Uwais, Alien Penghuni Langit

Up 0 komentar
Nabi Muhammad SAW pernah mengisyaratkan, tentang keberadaan sesosok manusia Penghuni Langit, yang bernama Uways (Uwais) Al Qorni. Rasulullah SAW bersabda : “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qorni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya. ”Sesudah itu beliau, memandang kepada Ali bin Abi Thalib r.a. dan Umar bin Khattab r.a. lalu bersabda : “Suatu saat apabila kalian bertemu dengan dia mintalah do’a dan istighfarnya, karena dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi”.

Uwais adalah seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, dengan kulitnya kemerah-merahan. Pemuda dari Yaman ini tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan menderita lumpuh. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Mayoritas Ulama berpendapat, istilah “Penghuni Langit” yang disandang oleh Uwais, dikarenakan baktinya yang sangat luar biasa kepada ibunya.

Misteri Uwais, manusia langit dari Yaman
Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah dan akhirnya bertemu dengan Umar ra dan Ali bin abi Thalib. Saat itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya.

Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata : “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi”.
Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah meninggal dunia. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang tak dikenal yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya.

Demikian pula ketika masyarakat pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.

Dan Abdullah bin Salamah menjelaskan, “ketika itu aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya. Lalu aku bermaksud kembali ke tempat penguburannya untuk memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat lagi adanya bekas kuburannya”. (Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang dalam satu pasukan, bersama Uwais al-Qorni di masa pemerintahan Umar Ibnu Khattab r.a.).

Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang.Sumber : wikipedia.org

Manusia Penghuni Langit = Alien dari Planet Nibiru ?
Entah kebetulan atau tidak, ciri-ciri fisik Uways sangat mirip dengan ras Kaukasia, yang oleh beberapa kalangan dikatakan mewarisi ciri fisik bangsa Anunnaki, Alien dari Planet Nibiru. Meskipun Islam, tidak menolak kemungkinan adanya makhluk lain, di luar bumi. Namun tidak serta merta kita menyatakan, Uways sesungguhnya Alien, yang nyasar di bumi ini.

Benarkah Planet Nibiru, yang dihuni bangsa Anunnaki itu ada? Atau hanya cerita dongeng dari Bangsa Sumeria? Jika Uways adalah Alien, bagaimana ia bisa sampai ke Yaman? Apakah ia datang melalui pintu Wormhole?

Ke-shahihan kisah Uways Al Qorni , juga harus diteliti lagi. Hal tersebut, dalam upaya untuk menghindari cerita-cerita dongeng bangsa Sumeria kuno, masuk ke dalam khasanah keilmuan umat muslim. Andaikan semua kisah tentang Uways adalah sebuah fakta, penjelasan yang paling logis saat ini adalah, Uways Al Qorni adalah seorang keturunan bangsa Kaukasia, yang tinggal di negeri Yaman. Baktinya terhadap Sang Bunda, telah memberi kemuliaan kepada dirinya, digelari “Penghuni Langit” oleh Rasulullah.
WaLlahu a’lamu bishshawab.


bersodagembira via
BACA FULL»

Seram! Ditemukan Bangkai Binatang Misterius yang Sungguh Mengerikan di Bawah Jembatan Brooklyn

Up 0 komentar
Dijuluki sebagai Rakasa Manhattan, makhluk binatang misterius mengerikan dengan wajah yang dimutilasi, memiliki moncong dan lima jari pada setiap kaki, terdampar di bawah Jembatan Brooklyn, New York yang membingungkan warga. fotografer Amatir Denise Ginley terkejut melihat bangkai menjijikkan berwarna merah muda di saat ia sedang berjalan di East River pada hari Minggu, berbagai teori konspirasi apakah itu adalah tikus air raksasa atau seekor babi atau mungkin seekor anjing .

Rakasa Manhattan, Makhluk misteri mengerikan, membingungkan warga New York
Teori konspirasi tentang apakah tikus, babi atau bahkan anjing

Bangkai mengerikan memiliki lima jari

Kaki makhluk ini terlihat jelas berbeda dengan kuku babi

Fotografer Denise Ginley yang menemukan makhluk mengerikan tersebut

Yang lain mengklaim itu bisa juga berhubungan dengan misteri Rakasa Montauk yang telah membingungkan warga New York ketika bangkai mahluk tersebut terdampar di pantai Ditch Plains pada Juli 2008.
Montauk Rakasa adalah makhluk tak dikenal yang terdampar pada tahun 2008


bersodagembira via
BACA FULL»

Misteri Kuil tertua di Dunia

Up 0 komentar
Selain Stonehenge yang misterius dan terdiri dari batu-batu raksasa yang disusun dengan rapi sehingga menuai berbagai macam kontroversi hingga saat ini. ternyata ada juga situs serupa dan diklaim berusia lebih tua dari usia Stonehenge dan beredar rumor bahwa situs tersebut memiliki hubungan dengan Taman Firdaus/ Taman Eden(Kristiani) - Surga 'Adnin atau Jannatul 'Adnin (Islam). 


Kuil Göbekli Tepe. 
Pada tahun 1994, penemuan arkeologi mengagumkan terjadi di Turki selatan, di utara perbatasan dengan Suriah. Monumen Tiga lingkaran batu megalitik yang terkubur selama ribuan tahun yang lalu berada di puncak bukit yang disebut Göbekli Tepe.
Göbekli Tepe adalah suatu tempat yang bisa kita sebut sebagai Kuil yang terletak 15 km sebelah timur laut kota Şanlıurfa (Urfa) di Turki tenggara. Dan Kuil ini dianggap sebagai kuil tertua yang pernah ada di dunia. 
Yang mengejutkan adalah tentang perdebatan dari usia Kuil Tiga Lingkaran Batu Raksasa ini. Menurut para arkeolog, usia dari Kuil Gobekli Tepe adalah beberapa ribu tahun lebih tua dari lingkaran batu pertama yang ada di Stonehenge (3.500 SM). 

Pilar batu Göbekli Tepe beratnya sekitar 10 sampai 20 ton, yang terbesar adalah 50 ton memiliki tinggi 9m dengan jarak paling jauh adalah 500 m . Batu berbentuk T memiliki tinggi 3m , meskipun ada juga yang di pusat lingkaran masing-masing lebih tinggi.  


Pembangunan Göbekli Tepe 

Göbekli Tepe hingga saat ini masih diteliti oleh arkeolog Turki dan Jerman, dan pertama kali digali pada tahun 1994. Area bukit ini telah lama digunakan untuk pertanian oleh petani lokal. Pilar monolitik berbentuk T dihubungkan dengan dinding kasar dan dibangun dengan membentuk struktur oval. Seperti sebuah bangku rendah di sekitar dinding dengan diameter antara 10m dan 20m dan diperkirakan adalah struktur tertua yang dibangun pada 9.000 SM.

Tahap pembangunan periode kedua diperkirakan sekitar 7500-6000 SM yang menempatkan itu dalam era Pra-Tembikar. Beberapa kamar atau ruangan berbentuk persegi panjang dengan lantai kapur telah membantu para arkeolog untuk memecahkan usia pembangunan Kuil ini.. Lingkaran batu yang sama dan berbentuk T monolit ditemukan di Karahan Tepe yang terletak dekat Sogmatar di Dataran, Harran C. 9 000 SM dan pada Nevalý Cori yang diperkirakan berusia 500 tahun lebih muda lagi dari Göbekli Tepe. Struktur dari Göbekli Tepe di puncak bukit tampaknya menjadi pusat kultus yang bisa menampung banyak orang.



Kontroversi Gobleki Tepe dan Taman Eden(Kristiani) - Surga 'Adnin atau Jannatul 'Adnin (Islam). 
UK Daily Mail says the temple stones at Gobekli Tepe might be the greatest archaeological discovery ever, "a site that has revolutionised the way we look at human history, the origin of religion - and perhaps even the truth behind the Garden of Eden.
Nat Geo says, "We used to think agriculture gave rise to cities and later to writing, art, and religion. Now the world’s oldest temple suggests the urge to worship sparked civilization."
Tidak ada jejak tanaman peliharaan atau hewan yang telah ditemukan di Göbekli Tepe atau di wilayah setempat. Menurut perkiraan arkeolog, cara bertani berasal dari Mesopotamia 9500-10.000 SM dan bahkan lebih awal pada 13.000 SM di tepi sungai Nil. Jenis Gandum tertua telah ditemukan di gunung hanya 20 mil jauhnya dari Göbekli Tepe. Gandum jenis inilah yang merupakan tolak ukur dari perhitungan para arkeolog. 

Kontroversi asal-usul Göbekli Tepe dan wilayah sekitarnya adalah realitas historis yang dikaitkan dengann keberadaan Taman Eden(dalam Kristiani) - Surga 'Adnin atau Jannatul 'Adnin (dalam Islam). Arkeologi di Suriah dan Turki telah menetapkan bahwa wilayah yang kemudian dikenal sebagai 'bulan sabit yang subur' itu diperkirakan menjadi sangat subur segera setelah zaman es terakhir berakhir. Lingkungan itu sangat kaya, dipenuhi kawanan binatang liar yang sangat besar, dan tanaman dan makanan yang mudah diperoleh. 

Archeoastronomy atau peneliti Inggris Andrew Collins mengidentifikasi Taman Eden(dalam Kristiani) - Surga 'Adnin atau Jannatul 'Adnin (dalam Islam) sebagai kawasan yang luas yang meliputi Hulu Mesopotamia (Turki Tenggara, Northern Suriah dan Irak Utara). Ia mempercayai bahwa tempat ini adalah salah satu bagian dari Taman Eden(dalam Kristiani) - Surga 'Adnin atau Jannatul 'Adnin (dalam Islam).

Benar atau tidaknya dugaan dari Andrew Collins, hingga saat ini tidak ada seorang manusia'pun yang tahu.


Fungsi Göbekli Tepe
Selain adanya kontroversi tentang keagamaan, ada juga kontroversi yang cukup mengejutkan dari Göbekli Tepe. Monolit batu di Göbekli Tepe diukir dengan gambar hewan dan pictograms abstrak yang sulit dimengerti. Hewan dan burung dibuat dengan ukiran realistis dan gaya yang canggih. Gambar burung bangkai, seperti ukiran batu, telah ditemukan pada Göbekli Tepe. Karena burung secara tradisional dikaitkan dengan kematian, ini menunjukkan bahwa penggambaran Göbekli Tepe mungkin telah menjadi tempat untuk ritual berkaitan dengan kekuatan spiritual orang mati bagi para leluhur.

Dan menyikap rahasia dimana di masa itu, orang mati ditempatkan 'di luar' sehingga mereka akan dimakan oleh burung pemakan bangkai, dan kerangka orang yang telah meninggal akan dimakamkan setelah itu.

Awal massa Neolitikum dimana kota-kota seperti Catal Huyuk memiliki citra yang menunjukkan burung bangkai sebagai penjaga. Beberapa pilar berbentuk T di Göbekli Tepe telah diukir berbentuk tangan manusia, mungkin dalam sikap doa. Seperti diartikan bahwa sosok manusia bisa menjadi dewa, atau nenek moyang, atau gambaran dari manusia dalam keadaan suatu ritual tertentu. 

Relief aneh selanjutnya adalah relief / ukiran berbentuk ular di bagian belakang kepala manusia dari Çori.Artifact Nevalı difoto di Sanliurfa Museum, Turki. 

Hingga saat ini, Gobekli Tepe masih terus diteliti dan digali lebih jauh lagi untuk menyingkap rahasia-rahasia lain yang tidak kita ketahui seperti bagaimana cara membangunnya dan lain sebagainya. Tapi dari hasil penelitian yang didapat saat ini oleh para akeolog, kita bisa mengambil kesimpulan seperti :
  • Gobekli Tepe(9.000 SM) diperkirakan merupakan salah satu situs tertua dan berusia lebih tua dari Stonhenge (3.500 SM) .
  • Göbekli Tepe menjadi tempat untuk ritual berkaitan dengan kekuatan spiritual orang mati bagi para leluhur.
  • Göbekli Tepe menurut para ahli diperkirakan memiliki hubungan dengan Taman Eden(Kristiani) - Surga 'Adnin atau Jannatul 'Adnin (Islam)
Yang jelas hingga saat ini Kita mungkin tidak tahu alasan pasti tentang bagaimana Gobekli Tepe dibangun, atau persis di mana Taman Eden(Kristiani) - Surga 'Adnin atau Jannatul 'Adnin (Islam) berada .


bersodagembira via
BACA FULL»

Jejak Raksasa di Kinilow, Tomohon

Up 0 komentar
Kali ini hawkson ingin mengajak anda mengikuti informasi yang datangnya dari salah satu daerah di Tanah Air.Warga Kelurahan Kinilow dan Kinilow I, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, kembali dibuat heboh. Namun kali ini bukan berasal dari letusan Gunung Lokon, melainkan terkait penemuan jejak kaki dalam ukuran besar (raksasa).

Jejak kaki tersebut awalnya ditemukan sejumlah warga setempat secara tak sengaja di kompleks perkebunan Mo’mo Kelurahan Kinilow I, sekitar satu atau dua tahun yang lalu. Namun, oleh mereka penemuan ini seolah tak digubris dan hanya dibiarkan berlalu saja. 

Menurut warga sekitar, usia dari jejak telapak kaki tersebut sudah berusia ratusan tahun yang lalu. Dan ini dia saya berikan kutipan dari informasi berita media lokal setempat.


Harian KOMENTAR, Manado.

Arkeolog Teliti Kaki Raksasa di Kinilow
Penemuan jejak kaki raksasa (panjang 74 cm) di wilayah perkebunan Mo’mo Kinilow I, Kota Tomohon, menarik perhatian Balai Arkeologi Manado Wilayah Sulut, Sulteng dan Gorontalo untuk menelitinya. Balai Arkeologi menilai, Kinilow memiliki potensi kearkeologian yang cukup besar.

“Kinilow memang lokasi yang memiliki potensi kearkeologian. Khususnya zaman megalitik. Pada zaman ini ditandai dengan penggunaan batu untuk prosesi pemujaan atau penguburan. Seperti waruga atau batu dakon,” ungkap Dra Ipak Fahriani, Koordinator Peneliti Balai Arkeologi Manado, Senin (01/08).
Ditanya tentang keaslian tanda telapak kaki, arkeolog wanita ini menyatakan belum dapat dipastikan sebelum dilakukan survei langsung ke lokasi. “Kami tak bisa berspekulasi sebelum melihat langsung ke sana. Tapi besok (hari ini, red) atau lusa (esok), kami secepatnya akan berangkat ke lokasi untuk meneliti,” ujarnya, kemarin.

Ditambahkan Fahriani, di Sulut banyak ditemukan tanah jenis basal (domato) yang mudah dibentuk. “Jadi aspek lingkungan dari lokasi penemuan turut menjadi perhatian kami,” tuturnya seraya mengatakan Balai Arkeologi Manado akan menghubungi pihak kepolisian setempat untuk mengamankan lokasi.
Sementara itu Kepala Balai Arkeologi Manado Drs Bonny Tooy MSi mengakui, pihaknya baru mengetahui keberadaan cap telapak kaki raksasa tersebut setelah membaca harian ini. “Terima kasih telah memberitakannya. Kami akan segera melakukan survei di sana. Paling cepat besok (hari ini, red),” ujar Tooy.

Ditemui terpisah, tokoh masyarakat Tomohon Judie Turambi SH mengungkapkan, penemuan batu bercap telapak kaki raksasa mungkin dapat dikaitkan dengan legenda Siouw Kurur yang dikenal di kalangan rakyat Minahasa. Di mana dotu Minahasa tersebut digambarkan berbadan besar dan mempunyai 9 lutut. “Selain itu Kinilow memang salah satu perkampungan tua di Minahasa dan yang pertama di Tomohon. Apalagi di seputaran Tomohon, ada satu dua hutan yang tergolong masih hutan perawan atau sangat jarang dimasuki manusia,” ungkapnya.
Diyakini Berusia Ratusan Tahun


KOMENTAR
Jejak kaki raksasa (panjang 74 cm) yang ditemukan di sebuah batu besar pada sebuah perkebunan di Kelurahan Kinilow I, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, diyakini oleh warga sekitar telah berusia ratusan tahun. Pasalnya, keberadaan jejak kaki itu telah diketahui para orang tua di Kinilow. “Ini (jejak kaki, red) telah lama diketahui oleh kami warga di sini. Bahkan ayah saya saja yang saat ini hampir berusia 100 tahun dan masih hidup hingga kini, pernah mengutarakannya kepada saya soal itu. Cuma dulu belum secanggih sekarang, di mana boleh langsung diabadikan lewat kamera handphone,” ungkap seorang warga Kinilow I kepada Komentar, Senin (01/08) kemarin di lokasi penemuan.

Sedangkan dari informasi dan masukan dari para tokoh adat serta tua-tua kampung, diperoleh informasi bahwa jejak kaki tersebut disinyalir milik dari ‘orang tua’ yang sering dipanggil dengan sebutan Siouw Kurur. Di mana dalam arti harafiahnya yakni sembilan buku (dengkul, red).

Menurut mereka, awalnya orang tua tersebut tidak memiliki nama, namun karena bentuk badannya yang tinggi, sehingga orang zaman dahulu menamakannya demikian, dengan menganalogikan tingginya sama seperti sembilan kali dari tinggi dengkul manusia biasa.

Siouw Kurur ini dilukiskan memiliki tinggi badan hingga enam sampai tujuh meter dan berdiam di hutan Gunung Mahawu. Sementara itu, dari pantauan di tempat penemuan, terlihat sejumlah warga mulai berbondong-bondong mendatangi lokasi dan terlihat penasaran atas jejak kaki raksasa tersebut. Sejumlah kendaraan roda dua dan empat malah terlihat parkir di seputaran perkebunan Mo’mo yang berjarak 1,5 Km dari arah jalan raya Manado-Tomohon.

“Torang kwa penasaran mo lia tu jejak kaki raksasa. Jadi biar bajalan, torang datang. Dan setelah melihatnya kami rasa ini asli dan bukan rekayasa,” ujar Vian P, salah satu warga pengunjung. Menariknya, di lokasi penemuan saat ini sedang dilakukan pelebaran jalan dan tempat tersebut nyaris terkena dampak dari pelebaran ini.“Waktu pertama kali kita akan melakukan penggusuran, kami telah diingatkan oleh warga. Jika sudah sampai di tempat ini (tempat penemuan, red), kami harus memasang dan meletakkan rokok. Katanya sebagai wujud penghormatan seraya meminta izin untuk melakukan pekerjaan. Kalo nda, tu ekskavator mo rusak, depe gigi mo ancor,” papar seorang pekerja.

BENTUK TIM
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tomohon Gerardus Herry Mogi saat dihubungi mengatakan bahwa pihaknya akan langsung membentuk tim untuk diterjunkan ke lokasi dan menelitinya. “Kita akan survei dulu, sebab ini baru diketahui lewat pemberitaan di media. Akan ada tim yang dibentuk dan rencananya besok (hari ini, red) tim ini langsung ke lokasi,” ujarnya.

Dikatakannya, untuk menindaklanjuti penemuan ini, pihaknya akan bekerja sama dan secepatnya menghubungi pihak terkait.

“Sebab kalau ini memiliki nilai sejarah, kita akan lapor ke Balai Pelestarian Peninggalan Benda Purbakala, sedangkan kalau memiliki nilai arkeologi, kita hubungi Balai Arkeolog,” terangnya. Di lain pihak, pemerintah setempat dalam hal ini Lurah Kelurahan Kinilow I Hermanus Watung saat ditemui mengatakan bahwa lokasi penemuan jejak kaki tersebut masuk dalam kepolisian Kelurahan Kinilow I.

“Ya, lokasinya di Kelurahan Kinilow I. Ini telah kami ketahui saat melakukan survei serta perintisan untuk pembangunan jalan baru, warga yang menunjukkannya. Sedangkan untuk langkah apa selanjutnya yang akan diambil, saya menunggu perintah dari atasan saya, dalam hal ini Pemkot Tomohon,” kuncinya

Nah, itu adalah kutipan dari informasi media lokal setempat. Tentu saja di setiap daerah memiliki cerita-cerita ataupun legendanya sendiri. Dan tentunya tentang percaya atau tidak akan kebenaran legenda itu, akan lebih bijak bila kita tetap menghargainya.(hawkson).

bersodagembira via
BACA FULL»

Sisi Lain Kehidupan & Kemampuan Super Manusia - Suku Tarahumara, Meksiko

Up 0 komentar
Di tengah hiruk pikuk dan hingar bingar modernisasi, keturunan suatu suku/ ras yang menyebutkan diri mereka Raramuri dari ras Tarahumara, yang tinggal di atas ngarai Meksiko Utara. Para Tarahumara adalah orang pendiam yang tinggal berjauhan dari satu sama lain. 
Estimasi saat ini penduduk Rarámuri tahun 2006 di antara 50.000 dan 70.000 orang. Sebagian besar masih hidup dengan gaya hidup tradisional, menghuni tempat penampungan alami seperti gua atau tebing, serta pondok kecil dari kayu atau batu. Konsumsi makanan mereka adalah jagung dan kacang , namun banyak dari Rarámuri juga masih melakukan transhumance , peternakan, domba, dan kambing. Hampir semua Rarámuri bermigrasi dalam beberapa kelompok.
Rarámuri atau Tarahumara adalah asli orang utara Meksiko yang terkenal dengan kemampuan menempuh perjalanan jarak jauh. Dalam bahasa mereka, rarámuri secara khusus sebutan untuk laki-laki, perempuan yang disebut sebagai Muki (individu) atau igomele (kolektif ).
Penduduk awal negara bagian Chihuahua, Rarámuri mundur ke Copper Canyon di Sierra Madre Occidental setelah kedatangan penjelajah Spanyol di abad keenam belas. Daerah Sierra Madre Occidental yang mereka sekarang tinggal sering disebut Tarahumara Sierra karena kehadiran mereka.
Dan disinilah kemampuan super yang mereka miliki. Tarahumara memiliki kemampuan untuk menempuh jarak bermil-mil jauhnya dengan cepat . Kata untuk diri mereka sendiri, Rarámuri, berarti "pelari berjalan kaki" atau "orang-orang yang berlari cepat" dalam bahasa ibu mereka menurut beberapa ahli etnografi awal seperti Norwegia Lumholtz Carl , meskipun penafsiran ini belum sepenuhnya disepakati.

Orang-orang Tahumara sebelum berlari dan melakukan perjalanan jauh, mereka mengkonsumsi bir dari jagung dengan jumlah yang besar, tapi bir ini mengandung karbohidrat tinggi dan rendah alkohol. Para Tarahumara juga menggunakan metode kaki strike, yaitu berlari dengan kondisi alami (tanpa menggunakan alas kaki). Tradisi lari jarak jauh juga memiliki aspek seremonial dan kompetitif. Seringkali, pelari laki-laki menendang bola kayu saat mereka berjalan di kompetisi, dan perempuan menggunakan tongkat. Dan kompetesi berlari yang mereka lakukan, bisa berlangsung berhari-hari tanpa istirahat. 

Dan dari kehidupan mereka timbul hipotesa bahwa manusia purba dulunya adalah pelari yang handal. Mereka berlari sangat cepat untuk menghindari mereka dari serbuan binatang buas. Manusia dengan fisik yang prima dapat berlari lebih cepat dari hewan berkaki empat.

Dan alasan kenapa mereka perlu berlari bermil-mil, Tarahumara perlu melakukan perjalanan jarak jauh tersebut untuk membagikan pesan dari desa ke desa. Sebab itu bagian dari kelangsungan hidup mereka di Tembaga Canyon Meksiko.

Yang jadi pertanyaan, Bagaimana mereka bisa berjalan bermil - mil bahkan tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan otot atau kram?

Jadi mengapa orang-orang ini dapat berjalan pada jarak super tanpa bantuan dari teknologi? Apakah mereka memiliki beberapa struktur rangka efisien biomekanik yang jutaan tahun lebih berkembang daripada kita?

William Shatner's dalam ‘Weird or What?‘ mencoba menjawab pertanyaan itu. Gunakan koneksi yang baik untuk menontonnya.


bersodagembira via
BACA FULL»