Bukti Raksasa Pernah di Bumi
Apakah raksasa pernah berkeliaran di bumi? Sebagian orang percaya bahwa raksasa atau manusia berukuran besar pernah menghuni bumi kita, dan mereka mengemukakan bukti bukti seperti yang ada dalam postingan dibawah ini.
Orang orang yang percaya bahwa raksasa benar benar pernah ada, selalu menuduh bahwa, sebagian besar bukti mengenai raksasa telah disembunyikan atau dituduh hoax oleh "komunitas ilmiah" karena tidak cocok dengan narasi evolusi. Setiap bukti yang muncul yang mengancam teori evolusi dengan cepat "ditafsirkan kembali", ditutup-tutupi atau disikat bawah karpet.
Pada postingan ini akan dibahas beberapa jejak kaki raksasa yang telah ditemukan dan banyak bukti lain mengenai raksasa yang telah ditemukan di seluruh dunia. Penulis mempersilahkan anda untuk memutuskan benar tidaknya bukti bukti ini.
Orang orang yang percaya bahwa raksasa benar benar pernah ada, selalu menuduh bahwa, sebagian besar bukti mengenai raksasa telah disembunyikan atau dituduh hoax oleh "komunitas ilmiah" karena tidak cocok dengan narasi evolusi. Setiap bukti yang muncul yang mengancam teori evolusi dengan cepat "ditafsirkan kembali", ditutup-tutupi atau disikat bawah karpet.
Pada postingan ini akan dibahas beberapa jejak kaki raksasa yang telah ditemukan dan banyak bukti lain mengenai raksasa yang telah ditemukan di seluruh dunia. Penulis mempersilahkan anda untuk memutuskan benar tidaknya bukti bukti ini.
Mari kita mulai dengan Goliat Jejak di Afrika Selatan. Sebuah gambar Jejak Goliat bisa dilihat di bagian atas artikel ini. Sahabat Remaja Gembira jejak raksasa ini terletak dekat kota Mpaluzi, dekat perbatasan Swaziland. Jejak ini sekitar empat kaki panjangnya dan mulai mendapatkan banyak publisitas di seluruh dunia.
Berikut ini adalah video dari jejak yang menakjubkan. Jika Anda perhatikan dengan teliti, Anda bahkan dapat melihat bahwa ada lima jari kaki dan jempol kaki adalah yang terbesar dari jari-jari kaki. Video ini benar-benar menakjubkan ....
Orang yang ada di video diatas mengatakan bahwa jejak ini berumur antara 200 juta dan 3 milyar tahun. Tentu saja hal ini tidak masuk akal, tetapi ini mengarahkan kita kepada sesuatu yang sangat menarik. Selama bertahun-tahun, telah banyak "jejak kaki manusia" ditemukan di lapisan batuan yang seharusnya berusia jutaan tahun.
Sebagai contoh, berikut ini berasal dari sebuah artikel tentang penemuan jejak kaki manusia di 70 lapisan batu yang "seharusnya" berusia 3,6 juta tahun.
Orang yang ada di video diatas mengatakan bahwa jejak ini berumur antara 200 juta dan 3 milyar tahun. Tentu saja hal ini tidak masuk akal, tetapi ini mengarahkan kita kepada sesuatu yang sangat menarik. Selama bertahun-tahun, telah banyak "jejak kaki manusia" ditemukan di lapisan batuan yang seharusnya berusia jutaan tahun.
Sebagai contoh, berikut ini berasal dari sebuah artikel tentang penemuan jejak kaki manusia di 70 lapisan batu yang "seharusnya" berusia 3,6 juta tahun.
Pada tahun 1976 antropolog terkenal Maria Leaky menemukan 70 jejak kaki manusia pada batu di Tanzania yang dikenal sebagai trek Laetoli. Karena berfikir bahwa tidak ada kaki sebesar itu, Leaky berkesimpulan bahwa jejak kaki ini dibuat oleh manusia modern, namun masalahnya, depresi yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita bertanggal di 3,6 juta tahun lalu, dan menurut evolusi, tidak ada manusia modern saat itu.
Jari Patah yang Membatu
Jari membatu ini ditemukan di batukapur cretaceous, milik manusia "prasejarah". Jari yang patah dari sendi tengah ini ukuran panjangnya 7,6 cm (3 inci). Diperkirakan panjang aslinya jika tidak patah akan mencapai sekitar 15 cm (6 inci). Dalam foto tersebut, jari itu dibandingkan dengan jari utuh manusia modern. Penggalian batu kapur ini juga mengungkapkan gigi dan rambut manusia. Sectioning mengungkapkan struktur tulang khas seperti dalam jari manusia. Cat-scan dan MRI mengiidentifikasi sendi dan tendon melalui panjang fosil.
Cat-scan menunjukkan area gelap yang ditafsirkan sebagai interior dan sumsum tulang. Daerah yang kurang padat dari batu di sekitarnya, dengan mudah melewati X-ray, menyebabkan gelap pada gambar. Wilayah hitam disebabkan oleh sectioning.
San Jose Footprint
Tapak kaki raksasa juga banyak ditemukan di amerika. Sebagai contoh, berikut ini berasal dari sebuah artikel yang muncul di Hayward Semi-Weekly pada 29 September 1925 ....
San Jose Footprint
Tapak kaki raksasa juga banyak ditemukan di amerika. Sebagai contoh, berikut ini berasal dari sebuah artikel yang muncul di Hayward Semi-Weekly pada 29 September 1925 ....
Tapak kaki prasejarah ditemukan oleh James Higgins pada formasi batuan di Bushy Peak. Warga lokal mengklaim juga menemukan "jejak" yang mirip dengan gambaran yang diberikan oleh Higgins dari salah satu puncak di Bushy Peak, hanya ukurannya lebih besar dapat dilihat di peternakan Bunting Yohanes dekat Mission San Jose. Jejak ini panjangnya hampir delapan kaki. dan sangat tertanam dalam di batuan padat.
Jejak Adam
Jejak Adam
Samanalakanda - "gunung kupu-kupu", adalah gunung kanonis dengan tinggi 2.243 meter (7.359 kaki) yang terletak di sentral Sri Lanka. Gunung ini dikenal karena terdapat "jejak suci" atau Sri Pada panjangnya1,8 meter (5 ft 11 in) pada formasi batuan di dekat puncaknya, Umat Budha menganggapnya itu adalah jejak sang budha, umat hindu menganggapnya jejak siwa dan umat Muslim srilangka menganggapnya itu adalah jejak Adam as.
Glen Rose Footprint
Batu seberat 140-pon dibawah ini ditemukan pada bulan Juli tahun 2000 dari sungai kecil yang menuju Sungai Paluxy dekat Glen Rose, 53 mil selatan Fort Worth, Texas. Tayangan menunjukkan dinosaurus melewati sepanjang jalurnya setelah manusia, menunjukkan pria dan dinosaurus hidup bersama. Fosil tersebut dapat dilihat di Museum Bukti Penciptaan, milik Dr Carl Baugh
Glen Rose Footprint
Batu seberat 140-pon dibawah ini ditemukan pada bulan Juli tahun 2000 dari sungai kecil yang menuju Sungai Paluxy dekat Glen Rose, 53 mil selatan Fort Worth, Texas. Tayangan menunjukkan dinosaurus melewati sepanjang jalurnya setelah manusia, menunjukkan pria dan dinosaurus hidup bersama. Fosil tersebut dapat dilihat di Museum Bukti Penciptaan, milik Dr Carl Baugh
Jejak raksasa dengan dinosaurus juga ditemukan di Taman Dinosaurus di Glen Rose. Dibandingkan dengan kaki manusia modern, panjangnya melebihi 45 cm (18 inci). Dilihat dari potongan Cross-sectional maka diperkirakan kaki ini adalah jejak kaki wanita. Perkiraan menunjukkan perawakan nya kira-kira 305 cm (10 kaki) dan berat sekitar 454 kg (1.000 lbs). Beberapa jejak kaki manusia dengan jejak kaki dinosaurus telah digali di taman ini.
Jejak kaki ini menjadi bagian dari 'perang' antara penganut creationism dan kaum evolutionis. Para ilmuwan menganggap ini bukti palsu atau buatan para penganut creationis.
Raksasa Irlandia
Raksasa Irlandia
Sebuah artikel dari majalah Strand (Desember, 1895) dicetak ulang dalam "Jejak nenek moyang Irlandia" oleh WG Wood-Martin menyebutkan bahwa fosil raksasa ini ditemukan selama operasi penambangan di County Antrim, Irlandia: "Obyek yang paling luar biasa yang pernah dimiliki oleh Perusahaan kereta api adalah fosil raksasa Irlandia, yang saat ini terbaring di London dan North - Western Railway Company's Broad street goods depot, dan foto yang direproduksi di sini... Sahabat Remaja Gembira figur raksasa ini telah digali oleh Mr Dyer yang menambang biji besi di County Antrim. Ukuran raksasa ini adalah:....... panjangnya, 12ft 2in; lingkar dada 6ft 6in, dan panjang lengan, 4ft 6in. Ada enam jari-jari kaki di kaki kanan Berat kotor adalah 2 ton 15cwt, sehingga butuh setengah lusin pria dan derek yang kuat untuk menempatkan fosil ini dalam posisi seperti didalam foto. setelah menunjukkan raksasa ini di Dublin, Dyer membawanya ke Inggris dan memamerkannya di Liverpool dan Manchester.
Raksasa Georgia
Raksasa Georgia
Pada tahun 2008 tulang seorang pria raksasa kuno digali dekat Borjomi, di Georgia (Kaukasus) dan dilaporkan dalam berita. Raksasa ini diperkirakan tingginya mencapai 2,50 hingga 3 meter (Sekitar 9 sampai 10 kaki) dan memiliki tengkorak sekitar 3 kali ukuran normal.
Temuan raksasa di pegunungan Kaukasus bukanlah hal baru. Kerangka manusia Empat meter ditemukan oleh dua arkeolog amatir di Georgia dekat desa Udabno pada musim panas tahun 2000, dan tengkorak raksasa juga ditemukan di sebuah gua dekat Gora Kazbek, Georgia pada tahun 1920-an, belum lagi penemuan oleh ilmuwan Soviet di tahun 1950.
Raksasa Turki
Temuan raksasa di pegunungan Kaukasus bukanlah hal baru. Kerangka manusia Empat meter ditemukan oleh dua arkeolog amatir di Georgia dekat desa Udabno pada musim panas tahun 2000, dan tengkorak raksasa juga ditemukan di sebuah gua dekat Gora Kazbek, Georgia pada tahun 1920-an, belum lagi penemuan oleh ilmuwan Soviet di tahun 1950.
Raksasa Turki
Dan yang ini adalah tulang paha manusia sepanjang 120cm yang ditemukan di Turki.
Bagaimana pelangi terbentuk?
Pelangi terbentuk karena pembiasan sinar matahari oleh tetesan air yang ada di atmosfir. Ketika sinar matahari melalui tetesan air, cahaya tersebut dibengkokkan sedemikian rupa sehingga membuat warna-warna yang ada pada cahaya tersebut terpisah. Tiap warna dibelokkan pada sudut yang berbeda, dan warna merah adalah warna yang paling terakhir dibengkokkan, sedangkan ungu adalah yang paling pertama. Fenomena ini yang kita lihat sebagai pelangi.
Mengapa pesawat terbang yang jauh diatas terlihat lambat bergerak
Ketika kita melihat sesuatu yang bergerak, yang patut kita sadari adalah perubahan sudut pandang dari mata kita terhadap obyek yang bergerak tersebut. Obyek yang berada dekat sekali dengan kita, walaupun bergerak tidak terlalu cepat, akan membuat kita memutarkan kepala hanya untuk melihat kemana obyek itu sekarang berada.
Ketika kamu melihat sesuatu obyek yang bergerak di kejauhan, perubahan sudut pandang yang terjadi tidak sebesar apabila obyek itu ada di dekat kita sehingga kita merasa bahwa obyek tersebut bergerak lambat, seperti pada pesawat yang sedang terbang jauh di atas kita.
Contoh lainnya adalah bulan. Bulan bergerak mengelilingi bumi dengan kecepatan rata-rata 1.022 Km/jam, tetapi karena jarak antara kita dengan bulan yang jauh, bulan kelihatan tidak bergerak sama sekali, karena kita hampir tidak merasakan perubahan sudut pandang.
Gelas termasuk benda padat, tetapi mengapa gelas terlihat bening?
Molekul dari benda padat biasanya saling mengikat dengan rapat, karena itu umumnya sinar tidak dapat menembus benda padat. Pada cairan dan gas, molekul-molekul bergerak bebas dan memiliki banyak ruang kosong diantara molekulnya. Itulah sebabnya sinar dengan mudah menembus material seperti gas dan air. Gelas dibuat dengan cara melebur pasir dan mendinginkannya kembali. Bahan yang terbentuk akhirnya menjadi padat dan kaku, tetapi masih memiliki molekul yang bebas bergerak seperti sifat molekul pada cairan, sehingga ruang kosong diantara molekul gelas tersebut bisa dilewati oleh cahaya, walaupun gelas adalah benda padat.
- Quote: Originally Posted by cybogr
- update :
- by teen
- 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
- by rempeyak
- 1
- by princess_sasha
- 1, 2
- by Black_Kaizaro
- 1
- by cybogr
- 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
- by gustu290990
- 1
- by giulie
- 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43
- by VloVesS
- 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27
- by kanigara
- 1
- by Bergkamp
- 1
Misteri Golongan Darah Bombay
Dalam sistem ABO, terdapat 4 golongan darah, yaitu A, B, O dan AB. Berdasarkan sistem penggolongan darah tersebut, orang tua yang bergolongan darah AB tidak dimungkinkan memiliki anak dengan golongan darah O. Akan tetapi hal ini mulai terbantahkan ketika ditemukannya jenis golongan darah baru yaitu O Bombay (Oh).
Golongan darah O Bombay merupakan golongan darah yang sangat jarang ditemukan. Pertama kali golongan darah ini ditemukan di Bombay (India Timur) tahun 1950. Golongan darah bombay ini merupakan golongan darah yang tidak memiliki ekspresi antigen sistem ABO dipermukaan sel darahnya. Sahabat anehdidunia.com jika diperiksa dengan sistem biasa maka akan muncul golongan darah O namun tidak bisa menerima transfusi dari golongan O karena memang sebenarnya berbeda. Golongan darah type type Bombay adalah golongan darah dengan fenotipe hh atau mereka tidak mengekspresikan antigen H/substansi H (antigen yang terbaca sebagai golongan darah O). Suatu kejadian langka karena presentasi kejadian ini sangat kecil, mengingat substansi H adalah sangat dominan dibanding h. Orang-orang bertipe golongan darah bombay hanya dapat mendapat donor darah dari orang yang memiliki golongan darah type bombay juga, kalau tidak akan terjadi aglutinasi di dalam darah.
Perbandingan kemungkinan ditemukannya individu bergolongan darah O Bombay (Bombay Phenotype) di India sekitar 1:13.000. Pada tipe darah ini tidak ditemukan antigen H yang merupakan prekursor antigen A dan B. Sehingga ketika dilakukan tes darah, hasilnya menunjukkan golongan darah tipe O tetapi ketika di cross dengan golongan darah O normal akan mengalami aglutinasi (penggumpalan). Kejadian ini dikenal sebagai Bombay Phenotype.
Perbandingan kemungkinan ditemukannya individu bergolongan darah O Bombay (Bombay Phenotype) di India sekitar 1:13.000. Pada tipe darah ini tidak ditemukan antigen H yang merupakan prekursor antigen A dan B. Sehingga ketika dilakukan tes darah, hasilnya menunjukkan golongan darah tipe O tetapi ketika di cross dengan golongan darah O normal akan mengalami aglutinasi (penggumpalan). Kejadian ini dikenal sebagai Bombay Phenotype.
SEJARAH
Pada tahun 1978 telah ditemukan 2 kasus golongan darah O Para Bombay di Indonesia. Kasus ini terungkap ketika ada pasien yang akan menjalani operasi di Jakarta pada saat itu mempunyai golongan darah O tetapi ketika di tes cross dengan golongan darah O normal mengalami aglutinasi/penggumpalan (tes cross biasa dilakukan sebelum dilakukan transfusi untuk melihat kompatibilitas darah donor dan resipien). Pada akhirnya PMI Pusat jakarta berhasil mendapatkan bantuan darah bergolongan O Bombay dari PMI Australia.
Prosentase kemunculan golongan darah ini adalah 1:250.000 yang artinya tiap 250.000 orang hanya ada satu orang bergolongan darah Bombay. Jika anda mempunyai golongan darah Bombay sebaiknya anda segera ke PMI dan menyimpan darah anda agar tidak kesulitan jika sewaktu-waktu anda membutuhkan. Yang jelas PMI akan sulit untuk mendapatkan darah dengan tipe ini.
Menurut penelitian BHATIA dan SANGHVI pada tahun 1962, Bombay Blood telah banyak ditemukan pada orang-orang berbahasa Marathi yang letaknya di sekitar kota Bombay frekwensinya mencapai satu dalam 13.000. Sampai tahun 1969 sudah ditemukan hampir 30 kasus Bombay Blood di seluruh dunia (tidak termasuk kota Bombay).
KOMPATIBILTAS TRANSFUSI
Individu dengan phenotype Golongan darah Bombay hanya dapat di transfusi dengan darah dari individu lain dengan Phenotype Bombay. Sahabat anehdidunia.com kasus ini jarang terjadi, seseorang dengan golongan darah ini untuk keperluan transfusi tidak segera dapat ditanggulangi seperti biasa, karena tidak adanya stok darah yang tersedia. Untuk itu perlunya penyediaan stok pada unit transfusi darah tertentu. Kondisi ini sangat sulit membantu bagi mereka yang mengalami kasus perdarahan dan kasus yang memerlukan darah dalam jumlah banyak.
GENETIK
Pasien dengan golongan darah O mungkin memiliki genetik Golongan darah O Bombay, hal ini karena diturunkan memiliki resesif allel pada gen H dan tidak memproduksi H karbohidrat yang menjadi prekursor antigen A dan B. Secara umum penyebaran golongan darah O Bombay ini dapat terjadi karena proses perkawinan dalam satu keluarga.
Golongan O biasanya mengandung H substance yang paling banyak. Karena itu sel O bereaksi paling kuat dengan anti H, tetapi Bombay Blood Oh justru sama sekali tidak memberikan reaksi dengan anti H. Sel Oh Bombay Blood ini tidak bereaksi dengan anti A, anti B dan anti H. Biasanya nonsecretor dengan phenotype Lewis Le a+b- hanya satu kasus yang Le a-b- Serum dari Oh dapat bereaksi dengan semua golongan O pada suhu 4° sampai 37° dan dapat pula melysis sel, tetapi aktivitas ini dapat dinetralkan oleh saliva yang secretor (mengandung H substance). Saliva dari Oh adalah non secretor Le a+b-, tidak mengandung A, B, H, tetapi Lea substance. Sedangkan saliva dari Oh yang Lea-b- selain tidak ada A, B, H juga tidak mempunyai LE- WIS substance.
Genotype Bombay Blood berarti tidak mempunyai H gene walaupun ada A atau B gene. Karena tidak ada H gene maka tidak terbentuk antigen A, B atau H. Demikian pula bila seorang yang Se gene dengan genotype yang hh, juga tidak akan ada A, B atau H substance dalam salivanya, tetapi se dengan genotype Hh atau HH baru ada, A, B dan H substance dalam saliva (non Bombay Blood). LEVINE, ROBINSON dan CALANS pada tahun 1955 mengatakan orang Bombay mempunyai A dan G gene normal yang dapat dilihat dari keluarga lainnya, mereka paling tidak membawa satu H gene (Hh): Anak yang keturunan dari hh X.
Fenomena Detik Kabisat (Leap Second)
Waktu adalah uang, itu adalah pepatah populer yang menggambarkan betapa pentingnya waktu itu. Waktu adalah pedang, juga merupakan pepatah arab yang menggambarkan betapa pentingnya waktu itu. Kita sering sekali membuang waktu dengan percuma, baik secara sadar maupun secara tak sadar. Tak jarang kita sering mengeluh dan berharap untuk diberi waktu ekstra, bahkan 1 detik tambahan akan sangat berharga bagi kita. Namun tahukah kalian kalau kemarin, pada tanggal 30 Juni 2012 kita semua mendapatkam 1 detik ekstra?
Detik kabisat, kira-kira itulah kata-kata yang pada minggu kemarin sempat ramai dibicarakan oleh orang banyak. Pada tanggal 30 Juni 2012 kemarin, dunia mendapat ekstra waktu 1 detik. Kalau biasanya setelah pukul 23:59:59 langsung menjadi pukul 00:00:00, namun pada tanggal 30 Juni kemarin, setelah 23:59:59 UTC, menjadi 23:59:60 UTC (universal coordinated time), baru menjadi 00:00:00. Sehingga, jika dalam 1 hari biasanya ada 86.400 detik, pada 30 Juni kemarin, dalam 1 hari ada 86.401 detik. Detik tambahan itu ditambahkan oleh IERS (International Earth Rotation and Reference System Services) akibat pergerakan bumi terhadap matahari.
Detik kabisat, kira-kira itulah kata-kata yang pada minggu kemarin sempat ramai dibicarakan oleh orang banyak. Pada tanggal 30 Juni 2012 kemarin, dunia mendapat ekstra waktu 1 detik. Kalau biasanya setelah pukul 23:59:59 langsung menjadi pukul 00:00:00, namun pada tanggal 30 Juni kemarin, setelah 23:59:59 UTC, menjadi 23:59:60 UTC (universal coordinated time), baru menjadi 00:00:00. Sehingga, jika dalam 1 hari biasanya ada 86.400 detik, pada 30 Juni kemarin, dalam 1 hari ada 86.401 detik. Detik tambahan itu ditambahkan oleh IERS (International Earth Rotation and Reference System Services) akibat pergerakan bumi terhadap matahari.
Dikarenakan detik kabisat tersebut terjadi secara simultan di bumi, maka di Indonesia detik kabisat (leap second) itu jatuh pada tanggal 1 Juli 2012 pukul 06:59:59 WIB (karena WIB adalah UTC+7) yang berlanjut ke pukul 06:59:60 WIB, baru menjadi pukul 07:00:00 WIB. Detik kabisat ini berlaku hanya untuk tanggal 30 Juni 2012 (1 Juli 2012 untuk zona waktu Indonesia) saja. Hari-hari berikutnya tidak lagi berlaku.
Apa itu Detik Kabisat atau Leap Second?
Detik kabisat adalah penyisipan 1 detik ke dalam kalender. 1 detik tambahan tersebut disisipkan agar waktu yang disiarkan kepada masyarakat luas bisa diatur seakurat mungkin dengan nilai waktu matahari rata-rata. Detik kabisat ini diperlukan untuk menjaga kecocokan dan keakuratan waktu yang didasari oleh pengamatan astronomi. Dalam jangka waktu yang lama, penambahan detik kabisat terus meningkat dengan kecepatan hampir serupa dengan parabola 31 s/abad2. Namun, leap second ini tidak ada kaitannya dengan tahun kabisat. Tahun 2012 ini memang merupakan tahun kabisat, yaitu tahun dimana ada 29 hari di bulan Februari, namun itu tidak ada kaitan dan hubungan sama sekali dengan leap second.
Kenapa Leap Second digunakan dan apa penyebab terjadinya leap second?
Detik kabisat digunakan untuk menyinkronkan dua sistem waktu yang kita gunakan saat ini. Seperti yang kalian ketahui, dunia pernah memakai dua sistem waktu yang berbeda. Yang pertama adalah sistem waktu astronomis (Greenwich Mean Time). 1 detik dalam waktu astronomis didefinisikan IAU (International Astronomical Union) pada 1960 sebagai satu per 31.556.929,9747 panjang tahun tropik 1900. Dengan sistem waktu ini maka sehari di Bumi didefinisikan sebagai panjang waktu 86.400 detik atau setara 1.440 menit atau setara 24 jam.
Apa itu Detik Kabisat atau Leap Second?
Detik kabisat adalah penyisipan 1 detik ke dalam kalender. 1 detik tambahan tersebut disisipkan agar waktu yang disiarkan kepada masyarakat luas bisa diatur seakurat mungkin dengan nilai waktu matahari rata-rata. Detik kabisat ini diperlukan untuk menjaga kecocokan dan keakuratan waktu yang didasari oleh pengamatan astronomi. Dalam jangka waktu yang lama, penambahan detik kabisat terus meningkat dengan kecepatan hampir serupa dengan parabola 31 s/abad2. Namun, leap second ini tidak ada kaitannya dengan tahun kabisat. Tahun 2012 ini memang merupakan tahun kabisat, yaitu tahun dimana ada 29 hari di bulan Februari, namun itu tidak ada kaitan dan hubungan sama sekali dengan leap second.
Kenapa Leap Second digunakan dan apa penyebab terjadinya leap second?
Detik kabisat digunakan untuk menyinkronkan dua sistem waktu yang kita gunakan saat ini. Seperti yang kalian ketahui, dunia pernah memakai dua sistem waktu yang berbeda. Yang pertama adalah sistem waktu astronomis (Greenwich Mean Time). 1 detik dalam waktu astronomis didefinisikan IAU (International Astronomical Union) pada 1960 sebagai satu per 31.556.929,9747 panjang tahun tropik 1900. Dengan sistem waktu ini maka sehari di Bumi didefinisikan sebagai panjang waktu 86.400 detik atau setara 1.440 menit atau setara 24 jam.
(Jam kuno di Greenwich)
Sistem waktu ini diperkirakan menggunakan sistem kuno yang sudah sejak dahulu digunakan oleh kebudayaan Mesir, Babylonia, India dan Islam. Yang menggunakan waktu matahari rata-rata sebagai implikasi dari adanya perputaran bumi pada porosnya (rotasi). Karena gerak rotasi bumi tidaklah teratur dan linier secara terus-menerus. Misalnya, gerak menjauh perlahan Bulan terhadap Bumi. Sejak era penerbangan antariksa ke Bulan dimulai, disadari bahwa Bulan menjauh secepat 3,82 cm per tahun terhadap Bumi.
Sistem waktu ini diperkirakan menggunakan sistem kuno yang sudah sejak dahulu digunakan oleh kebudayaan Mesir, Babylonia, India dan Islam. Yang menggunakan waktu matahari rata-rata sebagai implikasi dari adanya perputaran bumi pada porosnya (rotasi). Karena gerak rotasi bumi tidaklah teratur dan linier secara terus-menerus. Misalnya, gerak menjauh perlahan Bulan terhadap Bumi. Sejak era penerbangan antariksa ke Bulan dimulai, disadari bahwa Bulan menjauh secepat 3,82 cm per tahun terhadap Bumi.
(kurva perbedaan antara UT1 dengan UTC sebelum tahun 1971)
Gerak menjauh ini pun berdampak pada banyak hal, salah satunya adalah perubahan besar gaya tidal Bulan terhadap Bumi yang mengakibatkan rotasi Bumi melambat. Dan karena itu, setiap 100 tahun (1 Abad), rotasi bumi melambat sampai 1,4 – 1,7 milidetik. 1,4 – 1,7 milidetik bukanlah waktu yang panjang, namun dalam dunia modern yang semakin menuntut rincian serinci-rincinya, hal ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Terlebih lagi di era komputerisasi ini, hal tersebut tentunya tidak bisa ditolerir. Oleh karena itu sebenarnya secara perlahan, panjang hari matahari terus bertambah. Sehingga ukuran waktu yang dihitung dari rotasi bumi telah mengumpulkan delay jika dibandingkan dengan sistem waktu atomik. Dan disaat keterlambatan (delay) mencapai 1 detik, ditambahkanlah 1 detik itu sebagai leap second.
Gerak menjauh ini pun berdampak pada banyak hal, salah satunya adalah perubahan besar gaya tidal Bulan terhadap Bumi yang mengakibatkan rotasi Bumi melambat. Dan karena itu, setiap 100 tahun (1 Abad), rotasi bumi melambat sampai 1,4 – 1,7 milidetik. 1,4 – 1,7 milidetik bukanlah waktu yang panjang, namun dalam dunia modern yang semakin menuntut rincian serinci-rincinya, hal ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Terlebih lagi di era komputerisasi ini, hal tersebut tentunya tidak bisa ditolerir. Oleh karena itu sebenarnya secara perlahan, panjang hari matahari terus bertambah. Sehingga ukuran waktu yang dihitung dari rotasi bumi telah mengumpulkan delay jika dibandingkan dengan sistem waktu atomik. Dan disaat keterlambatan (delay) mencapai 1 detik, ditambahkanlah 1 detik itu sebagai leap second.
Sistem Waktu Atomik
Dikarenakan hal itu, sepertinya kita membutuhkan sistem waktu yang lebih mudah dan stabil dengan variabel yang lebih sedikit. Untuk itulah muncul sistem waktu yang kedua, yaitu sistem waktu atomik. Sistem ini mulai digunakan pada tahun 1960 seiring dengan digunakannya jam atom Cesium-133. Dalam waktu atomik, penghitungan 1 detik itu adalah waktu yang dibutuhkan cahaya merah–jingga untuk bergetar 9.192.630.771 kali dalam proses eksitasi isotop Cesium–133 sesuai dengan definisi oleh ICWM (International Committee for Weights and Measurements). Eksitasi adalah transisi elektron dalam sebuah atom dari tingkat energi lebih tinggi ke tingkat energi lebih rendah yang diikuti oleh pancaran foton (cahaya) dengan energi yang sebanding. Terbentuknya sistem waktu atom ini pun menjadi awal dari munculnya UTC (Universal Time Coordinated) yang muncul setahun setelahnya, yaitu pada tahun 1961.
Dikarenakan hal itu, sepertinya kita membutuhkan sistem waktu yang lebih mudah dan stabil dengan variabel yang lebih sedikit. Untuk itulah muncul sistem waktu yang kedua, yaitu sistem waktu atomik. Sistem ini mulai digunakan pada tahun 1960 seiring dengan digunakannya jam atom Cesium-133. Dalam waktu atomik, penghitungan 1 detik itu adalah waktu yang dibutuhkan cahaya merah–jingga untuk bergetar 9.192.630.771 kali dalam proses eksitasi isotop Cesium–133 sesuai dengan definisi oleh ICWM (International Committee for Weights and Measurements). Eksitasi adalah transisi elektron dalam sebuah atom dari tingkat energi lebih tinggi ke tingkat energi lebih rendah yang diikuti oleh pancaran foton (cahaya) dengan energi yang sebanding. Terbentuknya sistem waktu atom ini pun menjadi awal dari munculnya UTC (Universal Time Coordinated) yang muncul setahun setelahnya, yaitu pada tahun 1961.
Mempertahankan GMT
Meskipun UTC terbentuk, namun sistem waktu sebelumnya, yaitu GMT (UT1) masih tetap digunakan sampai batas waktu yang masih belum ditentukan. Oleh karena itu, sejak 1961, sistem jam atom pun disamakan dengan rotasi bumi. Dan hal ini menyebabkan sepuluh tahun kemudian, kinerja jam atom diperlambat selama 10 detik. Hal ini tentunya sangat menyulitkan, karena menimbulkan gap yang sangat besar, yaitu 10 detik. Namun jika hal yang dilakukan adalah hal yang sebaliknya, yakni menyesuaikan GMT dengan jam atom, maka gap yang ditimbulkan tidak terlalu besar.
Pengumuman penggunaan detik kabisat
Pengumuman detik kabisat pun diberikan jika perbedaan antara UT1 dengan UTC mendekati setengah detik. Hal ini tentunya lebih bisa masuk diakal dibandingkan dengan UTC yang disinkronkan dengan UT1 yang menghasilkan perbedaan selama 10 detik. Oleh karena itu, digunakanlah sistem yang mana UT1 disinkronkan dengan jam atom, ditambahkan nya detik kabisat pun dilakukan agar perbedaan antara UT1 dengan UTC tidak melebihi ±0,9 detik. Dan karena itu, saat detik kabisat disisipkan, setelah 23:59:59 UTC,sebuah detik kabisat positif akan menyebabkan penghitungan 23:59:60 UTC sebelum berubah menjadi 00:00:00 UTC. Kemungkinan terjadinya sebuah detik kabisat negatif juga ada, yaitu jika rotasi bumi menjadi sedikit lebih cepat, dalam kasus ini, setelah 23:59:58 UTC akan langsung diikuti oleh 00:00:00 UTC.
Biasanya, penambahan waktu 1 detik tambahan tersebut disisipkan pada tanggal 30 Juni atau 31 Desember. Oleh karena itu, jika perbedaan antara UT1 dengan UTC mencapai 0,6 detik, maka detik kabisat pun ditambahkan.
Oleh karena itu, dunia kini hanya menggunakan sistem waktu tunggal, yaitu UTC. Namun, UTC yang digunakan sekarang agak berbeda dengan UTC yang digunakan sebelum tahun 1971 dikarenakan adanya leap second ini. Kesepakatan yang dilakukan pada tahun 1972 pun akhirnya menghapuskan dualisme sistem waktu astronomik dan atomik. Dan UTC inilah sistem waktu yang digunakan oleh dunia secara global baik di bidang komunikasi, maupun teknologi.
Seiring berlakunya kesepakatan tersebut, waktu yang ditunjukkan jam atom kemudian diklasifikasikan sebagai waktu TDT (Terestrial Dynamical Time). Selisih antara TDT dengan UTC dikenal sebagai DT dalam dunia astronomi. Pada 1972, nilai DT adalah 10 detik, namun kini telah berubah menjadi 35 detik seiring terjadinya 25 detik kabisat sejak 1972 hingga 2012.
International Earth Rotation System (IERS) bertanggung jawab untuk mengukur rotasi bumi dan menentukan apakah sebuah detik kabisat diperlukan. Pengumuman mereka dilakukan di buletin C, biasanya diterbitkan setiap enam bulan.
Sulit Diprediksi
Detik kabisat sudah jelas tidak ada kaitannya dengan tahun kabisat. Begitu juga siklus nya, jika tahun kabisat memiliki siklus 4 tahun sekali pada tahun yang memiliki angka satuan dan habis dibagi 400 pada angka tahun abad (kelipatan 100), maka Detik Kabisat tidak demikian. Secara sejarah, detik kabisat telah disisipkan kira-kira setiap 18 bulan. Namun, kecepatan putaran bumi adalah tidak bisa diperkirakan dalam waktu panjang. Sehingga tidaklah mungkin untuk membuat perhitungan untuk memperkirakan detik kabisat lebih dari satu tahun sebelumnya.
Jika dirata–ratakan dalam 30 tahun terakhir ini detik kabisat ditambahkan setiap 19 bulan sekali, namun dalam praktiknya tidak linier karena bersifat menggerombol (clustering). Sebelum 2012, penambahan detik kabisat berlangsung pada 1972 (30 Juni dan 31 Desember), 1973–1979 (31 Desember), 1981–1983 dan 1985 (30 Juni), 1987 dan 1989–1990 (31 Desember), 1992–1994 (30 Juni), 1995 (31 Desember), 1997 (30 Juni), 1998 dan 2005 (31 Desember) serta 2008 (30 Juni). Detik kabisat (dan juga tahun kabisat) sekaligus mendemonstrasikan bahwa kalender ternyata tidaklah sesederhana bayangan manusia, bahkan pada kalender terpopuler sekalipun seperti kalender Matahari (Gregorian) ini.
Meskipun UTC terbentuk, namun sistem waktu sebelumnya, yaitu GMT (UT1) masih tetap digunakan sampai batas waktu yang masih belum ditentukan. Oleh karena itu, sejak 1961, sistem jam atom pun disamakan dengan rotasi bumi. Dan hal ini menyebabkan sepuluh tahun kemudian, kinerja jam atom diperlambat selama 10 detik. Hal ini tentunya sangat menyulitkan, karena menimbulkan gap yang sangat besar, yaitu 10 detik. Namun jika hal yang dilakukan adalah hal yang sebaliknya, yakni menyesuaikan GMT dengan jam atom, maka gap yang ditimbulkan tidak terlalu besar.
Pengumuman penggunaan detik kabisat
Pengumuman detik kabisat pun diberikan jika perbedaan antara UT1 dengan UTC mendekati setengah detik. Hal ini tentunya lebih bisa masuk diakal dibandingkan dengan UTC yang disinkronkan dengan UT1 yang menghasilkan perbedaan selama 10 detik. Oleh karena itu, digunakanlah sistem yang mana UT1 disinkronkan dengan jam atom, ditambahkan nya detik kabisat pun dilakukan agar perbedaan antara UT1 dengan UTC tidak melebihi ±0,9 detik. Dan karena itu, saat detik kabisat disisipkan, setelah 23:59:59 UTC,sebuah detik kabisat positif akan menyebabkan penghitungan 23:59:60 UTC sebelum berubah menjadi 00:00:00 UTC. Kemungkinan terjadinya sebuah detik kabisat negatif juga ada, yaitu jika rotasi bumi menjadi sedikit lebih cepat, dalam kasus ini, setelah 23:59:58 UTC akan langsung diikuti oleh 00:00:00 UTC.
Biasanya, penambahan waktu 1 detik tambahan tersebut disisipkan pada tanggal 30 Juni atau 31 Desember. Oleh karena itu, jika perbedaan antara UT1 dengan UTC mencapai 0,6 detik, maka detik kabisat pun ditambahkan.
Oleh karena itu, dunia kini hanya menggunakan sistem waktu tunggal, yaitu UTC. Namun, UTC yang digunakan sekarang agak berbeda dengan UTC yang digunakan sebelum tahun 1971 dikarenakan adanya leap second ini. Kesepakatan yang dilakukan pada tahun 1972 pun akhirnya menghapuskan dualisme sistem waktu astronomik dan atomik. Dan UTC inilah sistem waktu yang digunakan oleh dunia secara global baik di bidang komunikasi, maupun teknologi.
Seiring berlakunya kesepakatan tersebut, waktu yang ditunjukkan jam atom kemudian diklasifikasikan sebagai waktu TDT (Terestrial Dynamical Time). Selisih antara TDT dengan UTC dikenal sebagai DT dalam dunia astronomi. Pada 1972, nilai DT adalah 10 detik, namun kini telah berubah menjadi 35 detik seiring terjadinya 25 detik kabisat sejak 1972 hingga 2012.
International Earth Rotation System (IERS) bertanggung jawab untuk mengukur rotasi bumi dan menentukan apakah sebuah detik kabisat diperlukan. Pengumuman mereka dilakukan di buletin C, biasanya diterbitkan setiap enam bulan.
Sulit Diprediksi
Detik kabisat sudah jelas tidak ada kaitannya dengan tahun kabisat. Begitu juga siklus nya, jika tahun kabisat memiliki siklus 4 tahun sekali pada tahun yang memiliki angka satuan dan habis dibagi 400 pada angka tahun abad (kelipatan 100), maka Detik Kabisat tidak demikian. Secara sejarah, detik kabisat telah disisipkan kira-kira setiap 18 bulan. Namun, kecepatan putaran bumi adalah tidak bisa diperkirakan dalam waktu panjang. Sehingga tidaklah mungkin untuk membuat perhitungan untuk memperkirakan detik kabisat lebih dari satu tahun sebelumnya.
Jika dirata–ratakan dalam 30 tahun terakhir ini detik kabisat ditambahkan setiap 19 bulan sekali, namun dalam praktiknya tidak linier karena bersifat menggerombol (clustering). Sebelum 2012, penambahan detik kabisat berlangsung pada 1972 (30 Juni dan 31 Desember), 1973–1979 (31 Desember), 1981–1983 dan 1985 (30 Juni), 1987 dan 1989–1990 (31 Desember), 1992–1994 (30 Juni), 1995 (31 Desember), 1997 (30 Juni), 1998 dan 2005 (31 Desember) serta 2008 (30 Juni). Detik kabisat (dan juga tahun kabisat) sekaligus mendemonstrasikan bahwa kalender ternyata tidaklah sesederhana bayangan manusia, bahkan pada kalender terpopuler sekalipun seperti kalender Matahari (Gregorian) ini.
The impact of one second
1 Detik, mungkin bukanlah waktu yang panjang dan lama. Namun ternyata, 1 detik tambahan itu membawa sebuah dampak besar yang terjadi. Faktanya, pada tanggal 30 Juni kemarin, banyak sekali server-server situs seperti Reddit, Linkedin, Mozilla, dan Pirate Bay yang mengalami down akibat crash yang disebabkan oleh penambahan 1 detik tersebut.
Down nya situs-situs tersebut dikarenakan jam dalam komputer semua sekarang sudah tersinkronisasi dengan UTC, baik secara langsung maupun melalui NTP (Network Time Protocol). Sementara, dikarenakan siklus disisipkannya Leap Second tidak bisa diprediksi, maka banyak aplikasi yang tidak bisa mengantisipasi kemungkinan terjadinya Leap Second ini. Karena itu, saat Leap Second terjadi banyak aplikasi dan program yang mengalami crash karena tidak bisa beroperasi saat pukul 23:59:60 UTC, dan hal ini tentunya mengingatkan kita pada kasus Y2K, dimana hal yang serupa tak sama terjadi. Program komputer mengalami crash diakibatkan oleh perubahan sistem kalender dan waktu.
Tidak hanya situs web saja, bahkan ISS (International Space Station) pun terkena imbasnya. Pada 1 Juli 2012, selama beberapa jam kontak pengendali misi stasiun antariksa internasional (ISS) di Bumi dengan ISS itu sendiri mati total. Sehingga ISS bisa dikatakan "lenyap dari pantauan". Evaluasi lebih lanjut memperlihatkan gangguan terjadi akibat crash-nya salah satu komputer komunikasi. Dan crash terjadi akibat detik kabisat.
1 Detik, mungkin bukanlah waktu yang panjang dan lama. Namun ternyata, 1 detik tambahan itu membawa sebuah dampak besar yang terjadi. Faktanya, pada tanggal 30 Juni kemarin, banyak sekali server-server situs seperti Reddit, Linkedin, Mozilla, dan Pirate Bay yang mengalami down akibat crash yang disebabkan oleh penambahan 1 detik tersebut.
Down nya situs-situs tersebut dikarenakan jam dalam komputer semua sekarang sudah tersinkronisasi dengan UTC, baik secara langsung maupun melalui NTP (Network Time Protocol). Sementara, dikarenakan siklus disisipkannya Leap Second tidak bisa diprediksi, maka banyak aplikasi yang tidak bisa mengantisipasi kemungkinan terjadinya Leap Second ini. Karena itu, saat Leap Second terjadi banyak aplikasi dan program yang mengalami crash karena tidak bisa beroperasi saat pukul 23:59:60 UTC, dan hal ini tentunya mengingatkan kita pada kasus Y2K, dimana hal yang serupa tak sama terjadi. Program komputer mengalami crash diakibatkan oleh perubahan sistem kalender dan waktu.
Tidak hanya situs web saja, bahkan ISS (International Space Station) pun terkena imbasnya. Pada 1 Juli 2012, selama beberapa jam kontak pengendali misi stasiun antariksa internasional (ISS) di Bumi dengan ISS itu sendiri mati total. Sehingga ISS bisa dikatakan "lenyap dari pantauan". Evaluasi lebih lanjut memperlihatkan gangguan terjadi akibat crash-nya salah satu komputer komunikasi. Dan crash terjadi akibat detik kabisat.
Namun, Google ternyata berhasil selamat dari Leap Second ini. Ternyata pihak Google sudah mengantisipasi terjadinya Leap Second dengan mengupdate NTP nya saat melakukan update baru.
Penolakan terhadap Leap Second
1 Detik yang ditambahkan justru banyak menimbulkan kekacauan di era modern ini. Untuk itulah IERS mengadakan kuesioner UTC pada tahun 1999 yang berisi tentang modifikasi sistem UTC. Beberapa poin dari kuesioner itu berisi tentang penghapusan sistem Leap Second atas berbagai dasar pertimbangan yaitu :
- Leap Second bisa memicu terjadinya masalah di sistem komputer yang sudah tersinkronisasi dengan UTC.
- Anomali Detik Kabisat ini sangat sulit ditebak dan siklus nya pun sulit diterka, sehingga membahayakan sistem transportasi udara (terutama di sistem navigasinya).
- Waktu yang sesuai dengan kaidah astronomis tidak terlalu berdampak besar pada kehidupan sehari-hari masyarakat luas.
Namun diantara banyaknya hujatan tersebut, banyak juga pihak yang mendukung Leap second tetap dipertahankan atas alasan :
- Sistem komputer yang khawatir dengan kemunculan Leap Second bisa menggunakan sistem TAI, karena lebih mudah.
- Jika di hari itu terjadi Leap Second, para pengguna komputer toh bisa mengatur jam di komputernya dengan dimundurkan 1 detik.
- Mengabaikan Leap Second sama saja dengan menyianyiakan usaha nenek moyang yang sudah susah payah membuat sistem penanggalan berdasarkan astronomi.
- Jika Detik kabisat ditiadakan maka akan mengacaukan sundials
Setelah itu muncul lagi usulan penghapusan konsep detik kabisat, yang bergaung sejak 2005. Per Januari 2012 keputusan soal jadi tidaknya penghapusan detik kabisat ditangguhkan oleh ITU (International Telecomunation Union), badan PBB yang mengurusi masalah telekomunikasi global. Saat itu posisi dunia terhadap penghapusan detik kabisat terbagi ke dalam tiga kubu. Kubu yang mendukung terdiri dari AS, Perancis, Italia, Jepang dan Meksiko. Sementara kubu penolak terdiri dari Cina, Canada, Jerman dan Inggris Raya. Kubu ketiga adalah kubu netral namun menghendaki penelitian lebih lanjut, yang dimotori Rusia dengan dukungan Nigeria dan Turki. Status detik kabisat rencananya akan dibahas kembali dalam World Radio Conference tahun 2015.
Closing Worlds
Waktu, meskipun hanya sedetik tetap harus kita hargai, dan cara terbaik menghargainya adalah dengan memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin bagi kebaikan kita dan dunia ini.Begitu juga dengan Detik Kabisat ini, meskipun hanya ditambah 1 detik, namun saat dinosaurus masih hidup, periode rotasi Bumi hanya 23 jam. Bahkan 600 juta tahun silam, periode rotasi Bumi hanya 22 jam.
Jadi, hargailah waktu, karena waktu adalah uang, dan waktu adalah pedang. Dan kepada waktu jugalah Tuhan mengatakan bahwa manusia sebenarnya dalam keadaan merugi.
Pesepakbola yang Mirip Artis TV
1. Peter Crouch dan tokoh kartun Nickelodeon di tahun 90an, Nigel Thornberry
2. Marouane Fellaini dan ekspresi salah satu tokoh di scene film ‘Army Of Darkness’
3. Danny Welbeck dan Shaun The Sheep
4. Sammy Ameobi dan tokoh dari serial komedi A Conehead
5. Jonjo Shelvey dan ‘Pale Man’ tokoh dari film Pan’s Labyrinth
6. Mario Balotelli & Sleestak di film ‘Land Of The Lost’
7. Andy Carroll & The Centaur di film ‘Narnia’
8. David De Gea dan Alpaca
9. Puyol And Pique dan Armenian ‘Mountain’ Monument
10. Vincent Kompany dan Kanamit dari film ‘The Twilight Zone’
11. Carles Puyol & ‘Golem’ dari film kartun The Simpsons
Bonus Pelatih ni gan:
1. Andre Villas Boas dan Mr.Bean
2. Martin Jol dan Binky The Bully dari film kartun ‘Arthur’
3. Brendan Rogers dan salah satu tokoh kartun The Simpsons, Mayor ‘Diamond’ Joe Quimby
4. Arsene Wenger dan tokoh ikan tua di film ‘Wizadora’