Misteri Bigfoot Melahirkan Anak Manusia

Up 0 komentar
Pada tahun 1880an, di Rusia, satu makhluk perempuan serupa Bigfoot pernah ditangkap hidup-hidup. Ia kemudian hidup di tengah-tengah masyarakat dan melahirkan anak-anak dari manusia. Makhluk ini bernama Zana dan masih menjadi salah satu teka-teki cryptozoology yang membingungkan.

Kisah ini berasal dari wilayah Abkhazia di Georgia, Rusia, dan diceritakan oleh Dmitri Bayanov, seorang hominolog, dalam bukunya yang berjudul "In the Footsteps of the Russian Snowman".

Di wilayah itu, makhluk seperti Zana disebut dengan nama Abnuaaya. Tidak jelas bagaimana Zana bisa ditangkap pada awalnya. Beberapa laporan menyebutkan para pemburu tanpa sengaja bertemu dengannya dan segera menangkapnya. Laporan lain menyebutkan bahwa para penduduk lokal yang memang mengetahui adanya makhluk seperti Zana telah mengirim para pemburu untuk menangkapnya.

Tapi, paling tidak kita mengetahui bahwa Zana benar-benar tertangkap dan akhirnya menjadi milik seorang bangsawan bernama Edgi Genaba.

Bentuk tubuh Zana tidak seperti manusia biasa. Ia memiliki badan yang lebih tinggi dan dipenuhi dengan rambut-rambut berwarna hitam kemerahan yang memenuhi kepala hingga kaki. Ia juga memiliki bahu lebar dan otot yang kekar. Kulitnya berwarna gelap, jari-jari kaki dan tangannya lebih panjang dan besar dibanding manusia pada umumnya.

Zana tidak dapat berbicara. Selama puluhan tahun hidup di tengah manusia, Zana tidak pernah bisa belajar bahasa Abhkaz. Ia hanya mengeluarkan suara-suara keluhan dan menangis ketika sedih atau marah.

Ketika pertama kali ditangkap, para pemburu memberikannya kepada kepala wilayah Zaadan bernama DM Achba. Lalu Achba memberikannya kepada salah seorang pegawainya yang bernama Chelokua. Chelokua kemudian memberikannya kepada Edgi Genaba yang berkunjung ke wilayah itu. Genaba merantai Zana dan membawanya ke desa Tkhina di dekat sungai Mokva, 78 kilometer dari Sukhumi.

Pada mulanya, Genaba menolak memberikannya makan dan hanya mengurung Zana di dalam kerangkeng karena sikapnya yang seperti hewan buas. Namun setelah Zana menunjukkan sikap yang baik, Genaba mulai memberikannya makan. Setelah tiga tahun, Zana menunjukkan sikap yang semakin jinak sehingga Genaba memindahkannya ke tempat yang lebih besar dengan pagar. Setelah beberapa lama, Zana dibiarkan bebas tanpa dikurung.

Setelah dilepas, Zana tidak pernah berusaha melarikan diri.

Bertahun-tahun Zana tinggal di desa itu, ia tidak menunjukkan adanya perubahan berarti pada wajahnya. Giginya masih lengkap dan kekuatannya tidak berkurang. Ia bisa berenang menyeberangi sungai Mokva dengan mudah, bahkan ketika air naik dan arusnya deras.

Penduduk desa juga melaporkan bahwa Zana dengan mudah dapat mengangkat sebuah karung berisi 80 kg tepung dengan mudah. Karena itu, Zana akhirnya dilatih untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan manusia seperti menggiling tepung dan mencari kayu bakar.

Lalu, suatu hari, peristiwa yang tidak disangka terjadi. Zana hamil. Tidak ada satupun pria yang mengakui sebagai pihak yang bertanggung jawab.

Konon, Zana melahirkan anak-anak dari beberapa pria yang berbeda. Ia melahirkan anak-anaknya tanpa bantuan siapapun dan selalu membersihkan bayinya yang baru lahir di sebuah mata air. Akibatnya, semua bayinya tersebut tidak dapat bertahan hidup dan mati karena terkena air dingin.

Jadi, ketika Zana kembali melahirkan, para penduduk desa yang peduli membawa bayinya pergi dan membesarkannya. Empat bayi dibawa pergi oleh penduduk, dua laki-laki dan dua perempuan. Keempat anak ini berhasil hidup dan bertumbuh seperti manusia pada umumnya.

Memang, keempat anak ini disebut memiliki fisik yang sedikit berbeda dengan manusia pada umumnya, namun mereka tidak mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan penduduk lainnya.

Putra tertuanya bernama Dzhanda dan putra keduanya bernama Khwit. Putri tertuanya bernama Kodzhanar dan putri keduanya bernama Gamasa. Khwit meninggal pada tahun 1954. Sedangkan keturunan-keturunan mereka masih hidup dan tersebar di seluruh wilayah Abkhazia hingga sekarang.

Gamasa dan Khwit memiliki fisik yang kuat. namun penampilan mereka sudah jauh berbeda dari Zana. Sepertinya penampilan fisik dari ayahnya lebih dominan pada mereka berdua. Khwit meninggal pada usia sekitar 65-70 tahun. Ia disebut sebagai seorang yang gampang marah dan sering mengajak berkelahi para penduduk lain. Bahkan tangan kanannya menjadi cacat akibat salah satu perkelahian itu.

Ada rumor yang beredar bahwa ayah Khwit dan Gamasa sebenarnya adalah Edgi Genaba sendiri, namun pada catatan sensus, kedua anak itu diberi nama keluarga Sabekia. Rumor ini mungkin berkembang karena Zana dikuburkan di pekuburan keluarga Genaba dan kedua anak Zana turut dibesarkan oleh istri Genaba.

Pada September 1964, arkeolog VS Orelkin dan Dmitri Bayanov yang tertarik dengan misteri ini berusaha menemukan kembali kuburan Zana. Namun karena semua keturunan klan Genaba telah meninggal, tidak ada yang dapat menunjukkan secara pasti letak kuburan Zana. Para arkeolog tersebut hanya dapat menemukan kuburan Khwit. Tengkorak Khwit lalu dibawa ke Moskow untuk diteliti lebih lanjut.

Antropolog MA Kolodieva membandingkan antara tengkorak Khwit dengan tengkorak pria lainnya yang juga berasal dari Abkhazia dan menemukan perbedaan yang sangat signifikan dalam ukurannya. Lihat foto perbandingan di bawah ini.

Walaupun kisah ini terdokumentasi dengan baik, namun banyak pertanyaan yang masih belum bisa terjawab dengan sempurna.

Apakah Zana berasal dari Species yang sama dengan manusia ?

BACA FULL»

6 Website Paling Menyebalkan

Up 0 komentar
Sebenarnya, Website dibangun dengan tujuan memperbarui informasi yang terkini, sisi lainnya untuk bersosialisasi. tapi situs-situs di bawah ini tidak memiliki manfaat ketimbang menghabiskan waktu kita. Berikut 6 Website terburuk yang ada di dunia.

6. Eternal Moonwalk
Sebuah website yang sangat sederhana. Didedikasikan untuk Michael Jackson. Hanya dengan mengunjungi website tersebut, dan saksikanlah keseluruhan aksi video moonwalk. Beberapa video hanyalah moonwalk yang membosankan, tapi sulit untuk kita untuk beranjak dari website ini karena kita akan selalu ingin melihat moonwalk berikutnya dan berharap dapat melihat aksi yang tidak biasa dari para penggugah video moonwalk.

5. Paper Toilet
Terima kasih kepada website ini karena telah menghabiskan 3 menit dari hidup kita. Sekali kamu masuk ke website ini, kamu tidak akan melihat tulisan, tidak ada link atau navigasi, semua yang kamu lihat hanyalah sebuah gumpalan tisu toilet!. dan tugasmu adalah menggulungnya seperti orang gila. Kamu akan diminta untuk menggulung tisu toilet itu sampai tidak ada yang tersisa. Tapi tunggu dulu! Website ini punya tujuan lain. Kita dapat bersenang-senang sambil menyelamatkan pepohonan.


4. Falling Sand
Website yang satu ini temanya main pasir. Kita dikasih pasir yang jatuh dari atas layar dan kita harus menambahkan elemen-elemen seperti api, tanaman, minyak, atau garam ke dalam layar. Tidak ada objek, tidak ada tujuan, hanya bermain pasir. Yeah, ini adalah permainan kotak pasir yang sesungguhnya!


3. Horse Quartet
Empat kuda, semuanya bisa bernyanyi, dan kita harus mengontrol suara mereka! Grafis yang lucu dan nyanyian gembira dapat membuat kita betah bermain berjam-jam. Simpel, dan menyenagkan.


2. Screaming Beans
Ketika kamu mendengar teriakan buncis yang mengganggu, apa yang akan kamu lakukan? Ya, kamu harus menepuknya hingga mati. Hanya itu yang bisa dilakukan. Animasi ini menyuruh kamu untuk selalu mengklik dan klik. Kamu akan menghabiskan banyak waktu yang tidak berguna di website ini.

1. Incredibox
Tidak banyak perbedaan yang dapat kita lihat dari kuartet kuda. tapi Incredibox menawarkan lebih banyak suara dan permainan yang lebih keren. Dengan action toolsnya, pengunjung dapat melakukan percobaan pembunuhan yang paling terfavorit.

Itulah tadi 6 website yang dapat membuat waktu kita terbuang percuma.
Apakah kamu tertarik untuk mencobanya?

Sumber:
BACA FULL»

Anggaran untuk Jadi Anggota DPR

Up 0 komentar
Politisi yang hendak bertarung pada Pemilihan Legislatif (Pileg) harus mengeluarkan kocek yang cukup besar. Jika ingin duduk di parlemen, minimal harus mengeluarkan kocek ratusan juta hingga miliaran.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, para artis dan public figure menjadi pihak yang secara ekonomis diuntungkan dalam sistem pemilihan umum terbuka, yang dianut Indonesia saat ini, apabila hendak maju sebagai calon legislatif (caleg)
Sesuai temuannya dalam disertasi doktoralnya, Pramono menjelaskan biaya kampanye para caleg di pemilu 2009 lalu bervariasi di kisaran Rp300 juta hingga Rp6 miliar.

Yang paling murah biaya politiknya adalah para artis dan public figure yang hanya butuh biaya sekitar Rp 300 juta - Rp 600 juta. Disusul oleh aktivis dan pengurus partai politik dengan biaya sekitar Rp500 juta - Rp1 miliar.

Berikutnya adalah pensiunan TNI/Polri yang membutuhkan biaya sekitar Rp800 juta - Rp1,8 miliar, dan dipuncaki oleh Pengusaha yang ingin terjun ke politik dengan biaya sekitar Rp1,8 miliar - Rp6 miliar.

Pramono sendiri mengaku dirinya masuk dalam kategori public figure dan hanya mengeluarkan dana di bawah Rp500 juta saat pemilu lalu.

"Ini temuan ilmiah dan bisa dipertanggunjawabkan. Tapi tak boleh ada generalisasi. Tapi gambarannya bahwa yang paling murah adalah public figure. Bukan hanya artis, tapi juga pengurus partai yang sudah dikenal di publik," kata Pramono, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/1/2013).

Namun demikian, dia menekankan bahwa murahnya biaya kampanye artis dan public figure itu tak otomatis membuat partainya berkejaran dengan partai lain untuk memasok artis menjadi caleg.

"Yang jelas kalau di PDIP, stok politisi sudah banyak karena kaderisasi kami sudah berjalan dengan baik. Yang penting akseptibilitas tinggi di dapil yang bersangkutan," kata Pramono.

Dia melanjutkan bahwa toh Pemilu 2009 lalu membuktikan tak semua artis yang maju jadi caleg dipilih menjadi anggota DPR. "Karena kerja politik langsung itu juga tetap penting dan diperlukan. Itu kelebihan aktivis politik," kata Pramono.[man]

BACA FULL»

Kapal Raksasa Yang Paling Aneh

Up 0 komentar
Kapal yang di design dengan sistem yang disebut dengan Floating Instrument Platform (FLIP) adalah kapal untuk tujuan penelitian dan pemantauan spesies ikan paus, penelitian terhadap dampak dari gelombang seismic pada air serta penelitian perubahan panas antara atmosfir dan lautan.

Kapal dengan panjang 355 kaki ini memiliki cara kerja yang unik pada saat kegiatan penelitian akan dimulai, yaitu kapal dapat berdiri tegak lurus ditengah lautan

sumber: kaskus.us
BACA FULL»

Apakah Sungguh Mendarat Di Bulan?

Up 0 komentar
Tahun 1969, pesawat Apollo 11 berhasil membawa dan menjejakkan manusia untuk pertama kalinya di Bulan. Tentu kita semua masih ingat siapa saja awak dari Apollo 11 itu. Nama Niel Amstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins mungkin merupakan nama-nama yang sudah tidak asing lagi kita dengar. Ketiga orang itulah para astronot yang dikirimkan oleh NASA dalam misi penerbangan manusia pertamakali ke Bulan dengan Apollo 11. Peristiwa ini tentunya menjadi suatu tolak ukur bagi kemajuan IPTEK kita, dan mungkin kedepannya penjelajahan ke Mars maupun planet lainnya dengan mengirimkan manusia pertama kesana bukan menjadi suatu impian lagi.

Namun sayang, setelah lebih dari tiga dekade terlewati pro kontra masih membayangi peristiwa bersejarah itu. Banyak oknum yang belum sepenuhnya mempercayai bahwa NASA benar-benar mendaratkan manusia ke Bulan dikarenakan beberapa sebab, diantaranya penguasaan teknologi yang belum memadai saat itu,dll. Era tahun 1969 merupakan masa dimana perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika belum berakhir. Mungkin karena ambisinya untuk memenangkan perang dingin inilah yang membuat pihak Amerika kemudian membuat suatu "kecurangan" dengan sebuah proyek rekayasanya yang mengambil setting pendaratan di bulan tsb. Satu fakta yang mungkin membuat Amerika "geram" adalah kabar keberhasilan Soviet yang telah mengorbitkan Vostok 1-nya bersama Yuri Gagarin, sebagai manusia pertama yang berhasil melakukan perjalanan ruang angkasa.

Tapi, benarkah misi Pendaratan Apollo 11 di bulan itu memang benar-benar dipalsukan oleh NASA dengan membuat filmnya di Studio?

Pada tanggal 15 Februari 2001,
American Fox TV Network menayangkan sebuah program yang disebut Conspiracy Theory : Did We Land on the Moon? (Teori Konspirasi : Apakah Kita Sungguh Mendarat di Bulan?). Mitch Pileggi, seorang aktor dalam film X-Files memandu acara satu jam ini, menyatakan bahwa NASA telah memalsukan seluruh proyek Apollo ke Bulan dengan membuat filnya di Studio. Namun, mitos ini hanya diyakini sedikit orang di Amerika. Berdasarkan jejak pendapat Time pada tahun 1995 dan Gallup pada tahun 1999, yakni hanya sekitar 6% saja orang Amerika yang meragukan bahwa 12 Astronot telah berjalan di bulan. Ke-6% orang-orang yang meragukan hal itulah yang disebut sebagai penganut teori konspirasi.

Para
penganut Teori Konspirasi diluar Amerika mungkin lebih banyak lagi, menurut taksiranku, saat ini lebih banyak orang yang mempercayai mereka mengenai mitos tentang kepalsuan pendaraatan di Bulan yang dilakukan oleh NASA.CMIIW*

Para penganut teori konspirasi dan orang yang skeptis tentunya mempunyai banyak bukti akan hal ini. Menurut mereka banyak beberapa hal yang aneh pada foto-foto yang dipublikasikan oleh pihak NASA selama misi ke bulan tsb. Diantaranya foto yang memperlihatkan bendera tampak berkibar, padahal di Bulan tidak ada atmosfer dan angin. Mereka juga menunjukkan bahwa dalam semua foto yang seharusnya memperlihatkan para astronot sedang berada di permukaan Bulan yang hampa udara, mereka tidak melihat obyek gambaran bintang-bintang dilangit yang gelap.

Tapi, saya pribadi justru mempercayai bahwa misi Apollo 11 ke bulan itu bukanlah merupakan suatu kebohongan yang selama ini banyak digembar-gemborkan oleh para Skeptisme maupun penganut teori konspirasi .Mengapa?

Mungkin beberapa
penjelasan yang saya uraikan dibawah ini lebih bisa membuka pikiran kita bahwa sebenarnya apa yang selama ini digembar-gemborkan oleh beberapa oknum yang menyatakan bahwa pendaratan Apollo 11 di bulan itu palsu, bisa aku katakan merupakan sebuah tindakan "penyesatan" dan boleh dikatakan "fitnah". Berikut adalah point-point yang sering dipertanyakan di beberapa forum luar menganai berbagai kejanggalan-kejanggalan tsb. Sengaja ditampilkan dalam gaya tanya jawab yang disertakan beberapa gambar untuk lebih mudahkan teman-teman dalam membaca dan mencerna uraian dibawah ini.

X : Penganut Konspirasi
Y : sebagai orang yg mempercayai Apollo 11 benar2 mendarat di Bulan

Point 1. Mana bintangnya?
X : coba lihat pict diatas,mengapa tidak ada bintang pada gambar yang diambil para astronot dari permukaan Bulan. Logikanya tanpa atmosfer otomatis langit Bulan menjadi gelap. Jika demikian tentunya pengamat bisa melihat objek-objek
terang seperti bintang.

Y : Penjelasannya sangat sederhana, film dengan kualitas terbaik pun tidak dapat memperlihatkan secara bersamaan dua objek , yg satu sangat terang (pakaian astronot warna putih yang terkena sinar matahari) dan obyek lain yang redup (bintang). Story Mugrave, seorang astronot yg telah terbang keluar angkasa sebanyak enam kali, mengatakan bahwa ketika ia berada diluar pesawat, dibawah sinar matahari yang terang, ia tidak
dapat melihat bintang-binatang. Namun ketika pesawat berada di dalam bayangan bumi dan matanya dapat beradaptasi dengan lingkungan yg lebih gelap, pada saat itulah dia dapat melihat bintang.

Penjelasan lainnya, pada langit Bumi,
partikel-partikel atmosfer Bumi akan menghamburkan cahaya matahari pada panjang gelombang biru, sehingga langit siang hari pun tampak biru. Berbeda dengan Bulan, yang hampir dapat dikatakan tidak memiliki atmosfer sehingga langit senantiasa gelap, baik siang maupun malam. Jadi, jika kita berada di Bulan, tentunya bintang akan selalu terlihat. Tetapi kenapa tidak terekam dalam gambar yang diambil Apollo? Dalam foto itu, sebenarnya bintang tersebut ada, namun terlalu redup untuk ditangkap kamera. Kamera dan film yang digunakan oleh para astronot disetel untuk mengambil gambar-gambar kegiatan di Bulan. Exposure timenya diatur sedemikian rupa agar dapat merekam kondisi permukaan Bulan yang terang, bukan untuk mengambil gambar objek-objek lemah pada langit latar belakang.

Point 2. Mengapa bayangannya tidak paralel? 
X : Mengapa bayangan astronot dan bagian-bagian peralatan ilmiah di permukaan bulan tidak benar-benar paralel? tidak masuk akal!!

Y : Bayangan itu tidak paralel karena hanya diterangi satu sumber cahaya yg jauh seperti matahari.
Namun, hal itu benar jika kamu berada dipermukaan yang rata dan tidak berefek 3 dimensi. Jika kita mecoba memperlihatkan realitas 3 dimensi pada permukaan yg tidak rata di dalam foto dua dimensi yg memiliki kontras, bayangan jatuh ke arah yg sedikit berbeda.

Point 3. Benderanya dapat berkibar?
X : Mengapa bendera bisa berkibar ditempat yang hampa udara seperti bulan. Logikanya,bendera dapat berkibar apabila ada angin, karena hanya udara yg bergeraklah yg dapat mengibarkan bendera.
Y :
  1. Tidak ada angin di dalamstudio film kecuali jika kipas angin dihidupkan.
  2. Jika ada cukup banyak angin di studio film,sehingga bendera berkibar , angin itu juga pasti menggerakkan debudebu di kaki mereka.
  3. Untuk bisa berkibar, bendera tidak selalu membutuhkan angin. Setidaknya di ruang angkasa hal inilah yang terjadi. Pada kondisi di Bulan, bendera dipancangkan bukan hanya pada tiang vertikal, tapi terdapat juga tiang horizontal yang ditambahkan di bagian atas bendera, sehingga bendera tersebut tampak tergantung dan merentang. Selain itu permukaan Bulan yang keras mempersulit pemancangan tiang bendera, sehingga para astronot harus memutar tiang tersebut maju mundur agar bisa ditanamkan di tanah bulan. Akibat gerakan ini, bendera tersebut berkibar, atau yang sebenarnya lebih tepat jika disebut bergetar. Di Bumi kibaran bendera terjadi beberapa detik dan diperlambat oleh udara, tapi kondisi vakum di Bulan menyebabkan gerakan bendera tersebut tidak akan berhenti karena tidak ada gaya dari luar yang menghentikannya.

Sesungguhnya, bendera yg berkibar itu justru membuktikan bahwa para astronot memang berada di Bulan. Bendera itu bergoyang karena baru saja dipasang. Dan terus bergoyang selama beberapa waktu dengan cara yang tidak biasa karena gravitasi Bulan 1/6 gravitasi Bumi, dan karena tidak ada udara di bulan untuk segera menghentikan gerakan bendera.

Point 4. Mana Kawahnya?
X : Pada foto yang lain, tidak tampak adanya lubang bekas semburan roket (kawah) pada lokasi pendaratan. Untuk roket seukuran Apollo seharusnya semburannya dapat menimbulkan lubang yang besar pada permukaan Bulan. Jadi, bagaimana bisa roket mendarat mulus tanpa membekaskan jejak besar?

Y : Untuk melakukan sebuah pendaratan tentu tidak dilakukan dengan kecepatan tinggi tapi
dengan kecepatan yang diperlambat. Tidak ada satu orangpun yang memarkirkan mobilnya dengan kecepatan 100 km/jam. Hal yang sama berlaku juga pada Apollo 11. Semburan roket memiliki dorongan 5000 kg, tetapi roket tersebut diperlambat sampai sekitar 1500 kg saat mendekati permukaan. Dengan diameter pipa pengeluaran roket sebesar 54 inci (dari Ensiklopedia Astronautica), dan ukuran roket sekitar 2300 inci persegi, semburan roket hanya menimbulkan tekanan sekitar 0.75 kg /inci persegi. Tekanan sebesar ini tidak akan sampai menimbulkan jejak lubang yang besar.

Hasil foto-foto yang diambil di Bulan juga memperlihatkan adanya bayangan yang kurang gelap. Obyek yang seharusnya gelap karena berada dalam daerah bayangan, tetapi dalam foto dapat jelas terlihat, termasuk tulisan di sisi pesawat. Jiika Matahari merupakan satu-satunya sumber cahaya, dan tidak ada udara yang dapat menghamburkan cahaya, seharusnya bayangan yang terjadi sangat gelap. Sebuah persepsi yang salah. Memang ini bukan di Bumi dan cahaya Matahari tidak dapat dihamburkan dalam kondisi hampa udara. Tapi di Bulan masih ada sumber cahaya lain yang berasal dari Bulan sendiri. Debu di Bulan memiliki sifat yang khas: yaitu memantulkan kembali cahaya ke arah sumber cahaya berasal.

Point 5. Transmisi suara tidak ada jedanya sama sekali?

X : Transmisi suara dari bulan ke bumi
kok gak ada jedanya sama sekali, padahal mustinya kira-kira 5 detik, baru samapi ke bumi?

Y : Transmisi audionya sebenarnya ada jedany. Antara suara dari bulan
dan konfirmasi dari bumi tidak ada jeda. Itu jelas karena transkrip tersebut dicatat dari bumi. Contohnya pada potongan transkrip berikut :

1.102:41:12 Duke: Eagle, you've got 30 seconds to P64
2.102:41:19 Aldrin: Roger. (Pause)
3.102:41:27 Duke: Eagle, Houston. Coming up 8:30; you're looking great. (Pause)
4.102:41:35 Armstrong: (Garbled) 64.
5.102:41:37 Duke: We copy. (Long Pause)


Coba liat antara line 1 dan 2, ada 7 detik berlalu setelah mission control (Duke) memberikan informasi sampai terdengar konfirmasi dari Aldrin, waktu yang lebih dari cukup untuk gelombang elektromagnetik merambat ke bulan dan kembali lagi ke bumi. (jarak bumi ke bulan sekitar 360 ribu km, kecepatan cahaya sekitar 300 ribu km/s bolak balik cukup sekitar 2,4 detik saja)

Tapi coba perhatikan hanya ada 2 detik berlalu setelah informasi dari Armstrong dan konfirmasi dari mission control waktu yang juga lebih dari cukup untuk gelombang suara merambat dari speaker mission control ke telinga Duke lalu merambat dari mulut Duke ke mic dihadapannya.

Point 6. Masalah sabuk Radiasi Van Allen (Van Allen Belts)
X : Untuk mencapai bulan , astronot harus melewati Sabuk Radiasi Van Allen, yang bisa meghasilkan jumlah radiasi cukup fatal, bagaimana mungkin mereka dapat selamat?

Y : Radiasi adalah hal yang tidak terlalu diperhatikan NASA sebelum penerbangan pertama, namun mereka
memenginvestasikan jumlah yang cukup besar untuk penelitian ini dan menentukan bahwa resikonya minimal. Apollo memerlukan satu jam untuk melewati sabuk radiasi untuk berangkat dan kembali lagi. Total radiasi yang diterima astronot sekitar satu rem. Orang akan mengalami kesakitan pada radiasi 100-200 rem, dan kematian pada radiasi 300+ rem. Jelas dosisnya memiliki rentang yang sangat jauh untuk dianggap beresiko.

Point 7. Tidak akan pernah ada foto yang berhasil diambil?
X : Tidak akan ada foto yang bisa diambil di bulan, sebab film akan meleleh pada suhu 250°F.
Y : Film yang biasa akan segera meleleh jika di ekspos pada suhu 250°F, bagaimanapun film yang digunakan bukan film biasa, dan tidak pernah diekspos pada temperatur sekian. Astronot Apollo menggunakan film tranparansi khusus yang didisain spesifik, di bawah kontrak NASA, untuk lingkungan yang tidak ramah misal di Bulan. Menurut Kodak, film akan mulai melemah pada 200°F, dan tidak akan meleleh sampai pada suhu 500°F. Kamera juga diproteksi didalam casing spesial yang didisain agar tetap dingin. Situasi di Bulan yg hampa udara sangat berbeda dengan misal di dalam oven. Tanpa konveksi dan konduksi, metode yang mungkin untuk transfer panas hanyalah radiasi. Panas radiaktif bisa dialihkan secara efektif dengan membungkus material menggunakan permukaan reflektif, biasanya material putih. Casing dari kamera sama juga seperti seragam astronot,putih.
Sebenarnya,masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang bermunculan dari pihak Skeptic , namun karena aku rasa terlalu banyak, maka pertanyaan2 yang paling sering ditanyakanlah yang ku ulas.
Namun, ada suatu bukti yang tidak dapat dibantah bahwa manusia benar-benar pernah pergi ke Bulan, yaitu batu-batu bulan yang dibawa dengan berat total 382 Kg, yg telah diperiksa oleh ratusan ahli geologi dari seluruh dunia.
Batuan Bulan yang berhasil dibawa para awak Apollo Batuan-batuan ini memiliki karakteristik yang sama dengan batuan bulan yg ditemukan di pesawat ruang angkasa Rusia tanpa awak. Yang perlu diketahui bahwa batuan bulan itu sangat aneh,diantaranya :
  • 1. Karena hanya mengandung sedikit air
  • 2. (lihat gambar ke-2 batu bulan ) Karena sering terkena sinar kosmis selama jutaan tahun di permukaan bulan yang hampa udara,maka terbentuklah lubang-lubang aneh dipermukaannya.
  • 3. Batuan bulan sangat berbeda dengan batuan bumi, dan tidak dapat dipalsukan denganteknologi terbaru apapun. Untuk menghasilkan batuan bulan palsu , setidaknya kita harus melumatkannya dengan tekanan 1.000 atmosfer dan memanasinya dengan suhu 1.100 derajat celcius selama beberapa tahun. Kemudian, selagi tetap berada dalam tekanan, dinginkan perlahan selama beberapa tahun lagi. Betapa konyolnya NASA jika harus bersusah payah melakukan hal ini semua, betul tidak tidak?

Seharusnya, kita semua tidak sepantasnya
terpengaruh pada berita yg hanya secara sepihak menyoroti perjalanan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin dalam menjadi misi pertama ke bulan. Padahal ada beberapa misi yg sudah berhasil mendarat di bulan setelah Armostrong dan Aldrin. Orang terakhir yg berjalan ke bulan adalah Gene Cernan yg melakukan misi bersama astronot Jack Schmitt, 7 - 19 Desember 1972. Ada 6 misi Apollo yg sukses mendarat di Bulan antara 1969 - 1972.

Apollo 11
Astronot: Neill Armstrong, Buzz Aldrin & Michael Collins, 20 - 24 Juli 1969

Apollo 12
Astronot: Alan L.Bean, Pete Conrad Jr, Richard Gordon Jr, 14 - 24 November 1969

Apollo 14
Astronot: Edgar Mitchell, Stuart Roosa, Alan B. Sheperd, 31 Jan - 9 Feb 1971

Apollo 15
Astronot: James B. Irwin, David R. Scott, Alfred Worden, 26 Jul - 7 Aug 1971

Apollo 16
Astronot: Charles M. Duke Jr, Thomas K. Mattingly II, James W. Young, 16 - 27 April 1972

Apollo 17
Astronot: Eugene Cernan, Ronald B. Evans, Harrison H. Schmitt, 7 - 19 Desember 1972

Seandainya pendaratan tersebut memang palsu, apakah NASA begitu ceroboh sehingga meninggalkan banyak bukti untuk diungkapkan? Jika bayangan yang muncul di foto salah, mengapa tidak satupun personel NASA yang menyadarinya? Dan juga, kalau AS memalsukan pendaratan di bulan maka Uni Soviet dengan senang hati mempermalukan rivalnya dengan membongkar kebohongan-kebohongan yang telah mereka perbuat, tapi kenyataannya tidak, bahkan Uni Soviet sendiri hingga sekarang tidak membantah mereka dikalahkan AS dalam perlombaan mendarat di bulan.

Jika dipikir-pikir lagi, NASA telah berulang kali mendaratkan beberapa wahana luar angkasanya seperti misi tanpa awak Probe-nya hingga ke Jupiter dan Spirit-nya ke Mars, jika hanya mendaratkan manusia ke bulan yang jaraknya lebih dekat dari Bumi sepertinya sangatlah mungkin mereka lakukan. Seperti yang saya katakan di paragraf pertama artikel ini,pengiriman manusia ke planet lain, mungkin ke-Mars sepertinya tinggal menunggu waktu saja.

Satu lagi yang harus menjadi bahan renungan kita semua, jika kita tetap meyakini teori konspirasi, sama saja kita tidak menghargai hasil kerja keras jejaring global yang talah melibatkan 400.000 ilmuwan, ahli mesin, pegawai, pengacara, akuntan, teknisi dan petugas perpustakaan yang membantu mewujudkan proyek monumental ini.

Tambahan:

Pada Point 6 diatas sedikit menyinggung sedikit tentang Sabuk Radiasi Van Allen. Bagi teman-teman yang belum tahu apa itu Van Allen Belts,berikut adalahpenjelasannya :
Sabuk Radiasi Van Allen (Van Allen Belts), adalah dua buah sabuk radiasi (atau juga sering dianggap sebagai sebuah sabuk tunggal dengan intensitas bervariasi) yang menggantung pada ketinggian 3000 dan 35.000 km diatas atmosfir Bumi. Keberadaan sabuk ini pertama kali terdeteksi oleh satelit Explorer 1. Satelit yang diluncurkan pada 31 Januari 1958 ini adalah satelit pertama yang berhasil diluncurkan ke orbit oleh Amerika Serikat.

Sabuk ini dinamai menurut nama James A. Van Allen, seorang ahli astrofisika berkebangsaan Amerika yang pertama kali memprediksi keberadaan sabuk ini setelah melakukan interpretasi atas data yang dikirimkan oleh Explorer. Daerah dimana sabuk radiasi ini berada disebut sebagai magnetosfir untuk membedakannya dengan lapisan atmosfir. Partikel pada sabuk radiasi ini berputar sepanjang jalur magnetik Bumi yang membentang diatas katulistiwa ke kutub utara hingga kutub selatan untuk kemudian kembali ke atas garis katulistiwa. Lontaran partikel dari matahari yang terperangkap oleh sabuk radiasi ini inilah yang bertanggung jawab terhadap terjadinya aurora, khususnya aurora borealis (aurora yang terjadi di kutub utara). Sabuk radiasi Van Allen juga berfungsi sebagai semacam tameng pelindung yang mencegah radiasi yang berbahaya agar tidak sampai mencapai Bumi.

Referensi Sumber: 
http://space-01.blogspot.com/
http://badastronomy.com | Moon Base Clavius | Kruszelnicki, Dr.Karl, Great Myth
Conceptions | http://en.wikipedia.org/wiki/Apollo_moon_landing_hoax |dipta|
http://science.nasa.gov/headlines/y2001/ast23feb_2.htm | http://www.live365.com/stations/apollo_11_oda
BACA FULL»