Jarang Sikat Gigi Bisa Impoten!
Rutin menyikat gigi memang selalu membawa kebaikan. Selain gigi dan gusi menjadi sehat, khusus bagi para pria, rajin sikat gigi ternyata juga menjauhkan Mr Happy dari impotensi lo!
Penelitian terbaru yang dilakukan Universitas Inonu, Malatya, Turki menemukan bahwa para pria yang jarang sikat gigi akan mengalami masalah gusi. Nah para pria dengan masalah gusi ternyata tiga kali lebih sulit untuk ereksi ketimbang para pria yang gusinya sehat.
“Periodontitis kronis yang disebabkan oleh bakteri muncul dalam bentuk pembengkakan gusi. Banyak penelitian menunjukkan penyakit ini juga dapat memicu penyakit pembuluh darah termasuk ereksi pada pria,” kata Faith Oguz, seperti dilansir jurnal Sexual Medicine, Rabu 5 Desember 2012.
Tim peneliti membandingkan 80 responden pria berusia antara 30 hingga 40 tahun yang mengalami disfungsi ereksi dengan 82 pria tanpa masalah ereksi. Hasil perbandingan menunjukkan 53 persen kelompok pria dengan disfungsi ereksi ternyata memiliki masalah peradangan gusi. Adapun hanya 23 persen para pria tanpa masalah ereksi yang memiliki peradangan gusi.
Fungsi seksual responden diukur dengan Indek Internasional Fungsi Ereksi. Sedangkan kesehatan gusi diukur melalui indeks plak, perdarahan serta tingkat klinis lainnya.
Saat hasil ini dibandingan dengan faktor pemicu lain seperti usia, indeks massa tubuh (BMI), pendapatan serta tingkat pendidikan—para pria dengan masalah peradangan gusi kronis mengalami 3,29 kali kesulitan ereksi dibanding dengan pria yang memiliki gusi sehat.
Para responden menurut Oguz sengaja dipilih pada usia cukup muda agar tidak terpengaruh efek penuaan. Selain itu pria dengan penyakit sistemik serta perokok juga tidak dimasukkan dalam penelitian.
Disfungsi ereksi merupakan masalah besar dalam kesehatan. Sedikitnya 150 juta pria di dunia mengalami masalah ini dan berdampak pula bagi pasangan mereka. Hasil penelitian ini menurut Oguz diharapkan memberi masukan bagi para dokter yang sedang menangani masalah impotensi pasiennya.
Sumber
“Periodontitis kronis yang disebabkan oleh bakteri muncul dalam bentuk pembengkakan gusi. Banyak penelitian menunjukkan penyakit ini juga dapat memicu penyakit pembuluh darah termasuk ereksi pada pria,” kata Faith Oguz, seperti dilansir jurnal Sexual Medicine, Rabu 5 Desember 2012.
Tim peneliti membandingkan 80 responden pria berusia antara 30 hingga 40 tahun yang mengalami disfungsi ereksi dengan 82 pria tanpa masalah ereksi. Hasil perbandingan menunjukkan 53 persen kelompok pria dengan disfungsi ereksi ternyata memiliki masalah peradangan gusi. Adapun hanya 23 persen para pria tanpa masalah ereksi yang memiliki peradangan gusi.
Fungsi seksual responden diukur dengan Indek Internasional Fungsi Ereksi. Sedangkan kesehatan gusi diukur melalui indeks plak, perdarahan serta tingkat klinis lainnya.
Saat hasil ini dibandingan dengan faktor pemicu lain seperti usia, indeks massa tubuh (BMI), pendapatan serta tingkat pendidikan—para pria dengan masalah peradangan gusi kronis mengalami 3,29 kali kesulitan ereksi dibanding dengan pria yang memiliki gusi sehat.
Para responden menurut Oguz sengaja dipilih pada usia cukup muda agar tidak terpengaruh efek penuaan. Selain itu pria dengan penyakit sistemik serta perokok juga tidak dimasukkan dalam penelitian.
Disfungsi ereksi merupakan masalah besar dalam kesehatan. Sedikitnya 150 juta pria di dunia mengalami masalah ini dan berdampak pula bagi pasangan mereka. Hasil penelitian ini menurut Oguz diharapkan memberi masukan bagi para dokter yang sedang menangani masalah impotensi pasiennya.
Sumber
Indonesia Akan Jadi Negara Ber-WiFi Terbesar
Indonesia akan menjadi negara dengan jumlah akses poin jaringan nirkabel atau WiFi terbesar di dunia. Program Indonesia WiFi yang digagas PT Telekomunikasi Indonesia menargetkan pemasangan 10 juta akses poin di Tanah Air pada 2015. Tahun depan program Indonesia WiFi akan memasang dua juta hotspot.
Oki Wiranto, Senior Manager Business Planning & Infrastructure Development PT Telekomunikasi Indonesia, mengatakan, sasaran utama pemasang akses poin berinternet melalui Wifi ini, yaitu pendidikan, pengusaha menengah dan kecil serta layanan publik. Oki tak bersedia menyebutkan investasi Telkom untuk pemasangan 10 juta akses poin WiFi ini.
Oki Wiranto, Senior Manager Business Planning & Infrastructure Development PT Telekomunikasi Indonesia, mengatakan, sasaran utama pemasang akses poin berinternet melalui Wifi ini, yaitu pendidikan, pengusaha menengah dan kecil serta layanan publik. Oki tak bersedia menyebutkan investasi Telkom untuk pemasangan 10 juta akses poin WiFi ini.
Telkom memiliki program IndiShcool yang akan memasang akses poin di 100 ribu dari total 360 ribu sekolah pada 2013. "Harganya sangat terjangkau untuk anak sekolahan," ujar Oki, di sela acara Global Youth Forum di Nusa Dua, Bali, Kamis, 6 Desember 2012.
Jika 10 juta juta hotspot terpasang, kata Oky, Indonesia akan menjadi negara dengan akses poin terbanyak di dunia. Saat ini, Indonesia hanya memiliki 100 ribu titik WiFi, masih kalah jauh ketimbang Cina yang memiliki 6 juta akses poin. Korea memiliki dua juta akses poin dan Singapura memiliki 500 ribu. Korea dan Singapura kemungkinan tak akan menambah akses poin karena sudah jenuh dan semua wilayah terdapat WiFi. "Paling kita bersaing dengan Cina dan India yang sama-sama memiliki wilayah luas," ujar Oki.
Oky menambahkan, Telkom sangat yakin WiFi bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi sekaligus menghasilkan keuntungan. Di beberapa negara seperti Cina dan Korea, WiFi menjadi alternatif pengalih jalur komunikasi dari GSM. Ia menambahkan program ini akan melengkapi teknologi lain seperti GSM, 3G, dan Wimax. "Jadi sejuta WiFi berjuta kemajuan," tutur Oki. "Kami ingin Indonesia menjadi surganya WiFi."
Pemakaian WiFi di Indonesia, kata Oki, semakin pesat seiring dengan terpaan Internet yang semakin meluas. Di Indonesia, rata-rata akses data sekitar 1 gigabita per pengguna setiap bulannya. Masyarakat juga sudah sangat familiar dengan WiFi. Jadi, Oki yakin tak ada kendala edukasi. Misalnya, Indonesia WiFi tak perlu menjelaskan kalau WiFi dipakai banyak orang akan lambat, karena sebagian besar masyarakat sudah tahu.
Oki yakin program Indonesia WiFi ini akan mengubah predikat Indonesia sebagai negara terburuk dalam memberikan fasilitas Internet. Untuk mengejar target 10 juta WiFi, kata Oki, Telkom akan menjajaki kerja sama dengan operator lain. "Dari 10 operator dan penyedia layanan Internet, ada lima yang menyatakan kesediaannya bekerja sama," kata Oki.
Indonesia WiFI menggandeng Cisco sebagai mitra yang menyediakan perangkat keras akses poin. Ichwan F. Agus, Direktur Sales Telco PT Cisco System Indonesia, mengatakan Cisco akan mendukung penuh program Indonesia WiFi. Menurut dia, WiFi sangat potensial berkembang karena semua negara sama. Ini lain dengan 3G yang kemungkinan tiap negara akan beda spektrum frekuensinya. "WiFi akan saling melengkapi dengan teknologi broadband lain," kata Ichwan.
Sumber
Jika 10 juta juta hotspot terpasang, kata Oky, Indonesia akan menjadi negara dengan akses poin terbanyak di dunia. Saat ini, Indonesia hanya memiliki 100 ribu titik WiFi, masih kalah jauh ketimbang Cina yang memiliki 6 juta akses poin. Korea memiliki dua juta akses poin dan Singapura memiliki 500 ribu. Korea dan Singapura kemungkinan tak akan menambah akses poin karena sudah jenuh dan semua wilayah terdapat WiFi. "Paling kita bersaing dengan Cina dan India yang sama-sama memiliki wilayah luas," ujar Oki.
Oky menambahkan, Telkom sangat yakin WiFi bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi sekaligus menghasilkan keuntungan. Di beberapa negara seperti Cina dan Korea, WiFi menjadi alternatif pengalih jalur komunikasi dari GSM. Ia menambahkan program ini akan melengkapi teknologi lain seperti GSM, 3G, dan Wimax. "Jadi sejuta WiFi berjuta kemajuan," tutur Oki. "Kami ingin Indonesia menjadi surganya WiFi."
Pemakaian WiFi di Indonesia, kata Oki, semakin pesat seiring dengan terpaan Internet yang semakin meluas. Di Indonesia, rata-rata akses data sekitar 1 gigabita per pengguna setiap bulannya. Masyarakat juga sudah sangat familiar dengan WiFi. Jadi, Oki yakin tak ada kendala edukasi. Misalnya, Indonesia WiFi tak perlu menjelaskan kalau WiFi dipakai banyak orang akan lambat, karena sebagian besar masyarakat sudah tahu.
Oki yakin program Indonesia WiFi ini akan mengubah predikat Indonesia sebagai negara terburuk dalam memberikan fasilitas Internet. Untuk mengejar target 10 juta WiFi, kata Oki, Telkom akan menjajaki kerja sama dengan operator lain. "Dari 10 operator dan penyedia layanan Internet, ada lima yang menyatakan kesediaannya bekerja sama," kata Oki.
Indonesia WiFI menggandeng Cisco sebagai mitra yang menyediakan perangkat keras akses poin. Ichwan F. Agus, Direktur Sales Telco PT Cisco System Indonesia, mengatakan Cisco akan mendukung penuh program Indonesia WiFi. Menurut dia, WiFi sangat potensial berkembang karena semua negara sama. Ini lain dengan 3G yang kemungkinan tiap negara akan beda spektrum frekuensinya. "WiFi akan saling melengkapi dengan teknologi broadband lain," kata Ichwan.
Sumber
Kertas Pembungkus Bisa Dimakan
Malas membuka kertas pembungkus sebelum makan burger? Mungkin Anda harus mencoba burger yang satu ini. Sebuah perusahaan makanan cepat saji asal Brazil, Bob, membuat kertas pembungkus burger yang bisa dimakan.
Dengan motto "Nao da pra controlar" yang berarti bahwa burger mereka yang sangat lezat membuat orang kehilangan kontrol, Bob menggunakan kertas yang bisa dimakan untuk membungkus burger mereka. Pelanggan tak perlu repot membuka kertas dan langsung bisa memakan burger dan sandwich yang mereka pesan.
Selain mempercepat proses makan, pembungkus burger yang bisa dimakan ini juga mengurangi jumlah sampah kertas di restoran tersebut, seperti dilansir oleh NY Daily News(19/12).
Bob adalah perusahaan makanan cepat saji asal Brazil yang sudah berdiri sejak tahun 1952. Sayangnya cabang restoran ini masih belum ada di Indonesia. Sejauh ini, mereka memiliki cabang di Chile, Portugal, dan Florida, Amerika Serikat.
Selain mempercepat proses makan, pembungkus burger yang bisa dimakan ini juga mengurangi jumlah sampah kertas di restoran tersebut, seperti dilansir oleh NY Daily News(19/12).
Bob adalah perusahaan makanan cepat saji asal Brazil yang sudah berdiri sejak tahun 1952. Sayangnya cabang restoran ini masih belum ada di Indonesia. Sejauh ini, mereka memiliki cabang di Chile, Portugal, dan Florida, Amerika Serikat.
Ketika mengunjungi salah satu restoran Bob, jangan kaget jika mendapati pemandangan orang-orang yang terlihat beringas memakan burger sekaligus kertas pembungkusnya seperti di bawah ini.
Hubungan Lagu Dengan Kentut
Hubungan antara Kentutts dengan judul lagu ternyata saling berhubungan erat, ini buktinya tanya jawab antara murid (udin) dan guru bhs inggris ;
Udin : pak, apa sih bhs inggrisnya kentutt ?
Guru : wind of change
Udin : kentutt yg bunyi ?
Guru : sound of silence.
Udin : kentutt yg ada ampas nya ?
Guru : dust in the wind.
Udin : kentutt yg gak disengaja?
Guru : careless whisper.
Udin : kentutt yg terhimpit ?
Guru : please release me.
Udin : kentutt yg bau banget?
Guru : killing me softly…
Sumber
Kontes Pembohong Terhebat Sedunia
Setiap tahun, para pembohong ulung dari seluruh dunia berkumpul di Santon Bridge, sebuah desa kecil di Northwestern, Inggris, untuk memperebutkan gelar pembohong terhebat sejagat.
Kontes tahunan, yang diadakan pada November, itu digelar untuk menghormati Will Ritson, yang terkenal karena kisah-kisahnya yang luar biasa. Kini, namanya pun diabadikan sebagai si pembohong yang legendaris.
Semua kontestan dituntut untuk menuturkan kisah bohong yang dapat mengelabui para juri. Tanpa skrip dan alat peraga. Dalam beberapa tahun ini, cerita seputar perang dunia II dan perjalanan ajaib ke Skotlandia jadi tema yang sering memenangkan kontes.
Tahun lalu, cerita mustahil tentang balap siput dengan Pangeran Charles keluar sebagai pemenang kontes. Lantas, siapakah pemenang kontes tahun ini?
Sayangnya, para politisi dan pengacara dilarang untuk ikut berkompetisi. Mereka dianggap sudah lihai dalam mempengaruhi orang lain. Acara unik ini disponsori oleh perusahaan bir lokal, Jennings.
Penasaran? Mari kita lihat bagaimana aksi para kontestan!