Per Hari 515 Bahan Kimia Masuk Tubuh Wanita
Tampil cantik bagi sebagian wanita adalah suatu kebutuhan. Tak heran jika mereka menggunakan berbagai macam kosmetik untuk tampil maksimal di setiap kesempatan.
Sebuah survei yang dilakukan perusahaan pembuat deodorant, Biosen mengungkapkan, setidaknya wanita menggunakan 13 produk kosmetik untuk wajah dan tubuhnya secara rutin. Produk-produk tersebut meliputi, bedak, lipstick, mascara, eyeshadow, body lotion, hingga parfum. Tapi jarang di antara mereka yang menyadari resiko dari penggunaan produk-produk kecantikan tersebut.
Survei tersebut juga mengungkapkan, akibat seringnya menggunakan produk-produk kecantikan, hampir 515 bahan kimia merasuki tubuh wanita. Dari 515 bahan kimia tersebut, beberapa di antaranya bahkan berbahaya bagi kesehatan. Dicontohkan hasil survei tersebut, sebuah parfum dibuat dari sekira 250 campuran bahan termasuk bahan kimia, atau lipstick yang dibuat dengan campuran rata-rata 33 bahan atau body lotion dengan 32 bahan kimia, dan mascara yang terdiri dari 11 bahan kimia.
"Rezim kecantikan telah mengubah segalanya secara dramatis dari sesuatu yang simpel seperti 'wash and go' menuju 'perawatan ajaib' yang menggunakan banyak bahan kimia," kata juru bicara Bionsen seperti dilansir Softpedia.
Per Hari 515 Bahan Kimia Masuk Tubuh Wanita
Airport Anti Gempa Sabiha Gökçen
Bangunan anti gempa sudah sering kita lihat, terutama bangunan di Jepang dimana mereka meletakkan sebuah dudukan (disebut dengan bearing) yang akan bergerak untuk meredam gerakan bila terjadi gempa bumi. Airport Sabiha Gökçen di Istambul, Turki pada area baru untuk penerbangan internasional akan menjadi sebuah airport pertama di dunia yang tahan gempa sampai skala 7 lebih dan akan menjadi bangunan anti gempa terbesar di bumi ini.
Banguan dengan luas sekitar 185.806 m2 ini dibangun tidak dengan "menempel" di tanah melainkan berada di atas dudukan (bearing) yang berjumlah sekitar 300 buah. Dan dari dudukan inilah, banguan airport ini akan menjadi aman walaupun terjadi gempa karena fleksibelitas dudukan yang ada.
Airport anti gempa ini dibangun setelah Turki mengalami gempa hebat (skala 7,4) pada tahun 1.999 dan juga mereka telah memprediksi bahwa gempa hebat akan terjadi lagi pada 30 tahun ke depan, itulah alasannya mereka membangun airport ini.
Airport Anti Gempa Sabiha Gökçen
Penyu Terbesar Hidup di Indonesia
Hewan ini oleh masyarakat indonesia pada umumnya, dikenal dengan nama penyu Belimbing, karena punggungnya terlihat seperti buah belimbing, hanya saja warnanya berkisar antara biru kehitaman sampai abu-abu kehitaman dengan bercak-bercak putih bagian sirip, kepala dan punggungnya.
Punggung penyu Belimbing merupakan kulit yang agak lebih tebal dari bagian perutnya, hal ini yang membedakan dengan jenis penyu lainnya yang memiliki punggung yang keras, justru itu yang menjadikan hewan ini lebih unik dari penyu lainnya. Apabila bandingkan dengan jenis penyu lainnya, penyu belimbing adalah yang paling besar, panjangnya mencapai 180 cm dan beratnya mencapai 500 kg, bahkan pernah dilaporkan ada inidividu yang memiliki berat tubuh 916 kilogram
Hampir seluruh siklus hidup penyu dihabiskan di laut, siklus ini di mulai saat, tukik atau anak penyu menetas dari telur, lalu merangkak keluar dari sarang dialam pasir pantai, dan menuju lautan untuk pertama kali. Setelah itu seiring dengan berjalannya waktu penyu akan bermigrasi dan menjadi bagian dari rantai makanan di lautan. Setelah beberapa tahun penyu menjadi dewasa dan matang kelamin, selanjutnya terjadi penyu jantan dan betina akan melakukan perkawinan. Setelah proses perkawinan penyu jantan akan kembali ke wilayah mencari makan dan yang betina akan menuju pantai untuk bertelur bila saatnya tiba.
Penyu Terbesar Hidup di Indonesia
Ludah Membantu Penyembuhan Luka?
Para peneliti dari Belanda telah mengidentifikasi satu zat di dalam air ludah manusia yang mempercepat penyembuhan luka, demikian laporan mereka yang disiarkan Rabu di The Journal of Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB).
Tim peneliti tersebut mendapati bahwa histatin, protein kecil di dalam air ludah yang sebelumnya hanya dipercaya membunuh bakteri bertanggung jawab atas penyembuhan luka. Penelitian itu mungkin menawarkan harapan kepada orang yang menderita luka kronis yang berhubungan dengan diabetes dan gangguan lain, serta luka traumatis dan luka bakar. Selain itu, karena zat tersebut dapat diproduksi secara massal, maka zat itu memiliki potensi untuk menjadi sama umumnya dengan krim antibiotik dan alkohol gosok.
"Kami berharap temuan kami pada akhirnya bermanfaat buat orang yang menderita luka yang tak kunjung sembuh, seperti borok di kaki dan luka akibat diabetes, serta bagi perawatan luka mengakibatkan trauma seperti luka bakar," kata Menno Oudhoff, penulis pertama laporan tersebut.
"Studi ini bukan hanya menjawab pertanyaan biologi mengenai mengapa hewan menjilati luka mereka," kata Gerald Weissmann, Pemimpin Redaksi FASEB Journal. "Itu juga menjelaskan mengapa luka di mulut, seperti luka setelah pencabutan gigi, sembuh jauh lebih cepat dibandingkan dengan luka pada kulit dan tulang. Itu juga mengarahkan kita untuk mulai memandang air ludah sebagai satu sumber bagi obat baru.
Ludah Membantu Penyembuhan Luka?