Crop Circle dan Matematika - Fraktal Julia Set

Up 0 komentar
Pada bulan Juli 1996 pukul 18:15 malam, seorang pilot sedang menerbangkan pesawatnya melewati ladang-ladang gandum di Wiltshire, di dekat monumen kuno Stonehenge. Di kursi belakang, seorang dokter yang menjadi penumpangnya asyik memotret pemandangan dibawahnya.



Mereka bisa melihat lahan-lahan gandum yang bersih dan rapi dari atas pesawatnya. Sekitar 15 menit kemudian, mereka kembali terbang melewati ladang gandum yang sama. Kali ini mereka melihat ladang gandum tersebut telah dihiasi oleh pola-pola spiral raksasa yang indah, yaitu sebuah crop circle dengan pola terhebat yang pernah dilihat oleh manusia, pola yang dianggap mewakili fraktal matematis Julia Set.

Julia Set adalah sebuah formula matematika yang digunakan untuk melakukan pengukuran yang kompleks yang berhubungan dengan teori chaos. Formula ini pertama kali ditemukan oleh Gaston Julia pada awal abad ke-20. Namun keindahan formula ini baru dapat disaksikan ketika komputer ditemukan. Saya yakin anda tidak tertarik untuk mengetahui rumus-rumus formula ini, namun anda pasti tertarik melihat fraktal yang dihasilkannya, seperti gambar indah dibawah ini :
Gambar ini adalah gambar fraktal Julia Set yang dihasilkan oleh komputer. Namun kelihatannya ladang-ladang gandum di Inggrispun tidak mau kalah.

Pada tahun 1996, sebuah crop circle yang dianggap sebagai representasi fraktal Julia Set muncul di Wiltshire, dekat dengan Stonehenge. Pola ini dianggap sebagai salah satu pola terhebat yang pernah ada. Ia memiliki 149 lingkaran yang membentuk sebuah crop circle raksasa. Seperti yang saya ceritakan di atas, pilot pesawat tersebut memang tidak menyaksikan crop circle ini terbentuk, namun ia menyatakan bahwa 15 menit sebelumnya pola ini belum ada di ladang tersebut. Jadi crop circle ini boleh dibilang terbentuk hanya dalam tempo maksimal 15 menit !

Para peneliti menyebut crop circle ini dengan sebutan Single Julia Set.
Mengapa crop circle di atas disebut single julia set ? Jawabannya adalah karena pada tahun itu juga di Windmill Hill, muncul sebuah crop circle yang juga merepresentasikan fraktal Julia. Namun kali ini lebih luar biasa karena crop circle ini memiliki 3 lengan yang terbentuk dari 194 lingkaran yang meliuk berlawanan dengan arah jarum jam. Pola ini disebut dengan Triple Julia Set.
Kemudian 5 tahun setelah pemunculan kedua crop circle di atas, pada tanggal 13 Agustus 2001, para penduduk melaporkan kemunculan yang lebih luar biasa lagi di Milk Hill, Wiltshire, yaitu sebuah crop circle dengan enam lengan. Crop circle ini disebut 6 spiral Julia Set dan memiliki 409 lingkaran yang membentuk pola raksasa ini.
Sampai saat ini, ketiga pola crop circle ini mungkin adalah pola yang paling terkenal yang pernah ada, karena ini adalah crop circle pertama yang diketahui memiliki hubungan dengan formula matematika yang rumit.

Bagaimana crop circle ini dapat muncul ? dan bagaimana bisa ia membentuk fraktal julia set yang rumit ?

Jawabannya yaitu : saya tidak tahu !


Crop Circle dan Matematika - Fraktal Julia Set
BACA FULL»

Crop circle Phoenix di Yatesbury

Up 0 komentar
Burung phoenix api muncul dari dalam abu di Yatesbury, Inggris. Itulah kata para penduduk setelah pada pagi hari tanggal 12 Juni 2009 kemarin ditemukan sebuah Crop circle berbentuk burung phoenix. Formasi ini menambah crop circle berpola hewan setelah sebelumnya muncul crop circle berbentuk ubur-ubur dan capung. Dan phoenix ini muncul hanya beberapa ratus meter dari crop circle berbentuk capung.

Sama dengan crop circle yang lain, crop circle phoenix ini ditanggapi dengan skeptis oleh banyak orang. Mengenai bentuknya, beberapa mengatakan bahwa itu bukan burung phoenix, melainkan burung elang. Namun kita dapat melihat pola api yang muncul dari ekornya sehingga kita dapat mengatakan bahwa pola itu adalah burung api phoenix.

Sebelumnya peneliti Crop circle bernama Karen Alexander mengatakan bahwa ia percaya kemunculan crop circle akan semakin intens menjelang 2012 ketika dipercaya peristiwa katastropik akan terjadi di bumi.

Tidak banyak informasi yang bisa saya dapatkan mengenai crop circle ini mengingat crop circle ini baru saja terbentuk sehingga liputan media masih belum banyak. Namun beberapa orang mengaitkan kemiripan simbol phoenix ini dengan simbol agama Zoroastrianisme, seperti gambar dibawah ini.

Zoroastrianisme dikenal sebagai salah satu agama tertua di dunia yang berasal dari Persia (sekarang Iran) dan dianggap memiliki pengaruh besar terhadap kebudayaan-kebudayaan dunia. Namun menurut saya, sebelum mereka mengaitkannya dengan simbol Zoroastrianisme, mereka harusnya melihat simbol negara Indonesia terlebih dahulu, burung garuda Pancasila !


Source, Source2
Crop circle Phoenix di Yatesbury
BACA FULL»

Sang Eksekutor Pemenggal Kepala

Up 0 komentar
Sebagai seorang jagal, eksekutor hukuman qisas di Arab Saudi, Muhammad Saad al-Beshi juga menjalani latihan khusus. Biasanya latihan yang dijalankannya adalah bagaimana cara memegang pedang dan tempat di mana mengayunkan mata pedang ke sasaran. Hal ini dilakukan agar dalam sekali tebas, kepala terpidana bisa langsung terputus hingga proses kematian tidak berlangsung lama.


Tak jarang ia juga harus melakukan amputasi tangan atau kaki terpidana yang terbukti mencuri. Untuk mengamputasi, ia juga dituntut menemukan titik tubuh yang pas agar proses terjadi secara cepat dan tepat.
"Saya biasa menggunakan pisau khusus yang sangat tajam untuk amputasi itu, bukan pedang. Ketika mengiris, saya memulainya dari tulang sendi agar mudah," katanya.

Kendati tugasnya bisa dianggap "menyeramkan", toh Beshi memiliki kehidupan yang normal. Ayah dari tujuh anak ini mengaku sebagai sosok pria rumahan dan penyayang. Ketika ditunjuk oleh pemerintah Saudi sebagai eksekutor, Beshi sudah menikah.

Beruntung sang istri tidak mempermasalahkan pilihan profesinya.
"Ia hanya menyuruh saya untuk selalu berhati-hati sebelum melibatkan diri," katanya.

Meski demikian, Beshi bersyukur, istrinya tidak takut dengan dirinya. "Keluarga saya penuh kasih sayang dan cinta. Mereka tidak takut meski saya baru pulang dari eksekusi. Bahkan mereka membantu saya membersihkan pedang," tuturnya.



Ketabahan Runtuh Saat Masuk Ruang Eksekusi

Pedang eksekutor hukuman qisas, Muhammad Saad al-Beshi merupakan hadiah dari pemerintah Arab Saudi. Tak lupa ia selalu mengasah mata pedangnya agar tetap tajam. Bahkan anak-anaknya selalu membantunya membersihkannya.
"Banyak orang terkesan dengan ketajaman pedang ini, yang bisa memisahkan kepala dari badan," ujar Beshi blak-blakan. Beshi tak mau mengungkap berapa ia dibayar pemerintah sebagai eksekutor karena hal itu merupakan kesepakatan yang harus dirahasiakan. Namun, ia menekankan bahwa gaji tidaklah penting.

"Saya sudah sangat bangga bisa menjalankan perintah Tuhan," ujarnya.

Meskipun begitu, Beshi menyebut harga sebuah pedangnya sekitar 20.000 Riyal (sekitar Rp 56 juta).

Sebelum melaksanakan tugasnya, Beshi selalu menemui keluarga korban kejahatan, dan meminta agar mereka memaafkan si terpidana.

Dan ketika berada di tempat eksekusi, satu-satunya pembicaraan Beshi dengan terpidana hanyalah permintaan Beshi agar si terpidana terus membaca kalimat syahadat sampai detik-detik terakhir sebelum dipenggal.
"Ketika masuk ke dalam ruang eksekusi, ketabahan para tahanan seolah menjadi runtuh. Lalu saya membaca perintah eksekusi dan begitu ada tanda, saya menebas kepala terpidana," imbuhnya.

Sebagai senior di bidang "penjagalan", Beshi juga diminta untuk menyiapkan penerusnya. Ia kini tengah melatih anak laki-lakinya Musaed untuk menjadi seorang eksekutor andal.

"Saya berhasil melatih anak saya sebagai seorang eksekutor. Ia menerimanya, dan bahkan sudah terpilih untuk menggantikan saya suatu saat," ujar Beshi bangga.

Sekali Tebas Pedang Gelindingkan Beberapa Meter

Apa rasanya memenggal kepala manusia?

Seorang eksekutor hukuman qisas mengakui sempat gugup pada saat pertama kali menjalankan tugas yang ia anggap mulia tersebut. Rasa takut bercampur dengan cemas karena disaksikan banyak 'penonton'. Sebelum memenggal, al-Beshi harus lebih dulu memborgol dan menutup mata tahanan yang menghadapi hukuman mati.
"Tahanan saat itu diikat dan ditutup matanya. Dengan sekali tebas pakai pedang, saya memisahkan kepalanya, yang jatuh menggelinding beberapa meter jauhnya," kenang Beshi tentang pemenggalan pertama yang dilakukannya.

Kala itu, banyak saksi yang muntah usai menyaksikan pemenggalan tersebut. Beshi mengaku tidak tahu mengapa mereka ikut menyaksikan "penjagalan" kalau tak tahan. Meski menjadi penjagal kelas wahid di negaranya, Beshi menyebut tak ada orang yang takut pada dirinya. Kehidupannya di masyarakat sama seperti warga awam kebanyakan.
"Saya tetap memiliki banyak saudara dan teman, terutama di masjid. Saya juga memiliki kehidupan normal seperti kebanyakan orang. Tidak ada masalah dengan kehidupan sosial saya," tegasnya.


Source 
Sang Eksekutor Pemenggal Kepala
BACA FULL»

Crop Circle - tidak ada yang abadi di dunia

Up 0 komentar
Mungkin suatu hari anda sedang menjelajahi dunia dengan google earth. Anda menyusuri lahan-lahan pertanian di Wiltshire, lalu anda menuju ke Sillbury Hill, Ogburn , Knighton Hill, Tidcombe, Oxfordshire, Windmill Hill, Morgan Hill. Satu persatu anda teliti dan anda terheran-heran karena anda tidak menemukan satupun crop circle indah seperti yang pernah anda saksikan di foto-foto. Kemanakah semua crop circle itu pergi ? Jawabannya adalah "Nothing Lasts Forever"

Ketika nyanyian panen berkumandang, bahkan sebuah mahakarya dari sang jenius dengan segala keindahan dan kerumitannya tidak sanggup bertahan di tangan seorang petani yang hanya mencoba untuk memberi makan keluarganya.

Notes :
Tahukah anda mengapa pada bulan September hingga Oktober 2009 ini tidak ada kemunculan Crop Circle yang baru di Inggris ?

Jawabannya adalah : Bulan September adalah masa panen raya bagi para petani di Inggris. Jadi mungkin tahun depan kita baru bisa menyaksikan kemunculan Crop Circle yang baru di Inggris ketika ladang-ladang mereka telah ditumbuhi oleh batang-batang gandum yang baru.


Crop Circle - tidak ada yang abadi di dunia
BACA FULL»

Kotoran Binatang Termahal Di Dunia

Up 0 komentar
Bertanyalah kepada orang Inggris, kopi apa paling mahal di dunia, maka bangsa peminum teh itu akan menjawab kopi yang diambil dari kotoran musang. Anggapan ini mungkin sama dengan masyarakat tradisional Indonesia.


Mengapa termahal?

Di Inggris kopi yang bekas dimakan musang (Paradoxurus hermaphroditus) dan keluar lagi bersama kotorannya itu dijual dengan harga 250 poundsterling atau hampir Rp 5 juta. Demikian dilaporkan Daily Mail dalam situs internetnya.
Mungkin ketika mendengar asal kopi itu, penikmatnya akan gemetar. Namun bagi kafe Peter Jones, itulah yang membuat kopi itu juara. Kafe di Sloane Square itu menjual espresso, Americano dan latte dengan biji kopi itu mulai April.
Mau tahu dari mana Jones mendapatkan bahan baku yang akan membuat kafenya terkenal itu?

Ia membeli 60 paket eksklusif campuran Jamaica Blue Mountain dan Kopi Luwak dari Indonesia. Biji kopi ini termasuk langka, karena dipanen kurang dari 200 kg per tahun.
Diyakini, luwak (musang dalam bahasa Jawa) itu bisa memilih biji kopi terbaik berdasarkan nalurinya. Mereka memilih biji yang lembut dan memakannya, tetapi hanya bagian luarnya yang bisa dicerna, sedangkan sisanya dibuang bersama kotoran. Cairan kotoran itulah yang diyakini memperkaya cita rasa kopi luwak itu.
Sekarang, para pelanggan Jones bisa merasakan sendiri sensasi kopi luwak itu. Sedangkan semua keuntungan dari penjualannya akan disumbangkan untuk penderita kanker.


Kotoran Binatang Termahal Di Dunia
BACA FULL»