Asal-usul Guling
Siapa yang nggak pernah meluk guling? guling adalah perangkat tidur yang bisa ningkatin level kenyamanan kita saat tidur. Tidur sambil meluk guling, jauh lebih nikmat daripada nggam pake guling. Guling. Kedengerannya sepele tapi penting, lho, ternyata. Bahkan ada yang nggak bisa tidur kalo nggak ada guling.
Pernah nggak mikirin soal asal-usul guling? Jangan cuma bisa meluk, kamu juga harus tau sejarah guling. Oh iya, guling juga punya nama lain, lho: Dutch Wife. Wuih, kok bisa disebut begitu? Gini ceritanya. Dalam novel Jejak Langkah, Pramoedya Ananta Toer sedikit cerita tentang awal mula adanya guling di bumi pertiwi. Katanya, keberadaan guling terkait dengan peristiwa penjajahan Belanda. Waktu orang Belanda dan Eropa dateng ke Indonesia, mereka nggak bawa istri. Trus gimana cara mereka memenuhi hasrat seksual? Dengan cara melihara gundik. Tapi orang Beland pelit-pelit. Daripada bayar gundik, akhirnya mereka nyiptain guling untuk nemenin mereka tidur tiap malem. Itulah kenap guling disebut juga Dutch Wife.
Itu tadi menurut yang tertera dalam novel karya Pram, Jejak Langkah. Gimana kalo menurut sejarah? Dalam sejarahnya, guling lahir dalam kebudayaan Indisch abad ke 18 atau 19. Percampuran antara kebudayaan Eropa, Indonesia, dan Cina. Fyi, pada jaman ini, nggak semua orang bisa punya guling. Cuma golongan tertentu yang di rumahnya ada guling, salah satunya priyayi. Nah, abis itu guling jadi gaya hidup golongan atas. Issh..hebring juga ya si guling. Nggak nyangka, euy! Untung sekarang udah bukan jaman penjajahan, jadi siapa aja bisa punya guling. Kalo nggak, repot kita. Apalagi jomblo-jomblo kesepian. Pasti pada merana. Mau meluk siapa coba kalo bukan guling?
Gimana, menarik kan sejarah si Dutch Wife a.k.a guling? Pasti abis ini kalo meluk guling kamu langsung berasa priyayi, deh. Hahaha. Nggak apa-apa. Sah-sah aja, kok. Asal jangan meluk guling tapi berasa prihatin. Itu pasti lagi keingetan mantan atau lagi ngeliat presiden kita pidato. Ciaann. Puk puk
Via
0 Comments