelaskan mengenai adanya helikopter hitam, bau obat-obatan pada bangkai, tanah yang melesak dan tanda berupa lubang tusukan di tanah.
Jadi, apa yang menyebabkan mutilasi ternak ini sebenarnya?
Jika FBI saja tidak bisa menyimpulkan secara pasti anomali-anomali yang terjadi pada bangkai, siapa lagi yang bisa?
Mata yang hilang juga bisa diakibatkan karena dimakan oleh serangga-serangga kecil atau burung tertentu seperti elang dan nasar yang memang biasa memakan mata hewan.
Sedangkan mengenai darah yang kering bisa dijelaskan karena darah bangkai berkumpul di tempat yang rendah di dalam tubuh sehingga berubah menjadi komponen-komponen organik dasar. Lagipula, darah tersebut juga bisa menjadi habis karena dimangsa oleh serangga atau mengering karena panas matahari.
Teori ini banyak mendapatkan peneguhan dari eksperimen-eksperimen yang dilakukan kemudian. Salah satunya yang dilakukan oleh kantor Sherif Washington County.
Dalam eksperimen itu, tubuh sapi yang sudah mati diletakkan di ladang terbuka dan dipantau selama 48 jam berikutnya. Dalam tempo 33 jam, sekelompok serangga dan hewan pemakan bangkai seperti elang telah datang dan memakan organ-organ tubuh sapi tersebut, seperti mata dan organ seksual. lalu bangkai sapi tersebut ternyata juga mengalami penggembungan yang kemudian menyebabkan adanya kerusakan seperti irisan berbentuk air mata di kulit sapi tersebut.
Irisan ini persis seperti irisan operasi yang rapi dan sesuai dengan karakteristik irisan yang ditemukan dalam banyak kasus mutilasi lainnya.
Walaupun telah diteguhkan dengan eksperimen, teori ini cukup mendapatkan banyak bantahan, terutama dari para peternak yang merasa kalau ternak mereka yang termutilasi bukan ternak yang sakit dan karakteristik kematiannya banyak yang tidak sesuai dengan sebab alamiah.
Tapi paling tidak, teori ini mungkin bisa menjelaskan sebagian besar kasus mutilasi. Memang, dalam banyak kasus yang dilaporkan ternyata ditemukan kalau penyebab kematian ternak tersebut hanyalah kematian karena predator. Para peternak yang melihat ternaknya mati ternyata segera mengasosiasikannya dengan fenomena mutilasi ternak.
Tapi teori ini mungkin tidak bisa menjelaskan mengenai adanya helikopter hitam, bau obat-obatan pada bangkai, tanah yang melesak dan tanda berupa lubang tusukan di tanah.
Jadi, apa yang menyebabkan mutilasi ternak ini sebenarnya?
Jika FBI saja tidak bisa menyimpulkan secara pasti anomali-anomali yang terjadi pada bangkai, siapa lagi yang bisa?
Misteri Mutilasi Ternak Yang Aneh
Wow Profesi Penguji Calon PSK
Entah apa yang terlintas di benak seorang Jaime Rascone ketika ia memutuskan untuk meninggalkan profesinya sebagai seorang DJ menjadi penguji bagi calon-calon PSK (Pekerja Seks Komersial) kelas atas. Bisa jadi profesi yang dijalani Jaime ini adalah profesi yang diidam-idamkan banyak pria di dunia ini. Pria asal Chili ini bekerja layaknya seorang quality control dirumah pelacuran.
Jamie Rascone yang tadinya adalah seorang model freelance serta seorang DJ pada awalnya bertemu secara tidak sengaja dengan Fiorella Companions, seorang "mami" yang khusus menyediakan PSK-PSK kelas atas di Chili. Kebetulan "sang mami" sedang membutuhkan seseorang untuk melakukan wawancara dan pengujian akhir untuk calon-calon PSK yang akan ia rekrut. Gayung bersambut, Jamie pun segera menerima tawaran ini.
Yang harus ia lakukan adalah melakukan semacam wawancara dengan para calon PSK, melakukan uji kejiwaan, sesi foto dan pada akhirnya mendapatkan pelayanan seks dari para wanita calon PSK tersebut.
Dia harus membuat catatan dalam kertas kerjanya dengan menilai para calon PSK mulai dari bagaimana mereka menggoyangkan pinggul, cara mereka mengerang, cara memasangkan kondom hingga pelayanan seks yang diberikan.
Dia harus membuat catatan dalam kertas kerjanya dengan menilai para calon PSK mulai dari bagaimana mereka menggoyangkan pinggul, cara mereka mengerang, cara memasangkan kondom hingga pelayanan seks yang diberikan.
Bagi para pria nampaknya profesi Jamie ini adalah profesi fantasy yang sangat menggiurkan, selain karena pengalaman erotisme juga penghasilan financial yang ia dapatkan, namun menurut Jamie, sebagaimana profesi lain, profesi yang ia jalankan inipun lama-kelamaan akan menjemukan. Bagaimana, anda berminat untuk menggantikan?
Wow Profesi Penguji Calon PSK