Seorang ilmuwan terkemuka pro pemanasan global akhirnya mengakui tidak ada bukti adanya pemanasan global
Pemanasan global adalah salah satu topik utama yang dibicarakan. Para pemimpin dunia menyerukan dunia bersatu untuk melawan pemanasan global yang diperkirakan akan membawa bumi pada suhu mematikan di tahun 2100. Kita bisa melihat usaha pemimpin negara G-20 melawan pemanasan global menjadi headline di berbagai media utama di dunia. Namun entah kenapa hampir tidak ada media massa yang meliput pidato Prof. Mojib Latif pada konferensi PBB mengenai iklim bumi di Jenewa pada awal September 2009 kemarin.
Umumnya jika seorang ilmuwan mengubah pandangan ilmiahnya dengan drastis, maka media massa akan meliputnya secara besar-besaran. Namun tidak kali ini. Pidato Prof. Mojib Latif hampir lolos dari perhatian dunia.
Prof. Latif adalah seorang ilmuwan dari Leibniz Institute of Marine Sciences di Jerman. Ia adalah seorang pendukung utama teori yang mengatakan bahwa emisi rumah kaca yang dihasilkan manusia telah menyebabkan peningkatan suhu global di bumi. Ia turut serta dalam menciptakan model iklim yang menjadi patokan bagi banyak peneliti di dunia. Ia juga pernah menerima beberapa penghargaan dalam studi mengenai iklim dan ia adalah seorang peneliti utama di IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), sebuah badan milik PBB yang pada tahun 2007 menerima nobel perdamaian bersama Al Gore.
Jadi, kita sedang berbicara dengan seorang pakar dan pemimpin utama dalam gerakan global warming-nya Al Gore.
Nah, kejutannya datang tanpa disangka. Pada konferensi itu yang sering membahas apa yang disebut "Scientific Consensus" mengenai Pemanasan Global yang diakibatkan perbuatan manusia, Latif mengakui bahwa Bumi ini ternyata tidak mengalami pemanasan selama hampir satu dekade. Menurutnya, sepertinya kita akan memasuki masa "Satu atau dua dekade dimana suhu bumi akan mendingin".
Teori pemanasan global Al Gore menyebutkan bahwa samudera Atlantik dan Pasifik akan menyerap suhu panas yang terkurung di bumi yang diakibatkan oleh peningkatan jumlah karbondioksida yang dihasilkan oleh manusia. Penyerapan ini akan menyebabkan atmosfer dan daratan menjadi panas.
Namun, Prof Latif menyatakan dengan jelas bahwa Atlantik utara malah menjadi dingin. Dan mungkin akan terus mendingin hingga 20 tahun yang akan datang. Ini jelas bertentangan dengan pandangannya sebelumnya yang menyatakan bahwa bumi akan memasuki suhu mematikan pada tahun 2100.
Pernyataan Prof. Latif sebenarnya juga telah diteguhkan oleh dua tim ilmuwan dari Jerman dan Amerika. menurut mereka pemanasan global saat ini sedang terhenti, namun akan berlanjut lagi suatu saat.
Ini membingungkan ! jika mereka gagal memprediksi terhentinya pemanasan global, bagaimana mereka bisa memprediksi bahwa pemanasan global akan berlanjut lagi ?
Para ilmuwan pro Al Gore telah menganalisa perilaku manusia dalam menghasilkan level karbondioksida untuk memprediksi arah peningkatan suhu bumi. Jika prediksi mereka salah, bukankah itu berarti bahwa mungkin pemanasan global memang bukan diakibatkan oleh manusia ?
Prof. latif adalah ilmuwan terbaru yang bergabung dengan banyak ilmuwan lain yang meragukan adanya pemanasan global yang diakibatkan oleh manusia. Sebelumnya Senator Amerika James Inhofe dari partai Republik yang merupakan "Godfather" dari penentang teori pemanasan global versi Al Gore telah merilis daftar 400 ilmuwan terkemuka yang menentang teori Al Gore. Inhofe adalah salah seorang yang paling gigih untuk menyeimbangkan perdebatan mengenai pemanasan global yang selama ini didominasi Al Gore yang didukung oleh politisi dan media liberal.
Dua astronot terkemuka yaitu Edwin Aldrin (manusia ke-2 yang berjalan di bulan) dan Harrison Schmitt (manusia ke-12 yang berjalan di bulan), juga pernah menyatakan bahwa mereka tidak percaya pemanasan global disebabkan oleh manusia.
Menurut para ilmuwan penentang Al Gore, Pemanasan global memang pernah terjadi, namun itu disebabkan oleh alam dan tidak bisa diprediksi. Walaupun Al Gore mendapat dukungan luas dari para politisi dan media, namun Kelihatannya momentum mulai bergeser menjauh darinya. Data tidak bisa berbohong kan ?
Pada pertemuan G-20 kemarin, seluruh negara anggota sepakat untuk mencabut subsidi BBM dengan tujuan melawan pemanasan global. Logika mereka, bila harga BBM menjadi mahal, maka para penduduk akan berpikir dua kali untuk membeli mobil atau menggunakan BBM dengan berlebihan, dengan begitu maka pemakaian BBM dunia akan merosot yang akan menyebabkan emisi gas karbon dunia juga akan berkurang.
Jadi saya berpikir, apabila pemerintah Indonesia mengikuti kesepakatan ini, bukankah harga BBM akan naik lagi ?
Kita tunggu saja.
Jadi, kita sedang berbicara dengan seorang pakar dan pemimpin utama dalam gerakan global warming-nya Al Gore.
Nah, kejutannya datang tanpa disangka. Pada konferensi itu yang sering membahas apa yang disebut "Scientific Consensus" mengenai Pemanasan Global yang diakibatkan perbuatan manusia, Latif mengakui bahwa Bumi ini ternyata tidak mengalami pemanasan selama hampir satu dekade. Menurutnya, sepertinya kita akan memasuki masa "Satu atau dua dekade dimana suhu bumi akan mendingin".
Teori pemanasan global Al Gore menyebutkan bahwa samudera Atlantik dan Pasifik akan menyerap suhu panas yang terkurung di bumi yang diakibatkan oleh peningkatan jumlah karbondioksida yang dihasilkan oleh manusia. Penyerapan ini akan menyebabkan atmosfer dan daratan menjadi panas.
Namun, Prof Latif menyatakan dengan jelas bahwa Atlantik utara malah menjadi dingin. Dan mungkin akan terus mendingin hingga 20 tahun yang akan datang. Ini jelas bertentangan dengan pandangannya sebelumnya yang menyatakan bahwa bumi akan memasuki suhu mematikan pada tahun 2100.
Pernyataan Prof. Latif sebenarnya juga telah diteguhkan oleh dua tim ilmuwan dari Jerman dan Amerika. menurut mereka pemanasan global saat ini sedang terhenti, namun akan berlanjut lagi suatu saat.
Ini membingungkan ! jika mereka gagal memprediksi terhentinya pemanasan global, bagaimana mereka bisa memprediksi bahwa pemanasan global akan berlanjut lagi ?
Para ilmuwan pro Al Gore telah menganalisa perilaku manusia dalam menghasilkan level karbondioksida untuk memprediksi arah peningkatan suhu bumi. Jika prediksi mereka salah, bukankah itu berarti bahwa mungkin pemanasan global memang bukan diakibatkan oleh manusia ?
Prof. latif adalah ilmuwan terbaru yang bergabung dengan banyak ilmuwan lain yang meragukan adanya pemanasan global yang diakibatkan oleh manusia. Sebelumnya Senator Amerika James Inhofe dari partai Republik yang merupakan "Godfather" dari penentang teori pemanasan global versi Al Gore telah merilis daftar 400 ilmuwan terkemuka yang menentang teori Al Gore. Inhofe adalah salah seorang yang paling gigih untuk menyeimbangkan perdebatan mengenai pemanasan global yang selama ini didominasi Al Gore yang didukung oleh politisi dan media liberal.
Dua astronot terkemuka yaitu Edwin Aldrin (manusia ke-2 yang berjalan di bulan) dan Harrison Schmitt (manusia ke-12 yang berjalan di bulan), juga pernah menyatakan bahwa mereka tidak percaya pemanasan global disebabkan oleh manusia.
Menurut para ilmuwan penentang Al Gore, Pemanasan global memang pernah terjadi, namun itu disebabkan oleh alam dan tidak bisa diprediksi. Walaupun Al Gore mendapat dukungan luas dari para politisi dan media, namun Kelihatannya momentum mulai bergeser menjauh darinya. Data tidak bisa berbohong kan ?
Pada pertemuan G-20 kemarin, seluruh negara anggota sepakat untuk mencabut subsidi BBM dengan tujuan melawan pemanasan global. Logika mereka, bila harga BBM menjadi mahal, maka para penduduk akan berpikir dua kali untuk membeli mobil atau menggunakan BBM dengan berlebihan, dengan begitu maka pemakaian BBM dunia akan merosot yang akan menyebabkan emisi gas karbon dunia juga akan berkurang.
Jadi saya berpikir, apabila pemerintah Indonesia mengikuti kesepakatan ini, bukankah harga BBM akan naik lagi ?
Kita tunggu saja.
Seorang ilmuwan terkemuka pro pemanasan global akhirnya mengakui tidak ada bukti adanya pemanasan global
Fakta UFO di Rusia
Banyak orang telah mengetahui tentang Roswell 1947, sebuah peristiwa yang dipercaya banyak orang sebagai jatuhnya pesawat UFO di wilayah Roswell, New Mexico. Dan sekarang, informasi rahasia tentang jatuhnya UFO di Rusia tahun 1969 mulai terungkap.
Beberapa waktu yang lalu, rekaman video yang disebut sebagai otopsi alien muncul ke permukaan. Dalam rekaman itu disebut bahwa alien yang diotopsi berasal dari Roswell. Namun kemudian terungkap bahwa rekaman video tersebut adalah karya brilian dari seorang seniman bernama Ray Santilli. Jadi ketika rekaman otopsi lain muncul, publik lebih berhati-hati menanggapinya. Demikian pula dengan rekaman ini.
Jatuhnya UFO di Rusia tahun 1969 merupakan sebuah kasus yang berasal dari apa yang disebut "Secret KGB Files", sejenis X-FILE nya Amerika. Informasi tentang jatuhnya UFO ini disebut bocor akibat ada oknum yang telah menyelundupkan informasi tersebut keluar ketika Negara Uni Sovyet bubar. Konon pennyelundup informasi itu dibayar $10.000 agar mau membawanya keluar dari arsip KGB. Informasi ini pertama kali ditampilkan ke publik dalam acara TV TNT pada tanggal 13 September 1998 dengan judul "The secret UFO Files of the KGB". Acara itu menampilkan rekaman video dan foto-foto ekskavasi pesawat UFO dan otopsi terhadap tubuh alien.
Menurut file rahasia tersebut, peristiwa tersebut terjadi di kota Sverdlovsky yang dahulu pada jaman Uni Sovyet bernama Yekaterinburg. Pertama dilaporkan terjadi sebuah tabrakan keras pada Maret 1969. Kemudian lokasi kejadian segera diamankan oleh milter Rusia dan satu tubuh alien yang sudah mati ditemukan di dalam pesawat tersebut. Pesawat dan sisa tubuh alien tersebut segera dibawa ke sebuah lokasi rahasia. dan tubuh itu segera diotopsi. Proses ekskavasi dan otopsi tersebut diabadikan dengan kamera foto dan kamera video. Proses otopsi hanya menunjukkan bagian perut dan lengan dari mayat tersebut. Dilihat dari ukuran perut dan lengan tersebut, dipastikan alien tersebut bertubuh kecil.
Para peneliti yang menyelidiki rekaman video ekskavasi menemukan hal-hal yang mungkin meneguhkan keaslian rekaman tersebut. Misalnya, seragam petugas militer yang digunakan persis seperti yang digunakan oleh personel militer pada tahun 1969. Truk yang terihat di rekaman tersebut adalah model Circa tahun 1950 model ZIS151 yang sudah lama tidak digunakan oleh personel militer. Jika rekaman itu adalah sebuah hoax atau tipuan, maka penipu tersebut akan kesulitan menemukan truk tersebut sebagai alat penipuannya. Semua elemen yang terlihat dalam rekaman tersebut terlihat alami seperti gerakan para personel militer, timing film tersebut dan pesawat UFO itu sendiri.
Beberapa dokumen lain bahkan juga ikut mengkonfirmasikan terjadinya peristiwa tersebut. Seorang saksi mata berani bersumpah bahwa peristiwa tersebut benar-benar terjadi. Dan satu bukti yang lain adalah, pada rekaman otopsi, terlihat adanya personel yang mengenakan topi dan gaun jenis tertentu yang ternyata merupakan pakaian kedokteran yang umum pada tahun itu.
Ruangan yang dipakai untuk otopsi terlihat wajar tanpa ada dekorasi yang berarti. 3 orang pria berumur antara 20 hingga 30 tahunan sedang melakukan otopsi dan seorang wanita sedang mencatat proses otopsi tersebut. Wanita itu diidentifikasi sebagai stenograf KGB bernama OA Pshonikina. Perut dan lengan alien tersebut ditaruh di atas meja dan disampingnya ada dokumen yang mendukung proses otopsi tersebut.
Namun bagaimanapun juga, banyak orang yang masih meragukan kisah ini. Selama otoritas Rusia tidak membuka informasi tersebut, maka kisah ini masih akan misteri. THE TRUTH IS OUT THERE !
Fakta UFO di Rusia
NASA Ubah Warna Langit Pada Foto Planet Mars ?
Pada tahun 1976, Amerika Serikat menghabiskan jutaan dolar untuk mengirim wahana Viking Lander I ke planet Mars. Tepat pada pukul 2 siang tanggal 21 Juli 1976, Departemen Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA menerima foto pertama yang berhasil diambil dari Viking. Foto tersebut menunjukkan planet Mars memiliki langit berwarna biru yang indah, bukan merah seperti yang kita kenal selama ini.
Planet Merah, itulah julukan yang diberikan orang selama puluhan tahun kepada planet Mars. Hal ini dikarenakan foto-foto yang dirilis NASA menunjukkan warna merah pada hampir setiap unsur di planet itu. Mars juga digambarkan sebagai planet yang tidak ramah dengan badai debu berwarna merah. Karakteristik ini juga telah digambarkan di beberapa film science fiction seperti "total recall" dan "red planet".
Namun ternyata planet merah tidaklah semerah yang kita bayangkan.
Pada tanggal 10 Januari 2004, departemen JPL NASA yang bertanggung jawab atas wahana spirit rover menyelenggarakan konferensi pers di Pasadena, California. Pada konferensi itu, mereka menunjukkan sebuah foto Mars terbaru yang diambil oleh wahana spirit, Foto Mars dengan langit berwarna biru.
Namun ternyata planet merah tidaklah semerah yang kita bayangkan.
Pada tanggal 10 Januari 2004, departemen JPL NASA yang bertanggung jawab atas wahana spirit rover menyelenggarakan konferensi pers di Pasadena, California. Pada konferensi itu, mereka menunjukkan sebuah foto Mars terbaru yang diambil oleh wahana spirit, Foto Mars dengan langit berwarna biru.
Foto diatas jelas berbeda dengan foto Mars yang biasa kita lihat, seperti foto yang ada dibawah ini.
Ini mengejutkan ! Pada tahun-tahun sebelumnya, NASA hanya merilis foto Mars dengan langit berwarna merah. Setelah konfrensi pers JPL itu, NASA memberikan alasannya :
"Jika pada saat wahana mengambil foto sedang terjadi badai debu di Mars, maka foto akan menjadi merah".
Dengan pernyataan ini, NASA mengakui bahwa Mars memang memiliki langit berwarna biru seperti bumi ! Namun anehnya, mengapa selama ini NASA hanya merilis foto Mars dengan langit merah? mungkinkah ada sesuatu yang ditutup-tutupi ? Dan mengapa baru tahun 2004 NASA mengungkapkan semuanya ?
Menurut sebuah buku, NASA memang sengaja merahasiakan fakta tersebut.
Buku yang saya maksud adalah buku yang berjudul "Dark Mission : The Secret History of NASA" karangan Richard C Hogland dan Mike Bara. Mereka menceritakan bahwa NASA dengan sengaja telah mengubah warna langit pada planet Mars.
Pada tahun 1976, ketika foto pertama Mars datang dari Viking, dunia bisa melihat melalui televisi bahwa Mars ternyata memiliki langit berwarna biru ! Namun, beberapa waktu kemudian, foto resmi yang beredar adalah Mars dengan langit berwarna merah. Menurut NASA, foto Mars yang menunjukkan langit berwarna biru adalah foto yang mengalami kesalahan filterisasi warna. Dengan kata lain, kesalahan teknis. Namun tidak demikian menurut Richard Hogland dan Mike Bara.
Menurut mereka, dua jam setelah foto pertama dari Viking tiba, seorang teknisi NASA tiba-tiba mendapat perintah dari Administrator NASA, Dr. James Fletcher, untuk menghancurkan semua negatif film yang menunjukkan langit biru pada planet Mars. Gambar-gambar yang lain kemudian diubah menjadi hampir merah total untuk menunjukkan seakan-akan tidak ada kehidupan di Mars.
Contohnya foto dibawah ini. Foto disebelah kiri adalah foto yang dirilis oleh NASA mengenai keadaan planet Mars. Pada foto tersebut terlihat warna bendera Amerika mengalami distorsi. Para peneliti kemudian memperbaiki warna foto tersebut dengan menggunakan bendera Amerika sebagai patokan. Dan hasilnya adalah foto disebelah kanan. Mars memiliki langit biru !
"Jika pada saat wahana mengambil foto sedang terjadi badai debu di Mars, maka foto akan menjadi merah".
Dengan pernyataan ini, NASA mengakui bahwa Mars memang memiliki langit berwarna biru seperti bumi ! Namun anehnya, mengapa selama ini NASA hanya merilis foto Mars dengan langit merah? mungkinkah ada sesuatu yang ditutup-tutupi ? Dan mengapa baru tahun 2004 NASA mengungkapkan semuanya ?
Menurut sebuah buku, NASA memang sengaja merahasiakan fakta tersebut.
Buku yang saya maksud adalah buku yang berjudul "Dark Mission : The Secret History of NASA" karangan Richard C Hogland dan Mike Bara. Mereka menceritakan bahwa NASA dengan sengaja telah mengubah warna langit pada planet Mars.
Pada tahun 1976, ketika foto pertama Mars datang dari Viking, dunia bisa melihat melalui televisi bahwa Mars ternyata memiliki langit berwarna biru ! Namun, beberapa waktu kemudian, foto resmi yang beredar adalah Mars dengan langit berwarna merah. Menurut NASA, foto Mars yang menunjukkan langit berwarna biru adalah foto yang mengalami kesalahan filterisasi warna. Dengan kata lain, kesalahan teknis. Namun tidak demikian menurut Richard Hogland dan Mike Bara.
Menurut mereka, dua jam setelah foto pertama dari Viking tiba, seorang teknisi NASA tiba-tiba mendapat perintah dari Administrator NASA, Dr. James Fletcher, untuk menghancurkan semua negatif film yang menunjukkan langit biru pada planet Mars. Gambar-gambar yang lain kemudian diubah menjadi hampir merah total untuk menunjukkan seakan-akan tidak ada kehidupan di Mars.
Contohnya foto dibawah ini. Foto disebelah kiri adalah foto yang dirilis oleh NASA mengenai keadaan planet Mars. Pada foto tersebut terlihat warna bendera Amerika mengalami distorsi. Para peneliti kemudian memperbaiki warna foto tersebut dengan menggunakan bendera Amerika sebagai patokan. Dan hasilnya adalah foto disebelah kanan. Mars memiliki langit biru !
Tindakan administrator NASA yang memerintahkan penghancuran foto asli Viking I menimbulkan banyak pertanyaan. Mengapa NASA begitu ngotot menyembunyikan keberadaan langit biru tersebut dari dunia ? Apakah ada sesuatu yang lain ikut terpotret pada foto yang dihancurkan tersebut ?
Sayang sekali, pertanyaan ini belum terjawab hingga sekarang. Namun konon para astronom di teleskop Hubble telah lama mengobservasi bahwa Mars memang memiliki langit berwarna biru.
Walaupun begitu, beberapa ilmuwan tetap membela NASA. Menurut mereka, NASA tidak mengubah warna langit. Perbedaan warna terjadi karena proses filterisasi yang tidak sempurna pada wahana penjelajah Mars.
Ya, mungkin saja mereka benar. Namun bagi penganut teori konspirasi, tindakan NASA merahasiakan hal tersebut karena NASA ingin menutupi fakta bahwa ada kehidupan di planet Mars !
Sayang. Tidak ada yang bisa mengetahui pasti kebenarannya. Namun, setelah konferensi pers JPL tahun 2004, sepertinya NASA mulai membuka kebenaran ini kepada publik. Contohnya foto dibawah ini yang diambil oleh wahana Opportunity tanggal 26 Februari 2004. Foto ini menunjukkan matahari terbenam di planet Mars.
Peaceful dan beautiful !
Sayang sekali, pertanyaan ini belum terjawab hingga sekarang. Namun konon para astronom di teleskop Hubble telah lama mengobservasi bahwa Mars memang memiliki langit berwarna biru.
Walaupun begitu, beberapa ilmuwan tetap membela NASA. Menurut mereka, NASA tidak mengubah warna langit. Perbedaan warna terjadi karena proses filterisasi yang tidak sempurna pada wahana penjelajah Mars.
Ya, mungkin saja mereka benar. Namun bagi penganut teori konspirasi, tindakan NASA merahasiakan hal tersebut karena NASA ingin menutupi fakta bahwa ada kehidupan di planet Mars !
Sayang. Tidak ada yang bisa mengetahui pasti kebenarannya. Namun, setelah konferensi pers JPL tahun 2004, sepertinya NASA mulai membuka kebenaran ini kepada publik. Contohnya foto dibawah ini yang diambil oleh wahana Opportunity tanggal 26 Februari 2004. Foto ini menunjukkan matahari terbenam di planet Mars.
Peaceful dan beautiful !
Apapun yang berusaha ditutupi oleh NASA, namun sekarang paling tidak kita mengetahui bahwa Mars memang memiliki langit berwarna biru. Mungkin suatu hari kita bisa membangun peradaban baru di tempat itu.
NASA Ubah Warna Langit Pada Foto Planet Mars ?
Misteri Piramida Khufu di Giza
Selama masa pemerintahan Mesir kuno, para firaun membangun sebuah pusat kebudayaan dan pemerintahan yang kuat di wilayah lembah Nil. Mungkin pencapaian terbesar mereka adalah piramida-piramida raksasa yang dibangun untuk menaungi raja mereka setelah maut menjemput.
Piramida - Latar Belakang
Penduduk Mesir kuno percaya bahwa ketika seorang firaun meninggal, ia akan menjadi Osiris, raja orang-orang mati. Sedangkan firaun yang baru akan menjadi Horus, dewa langit dan pelindung dewa matahari. Siklus ini dilambangkan dengan terbit dan tenggelamnya matahari.
Sebagian dari roh firaun yang meninggal, disebut juga Ka, dipercaya masih tetap berada di tubuh jasmaninya. Karena itu mayat sang firaun harus dijaga dengan baik. Jika mayat itu tidak dirawat dengan baik, firaun itu tidak akan bisa menjalankan tugasnya sebagai raja orang-orang mati. Jika hal ini terjadi, maka siklus tersebut akan putus dan malapetaka akan menimpa Mesir.
Untuk mencegah bencana tersebut, setiap mayat firaun yang meninggal segera dimumikan. Semua hal yang dibutuhkan oleh sang raja sesudah kematiannya disediakan di kuburannya seperti bejana-bejana tanah liat, emas, makanan, perabot dan bahkan boneka-boneka berbentuk pelayan yang disebut Ushabti.
Setelah itu, untuk menjaga dan melindungi mayat firaun, orang Mesir membangun kuburan-kuburan yang megah berbentuk piramida.
Piramida - siapakah yang membangunnya ?
Tidak seperti yang sering kita dengar, piramida tidak dibangun oleh para budak atau orang asing. Hasil penggalian arkeologi menunjukkan bahwa piramida dibangun oleh penduduk asli Mesir dengan pengawasan dari pejabat istana.
Luar biasanya, para penduduk yang membangun piramida juga membangun fasilitas-fasilitas penunjang seperti tempat pemanggangan roti, asrama, pekuburan dan bahkan fasilitas kesehatan. Menurut perkiraan, setiap hari dibutuhkan sekitar 100.000 ikat bawang dan 200.000 potong roti untuk memberi makan para pekerja.
Para buruh yang membangun piramida ini juga bangga dengan pekerjaannya. Mereka sering menyebut diri mereka "Sahabat-sahabat Khufu".
Penduduk Mesir kuno percaya bahwa ketika seorang firaun meninggal, ia akan menjadi Osiris, raja orang-orang mati. Sedangkan firaun yang baru akan menjadi Horus, dewa langit dan pelindung dewa matahari. Siklus ini dilambangkan dengan terbit dan tenggelamnya matahari.
Sebagian dari roh firaun yang meninggal, disebut juga Ka, dipercaya masih tetap berada di tubuh jasmaninya. Karena itu mayat sang firaun harus dijaga dengan baik. Jika mayat itu tidak dirawat dengan baik, firaun itu tidak akan bisa menjalankan tugasnya sebagai raja orang-orang mati. Jika hal ini terjadi, maka siklus tersebut akan putus dan malapetaka akan menimpa Mesir.
Untuk mencegah bencana tersebut, setiap mayat firaun yang meninggal segera dimumikan. Semua hal yang dibutuhkan oleh sang raja sesudah kematiannya disediakan di kuburannya seperti bejana-bejana tanah liat, emas, makanan, perabot dan bahkan boneka-boneka berbentuk pelayan yang disebut Ushabti.
Setelah itu, untuk menjaga dan melindungi mayat firaun, orang Mesir membangun kuburan-kuburan yang megah berbentuk piramida.
Piramida - siapakah yang membangunnya ?
Tidak seperti yang sering kita dengar, piramida tidak dibangun oleh para budak atau orang asing. Hasil penggalian arkeologi menunjukkan bahwa piramida dibangun oleh penduduk asli Mesir dengan pengawasan dari pejabat istana.
Luar biasanya, para penduduk yang membangun piramida juga membangun fasilitas-fasilitas penunjang seperti tempat pemanggangan roti, asrama, pekuburan dan bahkan fasilitas kesehatan. Menurut perkiraan, setiap hari dibutuhkan sekitar 100.000 ikat bawang dan 200.000 potong roti untuk memberi makan para pekerja.
Para buruh yang membangun piramida ini juga bangga dengan pekerjaannya. Mereka sering menyebut diri mereka "Sahabat-sahabat Khufu".
Piramida - Saqqara
Hingga tahun 2008, telah 118 piramida yang ditemukan di Mesir. Piramida tertua yang diketahui adalah piramida yang digunakan untuk kuburan firaun Djoser yang ada di Saqqara dan diperkirakan dibangun pada tahun 2600 SM.
Bangunan luar biasa ini didesain oleh seorang tokoh misterius Mesir bernama Imhotep dan dibuat dengan menumpuk batu sedemikian rupa sehingga membentuk tangga menuju puncak. Ini dibuat agar roh-roh orang yang sudah meninggal dapat naik ke langit dengan melewati tangga-tangga tersebut.
Pencapaian ini begitu luar biasa sehingga Imhotep kemudian dijadikan dewa oleh bangsa Mesir 1.400 tahun setelah kematiannya.
Piramida - Giza
Dari 118 piramida yang telah ditemukan, ada satu yang dianggap sebagai pencapaian terbesar bangsa Mesir, yaitu Piramida Khufu (cheops). Piramida ini adalah satu diantara tiga piramida yang terletak di wilayah Giza. Dua lainnya yang berukuran lebih kecil bernama piramida Khafre dan Piramida Menkaure.
Hingga tahun 2008, telah 118 piramida yang ditemukan di Mesir. Piramida tertua yang diketahui adalah piramida yang digunakan untuk kuburan firaun Djoser yang ada di Saqqara dan diperkirakan dibangun pada tahun 2600 SM.
Bangunan luar biasa ini didesain oleh seorang tokoh misterius Mesir bernama Imhotep dan dibuat dengan menumpuk batu sedemikian rupa sehingga membentuk tangga menuju puncak. Ini dibuat agar roh-roh orang yang sudah meninggal dapat naik ke langit dengan melewati tangga-tangga tersebut.
Pencapaian ini begitu luar biasa sehingga Imhotep kemudian dijadikan dewa oleh bangsa Mesir 1.400 tahun setelah kematiannya.
Piramida - Giza
Dari 118 piramida yang telah ditemukan, ada satu yang dianggap sebagai pencapaian terbesar bangsa Mesir, yaitu Piramida Khufu (cheops). Piramida ini adalah satu diantara tiga piramida yang terletak di wilayah Giza. Dua lainnya yang berukuran lebih kecil bernama piramida Khafre dan Piramida Menkaure.
Piramida Khufu mulai menarik perhatian dunia ketika Herodotus, sejarawan Yunani, menyinggungnya dalam tulisan-tulisannya.
Diperkirakan sekitar 20.000 - 30.000 pekerja membangunnya dalam kurun waktu 80 tahun. Piramida ini dibangun sebagai kuburan bagi raja Khufu dari dinasti ke-4 Mesir. Sampai sekarang struktur raksasa yang luar biasa ini belum bisa ditiru oleh teknologi modern.
Diperkirakan sekitar 20.000 - 30.000 pekerja membangunnya dalam kurun waktu 80 tahun. Piramida ini dibangun sebagai kuburan bagi raja Khufu dari dinasti ke-4 Mesir. Sampai sekarang struktur raksasa yang luar biasa ini belum bisa ditiru oleh teknologi modern.
Piramida Khufu dibuat dengan struktur berupa empat sisi triangular dan dasar segiempat sama sisi. Luasnya meliputi wilayah sekitar 0,5 km2. Tingginya sekitar 148 meter. Namun karena erosi, maka piramida itu kini hanya memiliki tinggi 137 meter yang tediri dari 203 undakan. Panjang masing-masing sisi dasarnya adalah 230 meter. Sudutnya adalah pada 51 derajat, 51 menit dan 14,3 detik. Ia juga memegang rekor sebagai bangunan tertinggi di dunia selama 3.800 tahun.
Jumlah batu yang digunakan untuk membangun piramida ini berjumlah sekitar 2,5 juta blok batu. Masing-masing seberat 2 ton hingga 70 ton dan berat total piramida ini diperkirakan sekitar 6,5 juta ton. Ini membuat piramida ini menjadi struktur bangunan terberat di dunia. Ini juga berarti Arsitek piramida tersebut memiliki pengetahuan mengenai geologi untuk menentukan lokasi pembangunan yang kuat menahan beban seberat itu.
kebanyakan jenis batu yang digunakan untuk membangunnya adalah batu kapur kuning. Namun untuk beberapa interior, ia menggunakan batu granit yang keras. Luar biasanya, batu yang ada di puncak piramida dan di dasar piramida memiliki jenis sama dan diperkirakan berasal dari pertambangan batu yang sama. Batu-batu ini dipotong dengan presisi yang luar biasa sehingga ketika ditumpuk, sekeping kartu atm tidak bisa menembus celahnya.
Piramida Khufu - Karakteristik
Ada hal-hal yang menarik ditemukan di Piramida ini. Pertama, Piramida khufu ternyata memiliki kesejajaran dengan empat arah mata angin pada kompas. Ini artinya empat sisinya menghadap ke arah utara, timur, selatan dan barat. Ketidaksesuaian dengan utara hanya sekitar 1/12 derajat. Yang mengejutkan tentu saja, mereka membuat struktur dengan karakteristik ini tanpa kompas yang pertama kali ditemukan sekitar tahun 1500 Masehi. Ini menunjukkan bahwa para arsitek Mesir telah memiliki pengetahuan memadai mengenai arah angin.
Selain itu, Max Toth dalam bukunya mengenai piramida mengatakan bahwa piramida khufu mewakili hukum-hukum universal yang diekspresikan secara geometri. Hal ini kelihatannya sukar untuk disangkal. Contohnya adalah pada karakteristik-karakteristik ini :
Perimeter Piramida, yaitu jarak antara empat sisi di dasarnya ternyata memiliki korelasi dengan lingkaran bumi.
Jumlah hari dalam 100 tahun adalah 36.524 hari. Ini sesuai dengan total inci pada perimeter Piramida.
Rasio antara tinggi piramida dengan perimeter dasarnya adalah persis 3,14 atau kita kenal juga dengan sebutan Phi.
Selain karakteristik geometri, karakteristik yang luar biasa lainnya adalah Temperatur didalam Piramida yang berada pada kondisi tetap, yaitu 68 derajat fahrenheit, sama persis dengan temperatur internal bumi.
Piramida - Pandangan Alternatif
Hingga kini, secara umum, piramida diketahui sebagai kuburan para raja. Namun bagi beberapa orang, fungsinya lebih daripada itu. Salah satu hipotesis alternatif yang paling terkenal adalah teori Erich Von Daniken. Dalam bukunya "Chariots of the Gods" ia mengatakan bahwa piramida dibangun oleh alien yang berasal dari planet lain dengan teknologi maju. Ia mendasarkan teorinya pada struktur piramida yang memiliki teknologi tinggi, terlalu tinggi untuk zaman itu. Hipotesis ini diterjemahkan keadalam banyak film seperti Stargate dan Transformer 2.
Bagi yang lain, mungkin bukan alien yang membangun piramida, namun mereka percaya bahwa piramida memiliki kekuatan mistis. Kelompok-kelompok seperti Rosicrucian, Freemasonry, Kabbalah dan lainnya telah menggunakan piramida sebagai simbol ritual mereka. Contohnya bisa dilihat pada uang kertas 1 dolar dan lambang Amerika serikat yang konon didesain oleh para anggota freemasonry.
Kelompok-kelompok ini juga percaya bahwa lorong-lorong didalam piramida melambangkan tabel waktu, dan persimpangan dari lorong-lorong itu melambangkan sebuah peristiwa besar yang akan terjadi di dunia.
Teori lain yang terkenal adalah teori Orion yang dikemukakan oleh Robert Baucal dan Adrian Gilbert. Menurut mereka, tiga piramida yang terletak di Giza adalah representasi dari tiga bintang di Orion Nebula (Ini juga disinggung di film Transformer 2). Menurut teori ini, orang Mesir adalah keturunan langsung dari alien yang mengunjungi bumi dan para alien itu menyimpan sebagian pengetahuan mereka ke dalam struktur piramida.
Jumlah batu yang digunakan untuk membangun piramida ini berjumlah sekitar 2,5 juta blok batu. Masing-masing seberat 2 ton hingga 70 ton dan berat total piramida ini diperkirakan sekitar 6,5 juta ton. Ini membuat piramida ini menjadi struktur bangunan terberat di dunia. Ini juga berarti Arsitek piramida tersebut memiliki pengetahuan mengenai geologi untuk menentukan lokasi pembangunan yang kuat menahan beban seberat itu.
kebanyakan jenis batu yang digunakan untuk membangunnya adalah batu kapur kuning. Namun untuk beberapa interior, ia menggunakan batu granit yang keras. Luar biasanya, batu yang ada di puncak piramida dan di dasar piramida memiliki jenis sama dan diperkirakan berasal dari pertambangan batu yang sama. Batu-batu ini dipotong dengan presisi yang luar biasa sehingga ketika ditumpuk, sekeping kartu atm tidak bisa menembus celahnya.
Piramida Khufu - Karakteristik
Ada hal-hal yang menarik ditemukan di Piramida ini. Pertama, Piramida khufu ternyata memiliki kesejajaran dengan empat arah mata angin pada kompas. Ini artinya empat sisinya menghadap ke arah utara, timur, selatan dan barat. Ketidaksesuaian dengan utara hanya sekitar 1/12 derajat. Yang mengejutkan tentu saja, mereka membuat struktur dengan karakteristik ini tanpa kompas yang pertama kali ditemukan sekitar tahun 1500 Masehi. Ini menunjukkan bahwa para arsitek Mesir telah memiliki pengetahuan memadai mengenai arah angin.
Selain itu, Max Toth dalam bukunya mengenai piramida mengatakan bahwa piramida khufu mewakili hukum-hukum universal yang diekspresikan secara geometri. Hal ini kelihatannya sukar untuk disangkal. Contohnya adalah pada karakteristik-karakteristik ini :
Perimeter Piramida, yaitu jarak antara empat sisi di dasarnya ternyata memiliki korelasi dengan lingkaran bumi.
Jumlah hari dalam 100 tahun adalah 36.524 hari. Ini sesuai dengan total inci pada perimeter Piramida.
Rasio antara tinggi piramida dengan perimeter dasarnya adalah persis 3,14 atau kita kenal juga dengan sebutan Phi.
Selain karakteristik geometri, karakteristik yang luar biasa lainnya adalah Temperatur didalam Piramida yang berada pada kondisi tetap, yaitu 68 derajat fahrenheit, sama persis dengan temperatur internal bumi.
Piramida - Pandangan Alternatif
Hingga kini, secara umum, piramida diketahui sebagai kuburan para raja. Namun bagi beberapa orang, fungsinya lebih daripada itu. Salah satu hipotesis alternatif yang paling terkenal adalah teori Erich Von Daniken. Dalam bukunya "Chariots of the Gods" ia mengatakan bahwa piramida dibangun oleh alien yang berasal dari planet lain dengan teknologi maju. Ia mendasarkan teorinya pada struktur piramida yang memiliki teknologi tinggi, terlalu tinggi untuk zaman itu. Hipotesis ini diterjemahkan keadalam banyak film seperti Stargate dan Transformer 2.
Bagi yang lain, mungkin bukan alien yang membangun piramida, namun mereka percaya bahwa piramida memiliki kekuatan mistis. Kelompok-kelompok seperti Rosicrucian, Freemasonry, Kabbalah dan lainnya telah menggunakan piramida sebagai simbol ritual mereka. Contohnya bisa dilihat pada uang kertas 1 dolar dan lambang Amerika serikat yang konon didesain oleh para anggota freemasonry.
Kelompok-kelompok ini juga percaya bahwa lorong-lorong didalam piramida melambangkan tabel waktu, dan persimpangan dari lorong-lorong itu melambangkan sebuah peristiwa besar yang akan terjadi di dunia.
Teori lain yang terkenal adalah teori Orion yang dikemukakan oleh Robert Baucal dan Adrian Gilbert. Menurut mereka, tiga piramida yang terletak di Giza adalah representasi dari tiga bintang di Orion Nebula (Ini juga disinggung di film Transformer 2). Menurut teori ini, orang Mesir adalah keturunan langsung dari alien yang mengunjungi bumi dan para alien itu menyimpan sebagian pengetahuan mereka ke dalam struktur piramida.
Piramida - Kesimpulan
Piramida, hingga sekarang masih tetap menjadi salah satu bangunan yang paling misterius di dunia. Beberapa waktu yang lalu, peralatan astronomi dan wahana penjelajah milik NASA telah diterjunkan untuk memeriksa seluruh bangunan piramida khufu. Namun anehnya, NASA menolak mempublikasikan hasil penyelidikan terhadap ruang bawah tanah di dalam Piramida.
Hal ini telah memicu berbagai teori di kalangan penganut teori konspirasi, apalagi ditambah dengan sikap keras pemerintah Mesir yang selalu menolak untuk memberikan ijin terhadap eksplorasi.
Mungkin misteri piramida tidak bisa terjawab hari ini. Namun apabila anda berkesempatan mengunjungi bangunan luar biasa itu, ingatlah bawah ribuan tahun yang lalu, sekelompok bangsa telah membuat sebuah pencapaian yang tidak bisa kita tiru. Jika demikian halnya, apakah kita masih bisa menyebut bangsa kuno sebagai bangsa yang primitif ?
Piramida, hingga sekarang masih tetap menjadi salah satu bangunan yang paling misterius di dunia. Beberapa waktu yang lalu, peralatan astronomi dan wahana penjelajah milik NASA telah diterjunkan untuk memeriksa seluruh bangunan piramida khufu. Namun anehnya, NASA menolak mempublikasikan hasil penyelidikan terhadap ruang bawah tanah di dalam Piramida.
Hal ini telah memicu berbagai teori di kalangan penganut teori konspirasi, apalagi ditambah dengan sikap keras pemerintah Mesir yang selalu menolak untuk memberikan ijin terhadap eksplorasi.
Mungkin misteri piramida tidak bisa terjawab hari ini. Namun apabila anda berkesempatan mengunjungi bangunan luar biasa itu, ingatlah bawah ribuan tahun yang lalu, sekelompok bangsa telah membuat sebuah pencapaian yang tidak bisa kita tiru. Jika demikian halnya, apakah kita masih bisa menyebut bangsa kuno sebagai bangsa yang primitif ?
Misteri Piramida Khufu di Giza
Edward Leedskalnin dan Rahasia Coral Castle
"Saya telah menemukan rahasia-rahasia piramida dan bagaimana cara orang Mesir purba, Peru, Yucatan dan Asia mengangkat batu yang beratnya berton-ton hanya dengan peralatan yang primitif."
Kalimat terkenal di atas diucapkan oleh Edward Leedskalnin, seorang misterius yang membangun monumen yang juga sama misteriusnya, Coral Castle.
Ia lahir di Latvia, sebuah negara kecil di Eropa. Suatu hari ketika usianya 25 tahun, ia dikejutkan oleh keputusan tunangannya, Agnes, yang berusia 16 tahun yang memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka hanya satu hari menjelang hari pernikahan akan dilangsungkan.
Edward yang patah hati lalu meninggalkan Latvia dan menetap di Amerika. Setelah itu, ia menghabiskan sekitar 30 tahun berikutnya untuk membangun Coral Castle yang termashyur.
Coral Castle sendiri adalah sebuah struktur bebatuan yang terletak di Homestead, Florida. Struktur ini terdiri dari batu-batu megalitik yang masing-masing memiliki berat beberapa ton. Kebanyakan batu yang digunakan adalah jenis batu oolite yang mengandung fosil cangkang dan coral.
Pada awalnya, Coral castle dibangun di sebuah kota kecil bernama Florida City. Namun pada tahun 1936, lokasi Coral Castle dipindahkan ke Homestead dimana bangunan itu kemudian memperoleh kemashyurannya. Butuh waktu selama tiga tahun untuk memindahkan semua bebatuan yang ada di tempat itu ke rumah barunya.
Di Homestead, Edward melanjutkan pekerjaannya membangun Coral Castle hingga kematiannya di tahun 1951.
Coral Castle yang dibangun oleh Edward sejak lama dianggap sebagai salah satu struktur bebatuan paling menakjubkan yang pernah dibangun pada abad ke-20. Bahkan sebagian orang menyamakannya dengan Stonehenge. Apa yang membuat orang takjub adalah kenyataan bahwa Edward membangunnya sendirian.
Ia lahir di Latvia, sebuah negara kecil di Eropa. Suatu hari ketika usianya 25 tahun, ia dikejutkan oleh keputusan tunangannya, Agnes, yang berusia 16 tahun yang memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka hanya satu hari menjelang hari pernikahan akan dilangsungkan.
Edward yang patah hati lalu meninggalkan Latvia dan menetap di Amerika. Setelah itu, ia menghabiskan sekitar 30 tahun berikutnya untuk membangun Coral Castle yang termashyur.
Coral Castle sendiri adalah sebuah struktur bebatuan yang terletak di Homestead, Florida. Struktur ini terdiri dari batu-batu megalitik yang masing-masing memiliki berat beberapa ton. Kebanyakan batu yang digunakan adalah jenis batu oolite yang mengandung fosil cangkang dan coral.
Pada awalnya, Coral castle dibangun di sebuah kota kecil bernama Florida City. Namun pada tahun 1936, lokasi Coral Castle dipindahkan ke Homestead dimana bangunan itu kemudian memperoleh kemashyurannya. Butuh waktu selama tiga tahun untuk memindahkan semua bebatuan yang ada di tempat itu ke rumah barunya.
Di Homestead, Edward melanjutkan pekerjaannya membangun Coral Castle hingga kematiannya di tahun 1951.
Coral Castle yang dibangun oleh Edward sejak lama dianggap sebagai salah satu struktur bebatuan paling menakjubkan yang pernah dibangun pada abad ke-20. Bahkan sebagian orang menyamakannya dengan Stonehenge. Apa yang membuat orang takjub adalah kenyataan bahwa Edward membangunnya sendirian.
Coral Castle memiliki luas sekitar 4 hektar dan terdiri dari 1.000 ton bebatuan yang bersama-sama membentuk dinding, ukiran, perabot dan menara kastil. Hebatnya, batu-batu besar ini disatukan tidak dengan menggunakan sarana perekat apapun. Mereka hanya ditumpuk dengan memanfaatkan beratnya untuk menjaganya tetap menyatu. Dan sama seperti piramida, tumpukan bebatuan ini begitu rapat dan sempurna sehingga celah antara dua batu tidak dapat ditembus oleh cahaya.
Kehebatan yang lain dari pekerjaan tangan Edward adalah sejumlah batu-batu vertikal yang masing-masing memiliki tinggi 2,4 meter dan membentuk perimeter di dalam kompleks Coral Castle. Masing-masing batu vertikal ini dipotong dengan presisi yang luar biasa sehingga masing-masing batu memiliki tinggi yang sama persis. Bukan itu saja, ketika badai Andrew berkategori 5 (paling mematikan) menyerang dan memporakporandakan Florida, tidak ada satupun batu itu yang bergeser dari posisinya.
Di dalam area Coral castle juga ada menara dua lantai yang masing-masing terdiri dari batu-batu setinggi 2,4 meter yang disusun menjadi menjadi tempat tinggal Edward. Total berat menara ini adalah 243 ton.
Di dalam area Coral castle juga ada menara dua lantai yang masing-masing terdiri dari batu-batu setinggi 2,4 meter yang disusun menjadi menjadi tempat tinggal Edward. Total berat menara ini adalah 243 ton.
Menara ini dihiasi dengan teleskop buatan, obelisk, air mancur, kolam, perabot dan patung-patung objek-objek astronomi. Perabot yang ada di dalamnya termasuk meja berbentuk hati, 25 kursi goyang, kursi yang berbentuk bulan sabit, bathtube, tempat tidur dan sebuah singgasana kerajaan.
Selain menara tersebut, ada satu karya yang menunjukkan kehebatan Edward, yaitu sebuah pintu gerbang batu seberat 8,2 ton. Gerbang itu dibuat dengan keseimbangan yang sedemikian sempurnanya sehingga seorang anak kecil bisa membuka gerbang itu hanya dengan mendorongnya dengan ujung jari. Misteri gerbang ini telah membingungkan banyak orang hingga suatu hari gerbang itu tiba-tiba berhenti bekerja pada tahun 1986.
Sekelompok insinyur lalu dipanggil untuk memperbaikinya. Dibutuhkan 6 pria dan derek seberat 50 ton untuk memindahkan dan memperbaikinya. Yang mereka temukan mengenai gerbang ini sungguh menakjubkan. Mereka menemukan batu gerbang tersebut memiliki lubang yang sempurna dan Edward ternyata telah menyeimbangkannya hanya dengan menggunakan batang besi dan bearing truk.
Dari sini diketahui bahwa Edward membuat lubang berdiameter 8 kaki di sisi batu bagian atas menembus sisi bawah batu. Lalu ia memasukkan batangan besi ke dalam lubang itu dan menyangga bagian bawah gerbang dengan bearing truk. Yang luar biasa adalah, ia membuat lubang tersebut hanya dengan menggunakan peralatan tangan. Menurut para ahli, pada masa ini, untuk membuat lubang dengan kesempurnaan seperti itu, dibutuhkan peralatan dengan teknologi laser.
Pada tahun 2005, gerbang itu kembali mengalami kerusakan dan diperbaiki. Namun perbaikan yang dilakukan tidak bisa membuat gerbang itu berotasi sebaik dan selancar awalnya.
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, apa yang paling menakjubkan dari Coral castle adalah kenyataan bahwa semua struktur di tempat itu dibangun oleh satu orang hanya dengan menggunakan teknologi dan peralatan seadanya.
Bayangkan, masing-masing batu di dalam Coral Castle memiliki berat rata-rata 14 ton. Batu terbesar memiliki berat 27 ton dan batu tertinggi adalah dua monolitik yang memiliki tinggi 7,6 meter masing-masingnya.
Bagaimana caranya Edward membuat dan mengangkat bebatuan berat itu sendirian ?
Ada yang mengatakan bahwa ia mungkin telah berhasil menemukan rahasia para arsitek masa purba yang membangun monumen seperti piramida dan Stonehenge. Yang lain mengatakan mungkin Edward menggunakan semacam peralatan anti gravitasi untuk membangun Coral Castle.
Pernyataan Edward yang mengatakan bahwa ia telah menemukan rahasia piramida telah membuat rahasia Coral Castle menjadi semakin misterius. Karena Edward sendiri adalah seorang yang misterius, banyak yang menafsirkan pernyataan ini dalam kerangka esoterik atau mistik.
David Hatcher Childress, penulis buku Anty Gravity and The World Grid, memiliki teori yang menarik. Menurutnya wilayah Florida Selatan yang menjadi lokasi Coral Castle memiliki diamagnetik kuat yang bisa membuat sebuah objek melayang. Apalagi wilayah Florida selatan masih dianggap sebagai bagian dari segitiga bermuda. David percaya bahwa Edward Leedskalnin menggunakan prinsip diamagnetik jaring bumi yang memampukannya mengangkat batu besar dengan menggunakan pusat massa. David juga merujuk pada buku catatan Edward yang ditemukan yang memang menunjukkan adanya skema-skema magnetik dan eksperimen listrik di dalamnya. Walaupun pernyataan David berbau sains, namun prinsip-prinsip esoterik masih terlihat jelas di dalamnya.
Penulis lain bernama Ray Stoner juga mendukung teori ini. Ia bahkan percaya kalau Edward memindahkan Coral Castle ke Homestead karena ia menyadari adanya kesalahan perhitungan matematika dalam penentuan lokasi Coral Castle. Jadi ia memindahkannya ke wilayah yang memiliki keuntungan dalam segi kekuatan magnetik.
Hingga kematiannya, Edward tidak pernah menceritakan rahasianya kepada orang lain. Jika ditanya, ia hanya menjawab,"Sebenarnya tidaklah sulit jika kamu tahu caranya." Sepertinya ia memang sangat menjaga kerahasiaan pekerjaannya. Ia kebanyakan bekerja pada malam hari dimana tidak ada satu orang pun yang bisa melihatnya. Seringkali, walaupun tidak selalu, ketika ia merasa ada yang mengamatinya bekerja, ia akan segera menghentikan pekerjaannya.
Apakah Edward Leedskalnin memang telah menemukan rahasia masa purba ? Apakah ia menemukan kunci menaklukkan gravitasi ? Jawabannya, mungkin tidak.
Karena foto yang berhasil diambil pada waktu Edward mengerjakan Coral Castle menunjukkan bahwa ia menggunakan cara yang sama yang digunakan oleh para pekerja modern, yaitu menggunakan prinsip yang disebut block and tackle. Jika kalian melihat foto di bawah ini, kalian mungkin akan mengerti maksud Block and Tackle.
Dari sini diketahui bahwa Edward membuat lubang berdiameter 8 kaki di sisi batu bagian atas menembus sisi bawah batu. Lalu ia memasukkan batangan besi ke dalam lubang itu dan menyangga bagian bawah gerbang dengan bearing truk. Yang luar biasa adalah, ia membuat lubang tersebut hanya dengan menggunakan peralatan tangan. Menurut para ahli, pada masa ini, untuk membuat lubang dengan kesempurnaan seperti itu, dibutuhkan peralatan dengan teknologi laser.
Pada tahun 2005, gerbang itu kembali mengalami kerusakan dan diperbaiki. Namun perbaikan yang dilakukan tidak bisa membuat gerbang itu berotasi sebaik dan selancar awalnya.
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, apa yang paling menakjubkan dari Coral castle adalah kenyataan bahwa semua struktur di tempat itu dibangun oleh satu orang hanya dengan menggunakan teknologi dan peralatan seadanya.
Bayangkan, masing-masing batu di dalam Coral Castle memiliki berat rata-rata 14 ton. Batu terbesar memiliki berat 27 ton dan batu tertinggi adalah dua monolitik yang memiliki tinggi 7,6 meter masing-masingnya.
Bagaimana caranya Edward membuat dan mengangkat bebatuan berat itu sendirian ?
Ada yang mengatakan bahwa ia mungkin telah berhasil menemukan rahasia para arsitek masa purba yang membangun monumen seperti piramida dan Stonehenge. Yang lain mengatakan mungkin Edward menggunakan semacam peralatan anti gravitasi untuk membangun Coral Castle.
Pernyataan Edward yang mengatakan bahwa ia telah menemukan rahasia piramida telah membuat rahasia Coral Castle menjadi semakin misterius. Karena Edward sendiri adalah seorang yang misterius, banyak yang menafsirkan pernyataan ini dalam kerangka esoterik atau mistik.
David Hatcher Childress, penulis buku Anty Gravity and The World Grid, memiliki teori yang menarik. Menurutnya wilayah Florida Selatan yang menjadi lokasi Coral Castle memiliki diamagnetik kuat yang bisa membuat sebuah objek melayang. Apalagi wilayah Florida selatan masih dianggap sebagai bagian dari segitiga bermuda. David percaya bahwa Edward Leedskalnin menggunakan prinsip diamagnetik jaring bumi yang memampukannya mengangkat batu besar dengan menggunakan pusat massa. David juga merujuk pada buku catatan Edward yang ditemukan yang memang menunjukkan adanya skema-skema magnetik dan eksperimen listrik di dalamnya. Walaupun pernyataan David berbau sains, namun prinsip-prinsip esoterik masih terlihat jelas di dalamnya.
Penulis lain bernama Ray Stoner juga mendukung teori ini. Ia bahkan percaya kalau Edward memindahkan Coral Castle ke Homestead karena ia menyadari adanya kesalahan perhitungan matematika dalam penentuan lokasi Coral Castle. Jadi ia memindahkannya ke wilayah yang memiliki keuntungan dalam segi kekuatan magnetik.
Hingga kematiannya, Edward tidak pernah menceritakan rahasianya kepada orang lain. Jika ditanya, ia hanya menjawab,"Sebenarnya tidaklah sulit jika kamu tahu caranya." Sepertinya ia memang sangat menjaga kerahasiaan pekerjaannya. Ia kebanyakan bekerja pada malam hari dimana tidak ada satu orang pun yang bisa melihatnya. Seringkali, walaupun tidak selalu, ketika ia merasa ada yang mengamatinya bekerja, ia akan segera menghentikan pekerjaannya.
Apakah Edward Leedskalnin memang telah menemukan rahasia masa purba ? Apakah ia menemukan kunci menaklukkan gravitasi ? Jawabannya, mungkin tidak.
Karena foto yang berhasil diambil pada waktu Edward mengerjakan Coral Castle menunjukkan bahwa ia menggunakan cara yang sama yang digunakan oleh para pekerja modern, yaitu menggunakan prinsip yang disebut block and tackle. Jika kalian melihat foto di bawah ini, kalian mungkin akan mengerti maksud Block and Tackle.
Memang, walaupun ia menggunakan metode yang umum, tidak dapat dipungkiri bahwa Edward memiliki kelebihan dibanding pekerja biasa. Ia memiliki pengetahuan mengenai keseimbangan dan gravitasi dengan baik.
Website resmi Coral Castle menulis "Jika ada yang bertanya kepada Ed bagaimana caranya ia memindahkan batu-batu Coral itu, maka Ed akan menjawab bahwa ia mengerti hukum berat dan daya ungkit (leverage)."
Pada Desember 1951, Edward yang saat itu sudah berusia 64 tahun menaruh sebuah papan bertuliskan "Pergi ke rumah sakit" di gerbang Coral Castle. Setelah itu ia naik bus sendirian ke rumah sakit Jackson Memorial di Miami. Tiga hari kemudian, Edward meninggal karena penyakit kanker perut.
Ya, Edward Leedskalnin memang misterius.
Seringkali orang-orang menanyakan alasan mengapa ia mau menghabiskan hidupnya hanya untuk membangun monumen ini. Biasanya Ed hanya tersenyum dan menjawab "Sweet Sixteen", merujuk ke Agnes, tunangannya yang telah menghancurkan hatinya.
Jika kita melihat kepada Coral Castle, mungkin kita melihat kesempurnaan sebuah karya arsitektur atau mungkin kita hanya melihat kehebatan pekerjaan tangan seorang seniman. Tapi, jika saya melihat Coral Castle, saya melihat manifestasi dari kekuatan cinta, kekuatan yang sama yang telah menciptakan Taj Mahal dan enam ribu anak tangga di sebuah gunung di Cina. Dan kekuatan cinta yang dimiliki oleh Ed, tidak seperti yang kita kenal. Karena ketika kita memberi dan menerima, Ed hanya memberi dan memberi. Itulah yang membuatnya menjadi manusia yang luar biasa.
Website resmi Coral Castle menulis "Jika ada yang bertanya kepada Ed bagaimana caranya ia memindahkan batu-batu Coral itu, maka Ed akan menjawab bahwa ia mengerti hukum berat dan daya ungkit (leverage)."
Pada Desember 1951, Edward yang saat itu sudah berusia 64 tahun menaruh sebuah papan bertuliskan "Pergi ke rumah sakit" di gerbang Coral Castle. Setelah itu ia naik bus sendirian ke rumah sakit Jackson Memorial di Miami. Tiga hari kemudian, Edward meninggal karena penyakit kanker perut.
Ya, Edward Leedskalnin memang misterius.
Seringkali orang-orang menanyakan alasan mengapa ia mau menghabiskan hidupnya hanya untuk membangun monumen ini. Biasanya Ed hanya tersenyum dan menjawab "Sweet Sixteen", merujuk ke Agnes, tunangannya yang telah menghancurkan hatinya.
Jika kita melihat kepada Coral Castle, mungkin kita melihat kesempurnaan sebuah karya arsitektur atau mungkin kita hanya melihat kehebatan pekerjaan tangan seorang seniman. Tapi, jika saya melihat Coral Castle, saya melihat manifestasi dari kekuatan cinta, kekuatan yang sama yang telah menciptakan Taj Mahal dan enam ribu anak tangga di sebuah gunung di Cina. Dan kekuatan cinta yang dimiliki oleh Ed, tidak seperti yang kita kenal. Karena ketika kita memberi dan menerima, Ed hanya memberi dan memberi. Itulah yang membuatnya menjadi manusia yang luar biasa.
Edward Leedskalnin dan Rahasia Coral Castle