Kecerdasan Gokil Kera Bonobo

Up 0 komentar
Simpanse bernama Kanzi ini amat luar biasa sebab ia dapat berbicara dengan bahasa isyarat, memasak, dan membuat alat pertukangan dari batu.

Sebagai informasi, Simpanse memang dikenal hewan yang memiliki kecerdasan lebih dibandingkan dengan hewan lainya, karena masih merupakan spesies yang terdekat kekerabatannya dengan manusia sehinga tidak heran jika ada simpanse yang bisa bertingkah laku seperti manusia.

Pendapat ini berasal dari fakta kera Bonobo memiliki kesamaan DNA nyaris 98 persen dengan manusia.
Kanzi mengumpulkan ranting kering dan membuat api, tanpa bantuan korek api.
Kanzi yang kini berusia 31 tahun ini sejak kecil hidup dalam asuhan manusia. Pada usia belasan Kanzi mulai menunjukkan kecerdasan melebihi primata lain di pusat konservasi di negara bagian Iowa (AS) yang menjadi tempat tinggalnya.itu.

Khanzi menyalakan api dengan korek api.
Hebatnya, simpanse ini bahkan mampu menyalakan api, baik itu menggunakan korek ataupun hanya berbekal batu. Serta melakukan pekerjaan masak memasak seperti juga manusia. Wow, seperti yang biasa kita lakukan saat Pramuka dulu yaa . . .

Kanzi sedang memasak makanan.
Hal yang dilakukan simpanse ini sempat membuat heran para peneliti di Balai Konservasi Great Ape Trust, Kota Des Moines, Negara Bagian Iowa, saat berhasil membuat sebuah kait sederhana untuk membuka kotak berisi makanan.

Tindakan ini disinyalir serupa langkah awal yang dulu dilakukan nenek moyang manusia saat baru saja tinggal di bumi. Menurut para peneliti di balai konservasi tersebut, simpanse ini juga paham dengan bahasa manusia dan dapat mengucapkan setidaknya 500 kata.

Kanzi sedang memanggang marshmallow.

Kecerdasan Gokil Kera Bonobo 
BACA FULL»

Star Jelly - Gumpalan gelatin misterius dari meteor

Up 0 komentar
Ketika kita memandang hujan meteor indah yang melewati bumi, mungkin tidak banyak dari kita yang tahu bahwa meteor-meteor tersebut juga meninggalkan kenang-kenangan untuk manusia di bumi berupa substansi seperti agar-agar yang sering disebut Star Jelly.

Star Jelly adalah substansi berbentuk gelatin yang dipercaya jatuh ke bumi akibat dibawa oleh meteor. Fenomena ini konon telah diketahui sejak tahun 1641 dan merupakan salah satu misteri yang paling membingungkan dalam sejarah sains.

Walaupun ide adanya meteor yang membawa Jelly biologis terlihat seperti sebuah science fiction, namun intensitas laporan yang masuk selama berabad-abad sepertinya tidak bisa diabaikan begitu saja.

Star Jelly dalam sejarah
Contohnya pada tahun 1641, seorang Inggris bernama John Suckling pernah menyebut mengenai Star Jelly di salah satu puisinya.
"As he whose quicker eye doth trace a false star shot to a mark'd place do's run apace, and, thinking it to catch, a jelly up do snatch"
Sir Walter Scott, seorang penulis besar Inggris juga menyinggungnya dalam novel yang ditulisnya pada tahun 1825, "The Talisman" :
"And thou shalt only light on some foul jelly, which, in shooting through the horizon, has assumed for a moment an appearance of splendour.”
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Scientific American tahun 1846, deskripsi mengenai hujan meteor juga dihubungkan dengan penemuan Jelly misterius ini.
"Sepertinya ukurannya (meteor) lebih besar dari matahari dan ia membuat langit menjadi terang seperti siang hari. Dan ketika meteor itu jatuh, sejumlah penduduk segera mencari lokasinya dan menemukan sekumpulan Jelly dengan diameter 1,2 meter."
Dari tulisan-tulisan yang ditemukan mengenai fenomena ini, kita bisa mengetahui bahwa sejak berabad-abad lampau orang telah menghubungkan Star Jelly dengan meteor atau bintang jatuh. Keyakinan ini terbawa hingga sekarang.

Pembahasan yang lebih modern mengenai Star Jelly muncul pada sebuah artikel yang terbit tahun 1979 di Fate Magazine. Disitu disebut bahwa Star Jelly adalah substansi ekstra terestrial yang terdiri dari "cellular organic matter" yang eksis sebagai "prestellar molecular clouds" yang melintasi luar angkasa.

Kita mungkin tidak akan pernah mengerti maksud istilah-istilah rumit tersebut. Namun paling tidak Fate Magazine telah menimbulkan kembali fantasi-fantasi mengenai makhluk ekstra terestrial. Beberapa paranormal bahkan mengatakan bahwa Jelly tersebut merupakan sisa-sisa dari hewan luar angkasa.

Penemuan Star Jelly - Laporan Saksi
Selama berabad-abad, terdapat puluhan hingga ratusan laporan ditemukannya gumpalan-gumpalan gelatin di tanah sehari setelah penampakan meteor jatuh atau hujan meteor.
Contohnya, pada tahun 1950, sebuah gumpalan besar ditemukan oleh polisi Philadelphia. Polisi itu mendeskripsikan gumpalan itu sebagai "Jelly dengan bentuk seperti piringan dengan diameter 1,8 meter. Tebalnya sekitar 30 cm di tengah dan sekitar 5 cm di tepinya."

Masih menurut polisi tersebut, ketika disentuh, bagian Jelly yang disentuh segera berubah menjadi buih dan lenyap di udara tanpa meninggalkan bau sedikitpun. Malam sebelumnya, para penduduk sekitar melaporkan adanya sebuah meteor terang yang lewat di daerah itu.

Pada tahun 1994, para penduduk di Oakville, Washington melaporkan adanya "hujan gelatin" terjadi di wilayahnya. Peristiwa ini bahkan disinggung dalam salah satu episode televisi "unsolved mystery".

Pada 3 November 1996, sebuah meteor besar terlihat melewati langit Kempton, Australia. Pada keesokan paginya, para penduduk menemukan Jelly bening di halaman rumah dan trotoar di kota itu.
Laporan penemuan paling baru terjadi pada tahun 2009 dimana ditemukan gumpalan-gumpalan Jelly di beberapa perbukitan Skotlandia.

Star Jelly - Teori-teori
The Massachusetts Department of Environment Quality Engineering pernah meneliti Jelly ini dan menyimpulkan bahwa substansi ini tidak beracun dan tidak berbahaya bagi manusia. Walaupun begitu, identitasnya masih belum diketahui dengan pasti. Namun paling tidak ada beberapa dugaan yang diajukan, tapi sebelumnya, para peneliti harus mengeliminasi hubungan Jelly ini dengan kemunculan meteor.

Star Jelly dan Meteor
Pada kenyataannya, meteor hampir tidak pernah mencapai permukaan bumi. Kebanyakan akan segera terbakar habis di atmosfer. Seperti yang kita ketahui, meteor umumnya terbuat dari batu atau partikel besi. Jika meteor memiliki elemen Jelly, tentu saja jelly tersebut akan segera terbakar habis sebelum mencapai bumi. Jadi Jelly ini pastilah tidak berhubungan dengan meteor sama sekali.

Menurut para peneliti ini, para saksi yang melihat meteor akan mendatangi tempat yang dianggap sebagai tempat jatuhnya meteor dan mungkin mereka menemukan Jelly yang memang sudah ada disitu sebelumnya.

Teori ini cukup masuk akal karena seringkali penemuan Jelly ini tidak disertai oleh penampakan meteor malam sebelumnya. Dan jika hubungan antara meteor dan Star Jelly telah diabaikan, lalu materi apakah Star Jelly ini sebenarnya ?

Polusi Industri
Beberapa orang beranggapan bahwa materi ini adalah hasil dari polusi industrial.

Misalnya, pada kasus penemuan Jelly di Philadelphia tahun 1950 yang saya ceritakan di atas, lokasi penemuannya hanya berjarak sekitar 800 meter dari sebuah pabrik.

Lalu, pada tanggal 11 Agustus 1979, Mrs Sybil Christian dari texas menemukan beberapa gumpalan Jelly berwarna ungu di halaman depan rumahnya setelah terjadi hujan meteor Perseid malam sebelumnya. Lalu Forth Worth Museum of Science and History mengadakan penelitian dan menemukan bahwa pabrik battere di dekat situ menghasilkan limbah yang berwarna ungu. Jadi mungkin ada hubungannya antara gumpalan ungu tersebut dengan limbah pabrik.

Walaupun dilakukan dengan pendekatan sains, teori ini tidak dapat menjelaskan laporan penemuan Star Jelly sejak abad 17, jauh sebelum industri bertumbuh di Amerika dan Eropa.


Sisa-sisa tubuh hewan
The Book of British Amphibians and Reptiles yang ditulis oleh M Smith menjelaskan bahwa Star Jelly sesungguhnya adalah sisa-sisa oviduct kodok. Oviduct adalah saluran reproduksi di dalam tubuh kodok yang menghasilkan substansi berupa jelly yang menyelubungi ovum hewan amphibi ini.

Menurut Smith, burung dan mamalia lain yang memakan kodok biasanya menyisakan oviduct yang kemudian berubah menjadi Jelly ketika bereaksi dengan udara.

Namun sama seperti teori polusi industri, teori ini juga memiliki kelemahan.

Para peneliti dari National geographic yang meneliti sampel Star Jelly yang ditemukan di Amerika tidak bisa menemukan DNA di dalamnya. Jika gumpalan Jelly itu berasal dari hewan, maka tentu saja akan ada jejak-jejak DNA hewan di dalamnya.

Lagipula, jika Jelly itu adalah sisa-sisa tubuh kodok yang dimakan burung, bagaimana menjelaskan penemuan Jelly dengan diameter lebih dari satu meter ? Berapa banyakkah kodok yang dimakan dan dimuntahkan oleh burung itu ?

Nostoc
Teori lain menyebut bahwa Star Jelly adalah Nostoc, yaitu sejenis cyanobakteri air tawar yang memiliki potensi untuk membentuk koloni di area terbuka. Jika dalam kondisi biasa, koloni ini tidak akan terlihat oleh manusia. Namun ketika hujan turun, Koloni Nostoc ini akan berubah menjadi gumpalan Jelly yang bisa jadi disalahartikan sebagai substansi yang baru jatuh dari langit.
Namun, teori ini tidak terlalu menarik perhatian karena gumpalan Jelly yang dihasilkan dari koloni Nostoc ternyata tidak mirip dengan gumpalan Star Jelly yang ditemukan.

Star Jelly - penutup
Seperti yang saya katakan di awal, misteri yang satu ini belum berhasil dipecahkan oleh sains modern. Tentu saja sekali lagi, sangat sulit membayangkan Jelly seperti itu bisa dibawa oleh meteor dari luar angkasa. Namun jika tidak berhubungan dengan meteor, lalu mengapa sejak berabad-abad orang selalu menghubungkannya dengan meteor ?

Hans Sluiman, seorang ahli Algae yang juga meneliti sampel substansi ini sangat yakin bahwa Star Jelly bukan hewan ataupun tumbuhan. Kalau begitu apa ? entahlah !

Untuk kasus Star Jelly, Alam semesta dengan keunikannya mendapat nilai satu poin, dan sains dengan segala teorinya mendapatkan nilai nol.


Via
BACA FULL»

Rambut Malaikat yang Misterius

Up 0 komentar
Di dalam sejarah keanehan dunia, fenomena ini mungkin termasuk yang paling aneh. Sejak ratusan tahun yang lalu, banyak saksi melaporkan melihat materi putih seperti jaring laba-laba jatuh ke bumi. Ketika disentuh, materi tersebut umumnya akan segera menghilang begitu saja di udara. Fenomena yang saya maksud adalah Angel's Hair atau rambut malaikat.

Kalian sudah membaca mengenai Star Jelly di tulisan saya. Sekarang ada baiknya saya bercerita soal Angel's Hair.

Angel's Hair atau rambut malaikat (saya lebih suka sebutan ini dibanding bulu malaikat) adalah materi berbentuk seperti jaring laba-laba yang ditemukan tidak lama setelah terjadi penampakan ufo. Sama seperti Star Jelly yang dipercaya dibawa oleh meteor, misteri angel's hair belum terpecahkan hingga saat ini.
(foto ini kemungkinan adalah foto hoax. Saya menggunakannya hanya untuk ilustrasi)


Fenomena ini sebenarnya bukan hal yang baru. Dalam buku yang berjudul "The Natural History of Selbourne" yang terbit pada abad ke-18, Gilbert White menceritakan bahwa pada tanggal 21 September 1741 ia sedang berjalan menuju ladangnya di sore hari dan menemukan rerumputan menjadi lengket dan sepertinya diselimuti oleh sarang laba-laba. Lalu pada pukul 9 malamnya, sebuah peristiwa aneh terjadi di wilayah itu. White menulis :
"Hujan sarang laba-laba terjadi disitu dan terus berlanjut hingga hari berakhir. Kebanyakan materi yang jatuh bukan berupa benang laba-laba yang sekedar mengapung, melainkan seperti serpihan-serpihan yang panjangnya berkisar antara 5 hingga 6 inci. Materi-materi itu berjatuhan dengan kecepatan yang cukup tinggi, menandakan bahwa ia lebih berat dibanding atmosfer bumi."
Setelah kisah itu diceritakan oleh White, fenomena serupa mulai dilaporkan dari seluruh dunia.

Misalnya, pada Oktober 1820, materi seperti sutra jatuh di kota Pernambuco, Brazil, dan menutupi wilayah seluas hingga 90 mil.

Pada tahun 1881, sarang laba-laba yang berwarna sangat putih jatuh di Green Bay, Wisconsin. Bahkan ada sarang laba-laba dengan panjang hingga 60 kaki yang ditemukan.
Penemuan Angel's Hair sepertinya terjadi di hampir seluruh dunia, mulai dari Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Selandia Baru. Walaupun laporan-laporan masyarakat mengenai fenomena ini telah dicatat sejak berabad-abad, namun baru pada tahun 1952-lah orang-orang menghubungkannya dengan fenomena ufo.

Saat itu, tanggal 17 Oktober 1952, para penduduk di kota Oloron, Perancis melihat sebuah objek berbentuk silinder sedang terbang di langit dengan sudut 45 derajat menuju arah barat daya. Objek itu diiringi oleh 30 objek bulat yang lebih kecil.

Lalu para saksi melihat 30 objek kecil tersebut mengeluarkan materi berbentuk sarang laba-laba berwarna putih. Materi ini tersebar dimana-mana, ada yang menutupi pohon, atap rumah hingga pekarangan rumah penduduk. Ketika para penduduk yang ingin tahu menyentuhnya, materi ini berubah menjadi substansi berbentuk gelatin dan menghilang begitu saja. Sepuluh hari setelah peristiwa itu, penduduk kota Galliac, juga di Perancis, mengalami fenomena yang sama.
Penampakan ufo yang diiringi oleh hujan sarang laba-laba juga dilaporkan di Australia pada tanggal 19 Agustus 1998. Saat itu, para penduduk kota Quirindi, New South Wales, melihat 20 objek berbentuk perak melintasi langit. Beberapa saat kemudian materi seperti sarang laba-laba mulai berjatuhan ke bumi. Peristiwa aneh ini mendapat liputan luas media international.

Dalam banyak kasus, para ilmuwan mengalami kesulitan untuk meneliti angel's hair. Soalnya, materi ini segera menghilang ketika disentuh. Namun, pada tahun 1954, sejumput angel's hair berhasil diambil dan dibawa ke laboratorium.

Tanggal 27 Oktober 1954, dua pria Italia bernama Gennaro Lucetti dan Pietro Lastucci sedang berdiri di balkon sebuah hotel di alun-alun St Mark di Venice. Tiba-tiba keduanya melihat dua objek terang berbentuk kumparan terbang melintasi langit. Objek-objek itu bergerak dengan kecepatan tinggi dan meninggalkan jejak panjang berwarna putih terang. Tidak berapa lama kemudian, kedua objek tersebut membelok dan terbang menuju Florence.

Di Florence, saat itu sedang diadakan pertandingan sepak bola di salah satu stadiun. Tanpa disangka, kedua objek misterius tersebut terbang melintasi arena pertandingan. Semua pemain, wasit dan sekitar 10.000 penonton terdiam menyaksikan objek-objek tersebut lewat di kepala mereka. Kemudian, setelah dua objek tersebut lenyap, materi-materi berbentuk seperti sarang laba-laba mulai berjatuhan ke dalam arena.

Para penonton yang ingin tahu kemudian segera memungutinya. Namun ketika tangan mereka menyentuhnya, materi tersebut terurai dan lenyap di udara. Hanya seorang pelajar yang bernama Alfrede Jacopozzi yang berhasil mengambil sedikit sampel dan menyimpannya dalam sebuah tabung. Sampel ini kemudian diserahkannya ke Prof. Giovanni Canneri, direktur Institute analisis kimia dari universitas Florence.

Lalu pengujian materi mulai dilaksanakan oleh Prof. Danilo Cozzi, rekan Prof Canneri. Dari hasil pengujian, ditemukan bahwa materi tersebut adalah materi yang berserat. Ketika dipanaskan, warnanya akan berubah menjadi hitam dan menguap di udara dengan meninggalkan residu transparan yang segera mencair. Sedangkan mengenai kandungannya, Prof Cozzi menemukan unsur Boron, Silikon dan Magnesium. Jika diterjemahkan dalam bahasa kimia, maka materi itu kemungkinan adalah sejenis Kaca Boron Silikon, sesuatu yang tidak dikenal oleh sains.

Selain penelitian yang dilakukan oleh tim Italia, seorang peneliti era Sovyet, LV Kirichenko, seorang ahli radiometri, juga pernah melakukan penelitian dengan sampel yang didapat dari Selandia baru tahun 1967. Kesimpulan yang didapat menunjukkan bahwa materi tersebut adalah materi berserat yang berkualitas tinggi. Beberapa seratnya berdiameter kurang dari 0,1 mikron. Sebagian besar serat itu mengumpul dalam bundel-bundel yang berbeda hingga membentuk benang dengan diameter 20 mikron. Benang yang terbentuk berwarna putih dan transparan. Kirichenko tidak bisa menyimpulkan identitasnya karena ia tidak bisa menemukan materi padanannya. Namun ia percaya bahwa materi tersebut tidak dibentuk oleh alam.

Walaupun umumnya angel's hair lenyap ketika disentuh, namun ternyata tidak semua laporan menyebutkan hal itu. Hal ini dikarenakan angel's hair terdiri dari sekumpulan serat polymer yang cukup kompleks. Jadi proses terurainya materi ini sangat berkaitan dengan kondisi atmosferik dan panas yang ada saat itu. Bila didinginkan, angel's hair ternyata tidak mengurai.

Nah, karakter dan kandungannya telah diidentifikasi. Lalu, pertanyaannya, materi apakah angel's hair ini dan darimanakah datangnya ? Disinilah mulai berkembang teori yang beraneka ragam. Ada dua bagian besar teori yang diajukan, pertama dari para ufolog dan yang kedua adalah dari ilmuwan (dan jelas bukan ufolog).

Ufolog Amerika bernama Charles Magney percaya bahwa materi tersebut adalah ekses energi ufo yang termaterialisasi. Menurutnya lagi, materi seperti sarang laba-laba itu kembali ke dimensinya atau ke kontinuum ruang dan waktu lainnya sementara ia terurai di udara. Ufolog Inggris lainnya percaya bahwa angel's hair adalah variasi dari ektoplasma yang muncul selama sesi spiritualistik (percayalah, saya juga tidak mengerti maksudnya).

Ufolog lainnya lagi percaya bahwa angel's hair disebabkan oleh energi yang dilepaskan ufo yang menyebabkan atom-atom di udara bereaksi satu sama lain sehingga menghasilkan materi seperti sarang laba-laba yang jatuh ke bumi dan menghilang ketika proses ionisasi terjadi.

Bagi para ilmuwan (dan sudah pasti bukan ufolog), materi itu dipercaya sebagai sarang laba-laba yang terbawa oleh udara. Teori ini cukup masuk akal. Dalam beberapa kesempatan, penemuan angel's hair yang diteliti memang menunjukkan bahwa materi tersebut adalah sejumput sarang laba-laba, bahkan pernah ditemukan laba-laba di dalamnya. Lagipula kita juga pernah mendengar mengenai hujan ikan dan kodok kan ? Lalu bukankah hujan sarang laba-laba menjadi sesuatu yang wajar ?

Tapi....teori sarang laba-laba tidak menjelaskan mengapa materi ini segera terurai ketika disentuh.

Teori lainnya yang populer adalah partikel debu yang terpolarisasi. Menurut sebagian ilmuwan, listrik yang ada di atmosfer bumi mungkin telah menyebabkan partikel-partikel debu yang mengapung di udara terpolarisasi hingga membentuk filamen yang panjang. Teori ini juga masuk akal, namun tidak pernah bisa dibuktikan.

Jadi dalam kasus Angel's Hair, alam dan segala keunikannya mendapat nilai satu poin. Sedangkan sains dan ufolog dengan segala teorinya mendapat nilai nol.

Apabila digabungkan dengan Star Jelly, maka alam sudah mendapat nilai dua poin. setuju kan ?


Via
BACA FULL»

Mahluk Pembuat Crop Circle Dasar Laut

Up 0 komentar
Sebuah pola melingkar unik seperti "Crop Circle" ditemukan di laut Amami Oshima, selatan Jepang. Seorang fotografer lepas senior, Yoji Ookata, yang telah mendokumentasikan kehidupan bawah laut sejak 50 tahun lalu, mengatakan ini luar biasa.

Menurut Ookata, crop circle ini ditemukan di kedalaman 25 meter di dasar laut. Lingkaran ini berdiameter dua meter dan membentuk pola-pola yang sistematis. Siapa yang menciptakannya? Ookata lalu meminta koleganya di stasiun televisi nasional jepang, NHK, untuk menginvestigasi. 

Mereka kembali menyelam ke dasar laut untuk mendokumentasikan hal ajaib yang diklaim baru ditemukan pertama kali itu.
Saat tiba di lokasi crop circle itu, Ookata dan tim terkejut mengetahui lingkaran terpola itu diciptakan oleh seekor ikan gembung (pufferfish). "Lingkaran itu digambar dengan siripnya," ujarnya.

Menurutnya, sang ikan membutuhkan waktu beberapa hari untuk menyelesaikan karya tersebut. Tujuan pembuatan karya ini rupanya untuk memikat ikan gembung betina. Setelah itu mereka berkembang biak, crop circle itu jadi tempat bersarangnya telur-telur mereka.
"Semakin tinggi dan rumit pola gundukan lingkaran itu, betina semakin tertarik," ujarnya.

Penemuan ini mengusik permukaan ilmu tentang laut. Di planet biru yang komposisinya 70 persen dipenuhi air ini, eksplorasi ilmu tentang laut diperkirakan baru mencapai lima persennya saja.

Mahluk Pembuat Crop Circle Dasar Laut
BACA FULL»

Ide Penciptaan Sepeda Adalah Indonesia

Up 0 komentar
Apa hubungannya penemuan sepeda dengan Indonesia? Sepeda awal diciptakan oleh Baron Karls Drais von Sauerbronn dari Jerman, negara di Eropa yang jauh dari Indonesia.

Syahdan, pada 5 April 1815 Gunung Tambora di Sumbawa meletus. Selama beberapa pekan kemudian gunung ini terus memuntahkan isi perutnya hingga bulan Juli. Kabar yang tercatat menewaskan hingga 92.000 orang.

Begitu dahsyatnya letusan ini hingga memicu pemanasan global. Suhu bumi meningkat 3 derajat celsius. Di Eropa, tahun 1816 disebut sebagai tahun tanpa musim panas. Di beberapa tempat memicu hujan salju, langit terus-menerus gelap, panen gagal, dan Eropa memasuki tahun-tahun buruk.

Cuaca yang buruk membuat transportasi yang biasanya mengandalkan kuda dan angkutan air menjadi tidak nyaman. Kuda-kuda banyak yang disembelih, bukan hanya karena manusia tak memiliki cadangan makanan, melainkan juga karena majikan kesulitan mencari makanan untuk kuda-kuda itu.

Yang kesulitan dengan kematian kuda itu adalah Karls Drais yang saat itu menjadi kepala pengawas hutan Baden di Jerman. Dalam menjalankan ia memerlukan alat tranportasi yang bisa membuatnya bergerak lebih cepat. Ia harus mencari akal sebagai pengganti kuda.

Drais kemudian menciptakan kendaraan roda dua yang disebutnya draisine. Saat itu kendaran ini belum memiliki pedal untuk menggerakan roda. Satu-satunya cara untuk mengendarai sepeda ini adalah dengan menjejakkan kaki ke tanah agar draisine mau meluncur.

Oleh karena itulah alat ini juga disebut hobby horse yang merujuk pada arti ”kuda-kudaan” karena tujuan dari pembuatan alat ini untuk menggantikan kerja kuda. Penemuan ini merupakan titik awal prinsip keseimbangan sepeda modern. Draisine menjadi sepeda pertama yang hak patennya didaftarkan tahun 1818.

Karya Drais ini lebih revolusioner dibanding temuan seorang Perancis bernama Comte de Sivrac tahun 1791. Sivrac membuat mesin tanpa penarik hewan yang diberi nama celerifere yang belum memiliki setir dan pedal sehingga tidak bisa berbelok.

Karl Drais memulai sejarah baru bepergian tanpa kuda ketika mengendarai sepedanya pada 12 Juni 1817 sepanjang 7,5 kilometer di jalanan Mannheim-Schwetzingen di Jerman.

Pierre Michaux dari Perancis pada tahun 1863 menambahkan engkol dan pedal di roda depan sehingga lahirlah velocipede, sepeda modern yang bisa dikendarai tanpa menjejakkan kaki di tanah. Michaux menjadi perintis produksi sepeda secara massal.


Source
Ide Penciptaan Sepeda Adalah Indonesia
BACA FULL»