Darah Yahudi di tangan Zionis
Banyak orang boleh saja bersimpati terhadap korban Holocaust, pembantaian oleh tentara Nazi Jerman terhadap warga Yahudi selama Perang Dunia kedua. Konon korbannya mencapai enam juta. Namun hanya sedikit orang tahu Zionis mendalangi pembantaian itu.
Saat itu Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt pada 6-15 Juli 1938 menggelar konferensi the Evian untuk membahas persoalan pengungsi Yahudi. Delegasi dari the Jewish Agency diketuai oleh Golda Meir (kemudian menjadi perdana menteri Israel pada 1970-an) menolak solusi dari Jerman. Negara itu menawarkan US$ 250 per kepala buat orang Yahudi di Jerman dan Austri agar pindah ke negara lain. Amerika bersama 32 negara lain yang hadir dalam pertemuan itu akhirnya menolak pula gagasan Jerman ini.
Di lain waktu, 1 Februari 1940, Wakil Presiden the United Jewish Appeal Henry Montor tidak bersedia turun tangan menangani kapal bermuatan pengungsi Yahudi di Sungai Danube, Jerman. "Palestina tidak bisa dibanjiri oleh orang-orang tua atau yang tidak ingin pindah ke sana," katanya memberi alasan, seperti dilansir truetorahjews.org.
Setahun kemudian dan pada 1942, Gestapo Jerman berniat menyelamatkan jutaan orang Yahudi. Mereka menawarkan seluruh Yahudi di Eropa untuk transit di Spanyol jika mereka mau meninggalkan semua kekayaan mereka di Jerman dan Prancis. Syaratnya: tidak ada yang pergi ke Palestina, semua pengungsi Yahudi akan dikirim ke Amerika dan daerah jajahan Inggris dengan visa diurus oleh orang Yahudi tinggal di sana, dan the Jewish Agency bakal memberikan USD 1 ribu per keluarga setelah mereka tiba di Spanyol.
Para pemimpin Zionis di Swiss dan Turki menyetujui usulan ini karena mereka paham Palestina tidak bisa dijadikan tujuan pengungsi sebab sudah ada perjanjian antara Jerman dan mufti di Palestina. Namun pentolan Zionis lainnya menentang gagasan itu. Alasan mereka: Palestina harus menjadi satu-satunya tujuan buat pengungsi Yahudi, orang-orang Yahudi itu lebih baik menderita dan terbunuh agar negara menang perang menyepakati berdirinya negara Israel di wilayah Palestina, dan mereka menolak memberikan kompensasi buat para pengungsi Yahudi itu.
Tawaran serupa dari Hungaria pada 1944 juga dtolak. Para pemimpin Zionis juga berhasil menggagalkan penyelamatan 300 rabbi bersama keluarga mereka ke Mauritius lewat Turki.
Pada 16 Februari 1943, Rumania berencana mengevakuasi 70 ribu pengungsi Yahudi. Prposal ini dilansir banyak surat kabar di New York, Amerika Serikat. Yitzhak Greenbaum, Ketua the Rescue Committee of the Jewish Agency dua hari kemudian berbicara di hadapan anggota Dewan Eksekutif Zionis di Tel Aviv. "Ketika mereka menanyakan saya apakah Anda bisa membiayai penyelamatan Yahudi di Eropa, saya bilang tidak, saya bilang sekali lagi tidak...harus ada yang menolak rencana ini karena membuat kegiatan Zionis bukan prioritas utama."
Sepekan berselang, Presiden Kongres Yahudi Amerika (AJC) Stephen Wise menyatakan penolakan terbuka soal rencana itu. Dia juga mengumumkan pihaknya tidak bisa memberikan bantuan dana buat memuluskan penyelamatan itu. Dia juga menolak usulan membentuk dewan penyelamat pengungsi Yahudi oleh Amerika yang disampaikan Komite Darurat buat Menyelamaatkan Orang Yahudi (ECSJP) pada 1944.
Selama perundingan untuk mendirikan Dewan Pengungsi Perang itu, Chaim Weizman menegaskan bagian penting dari bangsa Yahudi sudah tinggal di Palestina, sedangkan orang-orang Yahudi di luar Palestina tidak terlalu penting. "Satu sapi di Palestina lebih berharga ketimbang seluruh orang Yahudi di Eropa," ujarnya.
Anggota Kongres Amerika William Stration pada 1947 mensponsori rancangan beleid buat memberikan visa Amerika bagi 400 ribu pengungsi Yahudi. Tapi rancangan undang-undang ini gagal disahkan setelah sejumlah pemimpin Zionis di negara itu menolak.
Kejadian serupa berlangsung di Kanada pada 23 Februari 1956. Majelis Parlemen Kanada menanyakan kepada Menteri Imigrasi J.W. Pickersgill, apakah bersedia menampung pengungsi Yahudi. "Pemerintah tidak bisa melanjutkan ke arah itu karena pemerintah Israel tidak ingin kita melakukan itu," jawabnya.
Kepemimpinan Zionis pada 1972 juga berhasil menggagalkan upaya Kongres Amerika mengizinkan masuk 20-30 ribu pengungsi Yahudi dari Rusia. Dua organisasi bantuan Yahudi di negara itu, Joint dan HIAS, dipaksa untuk menurunkan para pengungsi Yahudi itu di Wina (Austria), Roma (Italia), dan kota-kota Eropa lainnya.
Semua kenyataan itu kian membuktikan Zionis mendalangi Holocaust.
Di lain waktu, 1 Februari 1940, Wakil Presiden the United Jewish Appeal Henry Montor tidak bersedia turun tangan menangani kapal bermuatan pengungsi Yahudi di Sungai Danube, Jerman. "Palestina tidak bisa dibanjiri oleh orang-orang tua atau yang tidak ingin pindah ke sana," katanya memberi alasan, seperti dilansir truetorahjews.org.
Setahun kemudian dan pada 1942, Gestapo Jerman berniat menyelamatkan jutaan orang Yahudi. Mereka menawarkan seluruh Yahudi di Eropa untuk transit di Spanyol jika mereka mau meninggalkan semua kekayaan mereka di Jerman dan Prancis. Syaratnya: tidak ada yang pergi ke Palestina, semua pengungsi Yahudi akan dikirim ke Amerika dan daerah jajahan Inggris dengan visa diurus oleh orang Yahudi tinggal di sana, dan the Jewish Agency bakal memberikan USD 1 ribu per keluarga setelah mereka tiba di Spanyol.
Para pemimpin Zionis di Swiss dan Turki menyetujui usulan ini karena mereka paham Palestina tidak bisa dijadikan tujuan pengungsi sebab sudah ada perjanjian antara Jerman dan mufti di Palestina. Namun pentolan Zionis lainnya menentang gagasan itu. Alasan mereka: Palestina harus menjadi satu-satunya tujuan buat pengungsi Yahudi, orang-orang Yahudi itu lebih baik menderita dan terbunuh agar negara menang perang menyepakati berdirinya negara Israel di wilayah Palestina, dan mereka menolak memberikan kompensasi buat para pengungsi Yahudi itu.
Tawaran serupa dari Hungaria pada 1944 juga dtolak. Para pemimpin Zionis juga berhasil menggagalkan penyelamatan 300 rabbi bersama keluarga mereka ke Mauritius lewat Turki.
Pada 16 Februari 1943, Rumania berencana mengevakuasi 70 ribu pengungsi Yahudi. Prposal ini dilansir banyak surat kabar di New York, Amerika Serikat. Yitzhak Greenbaum, Ketua the Rescue Committee of the Jewish Agency dua hari kemudian berbicara di hadapan anggota Dewan Eksekutif Zionis di Tel Aviv. "Ketika mereka menanyakan saya apakah Anda bisa membiayai penyelamatan Yahudi di Eropa, saya bilang tidak, saya bilang sekali lagi tidak...harus ada yang menolak rencana ini karena membuat kegiatan Zionis bukan prioritas utama."
Sepekan berselang, Presiden Kongres Yahudi Amerika (AJC) Stephen Wise menyatakan penolakan terbuka soal rencana itu. Dia juga mengumumkan pihaknya tidak bisa memberikan bantuan dana buat memuluskan penyelamatan itu. Dia juga menolak usulan membentuk dewan penyelamat pengungsi Yahudi oleh Amerika yang disampaikan Komite Darurat buat Menyelamaatkan Orang Yahudi (ECSJP) pada 1944.
Selama perundingan untuk mendirikan Dewan Pengungsi Perang itu, Chaim Weizman menegaskan bagian penting dari bangsa Yahudi sudah tinggal di Palestina, sedangkan orang-orang Yahudi di luar Palestina tidak terlalu penting. "Satu sapi di Palestina lebih berharga ketimbang seluruh orang Yahudi di Eropa," ujarnya.
Anggota Kongres Amerika William Stration pada 1947 mensponsori rancangan beleid buat memberikan visa Amerika bagi 400 ribu pengungsi Yahudi. Tapi rancangan undang-undang ini gagal disahkan setelah sejumlah pemimpin Zionis di negara itu menolak.
Kejadian serupa berlangsung di Kanada pada 23 Februari 1956. Majelis Parlemen Kanada menanyakan kepada Menteri Imigrasi J.W. Pickersgill, apakah bersedia menampung pengungsi Yahudi. "Pemerintah tidak bisa melanjutkan ke arah itu karena pemerintah Israel tidak ingin kita melakukan itu," jawabnya.
Kepemimpinan Zionis pada 1972 juga berhasil menggagalkan upaya Kongres Amerika mengizinkan masuk 20-30 ribu pengungsi Yahudi dari Rusia. Dua organisasi bantuan Yahudi di negara itu, Joint dan HIAS, dipaksa untuk menurunkan para pengungsi Yahudi itu di Wina (Austria), Roma (Italia), dan kota-kota Eropa lainnya.
Semua kenyataan itu kian membuktikan Zionis mendalangi Holocaust.
Zionisme dan Anti-Semitisme
Theodor Herzl (1860-1904) mengakui anti-Semitisme akan mempermulus tujuan mendirikan negara bagi bangsa Yahudi. Dia menegaskan bagaimana pun caranya, anti-Semit harus menjadi isu politik internasional.
"Anti-Semit akan menjadi teman terpercaya kita, negara-negara (mendukung) anti-Semit adalah sekutu kita," tulis Herzl dalam bukunya Der Judenstaat (Negara Israel) halaman 19, seperti dilansir truetorahjews.org. Buku ini diluncurkan pada 14 Februari 1896 di Leipzig, Jerman, dan Austria.
Herzl adalah wartawan Yahudi keturunan Austria-Hungaria. Dia dilahirkan pada 2 Mei 1860 di Past, Hungaria. Nama aslinya Benjamin Ze'ev Herzl.
Sejumlah hasil penelitian menyebutkan imigrasi warga Yahudi ke Israel makin meningkat di saat anti-Semit juga naik. Para pemimpin Zionis mengkampanyekan isu itu untuk mendorong kaum Yahudi keluar dari negara tempat tinggal mereka lantaran merasa sudah tidak aman. Anti-Semit diperlukan untuk menjaga mayoritas Yahudi di Israel.
Inilah yang terjadi saat rezim Adolf Hitler berkuasa di Jerman. Kongres Yahudi Amerika pada Maret 1933 menyerukan unjuk rasa besar-besaran di Madison Square Garden, New York, untuk memboikot semua produk asal Jerman. Alhasil, 40 ribu orang berdemonstrasi anti-Hitler. Seruan serupa juga disampaikan kepada seluruh kaum Yahudi sejagat untuk memboikot produk Jerman dan menolak semua kepentingan ekonomi negara itu.
Hasilnya, Hitler marah besar. Lantaran demo tidak berhenti, pada 28 Maret 1933, Hitler memerintahkan memboikot semua toko dan perusahaan milik kaum Yahudi di Jerman. Kampanye ini berhasil, warga Yahudi di negara itu merasa tidak nyaman dan ingin keluar.
Karena itulah, masih di tahun yang sama, pimpinan Zionis di Jerman meneken Perjanjian Perpindahan dengan pemerintahan Hitler. Berdasarkan kesepakatan itu, warga Yahudi dipaksa pindah ke wilayah Palestina, tempat akan menjadi berdirinya negara Israel. Sebelum anti-Semit meningkat di Jerman, amat sedikit kaum Yahudi bersimpati atas gerakan Zionis.
Dengan perjanjian itu pula, Hitler mendirikan 40 kamp pelatihan bagi warga Yahudi sebagai persiapan tinggal di Palestina. Hingga akhir 1942, sedikitnya ada satu kamp Kibbutz telah mengibarkan calon bendera Israel.
Untuk memastikan kaum Yahudi itu tidak lari ke negara lain, kaum Zionis tidak segan bertindak kejam. Atas dasar pengaruh mereka pula, lima kapal berisi pengungsi Yahudi asal Jerman ditolak masuk ke Amerika Serikat. Mereka akhirnya dikirim kembali ke Jerman dan akhirnya dibunuh tentara Nazi di dalam kamp gas beracun.
Prinsip keji ini dianut pula oleh David Ben Gurion, perdana menteri pertama Israel. "Jika saya tahu bisa menyelamatkan semua anak (Yahudi) di Jerman dengan membawa mereka ke Inggris dan hanya setengah dari mereka dapat diungsikan ke Eretz Israel. Saya akan mengambil pilihan kedua. Ini bukan sekadar persoalan menyelamatkan nyawa anak-anak Yahudi, namun bagaimana memelihara sejarah rakyat Israel," ujar Ben Gurion pada 7 Desember 1938.
"Anti-Semit akan menjadi teman terpercaya kita, negara-negara (mendukung) anti-Semit adalah sekutu kita," tulis Herzl dalam bukunya Der Judenstaat (Negara Israel) halaman 19, seperti dilansir truetorahjews.org. Buku ini diluncurkan pada 14 Februari 1896 di Leipzig, Jerman, dan Austria.
Herzl adalah wartawan Yahudi keturunan Austria-Hungaria. Dia dilahirkan pada 2 Mei 1860 di Past, Hungaria. Nama aslinya Benjamin Ze'ev Herzl.
Sejumlah hasil penelitian menyebutkan imigrasi warga Yahudi ke Israel makin meningkat di saat anti-Semit juga naik. Para pemimpin Zionis mengkampanyekan isu itu untuk mendorong kaum Yahudi keluar dari negara tempat tinggal mereka lantaran merasa sudah tidak aman. Anti-Semit diperlukan untuk menjaga mayoritas Yahudi di Israel.
Inilah yang terjadi saat rezim Adolf Hitler berkuasa di Jerman. Kongres Yahudi Amerika pada Maret 1933 menyerukan unjuk rasa besar-besaran di Madison Square Garden, New York, untuk memboikot semua produk asal Jerman. Alhasil, 40 ribu orang berdemonstrasi anti-Hitler. Seruan serupa juga disampaikan kepada seluruh kaum Yahudi sejagat untuk memboikot produk Jerman dan menolak semua kepentingan ekonomi negara itu.
Hasilnya, Hitler marah besar. Lantaran demo tidak berhenti, pada 28 Maret 1933, Hitler memerintahkan memboikot semua toko dan perusahaan milik kaum Yahudi di Jerman. Kampanye ini berhasil, warga Yahudi di negara itu merasa tidak nyaman dan ingin keluar.
Karena itulah, masih di tahun yang sama, pimpinan Zionis di Jerman meneken Perjanjian Perpindahan dengan pemerintahan Hitler. Berdasarkan kesepakatan itu, warga Yahudi dipaksa pindah ke wilayah Palestina, tempat akan menjadi berdirinya negara Israel. Sebelum anti-Semit meningkat di Jerman, amat sedikit kaum Yahudi bersimpati atas gerakan Zionis.
Dengan perjanjian itu pula, Hitler mendirikan 40 kamp pelatihan bagi warga Yahudi sebagai persiapan tinggal di Palestina. Hingga akhir 1942, sedikitnya ada satu kamp Kibbutz telah mengibarkan calon bendera Israel.
Untuk memastikan kaum Yahudi itu tidak lari ke negara lain, kaum Zionis tidak segan bertindak kejam. Atas dasar pengaruh mereka pula, lima kapal berisi pengungsi Yahudi asal Jerman ditolak masuk ke Amerika Serikat. Mereka akhirnya dikirim kembali ke Jerman dan akhirnya dibunuh tentara Nazi di dalam kamp gas beracun.
Prinsip keji ini dianut pula oleh David Ben Gurion, perdana menteri pertama Israel. "Jika saya tahu bisa menyelamatkan semua anak (Yahudi) di Jerman dengan membawa mereka ke Inggris dan hanya setengah dari mereka dapat diungsikan ke Eretz Israel. Saya akan mengambil pilihan kedua. Ini bukan sekadar persoalan menyelamatkan nyawa anak-anak Yahudi, namun bagaimana memelihara sejarah rakyat Israel," ujar Ben Gurion pada 7 Desember 1938.
Produk yang dilarang beredar di beberapa negara
Jika Anda berkunjung ke Singapura, sebaiknya jangan nekat mengunyah permen karet di depan umum! Sebab permen karet dilarang beredar di Singapura. Aneh juga ya?
Selain permen karet, ada banyak produk lain yang juga dilarang beredar di beberapa negara. Apa saja? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Huffington Post berikut ini.
Permen karet
Singapura sudah melarang peredaran, baik itu impor maupun penjualan, permen karet di negaranya selama lebih dari 20 tahun. Alasannya sederhana, agar tempat umum di sana bisa terjaga kebersihannya.
Majalah wanita
Jangan sekali-kali melakukan aksi jual beli majalah wanita di Iran. Entah apa alasannya. Namun yang jelas tidak akan ada orang yang tahu atau peduli tentang gosip maupun berita para artis Hollywood.
Dekorasi Natal
Karena mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Islam, Arab Saudi pun melarang ada dekorasi Natal di restoran atau tempat umum lainnya. Selain dekorasi Natal, hiasan yang hal-hal berbau non-Islam juga dilarang untuk dipasang.
PlayStation
PlayStation 3 dan kebanyakan peralatan video game dilarang beredar di China. Alasannya adalah pemerintah tidak mau generasi muda di sana membuang-buang waktu hanya untuk bermain game.
Tembakau
Di Bhutan, aksi jual beli tembakau dianggap sebagai perbuatan yang ilegal. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kebahagiaan penduduk melalui indikator Gross National Happiness (GNH).
Senjata api
Hampir sama seperti di Indonesia, sulit sekali membeli atau mendapatkan izin kepemilikan senjata api di Jepang. Fungsinya tentu saja untuk meminimalisir kematian akibat serangan dengan senjata api oleh warga sipil.
Pokemon
Tayangan kartun yang satu ini juga di larang beredar di stasiun televisi negara Turki. Sebab pernah ada kecelakaan pada tahun 2000 silam yang menewaskan dua anak kecil terjun dari balkon rumahnya. Dua anak tersebut percaya bahwa dirinya adalah Pokemon.
Hari Valentine
Menjual kado untuk hari Valentine, termasuk mawar merah atau kartu juga dilarang di Arab Saudi. Negara tersebut menganggap perayaan ini jauh dari kepercayaan Islam.
Foie Gras
Foie Gras adalah hidangan mewah yang terbuat dari hati angsa. Beberapa negara melarang peredarannya, seperti California, Chicago, Jerman, Italia, Argentina, Polandia, Norwegia, Denmark, dan Republik Ceko. Proses pembuatan Foie Gras memang kejam, makanya beberapa negara tersebut melarang peredaran makanan itu.
Four Loko
Four Loko merupakan produk minuman yang mencampurkan kafein dan alkohol. Produk tersebut sebenarnya dijual di Amerika. Namun pada akhir tahun 2010, pihak Food and Drug Administration melarang peredarannya.
Itulah beberapa produk yang dilarang beredar di negara-negara seluruh dunia. Pastikan Anda tidak berusaha untuk memiliki atau memakainya saat berlibur di negara yang sudah disebutkan di atas.
Permen karet
Singapura sudah melarang peredaran, baik itu impor maupun penjualan, permen karet di negaranya selama lebih dari 20 tahun. Alasannya sederhana, agar tempat umum di sana bisa terjaga kebersihannya.
Majalah wanita
Jangan sekali-kali melakukan aksi jual beli majalah wanita di Iran. Entah apa alasannya. Namun yang jelas tidak akan ada orang yang tahu atau peduli tentang gosip maupun berita para artis Hollywood.
Dekorasi Natal
Karena mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Islam, Arab Saudi pun melarang ada dekorasi Natal di restoran atau tempat umum lainnya. Selain dekorasi Natal, hiasan yang hal-hal berbau non-Islam juga dilarang untuk dipasang.
PlayStation
PlayStation 3 dan kebanyakan peralatan video game dilarang beredar di China. Alasannya adalah pemerintah tidak mau generasi muda di sana membuang-buang waktu hanya untuk bermain game.
Tembakau
Di Bhutan, aksi jual beli tembakau dianggap sebagai perbuatan yang ilegal. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kebahagiaan penduduk melalui indikator Gross National Happiness (GNH).
Senjata api
Hampir sama seperti di Indonesia, sulit sekali membeli atau mendapatkan izin kepemilikan senjata api di Jepang. Fungsinya tentu saja untuk meminimalisir kematian akibat serangan dengan senjata api oleh warga sipil.
Pokemon
Tayangan kartun yang satu ini juga di larang beredar di stasiun televisi negara Turki. Sebab pernah ada kecelakaan pada tahun 2000 silam yang menewaskan dua anak kecil terjun dari balkon rumahnya. Dua anak tersebut percaya bahwa dirinya adalah Pokemon.
Hari Valentine
Menjual kado untuk hari Valentine, termasuk mawar merah atau kartu juga dilarang di Arab Saudi. Negara tersebut menganggap perayaan ini jauh dari kepercayaan Islam.
Foie Gras
Foie Gras adalah hidangan mewah yang terbuat dari hati angsa. Beberapa negara melarang peredarannya, seperti California, Chicago, Jerman, Italia, Argentina, Polandia, Norwegia, Denmark, dan Republik Ceko. Proses pembuatan Foie Gras memang kejam, makanya beberapa negara tersebut melarang peredaran makanan itu.
Four Loko
Four Loko merupakan produk minuman yang mencampurkan kafein dan alkohol. Produk tersebut sebenarnya dijual di Amerika. Namun pada akhir tahun 2010, pihak Food and Drug Administration melarang peredarannya.
Itulah beberapa produk yang dilarang beredar di negara-negara seluruh dunia. Pastikan Anda tidak berusaha untuk memiliki atau memakainya saat berlibur di negara yang sudah disebutkan di atas.
5 negara penguasa pasar mobil Indonesia
Produsen mobil Malaysia, Proton memasukkan Indonesia sebagai prioritas penjualan produknya selain Thailand dan Australia. Pasar Indonesia yang potensial tentu menjadi salah satu pertimbangannya. Terlebih, kinerja penjualan mobil di Indonesia tahun lalu mencetak rekor dengan tembus 1,1 juta unit.
Proton menargetkan penjualan mobil di Indonesia mencapai 500.000 unit dalam lima tahun ke depan. Jika melihat komposisi dan penguasa pasar mobil Indonesia, tentu target ini cukup berat. Mengingat pasar mobil Indonesia dikuasai oleh produsen mobil yang sudah ternama. Sebut saja Toyota yang kini menjadi raja dan penguasa pasar mobil nasional.
Untuk bisa menggeser dominasi perusahaan otomotif Jepang tentu bukan hal mudah. Mobil-mobil dengan teknologi asal Jepang sudah mendapat tempat terbesar di konsumen Indonesia.
Produsen mobil asal Eropa pun sejauh ini belum mampu menggeser dominasi perusahaan mobil negeri matahari terbit tersebut. Di sisi lain, belum ada mobil berlabel nasional yang mampu bersaing dengan mobil buatan negara-negara maju.
Berikut lima negara yang menguasai pasar mobil Indonesia. Data yang disajikan berdasarkan data yang dilansir oleh gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo) sepanjang 2012.
Proton menargetkan penjualan mobil di Indonesia mencapai 500.000 unit dalam lima tahun ke depan. Jika melihat komposisi dan penguasa pasar mobil Indonesia, tentu target ini cukup berat. Mengingat pasar mobil Indonesia dikuasai oleh produsen mobil yang sudah ternama. Sebut saja Toyota yang kini menjadi raja dan penguasa pasar mobil nasional.
Untuk bisa menggeser dominasi perusahaan otomotif Jepang tentu bukan hal mudah. Mobil-mobil dengan teknologi asal Jepang sudah mendapat tempat terbesar di konsumen Indonesia.
Produsen mobil asal Eropa pun sejauh ini belum mampu menggeser dominasi perusahaan mobil negeri matahari terbit tersebut. Di sisi lain, belum ada mobil berlabel nasional yang mampu bersaing dengan mobil buatan negara-negara maju.
Berikut lima negara yang menguasai pasar mobil Indonesia. Data yang disajikan berdasarkan data yang dilansir oleh gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo) sepanjang 2012.
1. Jepang
Bicara soal pasar mobil nasional, tidak bisa dilepaskan dari dominasi perusahaan-perusahaan otomotif asal Jepang. Sebut saja produsen mobil Toyota yang selama tahun lalu menguasai 36 persen pasar mobil nasional. Toyota menjadi raja di industri mobil dalam negeri.
Ada produsen lain yakni Daihatsu, Mitsubishi, dan Suzuki yang sepanjang tahun lalu masing-masing menguasai 14 persen, 3 persen, dan 11 persen pasar penjualan mobil nasional.
Ada produsen lain yakni Daihatsu, Mitsubishi, dan Suzuki yang sepanjang tahun lalu masing-masing menguasai 14 persen, 3 persen, dan 11 persen pasar penjualan mobil nasional.
2. Jerman
Produsen mobil dari Eropa juga cukup punya nama dan pasar di industri otomotif nasional. Hanya saja, konsumen mobil-mobil asal Eropa tidak terlalu besar di Indonesia.
Jerman adalah salah satu negara Eropa yang mencoba menguasai pasar mobil nasional dengan mobil-mobil mewahnya. Sebut saja produsen mobil BMW. Penjualan mobil BMW di Indonesia sepanjang 2012 terbilang sangat kecil, hanya 0,20 persen.
begitu pula dengan produsen mobil Mercedes Benz yang menguasai 0,39 persen pasar mobil Indonesia sepanjang 2012. Yang juga tidak bisa dikesampingkan adalah produsen mobil Audi dan VolksWagen (VW) yang masing-masing memiliki market share 0,04 persen dan 0,03 persen.
Jerman adalah salah satu negara Eropa yang mencoba menguasai pasar mobil nasional dengan mobil-mobil mewahnya. Sebut saja produsen mobil BMW. Penjualan mobil BMW di Indonesia sepanjang 2012 terbilang sangat kecil, hanya 0,20 persen.
begitu pula dengan produsen mobil Mercedes Benz yang menguasai 0,39 persen pasar mobil Indonesia sepanjang 2012. Yang juga tidak bisa dikesampingkan adalah produsen mobil Audi dan VolksWagen (VW) yang masing-masing memiliki market share 0,04 persen dan 0,03 persen.
3. Amerika
Pasar otomotif Indonesia yang cukup besar juga mengundang perhatian produsen mobil asal Amerika Serikat.
Sama halnya dengan produsen mobil asal Eropa, mobil-mobil buatan Amerika pun tidak mampu menggeser dominasi perusahaan mobil asal Jepang.
Produsen mobil Chevrolet hanya memiliki 0,51 persen konsumen di Indonesia sepanjang tahun lalu. Produsen mobil Ford masih lebih baik dibanding Chevrolet. Sepanjang tahun lalu, penjualan Ford mencapai 1,07 persen dari keseluruhan penjualan mobil di Indonesia.
Sama halnya dengan produsen mobil asal Eropa, mobil-mobil buatan Amerika pun tidak mampu menggeser dominasi perusahaan mobil asal Jepang.
Produsen mobil Chevrolet hanya memiliki 0,51 persen konsumen di Indonesia sepanjang tahun lalu. Produsen mobil Ford masih lebih baik dibanding Chevrolet. Sepanjang tahun lalu, penjualan Ford mencapai 1,07 persen dari keseluruhan penjualan mobil di Indonesia.
4. Malaysia
Produsen mobil asal Malaysia mencoba peruntungannya di sektor otomotif Indonesia. Tahun lalu, 2.263 unit mobil Proton terjual di Indonesia.
Dengan angka penjualan tersebut, mobil asal negeri Jiran tersebut hanya terjual 0,20 persen dari total penjualan mobil di Indonesia.
Proton menargetkan penjualan mobil di Indonesia mencapai 500.000 unit dalam lima tahun ke depan.
Dengan angka penjualan tersebut, mobil asal negeri Jiran tersebut hanya terjual 0,20 persen dari total penjualan mobil di Indonesia.
Proton menargetkan penjualan mobil di Indonesia mencapai 500.000 unit dalam lima tahun ke depan.
5. Perancis
Produsen mobil asal Eropa lain yang sudah punya konsumen sendiri di sektor otomotif Indonesia adalah Peugeot.
Produsen mobil asal Perancis ini hanya mampu menjual 333 unit mobil selama satu tahun. Dengan jumlah tersebut, penjualan Peugeot hanya 0,03 persen dari keseluruhan total penjualan mobil di Indonesia.
Produsen mobil asal Perancis ini hanya mampu menjual 333 unit mobil selama satu tahun. Dengan jumlah tersebut, penjualan Peugeot hanya 0,03 persen dari keseluruhan total penjualan mobil di Indonesia.
panda merah yang mirip dengan musang dan beruang
Seekor panda merah (Ailurus fulgens) tengah memakan buah-buahan setelah jalani pemeriksaan medis di Kebun Binatang Schoenbrunn di Wina, Austria, Rabu (16/1). Hewan jenis mamalia yang berasal dari wilayah Himalaya timur dan barat daya China ini mirip dengan rakun dan musang. Sedikit lebih besar dari kucing domestik, memiliki bulu coklat kemerahan, berekor panjang, dan ukuran kaki yang pendek.