NASA Palsukan Pendaratan di Bulan?

Up 0 komentar
Kita telah merayakan 40 tahun pendaratan manusia di Bulan. Namun mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa ada sebuah teori yang sering disebut the great moonhoax theory yang mengatakan bahwa manusia tidak pernah mendarat di bulan. NASA dengan cerdik membuat foto dan rekaman pendaratan di bulan di sebuah studio di Nevada. Apakah pernyataan itu benar ? Apakah pendaratan di bulan hanyalah sebuah rekayasa yang cerdik ?

Pada Mei 1961, Presiden Kennedy mengucapkan sebuah pidato yang bersejarah ,"I believe that this nation should commit itself. To achieving the goal, before this decade is out, of landing a man on the Moon and returning him safely to the Earth..."

Pada 20 Juli 1969, Neil Armstrong menginjakkan kaki untuk pertama kali di bulan menggenapi impian Kennedy. Namun pada tahun 1974, seseorang bernama Bill Kaysing menerbitkan sebuah buku berjudul "We Never Went to the Moon : America's Thirty Billion Dollar Swindle". Isinya mengatakan bahwa Amerika telah memalsukan pendaratan di bulan. Hasil investigasinya didasarkan pada kejanggalan yang ada pada rekaman dan foto-foto yang dirilis oleh NASA.

Sejak itu, teori konspirasi pendaratan bulan lahir (the great moonhoax/moonlanding hoax). Beberapa buku ditulis setelah buku Kaysing, mengusulkan ide yang sama. Setelah itu buku-buku atau situs yang membela pendaratan di bulan juga bermunculan. Namun, pembelaan itu tidak pernah dibahas sebanyak teori konspirasi.

Kali ini, saya akan menyajikan jawaban-jawaban terhadap tuduhan pemalsuan. Sesungguhnya banyak pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Kaysing dkk, Namun untuk memuat semua pertanyaan tersebut akan menjadi tulisan yang membosankan karena berisi hal-hal teknis yang berhubungan dengan dunia aeronautika dan fisika. Jadi saya memilih 10 pertanyaan yang paling sering dibahas di dunia maya dan memberikan jawabannya. Inilah 10 pertanyaan tersebut berikut jawabannya.

Radiasi sabuk Van Allen
Q : Untuk mencapai bulan, para astronot harus melintasi sabuk radiasi Van Allen yang hampir tidak mungkin dilakukan.

A : Sabuk Van Allen pertama kali ditemukan oleh James Van Allen pada tahun 1958. Sabuk itu terdiri dari partikel dan radiasi kosmik yang tertangkap oleh medan magnetik bumi.

Menurut para pendukung teori konspirasi, tidak akan mungkin melintasi sabuk radiasi itu. Namun data menunjukkan lain. NASA telah memperhitungkan semuanya sebelum menerbangkan manusia ke bulan. Mereka menginvestasikan waktu dan uang yang tidak sedikit untuk meneliti risiko ini. Akhirnya mereka menyimpulkan bahwa radiasi itu hanya membawa risiko minimal. Butuh waktu sekitar satu jam bagi Apollo untuk melewati sabuk radiasi itu. Total dosis radiasi yang diterima para astronot akibat radiasi itu ternyata hanya 1 rem. Seseorang dapat mengalami sakit apabila mendapat dosis 100-200 rem dan kematian pada dosis diatas 300 rem.

Lagipula sabuk itu terbentang di 40 derajat Latitude dan 20 derajat diatas dan dibawah equator magnetik. Sedangkan Wahana yang membawa Apollo hanya bergerak pada posisi 30 derajat. Jadi para astronot hanya terekspose dengan radiasi minimal.

Bintang-bintang di angkasa
Q : Pada foto-foto pendaratan di bulan, tidak terlihat adanya bintang-bintang di langit. ini menunjukkan bahwa foto tersebut palsu.

A : Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang paling mudah dijawab. Pertama, para astronot tidak ke bulan untuk mengambil foto bintang-bintang. Karena itu kamera disetel dengan eksposure yang pendek untuk menghindari gambar-gambar yang over ekspose. Permukaan bulan yang terang juga mengharuskan kamera disetel seperti itu. Dengan setelan seperti itu, bintang-bintang tidak akan dapat tertangkap kamera. Namun, permukaan bulan akan tertangkap dengan jelas.

Bayangan yang mengarah ke arah yang berbeda-beda

Q : Pada foto-foto pendaratan di bulan, beberapa foto menunjukkan arah bayangan yang tidak seragam. Ini menunjukkan adanya lebih dari satu sumber pencahayaan, seperti di sebuah studio. Bukankah matahari adalah satu-satunya sumber cahaya di bulan ?

Foto dibawah ini menunjukkan bayangan batu dan wahana Lunar Lander mengarah ke arah yang berbeda.
A : Permukaan bulan ditutupi oleh kawah, batu-batuan dan gundukan-gundukan, bukan permukaan yang rata. Karena itu cahaya yang menyentuh permukaan yang tidak rata itu akan terlihat membelok ke segala arah, tergantung kondisi permukaannya. Jika permukaannya naik, maka bayangan akan terlihat lebih pendek, jika permukaannya menurun, maka bayangannya akan memanjang. Jika kita memotretnya dari arah atas, tegak lurus, maka bayangannya akan terlihat mengarah ke arah yang sama. Namun karena foto diambil bukan dari atas, maka bayangannya akan terlihat menuju ke arah yang berbeda-beda. Lihat contoh foto dibawah ini.
Lagipula Jika NASA memalsukannya dengan membuat rekaman di studio yang memiliki lebih dari satu sumber cahaya (lampu studio), maka bayangan satu objek akan muncul lebih dari satu.

Jejak kaki Edwin Aldrin
Q : Edwin Aldrin meninggalkan jejak kaki yang begitu sempurna seakan-akan permukaan bulan memiliki debu tanah yang bercampur air. Apabila permukaan bulan kering, bagaimana mungkin Jejak itu terbentuk begitu sempurna, apalagi gravitasi bulan hanya 1/6 bumi. Orang seberat 200 kg pun tidak akan dapat meninggalkan jejak seperti itu.

A : Debu bulan terdiri dari partikel-partikel yang terbentuk dari tabrakan-tabrakan dengan asteroid dan mikrometeorit. Setiap partikel membentuk debu yang memiliki permukaan kasar dan bergerigi. Ini menyebabkan jejak kaki dapat terbentuk dengan baik tanpa air. Lagipula, sebagian besar permukaan bulan terdiri dari silika, materi unik yang dapat lengket satu sama lain dan membentuk rantai molekular panjang. Di bumi, Jejak seperti itu tidak dapat tercipta karena ada proses oksidasi, dimana oksigen akan segera mengisi serpihan rantai molekular, namun di bulan, tidak ada oksigen sehingga jejak kaki yang sempurna dapat tercipta.

Mengenai berat dan gravitasi, memang berat di bulan akan menjadi 1/6 berat di bumi. Tapi kita tahu bahwa MASSA selalu sama dimanapun di seluruh jagad (Rumus Newton, weight = mass x gravity). Inilah yang menyebabkan Aldrin dapat membuat jejak seperti itu.

Bendera yang berkibar
Q : Apabila tidak ada angin di bulan, mengapa di foto, benderanya berkibar ?

A : Sesungguhnya pertanyaan ini agak aneh. Bagaimana caranya kita bisa melihat sebuah bendera berkibar dari sebuah foto ? Jawaban atas pertanyaan ini begitu gampang. NASA telah memikirkannya. Mereka menginginkan sebuah foto yang heroik dengan bendera Amerika yang terlihat dengan jelas, jadi mereka memasang sebuah pipa horizontal kecil di atas tiang. Hal ini menyebabkan tiang bendera tersebut berbentuk huruf L terbalik. Bendera itu tertahan oleh pipa horizontal dan kerutan pada bendera menciptakan efek berkibar.

Coba lihat foto dibawah ini. Foto pertama menunjukkan tangan Aldrin yang sedang memberi hormat terhadap bendera Amerika. Anda bisa melihat ujung jarinya menyembul sedikit di depan helmnya. Pada foto kedua, tangannya sudah diturunkan. Sembulan di depan helm sudah tidak terlihat. Tapi posisi bendera dan kerutannya sama. Itu artinya bendera tidak berkibar.

Kawah yang diakibatkan oleh Wahana NASA
Q : Bukankah Lunar Lander mengeluarkan tenaga hingga 10.000 pound, mengapa pada saat pendaratan dan keberangkatan, tidak ada kawah yang tercipta di bulan. Bukankah tenaga sebesar itu akan cukup untuk membuat sebuah lubang, seperti helikopter yang mendarat di padang pasir.

A : Jawabannya adalah karena Aktifitas Lunar Lander kebanyakan terjadi sebelum pendaratan di bulan. Ribuan kaki diatas permukaan bulan, Lunar Lander mengurangi kekuatan semburannya hingga hanya tinggal 3.000 pounds. Kekuatannya dikurangkan lagi ketika tinggal beberapa kaki diatas permukaan bulan. Jadi kawah tidak mungkin terbentuk di permukaan bulan. Lagipula permukaan bulan bukan hanya terdiri dari debu saja, melainkan materi-materi keras yang disebut Lunar Regolith. Jadi tentu saja tidak akan ada kawah yang terbentuk.

Latar Belakang yang sama

Q : Dua video klip menunjukkan dua bukit yang sama persis. Padahal NASA mengatakan bahwa dua klip itu diambil di dua lokasi yang berbeda.
A : Ini adalah sebuah kesalahan yang dilakukan oleh pemercaya teori konspirasi. Mereka mengambil klip tersebut dari film dokumenter yang ditayangkan di TV. Film dokumenter tersebut ternyata menggunakan klip yang salah. Kesalahan ini ditayangkan di TV dan klipnya diambil oleh para pemercaya teori konspirasi.

Batu dengan huruf "C" diatasnya
Q : Foto dari misi Apollo 16 menunjukkan sebuah batu dengan huruf "C" diatasnya. Apakah ini mungkin adalah tanda properti studio ?

Lihat batu dikiri bawah foto.
A : Pertanyaan ini telah diselidiki dan dijawab oleh sebuah web yang menginvestigasi anomali bulan. Huruf C itu adalah akibat sehelai rambut yang tersangkut di kertas ketika foto itu diproses. Foto sama yang diproses berikutnya tidak menunjukkan huruf itu. Para pemercaya teori konspirasi mengambil foto ini dan menjadikannya senjata untuk menyerang NASA.

Crosshair yang menghilang di foto
Q : Pada beberapa foto, terlihat "crosshair" menghilang di belakang objek. Seakan-akan NASA memanipulasi foto tersebut.
A : Cross hair adalah tanda plus yang biasa terlihat di lensa kamera atau video untuk menunjukkan posisi tengah. Beberapa foto yang menunjukkan crosshair menghilang di belakang benda dapat dijawab dengan mudah. Jawabannya adalah resolusi kamera. Pencahayaan yang intens dengan resolusi kamera yang rendah menyebabkan crosshair menghilang ketika menyentuh benda terang. Ini adalah gejala umum dalam teknik fotografi. Foto NASA yang diproses dengan resolusi tinggi, tentu saja crosshair-nya tidak menghilang.

Objek yang seharusnya terlihat gelap
Q : Pada beberapa foto, seperti seorang astronot yang turun dari Lunar Lander, harusnya astronot itu tidak terlihat sama sekali karena tertutup oleh Lunar Lander, namun foto tesebut malah menunjukkan detail yang luar biasa jelas. Bukankah ini bukti bahwa foto tersebut palsu ?

A : Jawabannya sederhana. Karena permukaan bulan memantulkan cahaya dan cahaya ini memberikan penerangan tambahan terhadap objek. Diperkirakan permukaan bulan merefleksi cahaya sebesar 340 lumens per kaki persegi. Ini ekivalen dengan lampu pijar seterang 35 watt. Cahaya ini akan merefleksi kepada hasil pemotretan.

Selain jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas, ada argumen-argumen lain yang mendukung kebenaran pendaratan di bulan. Misalnya, NASA tidak hanya sekali mengirimkan manusia ke bulan. NASA mengirim Apollo 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17 menuju bulan. Apollo 13 gagal mendarat namun berhasil pulang dengan selamat (mungkin anda sudah pernah melihat filmnya). Apabila NASA memalsukan pendaratan Apollo 11, mengapa mereka harus mengirim misi lagi hingga Apollo 17. Padahal setelah Apollo 11, ketertarikan manusia terhadap bulan sudah berkurang jauh. Banyak orang yang percaya Moonhoax theory mengatakan mengapa setelah Neil Armstrong tidak ada lagi pendaratan ke bulan. Ini adalah pernyataan yang menyesatkan. Sesungguhnya Total astronot yang mendarat dan berjalan kaki di bulan ada 12 astronot (2 astronot untuk masing-masing Apollo). Setelah 1972 tidak ada lagi misi ke bulan karena Amerika mengalami beberapa kali resesi yang menyebabkan anggaran NASA dipotong oleh pemerintah Amerika.

Selain itu, para astronot membawa sampel batu bulan seberat 382 kilogram dengan lebih dari 2.000 sampel yang terpisah. Sampel-sampel itu saat ini diteliti oleh para ilmuwan diseluruh dunia. Adalah mustahil NASA mampu membuat batu bulan tiruan mengingat batu bulan memiliki karakteristik unik dimana ia terbentuk di lingkungan tanpa oksigen. Hingga saat ini, hanya ada 25 sampel meteorit bulan yang dimiliki (diluar 382 kg sampel yang dibawa pulang astronot). Dan batu tersebut telah dibandingkan dan ternyata memiliki karakteristik yang sama.

Pada saat peluncuran misi Apollo 11, ada sekitar 3.500 wartawan dari seluruh dunia di Kennedy Space Center yang mengikuti proses peluncuran hingga pendaratan di bulan hingga kembali ke bumi, bagaimana cara NASA menipu wartawan sebanyak itu ? Lagipula, lebih dari 400.000 karyawan bekerja pada proyek Apollo 11 hampir 10 tahun. Bagaimana NASA menipu karyawan sebanyak itu ? atau bagaimana NASA bisa mengajak 400.000 orang itu untuk berkomplot memalsukan pendaratan di bulan ?

Sesungguhnya teori-teori konspirasi yang tersebar di seluruh dunia hanyalah akibat ulah satu orang, Bill Kaysing. Dan entah mengapa, situs dan blog diseluruh dunia tidak pernah melirik jawaban-jawaban dari NASA atau ilmuwan-ilmuwan independen yang membela pendaratan tersebut.

Sekarang pertanyaan penting, apakah saya percaya manusia telah mendarat di bulan. Jawabannya : YA !

Bukan karena saya membela Amerika dan teknologinya, namun karena saya mempercayai kekuatan sebuah impian. Keberhasilan Amerika bukanlah keberhasilan sebuah bangsa, melainkan keberhasilan umat manusia seluruhnya. Neil Armstrong benar ketika dia berkata "That's one small step for a man, one giant leap for mankind." Sebuah langkah kecil bagi seorang manusia, sebuah lompatan besar bagi seluruh umat manusia.

Bill Kaysing dan Kennedy sama-sama menatap bulan pada malam hari. Sambil menatap bulan, Kaysing berkata dalam hatinya, "Diluar jangkauanku!" Sedangkan Kennedy berkata dengan lantang, "Kita akan menyentuh permukaannya." Mungkin suatu hari apabila kita berani bermimpi besar, kita akan melihat bendera Indonesia tertancap di Bulan, dan kita tidak akan berkata lagi "Bagaikan pungguk merindukan bulan".

NASA Palsukan Pendaratan di Bulan?
BACA FULL»

Tengkorak Hitler Ternyata Milik Wanita !

Up 0 komentar
Dalam banyak buku biografi yang ditulis mengenai Adolf Hitler, detik-detik kematiannya digambarkan dengan versi tradisional : Ia bunuh diri dengan Eva Braun. Hitler meminum pil sianida dan kemudian menembak kepalanya sendiri pada 30 April 1945 ketika pasukan Rusia mulai membombardir Berlin.


Sebelumnya, beberapa sejarawan telah menyatakan keraguan bahwa sang Fuhrer menembak dirinya sendiri. Mereka berpendapat bahwa kisah kematian Hitler telah dimake up sedemikian rupa untuk menggambarkan kisah bunuh dirinya dalam kesan yang lebih heroik.

Namun pecahan tengkorak dengan sebuah lubang peluru yang selama ini dianggap milik Hitler yang diambil dari sebuah bunker oleh pasukan Rusia dan dipamerkan di Moskow hingga tahun 2000 kelihatannya akan mengakhiri perdebatan ini untuk selamanya.
Para ilmuwan yang meneliti fragmen tengkorak tersebut menemukan bahwa tengkorak tersebut ternyata milik seorang wanita berusia antara 20-40 tahun yang identitasnya masih misterius. Analisis DNA terhadap tulang tersebut yang saat ini disimpan oleh Badan Arsip Rusia di Moskow telah dilakukan di laboratorium genetika Universitas Connecticut. Hasilnya telah disiarkan oleh History Channel. Hitler kemungkinan berhasil lolos. Ilmuwan dan sejarawan terkejut dengan perkembangan terbaru ini.

Arkeolog dan ahli tulang universitas Connecticut, Nick Bellantoni, mengatakan bahwa tulang tersebut terlalu tipis. Tulang milik pria cenderung lebih tebal dan padat. Lagipula tengkorak tersebut menunjukkan ciri-ciri seseorang yang berusia 40 tahun kebawah. Pada tahun 1945, hitler berusia 56 tahun.

Bellantoni telah terbang menuju Moskow untuk memeriksa pecahan-pecahan tengkorak tersebut termasuk bercak darah yang ditemukan di sofa didalam bunker dimana Hitler dan Eva Braun dipercaya bunuh diri. Bellantoni mengambil sampel DNA dari bercak darah tersebut.

Sampel itu kemudian dibawa kembali ke Universitas Connecticut dan segera diperiksa di laboratorium genetika terapan. Linda Strausbaugh menutup labnya selama tiga hari hanya untuk berkonsentrasi memeriksa sampel tersebut. "Kami menggunakan prosedur rutin yang biasa dilakukan di lab kriminal." Kata Linda. Linda berhasil mengekstrak DNA tersebut untuk dianalisa. Dan hasilnya, tengkorak tersebut bukan milik Hitler.

Menurut saksi-saksi yang menyaksikan evakuasi mayat Hitler, mayat Hitler dan Braun ditutup dengan selimut dan dibawa ke sebuah kebun diluar bunker Berlin oleh pasukan Sovyet. Lalu ditaruh di sebuah lubang, disiram minyak tanah dan dibakar. Namun menurut para penganut teori konspirasi, Hitler tidak mati di tempat itu.

Selama puluhan tahun, nasib mayat Hitler diselubungi oleh misteri. Tidak pernah ada foto atau film yang dipublikasi. Pada saat pasukan Sovyet berhasil menguasai Berlin Mei 1945, para spesialis Forensik Rusia dibawah komando unit intelijen menggali mayat yang dianggap Hitler, lalu melakukan eksaminasi post mortem secara tertutup. Menurut mereka, rahang bawah tengkorak tersebut sama dengan catatan gigi Hitler. Sebagian tengkorak hilang, namun dianggap wajar karena ia menembakkan pistol ke kepalanya. Otopsi itu juga mengungkap bahwa Hitler hanya memiliki satu testikel seperti dugaan banyak orang.

Namun Stalin tetap menaruh kecurigaan. Pada 1946, misi rahasia kedua dikirim ke Berlin. Dari lubang tempat mayat Hitler ditemukan, tim tersebut menemukan pecahan tengkorak yang hilang dengan lubang tembakan. Pasukan Sovyet juga mengambil potongan bercak darah di sofa bunker.

Namun hal ini masih tidak memuaskan Stalin. Ia tetap menuntut kerahasiaan dalam segala hal yang berhubungan dengan kematian Hitler. Mungkin banyak yang belum tahu, namun mayat Hitler sesungguhnya dikubur di Magdeburg, Jerman Timur hingga pada tahun 1970 ketika KGB menggali tulang belulang itu dan mengkremasinya serta menyebarkan abunya di sungai. Hanya pecahan tulang rahang dan bercak darah di sofa itulah yang disimpan oleh KGB.

Sekarang pecahan rahang itulah yang menimbulkan kontroversi. mungkinkah tengkorak itu milik Eva Braun yang meninggal pada usia 33 tahun ? Namun tidak pernah ada laporan bahwa Eva Braun menembak dirinya sendiri.

Setelah 64 tahun, misteri kematian Hitler masih diselubungi oleh misteri. Teori paling populer mengenai Hitler adalah ia berhasil kabur ke Argentina dan meninggal disana pada tahun 1960. Atau teori lain yang hangat diperbincangkan di Indonesia adalah Hitler berhasil kabur ke Indonesia dan meninggal pada tahun 1970 di Surabaya.

Kelihatannya belum ada yang bisa memastikan.

Tengkorak Hitler Ternyata Milik Wanita !
BACA FULL»

HAARP - Benarkah Amerika telah berhasil menciptakan senjata pamungkasnya ?

Up 0 komentar
Ada sebuah rumor yang beredar luas di kalangan tertentu, bahwa Amerika Serikat telah berhasil membuat sebuah senjata pamungkas yang akan membawa kemenangan kepada mereka dalam peperangan apapun dan membawanya menjadi penguasa dunia satu-satunya. Senjata yang saya maksud adalah sebuah fasilitas yang dapat digunakan untuk memanipulasi cuaca dan iklim sehingga mampu menciptakan bencana seperti badai, gempa bumi dan tsunami di tempat yang diinginkan.

Penciptaan senjata pamungkas ini telah diprediksi oleh banyak orang sebelumnya. Seorang ilmuwan kelas dunia bernama Dr. Rosalie Bartell telah mengkonfirmasi bahwa militer Amerika sedang mengerjakan sebuah sistem pengatur cuaca sebagai senjata potensial. Metodenya termasuk mengendalikan badai dan mengatur arah penguapan air di atmosfer bumi untuk menghasilkan banjir di tempat tertentu.

Bukan hanya Dr Bartell yang mengatakan hal ini, mantan penasehat keamanan gedung putih bernama Zbigniew Brzezinski juga meramalkan hal ini dalam bukunya yang berjudul "Between Two Ages". Di dalam bukunya, Ia menulis :

"Tekonologi akan menyediakan teknik untuk melakukan peperangan rahasia yang hanya membutuhkan sedikit pasukan, seperti teknik memodifikasi cuaca yang dapat menimbulkan badai yang berkepanjangan."

Marc Filterman, seorang mantan pejabat militer Perancis pernah mengatakan bahwa Amerika telah memiliki teknologi untuk memanipulasi frekuensi radio untuk melepaskan kondisi cuaca tertentu seperti badai dan Topan.

Konon pada tahun 2002, Rusia pernah mengkonfrontir Amerika Serikat di hadapan PBB dengan menuduhnya telah menciptakan beberapa bencana di Rusia dengan eksperimen-eksperimennya.

Pertanyaannya adalah, apakah Amerika telah menemukan teknologinya ?

Di kalangan penganut teori konspirasi, beredar sebuah rumor bahwa Amerika telah berhasil menciptakan senjata dashyat tersebut dan mereka merahasiakannya dengan kedok ilmiah.

Senjata tersebut bernama HAARP. Satu fasilitas super rahasia yang dianggap sebagai perwujudan senjata pamungkas itu.
HAARP (High frequency Active Aural Research Program) adalah sebuah proyek bersama antara Angkatan udara AS, Angkatan Laut AS, Universitas Alaska dan DARPA (Defense Advances Research Projects Agency). Proyek ini dimulai pada tahun 1993 dan diproyeksikan untuk berlangsung selama 20 tahun.

Fasilitas proyek ini terletak di Alaska, tepatnya di wilayah Gakona. Tujuan resminya adalah untuk :"menyediakan sebuah fasilitas untuk mengadakan eksperimen mengenai fenomena ionosfer yang akan digunakan untuk menganalisa karakternya dan mengembangkan teknologi pemutakhirannya untuk tujuan komunikasi dan pengintaian."

Namun menurut sebagian orang, ada sesuatu yang lebih besar sedang dilakukan di tempat ini. Yaitu pengembangan senjata pemusnah massal. HAARP disebut mampu menciptakan banjir dengan memanipulasi penguapan air, mampu menciptakan badai dan bahkan gempa bumi. Dengan kemampuan ini, tentu saja itu berarti Amerika akan mampu menciptakan bencana kelaparan di wilayah yang diinginkannya.

Pihak-pihak yang menuntut jawaban mengenai HAARP tersebar di seluruh penjuru dunia. Mulai dari penduduk Alaska sendiri hingga para ilmuwan di Amerika dan Eropa. Mereka kuatir bahwa HAARP akan menciptakan kerusakan yang tidak bisa dipulihkan.

Salah satu eksperimen HAARP adalah menembakkan sinar elektromagnetik terkendali ke ionosfer bumi. Metode ini disebut dengan "pemanas ionosfer". Ionosfer adalah lapisan yang mengelilingi atmosfer bumi bagian atas dan jaraknya sekitar 40-60 mil diatas permukaan bumi.

David Yarrow, seorang peneliti dengan latar belakang bidang elektronik mengatakan bahwa interaksi ini akan menyebabkan ionosfer menjadi robek. Padahal ionosfer-lah yang melindungi kita dari radiasi matahari yang ganas.

Charles Yost peneliti lain dari North Carolina berkata,"Jika ionosfer terganggu, maka atmosfer dibawahnya pasti akan terganggu."

Bagi ilmuwan, kekuatiran utamanya adalah kerusakan terhadap ionosfer bumi. Namun bagi penganut teori konspirasi, kekuatiran utamanya adalah kehadiran senjata pemusnah massal.

Menurut militer, tidak ada tujuan untuk menciptakan senjata pemusnah massal. Aplikasi HAARP hanyalah digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pertahanan Amerika seperti untuk menciptakan sistem komunikasi kapal selam yang lebih efisien, memantau dan menangkal serangan rudal yang datang tiba-tiba dan untuk memantau topografi wilayah luas untuk tujuan pertahanan.

Walaupun militer telah menyangkal, namun dokumen yang dirilis oleh militer jelas mengatakan bahwa HAARP didirikan memang untuk kepentingan departemen pertahanan.

Entahkah benar atau tidak, namun HAARP telah mencapai status yang mensejajarkannya dengan Area 51.

Baru-baru ini, ketika telegraph.co.uk mendaftar 30 teori konspirasi terbesar sepanjang masa, HAARP menduduki peringkat ke 27. Lumayanlah ! Walaupun hanya di urutan ke-27, tapi kelihatannya akhir-akhir ini HAARP menjadi lebih sering dibahas di dunia maya menyusul beberapa bencana yang terjadi seperti gempa dashyat di Cina pada Mei 2008 yang dicurigai diakibatkan oleh HAARP.

Jika anda ingin mencoba memata-matai fasilitas ini. Masuklah ke google earth, pada baris "fly to", isikan "HAARP". Maka anda akan langsung dibawa ke fasilitas ini. Mungkin anda akan menemukan sesuatu yang mengejutkan. Selamat mencoba.


Source, Souce2
HAARP - Benarkah Amerika telah berhasil menciptakan senjata pamungkasnya ?
BACA FULL»

Seorang ilmuwan terkemuka pro pemanasan global akhirnya mengakui tidak ada bukti adanya pemanasan global

Up 0 komentar
Pemanasan global adalah salah satu topik utama yang dibicarakan. Para pemimpin dunia menyerukan dunia bersatu untuk melawan pemanasan global yang diperkirakan akan membawa bumi pada suhu mematikan di tahun 2100. Kita bisa melihat usaha pemimpin negara G-20 melawan pemanasan global menjadi headline di berbagai media utama di dunia. Namun entah kenapa hampir tidak ada media massa yang meliput pidato Prof. Mojib Latif pada konferensi PBB mengenai iklim bumi di Jenewa pada awal September 2009 kemarin.

Umumnya jika seorang ilmuwan mengubah pandangan ilmiahnya dengan drastis, maka media massa akan meliputnya secara besar-besaran. Namun tidak kali ini. Pidato Prof. Mojib Latif hampir lolos dari perhatian dunia.

Prof. Latif adalah seorang ilmuwan dari Leibniz Institute of Marine Sciences di Jerman. Ia adalah seorang pendukung utama teori yang mengatakan bahwa emisi rumah kaca yang dihasilkan manusia telah menyebabkan peningkatan suhu global di bumi. Ia turut serta dalam menciptakan model iklim yang menjadi patokan bagi banyak peneliti di dunia. Ia juga pernah menerima beberapa penghargaan dalam studi mengenai iklim dan ia adalah seorang peneliti utama di IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), sebuah badan milik PBB yang pada tahun 2007 menerima nobel perdamaian bersama Al Gore.

Jadi, kita sedang berbicara dengan seorang pakar dan pemimpin utama dalam gerakan global warming-nya Al Gore.

Nah, kejutannya datang tanpa disangka. Pada konferensi itu yang sering membahas apa yang disebut "Scientific Consensus" mengenai Pemanasan Global yang diakibatkan perbuatan manusia, Latif mengakui bahwa Bumi ini ternyata tidak mengalami pemanasan selama hampir satu dekade. Menurutnya, sepertinya kita akan memasuki masa "Satu atau dua dekade dimana suhu bumi akan mendingin".

Teori pemanasan global Al Gore menyebutkan bahwa samudera Atlantik dan Pasifik akan menyerap suhu panas yang terkurung di bumi yang diakibatkan oleh peningkatan jumlah karbondioksida yang dihasilkan oleh manusia. Penyerapan ini akan menyebabkan atmosfer dan daratan menjadi panas.

Namun, Prof Latif menyatakan dengan jelas bahwa Atlantik utara malah menjadi dingin. Dan mungkin akan terus mendingin hingga 20 tahun yang akan datang. Ini jelas bertentangan dengan pandangannya sebelumnya yang menyatakan bahwa bumi akan memasuki suhu mematikan pada tahun 2100.

Pernyataan Prof. Latif sebenarnya juga telah diteguhkan oleh dua tim ilmuwan dari Jerman dan Amerika. menurut mereka pemanasan global saat ini sedang terhenti, namun akan berlanjut lagi suatu saat.

Ini membingungkan ! jika mereka gagal memprediksi terhentinya pemanasan global, bagaimana mereka bisa memprediksi bahwa pemanasan global akan berlanjut lagi ?

Para ilmuwan pro Al Gore telah menganalisa perilaku manusia dalam menghasilkan level karbondioksida untuk memprediksi arah peningkatan suhu bumi. Jika prediksi mereka salah, bukankah itu berarti bahwa mungkin pemanasan global memang bukan diakibatkan oleh manusia ?

Prof. latif adalah ilmuwan terbaru yang bergabung dengan banyak ilmuwan lain yang meragukan adanya pemanasan global yang diakibatkan oleh manusia. Sebelumnya Senator Amerika James Inhofe dari partai Republik yang merupakan "Godfather" dari penentang teori pemanasan global versi Al Gore telah merilis daftar 400 ilmuwan terkemuka yang menentang teori Al Gore. Inhofe adalah salah seorang yang paling gigih untuk menyeimbangkan perdebatan mengenai pemanasan global yang selama ini didominasi Al Gore yang didukung oleh politisi dan media liberal.

Dua astronot terkemuka yaitu Edwin Aldrin (manusia ke-2 yang berjalan di bulan) dan Harrison Schmitt (manusia ke-12 yang berjalan di bulan), juga pernah menyatakan bahwa mereka tidak percaya pemanasan global disebabkan oleh manusia.

Menurut para ilmuwan penentang Al Gore, Pemanasan global memang pernah terjadi, namun itu disebabkan oleh alam dan tidak bisa diprediksi. Walaupun Al Gore mendapat dukungan luas dari para politisi dan media, namun Kelihatannya momentum mulai bergeser menjauh darinya. Data tidak bisa berbohong kan ?

Pada pertemuan G-20 kemarin, seluruh negara anggota sepakat untuk mencabut subsidi BBM dengan tujuan melawan pemanasan global. Logika mereka, bila harga BBM menjadi mahal, maka para penduduk akan berpikir dua kali untuk membeli mobil atau menggunakan BBM dengan berlebihan, dengan begitu maka pemakaian BBM dunia akan merosot yang akan menyebabkan emisi gas karbon dunia juga akan berkurang.

Jadi saya berpikir, apabila pemerintah Indonesia mengikuti kesepakatan ini, bukankah harga BBM akan naik lagi ?

Kita tunggu saja.


Seorang ilmuwan terkemuka pro pemanasan global akhirnya mengakui tidak ada bukti adanya pemanasan global
BACA FULL»

Fakta UFO di Rusia

Up 0 komentar
Banyak orang telah mengetahui tentang Roswell 1947, sebuah peristiwa yang dipercaya banyak orang sebagai jatuhnya pesawat UFO di wilayah Roswell, New Mexico. Dan sekarang, informasi rahasia tentang jatuhnya UFO di Rusia tahun 1969 mulai terungkap.

Beberapa waktu yang lalu, rekaman video yang disebut sebagai otopsi alien muncul ke permukaan. Dalam rekaman itu disebut bahwa alien yang diotopsi berasal dari Roswell. Namun kemudian terungkap bahwa rekaman video tersebut adalah karya brilian dari seorang seniman bernama Ray Santilli. Jadi ketika rekaman otopsi lain muncul, publik lebih berhati-hati menanggapinya. Demikian pula dengan rekaman ini.

Jatuhnya UFO di Rusia tahun 1969 merupakan sebuah kasus yang berasal dari apa yang disebut "Secret KGB Files", sejenis X-FILE nya Amerika. Informasi tentang jatuhnya UFO ini disebut bocor akibat ada oknum yang telah menyelundupkan informasi tersebut keluar ketika Negara Uni Sovyet bubar. Konon pennyelundup informasi itu dibayar $10.000 agar mau membawanya keluar dari arsip KGB. Informasi ini pertama kali ditampilkan ke publik dalam acara TV TNT pada tanggal 13 September 1998 dengan judul "The secret UFO Files of the KGB". Acara itu menampilkan rekaman video dan foto-foto ekskavasi pesawat UFO dan otopsi terhadap tubuh alien.

Menurut file rahasia tersebut, peristiwa tersebut terjadi di kota Sverdlovsky yang dahulu pada jaman Uni Sovyet bernama Yekaterinburg. Pertama dilaporkan terjadi sebuah tabrakan keras pada Maret 1969. Kemudian lokasi kejadian segera diamankan oleh milter Rusia dan satu tubuh alien yang sudah mati ditemukan di dalam pesawat tersebut. Pesawat dan sisa tubuh alien tersebut segera dibawa ke sebuah lokasi rahasia. dan tubuh itu segera diotopsi. Proses ekskavasi dan otopsi tersebut diabadikan dengan kamera foto dan kamera video. Proses otopsi hanya menunjukkan bagian perut dan lengan dari mayat tersebut. Dilihat dari ukuran perut dan lengan tersebut, dipastikan alien tersebut bertubuh kecil.
Para peneliti yang menyelidiki rekaman video ekskavasi menemukan hal-hal yang mungkin meneguhkan keaslian rekaman tersebut. Misalnya, seragam petugas militer yang digunakan persis seperti yang digunakan oleh personel militer pada tahun 1969. Truk yang terihat di rekaman tersebut adalah model Circa tahun 1950 model ZIS151 yang sudah lama tidak digunakan oleh personel militer. Jika rekaman itu adalah sebuah hoax atau tipuan, maka penipu tersebut akan kesulitan menemukan truk tersebut sebagai alat penipuannya. Semua elemen yang terlihat dalam rekaman tersebut terlihat alami seperti gerakan para personel militer, timing film tersebut dan pesawat UFO itu sendiri.

Beberapa dokumen lain bahkan juga ikut mengkonfirmasikan terjadinya peristiwa tersebut. Seorang saksi mata berani bersumpah bahwa peristiwa tersebut benar-benar terjadi. Dan satu bukti yang lain adalah, pada rekaman otopsi, terlihat adanya personel yang mengenakan topi dan gaun jenis tertentu yang ternyata merupakan pakaian kedokteran yang umum pada tahun itu.

Ruangan yang dipakai untuk otopsi terlihat wajar tanpa ada dekorasi yang berarti. 3 orang pria berumur antara 20 hingga 30 tahunan sedang melakukan otopsi dan seorang wanita sedang mencatat proses otopsi tersebut. Wanita itu diidentifikasi sebagai stenograf KGB bernama OA Pshonikina. Perut dan lengan alien tersebut ditaruh di atas meja dan disampingnya ada dokumen yang mendukung proses otopsi tersebut.
Namun bagaimanapun juga, banyak orang yang masih meragukan kisah ini. Selama otoritas Rusia tidak membuka informasi tersebut, maka kisah ini masih akan misteri. THE TRUTH IS OUT THERE !

Fakta UFO di Rusia
BACA FULL»